Iman Kepada Allah SWT
Iman Kepada Allah SWT
Tentang
Beriman Kepada Allah
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua, dan tak lupa salawat beriring salam kita
hanturkan kepada Nabi besar Muhammad SAW, sehingga kami dapat menyelesaikan
Makalah dengan judul “IMAN KEPADA ALLAH SWT” ini kami susun
untuk memenuhi nilai tugas mata Pelajaran Agama Islam. Kami menyadari masih
banyak kekurangan dalam makalah ini, dengan kerendahan hati, kami memohon
maaf.
Semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi pembaca sekalian.
Penyusun
1
DAFTAR ISI
2
B. SARAN ............................................................................................................ 20
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 21
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Adanya alam semesta ini merupakan bukti bahwa Allah SWT. Tuhan Yang
Maha Kuasa. Tuhan yang menciptakan alam semesta dan yang mengaturnya. Tidak
ada Tuhan selain Allah SWT yang wajib disembah. Umat islam meyakini adanya
Allah SWT dan mengetahui sifat-sifatnya, agar menjadi mukmin sejati. Dengan
modal iman inilah kita akan menjalankan perintah-Nya dan meninggalkan larangan-
Nya. Beriman kepada Allah SWT merupakan hal yang pokok dalam agama dan
akidah seorang Muslim, maka dari itu sudah sepatutnya sebagai salah satu bukti cinta
kita kepada sang Pencipta yakni kita mengetahui sifat-sifat agung yang dimiliki-Nya,
serta sifat yang mustahil yang tidak mungkin disifati oleh Allah SWT, dengan
demikian dapat menambah rasa cinta dan rasa penghambaan yang tinggi kepada Sang
Pencipta.
B. RUMUSAN MASALAH
Apa yang dimaksud dengan beriman kepada Allah SWT serta sifat-sifat apa
C. TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini yakni untuk memenuhi tugas
mata Pelajaran Agama Islam, serta sebagai referensi bagi pembaca untuk lebih
mengetahui tentang iman kepada Allah SWT sehingga dapat menambah kecintaan
4
BAB II
PEMBAHASAN
Iman menurut bahasa artinya percaya atau yakin terhadap sesuatu. Iman
menurut istilah adalah pengakuan di dalam hati, diucapkan dengan lisan dan
dikerjakan dengan anggota badan. Hal ini sesuai Hadist Nabi Muhammad SAW yang
berbunyi :
Artinya : “Iman adalah pengakuan dengan hati, pengucapan dengan lisan, dan
Dari penjelasan Hadits di atas dapat disimpulkan bahwa iman kepada Allah SWT
membutuhkan tiga unsur anggota badan yang tidak bisa dipisahkan satu sama
lainnya, yaitu hati, lisan dan anggota badan. Oleh karena itu, apabila ada seseorang
yang mengaku beriman kepada Allah SWT hanya dalam hati, lisan, hati dan lisan
atau anggota badan saja, maka orang tersebut belum bisa dikatakan orang yang
beriman.
Iman kepada Allah merupakan suatu keyakinan yang sangat mendasar. Tanpa adanya
iman kepada Allah SWT, seorang tidak akan beriman kepada yang lain, seperti
َ ض َّل
﴾١٣٦»ضالال َب ِع ْيدًا ﴿النسأ َ االخ ِر ِِ فقد ُ َو َمل ِئ َك ِت ِه َوكت ِب ِه َو ُر
ِ س ِل ِه َوال َي ْو ِم
5
Artinya : Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan
Rasul-Nya dan kepada kitab Allah yang diturunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab
Allah yang diturunkan sebelumnya, Barang siapa yang kafir kepada Allah, malaikat-
Allah SWT adalah zat Maha Pencipta dan Maha Kuasa atas seluruh alam beserta
isinya. Allah SWT memiliki sifat wajib, mustahil dan jaiz sebagai sifat kesempurnaan
1. Sifat wajib, artinya sifat-sifat yang pasti dimiliki oleh Allah SWT . sifat
2. Sifat mustahil, artinya sifat-sifat yang tidak mungkin ada pada pada Allah
3. Sifat jaiz, artinya sifat yang mungkin bagi Allah SWT untuk berbuat sesuatu
berbuat sesuatu tidak ada yang menyuruh dan tidak ada yang melarang. Sifat
jaiz bagi Allah hanya satu, yaitu “Fi’lu kulli mumkinin au tarkuhu.”
