Anda di halaman 1dari 43

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SMAK


Program Keahlian : Teknik Ketenagalistrikan
Kompetensi Keahlian : Teknik Instalasi Tenaga Listrik
Mata Pelajaran : Dasar listrik dan elektronika
Kelas/Semester XI/1
Materi Pokok : Listrik Statis dan Listrik Dinamis
Alokasi Waktu : 2 x 8 x 45 menit (2 kali pertemuan)
Pertemuan ke : 1-2

A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilakujujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai) santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukan sikap sebagai bagian
dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan langsung.

B. Kompetensi Dasar
KD 3.1 Memahami konsep listrik dan elektronika (gejala fisik arus listrik dan potensial listrik).
KD 4.1 Mengembangkan konsep listrik dan elektronika (gejala fisik arus listrik dan potensial listrik)

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


3.4.1 Menjelaskan pengertian arus AC dan DC.
3.4.2 Menjelaskan pengertian listrik statis dan listrik dinamis.

4.2.1 Mempraktikkan gejala listrik statis dan listrik dinamis


4.2.2 Menganalisis gejala listrik statis dan listrik dinamis.

D. Tujuan Pembelajaran
3.1.1 Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik akan dapat menjelaskan pengertian arus
AC dan DC.
3.1.2 Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik akan dapat menjelaskan pengertian listrik
statis dan listrik dinamis.

4.1.2 Disediakan peralatan dan bahan pebuat listrik statis dan listrik dinamis, diharapkan siswa dapat
mempraktikkan dan menganalisis gejala listrik statis dan listrik dinamis.
4.1.2 Disediakan peralatan dan bahan pebuat listrik statis dan listrik dinamis, diharapkan siswa dapat
menganalisis gejala listrik statis dan listrik dinamis.

RPP DLE jurniati S.Pd., M.Pd. 1


E. Materi Ajar

1. Listrik Statis.
Listrik statis adalah fenomena kelistrikan dimana muatan listriknya tidak bergerak.Dalam
pembahasan mengenai listrik statis ini tidak membahas mengenai aliran muatan listrik. Namun yang menjadi
pokok bahasan adalah interaksi antar muatan dan fenomena-fenomena yang disebabkan oleh adanya
muatan listrik tersebut. Pengertian lainnya adalah listrik yang diam untuk sementara pada suatu benda. Salah
satu contoh untuk menghasilkan listrik statis dalam kehidupan kita sehari-hari ialah dengan menggosokkan
penggaris plastik dengan kain wool, kaca dengan kain sutra, mika dengan kain wol atau mika dengan kain
sutra.
Listrik statis merupakan energi yang dimiliki oleh benda bermuatan listrik. Muatan listrik bisa negatif
atau positif. Semua zat terbentuk dari atom-atom. Setiap atom mempunyai inti atom yang terdiri dari proton
dan elektron yang mengelilinginya. Proton mempunyai muatan listrik positif, dan elektron mempunyai muatan
listrik negatif. Ketika dua zat seperti balon dan tangan kamu saling digosokkan, elektron ditarik dari material
yang mempunyai daya tarik yang lemah (tangan) dan menempel pada material yang mempunyai daya tarik
yang kuat (balon). Hal ini menyebabkan kedua material menjadi bermuatan listrik. Material yang kehilangan
elektron menjadi bermuatan positif dan material mendapatkan elektron menjadi bermuatan negatif. Balon dan
tangan merupakan listrik netral (jumlah muatan positif dan negatifnya sebanding) sebelum digosok. Karena
jumlah muatan positif dan negatifnya sama. Setelah digosok, balon mempunyai muatan negatif berlebih dan
tangan mempunyai muatan positif yang berlebih. Muatan listrik yang tidak sejenis saling tarik menarik,
sehingga muatan negatif balon ditarik ke muatan positif tangan karena perbedaan muatannya. Perhatikan
dalam gambar bahwa tidak ada perubahan jumlah muatan total gabungan. Penggosokan menyebabkan
elektron-elektron yang ada bergerak dari satu obyek ke obyek yang lain.

2. Listrik Dinamis
Listrik dinamis adalah listrik yang mengalir atau listrik yang dapat bergerak.Pengertian lainnya Listrik
itu ialah suatu gejala listrik yang diakibatkan oleh muatan listrik yang serta-merta bergerak atau mengalir
dalam suatu rangkaian listrik. Cara mengukur kuat arus pada listrik dinamis adalah muatan listrik dibagai
waktu dengan satuan muatan listrik adalah coulumb dan satuan waktu adalah detik. Kuat arus pada
rangkaian bercabang sama dengan kuata arus yang masuk sama dengan kuat arus yang keluar. Sedangkan
pada rangkaian seri kuat arus tetap sama disetiap ujung-ujung hambatan. Sebaliknya tegangan berbeda pada
hambatan. Pada rangkaian seri tegangan sangat tergantung pada hambatan, tetapi pada rangkaian
bercabang tegangan tidak berpengaruh pada hambatan. Semua itu telah dikemukakan oleh hukum Kirchoff
yang berbunyi “jumlah kuat arus listrik yang masuk sama dengan jumlah kuat arus listrik yang keluar”.
Berdasarkan hukum ohm dapat disimpulkan cara mengukur tegangan listrik adalah kuat arus × hambatan.
Hambatan nilainya selalu sama karena tegangan sebanding dengan kuat arus. tegangan memiliki satuan
volt(V) dan kuat arus adalah ampere (A) serta hambatan adalah ohm.

F. Pendekatan, Model dan Metode Pembelajaran

1. Kegiatan Pembelajaran:
− Pendahuluan/Kegiatan Awal (20 menit)
− Kegiatan Inti (895 menit)
− Penutup (45 menit)

RPP DLE jurniati S.Pd., M.Pd. 2


2. Model Pembelajaran :
Pengetahuan (Discovery Learning)
− Pemberian stimulus terhadap siswa.
 Guru meminta siswa untuk menyimak penjelasan pengertian arus AC dan DC, dan ,
pengertian listrik statis dan listrik dinamis melalui tanyangan media.
 Guru menugaskan siswa membaca buku, searching internet untuk mengidentifikasi
pengertian arus AC dan DC, serta pengertian listrik statis dan listrik dinamis.
 Siswa melihat bahan tayang yang disajikan oleh Guru.
 Siswa membaca buku dan sebagian searching internet berkaitan dengan pengertian arus
AC dan DC serta pengertian listrik statis dan listrik dinamis.
− Identifikasi masalah
 Guru menugaskan siswa untuk mengidentifikasi masalah utama pengertian arus AC dan
DC
 Siswa mengidentifikasi masalah utama pengertian arus AC dan DC melalui tayangan media
yang disajikan guru
− Pengumpulan data
 Guru Meminta siswa untuk mengkaji pengertian arus AC dan DC melalui buku siswa,
searching internet dan didskusi.
 Siswa mempelajari dan menggali informasi tentang pengertian arus AC dan DC
 Siswa menyampaikan pada kelompok lain dan menanggapinya berkaitan arus AC dan DC
− Pengolahan data dan pembuktian
 Guru menugaskan siswa dalam kelompok itu sendiri untuk mengecek konsep pengertian
arus AC dan DC
 Siswa mengecek konsep pengertian arus AC dan DC pada masing-masing kelompok
− Menarik kesimpulan/ generalisasi
 Guru menugaskan siswa untuk menyajikan kesimpulan konsep pengertian arus AC dan
DC secara bergiliran masing-masing kelompok
 Siswa membuat bahan presentasi tentang konsep pengertian arus AC dan DC.
 Siswa menyajikan tentang konsep pengertian arus AC dan DC secara kelompok
 Siswa lain/kelompok lain memberikan tanggapan terhadap presentasi.
 Siswa menerima tanggapan dari siswa lain dan guru.
 Siswa memperbaiki hasil presentasi dan membuat simpulan

Keterampilan (Inquiry learning):


− Orientasi masalah;
− Guru memberikan penjelasan singkat gejala listrik statis dan listrik dinamis.
− Guru menyiapkan alat dan bahan pembuat listrik statis dan listrik dinamis.
− Siswa menyiapkan jobsheet dan materi listrik statis dan listrik dinamis.
− Siswa mengamati langkah kerja sesuai petunjuk

− Pengumpulan data dan verifikasi


− .siswa menanyakan hal-hal yang belum jelas tentang alat, bahan, dan langkah kerja.
− Guru memberikan arahan mengenai hal-hal yang belum jelas bagi siswa.

− Pengumpulan data melalui eksperimen;


− Guru menuntun siswa dalam melakukan praktikum.
− Siswa mencoba mepraktikkan gejala listrik statis dan listrik dinamis
RPP DLE jurniati S.Pd., M.Pd. 3
− Pengorganisasian dan formulasi eksplanasi,
− Guru mengarahkan siswa untuk membuat analisis data.
− Siswa menganalisis data dan menjelaskan pembuktian antara teori dan hasil praktikum.

− Analisis proses inkuiri.


− Guru menjelaskan cara membuat kesimpulan percobaan.
− Siswa membuat kesimpulan percobaan.
− Siswa membuat laporan hasil praktik.

