LOKAL DI PUSKESMAS
No. Dokumen :
Ditetapkan
No.Revisi : Kepala Puskesmas Banjaran Kota
UPTD YANKES BANJARAN
PUSKESMASBANJARAN KOTA Tanggal Terbit :
JL. Pajagalan no 18
KAB.BANDUNG Halaman : Dr.Hj.Rina Agustina
JAWA-BARAT NIP. 19760821 200701 2 007
Terbit ke :
1. Pengertian Pelayanan anestesi lokal di Puskesmas dilaksanakan memenuhi standar
di Puskesmas
2. Tujuan Tersediapelayanananestesisederhanadanpembedahan minor
untukmemenuhikebutuhanpasien di Puskesmas
3. Kebijakan 1. Setiapharikerja
2.Pasienyang berkebutuhan
4. Referensi 1. UUPK 29 Tahun 2004
2. UU No.36 Tahun 2009
3. Permenkes no 5 tahun 2014
4. Permenkes no 75 tahun 2014
5. Prosedur 1. Ruangankhusus
2. Stetoskop
3. Tensimeter
4. Termometer
5. Penlight / Senter
6. TimbanganBadan
7. Bed Periksa
8. Spuit 3 CC
9. Anestesi Lokal
10. Sarung tangan steril dan non steril
11. Aseptik dan antiseptik
12. Kapas
13. Kasa Steril
6. Langkah-langkah 1. Petugas melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik
2. Menyiapkan alat dan bahan untuk melakukan lokal anestesi
3. Melakukan tindakan aseptik dan antiseptik
4. Melakukan lokal anestesi
7. Bagan
Petugas melakukan
pemeriksaan awal pasien
Petugas melakukan
anestesi lokal
Petugas - Dr Gigi
Peralatan - Jarum suntikdisposibel
- Tang ekstraksi
- Obat anastesi
- Anti septik
Prosedur 1. Daerah operasi di beri anti septik
2. Dilakukan penyuntikan dengan teknik anastesilokal
3. Dilakukan pengecekan reaksiobat terhadap anstesi lokal
4. Pencabutan
5. Perikasa kelengkapan gigi dan periksa soket
6. Tanponade
7. Intruksi pasca ekstraksi
8. Pemberian obat antibiotik, analgetik dan roboransia
Unit Terkait - Buku status pasien
- Blnko penolakan
- Rujukan
- Resep
- Format inform konsen
- Buku register
SOP
Informed Consent
No. Dokumen :
No.Revisi : Ditetapkan
UPTD YANKES BANJARAN Kepala Puskesmas Banjaran
PUSKESMASBANJARAN KOTA Tanggal Terbit : Kota
JL. Pajagalan no 18
KAB.BANDUNG Halaman :
JAWA-BARAT Dr.Hj.Rina Agustina
Terbit ke : NIP. 19760821 200701 2 007
1. Pengertian Adalah Persetujuan yang diberikan pasien dan atau keluarga pasien
sebelum dilakukan tindakan medis yang bersifat invasif setelah pasien
mendapat penjelasan yang lengkap mengenai tindakan medis yang
dilakukan
2. Tujuan 1. Sebagai acuan dalam melakukan tindakan medis yang benar dan
aman bagi petugas dan pasien
2. Memberikan perlindungan kepada pasien serta memberi
perlindungan hukum terhadap dokter/dokter gigi terhadap suatu
kegagalan dan bersifat negatif.
3. Kebijakan SkKepala UPTD YankesKecamatan…..No……
tentangstandarpelayananPuskesmas
MENERANGKAN
PERLUNYA
TINDAKAN MEDIS
PASIEN DIBERIKAN
INVASIF PADA
INFORMED CONSENT
PASIEN
PASIEN
MENANDATANGANI
BLANKO INFORMED
CONSENT
8. Hal-hal yang perlu 1. Memberikan informasi medis adalah kewajiban tenaga medis
diperhatikan dan memperoleh informasi medis adalah hak pasien.