Sifat wajib dan mustahil bagi Allah SWT adalah sebagai berikut.
6
3. Baqa’ Kekal Fana’ Rusak
4. Mukhalafatu Berbeda dengan baru Mumasalatu lil Sama dengan
lilhawadisi (mahluk) hawadisi mahluk-Nya
5. Qiyamuhu binafsihi Berdiri dengan zat- Ihtiyajuhu Membutuhkan
Nya sendiri lighairihi pertolongan
orang lain
6. Wahdaniyat Esa Ta’adud Berbilang
7. Qudrat Kuasa Ajzu Lemah
8. Iradat Berkehendak Karahah Terpaksa
9. Ilmu Mengetahui Jahlun Bodoh
10. Hayat Hidup Mautun Mati
11. Sama’ Mendengar Summu Tuli
12. Basar Melihat Umyum Buta
13. Kalam Berfirman Bukmum Bisu
Adapun sifat wajib yang menunjukkan makna “Maha” adalah sebagai berkut.
No Sifat Maknawiyah Artinya Sifat Mustahil Artinya
1. Qadiran Maha Kuasa Ajzun Yang Maha Lemah
2. Muridan Maha Berkehendak Mukrahan Yang maha terpaksa
3. Aliman Maha Mengetahui Jahilun Yang maha bodoh
4. Hayyan Maha Hidup Mayyitun Yang mati
5. Sami’an Maha Mendengar Ashamma Yang maha tuli
6. Basiran Maha Melihat A’ma Yang maha buta
7. Mutakaliman Maha Berfirman Abkama Yang maha bisu
7
C. Dalil Naqli dan Aqli tentang Sifat-Sifat Allah SWT
1. Wujud
Wujud berarti ada. Adanya Allah itu bukan karena ada yang mengadakan atau
menciptakan, tetapi Allah itu ada dengan zat-Nya sendiri. Adapun sifat mustahil-Nya
Kepercayaan ada dan tidak adanya Allah SWT bergantung pada manusia itu sendiri
yang bisa menggunakan akal sehatnya, sebagai bukti dengan adanya alam beserta
isinya. Jika kita perhatikan, maka dari mana alam semesta itu berasal? Siapakah Dia
Yang Maha Kuasa dan Maha Agung itu? Dialah Allah SWT yang Maha Suci dan
Maha Tinggi. Dialah yang mengadakan segala sesuatu di alam ini, termasuk diri kita.
Selain melihat alam semesta, kita juga dapat melihat tanda-tanda kekuasaan-Nya,
seperti manusia dengan segala perlengkapan hidupnya di dunia ini. Tentu kita bisa
berfikir bahwa semua yang ada pasti ada yang menciptakan, yaitu Tuhan Yang Maha
َض َوالي ِه تُحش َُر ْون ْ ﴾ َوه َُو الذِى ذَ َرئ َ ُك ْم فِى78﴿ َار َواال ْفئِدَة َ قَ ِليْال َما ت َ ْش ُك ُر ْون
ِ االر َ صَ شا َ لَ ُك ُم الس َّْم َع َواال ْب
َ َوه َُو الذِى ا َ ْن
Artinya : “Dan dialah yang telah menciptakan bagi kamu sekalian pendengaran,
penglihatan dan hati. Amat sedikitlah kamu bersyukur. Da Dialah yang menciptakan
dihimpun. Dan Dialah yang menghidupkn dan mematikan dan Dialah yang mengatur
8
pertukaran malam da siang. Maka apakah kamu tidak berfikir?” (QS.Al Muminun
:78-80)
2. Qidam
Qidam berarti terdahulu. Allah SWT mempunyai sifat terdahulu karena tidak
ada yang mendahului. Sifat mustahil-Nya adalah Hudus yang artinya baru.
