Anda di halaman 1dari 11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Tinjauan Umum Tentang Pengetahuan

a. Pengertian

Pengetahuan adalah segala sesuatu yang ada dikepala kita.

Kita dapat mengetahui sesuatu berdasarkan pengalaman yang kita

miliki. Selain pengalaman, kita juga menjadi tahu karena kita

diberitahu oleh orang lain. Pengetahuan juga didapatkan dari tradisi

(Prasetyo, 2007).

Pengetahuan merupakan hasil “Tahu“ dan ini terjadi setelah

orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu.

Pengindraan terjadi melalui pancaindra manusia yakni: penglihatan,

pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan

manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 2012).

Pengetahuan (Knowledge) adalah suatu proses dengan

menggunakan pancaindra yang dilakukan seseorang terhadap objek

tertentu dapat menghasilkan pengetahuan dan keterampilan (Hidayat,

2007).

Pengetahuan seseorang biasanya diperoleh dari pengalaman

yang berasal dari berbagai macam sumber seperti, media poster,

kerabat dekat, media massa, media elektronik, buku petunjuk, petugas


kesehatan, dan sebagainya. Pengetahuan dapat membentuk keyakinan

tertentu, sehingga seseorang berperilaku sesuai dengan keyakinannya

tersebut (Istiari, 2000).

b. Proses terjadinya pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2012) pengetahuan atau kognitif

merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya

tindakanseseorang. Dari pengalaman dan penelitian ternyata perilaku

yang didasarioleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku

yang tidak didasarioleh pengetahuan. Sebelum orang mengadopsi

perilaku baru (berperilakubaru didalam diriseseorang terjadiproses

yang berurutan), yakni :

1)Awareness (kesadaran)

Dimana orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui

terlebih dahuluterhadap stimulus (objek).

2)Interest (merasa tertarik)

Terhadap stimulus atau objek tersebut. Disini sikap subjek

sudah mulai timbul.

3)Evaluation(menimbang-menimbang)

Terhadap baik dan tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya.

4)Trial

Sikap dimana subyek mulai mencoba melakukan sesuatu

sesuai denganapa yang dikehendaki oleh stimulus.


5) Adaption

Dimana subjek telah berperilaku baru sesuai dengan

pengetahuan,kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus.

Apabila penerimaan perilaku baru atau adopsi perilaku

melaluiproses seperti ini, dimana didasari oleh pengetahuan,

kesadaran dan sikap yang positif, maka perilaku tersebut akan bersifat

langgeng (longlasting). Sebaliknya, apabila perilaku itu tidak didasari

oleh pengetahuan dan kesadaran akan tidak berlangsung lama. Jadi,

Pentingnya pengetahuan disini adalah dapat menjadi dasar dalam

merubah perilaku.

c. Tingkat Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2012) ada 6 tingkatan pengetahuan,

yaitu :

1) Tahu(know)

Tahu dapat diartikan sebagai mengingat suatu materi yang

telahdipelajari sebelumnya. Termasuk juga mengingat kembali

suatu yangspesifik dari seluruh bahan yang di pelajari atau

rangsangan yang telah di terima dengan cara menyebutkan,

menguraikan, mendefinisikan, dan sebagainya.

2) Memahami (Comprehention)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk

menjelaskansecara benar tentang objek yang diketahui dan dapat

menginterprestasikan materi tersebut secara benar.

10
10
3) Aplikasi(Application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan

materi yangtelah dipelajari pada situasi sebenarnya. Aplikasi dapat

diartikan sebagaipenggunaan hukum,rumus, metode, prinsip dan

sebagainya.

4) Analisis(Analysis)

Analisis merupakan suatu kemampuan untuk menjabarkan

suatu materikedalam komponen – komponen, tetapi masih didalam

strukturorganisasi tersebut yang masih ada kaitannya antara satu

dengan yanglain dapat ditunjukan dengan menggambarkan,

membedakan, mengelompokkan, dan sebagainya.

5) Sintesis (Synthesis)

Sintesis merupakan suatu kemampuan untuk meletakkan

ataumenghubungkan bagian – bagian didalam suatu bentuk

keseluruhan yang baru dengan dapat menyusun formulasi yang

baru.