2. Informed consent dilakukan secara lisan dan tertulis
SOP PELAKSANAAN
PENDIDIKAN/PENYULUHAN
PADA PASIEN
No. Dokumen :
No.Revisi :
UPTD YANKES BANJARAN Ditetapkan
PUSKESMASBANJARAN KOTA Kepala Puskesmas Banjaran Kota
Tanggal Terbit :
JL. Pajagalan no 18
KAB.BANDUNG Dr.Hj.Rina Agustina
JAWA-BARAT Halaman : NIP. 19760821 200701 2 007
Terbit ke :
1. Pengertian Pelaksanaan penyuluhan kepada pasien/keluarga pasien mendukung peran
serta mereka dalam setiap pengambilan keputusan dan pelaksanaan
layanan di puskesmas
2. Tujuan 1. Terlaksananya Penyuluhan kepada Pasien/keluarga dengan pendekatan
yang komunikatif dan bahasa yang mudah dipahami
2. Pasien/keluargapasienmengertidanmaumerubahperilaku
3. Kebijakan Sk Kepala UPTD Yankes Kecamatan…..No…… tentang standar pelayanan
Puskesmas
4. Referensi 1. Permenkes no 5 tahun 2014
2. Permenkes no 75 tahun 2014
5. Prosedur 1. Lembar balik
2. Poster
3. Leaflet
4. Brosur
5. Infocus
6. TV
6. Langkah-langkah 1. pemanggilan pasien/keluarga pasien.
2.pelaksanaan konsultasi/konseling kepada pasien dan keluarga pasien
yang memerlukan konsultasi/konseling
3. pelaksanaan penyuluhan kepada pasien yang berkunjung sebelum
pemerikssaan dimulai .
4. pada pelaksanaan penyuluhan diharapkan pasien mengerti atau ada
perubahan perilaku.
7. Bagan
Penyuluhan Individu
No.Revisi : Ditetapkan
UPTD YANKES BANJARAN Kepala Puskesmas Banjaran Kota
PUSKESMASBANJARAN KOTA Tanggal Terbit :
JL. Pajagalan no 18 Dr.Hj.Rina Agustina
KAB.BANDUNG Halaman : NIP. 19760821 200701 2 007
JAWA-BARAT
Terbit ke :
1. Pengertian Asuhan keperawatan gigi yang terencana yang ditujukkan pada
pasien yang dilakukan secara berkesinambungan dalam kurun waktu
tertentu untuk mencapai tujuan kesehatan gigi yang optimal
b) Penambalan Sementara
1) Pulpitis
Pembuangan jaringan karies.
Sterilisasi cavitas.
Pemberian obat gigi untuk menghilangkan rasa sakit dan obat
untuk mematikan saraf gigi ( devitalisasi pulpa ).Tambalan
sementara dengan Fletcer atau cavit.
Pemberian analgetik peroral.
Pasien disuruh kembali 3 ( tiga ) hari lagi. Setelah pasien
kembali dilakukan
- Bongkar tambalan sementara.
- Pembukaan atap pulpa.
- Sterilisasi cavitas
Pemberian obat untuk sterisasi pulpa ( salah satu, TKF, CHKM,
chresophene atau rockle, ditaruh di kapas dan diletakkan di
ruang pulpa ).
Fletcer atau cavit.
Pasien disuruh kembali antara 4 – 7 hari lagi. Ketika pasien
kembali obatnya diganti. Penggantian obat dilakukan minimal 2
kali. Kalau gigi masih sakit bila diperkusi penggantian obat
dilakukan lagi berulang-ulang sampai pasien tidak merasa sakit
lagi ketika gigi diperkusi maka gigi dianggap sudah steril.
Selanjut di lakukan :
- Bongkar tambalan sementara.
- Sterilisasi cavitas.
Pemberian obat mumifikasi ( putrex atau iodoform pasta ).
Zinc phosphat cement.
Pasien diinstruksikan kembali 1 minggu lagi. Sesudah pasien
kembali dilakukan :
- Pembuangan sebagian sebagian dari Zinc phosphat cement.
- Preparasi cavitas.
- Tambalan tetap ( amalgam atau silikat ) tergantung
keperluan, fungís dan estetik.
Instruksi.
2) Gangren pulpa :
Pembuangan jaringan karies.
Pembukaan atap pulpa.
