Harga komoditas tambang di pasar global terus mengalami pasang surut. Hal ini
berpengaruh terhadap penetapan Harga Patokan Ekspor (HPE) produk pertambangan yang
dikenakan bea keluar (BK). Sejumlah produk pertambangan yang dikenai bea keluar adalah
konsentrat tembaga, konsentrat besi, konsentrat besi laterit, konsentrat pasir besi, pellet
konsentrat pasir besi, konsentrat mangan, konsentrat timbal, konsentrat seng, konsentrat
ilmenit, konsentrat rutil, nikel, dan bauksit yang telah dilakukan pencucian serta fluktuatifnya
harga batubara nasional.
Tidak hanya di bagian Pasifik dan Atlantik, Ekspor batubara. Indonesia yang
merupakan salah satu pemain kenamaan di komoditas batubara ikut merasakan terjangan
badai ini. Nilai ekspor batubara Indonesia turun drastis 33,24%. Ekspor batubara Indonesia
tercatat mencapai 5.33 juta pekan lalu dibandingkan pekan sebelumnya yang mencapai 7,99
juta ton. Melemahnya nilai jual batubara nasional disebabkan oleh adanya perang dagang
antara Amerika Serikat dan China yang dipicu atas seruan Donald Trump terkait eskalasi bea
masuk tarif impor untuk produk-produk dari Cina terutama baja dan aluminium. Karena
Merasa tertekan, Negeri Tirai Bambu tersebut pun bereaksi dengan menaikkan bea masuk
tarif impor untuk produk Amerika Serikat, utamanya kedelai dan minuman.
Akibat dari banjir yang melanda perusahaan tambang batubara India Coal Ltd ini.
Maka secara tidak langsung Negara India akan membutuhkan batubara lebih banyak untuk
mencukupi kebutuhan industry dalam negeri dengan menambah kuota impor batubaranya.
Apabila perusahaan komoditas emas hitam nasional bisa memnfaatkan kondisi tersebut
dengan memproduksi komoditas batubara lebih banyak. Diperkirakan Harga batubara
nasional akan menguat kembali, karena peningkatan permintaan terhadap komoditas ini.
Terutama permintaan dari India sebagai negara yang sedang terkena musibah banjir. Namun,
perlu di ingat bahwa menguatnya nilai harga batubara tersebut tidak akan berlangsung lama.
Sebab Negara India tidak akan berdiam diri untuk mengatasi kesulitan tersebut.
Referensi
duniatambang.co.id