4.1 Morfologi Tanah 4.1.1 Hasil Pengamatan Morfologi Tanah Titik 1 Pada titik pertama terletak pada penggunaan lahan agroforestry dengan vegetasi tanaman cabai, kopi dan pinus pada sekitaran titik yang diamati. Pengamatan morfologi dilakukan dengan membuat minipit sedalam 50 cm dan dilanjutkan pengeboran. Pengamatan morfologi tanah meliputi batas horizon serta topografi, warna tanah, struktur tanah, tekstur tanah, konsistensi tanah dalam keadaan lembab dan basah, kondisi perakaran serta pori. Berdasarkan survei yang dilakukan didapatkan data sebagai berikut : Tabel 1. Hasil pengamatan titik 1 (I1.1)
Penampang Horizon Deskripsi
Ap Hitam (7,5 YR 2,5/1), (0 – 7/11 cm) Lempung berliat; Gumpal bersudut; Halus, Banyak; Gembur; Lekat, Agak plastis; Halus, Banyak; nyata, ombak Bw1 Coklat sangat gelap (7,5 (7/11 – 25/27 cm) YR 2,5/2), Lempung berliat; Gumpal bersudut; Halus, Sedikit; Agak lekat, Agak plastis; Halus, Sedikit; nyata, ombak Bw2 Coklat sangat gelap(7,5 (25/27 - 50 cm) YR 2,5/3), Lempung berliat; Gumpal bersudut; Halus, Sedikit; agak lekat, Agak plastis; Halus, Sedikit; Bw3 Coklat gelap (7,5 YR (50 - 95 cm) 3/3), Lempung berliat; Gumpal bersudut; Halus, Sedikit; agak lekat, Agak plastis; Halus, Sedikit; Bw4 Coklat gelap keabu- (95 - 107 cm) abuan (7,5 YR 3/2), Lempung berliat; Gumpal bersudut; Halus, Sedikit; agak lekat, Agak plastis; Halus, Sedikit; Bw5 Coklat gelap kekuningan (107 - 150 cm) (7,5 YR 3/4), Lempung berliat; Gumpal bersudut; Halus, Sedikit; agak lekat, Agak plastis; Halus, Sedikit; Pada titik pengamatan I1.1 terdapat enam horizon dengan kedalaman 0- 150 cm. Keenam horizon tersebut diperoleh dari pengamatan minipit dan empat kali pemboran. Horizon tersebut antara lain horizon Ap, Bw1, Bw2, Bw3, Bw4 dan Bw5. Warna pada masing-masing horizon berturut-urut antara lain Hitam (7,5 YR 2,5/1), Coklat sangat gelap (7,5 YR 2,5/2), Coklat sangat gelap(7,5 YR 2,5/3), Coklat gelap (7,5 YR 3/3), Coklat gelap keabu-abuan (7,5 YR 3/2) dan Coklat gelap kekuningan (7,5 YR 3/4). Tekstur pada masing-masing horizon adalah lempung berliat dengan struktur gumpal bersudut. Kelekatan pada horizon Ap adalah lekat, sedangkan horizon sisanya memiliki kelekatan yang agak lekat dengan plastisitas pada masing-masing horizon adalah agak plastis. Jenis pori yang ditemukan merupakan pori makro, pada horizon Ap yaitu halus, banyak; sedangkan sisanya memiliki jenis pori halus, sedikit. Topografi kejelasan pada horizon pertama dan kedua adalah nyata dan berombak. Horizon Ap, Bw1 dan Bw2 dilakukan pengamatan langsung berdasarkan minipit yang dibuat sedangkan horizon Bw3, Bw4 dan Bw5 tidak dilakukan pengamatan struktur, konsistensi, perakaran, pori dan topografi antar horizon dikarenakan pengamatan tersebut berdasarkan pengeboran. 4.1.2 Hasil Pengamatan Morfologi Tanah Titik 2 (I1.2) Pada titik kedua terletak pada penggunaan lahan agroforestry, dengan vegetasi tanaman talas, kopi dan pinus pada sekitaran titik yang diamati. Pengamatan morfologi dilakukan dengan membuat minipit sedalam 50 cm dan dilanjutkan pengeboran. Pengamatan morfologi tanah meliputi batas horizon serta topografi, warna tanah, struktur tanah, tekstur tanah, konsistensi tanah dalam keadaan lembab dan basah, kondisi perakaran serta pori. Berdasarkan survei yang dilakukan didapatkan data sebagai berikut : Tabel 2. Hasil pengamatan titik 2 (I1.2)