6) Evaluasi (Evaluation)

Berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penilaian

terhadap suatumateri penelitian didasarkan pada suatu kriteria yang

ditentukan sendiriatau kriteria yang sudah ada. Pengetahuan diukur

dengan wawancaraatau angket tentang materi yang akan di ukur

dari objek penelitian.

11
11
d. Jenis Pengetahuan

Pemahaman masyarakat mengenai pengetahuan dalam konteks

kesehatan sangat beraneka ragam. Pengetahuan merupakan bagian

perilaku kesehatan diantaranya sebagai berikut :

1)Pengetahuan Implisit

Pengetahuan implisist adalah pengetahuan yang masih

tertanam dalam bentuk pengalaman seseorang dan berisi faktor-

faktor yang tidak bersifat nyata, seperti keyakinan pribadi,

persfektif, dan prinsip. Biasanya pengalaman sesorang sulit untuk

ditransfer ke orang lain baik secara tertulis maupun lisan.

Pengetahuan implisit sering kali berisi kebiasaan dan budaya

bahkan bisa tidak disadari. Contoh seseorang mengetahui tentang

bahaya merokok bagi kesehatan, namun ternyata ia merokok.

2) Pengetahuan Eksplisit

Pengetahuan eksplisit adalah pengetahuan yang telah

didokumentasikan atau tersimpan dalam wujud nyata, bisa dalam

wujud perilaku kesehatan. Pengetahuan nyata dideskripsikan dalam

tindakan-tindakan yang berhubungan dengan kesehatan. Contoh

seseorang yang telah mengetahui bahaya merokok bagi kesehatan

dan ia merokok.

12
12
e. Cara memperoleh pengetahuan

Dari berbagai macam cara yang telah digunakan untuk

memperoleh kebenaran pengetahuan sepanjang sejarah, dapat

dikelompokkan menjadi dua, yakni:

1) Cara Tradisional Untuk Memperoleh Pengetahuan

Cara-cara penemuan pengetahuan pada periode ini

dilakukan sebelum ditemukan metode ilmiah, yang meliputi :

a) Cara Coba Salah (Trial Dan Error)

Cara coba-coba ini dilakukan dengan menggunakan

kemungkinan tersebut tidak berhasil, dicoba kemungkinan yang

lain. Apabila tidak berhasil, maka akan dicoba kemungkinan

yang lain lagi sampai didapatkan hasil mencapai kebenaran.

b) Cara Kekuasaan atau Otoritas

Di mana pengetahuan diperoleh berdasarkan pada

otoritas atau kekuasaan baik tradisi, otoritas pemerintahan,

otoritas pemimpin agama, maupun ahli ilmu pengetahuan.

c) Berdasarkan Pengalaman Pribadi

Hal ini dilakukan dengan cara mengulang kembali

pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan permasalahan

yang dihadapi pada masa yang lalu. Apabila dengan cara yang

digunakan tersebut orang dapat memecahkan masalah yang

sama, orang dapat pula menggunakan cara tersebut.

13
13
d) Melalui Jalan Pikiran

Dari sini manusia telah mampu menggunakan

penalarannya dalam memperoleh pengetahuannya. Dengan kata

lain, dalam memperoleh kebenaran pengetahuan, manusia telah

menggunakan jalan fikiran.

2)Cara Modern dalam Memperoleh Pengetahuan

Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan

pada dewasa ini lebih sistematis, logis, dan ilmiah. Cara ini disebut

metode penelitian ilmiah. (Notoatmodjo, 2012)

f. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

Notoatmodjo (2012), berpendapat bahwa ada beberapa faktor

yangmempengaruhi pengetahuan seseorang, yaitu :

1) Pendidikan

Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan

kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah

danberlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses

belajar,makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah orang

tersebut untukmenerima informasi. Dengan pendidikan tinggi maka

seseorang akancenderung untuk mendapatkan informasi, baik dari

orang lain maupundari media massa. Semakin banyak informasi

yang masuk semakinbanyak pula pengetahuan yang didapat tentang

kesehatan. Pengetahuansangat erat kaitannya dengan pendidikan

dimana diharapkan seseorangdengan pendidikan tinggi, maka

14
14
orang tersebut akan semakin luas pulapengetahuannya. Namun

perlu ditekankan bahwa seorang yangberpendidikan rendah tidak

berarti mutlak berpengetahuan rendah pula.Peningkatan

pengetahuan tidak mutlak diperoleh di pendidikan formal,akan

tetapi juga dapat diperoleh pada pendidikan non

formal.Pengetahuan seseorang tentang sesuatu obyek juga

mengandung duaaspek yaitu aspek positif dan negatif. Kedua aspek

inilah yang akhirnyaakan menentukan sikap seseorang terhadap

obyek tertentu. Semakinbanyak aspek positif dari obyek yang

diketahui, akan menumbuhkan sikap makin positif terhadap obyek

tersebut .

