Anda di halaman 1dari 13

CRITICAL BOOK REVIEW

TIK Dalam Pendidikan

DisusunOleh:

Kelompok 6

Dimas Vio Karim 5183151015

Alfi Fajrin Hsb 5182151014

Mahmul Idris Siregar 5183151040

Tri Santoso 5182151013

Dosen Pengampu: Tansa Trisna Astono Putri, S.Kom., M. T. I

PROGRAM STUDI

PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMATIKA DAN KOMPUTER

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa karena berkat rahmat dan kasih
karunia-Nya saya dapat menyelesaikan tugas Critical Book Review mengenai “TIK Dalam
Pendidikan” ini.Saya juga berterima kasih kepada Ibu Dosen yang bersangkutan yang telah
memberikan bimbingan nya dalam penyelesaian tugas ini.

Saya menyadari bahwa laporan ini masih ada kekurangan nya oleh sebab itu saya minta maaf
dan harap memaklumi apabila terdapat penjelasan dan dan hal-hal yang masih belum
sempurna.Akhir kata saya ucapkan terimakasih dan semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi
pembaca nya.

Medan, Oktober 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................ i


DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
A.Rasionalisasi ............................................................................................... 1
B.Tujuan ......................................................................................................... 1
C.Manfaat ....................................................................................................... 1
D.Identitas Jurnal ........................................................................................... 1
BAB II RINGKASAN BUKU ........................................................................... 3
A.Isi Buku Utama .......................................................................................... 3
B.Isi Buku Pembanding ................................................................................. 6
BAB III PEMBAHASAN ................................................................................. 10
Kelebihan Buku............................................................................................. 10
Kekurangan Buku ......................................................................................... 10
BAB III PENUTUP .......................................................................................... 11
Kesimpulan ................................................................................................... 11
Saran .............................................................................................................. 11

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Rasionalisasi
Critical review bukan sekedar laporan atau tulisan tentang isi sebuah buku atau
artikel, tetapi lebih menitikberatkan pada evaluasi (penjelasan, interpretasi dan analisis)
kita mengenai keunggulan & kelemahan buku atau artikel tersebut, apa yang menarik
dari artikel tersebut, bagaimana isi artikel tersebut bisa mempengaruhi cara berpikir kita
& menambah pemahaman kita terhadap suatu bidang kajian tertentu. Dengan kata lain,
melalui critical review kita menguji pikiran pengarang/ penulis berdasarkan sudut
pandang kita berdasarkan pengetahuan & pengalaman yang kita miliki. Maksud
pemberian tugas kuliah berupa critical review ini adalah untuk mengembangkan
budaya membaca, berpikir sistematis & kritis, dan mengekspresikan pendapat .

Kadang kita bingung saat memilih buku referensi untuk dibaca dan pahami. Saat kita
memilih satu buku, namun kurang memuaskan hati kita. Misalnya dari segi istilah, dan
pembahasan tentang TIK dalam Pendidikan. Oleh karena itu, saya membuat Critical Book
Review ini untuk mempermudah pembaca dalam memilih buku referensi, terkhusus pada
pokok bahasan tentang ICT DALAM PENDIDIKAN.

B. Tujuan
 Memahami dan menganalisis kelebihan dan kekurangan dari suatu buku.
 Mempermudah dalam membahas inti dari buku.
 Mencari dan mengetahui informasi yang ada dalam suatu buku.
 Memilih buku yang terbaik untuk pembaca dengan cara membandingkan.

C. Manfaat
 Membantu semua kalangan dalam mengetahui inti dari hasil penelitian yang
terdapat dalam suatu Buku.
 Menjadi bahan evaluasi dalam pembuatan suatu buku di penerbitan berikutnya
.
D. Identitas Buku
 Buku Utama
1) Judul Buku :“ INFORMATION AND COMMUNICATION
TECHNOLOGY IN EDUCATION”
2) Tahun Terbit : 2002
3) Pengarang :Evgueni Khvilon
4) Penerbit : UNESCO
5) Nomor ISSN :-

 Buku Pembanding
1) Judul Buku :“ KERANGKA KOMPETENSI TIK Bagi Guru”
2) Tahun Terbit : 2014
3) Pengarang : Prof. Dr. Munir, M.IT
4) Penerbit : Alfabeta, CV
5) Nomor ISBN : 978-602-289-040-9

3
BAB II
PEMBAHASAN
1. Ringkasan Isi Buku
 Buku Utama
Menanamkan TIK UNTUK MENINGKATKAN BELAJAR

Pada tahap menanamkan, guru sepenuhnya mengintegrasikan ICT dalam semua aspek
kehidupan profesional mereka untuk meningkatkan pembelajaran mereka sendiri dan
belajar siswa mereka. Guru menggunakan ICT untuk mengelola pembelajaran mereka
sendiri dan bahwa siswa mereka. Mereka menggunakan ICT untuk membantu semua
siswa menilai ing learn- mereka sendiri dalam menyelesaikan proyek-proyek pribadi
tertentu. Itu wajar bagi guru untuk berkolaborasi dengan rekan-rekan lain dalam berbagi
pengalaman untuk memecahkan lems masalah.Safe_mode. ICT menjadi stimulus untuk
peluang mengajar baru yang menarik.

