Anda di halaman 1dari 16

NASKAH PUBLIKASI

GAMBARAN DUKUNGAN KELUARGA PADA PASIEN


GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI
HEMODIALISA DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH RADEN MATTAHER JAMBI
TAHUN 2017

SKRIPSI
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

OLEH

ARIE SURYO ADI


NIM. 11100961301063

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
HARAPAN IBU JAMBI
TAHUN 2017
LEMBAR PENGESAHAN

PUBLIKASI PENELITIAN ILMIAH

NASKAH PUBLIKASI INI TELAH DISETUJUI DAN DIPERIKSA OLEH


TIM EDITOR STIKES HARAPAN IBU JAMBI

Jambi, September 2017

EDITOR

Ns.Ani Astuti, M.kep, Sp.KMB


PERNYATAAN PERSETUJUAN

Jurnal Ini Telah Disetujui Dan Diperiksa Oleh Editor


StikesHarapan Ibu Jambi

Jambi, September 2017

Editor

Ns.Ani Astuti.,M.kep.,Sp.KMB
Gambaran Dukungan Keluarga Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik Yang
Menjalani Hemodialisa di Rumah Sakit Umum Daerah Raden Mattaher
Jambi Tahun 2017

Description of Family Support In Chronic Kidney Failure Patients


Who Underwent Hemodialysis at Regional General Hospital Raden Mattaher
Jambi Year 2017

Arie Suryo Adi,

Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Harapan Ibu Jambi

Alamat Korespondensi:

Nama : Arie Suryo Adi


Alamt : Kelurahan Mendalo Darat, Kecamatan Jaluko Kabupaten Muaro
Jambi
No. Hp : 082176798474
Email : Ibraadie@gmail.com
Gambaran Dukungan Keluarga Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik Yang
Menjalani Hemodialisa di Rumah Sakit Umum Daerah Raden Mattaher
Jambi Tahun 2017

Arie Suryo Adi1, Ani Astuti2, Maulani3


1,2,3
Program Studi Ilmu Keperawatan, STIKES Harapan Ibu, Jambi, Indonesia
Email : Ibraadie@gmail.com

ABSTRAK

World Health Organization (WHO), menyebutkan pertumbuhan jumlah penderita


gagal ginjal di dunia pada tahun 2013 telah meningkat 50 persen dari tahun sebelumnya.
Proses pengobatan dengan metode hemodialisa membutuhkan waktu yang lama dan
konsekuensi yang juga sangat besar. Sehingga sangat penting bagi penderita
mempunyai dukungan dan ikatan yang kuat dari keluarga terdekatnya. Tujuan penelitian
ini adalah untuk mengetahui gambaran dukungan keluarga pada pasien GGK yang
menjalani hemodialisa di ruang hemodialisa RSUD Raden Mattaher Jambi tahun 2017.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, dengan desain deskriptif.
Populasi dalam penelitian ini adalah pasien gagal ginjal kronik yang menjalani
hemodialisa di RSUD Raden Mattaher jambi yakni berjumlah 113 orang dan dengan
jumlah sampel penelitian sebanyak 81 orang. Metode pengambilan sampel yaitu
accidental sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar kuesioner
dengan uji univariat.
Hasil penelitian didapatkan bahwa dari 81 responden, ada sebanyak 47 (58,0%)
responden mendapat dukungan informasional keluarga yang baik, sebanyak 47 (58,0%)
responden mendapat dukungan emosional yang baik, sebanyak 49 (60,5%) responden
mendapat dukungan instrumental yang baik dan sebanyak 46 (56,8%) responden
mendapat dukungan penilaian keluarga yang baik.
Melihat masalah diatas maka diharapkan bagi pihak RSUD Raden Mattaher
untuk dapat terus meningkatkan pelayanan kepada pasien gagal ginjal yang menjalani
hemodialisa dengan tetap melibatkan keluarga dalam mengatasi berbagai permasalahan.
Daftar Bacaan : 34 (2003-2016)
Kata kunci : Dukungan Keluarga, Hemodialisa