3. Metode pembelajaran:
a. Tanya jawab
b. Diskusi
c. Pengamatan
d. Eksperimen
.
4. Penilaian Pembelajaran, Remedial dan Pengayaan
1. Teknik Penilaian
2. Instrumen Penilaian
3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

5. Alat/ Bahan:
Alat:
a) Sumber tegangan
b) Obeng + medium 1 buah
c) Obeng – medium 1 buah
d) Tespen 1 buah
e) Tang potong 1 buah
f) Crimping tool 1 buah

Bahan:
a) Sisir 1 buah
b) Kain sutera 1 lembar
c) Potongan kertas secukupnya
d) Baterai 1 buah
e) Kawat email 1 buah
f) Lampu senter DC 1 buah

6. Media/sumber Belajar:
a) Job sheet
b) Buku Modul
c) Media Power Point.
d) Lembar penilaian
e) Laptop dan LCD

RPP DLE jurniati S.Pd., M.Pd. 4


A. PENILAIAN PENGETAHUAN

Indikator
Kompetensi Jenis
Pencapaian Indikator Soal Soal Bobot
Dasar Soal
Kompetensi
3.2 Memahami  Menjelaskan 1. Menjelaskan 1. DC adalah singkatan 1
konsep pengertian arus pengertian dari…….. 3
listrik dan AC dan DC. arus DC 2. Apa yang dimaksud dengan 1
elektronika 2. Menjelaskan arus DC? 1
(gejala fisik pengertian 3. Sebutkan polaritas arus
arus listrik arus AC DC. 1
dan
4. Apakah arus DC berfungsi 3
potensial
jika polaritasnya terbalik? 1
listrik
5. AC adalah singkatan 1
dari…….
Tes 6. Apa pengertian arus AC?
tertulis 7. Sebutkan polaritas arus AC.
Bentuk 8. Arus apakah yang
essay mempunyai frekuensi?
 Menjelaskan 1. Menjelaskan 9. Apa yang dimaksud listrik 3
pengertian listrik pengertian statis?
statis dan listrik listrik statis. 10. Sebutkan bahan-bahan 3
dinamis. 2. Menjelaskan yang dapat menimbulkan
pengertian gejala listrik statis. 3
listrik 11. Apa yang dimaksud dengan
dinamis listrik dinamis? 3
12. Sebutkan sumber
pembangkit listrik dinamis.
Total 24

𝐬𝐞𝐤𝐨𝐫 𝐩𝐞𝐫𝐨𝐥𝐞𝐡𝐚𝐧
𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 = 𝒙 𝟏𝟎𝟎
𝟐𝟒

RPP DLE jurniati S.Pd., M.Pd. 5


B. PENILAIAN KETERAMPILAN (JENIS KETERAMPILAN KONGKRET)

Kompetensi Dasar IPK Jenis soal Soal


4.1 Mengembangkan Mempraktikkan gejala
konsep listrik dan listrik statis dan listrik Praktikkan cara membuat gejala listrik
elektronika (gejala fisik dinamis statis dengan bahan-bahan yang telah
arus listrik dan potensial disediakan.
listrik)
Menganalisis gejala listrik eksperimen
statis dan listrik dinamis. Praktikkan cara membangkitkan listrik
dinaamus dengan sumber listrik yang
tersedia.

Skor = Skor Perolehan x 100


Skor maksimal
Nilai diperoleh rata rata optimum

Mengetahui Mamuju, 02 Juni 2016


Kepala SMKN 1 Rangas Guru Matapelajaran

Drs. Baharuddin, M.Pd. Jurniati, S.pd., M.pd.


NIP. 196405081993031011 NIP. 197404081999032007

RPP DLE jurniati S.Pd., M.Pd. 6


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan Pendidikan : SMK Negeri 1 Rangas Mamuju


Program Keahlian : Teknik Ketenagalistrikan
Kompetensi Keahlian : Teknik Instalasi Tenaga Listrik
Mata Pelajaran : Dasar listrik dan elektronika
Kelas/Semester XI/1
Materi Pokok : Bahan-bahan Komponen Listrik & Elektronika
Alokasi Waktu : 2 x 8 x 45 menit (2 kali pertemuan)
Pertemuan ke : 3-4

A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilakujujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai) santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukan sikap sebagai bagian
dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan langsung.

B. Kompetensi Dasar
KD 3.2Menganalisis bahan-bahan komponen listrik dan elektronika
KD 4.2Memeriksa bahan-bahan komponen listrik dan elektronika

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


3.4.3 Menjelaskan bahan penghantar (konduktor).
3.4.4 Menjelaskan bahan
3.4.5 Semikonduktor. Menjelaskan bahan penyekat (isolator)

4.4.1. Mengidentifikasi bahan penghantar, penyekat, dan semikonduktor.


4.4.2. Menjelaskan gejala yang ditimbulkan oleh bahan penghantar, semikonduktor, dan penyekat jika
dialiri arus listrik.

D. Tujuan Pembelajaran
3.2. Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik akan dapat :
Menjelaskan bahan penghantar (konduktor).
Menjelaskan bahan Semikonduktor.
Menjelaskan bahan penyekat (isolator)
4.2. Disediakan peralatan dan bahan komponen listrik dan elektronika, diharapkan siswa dapat:
Mengidentifikasi bahan penghantar, penyekat, dan semikonduktor.
Menjelaskan gejala yang ditimbulkan oleh bahan penghantar, semikonduktor, dan penyekat jika
dialiri arus listrik.
E. Materi Ajar

a. Bahan Penghantar (konduktor).


Suatu benda atau zat yang termasuk bahan-bahan penghantar adalah bahan yang memiliki banyak
elektron bebas pada kulit terluar orbit. Elektron bebas ini akan sangat berpengaruh pada sifat bahan tersebut.
Jika suatu bahan listrik memiliki banyak elektron bebas pada orbit-orbit elektron, maka bahan ini memiliki sifat
sebagai penghantar listrik.
Penghantar ialah suatu benda yang berbentuk logam ataupun non logam yang bersifat konduktor atau dapat
mengalirkan arus listrik dari satu titik ke titik yang lain. Penghantar dapat berupa kabel ataupun berupa kawat
penghantar.
Fungsi bahan-bahan penghantar listrik adalah untuk menyalurkan energi listrik dari satu titik ke titik lain.
Penghantar yang lazim digunakan antara lain: aluminium dan tembaga.
Di bawah ini adalah bahan-bahan yang termasuk penghantar listrik :

1. Tembaga
Tembaga mempunyai daya hantar listrik yang tinggi yaitu 57Ω.mm2/m pada suhu 20°C. Koeffisien suhu
(α) tembaga 0,004 per ° C.
Pemakaian tembaga pada teknik listrik yang terpenting adalah sebagai penghantar, misalnya : kawat
berisolasi (NYA, NYAF), kabel (NYM, NYY, NYFGbY), busbar, lamel mesin dc, cincin seret pada mesin
ac.
2. Baja
Baja merupakan logam yang terbuat dari besi dengan campuran karbon. Berdasarkan campuran
karbonnya, baja dikategorikan menjadi 3 yaitu : baja dengan kadar karbon rendah (0 hingga 0,25 %),
baja dengan kadar karbon menengah (0,25 hingga 0,55 %), baja dengan kadar karbon tinggi ( di atas
0,55%)
Pemakaian baja selain untuk kawat penghantar adalah untuk busbar dan pisau hubung.

3. Wolfram
Logam ini berwama abu-abu keputih-putihan, mempunyai massa jenis 20 g/cm3, titik leleh 3410°C, titik
didih 5900°C, α 4,4.10-6 per°C, tahanan jenis 0,055 Ω . mm2/m.
Wolfram diperoleh dari tambang yang pemisahannya dari penambangan dengan menggunakan
magnetik atau proses kimia. Dengan reaksi reduksi asam wolfram (H2WO4) dengan suhu 700o C
diperoleh bubuk wolfram.
Bubuk wolfram tersebut kemudian dibentuk menjadi batangan dengan suatu proses yang disebut
metalurgi bubuk yang menggunakan tekanan dan suhu tinggi (2000 atmosfir, 1600° C) tanpa terjadi
oksidasi.
Dengan menggunakan mesin penarik, batang wolfram diameternya dapat dikecilkan menjadi 0,01 mm
(penarikannva dilakukan pada keadaan panas).
Penggunaan wolfram pada teknik listrik antara lain: filamen (lampu pijar, lampu halogen, lampu ganda),
elektroda, tabung elektronik.
4. Molibdenum
Logam ini mirip dengan wolfram dalam hal sifatnya, demikian pula cara mendapatkannya. Molibdenum
mempunyai massa jenis 10,2 g/cm3, titik leleh 2620° C, titik didih 3700° C, α 53. 10-7 per ° C,
resistivitasnya 0,048 9 Ω.mm2/m koeffisien suhu 0,0047 per ° C.
Di antara penggunaan Molibdenum adalah pada : tabung sinar X dan tabung hampa udara, karena
molibdenum dapat membentuk lapisan yang kuat dengan gelas. Sebagai campuran logam yang
digunakan untuk keperluan yang keras, tahan korosi dan pada bagian-bagian yang digunakan pada
suhu tinggi.
5. Platina
Platina merupakan logam yang berat, berwarna putih keabu-abuan, tidak korosif, sulit terjadi peleburan
dan tahan terhadap sebagian besar bahan kimia. Massa jenisnya 21,4 g.cm3, α nya 9 . 10-6 per ° C,
titik leleh 1775° C, titik didih 4530° C, resistivitasnya 0,1 Ω. mm2 /m, koeffisien suhu 0,00307 per ° C.
Platina dapat dibentuk menjadi filamen yang tipis dan batang yang tipis--tipis. Penggunaan platina pada
teknik listrik antara lain untuk elemen pemanas pada laboratorium tentang oven atau tungku
pembakaran yang memerlukan suhu tinggi yaitu di atas 1300° C, untuk termokopel platina-rhodium
(bekerja di atas 1600° C), platina dengan diameter ± 1 mikron digunakan untuk menggantung bagian
gerak pada meter listrik dan instrumen sensitif lainnya, bahan untuk potensiometer.
6. Air Raksa
Air raksa adalah satu-satunya logam yang berbentuk cair pada suhu kamar. Resistivitasnya adalah 0,95
α . mm2 /m, koeffisien suhu 0,00027 per ° C.
Pada pemanasan di udara air raksa sangat mudah terjadi oksidasi. Air raksa dan campurannya
khususnya uap air raksa adalah beracun.
Penggunaan air raksa antara lain: gas pengisi tabung-tabung elektronik, penghubung pada saklar air
raksa, cairan pada pompa diffusi, elektroda pada instrumen untuk mengukur sifat elektris bahan
dielektrik padat.