kompetensi guru

Ada kompetensi umum dan kemampuan umum untuk semua pendekatan untuk
menanamkan ICT dalam pembelajaran dan pengelolaan pembelajaran. Fokus
pengembangan profesional akan pada pengembangan kepercayaan diri dan com- petence
guru, bangunan atas pendidikan mereka sebelumnya dan pengembangan profesional
dalam menerapkan TIK untuk mengajar.

Contoh kompetensi guru umum meliputi berikut ini:

 Memahami mengapa, kapan, di mana, dan bagaimana alat TIK akan berkontribusi
Tujuan Pembelajaran; dan memilih dari antara berbagai alat TIK mereka yang
paling tepat untuk merangsang pembelajaran siswa
 Mengelola seluruh sekolah dan lingkungan berbasis kelas, dan kerja tim untuk
mencapai tujuan pembelajaran
 Memasukkan presentasi multimedia ke dalam pengajaran di seluruh kelas,
kelompok atau individu, dan pembelajaran untuk meningkatkan akses ke program
pembelajaran
 Menganalisis lingkungan belajar multimedia
 Mendukung siswa untuk menemukan, menganalisis, dan mensintesis informasi
dari lingkungan belajar berbasis Internet dan sekolah yang berbeda
 Menggunakan TIK lebih mahir, secara teratur mengambil bagian dalam
profesional pengembangan, dan berpartisipasi dalam pengajaran percobaan dan
pengembangan

Mengorganisir pengembangan guru

4
Jenis kegiatan guru yang dijelaskan dalam bagian ini tentang profesi pengembangan tidak
dapat diperoleh melalui kursus singkat, seminar atau lokakarya. Forum-forum ini dapat
digunakan sebagai makanan pembuka untuk memberi tahu para guru tentang
menanamkan TIK ke dalam semua kegiatan pengajaran tetapi guru tidak bisa diharapkan
untuk mencapai semua ini sebagai hasil dari kursus singkat. Paling efektif untuk
pengembangan guru semacam ini adalah kerja tim dan pendidikan kepemimpinan dalam
sekolah.

INFUSI PENDUKUNG TIK DALAM SEKOLAH

Menanamkan TIK di seluruh kebutuhan sekolah (seperti di daerah lain sekolah


pencanganan kurikulum) sumber daya manusia untuk mendukung pekerjaan dan
kebutuhan pengguna. Oleh karena itu, harus ada ahli atau guru spesialis yang tersedia
untuk menghabiskan sejumlah besar waktu bertindak sebagai narasumber atau
koordinator ICT. Tanpa dukungan semacam ini manusia, infus sayangnya tidak akan
berlangsung, namun menguntungkan faktor sekolah lain dalam menciptakan iklim yang
mendukung untuk ICT.

Kadang-kadang dukungan orang ini juga merupakan salah satu yang mengajar spesialisasi
ICT unit di sekolah, meskipun guru lain juga dapat melakukan peran dukungan ini. lebih
khusus unit kurikulum ICT terdaftar di bawah spesialisasi ICT dalam Lampiran D akan,
tentu saja, perlu diajarkan oleh guru khusus. pengembangan profesional untuk ers
mengajar- ini tidak dibahas di sini, selain untuk dicatat bahwa spesialisasi tambahan di
atas kualifikasi pendidikan guru biasanya dilakukan di lembaga-lembaga tiary ter- di
departemen ilmu komputer.

Persyaratan peran untuk mendukung guru dalam TIK

Pada bagian ini, persyaratan peran yang lebih penting dari narasumber atau koordinator
TIK diuraikan. Orang seperti itu akan membutuhkan kemampuan untuk melakukan hal
berikut:

 Berkolaborasi dengan manajemen dan administrasi sekolah


 Bertanggung jawab atas kebijakan terkait infrastruktur teknis
 Mendukung guru dalam menanamkan TIK dalam praktik mengajar mereka
 Berikan dukungan untuk proyek tim TIK
 Promosikan penggunaan TIK di dalam sekolah dan fasilitasi penggunaannya
 Mendukung kegiatan khusus siswa dengan TIK

Mengorganisir pengembangan guru

Sangat penting bagi koordinator TIK atau staf sumber daya TIK lainnya harus melanjutkan
pengembangan profesional mereka sendiri. Perkembangan ini akan melibatkan
penguasaan kompetensi teknis dan pengajaran baru yang diperlukan karena evolusi

5
teknis dan perubahan di dalam organisasi sekolah. hal itu juga melibatkan komunikasi dan
bertukar pengalaman dengan yang lain koordinator TIK sekolah.