ABSTRACT

The World Health Organization (WHO), said the growth in the number of people
with kidney failure in the world in 2013 has increased 50 percent from the previous year.
The treatment process with hemodialysis method takes a long time and the
consequences are also very large. So it is very important for sufferers to have strong
support and bond from their closest relatives. The purpose of this study was to determine
the description of family support in GGK patients undergoing hemodialysis in space
hemodialisa RSUD Raden Mattaher Jambi in 2017.
This research uses quantitative method, with descriptive design. The population
in this study were patients with renal failure who underwent hemodialysis in RSUD Raden
Mattaher jambi which amounted to 113 people and with the number of samples of the
study of 81 people. Sampling method is accidental sampling. The research instrument
used is questionnaire.
The result of the research is univariat analysis that from 81 respondents, there
are 47 (58,0%) of respondents get good informational support for family, 47 (58,0%)
respondents get good emotional support, 49 (60,5%) respondents received good
instrumental support and as many as 46 (56.8%) of respondents got good family
assessment support.
Seeing the above problems it is expected for the RSUD Raden Mattaher to be
able to continue to improve service to patients with kidney failure who undergo
hemodialysis by still involving the family in overcoming various problems.
LATAR BELAKANG hemodialisis dilakukan selama 5
jam. Di sisi lain ada juga
Menurut Badan Kesehatan hemodialisis yang dilakukan 3 kali
Dunia WHO, menyebutkan seminggu dengan lama dosis 4 jam.5
pertumbuhan jumlah penderita Sistem dukungan memberikan
gagal ginjal di dunia pada tahun klien perasaan sejahtera selama di
2013 telah meningkat 50 persen rawat di rumah sakit dan dapat
dari tahun sebelumnya. Pada menjadi suatu jaringan kemanusiaan
tanggal 31 Desember 2014, ada yang menghubungkan klien,
678.383 kasus gagal ginjal kronik perawat, dan gaya hidup klien
yang lazim terjadi, prevalensi yang sebelum menderita penyakit. Bagian
tidak disesuaikan (proporsi kasar) dari lingkungan pemberi layanan
yaitu 2.067 per juta penduduk klien adalah kehadiran dukungan
Amerika Serikat.1 dari keluarga dan teman secara
Jumlah penderita gagal ginjal rutin. Sistem dukungan merupakan
kronik di Indonesia terus meningkat sumber kepercayaan dan harapan,
dari tahun ke tahun. Pada tahun dan merupakan sumber daya yang
2014 jumlah penderita gagal ginjal penting untuk mempercepat
kronik sebanyak 17.193 orang. pemulihan klien.6
Penyebab kematian terbanyak Berdasarkan hasil penelitian
pasien hemodialisa di Indonesia Septyan Arinta (2012), tentang
pada tahun 2014 adalah Gambaran Dukungan Keluarga
kardiovaskuler sebanyak 1090 Pada Pasien Gagal Ginjal Dalam
orang, sepsis sebanyak 257 orang, Menjalani Hemodialisa di Rumah
serebrovaskuler 233 orang, Sakit Umum Daerah Kota
perdarahan saluran cerna 86 orang, Semarang, dengan meneliti
penyebab lain sebanyak 167 orang, sebanyak 63 orang responden
dan penyebab kematian pasien tidak diketahui bahwa dukungan
diketahui (pasien meninggal di luar informasional pasien gagal ginjal
rumah sakit) sebanyak 388 orang. sebagian besar baik yakni sebanyak
Besarnya kemungkinan kematian 48 orang (76,2%). Dukungan
pada penderita gagal ginjal menjadi penilaian pada pasien gagal ginjal
salah satu faktor penyebab besarnya sebagian besar baik yakni sebanyak
persentase putus/berhenti menjalani 45 orang (71,5%).Dukungan
hemodialisa.2 instrumental pasien gagal ginjal
Terapi hemodialisa harus di sebagian besar baik yakni sebanyak
jalankan secara teratur agar dapat 42 orang (66,7%). Dukungan
mempertahankan fungsi ginjal yang emosional pasien gagal ginjal
stabil sehingga tidak mengalami sebagian besar baik yakni sebanyak
kondisi penyakit yang semakin 46 orang (73,0%).7
parah. Selain itu, pengaturan cairan, Berdasarkan survey awal yang
obat-obatan, aktivitas fisik dan dilakukan pada tanggal 26-28 april
perubahan gaya hidup seperti diet 2017 di ruang hemodialisa RSUD
merupakan penata laksanaan yang Raden Mattaher Jambi melalui
harus dipatuhi oleh pasien gagal wawancara terhadap 10 penderita
ginjal kronik.3 gagal ginjal kronik di ruang
Pasien-pasien gagal ginjal hemodialisa RSUD Raden Mattaher
kronik harus menjalani terapi dialisis Jambi. Di dapatkan data dukungan
sepanjang hidupnya (biasanya tiga informasional, sebanyak 8 pasien
kali seminggu selama paling sedikit mengatakan baik, sedangkan 2
3 atau 4 jam per kali terapi).4 Di pasien mengatakan kurang
Indonesia hemodialisis dilakukan 2 mengetahui informasi kesehatan dari
kali seminggu dengan setiap keluarga, kesibukan masing-masing
anggota keluarga sehingga jarang menjalani hemodialisa di ruang
berkomunikasi dan mengobrol hemodialisa RSUD Raden Mattaher
bersama anggota keluarga. Jambi dengan jumlah sampel
penelitian sebanyak 81 orang.
METODE PENELITIAN Pengambilan sampel dilakukan
dengan teknik accidental sampling.
Penelitian ini merupakan Metode pengumpulan data dilakukan
penelitian kuantitatif dengan dengan wawancara menggunakan
pendekatan deskriptif yang bertujuan kuesioner dan kemudian dianalisa
untuk melihat gambaran dukungan secara uji statistik univariat.
keluarga pada pasien yang
menjalani hemodialisa. Penelitian ini HASIL PENELITIAN
dilakukan pada tanggal 1-18
Agustus 2017 di RSUD Raden Pada penelitian ini dilibatkan 81
Mattaher Jambi. Populasi dalam responden. Setelah dilakukan
penelitian ini adalah pasien yang analisis statistik didapatkan hasil
menderita gagal ginjal kronik yang sebagai berikut :

