Sistem Casemix INACBGs Pasien Jamkesmas Pada Bangsal Bedah Di
RSUP Dr. M. Djamil Padang
Oktamianiza
Dosen Pada Program Studi D3 Rekam Medis STIKES Dhrama Lanbau Padang
oktamianiza@gmail.com
ABSTRAK
Casemix merupakan sistem pembayaran kesehatan yang berhubungan dengan mutu, pemerataan,
dan keterjangkauan pelayanan kesehatan. Permasalahannya masih tinggi biaya pelayanan
kesehatan, sehingga pemerintah melalui program casemix menetapkan standarisasi biaya
pelayanan kesehatan pada pasien Jamkesmas. Penerapannya sudah dilaksanakan pada RSUP Dr.
M. Djamil Padang sejak tahun 2008, permasalahan dalam pelaksanaannya adalah kualitas
informasi yang tidak efektif, diantaranya kelengkapan dan kejelasan penulisan diagnosis serta
ketepatan kode.Hasil penelitian kualitatif, diketahui bahwa kebijakan secara operasional belum
ada, Tim casemix sudah dibentuk, motivasi dan edukasi belum optimal, monitoring/evaluasi
belum diterapkan. Analisa kuantitatif didapatkan 75,3% kinerja pengode tidak baik, 78,7% kinerja
dokter tidak baik dan 48,3% pengelolaan informasi tidak efektif. Tidak ada hubungan antara
kinerja pengode dengan keefektifan informasi (pvalue = 0,124) dan ada hubungan kinerja dokter
dengan keefektifan informasi (pvalue = 0,024).Oleh sebab itu diharapkan kepada manajemen
rumah sakit untuk menetapkan Standar Operasional Prosedur, mengoptimalkan tim casemix,
melakukan sosialisasi, motivasi dan edukasi dalam pelaksanaan casemix. Disamping itu didalam
pengisian rekam medis (penulisan diagnosis) sebaiknya legible (mudah terbaca), sehingga
memudahkan kegiatan pengkodean.
PENDAHULUAN berdasarkan ICD10 serta belum tepat
Tenggara. Angka kematian ibu masih sekitar
390 per 100.000 kelahiran hidup, sementara
di Philipina 170, Vietnam 160, Thailand 44
(Hozizah, 2009).
dengan nama Casemix INACBGs
(Indonesian Case Base Groups) (Depkes RI,
2008).
Namun, pelaksanaan Casemix pun tidak
pengkodeannya. Sampai sekarang, selain ke
bahwa belum sepenuhnya terlaksana sesuai
pengkodeaannya. Hal ini menunjukkan dengan ketetuan yang ada. Rekam medis
sehingga akan berdampak terhadap sistem casemix ini belum terisi dengan
keefektifan pengelolaan data dan informasi lengkap dan akurat. Sehingga hampir 30%
Apabila diagnosis dan kode yang (unit rekam medis), hal ini dikarenakan
penyelenggaraan sistem case mix INACBGs menggunakan metoda wawancara mendalam
yaitu untuk mendapatkan informasi yang
79
48,3% pengelolaan informasi tidak efektif.
Tidak ada hubungan antara kinerja pengode
CBGs di RSUP Dr. M. Djamil Padang Pada
kuantitiatif ini adalah analitik dengan desain
Cross sectional.
HASIL
Hasil penelitian kualitatif, diketahui
operasional belum ada, Tim casemix sudah
terlibat serta belum berkelanjutan. Kemudian
diterapkan dan bahkan belum ada pemberian
terdapat sekitar 30% pengelolaan informasi
belum efektif.
Sedangkan hasil analisa secara kuantitatif
operasional yaitu kebijakan yang terdiri dari
dari yang bersifat fee for service menjadi
bentuk kebijakan yang harus ditetapkan oleh
pelaksanaan casemix INACBGs tersebut.
Dari hasil wawancara mendalam dengan
beberapa informan di RSUP Dr. M. Djamil
pelaksanaan pengisian rekam medis (resume,
RM1 dan clinical pathway) dalam penerapan
tentang pembentukan tim Casemixdan telah
dalam pelaksanaannya belum ada kebijakan
sebagaimana mestinya.
sumber daya tenaga untuk penerapan Case
tujuannya. Kebijakan dalam hal ini adalah mix INACBGs diketahui bahwa tenaga yang
berupa prosedur tetap terkait implementasi ada cukup memadai dari segi kualitas dan
pengisian rekam medis dan pelaksanaan kuantitas. Masalah yang ditemui bahwa
casemix INACBGs ini. masih banyaknya rekam medis pasien
dibutuhkan didalam pengelolaan data dan Pengisian rekam medis (diagnosis pada
informasi kesehatan, sehingga kualitas resume keluar, Ringkasan masuk dan keluar
informasi yang didapatkan oleh rumah sakit (RM1) dan formulir clinical pathway serta
akan efektif. Penerapan casemix INA pengkodean)seyogyanya dikembangkan
DRGs/INACBGs, diperlukan ketersediaan dengan melibatkan secara aktif SDM yang
dan kemampuan sumber daya manusia terlibat dalam pengisian rekam medis.
dalam mengelola potensi yang ada di rumah Penanganan pasien dan keterlibatan semua
sakit secara efektif sehingga dapat SDM dalam pelaksanaan pengisian tersebut
memberikan hasil yang positif.
81
Pelaksanaan Casemix pun tidak lepas
dari berbagai kendala. Salah satunya adalah
merupakan kunci sukses penerapan
kendala dalam melakukan diagnosa dan
pelayanan seharihari (Pearson, dkk, 1995).
kewenangannya dan ditulis nama terangnya
serta diberi tanggal, pencatatan yang dibuat
oleh mahasiswa kedokteran dan mahasiswa
dokter pembimbingnya.
Menurut penulis, bahwa salah satu upaya
sebaiknya dilaksanakan secara bergilir serta
dalam bekerja.
Metode
ditemui ada permasalaah pengisian rekam
selain ke15 rumah sakit berpartisipasi, operasional (SPO) setiap kegiatan secara