KOMITE MEDIK
SURAT PERINTAH
DIPERINTAHKAN
Selesai
Dikeluarkan di Malang
Pada tanggal 6 Agustus 2015
ttd
Tembusan:
Dikeluarkan di Malang
Pada tanggal 6 Agustus 2015
Kepala Rumah Sakit Tk. II dr. Soepraoen
ttd
DAFTAR ISI
BAB Halaman
JUDUL 1
SURAT PERINTAH 2
DAFTAR ISI 5
I. PENDAHULUAN 6
V. TINDAK LANJUT 20
VI. PENUTUP 21
6
BAB I
PENDAHULUAN
1. Umum.
b. Komite Medik sebagai pembantu utama Kepala Rumah Sakit Tk. II dr.
Soepraoen, mempunyai tugas memberikan saran dibidang rujukan pasien, etika
profesi, standar pelayanan, etika Rumah Sakit, dan pengembangan dibidang
pendidikan dan latihan.
a. Maksud.
Audit Medis / Audit Klinis ini diadakan untuk memberikan gambaran tentang
penyelenggaraan kegiatan Pelayanan Medik oleh para Dokter
anggotaKomite Medik RS Tk. II dr. Soepraoen dengan cara mengevaluasi
Kepatuhan Dokter dalam Melaksanakan Pelayanan Medik Sesuai Alur
Klinis ( Clinical Pathway ) yang telah ditetapkan oleh Rumah Sakit .
7
b. Tujuan.
Laporan Audit Medis / Audit Klinis ini untuk dijadikan sebagai masukan dalam
program Perbaikan dan Peningkatan Mutu pelaksanaan Pelayanan Medis
oleh para Dokter anggota Komite Medik RS Tk. II dr. Soepraoen dan bahan
masukan bagi pimpinan untuk menentukan kebijakan lebih lanjut.
Laporan Audit Medis ini menjelaskan tentang kegiatan dan hasil telaah
Clinical Pathway yang sudah ditetapkan di RS Tk. II dr. Soepraoen, yang
diharapkan dapat menunjukkan ”Perbaikan Mutu Pelayanan Medis Setelah
Pelaksanaan Clinical Pathway ( Alur Klinis ) ” , dengan tata urut sebagai
berikut :
a. Pendahuluan.
b. Pokok-pokok Kebijaksanaan.
c. Audit Medis ( Audit Klinis )
d. Pembahasan / Evaluasi
e. Tindak Lanjut
f. Penutup.
4. Dasar.
a. Peraturan Kepala Staf Angkatan Darat Nomor Perkasad/ 265 / XII / 2007
tanggal 31 Desember 2007 tentang Organisasi dan Tugas Kesehatan
Komando Daerah Militer.
b. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1438/Menkes/Per/IX/2010 tentang Standar Pelayanan Kedokteran.
c. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesianomor
755/menkes/per/iv/2011tentangpenyelenggaraan Komite Medik di Rumah
Sakit.
8
BAB II
5. Umum.
Kualitas pelayanan medis yang diberikan oleh staf medis sangat ditentukan oleh
semua aspek kompetensi staf medis dalam melakukan penatalaksanaan asuhan medis
(medical care management).Mutu suatu penatalaksanaan asuhan medis tergantung
pada upaya staf medis memelihara kompetensi seoptimal mungkin.Untuk
mempertahankan mutu dilakukan upaya pemantauandan pengendalianmutu profesi
melalui :
9
BAB III
AUDIT MEDIS
( AUDIT KLINIS )
Audit medis yang dilakukan oleh rumah sakit adalah kegiatan evaluasi profesi
secara sistemik yang melibatkan mitra bestari (peer group)yang terdiri dari kegiatan
peer-review, surveillancedan assessmentterhadap pelayanan medis di rumah sakit.
Dalam pengertian audit medis tersebut diatas, rumah sakit, komite medik atau
masing-masing kelompok staf medis dapat menyelenggarakan menyelenggarakan
evaluasi kinerja profesi yang terfokus (focused professional practice evaluation).