Tabel 1.1 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Jenis Kelamin di


Ruang Hemodialisa RSUD Raden Mattaher Jambi
Tahun 2017

Jenis Kelamin N %

Laki-laki 42 51,9

Perempuan 39 48,1

Total 81 100

Tabel 1.2 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Umur di Ruang


Hemodialisa RSUD Raden Mattaher Jambi
Tahun 2017

Umur N %

17-25 tahun 1 1,2

26-35 tahun 12 14,8


36-45 tahun 32 39,5
46-55 tahun 23 28,4
56-65 tahun 13 16,0

Total 81 100
Tabel 1.3 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Pendidikan di Ruang
Hemodialisa RSUD Raden Mattaher Jambi
Tahun 2017

Pendidikan N %

Tidak Sekolah 7 8,6

SD 17 21,0
SMP 15 18,5
SMA 28 34,6
PT 14 17,3

Total 81 100

Tabel 1.4 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Pekerjaan di Ruang


Hemodialisa RSUD Raden Mattaher Jambi
Tahun 2017

Pekerjaan N %

Tidak bekerja 51 63,0

Bekerja 30 37,0

Total 81 100

Tabel 1.5 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Keluarga yang Tinggal


Serumah di Ruang Hemodialisa RSUD Raden Mattaher Jambi
Tahun 2017

Keluarga Tinggal N %
Serumah
Sendiri - 0

Pasangan 23 28,4
(istri/suami)
Keluarga Inti 38 47
Keluarga Besar 20 24,6

Total 81 100
Tabel 1.6 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Variabel Dukungan
Informasional di Ruang Hemodialisa RSUD Raden Mattaher Jambi
Tahun 2017

