Anda di halaman 1dari 12

STASE KEPERAWATAN JIWA

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) STIMULASI


PERSEPSI SESI II ( MENGONTROL HALUSINASI DENGAN 5 BENAR
MINUM OBAT) DI WISMA DWARAWATI RUMAH SAKIT JIWA PROF.
DR. SOEROJO MAGELANG

Disusun Oleh :
1. MIFTA FATIMAH 203203047
2. RISA FEBRIANTI 203203063
3. SITI ROZAHA APRIANI 203203068

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XV
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
YOGYAKARTA
2020

Jl. Ringroad Barat, Ambarketawang, Gamping, Sleman Yogyakarta


Telp (0274) 434200
LEMBAR PENGESAHAN

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) STIMULASI


PERSEPSI SESI II ( MENGONTROL HALUSINASI DENGAN 5 BENAR
MINUM OBAT) DI WISMA DWARAWATI RUMAH SAKIT JIWA PROF.
DR. SOEROJO MAGELANG

Telah disetujui pada :


Hari :
Tanggal :

DisusunOleh:
1. MIFTA FATIMAH 203203047
2. RISA FEBRIANTI 203203063
3. SITI ROZAHA APRIANI 203203068

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik Mahasiswa

( ) ( ) ( )
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
KLIEN DENGAN STIMULASI HALUSINASI DENGAN 5 BENAR
MINUM OBAT

1. Topik
Terapi aktivitas kelompok dengan klien stimulasi halusinasi dengan 5
benar obat
2. Tujuan
a. Tujuan Umum
Klien mampu mengikuti terapi aktivitas kelompok halusinasi dengan 5
benar minum obat
b. TujunKhusus
1) Klien dapat menyebutkan jenis obat yang diminum
2) Klien dapat menyebutkan dosis obat yang diminum
3) Klien dapat menyebutkan waktu minum obat
4) Klien dapat menyebutkan manfaat obat yang diminum
5) Klien dapat menyebutkan benar orang
6) Klien dapat menyebutkan efek samping obat
3. Latar Belakang
Halusinasi adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami
perubahan dalam jumlah dan pola dari stimulus yang datang (diprakarsai)
dari internal dan eksternal disertai dengan respon menurun atau
dilebihlebihkan atau kerusakan respon pada rangsangan ini (Hendarsyah,
2016). Upaya yang dilakukan untuk menangani klien halusinasi adalah
dengan memberikan tidakan keperawatan yaitu membantu pasien
mengenali halusinasi, isi halusinasi, waktu terjadi halusinasi, frekuensi
terjadinya halusinasi, situasi yang menyebabkan halusinasi muncul dan
respon klien saat halusinasi muncul. Kemuadian dengan melatih klien
mengontrol halusinasi dengan menggunakan strategi pelaksanaanya itu
dengan cara menghardik halusinasi, bercakap-cakap dengan orang lain,
melakukan aktivitas yang terjadwal dan menggunakan obat secara teratur
(Aristina Halawa, 2015).
Untuk mengoptimalkan tindakan keperawatan dilakukan tindakan
keperawatan lanjutan. Tindakan dengan memberikan terapi modalitas
yaitu terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi yang bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan sensori, upaya memusatkan perhatian,
kesegaran jasmani dan mengekspresikan perasaan. Terapi ini
menggunakan aktivitas sebagai stimulus dan terkait dengan pengalaman
dalam kehidupan untuk didiskusikan dalam kelompok (Handayani, Sriati,
& Widianti, 2013). Penggunaan terapi kelompok dalam praktek
keperawatan jiwa akan memberikan dampak positif dalam upaya
pencegahan, pengobatan atau terapi serta pemulihan kesehatan. Terapi
aktivitas kelompok stimulasi persepsi ini sebagai upaya untuk memotivasi
proses berpikir, mengenal halusinasi, melatih pasien mengontrol halusinasi
serta mengurangi perilaku mal adaptif (Ningsih & Ilyas, 2013).
Untuk itu dalam dilakukanya TAK dapat memberikan informasi
yang terkait dengan pengendalian halusinasi yaitu dengan 5 benar minum
obat. Dalam hal ini, pasien akan mengetahui 5 benar obat yang terdiri dari
benar orang, obat, dosis, cara, dan waktu dalam meminum obat.
Diharapakan TAK terapi 5 benar obat ini pasien akan mengetahui manfaat
meminum obat dengan benar dan akibat jika putus obat.
4. Kriteria Anggota
a. Peserta kooperatif dalam melakukan TAK
b. Masalah keperawatan yang sesuai dengan terapi modalitas stimulasi
persepsi yang diindikasikan pada pasien dengan halusinasi.
c. Jumlah peserta yang akan mengikuti terapi modalitas berjumlah 4
orang.
d. Klien bersedia untuk mengikuti terapi aktivitas kelompok stimulasi
persepsi halusinasi.
e. Tidak memiliki masalah pendengaran
5. Jadwal TAK
a. Tempat Pelaksanaan
Wisma Dwarawati RSJ dr Soerojo Magelang
b. Lama Pelaksanaan
1) Perkenalan : 2 menit
2) Pengarahan : 3 menit
3) Tahap kerja : 10 menit
4) Diskusi bersama : 10 menit
5) Penutup : 5 menit
c. Waktu Pelaksanaan
Hari/Tanggal : Rabu, 21 April 2021
Waktu : 11.00-11.30 WIB
6. Metode
a. Ceramah
b. Dinamika kelompok
c. Diskusi dan Tanya jawab
7. Media danAlat
a. Meja
b. Kursi
c. Buku catatan dan pulpen
8. Pengorganisasian
Leader : Mifta Fatimah
fasilitator : Siti Rozaha Apriani
observer : Risa Febrianti
9. Uraian tugas pelaksanaan
a. Leader
Tugas:
1) Memimpin jalannya terapi aktifitas kelompok.
2) Merencanakan, mengontrol, dan mengatur jalannya terapi.
3) Menyampaikan materi sesuai tujuan TAK.
4) Memimpin diskusi kelompok.
b. Fasilitator
Tugas:
1) Ikut serta dalam kegiatan kelompok.
2) Memberikan stimulus dan motivator pada anggota kelompok
untuk aktif mengikuti jalannya terapy.
c. Observer
Tugas:
1) Mencatat serta mengamati respon klien (dicatat pada format
yang tersedia).
2) Mengawasi jalannya aktifitas kelompok dari mulai persiapan,
proses, hingga penutupan.
d. Setting Tempat TAK
a. Klien dan perawat duduk membentuk setengah lingkaran di depan meja
b. Ruangan atau tempat nyaman dan tenang

