Anda di halaman 1dari 48

COLOR SCIENCE,

ESTHETICS, AND SHADE


SELECTION
FATIMA DRG., SP. PROS
Pendahuluan

 Pemahaman tentang cahaya, bagaimana mata


mempersepsikan dan otak menginterpretasi cahaya
sebagai warna, sangat penting dalam menunjang
keberhasilan estetik dari restorasi. Terutama ketika
membuat restorasi metal-ceramic atau all ceramic.
 Kesalahan dalam menyesuaikan warna dapat
menimbulkan masalah bagi klinisi dan teknisian dan
pasien menjadi tidak puas.
CAHAYA DAN WARNA

 Tanpa cahaya, tidak ada warna.


 Objek yang kita persepsikan sebagai warna tertentu
menyerap semua gelombang cahaya yang berhubungan
dengan warna lain dan hanya merefleksikan gelombang
yang kita interpretasikan sebagai objek warna tersebut
 Misalnya objek yang menyerap cahaya biru dan hijau dan
merefleksikan merah akan tampak merah
Description of light

 Secara keilmuan, warna dideskripsikan sebagai energi


elektromagnetik yang panjang gelombangnya di ukur dalam
nanometer (nm) atau bilion meter.
 Mata hanya sensitif pada bagian spektrum elektromagnetik
yang terlihat, dengan panjang gelombang 380 x 750 nm. Pada
panjang gelombang yang lebih pendek terdapat ultraviolet;
sinar x dan sinar gamma; pada panjang gelombang yang lebih
panjang terdapat radiasi infrared, microwaves, dan transmisi
televisi dan radio (fig.23-1)
Fig. 23-1. Electromagnetic energy spectrum. A nanometer (nm) is 10-9 meter.
Description of light

 Cahaya putih terdiri dari sejumlah energi


elektromagnetik yang relatif sama diluar jangkauan
yang terlihat. Ketika melewati sebuah prisma (fig. 23-2),
cahaya ini terbagi menjadi warna-warna komponennya
karena panjang gelombang yang lebih panjang
dibiaskan lebih sedikit dari yang panjang
gelombangnya lebih pendek


Fig. 23-2. A prism bends or refracts short wavelengths of light more than longer
wavelengths, thereby separating the colors.
Quality of light

 Sumber cahaya di ruang praktek pada umumnya


adalah lampu pijar warna putih. Lampu pijar bohlam
memancarkan konsentrasi gelombang cahaya kuning
relatif lebih tinggi daripada gelombang cahaya biru dan
biru-hijau, sedangkan langit-langit ruangan cenderung
memancarkan konsentrasi gelombang cahaya biru.
 Walaupun cahaya di siang hari sering digunakan sebagai
standar pengukuran, jangan pernah memilih warna gigi
dengan penerangan cahaya matahari langsung.
 Distribusi gelombang cahaya dari matahari tergantung
waktu, kelembaban dan polusi.
Description of color

 Benda padat dapat dideskripsikan dalam tiga dimensi


bentuk fisik (panjang, lebar dan dalam), sedangkan
warna memiliki tiga komponen primer yang menjadi
acuan dalam mendeskipsikan dengan presisi.
Pendeskripsian faktor-faktor ini tergantung sistem warna
yang digunakan
Munsell Color Order System

 Metode paling populer dalam mendeskripsikan warna


adalah sistem Munsell. Meskipunterdapat kekurangan,
sistem Munsell telah digunakan dengan luas pada
literatur kedokteran gigi. Tiga komponen warna dalam
sistem ini yaitu Hue, Value dan Chroma.
Hue

 Hue didefinisikan sebagai keanekaragaman warna (color),


bayangan (shade) dan tint. Hue dari suatu objek dapat
berupa merah, hijau, kuning atau lainnya yang ditentukan
oleh panjang gelombang cahaya yang ditransmisikan

 Pada Munsell color system, Hues dibagi menjadi 10 gradasi


yaitu : yellow, yellow-red, red, red-purple, purple, purple blue,
blue, blue-green, green dan green-yellow
Hue

 Setiap gradasi dibagi lagi : sebagai contoh 1R, 2R, 3R... 9R,
10R, diikuti 1YR, 2YR, 3YR..9YR, 10YR dan seterusnya.
 Kebanyakan gigi asli berkisar diantara yellow dan yellow-
red.
 Penelitian pada 95 gigi anterior yang diekstraksi. O’Brien et
al, menemukan bahwa rata-rata Hue untuk gingival third
adalah 1.2 Y ; 1.3 Y untuk middle third dan 1.4 Y untuk incisal
third.
Mengenal Tint dan Shade pada
warna

