Pokok Bahasan : Bladder Training pada Klien dengan Inkontinensia Urine
Sub Pokok Bahasan : 1. Pengertian Bladder Training 2. Tujuan Bladder Training 3. Langkah – langkah Bladder Training Hari/ Tanggal :Kamis, 17 Oktober 2019 Waktu :1 x 10 menit Tempat :STIKES RS Baptis Kediri Penyuluh :mahasiswa Peserta Penyuluh :Klien dengan inkontensia urine A. TUJUAN 1. Tujuan Instruksional Umum Setelah menyelesaikan penyuluhan kesehatan ini, diharapkanklien dengan inkontinensia urinemampu menerapkan bladder training secara mandiri. 2. Tujuan Instruksional Khusus Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan ini selama 10 menit,klien dengan inkontinensia urineakan dapat: a. Mampu menjelaskan pengertian bladder training b. Mengetahui tujuan bladder training c. Mampu mempraktekkan langkah langkah bladder training B. KEGIATAN PENYULUHAN Kegiatan Media Wakt Tahap Kegiatan Penyuluhan Peserta Metode Penyul u Penyuluh uhan Pendah 2 1. Mengucapkan salam - Memperha Ceramah - uluan menit dan tikan dan memeperkenalkan memberi Ceramah - diri. respon Ceramah - 2. Menjelaskan tujuan - Memperha dari penyuluhan. tikan 3. Melakukan apersepsi - Memperha berkaitan dengan tikan materi penyuluhan. Penyaji 6 4. Menjelaskan - Memperha Ceramah Leflet an menit pengertian bladder tikan Ceramah training. - Memperha Tanya Leaflet 5. Menjelaskantujuan tikan jawab bladder training . - Mengajuk Leaflet 6. Memberikan an Ceramah Leaflet kesempatan kepada pertolonga Ceramah peserta untuk n Leaflet bertanya bila kurang Tanya jelas. - Memperha jawab Leaflet 7. Menjawab tikan pertanyaan yang - Memperha Ceramah diajukan. tikan 8. Menjelaskanlangkah – langkah bladder - Mengajuk training. an 9. Memberikan pertolonga kesempatan kepada n peserta untuk bertanya bila kurang - Memperha jelas. tikan 10. Menjawab pertanyaan yang diajukan. Penutu 2 11. Menyimpulkan isi - Memperha Ceramah - p menit materi yang telah tikan disam-paikan. Ceramah - 12. Menutup pertemuan - Memperha dan mengucapkan tikan dan salam. memberi respon C. MEDIA leaflet D. Metode Ceramah dan tanya jawab E. Materi Terlampir F. EVALUASI 1. Evaluasi Struktur - SAP dan leaflet disiapkan sebelum pelaksanaan penyuluhan - Tempat siap sebelum dimulai - Penyuluh siap memberikan materi - Leaflet diberikan kepada peserta penyuluhan setelah pelaksanaan penyuluhan selesai 2. Evaluasi Proses - Mahasiswa bekerja sesuai dengan tugasnya yaitu sebagai penyuluh - Audience mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir - Alat peraga atau media dapat digunakan dengan efektif 3. Evaluasi Hasil a. Prosedur : tanya jawab pada akhir penyuluhan b. Jenis tes : tes lisan buatan penyuluh c. Soal : 1) Jelaskan apa yang dimaksud dengan bladder training? 2) Jelaskan tujuanbladder training? 3) Sebutkan langkah – langkah bladder training? G. REFERENSI Potter dan Perry. 2005. Fundamental Keperawatan Vol. 2 Edisi 4. Jakarta: EGC. H. LAMPIRAN Lampiran 1: Materi PENTINGNYA BLADDER TRAINING PADA KLIEN DENGAN INKONTINENSIA URINE A. Pengertian Bladder Training Bladder training adalah suatu upaya untuk membantu melatih kembali kandung kemih,mengembalikan pola perkemihan dengan menghambat atau menstimulasi pengeluaran air kemih (Potter&Perry, 2005). B. Tujuan Bladder Training Adapun tujuan dari bladder training yaitu mengembalikan pola normal perkemihan dengan menghambat atau menstimulasi pengeluaran air kemih, dengan cara: 1. Mencegah beser (ngompol) atau buang air kecil yang tidak terkontrol dengan mengencangkan otot kandung kemih. 2. Mengencangkan otot-otot dasar panggul (otot vagina, kandung kemih dan dubur). 3. Meningkatkan pengontrolan otot panggul dan membantu relaksasi sfingter selama berkemih. 4. Menguatkan otot – otot abdomen untuk pengontrolan kandung kemih.(Potter & Perry, 2005) C. Langkah langkah Bladder Training LANGKAH – LANGKAH RASIONAL LATIHAN Latihan I Instruksikan klien untuk Membantu klien untuk merasakan berkonsentrasi pada otot panggul. otot otot anterior pada dasar Mintalah klien berupaya panggul. menghentikan aliran urin selama Mengajarkan teknik pengontrolan. berkemih kemudian memulainya kembali. Praktikan setiap kali berkemih. Latihan II Mintalah klien mengambil posisi Membantu klien merasakan otot – duduk atau berdiri. otot posterior pada dasar panggul. Instruksikan klien untuk mengencangkan otot – otot disekitar anus. Latihan III Mintalah klien mengencangkan Meningkatkan pengontrolan otot otot bagian posterior dan panggul dan membantu relaksasi kemudian kontraksikan otot sfingter selama berkemih. anterior secara perlahan sampai hitungan ke empat. Kemudian minta klien merelaksasikan otot – otot secara keseluruhan. Ulangi latihan empat kali per jam saat terbangun dari tidur selama tiga bulan. LatihanIV Apabila memungkinkan ajarkan Menguatkan otot abdomen untuk klien melakukan sit up yang pengontrolan kandung kemih. dimodifikasi (lutut ditekuk) kepada klien