Allah SWT tidak berpermulaan sebab sesuatu yang berpermulaan itu adalah baru dan
sesuatu yang baru itu namanya mahluk (yang diciptakan). Allah SWT bukan mahluk
melainkan Khalik (Maha Pencipta). Oleh karena itu Allah SWT wajib bersifat qidam.
Artinya: “Dialah yang Awal dan yang akhir yang Zhahir dan yang Bathin[1452];
Adanya Allah itu pasti lebih awal daripada mahluk ciptaan-Nya. Seandainya
keberadaan Allah didahului oleh mahluk-Nya, maka semua ciptaan Allah ini akan
hancur berantakan. Hal ini tentu mustahil bagi Allah karena Allah Maha pencipta,
3. Baqa’
penghabisan. Sifat mustahilnya adalah fana’ artinya rusak atau binasa. Semua
mahluk yang ada di alam semesta seperti manusia, binatang, tumbuhan, planet dan
bintang akan rusak atau binasa sehingga disebut baru sebab ada awal dan ada
akhirnya.
9
Manusia betapapun gagah perkasa dirinya, wajah elok nan rupawan, suatu saat akan
menjadi tua dan mati. Demikian halnya dengan tumbuhan yang semula tumbuh subur
maka lama kelamaan akan layu dan mati. Sungguh betapa hina dan lemahnya kita
berbangga diri di hadapan Allah SWT. Betapa tidak patutnya kita berbangga diri
dengan kehebatan yang kita miliki karena segala kehebatan itu hanyalah bersifat
sementara. Hanya Allah SWT Sang Pencipta yang bersifat kekal. Firman Allah SWT
﴾٢٦–٢٧»﴾ ﴿الرحمن27﴿ ﴾ َويِبْقى ِوجْ هُ َربك ذُوا ال َجال ِل ِواال ْك َر ِام26﴿ ان
ٍ َُك ُّل َم ْن َعلَ ْي َها ف
Artinya : Semua yang ada di bumi itu akan binasa. Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu
Mukhalafatu lil Hawadisi berarti berbeda dengan semua yang baru (mahluk).
Sifat mustahilnya adalah mumasalatu lil hawadisi artinya serupa dengan semua yang
baru(mahluk).
Sifat ini menunjukkan bahwa Allah SWT berbeda dengan hasil ciptaan-Nya. Coba
kita perhatikan tukang jahit hasil baju yang dijahit sendiri tidak mungkin sama
dengan baju yang dibuat orang lain. Begitu juga dengan tukang pembuat sepatu tidak
mungkin sama dengan sepatu yang dibuatnya, bahkan robot yang paling canggih dan
mirip manusia sekalipun tidak akan sama dengan manusia yang membuatnya.
10
Artinya :”……… Tidak sesuatu pun yang serupa dengan Dia. Dan Dialah yang
Senada dengan ayat tersebut Allah SWT juga berfirman dalam ayat yang
Ikhlas :4)
Dari dua ayat di atas dapat diambil pelajaran bahwa yang dimaksud dengan tidak
setara itu adalah tentang keagungan, kebesaran, kekuasaan dan ketinggian sifat-Nya.
5. Qiyamuhu Binafsihi
Qiyamuhu Binafsihi berarti Allah SWT itu berdiri dengan zat sendiri tanpa
membutuhkan bantuan yang lain. Maksudnya, keberadaan Allah SWT itu ada dengan
sendirinya tidak ada yang mengadakan atau menciptakan. Contohnya, Allah SWT
menciptakan alam semesta ini karena kehendak sendiri tanpa minta pertolongan
siapapun.
Sifat mustahilnya adalah ihtiyaju lighairihi, artinya membutuhkan bantuan yang lain.
