PENDAHULUAN
Perkembangan baru saat ini diwarnai oleh globalisasi dan terutama berupa perubahan
yang cepat dan sering tidak terduga dan makin kuatnya peranan sektor pendidikan dalam
pembangunan. Hal ini mendorong kita untuk sekali lagi memikirkan ulang keefektifan
pendekatan perencanaan pendidikan yang kita anut sekarang. Salah satu yang yang mungkin
dapat kita lirik adalah pendekatan perencanaan strategis yang telah banyak dipakai di negara
negara lain beberapa tahun terakhir ini. Seperti diketahui bahwa pengetahuan perencanaan
strategi berasal dari bidang militer yang kemudian dikembangkan di bidang manajemen
perusahaan dan kemudian coba diterapkan dalam dunia pendidikan. Berkaitan dengan hal itu
maka tulisan ini diawali dengan kajian pengetahuan “teoritis” perencanaan strategis.
Efek yang logis setelah proses Perencanaan Strategi ini adalah organisasi mendapatkan
suatu metodologi untuk menentukan kemampuan sumberdaya nya untuk melaksanakan Rencana
Strategisnya. Setelah menyelesaikan proses perencanaan strategi, organisasi (sekolah) akan
mengembangkan sarana atau alat yang tidak hanya untuk mengecek kebenaran tetapi juga
merupakan dasar untuk pengembangan Rencana Operasi Tahunan, menentukan sasaran
1
penggalangan dana dan proritas untuk tahun mendatang, serta juga menawarkan cara mengukur
kesuksesan organisasi.
1.2 Tujuan
Melihat kenyataan ini, timbul tanda tanya besar bagi perencana, kenapa hal
ini terjadi. Tulisan singkat ini berusaha mendeskripsikan kajian perencanaan dalam perspektif
yang mendasar, tujuan dan proses perencanaan tanpa potensi dapat diuraikan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Sedangkan strategi adalah suatu cara yang dilakukan oleh seseorang atau suatu
organisasi untuk dapat mencapai tujuan yang diinginkan dengan menggunakan sumber
daya yang dimiliki.
a. Paling sedikit punya satu sponsor yaitu stakeholder yang mempunyai posisi
atau wewenang untuk melegitimasi proses perencanaan tersebut.
4
b. Paling sedikit satu pembela (pendukung kuat) untuk mendorong proses agar
berjalan terus
c. Sebuah tim perencanaan strategis
d. Kesadaran bahwa proses mungkin akan mendapat hambatan atau
keterlambatan
e. Sikap yang fleksibel (luwes) tentang “seperti apakah” suatu rencana
strategis itu
f. Kemampuan untuk menggalang informasi dan orang orang pada waktu
waktu tertentu untuk berpartisipasi dalam diskusi dan pengambilan
keputusan penting
g. Keinginan untuk membangun menyusun dan mempertimbangkan
perbedaan-perbedaan kriteria evaluasi (meskipun sangat berbeda)
Bryson (1988), mengusulkan suatu proses perencanaan strategis untuk organisasi nirlaba
dan pemerintahan, yang mencakup delapan langkah sebagai berikut :
a. Memulai dan bersepakat dalam hal proses perencanaan strategis
b. Mengenali mandate yang diberikan ke organisasi
c. Menetapkan misi dan nilai nilai yang dipegang oleh organisasi
d. Menilai kondisi lingkungan eksternal, dalam hal : peluang dan tantangan
e. Menilai kondisi lingkungan internal, dalam hal : kekuatan dan kelemahan
f. Menemu kenali isu isu strategis yang dihadapi oleh organisasi
g. Merumuskan sstrategi strategi untuk mengelola isi isu
h. Merumuskan dan memantapkan visi organisasi ke masa depan
- Dilakukan melalui system dan mekanisme dengan tolak ukur yang baik
- Melibatkan seluruh unsur organisasi melalui diskusi yang terarah
- Dapat menghasilkan perencanaan program yang terarah, relistis, dan
berkesinambungan
- Dapat dijabarkan dalam setiap langkah teknis pelaksana organisasi
6
konteks kajian lingkungan, organisasi / perencana dapat mengukur kekuatan
dan kelemahan yang relatif terhadap peluang dan ancaman karena peluang dan
ancaman merupakan faktor eksternal dan bersifat harus diterima apa adanya
(given) dan secara esensial tidak dapat diubah.
7
Semakin suatu organisasi berkembang dan banyak kegiatannya maka lembaga
unit mempunyai resiko terlalu banyak konsentrasi pada kegiatan mengatasi tuntutan
manajemen sehari-hari sehingga tidak terlalu terpusat pada tujuan jangka panjang.
Strategi perencanaan adalah mekanisme yang memperjelas tujuan organisasidan prioritas
dalam pencapaian tujuan. Perencanaan yang baik memberi kesempatan kepada pimpinan
menentukan bagaimana sumberdaya yang terbatas itu digunakan untuk investasi.
Pada umumnya terlibat dalam Perencanaan Strategis ini akan mampu menentukan
prioritas kegiatan mereka berdasarkan sumber daya yang tersedia. Manfaat lainnya
adalah :
Pimpinan organisasi akan memperoleh ide yang sangat jelas tentang sasaran strategis
mana yang mungkin dicapai dengan sumberdaya yang tersedia, dan yang mana yang jauh
diluar lingkup kegiatan jangka pendek-menengahnya
- Pimpinan organisasi bias menentukan sasaran jangka menengah dan prioritas
kegiatan yang diharapkan akan dilakukan
8
- Staf sekolah akan mempunyai kegiatan yang terperinci untuk pengembangan
Rencana Operasi Tahunan dan sarana untuk memonitor serta mengevaluasi
efektifitas pelaksanaan Rencana ini.
BAB III
KESIMPULAN
2. Perencanaan strategis adalah proses yang dilakukan suatu organisasi untuk menentukan
strategi atau arahan, serta mengambil keputusan untuk mengalokasikan sumber dayanya
(termasuk modal dan sumber daya manusia) untuk mencapai tujuan dari organisasi
tersebut.
3. Untuk bidang pendidikan maka perencanaan strategisnya dapat dibuat suatu proses atau
langkah sebagai berikut :
9
c. Analisis SWOT
d. Standar kinerja organisasi
e. Investasi terhadap SDM yang ada
f. Evaluasi proses dan umpan balik
DAFTAR PUSTAKA
➢ http://abdulgoni11.blogspot.co.id/2013/01/perencanaan-strategis.html
➢ https://www.slideshare.net/ahmadfajarjabrik/makalah-perencanaan-str
ategis-lengkap
➢ https://mamanfathurochman.wordpress.com/artikel/manajemen-stratej
ik-2/manajemen-stratejik_2/
➢ http://www.radarplanologi.com/2015/09/teori-perencanaan-strategis.ht
ml
10
11