Logam-logam lain yang juga banyak digunakan pada teknik listrik di antaranya adalah : tantalum dan
niobium. Tantalum dan niobium dipadukan dengan alu-minium banyak digunakan sebagai kapasitor
elektrolitik.

b. Bahan semikonduktor
Semikonduktor adalah sebuah bahan dengan konduktivitas listrik yang berada di antara insulator
(isolator) dan konduktor. Semikonduktor disebut juga sebagai bahan setengah penghantar listrik. Suatu
semikonduktor bersifat sebagai insulator jika tidak diberi arus listrik dengan cara dan besaran arus tertentu,
namun pada temperatur, arus tertentu, tatacara tertentu dan persyaratan kerja semikonduktor berfungsi
sebagai konduktor, misal sebagai penguat arus, penguat tegangan dan penguat daya. Untuk menggunakan
suatu semikonduktor supaya bisa berfungsi harus tahu spesifikasi dan karakter semikonduktor itu, jika tidak
memenuhi syarat operasinya maka akan tidak berfungsi dan rusak. Bahan semikonduktor yang sering
digunakan adalah silikon, germanium, dan gallium arsenide.
Semikonduktor sangat berguna dalam bidang elektronik, karena konduktansinya yang dapat diubah-
ubah dengan menyuntikkan materi lain (biasa disebut pendonor elektron). Alat Semikonduktor atau
semiconductor devices, adalah sejumlah komponen elektronik yang menggunakan sifat-sifat materi
semikonduktor, yaitu Silikon, Germanium, dan Gallium Arsenide. Alat-alat semikonduktor zaman sekarang
telah menggantikan alat thermionik (seperti tabung hampa). Alat-alat semikonduktor ini menggunakan
konduksi elektronik dalam bentuk padat (solid state), bukannya bentuk hampa (vacuum state) atau bentuk
gas (gaseous state). Alat-alat semikonduktor dapat ditemukan dalam bentuk-bentuk dicrete (potongan)
seperti transistor, diode, dll, atau dapat juga ditemukan sebagai bentuk terintegrasi dalam jumlah yang sangat
besar (jutaan) dalam satu keping Silikon yang dinamakan Sirkuit terpadu (IC).

c. Bahan isolator.
Isolator listrik adalah bahan yang tidak bisa atau sulit melakukan perpindahan muatan listrik. Dalam
bahan isolator valensi elektronnya terikat kuat pada atom-atomnya. Bahan-bahan ini dipergunakan dalam
alat-alat elektronika sebagai isolator, atau penghambat mengalirnya arus listrik. Isolator berguna pula sebagai
penopang beban atau pemisah antara konduktor tanpa membuat adanya arus mengalir ke luar atau atara
konduktor. Istilah ini juga dipergunakan untuk menamai alat yang digunakan untuk menyangga kabel
transmisi listrik pada tiang listrik.
Beberapa bahan, seperti kaca, kertas, atau Teflon merupakan bahan isolator yang sangat bagus.
Beberapa bahan sintetis masih "cukup bagus" dipergunakan sebagai isolator kabel. Contohnya plastik atau
karet. Bahan-bahan ini dipilih sebagai isolator kabel karena lebih mudah dibentuk / diproses sementara masih
bisa menyumbat aliran listrik pada voltase menengah (ratusan, mungkin ribuan volt).

F. Pendekatan, Model dan Metode Pembelajaran

1. Model Pembelajaran :
Pengetahuan (Discovery Learning)
− Pemberian stimulus terhadap siswa.
− Identifikasi masalah
− Pengumpulan data
− Pengolahan data dan pembuktian
− Menarik kesimpulan/ generalisasi

Keterampilan (Inquiry learning):


− Orientasi masalah;
− Pengumpulan data dan verifikasi
− Pengumpulan data melalui eksperimen;
− Pengorganisasian dan formulasi eksplanasi,
− Analisis proses inkuiri.

2. Kegiatan Pembelajaran:
− Pendahuluan/Kegiatan Awal (20 menit)
− Kegiatan Inti (895 menit)
− Penutup (45 menit)

3. Penilaian Pembelajaran, Remedial dan Pengayaan


1. Teknik Penilaian
2. Instrumen Penilaian
3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

4. Alat/ Bahan:
Alat:
a) Sumber tegangan
b) Obeng + medium 1 buah
c) Obeng – medium 1 buah
d) Tespen 1 buah
e) Tang potong 1 buah
f) Crimping tool 1 buah
Bahan:
a) kabel 1 meter
b) isolator karet, PVC, plastik secukupnya
c) transistor secukupnya
d) Kawat email 1 meter

5. Media/sumber Belajar:
a) Job sheet
b) Buku Modul
c) Media Power Point.
d) Lembar penilaian
e) Laptop dan LCD

G. PENETAPAN PENILAIAN
1) PENGETAHUAN

Kompetensi Jenis
Indikator Indikator Soal Soal Bobot
Dasar Soal
Menganalisis  Menjelaskan  Menjelaskan 1. Sebutkan pengetian bahan
bahan-bahan bahan pengertian penghantar. 2
komponen penghantar bahan 2. Sebutkan fungsi bahan
listrik dan (konduktor). penghantar penghantar.
elektronika (konduktor). 3. Sebutkan jenis material 2
 Menyebutkan yang termasuk bahan
jenis-jenis bahan penghantar. 2
penghantar. 4. Bahan penghantar yang 1
satu-satunya berbentuk cair
Tes
adalah
tertulis
 Menjelaskan  Menjelaskan Bentuk
7. Jelaskan pengertian
bahan pengertian semikonduktor. 2
essay
 Semikonduktor. bahan 8. Mengapa bahan
semikonduktor. semikonduktor sering
 Menyebutkan digunakan dalam bidang 2
jenis-jenis bahan elektronika?
semikonduktor, 9. Sebutkan jenis-jenis bahan
semikonduktor. 2
10. Sebutkan komponen
elektronika yang 1
menggunakan bahan
semikonduktor
 Menjelaskan  Menjelaskan 9. Jelaskan pengertian bahan
bahan penyekat pengertian isolator. 2
(isolator) bahan penyekat 10. Apa fungsi isolator?
(isolator). 11. Sebutkan bahan isolator 2
 Menyebutkan yang sangat bagus. 1
jenis-jenis bahan 12. Sebutkan bahan isolator
penyekat yang cukup bagus. 1
(isolator). Total 20

Kunci jawaban:
9. Penghantar ialah suatu benda yang berbentuk logam ataupun non logam yang bersifat konduktor
atau dapat mengalirkan arus listrik dari satu titik ke titik yang lain.
10. Fungsi bahan-bahan penghantar listrik adalah untuk menyalurkan energi listrik dari satu titik ke titik
lain.
11. Tembaga, baja, wolfram, molibdenum, platina, air raksa.
12. Air raksa.
13. Semikonduktor adalah sebuah bahan dengan konduktivitas listrik yang berada di antara insulator
(isolator) dan konduktor.
14. karena konduktansinya yang dapat diubah-ubah dengan menyuntikkan materi lain (biasa disebut
pendonor elektron).
15. Silikon, Germanium, dan Gallium Arsenide.
16. transistor, diode, Sirkuit terpadu (IC).
17. Isolator listrik adalah bahan yang tidak bisa atau sulit melakukan perpindahan muatan listrik.
18. Sebagai penyekat arus listrik, penopan beban listrik, dan sebagai penyanggah kabel transmisi.

𝐬𝐞𝐤𝐨𝐫 𝐩𝐞𝐫𝐨𝐥𝐞𝐡𝐚𝐧
𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 = 𝒙 𝟏𝟎𝟎
𝟐𝟎

2) PENILAIAN KETERAMPILAN (JENIS KETERAMPILAN KONGKRET)

Kompetensi Dasar IPK Jenis soal Soal

Memeriksa bahan- 3. Mengidentifikasi 1. Identifikasi bahan yang termasuk


bahan komponen bahan penghantar, penghantar, semikonduktor, dan
listrik dan elektronika penyekat, dan penyekatyang disediakan oleh
semikonduktor. guru.
4. Menjelaskan gejala percobaan 2. Apa gejala yang ditimbulkan jika
yang ditimbulkan oleh penghantar, semikonduktor, dan
bahan penghantar, isolator dihubungkan dengan arus
semikonduktor, dan listrik? Ujicobakan dan jelaskan.
penyekat jika dialiri
arus listrik

Skor = Skor Perolehan x 100


Skor maksimal
Nilai diperoleh rata rata optimum

Mengetahui Mamuju, 02 Juni 2016


Kepala SMKN 1 Rangas Guru Matapelajaran

Drs. Baharuddin, M.Pd. Jurniati, S.pd., M.pd.


NIP. 196405081993031011 NIP. 197404081999032007
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan Pendidikan : SMK Negeri 1 Rangas Mamuju


Program Keahlian : Teknik Ketenagalistrikan
Kompetensi Keahlian : Teknik Instalasi Tenaga Listrik
Mata Pelajaran : Dasar listrik dan elektronika
Kelas/Semester XI/1
Materi Pokok : Komponen Pasifdalam rangkaian elektronika
Alokasi Waktu : 3 x 8 x 45 menit (3 kali pertemuan)
Pertemuan ke : 5-7

A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilakujujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai) santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukan sikap sebagai bagian
dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan langsung.

B. Kompetensi Dasar
KD 3.3Menganalisis sifat elemen pasif rangkaian listrik arus searah dan rangkaian peralihan
KD 4.3Memeriksa sifat komponen pasif dalam rangkaian listrik arus searah dan rangkaian peralihan

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


3.4.1 Menguraikan sifat komponen pasif: Resistor, Induktor, Capasitor.
3.4.2 Menjelaskan fungsi komponen pasif: Resistor, Induktor, Capasitor.
3.4.3 Menjelaskan karakteristik komponen pasif: Resistor, Induktor, Capasitor

4.4.1. Mengidentifikasi pasif dalam rangkaian listrik arus searah dan rangkaian peralihan.
4.4.2. Menjelaskan sifat komponen pasif jika dialiri arus listrik..

D. Tujuan Pembelajaran
3.3. Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik akan dapat :
• Menguraikan sifat komponen pasif: Resistor, Induktor, Capasitor.
• Menjelaskan fungsi komponen pasif: Resistor, Induktor, Capasitor.
• Menjelaskan karakteristik komponen pasif: Resistor, Induktor, Capasitor.

4.3. Disediakan peralatan dan bahan komponen listrik dan elektronika, diharapkan siswa dapat:
• Mengidentifikasi pasif dalam rangkaian listrik arus searah dan rangkaian peralihan.
• Menjelaskan sifat komponen pasif jika dialiri arus listrik.
E. Materi Ajar

Komponen pasif adalah komponen yang tidak memerlukan arus listrik untuk dapat bekerja.
Komponen pasif tidak bisa berfungsi menguatkan, menyearahkan dan mengubah energi listrik. Contoh-
contoh komponen aktif adalah:

1. Inductor (kumparan)
Sebuah induktor atau reaktor adalah sebuah komponen elektronika pasif (kebanyakan berbentuk
torus) yang dapat menyimpan energi pada medan magnet yang ditimbulkan oleh arus listrik yang
melintasinya. Kemampuan induktor untuk menyimpan energi magnet ditentukan oleh induktansinya, dalam
satuan Henry. Biasanya sebuah induktor adalah sebuah kawat penghantar yang dibentuk menjadi kumparan,
lilitan membantu membuat medan magnet yang kuat didalam kumparan dikarenakan hukum induksi Faraday.
Induktor adalah salah satu komponen elektronik dasar yang digunakan dalam rangkaian yang arus dan
tegangannya berubah-ubah dikarenakan kemampuan induktor untuk memproses arus bolak-balik.