Dukungan N %
Informasional
Kurang Baik 34 42,0

Baik 47 58,0

Total 81 100

Tabel 1.7 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Variabel Dukungan


Emosional di Ruang Hemodialisa RSUD Raden Mattaher Jambi
Tahun 2017

Dukungan N %
Emosional
Kurang Baik 34 42,0

Baik 47 58,0

Total 81 100

Tabel 1.8 Distribusi Frekuensi Responden Menurut variable Dukungan


Instrumental di Ruang Hemodialisa RSUD Raden Mattaher Jambi
Tahun 2017

Dukungan N %
Instrumental
Kurang Baik 32 39,5

Baik 49 60,5

Total 81 100

Tabel 1.9 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Variabel Dukungan


Penilaian di Ruang Hemodialisa RSUD Raden Mattaher Jambi
Tahun 2017

Dukungan N %
Penilaian
Kurang Baik 35 43,2

Baik 46 56,8

Total 81 100
PEMBAHASAN menjalani hemodialisa tidak
sepatutnya mengetahui informasi
Gambaran Dukungan mengenai penyakit yang dideritanya,
Informasional karena dapat menimbulkan stres
Berdasarkan hasil penelitian di dan memperburuk kondisi
dapatkan bahwa dari 81 responden penyakitnya. Peran petugas
sebanyak 47 (58,0%) responden kesehatan membantu keluarga
yang menjalani hemodialisa dalam memahami bahwa dukungan
mendapat dukungan informasional yang diberikan keluarga kepada
yang baik dari keluarga. pasien gagal ginjal kronik harus
Hasil penelitian ini sejalan bersifat asertif dan dapat
dengan penelitian Arinta (2012) yang mempercepat proses penanganan
menyatakan bahwa dari 63 penyakitnya.
responden, sebagian besar yaitu 48
(76,2%) responden gagal ginjal yang Gambaran Dukungan Emosional
menjalani hemodialisa mendapat Berdasarkan hasil penelitian
dukungan informasional yang baik1. ternyata dari 81 reponden yang
Hasil penelitian ini juga sejalan menjadi sampel penelitian terdapat
dengan penelitian Kartikasari (2014) 47 responden (58,0%) yang
yang mendapatkan hasil yaitu dari mendapat dukungan emosional yang
47 responden, sebagian besar baik dalam menjalani hemodialisa di
responden yang menjalani RSUD Raden Mattaher Jambi
hemodialisa yaitu sebanyak 30 Dukungan emosional adalah
(64%) responden mendapat tujuan koping utama, keluarga besar
dukungan keluarga yang baik.7 menjadi kunci utama dalam
Penelitian Wijayanti (2016) memenuhi dukungan ini. Mereka
menyatakan bahwa dari 60 mendorong anggota untuk
responden, sebagian besar, yaitu 43 berkomunikasi secara bebas
(71,7%) responden mendapat mengenai kesulitan pribadi mereka.
dukungan keluarga yang baik dalam Dukungan emosional memberikan
menjalani hemodialisa. Penelitian individu perasaan nyaman, merasa
Zurmeli (2013) tentang hubungan dicintai saat mengalami depresi,
dukungan keluarga dengan kualitas bantuan dalam bentuk semangat,
hidup pasien gagal ginjal yang empati, rasa percaya, perhatian
menjalani hemodialisa menyatakan sehingga individu yang
bahwa sebagian responden yakni 53 menerimanya merasa berharga.
(50,5%) responden dari 105 sampel Pada dukungan emosional ini
mendapat dukungan keluarga yang keluarga menyediakan tempat
positif.8 istirahat dan memberikan
Hasil penelitian menunjukkan semangat.9
bahwa sebagian besar responden Penderita penyakit kronis
mendapat dukungan informasional umumnya akan mengalami
keluarga yang baik. Namun masih perubahan berperilaku sesuai
ada sedikit responden yang dengan jenis dan beratnya penyakit
mendapat dukungan informasional yang dideritanya. Perilaku sakit
kurang baik seperti terkadang merupakan perilaku orang sakit yang
keluarga jarang mengingatkan meliputi: cara seseorang memantau
pasien tentang perilaku –perilaku tubuhnya; mendefinisikan dan
yang dapat memperburuk kondisi menginterpretasikan gejala yang
pasien itu sendiri, dan keluarga dialami; melakukan upaya
terkadang beranggapan bahwa penyembuhan; dan penggunaan
anggota keluarganya yang sistem pelayanan kesehatan9.
mengalami gagal ginjal kronik dan Dukungan keluarga dapat
mempengaruhi tingkah laku sakit meminjamkan uang, membantu
klien. Klien sering bereaksi secara pekerjaan sehari-hari,
positif terhadap dukungan saat menyampaikan pesan, menyediakan