Untuk Spesialisasi TIK, guru perlu menghadiri acara khusus kursus, yang di beberapa
negara termasuk ujian, yang mengarah ke sertifikasi sebagai guru studi komputer atau
informatika.

 Buku Pembanding
Bab 5

KOMPETENSI TIK GURU PROFESIONAL

Menurut Undang-Undang No 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, guru sebagai pekerjaan
professional harus memiliki prinsip-prinsip profesional seperti tercantum pada pasal 7 ayat 1,
yaitu: Profesi guru dan dosen merupakan bidang pekerjaan khusus yang memerlukan prinsip-
prinsip profesional sebagai berikut:

(a) memiliki bakat, minat, panggilan jiwa dan idealisme;

(b) memiliki kualifikasi pendidikan dan latar belakang pendidikan sesuai dengan bidang
tugasnya;

(c) memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugasnya;

(d) mematuhi kode etik profesi;

(e) memiliki hak dan kewajiban dalam melaksanakan tugas;

(f) memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi kerjanya;

(g) memiliki kesempatan untuk mengembangkan profesinya secara berkelanjutan; (h)


memperoleh

perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas profesionalnya;

(i) memiliki organisasi profesi yang berbadan hukum.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 18 Tahun 2007 tentang Guru, dinyatakan
bahwasanya kompetensi yang harus dimiliki oleh Guru meliputi kompetensi pedagogik,
kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh
melalui pendidikan profesi.

KOMPETENSI PEDAGOGIK

Menurut Peraturan Pemerintah tentang Guru, bahwasanya kompetensi pedagogik Guru


merupakan kemampuan Guru dalam pengelolaan pembelajaran peserta didik yang sekurang-
kurangnya meliputi

6
• Pemahaman wawasan atau landasan kependidikan;

• Pemahaman terhadap peserta didik;

• pengembangan kurikulum/silabus;

• Perancangan pembelajaran;

• pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis;

• Pemanfaatan teknologi pembelajaran;

• Evaluasi hasil belajar;

• Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.

KOMPETENSI KEPRIBADIAN

Ada pepatah bahwa guru wajib “digugu” dan” ditiru” menunjukkan makna bahwa guru
sebagai tenaga pendidik yang tugas utamanya mengajar, harus memiliki karakteristik
kepribadian yang baik karena akan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan
pengembangan peserta didik. Kepribadian yang baik dari sosok seorang guru akan
memberikan teladan yang baik terhadap anak didik dan masyarakatnya.

KOMPETENSI PROFESIONAL

Kompetensi profesional adalah “kemampuan penguasaan materi pelajaran secara luas dan
mendalam”.

kompetensi profesional guru meliputi:

• Mengerti dan dapat menerapkan landasan pendidikan baik filosofis, psikologis, dan
sebagainya;

• Mengerti dan menerapkan teori belajar sesuai dengan tingkat perkembangan perilaku
peserta didik;

• Mampu menangani mata pelajaran atau bidang studi yang ditugaskan kepadanya;

• Mengerti dan dapat menerapkan metode mengajar yang sesuai;

• Mampu menggunakan berbagai alat pelajaran dan media serta fasilitas belajar lain;

• Mampu mengorganisasikan dan melaksanakan program pengajaran;

• Mampu melaksanakan evaluasi belajar; dan

• Mampu menumbuhkan motivasi peserta didik.

KOMPETENSI TIK GURU

7
1. TIK sebagai Skill dan Kompetensi

a. Setiap pemangku kepentingan harus memiliki kompentensi dan keahlian menggunakan TIK
untuk pendidikan.

b. Informasi merupakan “bahan mentah” dari pengetahuan yang harus diolah melalui proses
pembelajaran.

c. Membagi pengetahuan antar satu peserta didik dengan yang lainnya bersifat mutlak dan
tidak berkesudahan.

2. TIK sebagai Infrastruktur Pembelajaran

a. Saat ini, bahan ajar banyak disimpan dalamformat digital.

b. Para pembelajar instruktur dan peserta didik secara aktif bergerak dari satu tempat ke
tempat lainnya.

c. Proses pembelajaran seharusnya dapat dilakukan darimana dan kapan saja.

3. TIK sebagai Sumber Bahan Belajar

a. Ilmu pengetahuan berkembang sedemikian cepatnya.

b. Guru-guru yang hebat tersebar di berbagai belahan dunia.

c. Buku-buku, bahan ajar, dan referensi diperbaharui secara kontinyu.

