Chapter 9 Experimental Design Uma Sekaran Metodologi Penelitian
Chapter 9 Experimental Design Uma Sekaran Metodologi Penelitian
Kontrol dan manipulasi adalah suatu yang terbaik untuk dilakukan dalam eksperimen
laboratorium di mana efek kausalitas dapat diuji. Ketika kontrol dan manipulasi diperkenalkan
untuk memperlihatkan hubungan sebab akbiat dalam model tiruan, ada desain penelitian
laboratorium yang dapat digunakan.
a. Kontrol
Ketika seorang peneliti mendalilkan hubungan sebab akibat antara dua variabel dan Y, sangat
mungkin bila faktor lain dapat juga mempengaruhi variabel dependen Y. Pada beberapa kasus
tertentu, tidak mungkin untuk menentukan tingkat pengaruh X terhadap Y karena peneliti tidak
mengetahui berapa banyak jumlah variasi dalam Y yang dipengaruhi oleh faktor lainnya. Hal
inilah yang menjadi bagian penting yang harus dikontrol yakni faktor-faktor yang
mengkontaminasi variabel-variabel yang ada.
b. Manipulasi Variabel Independen
Secara sederhana, manipulasi berarti peneliti membuat level variabel yang berbeda untuk menilai
dampak dari variabel dependen. Hal ini dilakukan untuk menguji seberapa besar pengaruh level
variabel yang dimanipulasi terhadap variabel yang sesungguhnya. Manipulasi dari variabel
independen disebut juga perlakuan (treatment) dan hasil dari perlakuan disebut efek perlakuan.
c. Kontrol atasVariabel Pengganggu yang Mencemari
1. Memadankan kelompok
Salah satu jalan untuk mengontrol variabel yang terkontaminasi adalah dengan mencocokkan
kelompok yang bervariasi dengan mengambil karakteristik yang ditemukan dan dengan bebas
menyebarkannya di antara kelompok.
2. Randomisasi
Jalan lain yang dapat ditempuh untuk mengontrol variabel pencemar adalah dengan
menempatkan 60 anggota secara cak tanpa penentuan sebelumnya ke dalam empat kelompok.
Dengan demikian, setiap anggota mempunyai peluang yang diketahui dan sama untuk
ditempatkan pada salah satu dari empat kelompok yang telah dibagi sebelumnya.
Manfaat randomisasi
Proses randomisasi akan mendistribusikan ketidaksamaan antarkelompok berdasarkan
hokum distribusi normal. Dengan demikian, peneliti tidak perlu secara khusus merisaukan faktor
pencemar apa pun yang diketahui atau tidak diketahui.
d. Validitas internal dari eksperimen lab
Validitas internal mengacu pada keyakinan kita terhadap hubungan sebab dan akibat. Dengan
validitas internal, seorang peneliti akan memilih subjek dan ditempatkan ke dalam kelompok
berbeda melalui pemadanan atau randomisasi. Hasil standar tersebut akan menunjukkan
hubungan sebab dan akibat antara variabel.
e. Validitas eksternal dari eksperimen lab yang dapat digeneralisasi
Dalam eksperimen lab, terkadang ada banyak jabaran tugas yang menjadikannya semakin
kompleks da nada sejumlah variabel yang tidak dapat dikontrol. Oleh karena itu, peneliti akan
menjadi tidak yakin tentang adanya hubungan sebab akibat dalam eksperimen lab sehingga perlu
dilakukan generalisasi yang memungkinkan dalam menilai variabel.
EKSPERIMEN LAPANGAN
Eksperimen lapangan adalah eksperimen yang dilakukan dalam lingkungan alam yang
berjalan seperti biasa dan dilakukan setiap hari tetapi perlakuannya dalam satu atau beberapa
kelompok. Dalam eksperimen lapangan, meskipun anggota sulit untuk mengontrol variabel
pengganggu karena anggota tidak dapat ditempatkan dalam kelompok secara acak atau cocok,
perlakuannya tetap bisa dimanipulasi.
Validitas Eksternal dan internal
Validitas eksternal mengacu pada tingkat generalisasi dari hasil sebuah studi kausal pada situasi,
orang atau peristiwa lain dan validitas internal merujuk pada tingkat keyakinan tentang pengaruh
kausal.
Trade-off antara validitas internal dan eksternal
Validitas internal dan eksternal berkaitan erat. Untuk memastikan kedua validitas, peneliti
biasanya pertama-tama menguji hubungan dalam suatu situasi lab atau buatan yang dikontrol
secara ketat dan hubungan dibuktikan dengan pengujian hubungan kausal eksperimen lapangan.
Faktor-faktor yang memengaruhi validitas dalam eksperimen
a. Pengaruh sejarah
Peristiwa atau faktor tertentu yang berdampak pada hubungan variabel bebas dan variabel
terikat mungkn muncul tanpa diduga karena adanya peristiwa sejarah yang mengacaukan
hubungan sebab akibat antara kedua variabel sehingga memengaruhi validitas internal.
b. Pengaruh maturasi
Hubungan sebab akibta juga dapat dicemari oleh pengaruh perjalanan waktu di mana
ditemukannya variabel lain yang tidak bisa dikontrol. Pengaruh maturasi merupakan sebuah
fungsi dari proses biologis dan psikologis yang berlaku dalam responden sebagai hasil dari
perjalanan waktu.
c. Pengaruh pengujian
Adanya hasil pengujian prates dan pascates bisa mempengaruhi validitas karena mempengaruhi
respons yang bisa menjadikan validitas tidak menjadi baik.
d. Pengaruh seleksi bias
Adanya pemilihan partisipan bisa membawa pengaruh seleksi bias yang memengaruhi validitas
internal dalam penelitian.
e. Pengaruh mortalitas
Adanya pengaruh mortalitas dalam kelompok akan membawa pengaruh terhadap validitas karena
respon akan semakin berbeda dan kompleks apalagi dengan berjalannya waktu.
f. Pengaruh regresi statistik
Pengaruh regresi statistik terjadi ketika anggota kelompok yang dipilih untuk eksperimen
memiliki nilai variabel dependen yang ekstrim .
g. Pengaruh instrumentasi
Pengaruh instrumentasi adalah ancaman lain untuk validitas internal. Hal ini muncul karena
perubahan dalam instrumentasi pengukuran antara prates dan pascates dan bukan karena
perbedaan dampak perlakukan pada akhirnya.
SIMULASI
Simulasi adalah teknik membangun model untuk menentukan pengaruh perubahan
berbasis komputer menjadi popular dalam penelitian bisnis. Simulasi dapat dianggap sebagai
eksperimen yang dilakukan dalam situasi yang diciptakan secara khusus yang sangat dekat
mewakili lingkungan alami di mana kegiatan biasanya berlangsung.
IMPLIKASI MANAJERIAL
Sebelum menggunakan desain eksperimental adalah penting untuk membertimbangkan
apakah hal tersebut perlu karena desain eksperimen membutuhkan supaya khusus dan
mengubah-ubah tingkat intervensi dengan arus kegiatan yang biasa. Pengetahuan hubungan
sebab-akibat membantu perkembangan sejumlah studi awal yang dilakukan untuk menguji
apakah faktor seperti sistem bonus, tariff per satuan, waktu istirahat, dan seterusnya membawa
pada hasil positif seperti motivasi yang lebih baik, peningkatan kerja, dan kondisi kerja lainnya
yang diinginkan di tempat kerja.