Anda di halaman 1dari 3

1.

Jelaskan karakter dari bakteri, jamur dan khamir


Karakteristik Bakteri:
1. Organisme multiselluler
2. Prokariot (tidak memiliki membran inti sel)
3. Umumnya tidak memiliki klorofil
4. Memiliki ukuran tubuh yang bervariasi antara 0,12 s/d ratusan mikron umumnya memiliki
ukuran rata-rata 1 s/d 5 mikron.
5. Memiliki bentuk tubuh yang beraneka ragam
6. Berperan sebagai saprofit, simbiosis atau parasit
Karakteristik Jamur:
1. Organisme multiseluler
2. Termasuk eukariot
3. Tidak Memiliki klorofil
4. Tubuhnya tersusun dari hifa
5. Berperan sebagai saprofit, simbiosis atau parasit
Karakteristik Khamir:
1. Organisme uniseluler
2. Termasuk eukariot
3. Tidak memiliki klorofil
4. Bentuknya sperikal sampai ovoid, terkadang dapat membentuk miselium semu
5. Berperan sebagai saprofit, simbiosis atau parasit

2. Berikan masing masing contoh industri yang menggunakan mikroorganisme tersebut


A. Industri menggunakan bakteri
Yoghurt
Dua bakteri yang digunakan dalam pembuatan yoghurt adalah Streptococcus thermopilus dan
Lactobacillus Bulgaricus. Kedua bakteri ini yang dapat memberikan rasa asam pada yoghurt
menggunakan kultur campuran antara bakteri Streptococcus thermopilus dan lactobacillus bulgaricus.
Hal ini menghasilkan enzim yang dapat menjadikan susu memiliki tingkat keasaman yang rendah.
Aktivitas dari bakteri Streptococcus thermopilus merubah laktosa (gula susu ) menjadi asam
laktat dan menurunkan keasaman susu hingga 5-5,5. Bakteri Lactobacillus Bulgaricus mulai
beraktivitas mensekresikan enzimnya untuk menurunkan keasaman hingga 3,8-4,4 dan menciptakan
cita rasa khas yoghurt setelah keasaman mencapai 5-5,5. Keberadaan kedua bakteri tersebut sangat
penting. Streptococcus thermopilus membantu menciptakan kondisi lingkungan yang lebih baik bagi
bakteri Lactobacillus bulgaricu untuk menghasilkan enzimnya juga menciptakan rasa khas pada
yoghurt.
Nata de Coco
Apabila ditumbuhkan dalam media yang kaya akan sukrosa (gula pasir), bakteri
ini akan memecah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa. Senyawa – senyawa glukosa dan fruktosa tersebut baru
dikonsumsi sebagai bahan bagi metabolisme sel. Bakteri Acetobacter xylinum merombak gula untuk memperoleh
energi yang diperlukan bagi metabolisme sel. Selain itu, bakteri ini juga mengeluarkan enzim yang
mampu menyusun (mempolimerisasi) senyawa glukosa menjadi polisakarida yang dikenal dengan selulosa ekstraseluler
(nata de coco). Fruktosa, selain digunakan sebagai sumber energi, bahan dasar nata setelah dihidrolisis
menjadi glukosa, juga berperan sebagai induser bagi sintesis enzim ekstraseluler polimerase. Hal ini
merupakan salah satu alasan, bahwa sukrosa mempunyai kelebihan dibanding gula sederhana lain
dalam fungsinya sebagai substrat pembuat nata.

B. Industri menggunakan Jamur


Tempe
Mikroba yang sering dijumpai pada laru tempe adalah kapang jenis Rhizopus oligosporus, atau
kapang dari jenis R. oryzae. Selama proses fermentasi, kedelai akan mengalami perubahan baik fisik
maupun kimianya. Protein kedelai dengan adanya aktivitas proteolitik kapang akan diuraikan menjadi
asan-asam amino, sehingga nitrogen terlarutnya akan mengalami peningkatan. Dengan adanya
peningkatan dari nitrogen terlarut maka pH juga akan mengalami peningkatan. Nilai pH untuk tempe
yang baik berkisar antara 6,3 sampai 6,5. Kedelai yang telah difermentasi menjadi tempe akan lebih
mudah dicerna. Selama proses fermentasi karbohidrat dan protein akan dipecah oleh kapang menjadi
bagian-bagian yang lebih mudah larut, mudah dicerna dan ternyata bau langu dari kedelai juga akan
hilang.

Asam Sitrat
proses produksi asam sitrat yang sampai saat ini lazim digunakan, biakan kapang Aspergillus
niger diberi sukrosa agar membentuk asam sitrat. Setelah kapang disaring dari larutan yang dihasilkan,
asam sitrat diisolasi dengan cara mengendapkannya dengan kalsium
hidroksida membentuk garam kalsium sitrat. Asam sitrat diregenerasikan dari kalsium sitrat dengan
penambahan asam sulfat. Cara lain pengisolasian asam sitrat dari hasil fermentasi adalah dengan
ekstraksi menggunakan larutan hidrokarbon senyawa basa organik trilaurilamina yang diikuti dengan
reekstraksi dari larutan organik tersebut dengan air.

C. Industri menggunakan khamir


Pengmbang roti
Proses fermentasi pada pengolahan roti sudah dilakukan sejak lama. Tahapan ini dilakukan
untuk menghasilkan potongan roti (loaves) dengan bagian yang porus dan tekstur roti yang lebih
lembut. Pembentukan gas selama fermentasi diikuti oleh reaksi-reaksi fermentatif lainnya seperti
terbentuknya metabolit-metabolit intermediet yang berpengaruh pada konsistensi adonan dan
terbentuknya senyawa-senyawa volatil yang merupakan prekursor aroma.Gas yang terdispersi dan
terperangkap di dalam adonan dalam bentuk gelembung dibutuhkan untuk pembentukan pori.
Terbentuknya dinding pori yang elastis (extensible) tergantung pada kandungan protein yang spesifik
Fermentasi Wine
Fermentasi wine adalah proses dimana juice anggur bersama-sama dengan bahan yang lain
yang diubah secara reaksi biokimia oleh khamir dan menghasilkan wine. Bahan untuk proses
fermentasi adalah gula ditambah khamir yang akan menghasilkan alkohol dan CO2. CO2 akan
dilepaskan dari campuran wine menuju udara dan alkohol akan tetap tinggal di fermentor. Jika semua
gula buah sudah diubah menjadi alkohol atau alkohol telah mencapai sekitar 15% biasanya fermentasi
telah selesai atau dihentikan.
Selama fermentasi sering ditambahkan nitrogen dan mikro nutrien guna mencegah produksi gas
H2S. Jika gas ini muncul akan menyebabkan bau yang tidak enak. Selama fermentasi, cairan yang
dihasilkan setelah buah anggur dihancurkan disebut must. Komposisi must terdiri dari 85-95 % sari
buah, 5-12 % kulit, dan 0-4 % biji. Guna mencegah tumbuhnya bakteri pada must maka dilakukan
pengadukan. Must mulai bergelembung pada jam ke 8 – 20.

Anda mungkin juga menyukai