 Warna adalah spektrum tertentu yang terdapat di dalam suatu


cahaya sempurna (berwarna putih). Identitas suatu warna
ditentukan oleh panjang gelombang cahaya tersebut. Sebagai
contoh warna biru memiliki panjang gelombang 460 nm.
 Berbicara warna, maka kita akan menemukan istilah tint dan
shade. Tint adalah unsur putih yang dimasukkan ke dalam salah
satu warna di antara gugus lingkaran warna. Semakin banyak
unsur putih dimasukkan ke dalam warna lain, maka warna lain
tersebut semakin pucat. Kesannya melembut, seperti merah
akan terlihat pink, biru terkesan menjadi biru muda.
Mengenal Tint dan Shade pada
warna

 Sedangkan shade adalah warna yang telah dicampur hitam.


Warna-warna shade terkesan memberat, kusam. Namun jika
ditempatkan dengan tepat, hasilnya akan terlihat lain.
 Tint dan Shade memberikan value/ intensitas yang dapat
dimanfaatkan sebagai efek gelap terang pada sebuah
benda. Dengan pemberian tingkatan value tertentu, maka
dimensi benda dapat dimanipulasi sehingga terlihat benda
tersebut seolah memiliki tonjolan (emboss) dan kedalaman
(dimensi)
Chroma
 Chroma didefinisikan sebagai intensitas dari Hue. Istilah
saturation dan chroma digunakan secara bergantian dalam
literatur kedokteran gigi. Keduanya memiliki makna kekuatan
dari Hue atau konsentrasi pigmen
 Cara mudah untuk memvisualisasikan Chroma adalah dengan
membayangkan seember air. Ketika ditambahkan setetes tinta
menghasilkan larutan Chroma rendah. Menambahkan tetesan
tinta kedua semakin meningkatkan Chroma dan seterusnya.
 Pada Munsell Color System, chroma maksimum tergantung
pada Hue tertentu tetapi dapat berkisar antara 10 sampai 14.
Chroma

 Achromatic shades memiliki Chroma mendekati 0.


 Gigi asli memiliki Chroma antara 0,5 – 4.
Value
 Value didefinisikan sebagai tingkat gelap atau terangnya suatu
warna atau kecerahan suatu objek.
 Kecerahan suatu objek merupakan pengaruh langsung dari sejumlah
energi cahaya yang ditransmisikan suatu objek.
 Energi cahaya diukur dalam satuan photon, dan hal ini
memungkinkan bagi objek-objek dengan Hue yang berbeda
merefleksikan nomor photon yang sama sehingga memiliki
kecerahan atau Value yang sama.
 Mis. menyebutkan objek warna biru sebagai warna hijau, pada foto
hitam dan putih.
Value

 Dua objek akan merefleksikan sejumlah cahaya energi yang


sama dan karena itu akan tampak identik pada gambar.
 Pada metode Munsell, Value dibagi menjadi 10 gradasi, dengan
0 sebagai hitam dan 10 sebagai putih. Value gigi asli/ alami
berkisar antara 5,5 – 8,5
 Restorasi yang memilik Value (tingkat kecerahan) tinggi dapat
dengan mudah dideteksi sebagai kesalahan estetik pada metal-
ceramic
Glossary of color terms

 Hue adalah warna (biru, hijau, merah dll)


 Chroma adalah kemurnian suatu warna (kroma tinggi tidak
menambahkan hitam, putih atau, abu-abu)
 Saturasi mengacu pada seberapa kuat atau lemah warna
 Value merujuk pada seberapa terang atay gelap warna
 Tones dibuat dengan menambahkan sebuah warna abu-abu
sehingga menjadi kusam daripada yang asli
 Shades dibuat dengan menambahkan warna hitam  lebih gelap
dari yang asli
 Tints dibuat dengan menambahkan warna putih
CIELAB Color System

 Ditentukan oleh Commission Internationale de l’Eclairage


pada tahun 1978.
 Pada Munsell dan CIELAB color order systems, lokasi ruang
warna dari bayangan tertentu ditentukan oleh tiga
koordinat: Munsell dengan Value, Hue dan Chroma
sedangkan CIELAB dengan L*, a*, dan b* . Value dan L*
proporsional satu sama lain, melambangkan terang, cerah,
atau karakter hitam/putih suatu warna.
L*a*b* color space. Any color can be defined in
terms of these coordinates. L* ( the vertical axis)
defines the lightness or darkness of the color and
corresponds to Value in the Munsell system ; a* and
b* define the chromatic characteristic. The color
difference between two colors (A and B) can be
calculated from the sum of the squares of the
differences among the three coordinates. The
system is arranged so that a color difference of 1 is
perceivable by 50 % of observers with normal color
vision. (From Rosenstiel SF, Johnston WM: J Prosthet
Dent 60: 297, 1988)
Color-measuring instruments

 Pemilihan warna material restoratif gigi pada umumnya dilakukan


dengan cara mencocokkan warna gigi dengan warna shade guide.
Pada industri, digunakan alat pengukur warna elektronik. Alat ini
terdiri dari spectrophotometers yang mengukur pantulan cahaya
pada interval panjang gelombang diluar spektrum yang terlihat dan
calorimeter yang memberikan spesifikasi koordinat warna secara
langsung tanpa manipulasi matematika.
 Alat ini telah digunakan secara luas pada penelitian di bidang
kedokteran gigi, dan saat ini banyak digunakan dalam praktek dokter
gigi.


