Anda di halaman 1dari 2

Proceedings of KIVNAS 2008 Bogor. Indonesia.

August 19th 22nd 2008

PROSES PERSEMBUHAN KULIT PADA JAHITAN LUKA DENGAN BENANG SILK DAN
BENANG NYLON

Devine Indra Ranee Larasati1, A. Winarto2

1
Badan Karantina Pertanian, Departemen Pertanian
2
Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor

Kata kunci: luka, persembuhan kulit, benang silk, benang nylon

Pendahuluan dibagi menjadi dua kelompok perlakuan.


Pada luka yang menyebabkan hilangnya Kelompok satu dijahit menggunakan benang
sebagian kulit perlu dilakukan penyatuan alau silk dan kelompok ke dua dengan benang nylon
penutupan luka sehingga kulit dapat berfungsi setelah kedua kelompok dilakukan luka ellips
kembali. Penutupan luka tersebut dapat pada daerah gluteus dengan panjang 3 cm dan
dilakukan secara sederhana atau dengan lebar 1.5 cm. Pengamatan dilakukan terhadap
rekontruksi kulit yang lebih dikenal dengan persembuhan luka secara makroskopis dan
operasi plastik. Penjahitan pada luka bertujuan mikroskopis pada hari ke 5, 10 dan 15 pasca
untuk menyatukan tepi-tepi luka, tindakan ini operasi. Parameter yang diamati secara
dilakukan untuk membantu mempercepat makroskopis adalah penyembuhan luka,
proses penyembuhan luka tersebut. Cara ini penutupan luka, keberadaan keropeng,
dapat dilakukan apabila bagian kulit yang kebengkakan disekitar luka (swelling), dan
hilang tidak terlalu luas dan kulit masih pertumbuhan bulu. Pengamatan mikroskopis
memungkinkan untuk ditarik karena sifatnya pada preparat slide yang telah diwarnai dengan
yang elastis. Sedangkan rekonstruksi kulit pewarnaan HE, pewarnaan Masson Trichome,
ditujukan pada luka-luka lama sehingga dan pewarnaan Toloudine Blue, yaitu dengan
membutuhkan transplantasi dari bagian kulit mencatat perubahan-perubahan mikroskopik
yang lainnya. Upaya untuk menyatukan atau pada area persembuhan luka yaitu jumlah sel
memperbaiki luka tidak sekedar menutup luka fibroblas, jumlah sel radang (sel darah putih),
kulit yang terbuka tetapi juga harus dipikirkan ketebalan kolagen diukur di tiga titik
lebih jauh bahwa tindakan operasi yang menggunakan mikrometer lalu dirata-rata dan
dilakukan akan didapatkan penyatuan luka gambaran penyebaran mast cell.
yang secara makroskopik nampak bagus.
Ada faktor penting yang harus Hasil dan Pembahasan
diperhatikan sebelum pemilihan tehnik Hasil pengamatan luka secara
penutupan yaitu lokasi luka, keadaan luka, dan makroskopis tidak menunjukkan adanya
kondisi pasien, faktor-faktor yang perbedaan antara pemakaian kedua jenis
memungkinkan terjadinya pelipatan kulit benang. Lebih jauh pengamatan secara
sehingga tampak bekas iuka atau parut luka. mikroskopis juga tidak menunjukan adanya
Tehnik penutupan luka yang akan perbedaan terhadap jumlah sel fibroblast dan
dipergunakan meliputi model jahitan, jenis sel radang. Perbedaan terjadi pada
jarum, dan jenis benang. Sejalan dengan pembentukan serabut kolagen pada hari ke-15.
kemajuan teknologi saat i n telah banyak model Hasil diatas sangat terkait dengan selain lokasi
jahitan dan material jahit yang disesuaikan luka berada, kondisi luka saat itu, pemilihan
dengan fungsi dan tujuan sehingga mudah tehnik penutupan luka oleh praktisi perlu
penggunaanya. Tujuan penelitian ini adalah ditunjang dengan pertimbangan lainnya, yaitu;
untuk mengetahui hasil persembuhan luka jenis benang, jarum, dan model jahitan
pada kulit setelah dilakukan penjahitan dengan Tentunya dengan perawatan pasca operasi
menggunakan benang silk dan nylon. yang baik dan benar sangat mendukung proses
kesembuhan luka. Hal-hal tersebut selain
Bahan dan Metode berpengaruh terhadap bekas luka yang tampak
Pada penelitian ini digunakan 30 ekor tikus juga mempengaruhi waktu kesembuhan luka.
putih (Rattus norvegicus) jantan dewasa yang Merupakan bentuk tindakan pencegahan,
Proceedings of KIVNAS 2008 Bogor. Indonesia. August 19th 22nd 2008

apabila melakukan tehnik pembedahan yang dari segi finansial lebih murah dapat
halus tanpa banyak meninggalkan jaringan memberikan hasil yang sebanding dengan
nekrose, menggunakan jenis benang less benang yang relatif mahal.
reactive, immobilisasi sampai tensile strength
cukup memadai, menghindari terjadinya infeksi Daftar Pustaka
dan tidak melakukan pembedahan yang kurang Sanz, L. E. 2001. Selecting the Best Suture
bermanfaat di tempat predileksi. Pertimbangan Material, Contemporary Obstetricsl
bentuk ellips sebagai dasar koreksi insisi pada Gynecology
kulit untuk kasus-kasus pengangkatan tumor Taylor, B. and A. Bayat. 2002. Basic Plastic
kulit, penutupan luka dan sebagainya, dapat Surgery Techniques and Principles:
dijadikan sebagai alternative utama. Choosing the Right Suture Material.
Dikarenakan untuk dapat meminimalkan bekas Vaughan, G. B.1992. A Comparisons of
luka yang akan tampak. Pada luka tajam yang Absorbable and Non Absorbable Suture
bersih dan dijahit, tanpa komplikasi, nantinya Materials for Skin Repair, Plastic
menghasilkan “hair Une scar”. Penyembuhan Reconstruction Surgery 89:234-236,
per primam, penyembuhan yang sangat ideal, Zitelli, J. A. 1990. TIPS fx better ellipse, Journal
parut sangat minim tercapai bila luka dijahit American Academic Dermatology
dengan rapi. Secara umum dapat 22:101-103.
disimpulkan bahwa penggunaan benang yang

Anda mungkin juga menyukai