mempraktikkan tingkah laku transportasi, menjaga dan merawat
kesehatan yang positif.10 saat sakit atau pun mengalami
Hasil penelitian ini sejalan depresi yang dapat membantu
dengan penelitian Arinta (2011) yang memecahkan masalah. Dukungan
menyatakan bahwa dari 63 nyata paling efektif bila dihargai oleh
responden, sebagian besar yaitu 46 individu dan mengurangi depresi
(73,%), responden gagal ginjal individu. Pada dukungan nyata
kronik yang menjalani hemodialisa keluarga sebagai sumber untuk
mendapatkan dukungan emosional mencapai tujuan praktis dan tujuan
yang baik.7 nyata.12
Hasil penelitian menunjukkan Lamanya proses pengobatan
bahwa sebagian besar responden penderita gagal ginjal kronik
mendapat dukungan emosional dari membutuhkan penguatan dan
keluarga baik. Dukungan emosional dukungan dari keluarga. Karena
yang diberikan keluarga membuat penderita gagal ginjal akan
penderita gagal ginjal yang mengalami beberapa keluhan,
menjalani hemodialisa merasa ada seperti hipertensi, warna kulit abu-
support dan motivasi dari keluarga abu mengkilat, kulit kering bersisik,
untuk mengatasi permasalahan kuku tipis dan rapuh, rambut tipis
kesehatan yang dihadapi. Tenaga dan kasar, napas dangkal, napas
kesehatan yang dalam hal ini adalah berbau amonia, anoreksia, mual dan
perawat sebagai ujung tombak muntah, konstipasi dan diare,
pelayanan, harus menayadari bahwa kelemahan dan keletihan, kejang,
penaganan dan pengobatan pasien rasa panas pada telapak kaki,
akan lebih baik jika responden dan perubahan perilaku, kram otot,
dukungan keluarga juga kekuatan otot hilang.13
mendukung. Sehingga perawat Selain itu, penderita gagal
haruslah senantiasa memberikan ginjal hampir sebagian besar akan
edukasi kepada keluarga akan menjalani hemodialisa. Disamping
pentingnya peran keluarga dalam berguna dalam mengganti peran
penyembuhan penyakit pasien. ginjal yang mengalami gangguan.
Hemodialisa juga dapat
Gambaran Dukungan Instrumental menimbulkan efek samping dan
Berdasarkan hasil penelitian komplikasi yang berbahaya.
ternyata dari 81 reponden yang Komplikasi akut hemodialisis adalah
menjadi sampel penelitian, sebagian komplikasi yang terjadi selama
besar responden, yakni 49 (60,5%) hemodialisis berlangsung.
responden mendapat dukungan Komplikasi yang sering terjadi
instrumental yang baik. diantaranya hipotensi, kram otot,
Dukungan instrumental ini mual dan muntah, sakit kepala, sakit
meliputi penyediaan dukungan dada, sakit pung- gung, gatal,
jasmaniah seperti pelayanan, demam, dan menggigil. Komplikasi
bantuan finansial dan material yang jarang terjadi misalnya sindrom
berupa bantuan nyata (instrumental disekuilibrium, reaksi dialiser,
support material support), suatu aritmia, temponade jantung, perda
kondisi dimana benda atau jasa rahan intracranial, kejang, hemolisis,
akan membantu memecahkan emboli udara, neutropenia, serta
masalah praktis, termasuk di aktivasi komplemen akibat dialisis
dalamnya bantuan langsung, seperti dan hipoksemia.14
saat seseorang memberi atau
Penelitian ini sejalan dengan pembimbing umpan balik,
penelitian Cipta (2016) bahwa dari membimbing dan memerantai
54 responden sebagian besar yakni pemecahan masalah, dan
68,5 % responden mendapat merupakan sumber serta validator
dukungan keluarga yang baik2. Hasil identitas anggota
ini identik juga dengan penelitian keluarga.Dukungan ini juga
Kartikasari (2015) bahwa dari 47 merupakan dukungan yang terjadi
responden, sebanyak 30 (67%) bila ada ekspresi penilaian yang
responden gagal ginjal kronik positif terhadap individu. Dukungan
mendapat dukungan keluarga yang keluarga dapat membantu
baik dalam menjalani hemodialisa6. meningkatkan strategi koping
Kondisi penderita gagal ginjal individu dengan strategi-strategi
biasanya disertai dengan alternatif berdasarkan pengalaman
keterbatasan aktifitas fisik, maka yang berfokus pada aspek-aspek
tidak jarang penderita gagal ginjal yang positif3.
kronik biasanya tidak melakukan Pasien gagal ginjal kronik yang
