Anda di halaman 1dari 7

ANALISA JURNAL

ANALISIS FAKTOR PENYEBAB MEDICATION ERROR DI RS UNDATA KOTA


PALU
Dosen Pengampu : Ngatoatu Rohmani, MNS

Disusun oleh : kelompok 4

1. Angga Antoni Pradana (2216003)


2. Rosida Imroatus S (2216004)
3. Rosi Andriani (2216018)
4. Siti Hamida Alfiani (2216020)
5. A. Muazzudin Khairul (2216021)
6. Muhammad Arifan B (2216033)
7. Reki Astrea Poin (2216034)
8. Dwi Nona Gita Tifani (2216035)
9. Risa Febriyanti (2216045)
10. Redha Kafila (2216046)
11. Rizka Desti W (2216047)
12. Imam Suhada (2216056)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
YOGYAKARTA
2019
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
pada tahun 2000an patient safety atau keselamatan pasien mulai di bicarakan lagi,
laporan dari Institute of Medicine (IOM) dengan laporan yang telah diterbitkan yaitu, to
error is human, building a safer health system. Keselamatan pasien merupakan suatu
disiplin yang baru dalam pelayanan kesehatan yang mengutamakan laporan, analisis dan
pencegahan dari medical error yang sering menimbulkan kejadian tak diharapkan (KTD)
dalam suatu pelayanan kesehatan. Medication error di ICU mencapai 96% atau tidak
sesuai indikasi, tidak sesuai dosis, polifarmaka tidak logis dan medication error yang
terjadi di Puskesmas sekitar 80%, menurut penelitian yang dilakukan oleh Iwan
Dwiprahasto di wilayah Jogja. Kesalahan dalam pemberian obat menduduki tingkat
pertama 24,85% dari sepuluh besar insiden yang dilaporkan, menurut lapoan Peta
Nasional Insiden Keselamatan Pasien (Konggres PERSI September 2007). dari sumber
lain dikatakan bahwa banyak terjadi kejadian medication error yang tidak diketahui atau
tidak teridentifikasi dan tidak teridentifikasi sehingga menyebabkan fenomena seperti
gambaran medication error sebagai suatu fenomena gunung es. (Departemen Kesehatan,
2004)
Medication error di ICU mencapai 96% atau tidak sesuai dengan indikasi, tidak
sesuai dengan dosis, polifarmaka tidak logis dan medication error di puskesmas sekitar
80%. dari laporan Peta Nasional Insiden Keselamatan Pasien (Konggres PERSI
September 2007) kesalahan dalam pemberian obat menduduki peringkat pertama.
Penggunaan obat yang meliputi prescribing, dispensing dan administrasion. Kejadian
medication error yang sering tidak teridentifikasi dan tidak dilaporkan sehingga
menyebabkan fenomena seperti yang digambarkan fenomena gunung es. (Departemen
Kesehatan, 2004)

B. Tujuan
Mahasiswa mampu menganalisa faktor manajemen yang dapat memengaruhi kualitas
pelayanan keperawatan di rumah sakit
BAB II
TINJAUAN TEORI

1. Pengertian manajemen dalam Organisasia


https://www.academia.edu/13180727/MANAJEMEN_ORGANISASI

a. Mary Parker Follet


Manajemen sebagai seni untuk melaksanakan pekerjaan melalui orang-orang (The art of getting things
done through people). diartikan bahwa para manajer mencapai tujuan-tujuan organisasi
melalui pengaturan orang-orang lain untuk melaksanakan berbagai tugas yang mungkin diperlukan atau
dengan tidak melakukan tugas-tugas itu sendiri.
b. Robert Kresther
Merupakan proses kerja dengan melalui orang lain untuk mencapai tujuan
c. James A.F. Stoner
Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian
semua sumber daya organisasi unruk mencapai tujuan yang ditetapkan
d. Stoner
Manajemen merupakan poses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan
usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya sumber daya lainnya agar
mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan

2. Faktor manajemen dalam organisasi


a. Kinerja pegawai adalah salah satu faktor utama yang mempengaruhi kemajuan
organisasi karena semakin tinggi atau semakin baik pegawai maka tujuan organisasi
akan mudah di capai, begitu pula sebaliknya apabila kinerja pegawai rendah akan
mempengaruhi kinerja yang tidak dapat di pisahkan dari organisasinya.
b. Lingkup kerja diartikan sebagai arti penting dalam lingkup kerja karena lingkup kerja
merupakan suatu yang ada di sekitar pegawai dan dapat mempengaruhi dirinya yang
dibebankan. Kondisi suasana lingkungan kerja yang baik akan dapat dicapai dengan
adanya penyusunan organisasi secara baik.
c. Iklim dalam organisasi adalah suatu persepsi anggota organisasi secara individual
atau kelompok dan mereka secara tetap dapat berhubungan dengan organisasi mengenai
apa yang ada di lingkungan internal organisasi secara rutin yang mempengaruhi sikap
dan faktor perilaku organisasi dalam kinerja organisasi yang kemudian menentukan
kinerjanya sendiri.
d. Faktor ekonomi merupakan tentuan pegawai yang bisa mewujudkan organisasi,
menjalankan tugas dan pekerjaan yang dituntut dalam ekonomi untuk mampu
menangani masalah serta kendala dalam mencapai target organisasi yang telah
ditentukan.

3. Pengertian medication error


Merupakan suatu kejadian yang tidak hanya dapat merugikan pasien tetapi juga
dapat membahayakan keselamatan pasien yang dilakukan oleh petugas
kesehatan khususnya dalam hal pelayanan pengobatan pasien yang diakibatkan
pemakaian obat selama dalam penanganan tenaga kesehatan yang sebetulnya dapat
dicegah.

Merupakan fenomena gunung es dalam suatu pelayanan kesehatan, bebera kendala


pelaporan kejadian “near misses” adalah kurangnya kesadaran petugas, error yang
dianggap tidak berbahaya, rendahnya disiplin kesibukan kerja dan kurangnya umpan
balik bila kesalahannya di laporkan (smith, 2014)

4. Jenis medication error di rumah sakit


a. Administrasi dan prosedural : resep yang tidak lengkap, resep tidak terbaca, aturan
pakai tidak jelas, penggunaan singkatan yang tidak lazim, kesalahan dosis
b. Kesalahan dalam pemberian obatMerupakan suatu kesalahan dalam proses
pengobatan yang masih berada dalam pengawasan dan tanggungjawab profesi
kesehatan, pasien atau konsumen dan seharusnya dapat dicegah.
c.

5. Hubungan faktor manajemen dengan medication error


BAB III
RANGKUMAN
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan

B. Saran

Anda mungkin juga menyukai