Gambar contoh induktor

Sebuah induktor ideal memiliki induktansi, tetapi tanpa resistansi atau kapasitansi, dan tidak
memboroskan daya. Sebuah induktor pada kenyataanya merupakan gabungan dari induktansi, beberapa
resistansi karena resistivitas kawat, dan beberapa kapasitansi. Pada suatu frekuensi, induktor dapat menjadi
sirkuit resonansi karena kapasitas parasitnya. Selain memboroskan daya pada resistansi kawat, induktor
berinti magnet juga memboroskan daya didalam inti karena efek histeresis, dan pada arus tinggi mungkin
mengalami nonlinearitas karena penjenuhan.

Gambar simbol induktor

Induktansi (L) (diukur dalam Henry) adalah efek dari medan magnet yang terbentuk disekitar
konduktor pembawa arus yang bersifat menahan perubahan arus. Arus listrik yang melewati konduktor
membuat medan magnet sebanding dengan besar arus. Perubahan dalam arus menyebabkan perubahan
medan magnet yang mengakibatkan gaya elektromotif lawan melalui GGL induksi yang bersifat menentang
perubahan arus. Induktansi diukur berdasarkan jumlah gaya elektromotif yang ditimbulkan untuk setiap
perubahan arus terhadap waktu. Sebagai contoh, sebuah induktor dengan induktansi 1 Henry menimbulkan
gaya elektromotif sebesar 1 volt saat arus dalam indukutor berubah dengan kecepatan 1 ampere setiap
sekon. Jumlah lilitan, ukuran lilitan, dan material inti menentukan induktansi.
Karakteristik dari induktor adalah komponen elektronika pasif (kebanyakan berbentuk torus) yang
dapat menyimpan energi pada medan magnet yang ditimbulkan oleh arus listrik yang melintasinya.
Kemampuan induktor untuk menyimpan energi magnet ditentukan oleh induktansinya, dalam satuan Henry.
Biasanya sebuah induktor adalah sebuah kawat penghantar yang dibentuk menjadi kumparan, lilitan
membantu membuat medan magnet yang kuat di dalam kumparan dikarenakan hukum induksi Faraday.
Fungsi utama dari induktor di dalam suatu rangkaian adalah untuk melawan fluktuasi arus yang
melewatinya.
Penyimpan arus listrik dalam bentuk medan magnet
Menahan arus bolak-balik/ac
Meneruskan/meloloskan arus searah/dc
Sebagai penapis (filter)
Sebagai penalaan (tuning)

2. Kapasitor (Condensator)
Kondensator atau sering disebut sebagai kapasitor adalah suatu alat yang dapat menyimpan energi
di dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari muatan listrik.
Kondensator memiliki satuan yang disebut Farad dari nama Michael Faraday. Kondensator juga dikenal
sebagai “kapasitor”, namun kata “kondensator” masih dipakai hingga saat ini. Pertama disebut oleh
Alessandro Volta seorang ilmuwan Italia pada tahun 1782 (dari bahasa Itali condensatore), berkenaan
dengan kemampuan alat untuk menyimpan suatu muatan listrik yang tinggi dibanding komponen lainnya.
Kebanyakan bahasa dan negara yang tidak menggunakan bahasa Inggris masih mengacu pada perkataan
bahasa Italia “condensatore”, bahasa Perancis condensateur, Indonesia dan Jerman Kondensator atau
Spanyol Condensador.
Kondensator diidentikkan mempunyai dua kaki dan dua kutub yaitu positif dan negatif serta memiliki
cairan elektrolit dan biasanya berbentuk tabung.
Lambang kondensator (mempunyai kutub) pada skema elektronika.

Gambar jenis kapasitor


Gambar simbol kapasitor

Sedangkan jenis yang satunya lagi kebanyakan nilai kapasitasnya lebih rendah, tidak mempunyai
kutub positif atau negatif pada kakinya, kebanyakan berbentuk bulat pipih berwarna coklat, merah, hijau dan
lainnya seperti tablet atau kancing baju.
Lambang kapasitor (tidak mempunyai kutub) pada skema elektronika.
Namun kebiasaan dan kondisi serta artikulasi bahasa setiap negara tergantung pada masyarakat yang lebih
sering menyebutkannya. Kini kebiasaan orang tersebut hanya menyebutkan salah satu nama yang paling
dominan digunakan atau lebih sering didengar. Pada masa kini, kondensator sering disebut kapasitor
(capacitor) ataupun sebaliknya yang pada ilmu elektronika disingkat dengan huruf (C).
Berfungsi menyimpan energi dalam medan listrik. Fungsi pada suatu rangkaian adalah memisahkan arus
bolak-balik dari arus searah, sebagai filter yang dipakai pada rangkaian catu daya, sebagai pembangkit
frekuensi dalam rangkaian pemancar dan untuk menghemat daya listrik dalam rangkaian lampu TL.
 Kapasitor Variable (Varco) yang memiliki nilai kapasitansi bervariasi.
 Kapasitor tetap yang memiliki nilai kapasitansi tetap.
Struktur sebuah kapasitor terbuat dari 2 buah plat metal yang dipisahkan oleh suatu bahan dielektrik.
Bahan-bahan dielektrik yang umum dikenal misalnya udara vakum, keramik, gelas dan lain-lain. Sifat-sifat
kapasitor pada umumnya : Kapasitor terhadap tegangan dc merupakan hambatan yang sangat besar.
Kapasitor terhadap tegangan ac mempunyai resistansi yang berubah-ubah sesuai dengan frequency kerja.
Kapasitor terhadap tegangan ac akan menimbulkan pergeseran fasa, mana arus 90 mendahului
tegangannya.
Jika sebuah kapasitor dilewati oleh sebuah arus maka pada kedua ujung kapaistor tersebut akan
muncul beda potensial atau tegangan, dimana secara matematis dinyatakan :
ic =C dvc/ dt
Misalkan : pada saat t = 0 maka v = 0 pada saat t = t maka v = V Jika kapasitor dipasang tegangan
konstan/DC, maka arus sama dengan nol. Sehingga kapasitor bertindak sebagai rangkaian terbuka/ open
circuit untuk tegangan DC.
3. Resistor (tahanan)
Resistor aksial biasanya menggunakan pola pita warna untuk menunjukkan resistansi. Resistor
pasang-permukaan ditandas secara numerik jika cukup besar untuk dapat ditandai, biasanya resistor ukuran
kecil yang sekarang digunakan terlalu kecil untuk dapat ditandai. Kemasan biasanya cokelat muda, cokelat,
biru, atau hijau, walaupun begitu warna lain juga mungkin, seperti merah tua atau abu-abu.
Resistor awal abad ke-20 biasanya tidak diisolasi, dan dicelupkan ke cat untuk menutupi seluruh badan untuk
pengkodean warna. Warna kedua diberikan pada salah satu ujung, dan sebuah titik (atau pita) warna di
tengah memberikan digit ketiga. Aturannya adalah “badan, ujung, titik” memberikan urutan dua digit resistansi
dan pengali desimal. Toleransi dasarnya adalah ±20%. Resistor dengan toleransi yang lebih rapat
menggunakan warna perak (±10%) atau emas (±5%) pada ujung lainnya.
Karakteristik utama dari resistor adalah resistansinya dan daya listrik yang dapat diboroskan.
Karakteristik lain termasuk koefisien suhu, desah listrik, dan induktansi.
ü Makin besar bentuk fisik resistor, makin besar pula daya resistor tersebut
ü Semakin besar nilai daya resistor makin tinggi suhu yang bisa diterima resistor tersebut.
ü Resistor bahan gulungan kawat pasti lebih besar bentuk dan nilai daya-nya dibandingkan resistor dari
bahan carbon.

Gambar jenis transistor

Gambar simbol resistor

Identifikasi empat pita adalah skema kode warna yang paling sering digunakan. Ini terdiri dari empat
pita warna yang dicetak mengelilingi badan resistor. Dua pita pertama merupakan informasi dua digit harga
resistansi, pita ketiga merupakan pengali (jumlah nol yang ditambahkan setelah dua digit resistansi) dan pita
keempat merupakan toleransi harga resistansi. Kadang-kadang pita kelima menunjukkan koefisien suhu,
tetapi ini harus dibedakan dengan sistem lima warna sejati yang menggunakan tiga digit resistansi.
Sebagai contoh, hijau-biru-kuning-merah adalah 56 x 104Ω = 560 kΩ ± 2%. Deskripsi yang lebih mudah
adalah: pita pertama, hijau, mempunyai harga 5 dan pita kedua, biru, mempunyai harga 6, dan keduanya
dihitung sebagai 56. Pita ketiga,kuning, mempunyai harga 104, yang menambahkan empat nol di belakang
56, sedangkan pita keempat, merah, merupakan kode untuk toleransi ± 2%, memberikan nilai 560.000Ω pada
keakuratan ± 2%.
Tabel kode warna resistor

Jika suatu resistor dilewati oleh sebuah arus maka pada kedua ujung dari resistor tersebut akan menimbulkan
beda potensial atau tegangan. Hukum yang didapat dari percobaan ini adalah: Hukum Ohm. Mengenai
pembahasan dari Hukum Ohm akan dibahas pada bab selanjutnya.

F. Pendekatan, Model dan Metode Pembelajaran

1. Model Pembelajaran :
Pengetahuan (Discovery Learning)
− Pemberian stimulus terhadap siswa.
− Identifikasi masalah
− Pengumpulan data
− Pengolahan data dan pembuktian
− Menarik kesimpulan/ generalisasi

Keterampilan (Inquiry learning):


− Orientasi masalah;
− Pengumpulan data dan verifikasi
− Pengumpulan data melalui eksperimen;
− Pengorganisasian dan formulasi eksplanasi,
− Analisis proses inkuiri.

