Standar Audit 200 (Tujuan Keseluruhan Auditor Independen Dan Pelaksanaan Audit Berdasarkan Standar Audit)
Standar Audit 200 (Tujuan Keseluruhan Auditor Independen Dan Pelaksanaan Audit Berdasarkan Standar Audit)
Auditor harus menentukan apakah kerangka pelaporan laporan keuangan yang akan
diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan dapat diterima.
Memperoleh persetujuan dari pihak manajemen bahwa manajemen mengakui dan
memahami tanggung jawabnya.
b. Persetujuan atas Ketentuan Perikatan Audit
Auditor harus menyepakati ketentuan perikatan audit dengan manajemen atau pihak
yang betanggung jawab atas tata kelola entitas, jika relevan.
Ketentuan perikatan audit yang disepakati harus dicatat dalam surat perikatan audit
yang disepakati harus dicatat dalam surat perikatan audit atau bentuk kesepakatan
tertulis lain yang tepat dan harus mencakup :
- Tujuan dan ruang lingkup audit atas laporan keuangan
- Tanggung jawab auditor
- Tanggung jawab manajemen
- Identifikasi kerangka pelaporan keuangan yang diterapkan dalam penyusunan laporan
keuangan
- Pengacuan ke bentuk dan isi laporan yang akan dikeluarkan oleh auditor
c. Audit Berulang
Auditor harus menilai apakah terdapat kondisi yang memerlukan suatu revisi terhadap ketentuan
perikatan audit dan apakah perlu mengingatkan entitas yang bersangkutan tentang ketentuan
perikatan audit yang masih berlaku.
Auditor tidak boleh menyepakati perubahan dalam ketentuan perikatan audit jika tidak ada
alasan yang memadai untuk melakukan perubahan.
Jika sebelum penyelesaian perikatan audit, auditor diminta untuk mengubah perikatan
audit tersebut ke perikatan yang menyebabkan auditor memperoleh tingkat asurans yang
lebih rendah, maka auditor harus mempertimbangkan apakah terdapat dasar yang wajar
untuk melakukan perubahan tersebut.
Jika ketentuan perikatan audit dirubah, auditor dan manajemen harus sepakat atas
ketentuan baru tersebut, dan menuangkannya ke dalam suatu surat perikatan yang baru.
Jika auditor tidak dapat menyepakati perubahan dalam ketentuan perikatan audit dan
manajemen tidak mengizinkan auditor untuk meneruskan perikatan semula, maka auditor
harus :
- Menarik diri dari perikatan
- Menentukan apakah ada kewajiban, baik secara kontrak ataupun dalam bentuk lainnya,
untuk melaporkan kondisi tersebut pada pihak lain.