Penampang Horizon Deskripsi
Ap Coklat sangat gelap (10 (0 - 13/20 cm) YR 2/2), Lempung berliat; Granular; Sedang, Banyak; Gembur; Agak Lekat, Agak plastis; Sedang, Banyak; baur, ombak Bw1 Hitam (10 YR 2/1), (13/20 - 50 cm) Lempung liat berdebu; Gumpal membulat; Sedang, Biasa; Agak lekat, Tidak plastis; Sedang, banyak; Bw2 Coklat gelap (10 YR 3/3), (50 - 58 cm) Lempung liat berdebu; Gumpal membulat; Sedang, Biasa; Agak lekat, Tidak plastis; Sedang, banyak; Bw3 Coklat sangat gelap (10 (58 - 86 cm) YR 2/2), Lempung liat berdebu; Gumpal membulat; Sedang, Biasa; Agak lekat, Tidak plastis; Sedang, banyak; 4.1.3 Hasil Pengamatan Morfologi Tanah Titik 3 Pada titik ketiga terletak pada penggunaan lahan agroforestry, dengan vegetasi tanaman kopi dan pinus pada sekitaran titik yang diamati. Pengamatan morfologi dilakukan dengan membuat minipit sedalam 50 cm dan dilanjutkan pengeboran. Pengamatan morfologi tanah meliputi batas horizon serta topografi, warna tanah, struktur tanah, tekstur tanah, konsistensi tanah dalam keadaan lembab dan basah, kondisi perakaran serta pori. Berdasarkan survei yang dilakukan didapatkan data sebagai berikut : Tabel 3. Hasil pengamatan titik 3 (I1.3)
Penampang Horizon Deskripsi
A Hitam (10 YR 2/1), (0 - 16/20 cm) Lempung berliat; Gumpal membulat; Sedang, Banyak; Gembur; Agak Lekat, Agak plastis; Sedang, Banyak; baur, ombak Bw1 Hitam (10 YR 2/1), (16/20 - 25/28 cm) Lempung liat berdebu; Gumpal membulat; Halus, Banyak; Lekat, Agak plastis; Halus, Banyak; baur, terputus Bw2 Hitam (10 YR 2/1), (25/28 - 50 cm) Lempung liat berdebu; Gumpal membulat; Kasar, Sedikit; agak lekat, Agak plastis; Kasar, Sedikit; Bw3 Hitam (10 YR 2/1), (50 - 73cm) Lempung liat berdebu; Gumpal membulat; Kasar, Sedikit; agak lekat, Agak plastis; Kasar, Sedikit; Bw4 Coklat gelap (10 YR 3/3), (73 - 91cm) Lempung liat berdebu; Gumpal membulat; Kasar, Sedikit; agak lekat, Agak plastis; Kasar, Sedikit; 4.1.4 Hasil Pengamatan Morfologi Tanah Titik 4 Pada titik keempat terletak pada penggunaan lahan agroforestry, dengan vegetasi tanaman kopi dan pinus pada sekitaran titik yang diamati. Pengamatan morfologi dilakukan dengan membuat minipit sedalam 50 cm dan dilanjutkan pengeboran. Pengamatan morfologi tanah meliputi batas horizon serta topografi, warna tanah, struktur tanah, tekstur tanah, konsistensi tanah dalam keadaan lembab dan basah, kondisi perakaran serta pori. Berdasarkan survei yang dilakukan didapatkan data sebagai berikut : Tabel 4. Hasil pengamatan titik 4 (I1.4) Penampang Horizon Deskripsi A Coklat sangat gelap (10 (0 - 11/18 cm) YR 2/2), Lempung berliat; Granular; Kasar, Banyak; Sangat Gembur; Agak Lekat, Agak plastis; Kasar, Banyak; nyata, ombak Bw1 Hitam (10 YR 2/1), (11/18 - 20/30 cm) Lempung berliat; Gumpal membulat; Kasar, Banyak; Agak lekat, Agak plastis; Kasar, Banyak; baur, ombak Bw2 Coklat sangat gelap (10 (20/30 - 33/37 cm) YR 2/2), Lempung berliat; Gumpal membulat; Halus, Sedikit; agak lekat, Agak plastis; Halus, Sedikit; nyata, ombak Bw3 Coklat gelap (10 YR 3/3), (33/37 - 50cm) Lempung