2. Kegiatan Pembelajaran:
− Pendahuluan/Kegiatan Awal (20 menit)
− Kegiatan Inti (1375 menit)
− Penutup (45 menit)
3. Penilaian Pembelajaran, Remedial dan Pengayaan
4. Teknik Penilaian
5. Instrumen Penilaian
6. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
4. Alat/ Bahan:
Alat:
a) Sumber tegangan
b) Obeng + medium 1 buah
c) Obeng – medium 1 buah
d) Tespen 1 buah
e) Tang potong 1 buah
f) Crimping tool 1 buah

Bahan:
a) resistor 5 buah
b) induktor 3 buah
c) kapasitor 5 buah

5. Media/sumber Belajar:
a) Job sheet
b) Buku Modul
c) Media Power Point.
d) Lembar penilaian
e) Laptop dan LCD

G. PENETAPAN PENILAIAN

1) PENILAIAN PENGETAHUAN

Indikator
Kompetensi Jenis
Pencapaian Indikator Soal Soal Bobot
Dasar Soal
Kompetensi
Menganalisis  Menguraikan  Jelaskan sifat 5. Jelaskan sifat resistor
sifat elemen sifat komponen 6. Jelaskan sifat induktor
pasif komponen pasif 7. Jelaskan sifat kapasitor
rangkaian pasif:  Jelaskan 8. Jelaskan pengertian induktor
listrik arus Resistor, pengertian 9. Jelaskan pengertian kapasitor.
Induktor, pengertian 10. Jelaskan pengertian
searah dan
Capasitor. komponen resistor.
rangkaian
peralihan passif.
 Menjelaskan  Jelaskan 11. Jelaskan pengertian
fungsi pengertian induktor.
komponen komponen 12. Jelaskan pengertian
pasif: pasif kapasitor,
Resistor,  Gambarkan 13. Jeelaskan pengertian
Induktor, simbol resistor.
Capasitor. komponen 14. Gambarkan simbol induktor
pasif. 15. Gambarkan kapasitor
elektrolit.
16. Gambarkan simbol
potensiometer.
 Menjelaskan  Jelaskan 13. Jelaskan karakteristrik
karakteristik karakteristik induktor.
komponen komponen 14. Jelaskan karateristik
pasif: pasifa kapasitor.
Resistor, 15. Jelaskan karakteristrik
Induktor, resistor.
Capasitor. Total 20

𝐬𝐞𝐤𝐨𝐫 𝐩𝐞𝐫𝐨𝐥𝐞𝐡𝐚𝐧
𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 = 𝒙 𝟏𝟎𝟎
𝟐𝟎

H. PENILAIAN KETERAMPILAN (JENIS KETERAMPILAN KONGKRET)

Kompetensi Dasar IPK Jenis soal Soal

Memeriksa sifat  Mengidentifikasi 3. Ukur resistor dengan AVO meter,


komponen pasif dalam pasif dalam amati apa yang terjadi? Jelaskan.
rangkaian listrik arus rangkaian listrik 4. Ukur induktor dengan AVO meter,
searah dan rangkaian arus searah dan amati apa yang terjadi? Jelaskan
peralihan rangkaian Penilaian 5. Ukur induktor dengan AVO meter,
peralihan. kinerja amati apa yang terjadi? Jelaskan
 Menjelaskan sifat
komponen pasif
jika dialiri arus
listrik.

Skor = Skor Perolehan x 100


Skor maksimal
Nilai diperoleh rata rata optimum

Mengetahui Mamuju, 02 Juni 2016


Kepala SMKN 1 Rangas Guru Matapelajaran

Drs. Baharuddin, M.Pd. Jurniati, S.pd., M.pd.


NIP. 196405081993031011 NIP. 197404081999032007
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan Pendidikan : SMK Negeri 1 Rangas Mamuju


Program Keahlian : Teknik Ketenagalistrikan
Kompetensi Keahlian : Teknik Instalasi Tenaga Listrik
Mata Pelajaran : Dasar listrik dan elektronika
Kelas/Semester XI/1
Materi Pokok : Rangkaian listrik arus searah
Alokasi Waktu : 6 x 8 x 45 menit (2 kali pertemuan)
Pertemuan ke : 8 - 11

A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilakujujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai) santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukan sikap sebagai bagian
dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan langsung.

B. Kompetensi Dasar
KD 3.4Menganalisis teorema rangkaian listrik arus searah
KD 4.4 Memeriksa sifat komponen pasif dalam rangkaian listrik arus searah dan rangkaian peralihan

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


3.6.1 Menganalisis rangkaian seri
3.6.2 Menganalisis rangkaian paralel
3.6.3 Menganalisis rangkaian campuran
3.6.4 Memecahkan rumus teori hukum Ohm.
3.6.5 Memecahkan rumus teori hukum kirchoff.

4.5.1. Menguji coba rangkaian listrik seri.


4.5.2. Menganalisis rangkaian listrik seri.
4.5.3. Menguji coba rangkaian listrik paralel.
4.5.4. Menganalisis rangkaian listrik paralel.
4.5.5. Menguji coba rangkaian listrik campuran.
4.5.6. Menganalisis rangkaian listrik campuran.

D. Tujuan Pembelajaran
3.4. Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik akan dapat :
• Memecahkan rumus teori hukum Ohm.
• Memecahkan rumus teori hukum kirchoff.

4.4. Disediakan peralatan dan bahan komponen listrik dan elektronika, diharapkan siswa dapat:
• Menguji coba rangkaian listrik seri.
• Menganalisis rangkaian listrik seri.
• Menguji coba rangkaian listrik paralel.
• Menganalisis rangkaian listrik paralel.
• Menguji coba rangkaian listrik campuran.
• Menganalisis rangkaian listrik campuran..

E. Materi Ajar

1. Rangkaian seri resistor


Rangkaian Resistor Seri resistor seri,rangkaian seri resistor,rumus resistor seri,arus resistor seri,tegangan
resistor seri,rumus resistor seri,teori resistor seri,menghitung resistor seri Nilai resistansi total (R) pada
rangkaian resistor seri akan lebih besar dan nilainya adalah penjumlahan semua resistor yang dirangkai seri
tersebut.

Besarnya resistor total (R) dalam rangkaian seri resistor diatas dapat dirumuskan besarnya nilai
resistansi (R) tersebut sebagai berikut : R=R1+R2+R3 Seperti terlihat dari gambar rangkaian resistor seri
diatas terlihat bahwa semua resistor dialiri arus listrik dengan nilai yang sama. Tegangan pada rangkaian
resistor seri adalah berbeda tegangtung nilai resistor yang dipasang. Jika arus yang mengalir tersebut (I)
adalah sama maka dapat ditentukan besarnya tegangan total berdasarkan hukun OHM sebgai berikut.
V1=I\cdot R1\rightarrow V2=I\cdot R2\rightarrow V3=I\cdot R3 V=V1+V2+V3 Karena arus (I) adalah sama
maka V=I\cdot (R1+R2+R3)

2. Rangkaian paralel

Pada rangkaian resistor paralel nilai resistansi total (R) adalah lebih kecil dari salah resistor yang digunakan.
Untuk rangkaian resistor paralel nilai resistansi total (R) dapat dirumuskan sebagai berikut :

Pada rangkaian resistor paralel arus yang mengalir pada tiap resistor berbeda sesuai dengan nilai resistansi
yang terpasang. Pada rangkaian resistor paralel besarnya tegangan pada setiap resistor adalah sama. Areus
yang mengalir pada tiap resistor dapat dirumuskan sebagai berikut.:
Karena tegangan (V) adalah sama maka:

3. Rangkaiann campuran

Rangkaian campuran merupakan gabungan antara rangkaian seri dengan rangkaian paralel atau sebaliknya.
Nilai hambatan pada rangkaian resistor campuran bisa disebut dengan hambatan pengganti atau hambatan
total (Rt), karena gabungan antara (Rs) dan (Rp). Pada dasarnya terdapat dua buah rangkaian resistor
campuran yaitu :
1. Rangkaian Resistor Seri-paralel

Berapakah nilai hambatan pengganti pada rangkaian tersebut?


Diketahui : R1 = 10Ω
R2 = 47Ω
R3 = 100Ω
Ditanya : Rt = ?
Jawab :

2. Rangkaian Resistor Paralel-seri


Contoh soal :
4. Hukum Ohm
Hukum dasar Elektronika yang wajib dipelajari dan dimengerti oleh setiap Engineer Elektronika
ataupun penghobi Elektronika adalah Hukum Ohm, yaitu Hukum dasar yang menyatakan hubungan antara
Arus Listrik (I), Tegangan (V) dan Hambatan (R). Hukum Ohm dalam bahasa Inggris disebut dengan “Ohm’s
Laws”. Hukum Ohm pertama kali diperkenalkan oleh seorang fisikawan Jerman yang bernama Georg Simon
Ohm (1789-1854) pada tahun 1825. Georg Simon Ohm mempublikasikan Hukum Ohm tersebut pada Paper
yang berjudul “The Galvanic Circuit Investigated Mathematically” pada tahun 1827.
Pada dasarnya, bunyi dari Hukum Ohm adalah : “Besar arus listrik (I) yang mengalir melalui sebuah
penghantar atau Konduktor akan berbanding lurus dengan beda potensial / tegangan (V) yang diterapkan
kepadanya dan berbanding terbalik dengan hambatannya (R)”.
V=IxR
I=V/R
R=V/I

Dimana: :
V = Voltage (Beda Potensial atau Tegangan yang satuan unitnya adalah Volt (V))
I = Current (Arus Listrik yang satuan unitnya adalah Ampere (A))
R = Resistance (Hambatan atau Resistansi yang satuan unitnya adalah Ohm (Ω))
Dalam aplikasinya, Kita dapat menggunakan Teori Hukum Ohm dalam Rangkaian Elektronika untuk
memperkecilkan Arus listrik, Memperkecil Tegangan dan juga dapat memperoleh Nilai Hambatan (Resistansi)
yang kita inginkan.