Sterilisasi cavitas.
Pemberian obat untuk jaringan pulpa ( TKF, CHKM,
chresophene atau rockle ).
Fletcer atau cavit.
Pasien disuruh kembali antara 4 – 7 hari lagi.
Prosedur ini dilakukan minimal 2 kali sehari dengan mengganti
obat dalam pulpa. Kalau masih ada bau ganggren atau rasa sakit
kalau gigi diperkusi, penggantian obat dilakukan lagi berulang-
ulang sampai tidak ada rasa sakit lagi ketika gigi diperkusi.
Sesudah pulpa steril proses selanjutnya sama dengan
perawatan pulpitis di atas.
3) GP dengan PD ( Gangren pulpa dengan Periodontitis )
Pembuangan jaringan karies
Pembukaan atap pulpa.
Sterilisasi cavitas.
Tutupdengan kapas (longgar).
Pemberian antibiotik dan analgesik per oral
Intruksikan pasien kembali 3 hari lagi.
Sesudah pasien kembali dan gigi tidak sakit ketika diperkusi,
perawatan selanjutnya sama dengan perawatan gangren pulpa.
Catatan : Prosedur ini dilaksanakan kalau gigi masih
memungkinkan untuk dilakukan penambalan tetap
B. Pencabutan
a) Pencabutan gigi tetap
Oleskan betadin pada gigi yang akan dicabut.
Penyuntikan dengan obat anestesi ( lidocain atau pehacain )
Setelah terasa parasthesi lakukan pemisahan gigi dari gusi
dengan bein.
Pencabutan gigi
Pemberian tampon
Pemberian antibiotik, analgetik, anti imflamasi ( kalau perlu )
per oral.
b) Pencabutan gigi susu
Topikal anestesi
Pencabutan
Pemberian tampon
Instruksi.
c) Abses
Abses pada akar gigi ( lokal )
Bersihkan daerah sekitar gigi
Oleskan betadin
Berikan antibiotik, analgetik dan anti imflamasi per oral.
Instruksikan kepada pasien agar kembali setelah obat habis.
Kalau pasien sudah sembuh lakukan pencabutan gigi.
Abses sub mukosa ( dengan gigi gangren ) :
- Buka atap pulpa.
- Bersihkan cavitas.
- Tutup dengan kapas ( longgar ).
- Berikan antibiotik, analgetik dan anti imflamasi per oral.
Instruksikan pasien kembali setelah obat habis, kalau masih
bengkak tambah obat lagi untuk dilanjutkan, kalau sudah
sembuh dapat dilakukan pencabutan gigi
Abses sub cutan ( dengan gigi gangren ) :
- Oleskan betadin.
- Pemberian topikal anestesi.
- Insisi abses.
- Drainage.
- Bersihkan.
- Kalau ekstra oral dan tersedia rubberdam, beri rubberdam
untuk drainage.
- Berikan antibiotik, analgetik dan anti imflamasi per oral.
- Bila gigi dengan pulpa tertutup lakukan pembukaan atap
pulpa bila memungkinkan
C. Perawatan Jaringan Periodontal :
a) Calculus
Kumur-kumur.
Pengambilan karang gigi supra dan sub ginggival.
Dibersihkan.
Oleskan betadin.
Instruksi.
b) Periodontitis :
Oleskan betadin pada gusi.
Lakukan Curetage.
Bersihkan dengan menyemprotkan betadin.
Kumur-kumur.
Berikan antibiotik, analgetik dan anti imflamasi per oral.
Instruksi.
