Anda di halaman 1dari 6

KONSEP SPIRITUAL

1. Definisi

Spiritual adalah keyakinan dalam hubungannya dengan Yang Maha Kuasa


dan Maha pencipta, sebagai contoh seseorang yang percaya kepada Allah sebagai
Pencipta atau sebagai Maha Kuasa. Spiritualitas mengandung pengertian
hubungan manusia dengan Tuhannya dengan menggunakkan instrumen (medium)
sholat, puasa, zakat, haji, doa, dan sebagainya (Hawari, 2002). Spiritual berasal
dari bahasa latin spiritus, yang berarti bernafas atau angin. Ini berarti segala
sesuatu yang menjadi pusat semua aspek dari kehidupan seseorang (McEwan,
2005).
Spiritual adalah keyakinan dalam hubungannya dengan yang Maha Kuasa
dan Maha Pencipta (Hamid, 1999). Spiritual merupakan kompleks yang unik pada
tiap individu dan tergantung pada budaya, perkembangan, pengalaman hidup,
kepercayaan dan ide-ide tentang kehidupan seseorang (Potter & Perry, 1999).
Spiritualitas mengandung pengertian hubungan manusia dengan Tuhannya dengan
menggunakan instrument (medium) sholat, puasa, zakat, haji, doa, dan sebagainya
(As‟ad & Al Rosyid, 1994).

1. Aspek Spiritual
Kebutuhan spiritual adalah harmonisasi dimensi kehidupan. Dimensi ini
termasuk menemukan arti, tujuan, menderita, dan kematian, kebutuhan akan
harapan dan keyakinan hidup, dan kebutuhan akan keyakinan pada diri sendiri,
dan Tuhan. Ada 5 dasar kebutuhan spiritual manusia yaitu: arti dan tujuan
hidup, perasaan misteri, pengabdian, rasa percaya dan harapan di waktu
kesusahan (Hawari, 2002). Spiritualitas meliputi aspek sebagai berikut:
1) Berhubungan dengan sesuatu yang tidak diketahui atau ketidakpastian
alam kehidupan.
2) Menemukan arti dan tujuan hidup.
3) Menyadari kemampuan untuk menggunakan sumber dan kekuatan dalam
diri sendiri.
4) Mempunyai perasaan keterikatan dengan diri sendiri dan dengan Maha
Tinggi (Burkhardt dalam Hamid, 2000).

2. Dimensi Spiritual
Dimensi spiritual berupaya untuk mempertahankan keharmonisan atau
keselarasan dengan dunia luar, berjuang untuk menjawab atau mendapatkan
kekuatan ketika sedang mendapati stress emosional, penyakit fisik, atau
kematian. Dimensi spiritual juga dapat menumbuhkan kekuatan yang timbul
diluar kekuatan manusia (Kozier, 2004). Spiritual sebagai suatu yang
multidimensi, yaitu dimensi eksistensial dan dimensi agama, dimensi
eksistensial berfokus pada tujuan dan arti kehidupan, sedangkan dimensi agama
lebih berfokus pada hubungan seseorang dengan Tuhan Yang Maha Penguasa.

Spiritual sebagai konsep dua dimensi. Dimensi vertikal adalah hubungan


dengan Tuhan atau Yang Maha Tinggi yang menuntun kehidupan seseorang,
sedangkan dimensi horizontal adalah hubungan seseorang dengan diri sendiri,
dengan orang lain dan dengan lingkungan. Terdapat hubungan yang terus
menerus antara dua dimensi tersebut (Hawari,2002).

2. Karakteristik Spiritual

Spiritualitas mempunyai suatu karakter, sehingga bisa diketahui bagaimana


tingkat spiritualitas seseorang. Karakteristik spiritual tersebut, antara lain :

1. Hubungan dengan diri sendiri


a. Pengetahuan diri (siapa dirinya, apa yang dapat dilakukannya).
b. Sikap (percaya pada diri sendiri, percaya pada kehidupan atau masa
depan, harmoni atau keselarasan diri).
2. Hubungan dengan alam
a. Mengetahui tentang tanaman, pohon, margasatwa dan iklim.
b. Berkomunikasi dengan alam (bertanam, berjalan kaki), mengabadikan
dan melindungi alam.

3. Hubungan dengan orang lain


a. Harmonis
1) Berbagi waktu, pengetahuan dan sumber secara timbal balik.
2) Mengasuh anak, orang tua dan orang sakit.
3) Menyakini kehidupan dan kematian.

b. Tidak harmonis
1) Konflik dengan orang lain.
2) Resolusi yang menimbulkan ketidakharmonisan dan friksi.

4. Hubungan dengan Ketuhanan


Agamis atau tidak agamis
a. Sembahyang/berdo’a/meditasi.
b. Perlengkapan keagamaaan.
c. Bersatu dengan alam.

3. Keterkaitan antara Spiritual, Kesehatan dan Sakit

Keyakinan spiritual sangat penting bagi perawat karena dapat


mempengaruhi tingkat kesehatan dan perilaku self-care klien. Keyakinan spiritual
yang perlu di pahami antara lain :

1. Menuntun kebiasaan hidup sehari-hari


Praktik tertentu pada umumnya yang berhubungan dengan pelayanan
kesehatan mungkin mempunyai makna keagamaan bagi klien, seperti
tentang makanan diet.

2. Sumber dukungan
Saat stress individu akan mencari dukungan dari keyakinan agamanya.
Sumber kekuatan sangat diperlukan untuk dapat menerima keadaan sakitnya
khususnya jika penyakit tersebut membutuhkan waktu penyembuhan yang
lama.

3. Sumber kekuatan dan penyembuhan


Individu bisa menahan distress fisik yang luar biasa karena
mempunyai keyakinan yang kuat.

4. Sumber konflik
Pada situasi tertentu, bisa terjadi konflik antara keyakinan agama
dengan praktik kesehatan, misalnya: ada yang menganggap penyakitnya
adalah cobaan dari Tuhan.

4. Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Spiritual

Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan spiritual antara lain :


1) Perkembangan
Usia perkembangan dapat menentukan proses pemenuhan kebutuhan
spiritual, karena setiap tahap perkembangan memiliki cara meyakini
kepercayaan terhadap Tuhan.

2) Keluarga
Keluarga memiliki peran yang cukup strategis dalam memenuhi
kebutuhan spiritual, karena keluarga memiliki ikatan emosional yang
kuat dan selalu berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari.
3) Ras/Suku
Ras/Suku memiliki keyakinan/kepercayaan yang berbeda, sehingga
proses pemenuhan kebutuhan spiritual pun berbeda sesuai dengan
keyakinan yang dimiliki.

4) Agama yang dianut


Keyakinan pada agama tertentu yang dimiliki oleh seseorang dapat
menentukan arti kepentingan kebutuhan spiritual.

5) Kegiatan Keagamaan
Adanya kegiatan keagamaan dapat selalu mengingatkan keberadaan
dirinya dengan Tuhan dan selalu mendekatkan diri kepada PenciptaNYA
(Asmandi, 2008).

Anda mungkin juga menyukai