Anda di halaman 1dari 2

Oleh : Sabarudin ( R1C116121 )

Pengaruh Asing Terhadap Harga Ekspor Emas Hitam Nasional

Harga komoditas tambang di pasar global terus mengalami pasang surut. Hal ini
berpengaruh terhadap penetapan Harga Patokan Ekspor (HPE) produk pertambangan yang
dikenakan bea keluar (BK). Sejumlah produk pertambangan yang dikenai bea keluar adalah
konsentrat tembaga, konsentrat besi, konsentrat besi laterit, konsentrat pasir besi, pellet
konsentrat pasir besi, konsentrat mangan, konsentrat timbal, konsentrat seng, konsentrat
ilmenit, konsentrat rutil, nikel, dan bauksit yang telah dilakukan pencucian serta fluktuatifnya
harga batubara nasional.

Sepanjang tahun 2019 Pertumbuhan sektor pertambangan dan penggalian berada di


kisaran 1,8 % - 2,2%. ini merupakan pertumbuhan yang paling lambat sejak tahun 2017
sampai Tahun 2018. Komoditas tambang yang terus tertekan salah satunya adalah batubara
yang terus berfuktuasi dan cenderung menunjukkan tren turun. Amblasnya harga batubara ini
di perkirakan berbanding lurus dengan melemahnya aktivitas ekspor-impor komoditas
batubara di berbagai belahan dunia. Tercatat sejak minggu terakhir September ekspor dari
negara-negara di Cekungan Pasifik maupun Atlantik mengalami penurunan.

Tidak hanya di bagian Pasifik dan Atlantik, Ekspor batubara. Indonesia yang
merupakan salah satu pemain kenamaan di komoditas batubara ikut merasakan terjangan
badai ini. Nilai ekspor batubara Indonesia turun drastis 33,24%. Ekspor batubara Indonesia
tercatat mencapai 5.33 juta pekan lalu dibandingkan pekan sebelumnya yang mencapai 7,99
juta ton. Melemahnya nilai jual batubara nasional disebabkan oleh adanya perang dagang
antara Amerika Serikat dan China yang dipicu atas seruan Donald Trump terkait eskalasi bea
masuk tarif impor untuk produk-produk dari Cina terutama baja dan aluminium. Karena
Merasa tertekan, Negeri Tirai Bambu tersebut pun bereaksi dengan menaikkan bea masuk
tarif impor untuk produk Amerika Serikat, utamanya kedelai dan minuman.

Perang dagang antara Amerika Serikat dan China mengakibatkan perusahaan-


perusahaan komoditas batubara dalam negeri terus melakukan efisiensi di internal perusahaan
dan mengurangi beban operasional agar tetap berdiri tegak di tengah badai fluktuasi harga
komoditas yang cenderung lesuh. seperti, PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Bukit Asam
Tbk (PTBA), PT Indika Energy Tbk (INDY) dan PT Petrosea Tbk (PTRO).
Dua negara yang terlibat konflik perang dagang antara Amerika Serikat dan China
telah berupaya untuk menyelesaikan konflik perdagangan sejak awal tahun lalu. Tapi upaya
tersebut mengalami pasang surut dan sedikit alot. Rencana terdekat adalah perundingan antar
kedua Negara yang akan dilakukan mulai pada hari ini tanggal 10-11 Oktober 2019. Sembari
menunggu hasil perudingan konflik perang dagang tersebut. Maka perlunya, perusahaan
komoditas emas hitam nasional mencari alternative lain untuk meningkatkan nilai harga
komoditas batubara. Altenatif yang harus di tempuh perusahaan komoditas batubara dalam
negeri adalah dengan melakukan kerjasama internasional dengan pihak India. Mengambil
langkah lebih awal dengan memanfaatkan kondisi yang terjadi di perusahaan tambang
batubara milik India Coal Ltd yang sedang di terjang banjir dan perusahaan ini akan puasa
berproduksi selama kurang lebih satu bulan kedepan.

Akibat dari banjir yang melanda perusahaan tambang batubara India Coal Ltd ini.
Maka secara tidak langsung Negara India akan membutuhkan batubara lebih banyak untuk
mencukupi kebutuhan industry dalam negeri dengan menambah kuota impor batubaranya.
Apabila perusahaan komoditas emas hitam nasional bisa memnfaatkan kondisi tersebut
dengan memproduksi komoditas batubara lebih banyak. Diperkirakan Harga batubara
nasional akan menguat kembali, karena peningkatan permintaan terhadap komoditas ini.
Terutama permintaan dari India sebagai negara yang sedang terkena musibah banjir. Namun,
perlu di ingat bahwa menguatnya nilai harga batubara tersebut tidak akan berlangsung lama.
Sebab Negara India tidak akan berdiam diri untuk mengatasi kesulitan tersebut.

Referensi

duniatambang.co.id

Anda mungkin juga menyukai