Fig. 23-10. ShadeEye-EX Chroma Meter. This device uses a colorimeter to measure tooth
color and processes the information into formulae for fabricating a metal-ceramic restoration.
(Courtesy Shofu, Inc.)
Esthetics

 Estetik adalah ilmu tentang kecantikan, keindahan.


Pengetahuan tentang estetik membantu klinisi mencapai
“penampilan yang menyenangkan”.
 Keberhasilan restorasi prostodontik akan menghasilkan restorasi
yang memuaskan dalam jangka waktu yang lama. Keberhasilan
ini juga harus memberikan penampilan senyum yang menarik,
yang sering menjadi motivator utama pasien berkunjung ke
dokter gigi.
Anatomy of a smile

 Kebanyakan orang merasa mereka dapat mengenal senyum


yang menarik, tetapi pendapat setiap orang bervariasi,
terutama jika mempertimbangkan faktor kultural/ budaya.
 Penelitian dilakukan dengan menunjukkan tes foto subjek atau
gambar yang dimanipulasi komputer dari bermacam senyum
dan diberi tingkatan senyum yang paling menarik (fig. 23-13)
Fig. 23-13. Number of subjects and mean esthetic rank for three upper lip positions.
(From Dong JK et al: Int J Prosthodont 12:9,1999.)
Anatomy of a smile

 Beberapa penelitian diukur berdasarkan dental esthetic


index (DAI). Pada umumnya, senyum yang menampilkan
outline gigi anterior maksila dan gigi posterior sampai M1
dinilai sebagai senyum yang paling menarik dan terkesan
muda. (Senyum pada orang tua menampilkan sedikit insisif
maksila dan lebih banyak insisif mandibula)
 Senyum yang dinilai paling menarik adalah dimana incisal
edge dari gigi maksila paralel terhadap bibir bawah. (Fig. 23-
14) , merupakan faktor yang harus dipertimbangkan ketika
membentuk restorasi.
Computer image manipulation was used to determine the attractiveness of
Fig. 23-14.

various smiles. Light colors and oval-shaped teeth in women and rectangular
teeth in men were considered the most attractive.
Proportion and Balance

 Estetik tergantung dari proporsi. Suatu objek dinilai indah jika


proporsinya tepat dan tidak menarik jika tidak proporsional.
 Balance, termasuk lokasi midline, adalah konsep prostodontik
yang penting.
 Pengamat berharap sisi kanan dan sisi kiri rongga mulut
seimbang, jika tidak dapat benar-benar sama.


Fig. 23-17. Poor esthetics resulting from a lack of balance. The differences in central
incisor height, unilateral cross-bite, and misaligned midline contribute to lack of
symmetry.
Midline

 Kesejajaran garis median wajah dan insisal ditekankan


ketika menilai rencana perawatan ortodontik dan harus
benar-benar dievaluasi ketika merencanakan perawatan
prostodontik.
 Penelitian menunjukkan bahwa rata-rata deviasi garis
tengah gigi adalah 2.2 / 1.5 mm.
Shade Selection

Penyesuaian warna bersifat subjektif, karena itu sulit untuk


ditetapkan. Untungnya, restorasi yang mirip dengan gigi asli
tidak harus merupakan duplikasi warna gigi sebelahnya atau
gigi antagonisnya. Pemilihan warna dapat diperbaiki dengan
menerapkan prinsip cahaya, warna dan teknik ceramic.
Shade selection

Prinsip Umum
1. Melihat pasien sejajar penglihatan, sehingga digunakan
retina sebagai panduan
2. Shade harus dibandingkan di bawah cahaya yang
berbeda. Biasanya pasien di arahkan ke jendela agar
dapat dicocokkan warna giginya dengan bantuan sinar
matahari pada siang hari, setelah sebelumnya dicocokkan
warna giginya di bawah cahaya lampu pijar.
3. Gigi yang akan dijadikan panduan warna harus bersih. Jika
terdapat stain dibersihkan dahulu
Shade selection
Prinsip umum :
4. Penyesuaian warna gigi sebaiknya dilakukan pada kunjungan awal
pasien. Value gigi bertambah dalam keadaan kering, terutama jika
menggunakan rubberdam
5. Baju berwarna terang harus dilepas dan lipstik dihapus. Cat dinding
ruang praktek yang cerah/ terang juga mempengaruhi pemilihan
warna.
6. Penyesuaian warna sebaiknya dilakukan dengan cepat karena
mata yang lelah dapat mempengaruhi penilaian. Mata harus
diistirahatkan dengan melihat warna gray-blue, karena hal ini
menyeimbangkan semua sensor retina mata
Commercial shade guide