PEMAKAIANDENTAL UNIT
No. Dokumen : 65
No.Revisi : Ditetapkan
UPTD YANKES BANJARAN
Tanggal Terbit : 2 Januari 2012 Kepala Puskesmas Banjaran Kota
PUSKESMASBANJARAN KOTA
JL. Pajagalan no 18
Halaman : Dr.Hj.Rina Agustina
KAB.BANDUNG
NIP. 19760821 200701 2 007
JAWA-BARAT
Terbit ke :
Pengertian :Dental Unit adalah alat pemeriksaan dan tindakan untuk pemeriksaan dan pengobatan
penyakit gigi
Intruksi kerja :
1. Nyalakan Dental Unit serta kompressornya ( bila diperlukan )
2. Persilahkan Pasien duduk dikursi pemeriksaan pada posisi yang dibutuhkan dengan menekan tombol
pengatur kursi
3. Atur posisi kursi pemeriksaan pada posisi yang dibutuhkan dengan menekan tombol pengatur kursi
4. Nyalakan lampu Dental Unit dan atur posisinya sehingga dapat menerangi mulut dan wajah pasien
5. Lakukan Pemeriksaan dan tindakan ( bila diperlukan )
6. Setelah selesai pemeriksaan matikan lampu dan atur posisi kursi pemeriksaan pada posisi semula
7. Matikan compressor
8. Bersihkan alat pemeriksaan gigi yang telah digunakan dengan cara sterilisasi
9. Simpan kembali alat pemriksaan yang telah di steril pada lemari Instrumen
TATALAKSANA PEMERIKSAAN
PASIEN DI POLI KLINIK GIGI
No. Dokumen : 66
No.Revisi :
UPTD YANKES BANJARAN Ditetapkan
PUSKESMASBANJARAN KOTA Kepala Puskesmas Banjaran Kota
Tanggal Terbit : 2 Januari 2012
JL. Pajagalan no 18
KAB.BANDUNG Dr.Hj.Rina Agustina
Halaman : NIP. 19760821 200701 2 007
JAWA-BARAT
Terbit ke :
Poliklinik gigi adalah untuk pelayanan bagi pasien yang menderita kelainan gigi
Pengertian
dan mulut
Tujuan Memberikan pelayanan kepada pasien yang menderita kelainan gigi dan mulut
Kebijakan Setiap hari kerja dari jam 08.00 – jam 12.00 dan untuk hari Jum’at dari jam
08.00-jam 11.00.
Petugas - Dr Gigi
- Perawat gigi
Peralatan - Dental unit
- Alat peraga
No. Dokumen : 67
No.Revisi : Ditetapkan
UPTD YANKES BANJARAN Tanggal Terbit : 2 Januari 2012 Kepala Puskesmas Banjaran Kota
PUSKESMASBANJARAN KOTA
JL. Pajagalan no 18 Halaman : Dr.Hj.Rina Agustina
KAB.BANDUNG NIP. 19760821 200701 2 007
Terbit ke :
JAWA-BARAT
Pengertian Penambalan gigi sederhana mencakup fisur yang dalam
Tujuan Prefentif terhadap gigi agar tidak terjadi karies gigi
Kebijakan Kares super fisial
Petugas - Dr Gigi
- Perawat gigi
Peralatan - Kaca mulut
- Sonde
- Set penambalan
Prosedur 1. Petugas menyiapkan alat dan bahan
2. Infrm konsen
3. Teknis penambalan :
- Pasien buka mulut
- Pembersihan kapitas gigi yang akan ditambal
- Pembuatan ritensi kapitas
- Pemberian bahan tambalan dengan fuji 1 X
Unit Terkait - Buku status pasien
- Blanko rujukan
- Blnko penolakan
- Format inform konsen
- Buku register
Referensi Buku Pedoman Puskesmas
TATALAKSANA PENAMBALAN
AMALGAM
No. Dokumen : 68
No.Revisi :
UPTD YANKES BANJARAN Ditetapkan
PUSKESMASBANJARAN KOTA Tanggal Terbit : 2 Januari 2012 Kepala Puskesmas Banjaran Kota
JL. Pajagalan no 18
KAB.BANDUNG Dr.Hj.Rina Agustina
Halaman : NIP. 19760821 200701 2 007
JAWA-BARAT
Terbit ke :
Pengertian Penambalan dengan bahan amalgam
Tujuan Menutup karies untuk mencegah meluasnya kerusakan gigi
Kebijakan Karies gigi geraham
