NIM : 1706026086
KELAS : SOSIOLOGI 5A
No Tahun Jumlah Penduduk Jml Pasangan Usia Subur Jumlah Kelahiran CBR
1. 2010 779192 136456 9847 12,64
2. 2011 789939 135473 10930 13,84
3. 2012 800397 137356 11846 14,8
4. 2013 810810 142146 10331 12,74
5. 2014 821136 144621 10777 13,12
8000
6000
4000
2000
0
2010 2011 2012 2013 2014
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi rendahnya fertilitas di kabupaten Kudus pada tahun
2010-2014, yakni sebagai berikut:
Pengguna alat
Tahun kontrasepsi Pend. Usia Subur
2010 108628 136456
2011 108506 135473
2012 118707 137356
2013 112927 142146
2014 117277 144621
Pasangan usia subur (PUS) di kabupaten Kudus sebagian besar telah menggunakan
alat kontrasepsi berupa AKDR, MOP, MOW, Susuk, suntik, pil, dan kondom. Hal ini
terlihat dari banyaknya pengguna alat kontrasepsi dari tahun 2010 sampai dengan tahun
2014 yang cenderung menunjukkan kenaikan, dari 108628 pengguna dari 136456 usia
subur pada tahun 2010 menjadi 117277 pengguna dari 144621 usia subur pada tahun 2014.
Walaupun di tahun 2011 dan 2013 mengalami penurunan tetapi meningkat lagi pada tahun
selanjutnya. Kesimpulannya, karena banyaknya penduduk usia subur yang menggunakan
alat kontrasepsi, maka tingkat fertilitas (kelahiran) di kabupaten Kudus cenderung rendah.
2. Pekerjaan
Berdasarkan survei angkatan kerja nasional pada tahun 2014, penduduk di
kabupaten Kudus yang bekerja berjumlah 426.804 dari 449.416 angkatan kerja, jadi hanya
22.612 angkatan kerja yang menganggur. Hal ini berpengaruh pada tingkat fertilitas
(kelahiran) karena ketika penduduk disuatu tempat cenderung produktif maka kesempatan
mereka untuk menambah anak lebih kecil daripada penduduk yang cenderung
menganggur.
3. Pendidikan
Dari tahun 2010 sampai tahun 2014 lulusan s1/s2/s3 di kabupaten Kudus
mengalami kenaikan, yakni pada tahun 2010 lulusan s1/s2/s3 sebanyak 14.073, 2011
sebanyak 18.282, 2012 sebanyak 22.641, 2013 sebanyak 26.422 dan 2014 mencapai
31.234. pendidikan menjadi penting dalam menentukan tingkat kelahiran, semakin tinggi
tingkat pendidikan seseorang, maka akan semakin direncanakan berapa pertambahan
jumlah anak/anggota keluarga baru. Karena mereka berfikir jika semakin banyak anggota
baru dalam sebuah keluarga, maka akan berpengaruh juga terhadap tingkat pendidikannya
nanti ketika telah memasuki masa pendidikan.