Kesadaran merupakan kemampuan individu mengadakan hubungan dengan lingkungannya serta dengan dirinya sendiri (melalui panca inderanya) dan mengadakan pembatasan tergadap lingkungannya serta terhadap dirinya sendiri ( melalui perhatian). Sedangkan alam sadar adalah alam yang berisi hasil-hasil pengamatan kita kepada dunia luar. (Maramis, 1999). Ketidaksadaran adalah daerah kesadaran yang berisi berbagai ide dan afek yang ditekan, yang tidak dapat diingat kembali karena ditahan oleh alam prasadar sebagai sensor. Pengertian lain alam tak sadar adalah alam yang berisi kompleks- kompleks terdesak Das Es, Das Ich, dan Das Ueber Ich. (Maramis, 1999)
2.2 Ciri- ciri alam tak sadar
1. Mengandung ide dan afek yang ditekan 2. Hal-hal yang terdapat dalam alam tak sadar tidak dapat diingat kembali 3. Apabila mau muncul kea lam sadar harus melewati sensor alam prasadar 4. Memiliki prinsip kesenangan dengan tujuan memuaskan keinginan 5. Berhubungan erat dengan naluri terutama naluri seksual
2.3 Bentuk Kesadaran
Menurut Maramis (1999) bentuk-bentuk kesadaran, yaitu : 1) Kesadaran normal, suatu bentuk kesadaran yang ditandai individu sadar tentang diri dan lingkungannya sehingga daya ingat, perhatian, dan orientasinya mencakup ruang, waktu, dan orang dalam keadaan baik. 2) Kesadaran yang menurun, suatu bentuk kesadaran yang berkurang secara keseluruhan, kemampuan persepsi, perhatian dan pemikiran. Tingkatan menurunnya kesadaran : a. Amnesia, menurunnya kesadaran ditandai dengan hilangnya ingatan atau lupa tentang suatu kejadian tertentu. b. Apatis, menurunnya kesadaran ditandai dengan acuh tak acuh terhadap stimulus yang masuk (mulai mengantuk). c. Somnolensi, menurunnya kesadarannya ditandai dengan mengantuk (rasa malas, dan ingin tidur). d. Spoor, menurunnya kesadaran ditandai dengan hilangnya ingatan, orientasi dan pertimbangan. e. Subkoma dan koma, menurunnya kesadaran ditandai dengan todak ada respon terhadap ransangan yang keras. 3) Kesadaran yang meninggi, suatu bentuk kesadaran dengan respon yang meninggi terhadap ransangan. 4) Kesadaran waktu tidur, suatu bentuk kesadaran yang ditandai dengan menurunnya kesadaran secara reversible, biasanya disertai posisi berbaring dan tidak bergerak. 5) Kedaran waktu disosiasi, suatu bentuk kesadaran ditandai dengan keadaan memisahkan sebagian tingkah laku atau kejadian dirinya secara psikologis dari kesadaran. Bentuk disosiasi, meliputi : a. Trance, yaitu keadaan kesadaran tanpa reaksi yang jelas terhadap lingkungan yang biasanya mulai dengan mendadak. b. Senjakala histerik atau hysterical twilight state, yaitu kehilangan ingatab atas dasar psikologik ditandai kesadaran menurun dan menyempit. c. Fugue, yaitu suatu periode penurunan kesadaran dengan pelarian secara fisik dari suatu keadaan yang menimbulkan banyak stress ( ada keinginan untuk mengembara). d. Serangan histerik, yaitu suatu penampilan emosional yang jelas, dengan unsure menarik perhatian dan kelihatannya tidak ada kontak dengan lingkungan. 6) Hipnosis, ialah kesadaran yang disengaja diubah melalui sugesti.
