Anda di halaman 1dari 3

PANDUAN PRAKTIS KLINIS (PPK)

TATA LAKSANA KASUS


RUMAH SAKIT PATRIA IKKT

DIARE AKUT
1. Definisi Diare akut adalah buang air besar lebih dari 3 kali per hari, disertai
perubahan konsistensi tinja menjadi cair dengan atau tanpa lendir
dan darah yang berlangsung kurang dari 1 minggu.

2. Anamnesis - Lama diare berlangsung, frekuensi, volume, warna, konsistensi


tinja, bau, lendir dan/atau darah.
- Bila muntah : volume dan frekuensinya.
- Urin: kapan buang air kecil terakhir, jumlah, warna. Jumlah urin
yang sedikit dan warna yang kuning pekat merupakan tanda
dehidrasi.
- Jumlah cairan yang masuk selama diare.
- Jenis makanan dan minuman yang dikonsumsi sebelum terjadi
diare dan pada saat diare.
- Adakah demam, batuk,pilek, otitis media, campak, untuk
mengetahui adakah penyakit lain/sistemik yang mendasari
manifestasi diare akut.
- Berat badan sebelum terjadi diare.
- Penderita diare di lingkungan tempat tinggal pasien.
- Riwayat penyakit sebelumnya.

3. Pemeriksaan Fisik - Kesadaran, keadaan umum, tanda vital


- Tanda utama dehidrasi: kesadaran, rasa haus dan turgor kulit
abdomen.
- Tanda dehidrasi tambahan: ubun-ubun besar, mata, air mata,
bibir, mukosa mulut, dan lidah, berat badan.
- Tanda gangguan keseimbangan asam basa dan elektrolit, seperti:
nafas cepat dan dalam (asidosis metabolik), kembung
(hipokalemi), kejang (hipo/hipernatremi).
- Penilaian derajat dehidrasi :
1. Tanpa dehidrasi (kehilangan cairan <5% berat badan):
- Tidak ditemukan tanda utama dan tambahan
- Keadaan umum baik, sadar
- Ubun-ubun besar tidak cekung, mata tidak cekung, air
mata ada, mukosa mulut dan bibir basah.
- Turgor kulit baik, bising usus normal
- Akral hangat
2. Dehidrasi ringan-sedang (kehilangan cairan 5-10% berat
badan):
- Didapatkan 2 tanda utama ditambah 2 atau lebih tanda
tambahan
- Keadaan umum gelisah atau cengeng
- Ubun-ubun besar sedikit cekung, mata sedikit cekung, air
mata berkurang, mukosa bibir dan mulut sedikit kering
- Turgor kulit menurun dan akral masih hangat
3. Dehidrasi berat (kehilangan cairan >10% berat badan
- Apabila didapatkan 2 tanda utama dan 2 atau lebih tanda
tambahan
PANDUAN PRAKTIS KLINIS (PPK)
TATA LAKSANA KASUS
RUMAH SAKIT PATRIA IKKT

- Keadaan umum lemah, letargis atau koma


- Ubun-ubun sangat cekung, mata sangat cekung, air mata
tidak ada, mukosa mulut dan bibir sangat kering, turgor
sangat kurang dan akral dingin.

4. Kriteria Diagnosis Adanya diare yang berlangsung <7 hari. Derajat dehidrasi
dibedakan menjadi tanpa dehidrasi, dehidrasi ringan-sedang, dan
dehidrasi berat.
5. Diagnosis Kerja Diare akut

6. Diagnosis Banding 1. Demam Tifoid


2. Kolitis pseudomembran

7. Pemeriksaan - Hematologi lengkap


Penunjang - Analisa Gas Darah dan eletrolit bila dicurigai adanya gangguan
keseimbangan asam basa dan elektrolit
- Feses GE jika diare melanjut, kecurigaan intoleransi laktosa,
kecurigaan infeksi parasit.
8. Tata Laksana A. Pemberian Cairan Rehidrasi
1. Tanpa dehidrasi
Cairan rehidrasi oral (CRO) diberikan 5-10 ml/kgbb setiap
diare cair atau berdasarkan usia, yaitu umur <1 tahun: 50-
100 ml, umur 1-5 tahun: 100-200 ml, dan umur di atas 5
tahun semau anak. Dapat diberikan cairan rumah tangga
sesuai kemauan anak. ASI harus terus diberikan.
Pasien dapat dirawat di rumah kecuali jika tidak mau
minum, muntah terus menerus,diare frekuen dan profus.
2. Dehidrasi ringan-sedang
 CRO hipoosmolar 75 ml/kgBB dalam 3 jam untuk
menggantikan kehilangan cairan yang hilang dan
tambahan 5-10 ml/kgbb setiap diare cair.
 Rehidrasi parenteral ( intravena ) bila anak muntah setiap
diberi minum walaupun telah diberikan sedikit demi
sedikit atau melalui pipa nasogastrik. Cairan intravena
yang diberikan adalah RL atau Ringer Asetat atau KaEN,
sebanyak 150-175 ml/kgbb/hari. Penilaian status hidrasi
dilakukan secara berkala.

3. Diare dengan dehidrasi berat


Diberikan cairan rehidrasi parenteral dengan Ringer Laktat
atau Ringer Asetat, atau KaEN
 Umur < 12 bulan: 30 ml/kgbb dalam 1 jam pertama,
dilanjutkan 70 ml/kgbb dalam 5 jam berikutnya
 Umur> 12 bulan: 30 ml/kgbb dalam ½ jam pertama,
dilanjutkan 70 ml/kgbb dalam 2,5 jam berikutnya
 Masukkan cairan peroral bila pasien sudah mau makan
dan minum dengan 5 ml/kgbb selama proses rehidrasi.
PANDUAN PRAKTIS KLINIS (PPK)
TATA LAKSANA KASUS
RUMAH SAKIT PATRIA IKKT

B. Koreksi gangguan keseimbangan asam basa dan elektrolit.

C. Pemberian Seng dapat menurunkan frekuensi BAB dan volume


tinja, diberikan selama 10-14 hari.
D. Nutrisi
Anak diberikan makan sediki-sedikit tapi sering ( 6 kali sehari),
rendah serat, buah-buahan terutama pisang
E. Medikamentosa
1. Tidak boleh diberikan antidiare
2. Antibiotik diberikan bila ada indikasi misalnya disentri atau
kolera.
3. Antiparasit: Metronidazole 50 mg/kgbb/hari dibagi 3 dosis
merupakan pilihan untuk diare karena amuba.

9. Edukasi 1. Penjelasan tentang penyakit dan cara penyebarannya


2. Penjelasan tentang cara pencegahan diare meliputi : pemberian
ASI yang benar sampai usia 2 tahun,membuang tinja dengan
benar, penggunaan air bersih, membudayakan kebiasaan
mencuci tangan, imunisasi campak, selalu memasak makanan,
dll.
10.Prognosis Umumnya dubia ad bonam, bila kondisi saat datang dengan
dehidrasi berat, prognosis dapat menjadi dubia ad malam.

11. Kriteria Pulang 1. Keluhan berkurang


2. Tanpa komplikasi
3. Lama rawat biasanya 3-5 hari.

12. Kepustakaan 1. Buku ajar Gastroenterologi- Hepatologi Anak Jilid 1 UKK –


GASTROENTEROLOGI-HEPATOLOGI IDAI 2012.
2. Pedoman Pelayanan Medis IDAI 2010.

Anda mungkin juga menyukai