Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA ACUAN PENANGANAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

PUSKESMAS SUGIHMUKTI

1. PENDAHULUAN
Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, menegaskan bahwa
seorang anak berhak untuk hidup, tumbuh dan berkembang secara optimal,terhindar dari
kekerasan dan diskriminasi.
Pemerintah wajib menyediakan fasilitas dan menyeleggarakan upaya kesehatan yang
komprehensif bagi anak agar setiap anak memperoleh derajat kesehatan yang optimal sejak
dalam kandungan. Program kesehatan anak dimulai sejak dalam kandungan, masa bayi,
balita, usia sekolah,dan remaja. Program tersebut bertujuan untuk menjamin kelangsungan
hidup bayi baru lahir, memelihara dan meningkatkan kesehatan anak sesuai tumbuh
kembangnya, dalam rangka meningkatkan kualitas hidup anak yang akan menjadi sumber
daya pembangunan bangsa di masa datang.
Ibu dan anak terutama bayi baru lahir merupakan kelompok masyarakat yang rentan dan
perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah dan masyarakat, karena masih tingginya
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia dimana Angka
Kematian bayi Baru Lahir mencapai 2/3 daro total Angka Kematian Bayi.

2. LATAR BELAKANG
Status kesehatan anak merupakan salah satu indikator kesejahteraan bangsa,
sehngga masalah kesehatan anak merupakan masalah kesehatan masyarakat dan menjadi
salah satu masalah kesehatan nasional.
Target MDGEs 2015 menetapkan angka kematian neonatus 14/1000 KH, AKB 23/1000 KH,
dan Angka Kematian Balita 32/1000 KH.
Angka kematian bayi dan balita mengalami penurunan 2 poin, sedangkan angka kematian
neonatal tidak mengalami penurunan. Sebagian besar (78,5%)dari kematian neonatal ini
terjadi dalam 1 minggu pertama (0-6 hari) kehidupan bayi baru lahir. Penyebab kematian
neonatal terbanyak adalah BBLR , asfiksia dan infeksi.

3. TUJUAN
Tujuan Umum
1. Menurunkan jumlah BBLR dan angka kematian akibat BBLR.
2. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakatyang optimal dan mandiri dengan memberi
pelayanan penanganan BBLR sebaik baiknya.

Tujuan Khusus
1. Adanya manajemen yang baik dalam memberikan penanganan terhadap BBLR
2. Tenaga kesehatan dapat memberikan pelayanan penanganan BBLR lebih maksimal
3. Masyarakat dapat mengakses pelayanan kesehatan dengan mudah dan trjangkau
4. Adanya peningkatan kualitas sumber daya manusia untuk mengembangkan
profesionalisme dalam memberikan pelayanan.
5. Agar tenaga kesehatan baik bidan , perawat dan dokter mampu menangani BBLR
yang berkunjung ke fasilitas kesehatan.

4. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Kegiatan Pokok
1. Kesehatan Ibu dan Anak meliputi pemeriksaan ANC,INC, PNC dan pelayanan BBL di
Puskesmas sugihmukti
2. Imunisasi di Puskesmas Sugihmukti
3. Posyandu sebagai tempat penjaringan BBLR

Rincian kegiatan

1. Kegiatan pendeteksi BBLR dilaksanakan di Poli KIA Puskesmas Sugihmukti melaui ANC
yang dilaksanakan setiap hari.
2. Bila menemukan kasus BBLR wajib menggunakan metode Kangguru dan sistem rujukan
ke Puskemas dari desa. Atau dari Desa/ Puskesmas ke RS
3. Di Posyandu dilaksanakan deteksi Risti Ibu hamil dengan dugaan BBLR dan kasus
persalinan dengan BBLR dengan menggunakan metode kangguru.
4. Sistem rujukan

5. CARA PELAKSANAAN
1. Meningkatkan kualitas ANC TERPADU di Poli KIA
2. Deteksi dini Risiko tinggi dalam kehamilan dan persalinan
3. Meningkatkan upaya preventif BBLR dengan Kelas IBU dan kelas Balita
4. Melakukan monitoring evaluasi dan kunjungan rumah bila menemukan kasus BBLR di
Puskemas atau di Posyandu

6. SASARAN
- Semua ibu hamil yang datang ke Poli Kia Puskesmas Sugihmukti dan semua Ibu Hamil di
Posyandu yang ada di wilayah kerja Puskesmas Sugihmukti.
- Semua masyarakat di Wilayah Kerja Puskemas Sugihmukti.

7. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


NO KEGIATAN SASARAN LOKASI WAKTU PELAKSANA
1. Pelayanan ANC Semua Ibu Poli KIA Setiap hari Bidan
Terpadu Hamil yang Puskesmas jam 08.00- Perawat
berkunjung Sugihmukti selesai Dokter
ke Poli KIA dan
dan Posyandu
Posyandu
2. Kelas IBU dan Kelas Semua Ibu Posyandu Terjadwal di Bidan
Balita Hamil dan Ibu desa desa Bidan desa
Balita di Perawat
Posyandu
wilayah kerja
Puskesmas

8. BIAYA
BOK, APBD
9. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI
Pencatatan dilakukan setiap menemukan kasus BBLR dengan menggunakan format MTBM
Pelaporan dilaksanakan setiap bulan sekali ke Dinas Kesehatan

Anda mungkin juga menyukai