 Metode yang aman dalam menyesuaikan warna gigi


adalah dengan menggunakan shade guide porcelen
yang dijual di pasaran. Shade guide ini memiliki opaque
backing color, neck color, dan incisal color. (fig. 23-19)
Hue selection

Pada shade guide Vita Lumin vacuum yang umum (Fig. 23-18)
A1, A2, A3, A3,5 dan A4 sama/mirip dengan Hue,
sebagaimana warna B, C, dan D. Teknik yang
direkomendasikan adalah memilih Hue yang paling dekat
dahulu kemudian baru mencocokkan Chroma dan Value
yang tepat pada label yang tersedia.
Fig. 23-18. Commercial shade guides. A, The Vita Lumin vacuum shade guide. B, Ivoclar
Chromoscop shade guide. C, Vitapan 3D-Master shade guide.
Fig. 23-19. Porcelain shade sample.
Hue selection

Jika chroma atau intensitas nya rendah, penentuan Hue yang


akurat menjadi sulit. Oleh karena itu, bagian dengan chroma
paling tinggi (yaitu bagian servikal kaninus) sebaiknya
digunakan untuk pemilihan awal dari Hue (Fig. 23-20, A)
Chroma selection

Jika Hue dipilih, dipilih juga Chroma yang sesuai. Misalnya jika
ditentukan Hue B yang paling sesuai untuk variasi warna, maka
terdapat empat gradasi untuk Hue tersebut : B1, B2, B3, dan B4
(Fig. 23-20). Beberapa perbandingan biasanya dibutuhkan ketika
menentukan sample terbaik yang menggambarkan Hue dan level
Chroma yang berkaitan.
Pada saat membandingkan, memandang sekilas pada objek
yang berwarna biru akan dapat mengistirahatkan mata operator
dan membantu retina agar tidak lelah.
Fig. 23-20. Shade selection using the Lumin Vacuum shade guide. A, Selecting hue by matching samples
with high chroma (e.g., A4, 134, C4, D3) to a tooth with high chroma (i.e., canine). B, Selecting chroma
from within the hue group (e.g., 131, 132, 133 or B4). C, Value-ordered shade guide is used to check
lightness.
Value selection

Value ditentukan dengan menggunakan second commercial guide,


yang sampelnya diatur dengan tujuan menambah tingkat
kecerahan. (Fig. 23-20, C). Dengan memegang shade guide kedua
ekat dengan pasien, operator harus dapat menentukan apakah
value gigi adalah dalam range/ kisaran shade guide. Kemudian
perhatian difokuskan pada range warna yang paling mewakili value
dari gigi dan bagaimana range tersebut berkaitan dengan tabel
kesesuaian untuk hue dan saturation (chroma).
Value selection

Seseorang akan dapat menilai value paling efektif dengan


mengamati dari suatu jarak, berdiri agak jauh dari kursi, dan
mengedipkan mata. Dengan mengedip, pengamat dapat
mengurangi jumlah cahaya yang mencapai retina. Selama
mengedip, pengamat berkonsentrasi pada yang hilang dari
pandangan pertama terhadap gigi atau tabel warna. Value
pertama yang hilang adalah yang terendah.
Fig. 23-21. Shade selection using the
Vitapan 3D-Master shade guide. A, The
shade guide is arranged in five lightness
levels (plus an additional level for bleached
teeth). Each lightness level has sufficient
variations in chroma and hue to cover the
natural tooth color space (B). C, This
contrasts with traditional shade guides,
which are not uniformly spaced. D,
Lightness is selected first, then chroma or
saturation (E) and finally hue (F). G, The
color communication form allows
convenient laboratory shade prescription
and intermediate shades if necessary.
(Courtesy Vident)
Kesimpulan

 Pemahaman ilmu tentang warna dan persepsi warna


sangat penting dalam menunjang keberhasilan
perawatan restoratif estetik kedokteran gigi. Meskipun
teknik dan bahan yang digunakan untuk menyesuaikan
warna gigi terbatas, restorasi yang harmonis hampir
selalu dapat dicapai.
Thank -You

Anda mungkin juga menyukai