Anda di halaman 1dari 32

Prof. Dr. Ir. Setijo Bismo, DEA.

DTK – FTUI
April 2015
Skematisasi Operasi Absorpsi

V, y1

L, x0

V, yN 1 L, x N
Soal Hitungan Kolom Talam
Soal No. 1
Pada tabel di bawah ini diberikan data kelarutan gas SO2 dalam air murni pada suhu 303 K (30 °C) dan
tekanan udara 101,3 kPa (760 mmHg atau setara dengan 760 Torr).

Tabel 1. Data kesetimbangan SO2 dalam H 2O

CSO2 pSO2 y x
(g SO2 per 100 g H 2O ) (tekanan parsial SO2 ) (fraksi mol SO2 dalam gas) (fraksi mol SO2 dalam cairan)

0,5 6 kPa (42 Torr)


1,0 11,6 kPa (85 Torr)
1,5 18,3 kPa (129 Torr)
2,0 24,3 kPa (176 Torr)
2,5 30,0 kPa (224 Torr)
3,0 36,4 kPa (273 Torr)

Dari sistem larutan SO2  H 2O seperti di atas, maka:


(a). Hitunglah y dan x !
(b). Plot diagram kesetimbangan yang terbentuk !
(c). Tentukan atau perkirakan apakah Hukum Henry dapat berlaku !
Soal No. 1

Jawaban:

Sistematika jawaban soal ini diberikan dalam beberapa tahap (langkah) yang diharapkan dapat
mempermudah para mahasiswa untuk mempelajari dan memahaminya.
Dalam tahapan 1 dan 2 di bawah ini, dilakukan konversi data untuk konsentrasi dari SO2 dalam
air ( H 2O ) dan tekanan parsial dari SO2 dalam H 2O ke dalam fraksi molar.

Tahap : menghitung fraksi mole dari SO2 dalam fasa gas, y , dengan cara membagi tekanan
parsial gas SO2 dengan tekanan total dari sistem.

pSO2
y 
pT
6 kPa
y 
101,3 kPa
 0, 06
Harga-harga fraksi mole dari SO2 dalam fasa gas ( y ) tersebut di atas kemudian
akan disusun dalam suatu tabel, di halaman selanjutnya...
Soal No. 1
Tahap : menghitung fraksi mole dari absorbat SO2 dalam fasa cair, x , dengan cara membagi
jumlah mole SO2 yang terlarut dalam larutan air ( H 2O ) dengan jumlah mole total dari
cairan sistem.
jumlah mole SO2 dalam larutan
x 
jumlah mole SO2 dalam larutan  jumlah mole H 2O

dalam hal ini:


CSO2
jumlah mole SO2 dalam larutan = per 100 g H 2O
64 g SO2
100 g H 2O sebagai pelarut
jumlah mole H 2O sebagai pelarut =
18 g H 2O per mole
maka
CSO2 64
x 
CSO2 64  5,55

0,5 64

0,5 64  5,55

 0, 0014
Soal No. 1

Harga-harga fraksi mole dari SO2 (sebagai absorbat) dalam fasa cair ( x )
tersebut disusun juga dalam tabel jawaban seperti di bawah ini.

Tabel 2. Hasil perhitungan data kesetimbangan untuk y dan x

g SO2 pSO2 pSO2 CSO2 64


CSO2  y  x 
100 g H 2O (kPa) 101,3 CSO2 64  5,55

0,5 6,0 0,060 0,0014

1,0 11,6 0,115 0,0028

1,5 18,3 0,180 0,0042

2,0 24,3 0,239 0,0056

2,5 30,0 0,298 0,0070

3,0 36,4 0,359 0,0084


Soal No. 1
Tahap : Mengalurkan (plotting) harga-harga fraksi mole SO2 dalam fasa gas (= y ) terhadap
fraksi mole SO2 yang terlarut dalam fasa cair (= x ), yang hasilnya dapat dilihat
pada grafik di bawah ini.

