Anda di halaman 1dari 3

Tanggal Mulai Kegiatan : Juni 2019

Tanggal Akhir Kegiatan : Juni 2019


Kode kegiatan : F2 – Upaya Kesehatan Lingkungan
Pendamping :

Peserta Hadir :
- Masyarakat Air Putih
- Kepala Jorong Air Putih
- Ketua Pemuda Air Putih
Judul Laporan
Manfaat Jamban Sehat dan Penyakit yang Ditimbulkan
Latar Belakang
Sasaran pembangunan kesehatan adalah untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan yang optimal. Peningkatan derajat kesehatan yang optimal tersebut
diselenggarakan melalui pendekatan, pemeliharaan, peningkatan kesehatan
(promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan
pemulihan kesehatan (rehabilitatif). Salah satu upaya kesehatan yang dilakukan
di masyarakat adalah penyediaan sanitasi dasar, salah satu dari beberapa fasilitas
sanitasi dasar yang ada di masyarakat adalah jamban.
Jamban merupakan fasilitas pembuangan tinja yang efektif untuk
memutuskan mata rantai penularan penyakit. Penggunaan jamban tidak hanya
nyaman melainkan juga turut melindungi dan meningkatkan kesehatan keluarga
dan masyarakat. Dengan bertambahnya jumlah penduduk yang tidak sebanding
dengan area pemukiman yang ada, masalah mengenai pembuangan kotoran
manusia menjadi meningkat, dilihat dari segi kesehatan masyarakat, masalah
pembuangan kotoran manusia merupakan masalah pokok untuk sedini mungkin
diatasi (Notoatmodjo, 2003). Masalah penyehatan lingkungan pemukiman
khususnya pada pembuangan tinja merupakan salah satu dari berbagai masalah
kesehatan yang perlu mendapatkan prioritas. Pencemaran lingkungan salah
satunya pengelolaan lingkungan itu sendiri tidak memenuhi syarat sehat, seperti
pengelolaan jamban, sehingga dapat berpengaruh terhadap kesehatan manusia.
Lingkungan yang bersih dan sehat adalah lingkungan yang didambakan oleh
manusia dan dapat bermanfaat terhadap peningkatan hidup sehat (Sukardi, 2000).
Menurut Depkes RI (1991) salah satu fasilitas kesehatan yang sangat penting
adalah jamban keluarga. Jamban keluarga adalah suatu bangunan yang
dipergunakan untuk membuang tinja atau kotoran manusia atau najis bagi suatu
keluarga yang lazim disebut kakus/WC.
Jamban keluarga merupakan sarana sanitasi dasar untuk menjaga kesehatan
lingkungan dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Masalah
penyakit lingkungan pemukiman khususnya pada pembuangan tinja merupakan
salah satu dari berbagai masalah kesehatan yang perlu mendapatkan prioritas.
Penyediaan sarana pembuangan tinja terutama dalam pelaksanaan tidaklah mudah,
karena menyangkut peran serta masyarakat yang biasanya sangat erat kaitannya
dengan perilaku, tingkat ekonomi, kebudayaan dan pendidikan. Pembuangan tinja
perlu mendapat perhatian khusus karena merupakan salah satu bahan buangan
yang banyak mendatangkan masalah dalam bidang kesehatan dan sebagai media
bibit penyakit, seperti diare, typhus, muntaber, disentri, cacingan dan gatalgatal.
Selain itu dapat menimbulkan pencemaran lingkungan pada sumber air dan bau
busuk serta estetika (Syaifuddin, 2000).

Permasalahan
Banyak dari masyarakat yang masih tidak mengerti manfaat dari jamban
sehat dan merata belum memiliki jamban sehat ditempat tinggal. Pembuangan air
besar selama ini dilakukan empang atau sungai. Selain itu, banyak masyarakat
yang tidak mengetahui dampak penyakit yang dapat diakibatkan dari buang air
besar tidak pada tempat seharusnya.

Perencanaan dan Pemilihan Intervensi


Melakukan penyuluhan kepada masyarakat tentang jamban sehat dan penyakit
yang dapat ditimbulkan.
Pelaksanaan
Kegiatan penyuluhan di lakukan di Kantor Jorong Air Putih wilayah kerja
Puskesmas Tanjung Pati, Lima Puluh Kota. Kegiatan dilakukan puku; 09.00 WIB
s/d selesai. Jumlah peserta yang menghadiri kegiatan adalah 30 orang. Kegiatan
ini terdiri atas pemberian materi jamban sehat dan penyakit yang ditimbulkan,
pengerjaan soal pre-post test tentang materi yang bersangkutan dan tanya jawab
kesehatan antara dokter dan masyarakat Air putih yang hadir.

Monitoring dan Evaluasi


1. Monitoring berjalan dengan baik. Masyarakat Air Putih memberikan respon
yang baik terhadap kegiatan penyuluhan dan mampu bekerja sama dengan
tenaga kesehatan, selain itu masyarakat juga tertib mendengarkan materi yang
diberikan.
2. Evaluasi kegiatan dilakukan dengan memberikan pretest dan postest, dimana
pertanyaan yang diberikan sesuai dengan materi yang disampaikan untuk
menilaian pemahaman masyarakat dengan materi penyuluhan yang diberikan.
Dari soal tersebut dapat dilihat bahwa masyarakat paham dengan materi
penyuluhan terlihat dari perbaikan jawaban pada postest.

Anda mungkin juga menyukai