4. TIK sebagai Alat Bantu dan Fasilitas Pembelajaran

a. Penyampaian pengetahuan seharusnya mempertimbangkan konteks dunia nyatanya.

b. Memberikan ilustrasi berbagai fenomena ilmu pengetahuan untuk mempercepat


penyerapan bahan ajar.

c. Pelajar diharapkan melakukan eksplorasi terhadap pengetahuannya secara lebih bebas dan
mandiri.

5. TIK sebagai Pendukung Manajemen Pembelajaran

a. Setiap individu memerlukan dukungan pembelajaran tanpa henti setiap harinya.

b. Transaksi dan interaksi interaktif antarstakeholder memerlukan pengelolaan backoffice


yang kuat.

8
c. Kualitas layanan pada pengelolaan administrasi pendidikan seharusnya ditingkatkan secara
bertahap.

6. TIK sebagai Sistem Pendukung Keputusan

a. Setiap individu memiliki karekteristik dan bakat masing-masing dalam pembelajaran.

b. Pendidik seharusnya meningkatkan kompetensi dan keterampilan pada berbagai bidang


ilmu.

c. Sumber daya terbatas, pengelolaan yang efektif seharusnya dilakukan.

Munir (2008) dalam buku Kurikulum Berbasis TIK, mengatakan bahwa kehadiran TIK dalam
pendidikan bisa dimaknai dalam tiga paradigma, yaitu (1) TIK sebagai alat atau berupa produk
teknologi yang bisa digunakan dalam pendidikan, (2) TIK sebagai konten atau sebagai bagian
dari materi yang bisa dijadikan isi dalam pendidikan, dan (3) TIK sebagai program aplikasi atau
alat bantu pembelajaran dan manajemen yang efektif dan efisien. Ketiga paradigma tersebut
disinergikan dalam sebuah kompetensi yang harus dimiliki oleh guru TIK. Diantara kompetensi
TIK yang harus dimiliki oleh guru, adalah :

• Mengetahui, menguasai dan mengerti kurikulum TIK;

• Mengetahui dan mahir dalam operasikomputer dan perangkat lain TIK yang menunjang;

• Memiliki kemampuan dalam pemilihan software pengajaran;

• Mengetahui teknik-teknik pengajaran menggunakan komputer;

• Memiliki pemahaman tentang etika, hukum dan peraturan keselamatan;

• Peka terhadap teknologi terkini dalam dunia pendidikan.

KOMPETENSI SOSIAL

Kompetensi sosial adalah “kemampuan guru untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara
efektif dan efisien dengan peserta didik, sesama guru, orangtua/wali peserta didik, dan
masyarakat sekitar”.

9
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Perbedaan Antar Buku


1. Dalam Pembahasan Buku utama berfokus pada beberapa bagian seperti:
penanam ICT dalam pembelajaran, pengembangan dan pendukung.
2. Buku pembanding hanya berfokus pada point point tentang kompetensi guru
dalam TIK
3.2. Kelebihan Isi Buku
 Buku Utama
Buku utama memiliki point point penting dalam kompetensi dan persyaratan
untuk pendukung pengembangan guru TIK, di karena kan buku ini bukan buku
dari Indonesia jadi pemahaman di dalam buku ini juga lebih bervariasi.
 Buku Pembanding
Buku pembanding lebih ke arah point point dalam kompetensi guru TIK secara
luas seperti: kompetensi pedagogig,professional dan kepribadian, juga di
lengkapi dengan beberapa peraturan yang berlaku di Indonesia dalam
klasifikasi kompetensi guru TIK.

10
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Dari kedua buku yang dibandingkan, sebenarnya hampir sama arah tujuannya
yaitu sama sama menuju ke kompetensi guru TIK menjadi professional, akan tetapi
perbedaannya adalah buku utama lebih banyak hal yang di bahas bukan hanya kompetensi
saja, sementara buku pembanding berfokus pada kompetensi guru TIK dan hukum yang
mempayunginya.
Kesimpulannya adalah, setiap buku pasti memiliki kelebihan dan kekurangan
masing masing, sehingga dari tugas critical review ini kita dapat lebih mudah memilih buku-
buku mana yang akan dijadiakn rujukan dalam menambah pengetahuan.

4.2. Saran

Menurut saya, kedua buku yang saya bandingkan sama bagusnya Jadi, dikarenakan
setiap buku memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, ada baiknya kita menimba
ilmu atau menambah wawasan dengan cara mengambil dari banyak sumber, atau lebih dari
satu sumber, agar pengetuhan yang kita dapatpun benar-benar lengkap. Dan dapat menutupi
kekurangan pengetahuan yang tidak kita dapatkan dalam satu buku.

11
DAFTAR PUSTAKA

Evagueni Khvilion , Information and Communication Technology in Education , UNESCO , Paris ,2002

Munir , KERANGKA KOMPETENSI TIK Bagi Guru , Alfabeta CV , Bandung ,2014

12

Anda mungkin juga menyukai