Keterangan:
: Leader
: Co leader
: Fasilitator
: Observer
: Pasien
e. Tata tertib dan Program Antisipasi
a. Penanganan klien yang tidak aktif saat aktifitas kelompok
1) Memanggil klien
2) Memberi kesempatan kepada klien tersebut untuk menjawab sapaan
perawat atau klien yang lain
b. Bila klien meninggalkan permainan tanpa pamit :
1) Tanya alasan klien meninggalkan kegiatan
2) Berikan penjelasan tentang tujuan kegiatan dan berikan penjelasan
pada klien bahwa klien dapat melaksanakan keperluannya setelah itu
klien boleh kembali lagi
c. Bila ada klien lain ingin ikut
1) Berikan penjelasan bahwa kegiatan ini ditujukan pada klien yang telah
dipilih
2) Katakan pada klien lain bahwa ada kegiatan lain yang mungkin dapat
diikuti oleh klien tersebut
f. Langkah Kegiatan Terapi Modalitas
a. Fase Persiapan
1) Mengingatkan kontrak dengan klien yang akan mengikuti TAK
2) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
b. Fase Orientasi
1) Salam terapeutik
a) Salam dari terapis kepada klien (misalnya dengan selamat pagi)
b) Perkenalan nama perawat dan nama panggilan
c) Memberi kesempatan pada klien untuk memperkenalkan nama
masing-masing.
2) Evaluasi/validasi
a) Menanyakan perasaan klien saat ini
b) Menanyakan masalah yang dirasakan
c) Menanyakan penerapan TAK stimulasi presepsi yang lalu yang
pernah dilakukan menghardik.
3) Kontrak
a) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu halusinasi dengan patuh
minum obat.
b) Terapis menjelaskan aturan main berikut:
1.) Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta
izin kepada terapis
2.) Lama kegiatan30 menit
3.) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
4.) Mempersilahkan klien untuk minum, atau BAK dulu sebelum
acara dimulai
c. Fase Kerja
1) Mendiskusikan macam obat yang dimakan oleh klien meliputi: nama obat,
warna obat dan manfaat dari masing-masing obat serta efek sampingnya.
2) Mendiskusikan waktu minum obat yang benar yang biasa dilakukan oleh
klien
3) Tuliskan di papan tulis hasil 7 dan 8
4) Menjelaskan 5 benar minum obat yaitu benar obat, benar waktu minum
obat, benar orang yang minum obat, benar cara minum obat dan benar
dosisnya
5) Minta klien untuk menyebutkan 5 benar minum obat secara bergiliran
6) Memberikan pujian atas kemampuan klien dalam menyebutkan jenis,
warna, manfaat, efek samping serta lima benar minum obat dengan
mengatakan “bagus”.
7) Mendiskusikan perasaan klien sebelum minum obat (catat)
8) Mendiskusikan perasaan klien setelah minum obat (catat)
9) Menjelaskan keuntungan patuh minum obat, yaitu salah satunya mencegah
perilaku kekerasan/kambuh
10) Menjelaskan kerugian atau akibat jika tidak patuh obat, yaitu terjadi
perilaku kekerasan dan kambuh Kembali
11) Minta klien untuk menyebutkan Kembali keuntungan patuh minum obat
dan akibat jika tidak patuh minum obat.
12) Berikan pujian pada klien atas kemampuannya dalam menyebutkan
keuntungan patuh minum obat dan kerugiannya atau akibatnya jika tidak
patuh minum obat.
13) Berikan kesempatan pada semua pasien untuk mencobanya
14) Ulangi sampai semua klien mendapatkan kesempatan
15) Menyimpulkan hasil diskusi tentang cara mecegah perilaku kekrasan
dengan patuh mengkonsumsi obat
d. Fase Terminasi
1) Evaluasi
a) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
b) Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok dengan
mengucapkan kata “Bagus”
2) Tindak lanjut
a) Menganjurkan klien melatih kemampuan mencegah halusinasi dengan
patuh mengkonsumsi obat dan mendiskusikan dengan klien lain atau
perawat lain
b) Membuat jadwal mencegah halusinasi dengan bercakap - cakap
3) Kontrak yang akan datang
a) Bersama dengan klien membuat rencana untuk terapi aktivitas
kelompok selanjutnya : mengevaluasi manfaat mengikuti TAK SP
Halusinasi
b) Bersama klien menentukan waktu dan tempat terapi aktivitas
kelompok yang akan datang

