Anda di halaman 1dari 6

Tembaga danTembaga paduan

Tembaga murni tidak banyak digunakan untuk peralatan kimia Tembaga telah digunakan secara
tradisional dalam industri makanan, terutama dalam pembuatan bir.Tembaga bersifat relatif yang
lunak, sangat mudah bereaksi dengan logam, dan digunakan secara luas untuk pipa jenis kecil
hingga sedang dan tabung.Paduan utama tembaga adala kuningan yang dipadu denga nseng ,dan perunggu ,
yang dipadu dengan timah . jadi, yang disebut perunggu adalah perunggu alumunium dan perunggu
silikon .Tembaga diserang oleh asam mineral, kecuali asam sulfat yang dingin, encer, dan tidak
menguap. Tembaga tahan terhadap logam alkali yang dapat merusak tangan, kecuali amonia,dan serta banyak
asam organik dan garam. Kuningan dan perunggu memiliki ketahanankorosiyang sama dengan
logam murni .Penggunaan utama mereka di industri kimia adalahuntuk katup dan alat kelengkapan
kecil lainnya, dan untuk tabung penukar panas,danlembaran pelapis tabung. Jika kuningan digunakan,
kelas yang harus dipilih adalah yangtahan terhadap pembentukan seng.Paduan cupro nikel dengan
nikel( terdiri dari 70 persen Cu ) memiliki ketahanan yang baik terhadap korosi dan erosi dan
digunakan untuk tabung penukar panas , terutama disaat air laut digunakan sebagai pendingin.
Paduan Kuningan Lainnya (Kuningan bukan perunggu)
Kuningan timah (Tin brass)

Ini adalah paduan yang mengandung tembaga, seng, dan timah. Kelompok paduan ini akan
termasuk admiralty brass, naval brass and free machining brass. Timah telah ditambahkan untuk
menghambat dezincifikasi (pencucian seng dari paduan kuningan) di banyak lingkungan. Grup ini
memiliki sensitivitas rendah terhadap dezincifikasi, kekuatan sedang, ketahanan korosi atmosferik
dan air yang tinggi dan konduktivitas listrik yang sangat baik.
Kuningan (brass) / Paduan Cu-Zn
Sama seperti perunggu, kuningan adalah merupakan paduan tembaga (Cu alloy) juga, namun
kuningan adalah paduan dari tembaga (Cu) dan seng (Zn).

Kuningan dapat memiliki jumlah seng yang bervariasi atau unsur-unsur lain yang ditambahkan.
Campuran yang bervariasi ini menghasilkan berbagai sifat dan variasi warna. Peningkatan jumlah
seng memberi material kuningan memiliki kekuatan dan daktilitas yang lebih baik.

Warna kuningan dapat berkisar dari merah ke kuning tergantung pada jumlah seng yang
ditambahkan ke paduan.

Jika kandungan seng dari kuningan berkisar dari 32% hingga 39%, itu akan meningkatkan
kemampuan kerja panas (hot-working abilities) tetapi kerja dingin (cold-working) akan terbatas.
Jika kuningan mengandung lebih dari 39% seng (misalnya – Muntz Metal), ia akan memiliki
kekuatan yang lebih tinggi dan keuletan yang lebih rendah (pada suhu kamar).

Aplikasi Kuningan
Kuningan dibuat dengan di cor atau di roll. Kuningan cor banyak diterapkan dalam pekerjaan cor
hiasan, keran air, dll.

Kuningan biasanya digunakan untuk keperluan dekoratif terutama karena kemiripannya dengan
emas. Ini juga merupakan alat musik yang umum digunakan karena kemampuan pengerjaan dan
daya tahannya yang tinggi.

Bronze Metal Alloy and Composition


Phosphor Bronze (or Tin Bronze)
Paduan ini biasanya memiliki kandungan timah mulai dari 0,5% hingga 1,0%, dan kisaran Phosfor
0,01% hingga 0,35%.

Paduan ini terkenal karena ketangguhan, kekuatan, koefisien gesekan yang rendah, ketahanan lelah
yang tinggi, dan butiran halus.

Kandungan timah meningkatkan ketahanan korosi dan kekuatan tarik, sedangkan kadar fosfor
meningkatkan ketahanan aus dan kekakuan.