Petugas - Dr Gigi
- Perawat gigi
Peralatan - Set penambalan
- Bubuk amalgam + air raksa
Prosedur
1. Inforkonsen
2. Gigi dibuat kapita
3. Sterilisasi dengan eugenol
4. Aplikasi semen base + amalgam
No. Dokumen : 69
No.Revisi :
Ditetapkan
UPTD YANKES BANJARAN
Tanggal Terbit : 2 Januari 2012 Kepala Puskesmas Banjaran Kota
PUSKESMASBANJARAN KOTA
JL. Pajagalan no 18
Dr.Hj.Rina Agustina
KAB.BANDUNG Halaman :
NIP. 19760821 200701 2 007
JAWA-BARAT
Terbit ke :
Pengertian Penambalan yang tidak memerlukan preparat yang khusus
Tujuan 1. Penambalan yang tidak memerlukan preparat yang khusus untuk
estetis
2. Mencegah karies yang lebih luas
Kebijakan Gigi depan dan gigi belakang
Petugas - Dr Gigi
- Perawat gigi
Peralatan - Set penambalan
- Glas ionomer set
Prosedur 1. Gigi dibersihkan dan dikeringkan
2. Bemberian Etching biarkan setengah menit
3. Disemprot dg air dikeringkan
4. Aplikasi glas ionomer dg spatelplastik
Unit Terkait - Buku status pasien
- Blnko penolakan
- Format inform konsen
- Buku register
TATALAKSANA SKELING
No. Dokumen : 70
No.Revisi : Ditetapkan
UPTD YANKES BANJARAN Kepala Puskesmas Banjaran Kota
PUSKESMASBANJARAN KOTA Tanggal Terbit : 2 Januari 2012
JL. Pajagalan no 18
KAB.BANDUNG Halaman : Dr.Hj.Rina Agustina
JAWA-BARAT NIP. 19760821 200701 2 007
Terbit ke :
Pengertian Membersihkan karang gigi
Tujuan - Mencegah terjadinya radang gusi
- Untuk mencegah penyakit Periodental
Kebijakan Pasien dg oral gygiene yang kurang atau buruk
Petugas - Dr Gigi
- Perawat gigi
Peralatan - Diagnostikset
- Scaler atau skeling set
No.Revisi : Ditetapkan
UPTD YANKES BANJARAN Kepala Puskesmas Banjaran Kota
PUSKESMASBANJARAN KOTA Tanggal Terbit : 2 Januari 2012
JL. Pajagalan no 18
KAB.BANDUNG Dr.Hj.Rina Agustina
Halaman :
JAWA-BARAT NIP. 19760821 200701 2 007
Terbit ke :
Pengertian Kegiatan pemeriksaan gigi dan mulut yang dilaksanakan pada anak usia
sekolah(TK,SD,MI, SMP, MTs)
Untuk mengetahui status kesehatan gigi mulut dan menemukan secara dini
Tujuan kelainan-kelainan gigi dan mulut pada anak sekolah
Kebijakan Setahun dua kali pada saat penjaringan dan pemeriksaan berkala anak sekolah
1.Ruang Kelas
Peralatan 2. Buku Absaensi
3. UKGS Kit
4. Media penyuluhan gigi
5. Buku Pencatatan
Anamnesa &
pemeriksaan GILUT Bila tidak ada kluhan
penyuluhan
No.Revisi :
UPTD YANKES BANJARAN Ditetapkan
PUSKESMASBANJARAN KOTA Kepala Puskesmas Banjaran Kota
Tanggal Terbit : 2 Januari 2012
JL. Pajagalan no 18
KAB.BANDUNG Dr.Hj.Rina Agustina
Halaman : NIP. 19760821 200701 2 007
JAWA-BARAT
Terbit ke :
1. Semua murid mendapat penyuluhan tentang cara menyikat gigi dengan baik
PROSEDUR & benar
2. Semua murid di oles Disclosing agen/zat warna
Murid diberi 3. Semua murid berkaca untuk mengetahui kotoran gigi/ plak ( merah yang
penyuluhan menempel)
4. melaksanakan sikat gig dengan cara yang benar secara masal
5.Berkumur untuk menghilangkan kotoran
6 berkaca lagi untuk mengetahui sisa kotoran yang masih menempel
7.apabila masih ada kotoran, sikat gigi di ulang samapai gigi & mulut bersih
Diolesi diclosing
agen
Berkumur
Murid berkaca
Berkaca ulang
Sikat gigi