berliat; Gumpal membulat; Halus, Sedikit; agak lekat, Agak plastis; Halus, Sedikit; Bw4 Coklat gelap (7,5 YR (50 - 67cm) 3/3), Lempung berliat; Gumpal membulat; Halus, Sedikit; agak lekat, Agak plastis; Halus, Sedikit; Bw5 Coklat sangat gelap (7,5 (67 – 74 cm) YR 2,5/3), Lempung berliat; Gumpal membulat; Halus, Sedikit; agak lekat, Agak plastis; Halus, Sedikit; Bw6 Coklat gelap kekuningan (74 – 85 cm) (10 YR 3/4), Lempung berliat; Gumpal membulat; Halus, Sedikit; agak lekat, Agak plastis; Halus, Sedikit; 4.1.5 Hasil Pengamatan Morfologi Tanah Titik 5 Pada titik kelima terletak pada penggunaan lahan agroforestry, dengan vegetasi tanaman kopi dan pinus pada sekitaran titik yang diamati. Pengamatan morfologi dilakukan dengan membuat minipit sedalam 50 cm dan dilanjutkan pengeboran. Pengamatan morfologi tanah meliputi batas horizon serta topografi, warna tanah, struktur tanah, tekstur tanah, konsistensi tanah dalam keadaan lembab dan basah, kondisi perakaran serta pori. Berdasarkan survei yang dilakukan didapatkan data sebagai berikut : Tabel 5. Hasil pengamatan titik 5 (I1.5)
Penampang Horizon Deskripsi
A Hitam (10 YR 2/1), (0 - 12/16 cm) Lempung berliat; Gumpal bersudut; Halus, Biasa; Gembur; Agak Lekat, Agak plastis; Halus, Biasa; nyata, ombak Bw1 Coklat sangat gelap (7,5 (12/16 – 50 cm) YR 2,5/3), Lempung berliat; Gumpal bersudut; Halus, Sedikit; gembur; Agak lekat, agak plastis; Halus, Sedikit Bw2 Hitam (10 YR 2/1), (50 – 75 cm) Lempung berliat; Gumpal bersudut; Halus, Sedikit; gembur; Agak lekat, agak plastis; Halus, Sedikit; Bw3 Coklat gelap kekuningan (75 – 87 cm) (10 YR 3/4), Lempung berliat; Gumpal bersudut; Halus, Sedikit; gembur; Agak lekat, agak plastis; Halus, Sedikit; 4.1.6 Hasil Pengamatan Morfologi Tanah Titik 6 Pada titik keenam terletak pada penggunaan lahan agroforestry, dengan vegetasi tanaman kopi dan pinus pada sekitaran titik yang diamati. Pengamatan morfologi dilakukan dengan membuat minipit sedalam 50 cm dan dilanjutkan pengeboran. Pengamatan morfologi tanah meliputi batas horizon serta topografi, warna tanah, struktur tanah, tekstur tanah, konsistensi tanah dalam keadaan lembab dan basah, kondisi perakaran serta pori. Berdasarkan survei yang dilakukan didapatkan data sebagai berikut : Tabel 6. Hasil pengamatan titik 6 (I1.6)
Penampang Horizon Deskripsi
A Coklat gelap (10 YR 3/3), (0 - 8/18 cm) Lempung berliat; Gumpal bersudut; Halus, Banyak; Gembur; Agak Lekat, Agak plastis; Halus, Banyak; nyata, ombak Bw1 Coklat sangat gelap (10 (8/18 - 25/31 cm) YR 2/2), Liat berdebu; Gumpal bersudut; Halus, Sedikit; Gembur; Agak lekat, Agak plastis; Halus, Sedikit; nyata, ombak Bw2 Hitam (10 YR 2/1), (25/31 – 50 cm) Lempung berliat; Gumpal bersudut; Halus, Sedikit; Gembur; agak lekat, Agak plastis; Halus, Sedikit; Bw3 Coklat sangat gelap (10 (50 – 57 cm) YR 2/2), Lempung berliat; Gumpal bersudut; Halus, Sedikit; agak lekat, Agak plastis; Halus, Sedikit; Bw4 Coklat gelap (10 YR 3/3), (57 – 76 cm) Lempung berliat; Gumpal bersudut; Halus, Sedikit; agak lekat, Agak plastis; Halus, Sedikit; Bw5 Coklat gelap kekuningan (76 – 96 cm) (10 YR 3/4), Lempung berliat; Gumpal bersudut; Halus, Sedikit; agak lekat, Agak plastis; Halus, Sedikit;