aktifitas berat. Hal ini juga akan menjalani hemodialisa mempunyai
berpengaruh pada status sosial beberapa keterbatasan dalam
ekonomi penderita. Ditambah beraktifitas dibanding ketika mereka
dengan pengobatan dan sehat. Hal ini tidak semestinya
penanganan penyakit gagal ginjal menjadikan pasien hanya berdiam
yang membutuhkan perawatan diri saja, keluarga harus terlibat dan
berkesinambungan dan terus memberikan dukungan kepada
menerus dalam waktu yang relatif penderita gagal ginjal kronik untuk
lama, maka faktor ekonomi kerap tetap menjalankan peran dan
dirasa sebagai penyulit yang sangat fungsinya di dalam lingkungan
bearti dalam pengobatan. Untuk itu sekitar dan di masyarakat yang lebih
penderita gagal ginjal kronik luas. Bentuk dukungan yang
sepatutnya mendapat dukungan diberikan keluarga diantara dapat
instrumental yang baik dari keluarga. melibatkan pasien menjalani rutinitas
harian dengan pengawasan. Tidak
Gambaran Dukungan Penilaian memandang rendah dan
Berdasarkan hasil penelitian meremehkan penderita adalah
ternyata dari 81 reponden yang bentuk dukungan yang sangat
menjadi sampel penelitian terdapat bernilai.
46 (56,8%) responden yang
mendapat dukungan penilaian yang KESIMPULAN
baik dari keluarga. Pada responden
yang berjenis kelamin laki-laki, Dari hasil penelitian ini dapat
mereka mengatakan sebagian besar disimpulkan bahwa pasien gagal
pendapat yang mereka berikan ginjal kronik yang melakukan
terhadap keluarga mereka sering hemodialisa mendapat dukungan
didengar oleh anggota keluarganya. keluarga yang baik. Yaitu dukungan
Hasil penelitian ini sejalan informasional, dukungan emosional,
dengan penelitian Arinta (2012) yang instrumental dan penilaian yang baik
menyatakan bahwa dari 63 dari keluarga.
responden, sebagian besar yaitu 45 Berdasarkan kesimpulan yang
(71,5%) responden gagal didapat maka peneliti mengharapkan
ginjal yang menjalani hemodialisa kepada pihak RSUD Raden
mendapat dukungan penilaian yang Mattaher Jambi dapat lebih
baik.7 memaksimalkan peran serta petugas
Dalam dukungan penilaian kesehatan untuk membantu
keluarga bertindak sebagai sistem keluarga dalam memberikan
dukungan keluarga pada pasien Kota Semarang Tahun 2011.
gagal ginjal kronik yang menjalani Skripsi. http://apps.um-
hemodialisa. surabaya.ac.id (Diakses 03 Mei
2017) (7)
DAFTAR PUSTAKA 8. Wijayanti. (2016). Hubungan
Dukungan Keluarga dengan
1. World Health Organization, The Motivasi Penderita Gagal Ginjal
World Health Organization Kronik di Ruang Hemodialisa
Quality of life . (2014). RSUD RD Soediran Mangun.
May 3, 2017. http//www. 9. Friedman, M.M, Bowden, V.R, &
whoqol.breff.org (1) Jones, E.G.(2010). Buku Ajar
2. Pernefri. (2015). Pengumpulan Keperawatan Keluarga :riset,
data berkaitan dengan dialisis, teori, & praktik, edisi 5. Jakarta :
transplantasi ginjal serta data EGC (9)
epidemiologi penyakit ginjal dan 10. Depkes RI, (2009). Sistem
hipertensi se-Indonesia. April 13, Kesehatan Nasional. Jakarta. 2.
2017. (2) Depkes RI.
3. Hudak & Gallo.( 2010). 11. Guyton & Hall. (2008). Buku
Keperawatan Kritis Pendekatan Ajar Fisiologi Kedokteran edisi
Holistik Volume 2. Jakarta : EGC 11. Jakarta :EGC
(3) 12. Kartikasari, (2014). Dukungan
4. Smeltzer & Bare .(2013). Keluarga Pada Pasien Gagal
Keperawatan Medikal Bedah, Ginjal Kronik Yang Menjalani
Brunner and Suddarth. edisi 8 Terapi Hemodialisa Di Ruang
vol 2. Jakarta : EGC (4) Hemodialisa RSUD Dr. Harjono
5. Sudoyo, (2006). Buku Ajar Ponorogo Tahun 2014. Skripsi.
Penyakit Dalam. Jilid II Edisi 5. http://
Jakarta : Universitas Indonesia eprints.umpo.ac.id/(Diakses 03
(5) Mei 2017)
6. Potter & Perry. (2010). 13. Potter & Perry. (2005).
Fundamental Keperawatan Edisi Fundamental Keperawatan Edisi
7 ,volume 2 Konsep, Praktek dan 4. Jakarta : EGC
Praktik . Jakarta : EGC (6) 14. Price & Wilson. (2006).
7. Arinta, Septyan. (2012). Patofisiologi konsep Klinis
Gambaran Dukungan Keluarga Proses-Proses Penyakit.
pada Pasien Gagal Ginjal dalam Jakarta :EGC
Menjalani Hemodialisa di RSUD

Anda mungkin juga menyukai