2.4 Teori- Teori Kesadaran dan Ketidaksadaran
1. Teori Sigmund Freud (1856-1939) Menurut freud bahwa kesadaran hanyalah sebagian kcil dari keseluruhan kehidupan psikis. dalam kehidupan psikis terdapat tiga unsure yang membentuk kepribadian, yaitu : Das Es (the id), merupakan bentuk ketidaksadaran, aspek biologis kepribadian, dan memiliki prinsip kesenangan berisi insting dan nafsu, terutama nafsu seksual serta pendorong. Das Ich (the ego), merupakan kehidupan psikis, aspek sosiologis kepribadian, dan memiliki unsure kesadaran yang memiliki kemampuan menghayati secara lahiriyah dan batiniyah. Das Ueber Ich (the super ego), merupakan aspek moral kepribadian sehingga mampu mengarahkan perbuatan yang baik dan benar sesuai norma-norma yang berlaku dimasyarakat. Dan freud mengemukakan teori topografik tentang kesadaran menurutnya dibagi menjadi 3 daerah, yaitu : 1. Alam sadar, bagian kecil dari kehidupan psikis yang merupakan system yang disadari. kesadaran ini diperoleh melalui pengamatan baik berasal dari luar dirinya maupun yang dari dalam dirinya. 2. Alam Prasadar atau bawah sadar, merupakan jembatan penghubung antara alam tak sadar dan alam sadar. kehidupan psikis alam prasadar disebut proses berfikir sekunder yang memiliki prinsip kenyataan dan bertujuan menghambat munculnya keinginan instigative, menghindari ketidaksenangan dan mengikat energy psikis agar sesuai dengan kenyataan dan ajaran serta norma individu. 3. Alam Tak sadar, system dinamis yang berisi berbagai ide dan afek ditekan atau terdesak. hal yang ada dalam alam tak sadar tidak dapat dimunculkan kembali ke alam sadar karena ada sensor maupun represi dari alam prasadar. 2. Teori carl Gustaf Jung Menurut jung yang terkenal dengan psikologi bahwa jiwa (psikis) manusia yang merupakan totalitas kehidupan jiwa terdiri dari dua alam, yaitu : a. kesadaran, yang berfungsi untuk adaptasi terhadap dunia luar (lahiriyah) b. ketidaksadaran, yang berfungsi untuk adaptasi terhadap dunia dalam (batiniah). ketidaksadaran merupakan tenaga utama dari kehidupan manusia.
2.5 Struktur Kesadaran
Menurut jung komponen pokok kesadaran adalah fungsi jiwa dan sifat jiwa. fungsi jiwa ialah suatu bentuk aktivitas kejiwaan yang secara teori tidak berubah dalam lingkungan yang berbeda-beda. (sumadi suyabrata, 1989) jiwa memiliki empat fungsi pokok, yaitu : a. fungsi pikiran, bersifat rasional dan cara bekerjanya dengan penilaian salah-benar b. fungsi perasaan, bersifat rasional dan cara bekerjanya dengan penilaian senang dan tidak senang c. fungsi pendriaan, bersifat irasional dan cara bekerjanya tanpa penilaian ; sadar (indriawi) d. fungsi intuitif, bersifat irasional dan cara bekerjanya tanpa penilaian ; tak sadar (naluri)
individu yang memiliki orientasi keluar (extravert) yang dipengaruhi dunia
objektif (dunia diluar dirinya). Disamping itu, ada juga individu yang memiliki orientasi kedalam (introvert) yang dipengaruhi dunia subjektif (dunia dalam dirinya). Ciri-ciri Tipe Ektravert Orientasi lebih banyak tertuju ke luar (lahiriyah) Pikiran, perasaan dan tindakannya terutama ditentukan oleh lingkungan social maupun nonsosial diluar dirinya. Sifatnya positif terhadap masyarakat, cepat beradaptasi dengan lingkungan, tindakan cepat dan tegas, hatinya terbuka, mudah bergaul, dan hubungan dengan orang lain lancer. Kelemahannya adalah perhatian terhadap dunia luar terlalu kuat yang akan membuatnya tenggelam dalam dunia objektif sehingga akan mengalami kehilangan dirinya atau asing terhadap dunia subjektifnya. disamping itu, mereka cenderung cepat melakuakn tindakan tanpa pertimbangan yang matang. Ciri-ciri tipe introvert o Orientasinya tertuju ke dalam dirinya (batiniyah) o Pikiran, perasaan dan tindakannya terutama ditentukan oleh factor subjektif o Adaptasi dengan dunia luar kurang baik, jiwanya tertutup, sukar bergaul, sukar berhubungan dengan orang lain, kurang dapat menarik hati orang lain, tingkah lakunya lamban dan ragu. serta penyesuaian dengan batinnya baik o Kehidupan batiniah kaya dan terdidik secara baik o Bertindak hati-hati dan penuh perhitungan o Kelemahannya adalah jarak dengan dunia objektif terlalu jauh sehingga lepas dari dunia objektifnya.