Beberapa penggunaan akhir khas untuk produk ini adalah produk listrik (
electrical products), bellows, springs, washer, peralatan tahan korosi
(corrosion resistant equipment).

Aluminium Bronze
aluminium bronze memiliki kisaran konten aluminium 6% – 12%, konten besi 6% (maks), dan
konten nikel 6% (maks).

Aditif gabungan ini memberikan peningkatan kekuatan, dikombinasikan dengan ketahanan yang
sangat baik terhadap korosi dan keausan.

Bahan ini biasanya digunakan dalam pembuatan perangkat keras laut (marine hardware), bantalan
lengan (sleeve bearings) dan pompa (pumps) atau katup (valves) yang menangani cairan korosif.

Silicon Bronze
Sebuah alloy yang dapat mengcover antara brass and bronze (red silicon brasses and red silicon
bronzes).

Biasanya mengandung 20% seng dan 6% silikon.


Red brass memiliki kekuatan dan ketahanan korosi yang tinggi dan umumnya digunakan untuk
batang katup.

Red bronze sangat mirip tetapi memiliki konsentrasi seng yang lebih rendah. Ini biasa digunakan
dalam pembuatan komponen pompa dan katup.

Proses Produksi Tembaga

Pengapungan

Proses pengapungan atau flotasi di awali dengan pengecilan ukuran bijih kemudian digiling
sampai terbentuk butiran halus. Bijih yang telah dihaluskan dimasukkan ke dalam campuran air
dan suatu minyak tertentu. Kemudian udara ditiupkan ke dalam campuran untuk menghasilkan
gelembung-gelembung udara. Bagian bijih yang mengandung logam yang tidak berikatan dengan
air akan berikatan dengan minyak dan menempel pada gelembung-gelembung udara yang
kemudian mengapung ke permukaan. Selanjutnya gelembung-gelembung udara yang membawa
partikel-partikel logam dan mengapung ini dipisahkan kemudian dipekatkan.

Pemanggangan

Bijih pekat hasil pengapungan selanjutnya dipanggang dalam udara terbatas pada suhu dibawah
titik lelehnya guna menghilangkan air yang mungkin masih ada pada saat pemekatan dan belerang
yang hilang sebagai belerang dioksida.

2Cu2FeS(s) + 4O2 => 2Cu2S(s) + 2FeO(s) + 3SO2(s)

Campuran yang diperoleh dari proses pemanggangan ini disebut calcine, yang
mengandung Cu2S, FeO dan mungkin masih mengandung sedikit FeS. Setelah itu calcine disilika
guna mengubah besi(II) oksida menjadi suatu sanga atau slag besi(II) silikat yang kemudian dapat
dipisahkan. Reaksinya sebagai berikut :

FeO(s) + SiO2 => FeSiO3

Tembaga(I) sulfida yang diperoleh pada tahap ini disebut matte dan kemungkinan masih
mengandung sedikit besi(II) sulfide.
Reduksi

Cu2S atau matte yang yang diperoleh kemudian direduksi dengan cara dipanaskan dengan udara
terkontrol, sesuai reaksi :

2Cu2S(s) + 3O2(g) → 2Cu2O(s) + 2SO2(g)

Cu2S(s) + 2Cu2O(s) → 6Cu(s) + SO2(g)

Tembaga yang diperoleh pada tahap ini disebut blister atau tembaga lepuhan sebab
mengandung rongga-rongga yang berisi udara.

Elektrolisis

Blister atau tembaga lepuhan masi mengandung misalnya Ag, Au, dan Pt kemudian dimurnikan
dengan cara elektrolisis. Selama proses elektrolisis berlangsung tembaga di anoda teroksidasi
menjadi Cu2+ kemudian direduksi di katoda menjadi logam Cu.

Katoda : Cu2+(aq) + 2e → Cu(s)

Anoda : Cu(s) → Cu2+(aq) + 2e

Pada proses ini anoda semakin berkurang dan katoda (tembaga murni) makin
bertambah banyak, sedangkan pengotor-pengotor yang berupa Ag, Au, dan Pt mengendap
sebagai lumpur.

Anda mungkin juga menyukai