Berbeda sekali dengan manusia, manusia hidup di dunia ini tidak bisa hidup sendiri-
sendiri. Mereka pasti saling membutuhkan antara satu dan yang lainnya karena
mereka mahluk (yang diciptakan), sedangkan Allah SWT adalah Maha Pencipta.
11
Artinya : “Allah tidak ada Tuhan selain Dia. Yang hidup kekal lagi senantiasa
Sadarlah ternyata kita ini mahluk yang sangat lemah karena tidak mampu hidup tanpa
bantuan orang lain. Akan tetapi, sebagai manusia kita juga harus memiliki sifat
6. Wahdaniyah
Wahdaniyah berarti esa atau tunggal. Allah SWT adalah Tuhan Yang Maha
Esa zat-Nya maksudnya zat Allah SWT itu bukanlah hasil dari penjumlahan dan
perkiraan atau penyatuan satu unsur dengan unsur yang lain mkenjadi satu. Berbeda
dengan mahluk, mahluk diciptakan dari berbagai unsur, seperti wujudnya manusia,
Esa sifat-Nya artinya semua sifat-sifat kesempurnaan bagi Allah SWT tidak sama
Esa perbuatan-Nya berarti Allah SWT berbuat sesuatu tidak dicampuri oleh
perbuatan mahluk apapun dan tanpa membutuhkan proses atau tenggang waktu. Allah
SWT berbuat karena kehendak-Nya sendiri tanpa ada yang menyuruh dan melarang.
Sifat mustahil-Nya adalah ta’adud artinya berbilang atau lebih dari satu. Allah SWT
mustahil (tidak mungkin) lebih dari satu. Seandainya lebih dari satu pasti terjadi
saling bersaing dalam menentukan segala sesuatunya, kalau terjadi demikian pasti
12
Perhatikan firman Allah SWT berikut ini :
Artinya :”Katakanlah (Muhammad ). Dialah Tuhan Yang Maha Esa . Allah adalah
Tuhan yang bergantung kepada_Nya segala sesuatu . dia tidak beranak dan tidak
diperanakkan. Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia.” (QS Al Ikhlas :1-
4)
Meyakini ke-Esa-an Allah SWT merupakan hal yang paling prinsip. Seseorang
dianggap muslim atau tidak , bergantung pada pengakuan tentang ke-Esa-an Allah
SWT. Hal ini dapat dibuktikan dengan cara bersaksi terhadap Allah SWT, yaiut
dengan membaca syahadat tauhid yang berbunyi : “Aku bersaksi tiada Tuhan selain
Allah.”
7. Qudrat
Qudrat berarti kuasa. Kekuasaan Allah SWT, atas segala sesuatu itu mutlak,
tidak ada batasnya dan tidak ada yang membatasi, baik terhadap zat-Nya sendiri
dan ada yang membatasi. Contohnya, kekuasaan Presiden RI, dibatasi oleh undang-
Sifat mustahilnya adalah ‘ajzu, artinya lemah. Allah SWT tidak mungkin bersifat
lemah. Bagi Allah SWT, jika sudah berkehendak melakukan atau melakukan sesuatu,
maka tidak ada satu pun yang dapat menghalangin-Nya. Dengan demikian, Allah
SWT tetap bersifat kudrat (kuasa) dan mustahil bersifat ‘ajzu (lemah).
13
َ اِ َّن هللاَ َعلى ُك ِل.…
﴾٢٠»شئ ٍِْ قَ ِديْر ٍ﴿البقرة
Sungguh idak patut manusia bersifat sombong dengan kekuasaan yang kita miliki
karena sebesar apapun Allah SWT. Pasti lebih kuasa. Oleh karena itu, kita sebagai
hamba Allah yang hidup di muka bumi harus berkarya, berkreasi, dan berinovasi.