Pesona adalah topeng yang dipergunakan individu untuk menutupi kepribadiannya,
apabila ia tampil didunia luar atau dalam alam sadar sehingga dapat dikatakan bahwa pesona merupkan kompromi antara individu dan masyarakat, antara struktur batiniah dan lahiriyah.
2.6. Struktur Ketidaksadaran
ketidaksadaran pribadi, berisi pada hal-hal yang diperoleh individu selama hidupnya, yang meliputi hal-hal yang terdesak, dan hal-hal yang teramati, terpikir dan terasa di bawah ambang kesadaran. Ketidaksadaran kolektif, berisi mitologi dan simbolik masa lalu yang diperoleh selama pertumbuhan psikis seluruh jenis manusia, melalui generasi terdahulu yang merupakan endapan cara-cara reaksi kemanusiaan yang khas zaman dahulu pada saat manusia menghadapi ketakutan, bahaya, kelahiran dan kematian. lapisan-lapisan ketidaksadaran kolektif sebagai berikut : a. paling atas yang berada langsung dibawah ketidaksadaran pribadi, berisikan emosi, afek, dan dorongan primitive b. berisikan inovasi, yaitu erupsi dari bagian terdalam dari ketidaksadaran serta hal-hal yang sama sekali tidak dapat dibuat sadar. manisfestasi ketidaksadaran dapat berupa symptom, dan kompleks, mimpi, dan archetypes. symptom adalah gejala dorongan jalannya energy yang normal dan merupakan tanda bahaya, yang member tahu bahwa ada sesuatu dalam kesadaran yang kurang dan perlu perluasan alam tak sadar. Kompleks adalah bagian kejiwaan kepribadian yang terbelah lepas dari control serta memiliki kehidupan sendiri dalam kegelapan dan ketidaksadaran, yang dapat menghabat maupun memajukan kesadaran menyebabkan perilaku yang keliru. Mimpi sering timbul dari hal-hal yang terdesak, memiliki hukum dan bahasa sendiri. mimpi tidak terkait sebab-akibat, ruang dan waktu. bahasa mimpi perlambang sehingga perlu pemahaman melalui penafsiran. Khayalan adalah bentuk manisfetasi ketidaksadaran yang bersangkutan dengan mimpi dan timbul pada saat taraf kesadaran merendah. Archetypus adalah isi kejiwaan yang ada sejak zaman purba atau yang dibawa sejak manusia pertama lahir, dan berbentuk pendapat dan reaksi instigative tertentu yang terjadi di luar kesadaran, artinya bahwa sertiap indivudu akan berbuat sama dan bereaksi sama terhadap suatu peristiwa secara instigative dan tanpa disadari serta muncul dari ketidaksadaran kolektif.
2.7. Bentuk Khusu Isi Ketidaksadaran
Bayang-bayang adalah sifat ketidaksadaran sendiri yang dihadapi sebagai sifat atau kualitas orang lain yang terbentuk dari fungsi dan sikap jiwa yang inferior. baying-bayang merupakan bagian gelap dari kepribadian karena pertimbangan intelektual, nilai dan moral kemudian dimasukan kedala ketidaksadaran karena tidak sesuai dengan prinsip realitas kehidupan alam sadar. proyeksi adalah menempatkan isi-isi batin dengan tidak sadar ke objek-objek diluar dirinya. Imago adalah isi kejiwaan yang diproyeksikan kepada orang lain. animus adalah maskulinitas (sifat kelaki-lakian) wanita yang ada dalam ketidaksadaran dan tidak dikembangakan. jadi, perempuan ketidaksadarannya laki-laki (animus). Anima adalah femininitas (sifat kewanitaan) laki-laki yang ada dalam ketidaksadaran manusia dan tidak dikembangakan sehingga laki-laki ketidaksadarannya dalah perempuan (anima)