E. Pendokumentasikan
1. Mencatatan kegiatan TAK stimulasi persepsi dalam buku catatan/laporan
TAK baik jenis TAK, Topik TAK, klien yang diterapis leader dan observasi
yang melakukan TAK serta hasil evaluasi proses dan tanda tangan nama
terang.
2. Mencatat tindakan keperawatan yang telah dilakukan ke dalam catatan
perkembangan terintergrasi sesuai SPO yang berlaku.
Stimulasi Persepsi Halusinasi
Kemampuan Mencegah 5 Benar Minum Obat

EVALUASI

NO Nama perasaan klien sebelum minum obat perasaan klien sesudah minum obat 5 benar obat
Klien
1) Ny. N Tidak bisa tidur Ngantuk Benar orang, obat, waktu

2) Ny. Y Gelisah, tidak bisa tidur Tenang, bisa tidur pules/lelap Benar obat. Orang, dosis, cara, waktu
3) Ny. L Bingung Bisa tidur Benar obat. Orang, dosis, cara, waktu
4) Ny. Z Tidak bisa tidur, cemas Ngantuk, tenang Benar orang, dosis, obat, waktu
LAPORAN PELAKSANAAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)

No Jam/ Topik implementasi Nama Evaluasi Proses Evaluasi Hasil RTL Leader
Tgl TAK Pasien &
paraf
% 1 2 3 4 5 6 %

Kerjasama
Keaktifan

Keeratan
Disiplin

Kreatif

Total
Total
1. 12.00 Melatih 1. pengertian Ny. N 2 3 2 3 3 13 87 2 3 2 7 77
WIB halusinasi 2. tujuan
21/04/ dengan 3. prinsip 5
2021 minum benar minum
obat 5 obat
benar
2. Ny. Y 3 3 3 3 3 15 100 3 3 3 9 100
3. Ny. L 3 3 2 3 3 14 94 3 3 3 9 100
4. Ny. Z 2 3 2 3 3 13 87 2 3 2 7 77

Keterangan : evaluasi proses dan hasil (skor 1 = kurang, skor 2 = cukup, skor 3 = baik)
RTL (1 Drop out/ jangan libatkan TAK dulu, 2 ajarkan dulu melalui penkes kelompok/individu, libatkan TAK yang sama, 3 bisa
libatkan TAK sesi berikutnya)
DAFTAR PUSTAKA

Aristina Halawa. (2015). Pengaruh Terapi Aktivitas Kelompok: Stimulasi


Persepsi Sesi 1-2 Terhadap Kemampuan Mengontrol Halusinasi
Pendengaran Pada Pasienskizofrenia Di Ruang Flamboyan Rumah Sakit
Jiwamenur Surabaya. Jurnal Keperawatan, 4(1), 30–37.
Handayani, D., Sriati, A., & Widianti, E. (2013). Tingkat Kemandirian Pasien
Mengontrol Halusinasi setelah Terapi Aktivitas Kelompok The. Jurnal
Keperawatan Unpad, 1(1), 56–62.
Hendarsyah, F. (2016). Diagnosis dan Tatalaksana Skizofrenia Paranoid dengan
Gejala-Gejala Positif dan Negatif. Jurnal Medula Unila, 4(3), 57–62.
Ningsih, P., & Ilyas, M. (2013). Pengaruh Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi
Persepsi Terhadap Kemampuan Mengontrol Halusinasi Pada Pasien
Halusinasi Di Ruang Kenanga Rumah Sakit Khusus Daerah Propinsi
Sulawesi Selatan. Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis, 2(4), 1–7.

Anda mungkin juga menyukai