2)Media massa / informasi

Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal

maupun non formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek

(immediate impact) sehingga menghasilkan perubahan atau

peningkatanpengetahuan. Majunya teknologi akan tersedia

bermacam-macam mediamassa yang dapat mempengaruhi

pengetahuan masyarakat tentanginovasi baru. Sebagai sarana

komunikasi, berbagai bentuk media massaseperti televisi, radio,

surat kabar, majalah, penyuluhan dan lain-lainmempunyai

pengaruh besar terhadap pembentukan opini dan kepercayanorang.

Dalam penyampaian informasi sebagai tugas pokoknya,

mediamassa membawa pula pesan-pesan yang berisi sugesti yang

15
15
dapat mengarahkan opini seseorang. Adanya informasi baru

mengenai sesuatuhal memberikan landasan kognitif baru bagi

terbentuknya pengetahuan terhadap hal tersebut.

3)Sosial budaya dan ekonomi

Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang tanpa

melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk. Dengan

demikian seseorang akan bertambah pengetahuannya walaupun

tidak melakukan. Status ekonomi seseorang juga akan menentukan

tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu,

sehingga status sosial ekonomi ini akan mempengaruhi

pengetahuan seseorang.

4) Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar

individu,baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial.

Lingkungan berpengaruhterhadap proses masuknya pengetahuan ke

dalam individu yang beradadalam lingkungan tersebut. Hal ini

terjadi karena adanya interaksi timbal balik ataupun tidak yang

akan direspon sebagai pengetahuan oleh setiapindividu.

5) Pengalaman

Pengetahuan dapat diperoleh dari pengalaman baik

daripengalaman pribadi maupun dari pengalaman orang lain.

Pengalaman inimerupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran

suatu pengetahuan.

16
16
6) Usia

Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola

pikirseseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang

pula dayatangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang

diperolehnya semakin membaik. Pada usia tengah (41-60 tahun)

seseorang tinggal mempertahankan prestasi yang telah dicapai pada

usia dewasa. Sedangkan pada usia tua (> 60 tahun) adalah usia

tidak produktif lagi dan hanya menikmati hasil dari prestasinya.

Semakin tua semakin bijaksana, semakin banyak informasi yang

dijumpai dan sehingga menambah pengetahuan. Dua sikap

tradisional Mengenai jalannyaperkembangan hidup :

a)Semakin tua semakin bijaksana, semakin banyak informasi yang

dijumpai dan semakin banyak hal yang dikerjakan sehingga

menambah pengetahuannya.

b) Tidak dapat mengajarkan kepandaian baru kepada orang yang

sudah tua karena mengalami kemunduran baik fisik maupun

mental. Dapat diperkirakan bahwa IQ akan menurun sejalan

dengan bertambahnya usia, khusunya pada beberapa

kemampuan yang lain seperti misalnya kosa kata dan

pengetahuan umum. Beberapa teori berpendapat ternyata IQ

seseorang akan menurun cukup cepat sejalan dengan

bertambahnya usia.

17
17
g. Kriteria tingkat pengetahuan

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan cara wawancaraatau

angket yang menanyakan tentang isi materi yang akan diukur darisubyek

penelitian atau responden. Penilaian dilakukan dengan menggunakan skala

Guttman (Arikunto, 2015).

Kemudian diukur dengan menggunakan rumus : P =

0 x1 0

Dimana : P = presentase

F = Frekuensi item soal benar

N = Jumlah soal

Kriteria Obyektifnya :

1)Tingkat pengetahuan baik jika jawaban responden dari kuesioner yang

benar 76-100%,

2)Tingkat pengetahuan cukup jika jawaban responden dari kuesioner yang

benar 56-75%,

3)Tingkat pengetahuan kurang jika jawaban responden dari kuesioner yang

benar <56%.

18

Anda mungkin juga menyukai