x y
0,009 0,06 0,0014
0,008 0,115 0,0028
0,007 0,18 0,0042
0,006 0,239 0,0056
0,005 0,298 0,007
0,359 0,0084
0,004
0,003
0,002
0,001
0
0 0,1 0,2 0,3 0,4
Soal No. 1 (akhir)

Hasil pengaluran (plotting) y vs x seperti di atas, ternyata


memberikan suatu garis (yang mendekati atau hampir) lurus, yang
berarti bahwa Hukum HENRY dapat diterapkan dalam sistem ini.
Kelandaian kurva (slope) di atas dapat dihitung sbb:
y 0, 239  0,180
slope  m    42, 7
x 0, 0056  0, 0042

Periksalah, apakah harga ‘slope’ di atas adalah ‘konstan’ untuk


setiap titik ?
Soal No. 2

Dari data yang telah dihitung dan ditabelkan pada contoh soal #1 di atas,
hitunglah laju cairan minimum ( Lmin ) berupa air murni yang diperlukan
untuk mengabsorpsi 90 %-v gas SO2 dalam aliran gas utama yang
memiliki laju alir ( QG ,i ) sebesar 84,9 m3 per menit (3.000 acfm) yang
mengandung 3 %-v SO2 !

Gambarkan pula kurva garis operasi aktualnya !

Suhu operasi yang digunakan adalah 293,15 K dan tekanannya 101,3 kPa
(1 atm).
Soal No. 2
Jawaban:
Seperti jawaban sebelumnya, sistematika jawaban soal #2 ini juga diberikan dalam
beberapa tahap untuk dapat mempermudah para mahasiswa dalam mempelajari serta
memahaminya.
Tahap : menentukan fraksi-fraksi molar dari polutan dalam fasa gas, yaitu: Y1 dan
Y2 . Sketsa ilustrasi proses dan pelabelan proses absorpsi yang dimaksud,
dapat dibuat sebagai berikut:
Soal No. 2

Y1  3 %  v gas SO2
 0, 03 fraksi-molar dalam aliran gas umpan (kotor)
Y2  pengurangan kadar SO2 sebesar 90 %  v pada aliran gas umpan
 (10 %)  (Y1 )
 (0,1)  (0, 03)
 0, 003 fraksi-molar dalam aliran gas keluar (bersih)
Soal No. 2
Tahap : menentukan fraksi molar gas SO2 dalam cairan (pelarut air) yang keluar meninggalkan
absorber untuk memenuhi efisiensi absorpsi yang diinginkan. Pada laju cairan absorben
yang minimum, fraksi-molar gas polutan yang memasuki absorber (  Y1 ) berada dalam
kesetimbangan dengan fraksi-molar cairan yang meninggalkan absorber (  X1 ). Dalam
hal ini, cairan absorben akan menjadi terjenuhkan oleh adanya SO2 yang terlarut. Dalam
kondisi kesetimbangan tersebut, berlaku:

Y1  H   X1
Dan, konstanta HENRY (  H  ) yang didapat dari soal sebelumnya adalah:
fraksi-molar SO2 di udara (fasa gas)
H   42, 7
fraksi-molar SO2 di dalam air
sehingga
Y1
X1 
H
0, 03

42, 7
 0, 000703
Soal No. 2

Lm
Tahap : menghitung rasio massa (molar) cairan-terhadap-gas (  )
Gm
menggunakan persamaan:
Lm
Y1  Y2    X1  X 2 
Gm
sehingga
 Lm 

 Y1  Y2 
 
 m  min
G  X1  X 2 

 0, 03 0, 003
 0, 000703  0, 0 
g-mol air
 38, 4
g-mol udara
Soal No. 2

Tahap : konversikan terlebih dahulu, laju alir volum gas (bersih)


yang keluar dari absorber menjadi laju alir molar (  Gm,o ),
yaitu dari satuan  m3 menit  menjadi  mol menit  .