Secara umum, pelaksanaan audit medis harus dapat memenuhi 4 (empat) peran
penting, yaitu :
Tahap pertama dari audit medis adalah pemilihan topik yang dilakukan
audit. Pemilihan topik tersebut bisa berupa prosedur atau tindakan
tertentu.Rumah Sakit Tk. II Dr. Soepraoen telah menetapkan 5 Prioritas
Penyakit Klinis. Di sini dipilih salah satu dari lima prioritas tersebut yaitu
Demam Berdarah Anak yang menjalani rawat inap di rumah sakit. Dilakukan
telaahkomplikasi karena penyakit tersebut. Pemilihan topik ini sangat penting,
dalam memilih topik memperhatikan jumlah kasus atau epidemiologi penyakit
yang ada di rumah sakit dan adanya keinginan untuk melakukan perbaikan. Di
Rumah Sakit Tk. II dr. Soepraoen, kasus Demam Berdarah Anak cukup banyak
dengan angka Komplikasi cukup tinggi. Hal ini tentunya menjadi masalah dan
ingin dilakukan perbaikan.Untuk mengetahui penyebabnya agar dapat dilakukan
perbaikan, maka perlu dilakukan audit terhadap Demam Berdarah tersebut.
Pemilihan dan penetapan topik atau masalah yang ingin dilakukan dipilih
berdasarkan kesepakatan komite medik dan kelompok staf medis dengan
sistem skoring.
12
100.00
80.00
60.00
%
40.00
20.00
0.00
Ada Makan
Tanpa Ada
pem. LOS < / Nasi hr
kompli pem. Standar
Troponi = 4 hari ke1
kasi CT-Scan
n post op
Fr. Append
IMA DHF Stroke Standar
Femur isitis
Sebelum CPw % 26.47 50.00 86.05 28.87 27.78 100.00
Sesudah CPw % 66.67 55.00 83.16 52.38 82.24 100.00
14
60.00
%
40.00
20.00
0.00
% % %
CPw CPw
Sebelum Sesudah Standar
DHF Anak Tanpa
86.05 83.16 100.00
komplikasi
Setelah topik dipilih maka perlu ditentukan kriteria atau standar profesi
yang jelas, obyektif dan rinci terkait dengan topik tersebut.Topik yang dipilih
Demam Berdarah Anak, maka perlu ditetapkan prosedur pemeriksaan, diagnosis
dan pengobatan Demam Berdarah.Penetapan standar dan prosedur ini oleh
mitra bestari (peer group) dan/atau dengan ikatan profesi setempat. Ada dua
level standar dan kriteria yaitu must do yang merupakan absolut minimum kriteria
dan should do yang merupakan tambahan kriteria yang merupakan hasil
penelitian yang berbasis bukti. Standar prosedur ditetapkan dalam bentuk
Panduan Praktek Klinis ( PPK ) dan Alur Klinis ( Clinical Pathway ) sesuai
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1438/Menkes/Per/IX/2010 tentang Standar Pelayanan Kedokteran.
Antara masa telaah sebelum ada Clinical Pathway tahun 2013 dan
masa telaah setelah ada Clinical Pathway pertengahan tahun 2015,
terdapat perbedaan luang waktu yang cukup lama. Hal ini disebabkan oleh
adanya masa transisi akibat dari perubahan pola pelayanan Rumah Sakit
Tk. II dr. Soepraoen, di mana sistem diubah menjadi Pelayanan BPJS di
samping pasien swasta, dan perubahan pendekatan pelayanan medis
menjadi bersifat patient centred care ( Pelayanan berpusat pada pasien )
yang menuntut adanya program peningkatan mutu dan keselamatan pasien
dengan mengutamakan kepuasan pasien dan keluarganya.
16
105.00
100.00
100.00
95.00
%
90.00 87.37
86.05
85.00
Sebelum CPw %
80.00 Sesudah CPw %
Standar CPw %
75.00
% % %
CPw CPw
Sebelum Sesudah Standar
Area CPw ( % )
Penyakit Indikator Juli Agust Sept Okt Standar
DHF Tanpa komplikasi 77.78 87.50 84.21 100.00 100.00
Persentase
Demam Berdarah Tanpa Komplikasi
Juli-Okt 2015
120.00
100.00
80.00
60.00
%
40.00
20.00
0.00
Stand
Juli Agus Sept Okt
ar
Tanpa komplikasi 77.78 87.50 84.21 100.00 100.00
19
BAB IV
PEMBAHASAN / EVALUASI
BAB V
TINDAK LANJUT
Rencana reaudit.
BAB VI
PENUTUP
Demikian Laporan Audit Medis ( Audit Klinis ) 2015 Subkomite Mutu dan
Etika Profesi Komite Medik Rumah Sakit Tk. II dr. Soepraoen ini dibuat sebagai
bahan pertimbangan Pimpinan dalam menetapkan kebijakan pada masa yang akan
datang.