5. Hukum kirchoff
Pengertian dan Bunyi Hukum Kirchhoff – Hukum Kirchhoff merupakan salah satu hukum dalam ilmu
Elektronika yang berfungsi untuk menganalisis arus dan tegangan dalam rangkaian. Hukum Kirchoff pertama
kali diperkenalkan oleh seorang ahli fisika Jerman yang bernama Gustav Robert Kirchhoff (1824-1887) pada
tahun 1845. Hukum Kirchhoff terdiri dari 2 bagian yaitu Hukum Kirchhoff 1 dan Hukum Kirchhoft 2.

a. Pengertian dan Bunyi Hukum Kirchhoff 1


Hukum Kirchhoff 1 merupakan Hukum Kirchhoff yang berkaitan dengan dengan arah arus dalam
menghadapi titik percabangan. Hukum Kirchhoff 1 ini sering disebut juga dengan Hukum Arus Kirchhoff atau
Kirchhoff’s Current Law (KCL).
Bunyi Hukum Kirchhoff 1 adalah sebagai berikut : “Arus Total yang masuk melalui suatu titik percabangan
dalam suatu rangkaian listrik sama dengan arus total yang keluar dari titik percabangan tersebut.”
Untuk lebih jelas mengenai Bunyi Hukum Kicrhhoff 1, silakan lihat rumus dan rangkaian sederhana dibawah

ini :
Berdasarkan Rangkaian diatas, dapat dirumuskan bahwa :
I1 + I2 + I3 = I4 + I5 + I6
b. Pengertian dan Bunyi hukum kirchoff 2
Hukum Kirchhoff 2 merupakan Hukum Kirchhoff yang digunakan untuk menganalisis tegangan
(beda potensial) komponen-komponen elektronika pada suatu rangkaian tertutup. Hukum Kirchhoff 2 ini juga
dikenal dengan sebutan Hukum Tegangan Kirchhoff atau Kirchhoff’s Voltage Law (KVL).
Bunyi Hukum Kirchhoff 2 adalah sebagai berikut : “Total Tegangan (beda potensial) pada
suaturangkaian tertutup adalah nol”
Untuk lebih jelas mengenai Bunyi Hukum Kirchhoff 2silakan lihat rumus dan rangkaian sederhana dibawah ini
:

Berdasarkan Rangkaian diatas, dapat dirumuskan bahwa :


Vab + Vbc + Vcd + Vda = 0

F. Pendekatan, Model dan Metode Pembelajaran

1. Model Pembelajaran :
Pengetahuan (Discovery Learning)
− Pemberian stimulus terhadap siswa.
− Identifikasi masalah
− Pengumpulan data
− Pengolahan data dan pembuktian
− Menarik kesimpulan/

Keterampilan (Inquiry learning):


− Orientasi masalah;
− Pengumpulan data dan verifikasi
− Pengumpulan data melalui eksperimen;
− Pengorganisasian dan formulasi eksplanasi,

− Analisis proses inkuiri.

2. Kegiatan Pembelajaran:
− Pendahuluan/Kegiatan Awal (20 menit)
− Kegiatan Inti (2815 menit)
− Penutup (45 menit)

3. Penilaian Pembelajaran, Remedial dan Pengayaan


1. Teknik Penilaian
2. Instrumen Penilaian
3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
4. Alat/ Bahan:
Alat:
a) Sumber tegangan
b) Obeng + medium 1 buah
c) Obeng – medium 1 buah
d) Tespen 1 buah
e) Tang potong 1 buah
f) Crimping tool 1 buah

Bahan:
a) resistor 10 buah
b) papan PCB 1 lembar
c) kabel tunggal halus secukupnya
d) Baterai 2 buah

5. Media/sumber Belajar:
a) Job sheet
b) Buku Modul
c) Media Power Point.
d) Lembar penilaian
e) Laptop dan LCD
G. PENETAPAN PENILAIAN

1) PENILAIAN PENGETAHUAN

Indikator
Kompetensi Indikator Jenis
Pencapaian Soal Bobot
Dasar Soal Soal
Kompetensi
Merumuskan Menganalisis Gambar 1. Gambarkan rangkaian seri
teorema rangkaian seri rangkaian seri resistor. 2
rangkaian listrik Pemecahan 2. Buatkan penyelesaian
arus searah rumus rangkaian seri resistor di 4
rangkaian seri bawah ini:

Menganalisis Gambar 3. Gambarkan rangkaian 2


rangkaian paralel rangkaian Soal paralel resistor.
paralel. tertulis 4. Buatkan penyelesaian 4
Pemecahan rangkaian paralel resistor di
rumus bawah ini:
rangkaian
paralel.

Menganalisis Gambar 5. Gambarkan rangkaian 2


rangkaian rangkaian campuran resistor.
campuran campuran 6. Buatkan penyelesaian
Pemecahan rangkaian campuran 6
rumus resistor di bawah ini:
rangkaian
campuran.

Memecahkan Menyebutkan 7. Sebutan bunyi hukum 1


rumus teori hukum rumus hukum ohm.
Ohm. Ohm. 8. Selesaikan soal berikut: 4
Menyelesaikan
rumus hukum
Ohm.

Memecahkan Menyebutkan 9. Sebutkan bunyi hukum 1


rumus teori hukum rumus hukum Kirchoff 1.
kirchoff. Kirchoff. 10. Selesaikan metode
Menyelesaikan pembagian arus pada 4
rumus hukum rangkaian paralel di bawah:
Kirchoff.
1

11. Sebutkan bunyi hukum


Kirchoff 2.
12. Selesaikan metode
pembagian tegangan pada
gambar rangkaian paralel di
bawah:

Total 35

𝐬𝐞𝐤𝐨𝐫 𝐩𝐞𝐫𝐨𝐥𝐞𝐡𝐚𝐧
𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 = 𝒙 𝟏𝟎𝟎
𝟑𝟓
2) PENILAIAN KETERAMPILAN (JENIS KETERAMPILAN KONGKRET)

Kompetensi Dasar IPK Jenis Soal


soal

Merumuskan teorema  Menguji coba Buat rangkaian seri berikut, ukur dan buktikan
rangkaian listrik arus rangkaian listrik rumus kebenarannya.
searah seri.

 Menganalisis Buat rangkaian paralel berikut, ukur dan


rangkaian paralel buktikan rumus kebenarannya.
resistor.

 Mengujicoba Buat rangkaian campuran berikut, ukur dan


rangkaian buktikan rumus kebenarannya.
campuran resistor.

 Menguji coba Penilaian


rangkaian Ohm kinerja Buat rangkaian berikut, ukur dan buktikan
teori hukum Ohm:

 Menguji coba Buat rangkaian berikut, ukur dan buktukan


hukum Kirchoff 1. kebenaran hukum Kirchoff 1 jika diketahui R1
= 5 Ω, R2 = 6Ω, R3 = 7Ω, dan V = 10 Volt

 Menganalisis Buat rangkaian berikut, ukur dan buktukan


hukum Kirchoff 2. kebenaran hukum Kirchoff 2.
Skor = Skor Perolehan x 100
Skor maksimal
Nilai diperoleh rata rata optimum

Mengetahui Mamuju, 02 Juni 2016


Kepala SMKN 1 Rangas Guru Matapelajaran

Drs. Baharuddin, M.Pd. Jurniati, S.pd., M.pd.


NIP. 196405081993031011 NIP. 197404081999032007
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan Pendidikan : SMK Negeri 1 Rangas Mamuju


Program Keahlian : Teknik Ketenagalistrikan
Kompetensi Keahlian : Teknik Instalasi Tenaga Listrik
Mata Pelajaran : Dasar listrik dan elektronika
Kelas/Semester XI/1
Materi Pokok : Komponen Aktif
Alokasi Waktu : 4 x 8 x 45 menit (4 kali pertemuan)
Pertemuan ke : 12 - 15

A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilakujujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai) santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukan sikap sebagai bagian
dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan langsung.

B. Kompetensi Dasar
KD 3.5 Menganalisis sifat elemen aktif
KD 4.5 Memeriksa sifat komponen aktif

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


3.6.1 Menguraikan sifat komponen aktif (dioda & transistor).
3.6.2 menjelaskan fungsi komponen aktif (dioda & transistor)..
3.6.3 Menjelaskan karakteristik komponen aktif (dioda & transistor).

4.5.1. .Mengidentifikasi sifat komponen aktif


4.5.2. Menjelaskan sifat komponen aktif.

D. Tujuan Pembelajaran
3.5. Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik akan dapat :
• Menguraikan sifat komponen aktif (dioda & transistor).
• menjelaskan fungsi komponen aktif (dioda & transistor).
• Menjelaskan karakteristik komponen aktif (dioda & transistor).

4.5. Disediakan peralatan dan bahan komponen listrik dan elektronika, diharapkan siswa dapat:
• Mengidentifikasi komponen aktif
• Menjelaskan sifat komponen aktif.
E. Materi Ajar
Komponen elektronika aktif merupakan komponen elektronika yang dalam penggunaannya
memerlukan tegangan atau arus listrik. Komponen elektronika aktif ini juga dapat mengubah suatu energi ke
energi yang lain. Contoh dari komponen elektronika aktif adalah transistor, IC, dioda, dan masih banyak lagi
yang lainnya.

1. Transistor
transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan
penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. transistor dapat
berfungsi semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET),
memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya.
Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal, yaitu Basis (B), Emitor (E) dan Kolektor (C).
Tegangan yang di satu terminalnya misalnya Emitor dapat dipakai untuk mengatur arus dan tegangan yang
lebih besar daripada arus input Basis, yaitu pada keluaran tegangan dan arus output Kolektor.
Transistor merupakan komponen yang sangat penting dalam dunia elektronik modern. Dalam
rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier (penguat). Rangkaian analog melingkupi pengeras
suara, sumber listrik stabil (stabilisator) dan penguat sinyal radio. Dalam rangkaian-rangkaian digital,
transistor digunakan sebagai saklar berkecepatan tinggi. Beberapa transistor juga dapat dirangkai sedemikian
rupa sehingga berfungsi sebagai logic gate, memori dan fungsi rangkaian-rangkaian lainnya.

Gambar jenis dan simbol transistor

Dalam dunia elektronika modern, transistor merupakan komponen yang sangat penting terutama
dalam rangkaian analog karena fungsinya sebagai penguat. Rangkaian analog terdiri dari pengeras suara,
sumber listrik stabil dan penguat sinyal radio. Tidak hanya rangkaian analog, di dalam rangkaian digital juga
terdapat transistor yang digunakan sebagai saklar dengan kecepatan tinggi. Beberapa transistor juga dapat di
rangkai sehingga berfungsi sebagai logic gate.Jenis-Jenis Transistor juga berbeda-beda, berdasarkan
kategorinya dibedakan seperti materi semikonduktor, kemasan fisik, tipe, polaritas, maximum kapasitas daya,
maximum frekuensi kerja, aplikasi dan masih banyak lagi jenis yang lainnya.

2. Dioda
Diode adalah komponen aktif dua kutub yang pada umumnya bersifat semikonduktor, yang
memperbolehkan arus listrik mengalir ke satu arah (kondisi panjar maju) dan menghambat arus dari arah
sebaliknya (kondisi panjar mundur). Diode dapat disamakan sebagai fungsi katup di dalam bidang
Elektronika.
Diode sebenarnya tidak menunjukkan karakteristik kesearahan yang sempurna, melainkan
mempunyai karakteristik hubungan arus dan tegangan kompleks yang tidak linier dan seringkali tergantung
pada teknologi atau material yang digunakan serta parameter penggunaan. Beberapa jenis diode juga
mempunyai fungsi yang tidak ditujukan untuk penggunaan penyearahan.
Dioda juga sebagai salah satu komponen aktif sangat popular digunakan dalam rangkaian
Elektronika, karena bentuknya sederhana dan penggunaannya sangat luas. Ada beberapa macam rangkaian
dioda, diantaranya : penyearah setengah gelombang (Half-Wave Rectifier), penyearah gelombang penuh
(Full-Wave Rectifier), rangkaian pemotong (Clipper), rangkaian penjepit (Clamper) maupun pengganda
tegangan (Voltage Multiplier). Di bawah ini merupakan gambar yang melambangkan dioda penyearah.