Diketahui dari Hukum Avogadro untuk gas ideal: pada 0 °C


dan tekanan 101,3 kPa (= 1 atm), terdapat 0,0224 m3 g-mol
gas.
Terlebih dahulu, konversikan volume-molar gas dari 0C ke
keadaan 20C (dari 273,15 ke 293,15 K), menggunakan
persamaan gas ideal:

P1 V1 P2 V2

T1 T2
Soal No. 2
dalam hal ini, untuk tekanan sistem yang sama (pada 1 atm), diperoleh:

P1 V1 P V  P1 V1   T2 
 2 2  V2    
T1 T2  T1   P2 
yang berarti
 1  0, 0224   293,15  3
V 20 C   1    m g-mol gas
 273,15   1 
 0, 0240 m3 g-mol gas
sehingga
 1 g-mol gas 
 Gm 20 C  QG ,i   3 
 0, 0240 m 
 1 g-mol gas 
 84,9 m3 menit   3 
 0, 0240 m 
 3538 g-mol gas (udara) menit
= 3,538 kg-mol gas (udara) menit
Soal No. 2
Tahap : menghitung laju alir minimum cairan (  Lm,min ). Dalam hal ini, rasio minimum
cairan-terhadap-gas (udara) telah dihitung pada Tahap-, yang harganya:
 Lm  g-mol air
   38, 4
 Gm min g-mol udara

yang berarti:
 Lm min  38, 4   Gm 20 C

sedangkan, dari langkah atau Tahap- diperoleh


Gm 20 C  3,538 kg-mol gas (udara) menit

sehingga didapat:
kg-mol air
 Lm min  38, 4   3,538 
menit
kg-mol air
 135,86
menit

untuk satuan massa air, didapatkan:


kg air
 Lm min  2445,5
menit
Soal No. 2
Tahap : sketsa kurva garis operasi dan juga garis kesetimbangannya adalah sbb:
Kelandaian (slope) garis operasi minimum adalah = 38,4; dengan koordinat [0;
0,003] di puncak menara dan [0,00073;0,03] di dasar.
Garis operasi aktual dibuat dengan asumsi: kelandaiannya lebih besar 1,3 x
kelandaian garis operasi minimum, yaitu 1,3 x 38,4 ≈ 50; dengan koordinat [0;
0,003] di puncak menara dan [0,00054;0,03] di dasar  diperoleh jumlah tahap 6.
Soal No. 2
Soal No. 3

Suatu menara dengan talam-saring (sieve-tray) dirancang untuk proses absorpsi


gas. Gas umpan mengandung polutan A dengan konsentrasi 1,8 %-molar
memasuki kolom di bagian bawah. Gas tersebut dimaksudkan mengalami
pembersihan melalui operasi absorpsi sedemikian rupa sehingga akhirnya
terkandung polutan A yang tidak lebih dari 0,1 %-molar di bagian keluaran
(puncak). Cairan absorben yang digunakan, pada awalnya mengandung 0,01
%-molar.
Sistem diketahui mengikuti Hukum HENRY dengan m  yi xi  1, 41 . Di
bagian bawah menara (bottom), rasio molar cairan-terhadap-gas adalah
 L G b  2,115 , sedangkan di ektremitas lainnya (di puncak, top) adalah
 L G t  2,326 . Pada kondisi operasi ini, diketahui bahwa efisiensi Murphree
dapat dianggap konstan, yaitu pada EMGE  0,65 .
Soal No. 3

Pertanyaan:
1. Hitunglah atau perkirakan jumlah talam yang
diperlukan oleh sistem ini !
2. Jika diinginkan kriteria diameter kolom
sebesar 150 cm (perhatikan tabel di bawah
ini), maka tentukanlah tinggi kolom yang
diperlukan !
Soal No. 3
Deskripsi Problem
Deskripsi Problem
Jawaban
Jawaban
Jawaban
Jawaban
Jawaban

Anda mungkin juga menyukai