Fera Konsep Spiritual
Fera Konsep Spiritual
1. Definisi
1. Aspek Spiritual
Kebutuhan spiritual adalah harmonisasi dimensi kehidupan. Dimensi ini
termasuk menemukan arti, tujuan, menderita, dan kematian, kebutuhan akan
harapan dan keyakinan hidup, dan kebutuhan akan keyakinan pada diri sendiri,
dan Tuhan. Ada 5 dasar kebutuhan spiritual manusia yaitu: arti dan tujuan
hidup, perasaan misteri, pengabdian, rasa percaya dan harapan di waktu
kesusahan (Hawari, 2002). Spiritualitas meliputi aspek sebagai berikut:
1) Berhubungan dengan sesuatu yang tidak diketahui atau ketidakpastian
alam kehidupan.
2) Menemukan arti dan tujuan hidup.
3) Menyadari kemampuan untuk menggunakan sumber dan kekuatan dalam
diri sendiri.
4) Mempunyai perasaan keterikatan dengan diri sendiri dan dengan Maha
Tinggi (Burkhardt dalam Hamid, 2000).
2. Dimensi Spiritual
Dimensi spiritual berupaya untuk mempertahankan keharmonisan atau
keselarasan dengan dunia luar, berjuang untuk menjawab atau mendapatkan
kekuatan ketika sedang mendapati stress emosional, penyakit fisik, atau
kematian. Dimensi spiritual juga dapat menumbuhkan kekuatan yang timbul
diluar kekuatan manusia (Kozier, 2004). Spiritual sebagai suatu yang
multidimensi, yaitu dimensi eksistensial dan dimensi agama, dimensi
eksistensial berfokus pada tujuan dan arti kehidupan, sedangkan dimensi agama
lebih berfokus pada hubungan seseorang dengan Tuhan Yang Maha Penguasa.
2. Karakteristik Spiritual
b. Tidak harmonis
1) Konflik dengan orang lain.
2) Resolusi yang menimbulkan ketidakharmonisan dan friksi.
2. Sumber dukungan
Saat stress individu akan mencari dukungan dari keyakinan agamanya.
Sumber kekuatan sangat diperlukan untuk dapat menerima keadaan sakitnya
khususnya jika penyakit tersebut membutuhkan waktu penyembuhan yang
lama.
4. Sumber konflik
Pada situasi tertentu, bisa terjadi konflik antara keyakinan agama
dengan praktik kesehatan, misalnya: ada yang menganggap penyakitnya
adalah cobaan dari Tuhan.
2) Keluarga
Keluarga memiliki peran yang cukup strategis dalam memenuhi
kebutuhan spiritual, karena keluarga memiliki ikatan emosional yang
kuat dan selalu berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari.
3) Ras/Suku
Ras/Suku memiliki keyakinan/kepercayaan yang berbeda, sehingga
proses pemenuhan kebutuhan spiritual pun berbeda sesuai dengan
keyakinan yang dimiliki.
5) Kegiatan Keagamaan
Adanya kegiatan keagamaan dapat selalu mengingatkan keberadaan
dirinya dengan Tuhan dan selalu mendekatkan diri kepada PenciptaNYA
(Asmandi, 2008).