Jenis dan simbol dioda

Sisi Positif (P) disebut Anoda dan sisi Negatif (N) disebut Katoda. Lambang dioda seperti anak panah yang
arahnya dari sisi P ke sisi N. Karenanya ini mengingatkan kita pada arus konvensional dimana arus mudah
mengalir dari sisi P ke sisi N.
Jenis dioda adalah:
− Dioda Germanium
− Dioda Silikon
− Dioda Selenium
− Dioda Zener
− Dioda Varactor
− Dioda Schottky
− Dioda Cahaya ( LED )
− Dioda Photo ( Photodioda )

1) Dioda zener.
Fungsi dari dioda zener adalah sebagai penstabil tegangan. Selain itu dioda zener juga dapat dipakai sebagai
pembatas tegangan pada level tertentu untuk keamanan rangkaian. Berikut ini rangkaian penerapan untuk
regulator.

Gambar dioda zener


2) Light Emiting Diode (LED).
LED adalah suatu semikonduktor yang memancarkan cahaya monokromatik yang tidak koheren
ketika diberi tegangan maju.Gejala ini termasuk bentuk elektroluminesensi. Warna yang dihasilkan
bergantung pada bahan semikonduktor yang dipakai, dan bisa juga ultraviolet dekat atau inframerah dekat.
Sebuah LED adalah sejenis diode semikonduktor istimewa. Seperti sebuah diode normal, LED terdiri dari
sebuah chip bahan semikonduktor yang diisi penuh, atau di-dop, dengan ketidakmurnian untuk menciptakan
sebuah struktur yang disebut p-n junction. Pembawa-muatan - elektron dan lubang mengalir ke junction dari
elektrode dengan voltase berbeda. Ketika elektron bertemu dengan lubang, dia jatuh ke tingkat energi yang
lebih rendah, dan melepas energi dalam bentuk photon.
Panjang gelombang dari cahaya yang dipancarkan, dan oleh karena itu warnanya, tergantung dari
selisih pita energi dari bahan yang membentuk p-n junction. Sebuah diode normal, biasanya terbuat dari
silikon atau germanium, memancarkan cahaya tampak inframerah dekat, tetapi bahan yang digunakan untuk
sebuah LED memiliki selisih pita energi antara cahaya inframerah dekat, tampak, dan ultraungu dekat.

Gambar LED
Tak seperti lampu pijar dan neon, LED mempunyai kecenderungan polarisasi. Chip LED mempunyai kutub
positif dan negatif (p-n) dan hanya akan menyala bila diberikan arus maju. Ini dikarenakan LED terbuat dari
bahan semikonduktor yang hanya akan mengizinkan arus listrik mengalir ke satu arah dan tidak ke arah
sebaliknya. Bila LED diberikan arus terbalik, hanya akan ada sedikit arus yang melewati chip LED. Ini
menyebabkan chip LED tidak akan mengeluarkan emisi cahaya.
Chip LED pada umumnya mempunyai tegangan rusak yang relatif rendah. Bila diberikan tegangan beberapa
volt ke arah terbalik, biasanya sifat isolator searah LED akan jebol menyebabkan arus dapat mengalir ke arah
sebaliknya.

3) Dioda varator.
Dioda varactor adalah sebuah kapasitor yang kapasitansinya ditentukan oleh tegangan yang masuk. Contoh
penerapannya pada pesawat TV, pesawat radio FM, pesawat telekomunikasi yang bekerja pada frekuensi
tinggi.
4) Dioda Schottky
Dioda Schottky adalah tipe khusus dari diode dengan tegangan yang rendah. Ketika arus mengalir melalui
diode akan ditahan oleh hambatan internal, yang menyebabkan tegangannya menjadi kecil di terminal diode.
Dioda normal antara 0.7-1.7 volt, sementara diode Schottky tegangan kira-kira antara 0.15-0.45 volt.
Dioda Schottky menggunakan simpangan logam-semikonduktor sebagai sawar Schottky (dari sebuah
simpangan semikonduktor seperti dalam diode konvensional). Sawar Schottky ini dihasilkan dengan waktu
kontak yang sangat cepat dan tegangan yang rendah.
Perbedaan yang paling penting antara p-n dan diode Schottky adalah dari membalikkannya waktu pemulihan,
ketika beralih dari keadaan tidak menghantarkan ke keadaan menghantarkan dan sebaliknya. Dimana dalam
diode p-n waktu pemulihan balik dapat dalam orde ratusan nano-detik dan kurang dari 100 nano-detik untuk
diode cepat.

Gambar dioda Schottky

Aplikasi termasuk perlindungan muatan pada sel surya yang dihubungkan dengan batere timbal-asam dan
dalam mode saklar-sumber listrik; dalam kedua kasus rendahnya tegangan akan meningkatkan efisiensi.
Dioda silicon standar tegangan kira-kira sekitar 0.7 volt dan diode germanium 0.3 volt.

5) Dioda laser
Dioda Laser adalah Dioda yang paling langka dibandingkan dioda jenis lain. Dioda laser adalah sejenis dioda
di mana media aktifnya menggunakan sebuah semikonduktor persimpangan p-n yang mirip dengan yang
terdapat pada diode pemancar cahaya. Dioda laser kadang juga disingkat LD atau ILD. Penggunaan Dioda
Laser banyak ditemukan pada Alat - alat berbasis optik, Seperti pemutar DVD, CD, DVD-R, dan lain-lain.

Dioda Laser

Dioda laser baru ditemukan pada akhir abad ini oleh ilmuwan Universitas Harvard. Prinsip kerja
diode ini sama seperti diode lainnya yaitu melalui sirkuit dari rangkaian elektronika, yang terdiri dari jenis p
dan n. Pada kedua jenis ini sering dihasilkan 2 tegangan, yaitu:biased forward, arus dihasilkan searah dengan
nilai 0,707 utk pembagian v puncak, bentuk gelombang di atas ( + ).backforward biased, ini merupakan
tegangan berbalik yang dapat merusak suatu komponenElektronika.
6) Silicon Control Rectifier (SCR)
Dioda yang mempunyai fungsi sebagai pengendali. SCR dapat digunakan sebagai pengatur motor
DC bertegangan besar dengan mengatur tegangan Gate. SCR dibagi dua yaitu diac dan Triac.DIAC:
meneruskan tegangan dari anoda ke katoda atau sebaliknya. Penerapannya pada pengendali motor putar
kanan dan putar kiri, seperti pada rangkaian lift.
TRIAC mempunyai prinsip kerja seperti DIAC, hanya saja TRIAC dapat meneruskan tegangan dari kaki 1 ke
2 atau sebaliknya pada saat ada triger pada Gate. TRIAC digunakan untuk pengatur motor DC atau AC putar
kanan dan kiri dengan cara mengatur Gate.

3. IC (Integrated Circuit)
C adalah komponen dasar yang terdiri dari resistor, transistor dan lain-lain. IC adalah komponen yang dipakai
sebagai otak peralatan Elektronika. Pada komputer, IC yang dipakai adalah mikroprosesor. Dalam sebuah
mikroprosesor Intel Pentium 4 dengan ferkuensi 1,8 trilyun getaran per detik terdapat 16 juta transistor, belum
termasuk komponen lain. Fabrikasi yang dipakai oleh mikroprosesor adalah 60nm.
Sirkuit terpadu dimungkinkan oleh teknologi pertengahan abad ke-20 dalam fabrikasi alat
semikonduktor dan penemuan eksperimen yang menunjukkan bahwa alat semikonduktor dapat melakukan
fungsi yang dilakukan oleh tabung vakum. Pengintegrasian transistor kecil yang banyak jumlahnya ke dalam
sebuah chip yang kecil merupakan peningkatan yang sangat besar bagi perakitan tube-vakum sebesar-jari.
Ukuran IC yang kecil, tepercaya, kecepatan "switch", konsumsi listrik rendah, produksi massal, dan
kemudahan dalam menambahkan jumlahnya dengan cepat menyingkirkan tabung vakum.

Hanya setengah abad setelah penemuannya, IC telah digunakan dimana-mana. Radio, televisi,
komputer, telepon selular, dan peralatan digital lainnya yang merupakan bagian penting dari masyarakat
modern. Contohnya, sistem transportasi, internet, dll tergantung dari keberadaan alat ini. Banyak skolar
percaya bahwa revolusi digital yang dibawa oleh sirkuit terpadu merupakan salah satu kejadian penting dalam
sejarah umat manusia.

Gambar jenis-jenis IC
Terdapat 2 Jenis IC :
1. IC Analog
2. IC Digital
IC mempunyai ukuran seukuran tutup pena sampai ukuran ibu jari dan dapat diisi sampai 250 kali
dan digunakan pada alat Elektronika seperti:
 Telepon
 Kalkulator
 Ponsel
 Radio
F. Pendekatan, Model dan Metode Pembelajaran

1. Model Pembelajaran :
Pengetahuan (Discovery Learning)
− Pemberian stimulus terhadap siswa.
− Identifikasi masalah
− Pengumpulan data
− Pengolahan data dan pembuktian
− Menarik kesimpulan/ generalisasi

Keterampilan (Inquiry learning):


− Orientasi masalah;
− Pengumpulan data dan verifikasi
− Pengumpulan data melalui eksperimen;
− Pengorganisasian dan formulasi eksplanasi,
− Analisis proses inkuiri.

2. Kegiatan Pembelajaran:
− Pendahuluan/Kegiatan Awal (20 menit)
− Kegiatan Inti (1855 menit)
− Penutup (45 menit)

3. Penilaian Pembelajaran, Remedial dan Pengayaan


1. Teknik Penilaian
2. Instrumen Penilaian
3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

4. Alat/ Bahan:
Alat:
a) Sumber tegangan
b) Obeng + medium 1 buah
c) Obeng – medium 1 buah
d) Tespen 1 buah
e) Tang potong 1 buah
f) Crimping tool 1 buah
Bahan:
a) dioda 5 buah
b) transistor 1 buah

5. Media/sumber Belajar:
a) Job sheet
b) Buku Modul
c) Media Power Point.
d) Lembar penilaian
e) Laptop dan LCD

G. PENILAIAN
1) PENGETAHUAN

Indikator
Kompetensi Jenis
Pencapaian Indikator Soal Soal Bobot
Dasar Soal
Kompetensi
 Menguraikan  Menjelaskan 1. Jelaskan
sifat pengertian transistor. pengertian 2
komponen  Menggambar simbol transistor
aktif (dioda, transistor. 2. Gambarkan simbol 2
transistor dan  Menyebutkan jenis- transistor NPN. 2
IC). jenis transistor. 3. Sebutkan jenis-
jenis transistor.
 menjelaskan  Menjelaskan 4. Jelaskan 2
fungsi pengertian doida. pengertian dioda.
komponen  Menggambar simbol Soal isian 5. Gambarkan simbol 2
aktif dioda. tertulis dioda.
(dioda,transist  Menyebutkan jenis- 6. Sebutkan jenis- 2
or dan IC).. jenis dioda. jenis dioda.
 Menjelaskan  Menjelaskan 7. Jelaskan 2
karakteristik pengertian IC.. pengertian IC. 2
komponen  Menggambar simbol 8. Gambarkan simbol 2
aktif (dioda, IC. IC.
transistor, dan  Menyebutkan jenis- 9. Sebutkan jenis-
IC). jenis IC.
jenis IC.
Total 18

𝐬𝐞𝐤𝐨𝐫 𝐩𝐞𝐫𝐨𝐥𝐞𝐡𝐚𝐧
𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 = 𝒙 𝟏𝟎𝟎
𝟏𝟖
2) KETERAMPILAN (JENIS KETERAMPILAN KONGKRET)

Kompetensi Dasar IPK Jenis soal Soal

Memeriksa sifat  Mengidentifikasi sifat 1. Ukur transistor dengan AVO


elemen aktif komponen aktif. meter, amati apa yang terjadi?
 Menjelaskan sifat Jelaskan.
komponen aktif. 2. Ukur dioda dengan AVO meter,
Penilaian kinerja amati apa yang terjadi?
Jelaskan.
3. Ukur IC dengan AVO meter,
amati apa yang terjadi?
Jelaskan.

Skor = Skor Perolehan x 100


Skor maksimal
Nilai diperoleh rata rata optimum

Mengetahui Mamuju, 02 Juni 2016


Kepala SMKN 1 Rangas Guru Matapelajaran

Drs. Baharuddin, M.Pd. Jurniati, S.pd., M.pd.


NIP. 196405081993031011 NIP. 197404081999032007
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan Pendidikan : SMK Negeri 1 Rangas Mamuju


Program Keahlian : Teknik Ketenagalistrikan
Kompetensi Keahlian : Teknik Instalasi Tenaga Listrik
Mata Pelajaran : Dasar listrik dan elektronika
Kelas/Semester XI/1
Materi Pokok : Daya dan energi listrik
Alokasi Waktu : 2 x 8 x 45 menit (2 kali pertemuan)
Pertemuan ke : 16- 17

A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilakujujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai) santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukan sikap sebagai bagian
dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan langsung.

B. Kompetensi Dasar
KD 3.6 Menganalisis daya dan energi listrik
KD 4.6 Memeriksa daya dan energi listrik

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


3.6.1 Menjelaskan pengetian energi dan daya listrik.
3.6.2 Menguraikan teori perhitungan daya dan energi listrik.

4.5.3. mengidentifikasi rangkaian daya dan energi listrik


4.5.4. mengukur daya dan energi listrik.

D. Tujuan Pembelajaran
3.6. Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik akan dapat :
• Menjelaskan pengetian energi dan daya listrik.
• Menguraikan teori perhitungan daya dan energi listrik.

4.6. Disediakan peralatan dan bahan komponen listrik dan elektronika, diharapkan siswa dapat:
• Mengidentifikasi daya dan energi listri
k.
• mengukur daya dan energi listrik.
E. Materi Ajar

1) Daya listrik
Daya Listrik atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Electrical Power adalah jumlah energi yang
diserap atau dihasilkan dalam sebuah sirkuit/rangkaian. Sumber Energi seperti Tegangan listrik akan
menghasilkan daya listrik sedangkan beban yang terhubung dengannya akan menyerap daya listrik tersebut.
Rumus umum yang digunakan untuk menghitung Daya Listrik dalam sebuah Rangkaian Listrik adalah
sebagai berikut :
P=VxI
Atau
P = I2R
P = V2/R
Dimana :
P = Daya Listrik dengan satuan Watt (W)
V = Tegangan Listrik dengan Satuan Volt (V)
I = Arus Listrik dengan satuan Ampere (A)
R = Hambatan dengan satuan Ohm (Ω)

2) Energi listrik
Energi listrik adalah energi yang diperlukan untuk memindahkan muatan dari titikyang berpotensial tinggi ke
titik yang berpotensial rendah. Besar energi untuk memindahkan muatan tersebut sama dengan perkalian
antara muatan dengan beda potensial antara ke dua titik.

W=qV

Energi listrik dapat diubah menjadi energi lain, misalnya energi panas, energi gerak dan energi cahaya. Saat
lampu menyala maka itu menujukkan adanya perubahan dari energi listrik ke energi cahaya dan panas.
Berdasarkan percobaan James Joule, energi panas yang dihasilkan energi listrik berbanding lurus dengan
beda potensial, kuat arus dan lama waktu mengalir. Sehingga dalam rangkaian listrik, besarnya energi listrik
dapat dirumuskan sebagai
W=VIt
Dengan:
W = energi listrik (J)
V = beda potensial(V)
I = kuat arus (A)
t = waktu (s)

Satuan energi listrik adalah joule dan bila hendak diubah dalam kalori, maka kita dapat menggunakan
konversi 1 joule = 0,24 kalori.
Berdasarkan hukum Ohm, tegangan dapat dinyatakan sebagai V = I R, maka persamaan W = V I t dapat
dituliskan sebagai berikut:

W = I2 R t

Energi listrik dapat berubah menjadi energi lain seperti energi gerak, energi cahaya, energi suara, energi
kimia dan energi panas. Contoh perubahan energi listrik adalah:
a) Perubahan energi listrik menjadi energi gerak tampak pada alat seperti kipas angin, mixer atau blender.
b) Perubahan menjadi energi cahaya tampak pada lampu, atau televisi.
c) Perubahan menjadi energi suara tampak pada alat seperti bel listrik, radio atau televisi, sedangkan
perubahan menjadi energi kimia digunakan saat penyetruman accumulator.
d) Perubahan energi listrik menjadi energi panas digunakan dalam beberap alat pemanas seperti setrika
listrik atau pemanas nasi dan pemanas air.
e) Bagian alat yang berfungsi merubah semua energi listrik yang masuk dalam alat menjadi energi panas
disebut elemen pemanas.

Hampir semua peralatan listrik menggunakan Watt sebagai satuan konsumsi daya listrik. Tapi ada
juga peralatan tertentu yang menggunakan satuan Horsepower (hp). Dalam Konversinya, 1 hp = 746 watt.

F. Pendekatan, Model dan Metode Pembelajaran


1. Model Pembelajaran :
Pengetahuan (Discovery Learning)
− Pemberian stimulus terhadap siswa.
− Identifikasi masalah
− Pengumpulan data
− Pengolahan data dan pembuktian
− Menarik kesimpulan/ generalisasi

Keterampilan (Inquiry learning):


− Orientasi masalah;
− Pengumpulan data dan verifikasi
− Pengumpulan data melalui eksperimen;
− Pengorganisasian dan formulasi eksplanasi,
− Analisis proses inkuiri.

2. Kegiatan Pembelajaran:
− Pendahuluan/Kegiatan Awal (20 menit)
− Kegiatan Inti (895 menit)
− Penutup (30 menit)

3. Penilaian Pembelajaran, Remedial dan Pengayaan


1. Teknik Penilaian
2. Instrumen Penilaian
3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

4. Alat/ Bahan:
Alat:
a) Sumber tegangan
b) Obeng + medium 1 buah
c) Obeng – medium 1 buah
d) Tespen 1 buah
e) Tang potong 1 buah
f) Crimping tool 1 buah

Bahan:
a) Sumber tegangan DC 1 buah
b) Sumber tegangan AC 1 buah
c) Watt meter DC 1 buah
d) Watt meter AC 1 buah
e) KWH Meter AC 1 buah

5. Media/sumber Belajar:
a) Job sheet
b) Buku Modul
c) Media Power Point.
d) Lembar penilaian
e) Laptop dan LCD

G. PENILAIAN
a) PENGETAHUAN

Indikator
Kompetensi Indikator Jenis
Pencapaian Soal Bobot
Dasar Soal Soal
Kompetensi
Memeriksa daya  Menjelaskan  Pengertian daya 10. Apa yang 2
dan energi listrik pengetian daya listrik dimaksud daya listrik? 2
dan energi  Pengertian 11. Apa yang
listrik. energi listrik dimaksud energi listrik?
 Menguraikan  Rumus 12. Hitung daya listrik 4
teori perhitungan pada soal berikut:
perhitungan daya listrik. 13. Hitung energi 4
daya dan  Rumus listrik pada soal berikut:
energi listrik. perhitungan
energi listrik.

Total 12

𝐬𝐞𝐤𝐨𝐫 𝐩𝐞𝐫𝐨𝐥𝐞𝐡𝐚𝐧
𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 = 𝒙 𝟏𝟎𝟎
𝟏𝟐
b) KETERAMPILAN (JENIS KETERAMPILAN KONGKRET)

Kompetensi Dasar IPK Jenis soal Soal

Memeriksa daya dan  Mengidentifikasi daya 4. hubungkan beban listrik dengan


energi listrik dan energi listrik. Watt meter, Volt Meter, dan
 mengukur daya dan Ampete meter. Analisis data hasil
energi listrik. pengukuran dan jelaskan
pembuktian rumus perhitungan
daya.
Penilaian kinerja 5. hubungkan beban listrik dengan
Watt meter, Volt Meter, dan
Ampete meter dalam waktu 5
menit. Analisis data hasil
pengukuran dan jelaskan
pembuktian rumus perhitungan
energi listrik.

Skor = Skor Perolehan x 100


Skor maksimal
Nilai diperoleh rata rata optimum

Mengetahui Mamuju, 02 Juni 2016


Kepala SMKN 1 Rangas Guru Matapelajaran

Drs. Baharuddin, M.Pd. Jurniati, S.pd., M.pd.


NIP. 196405081993031011 NIP. 197404081999032007

Anda mungkin juga menyukai