8. Iradat
Iradat berarti berkehendak. Allah SWT menciptakan alam beserta isinya atas
kehendak-Nya sendiri, tanpa ada paksaan dari pihak lain atau campur tangan dari
siapa pun Apapun yang Allah SWT kehendakin pasti terjadi, begitu juga setiap setiap
Berbeda dengan kehendak atau kemauan manusia, tidak sedikit manusia mempunyai
keinginan, tetapi keinginan itu kandas di tengah jalan. Apabila manusia berkeinginan
tanpa disertai dengan kehendak Allah SWT. Pasti keinginan itu tidak terwujud. Hal
Adapun sifat mustahilnya adalah karahah, artinya terpaksa. Jika Allah SWT bersifat
karahah (terpaksa) pasti alam jagat raya yang kita tempai ini tidak terwujud sebab
karahah itu adalah sifat kekurangan, sedangkan Allah SWT, wajib bersifat
mustahil bersifat karahah (terpaksa). Untuk menguatkan keyakinan kita, Allah SWT
berfirman :
14
Artinya : “Sesungguhnya perintah-Nya apabila dia menghendaki sesuatu hanyalah
Sebagai manusia kita harus mempunyai kemauan, keinginan, dan cita-cita yang
bertujuan membangun hari esok yang lebih baik karena kita hidup di muka bumi ini
hanya bersifat sementara. Oleh karena itu, apapun yang kita cita-citakan dengan
9. Ilmu
Allah SWT memiliki pengetahuan atau kepandaian yang sangat sempurna, artinya
ilmu Allah SWT itu tidak terbatas dan tidak pula dibatasi. Allah SWT mengetahui
segala sesuatu yang ada di alam semesta, baik yang tampak maupun yang gaib.
Bahkan, apa yang dirahasiakan didalam hati manusia sekali pun. Bukti kesempurnaan
ilmu Allah SWT, ibarat air laut menjadi tinta untuk menulis kalimat-kalimat Allah
Kita sering kagum atas kecerdasan dan ilmu yang dimiliki orang-orang pintar di
dunia ini. Kita juga takjub akan indahnya karya dan canggihnya tekhnologi yang
diciptakan manusia. Sadarkah kita bahwa ilmu tersebut hanyalah sebagian kecil saja
َ ض َوهللاُ بِ ُكل
﴾١٦»شئ ٍِْ َع ِل ْي ٌم ﴿الحجرات ِ االر
ْ ت َو َما فِى
ِ َّموا
َ َوهللاُ يَ ْعل ُم َما فِى الس.…
15
Artinya :”…..Allah SWT mengetahui apa yang ada dilangit dan apa yang ada di
Oleh karena itu, sebagai hamba Allah SWT, seharusnya terdorong untuk terus
menimba ilmu. Kita sadar bahwa sebanyak apapun ilmu yang telah kita ketahui,
10. Hayat
melainkan hidup dengan zat-Nya sendiri karena Allah Maha Sempurna, berbeda
Sifat mustahilnya adalah mautun yang artinya mati. Contohnya, manusia ada yang
tidur, dan sebagainya. Akan tetapi, hidupnya Allah SWT tidak membutuhkan semua
itu. Allah SWT hidup selama-lamanya, tidak mengalami kematian bahkan mengantuk
pun tidak.
Artinya:”Allah tidak ada Tuhan melainkan Dia yang hidup kekal lagi terus menerus
mengurus makhluk-Nya, tidak mengantuk dan tidak tidur”. (QS Al Baqarah: 255)
Allah SWT selalu mengurus dan mengawasi seluruh makhluk ciptaan-Nya. Oleh
karena itu, hendaknya kita selalu berhati-hati dalam segala tindakan karena gerak
gerik kita akan di awasi dicatat Allah SWT. Kelak di akhirat seluruh amalan tersebut
16
11. Sama’
Sama’ berarti mendengar . Allah SWT mendengar setiap suara yang ada di
alam semesta ini. Yidak ada suara yang terlepas dari pendengaran Allah SWT
walaupun suara itu lemah dan pelan., seperti suara bisikan hati dan jiwa manusia.
Pendengaran Allah SWT berbeda dengan pendengaran mahluk –Nya karena tidak
terhalang oleh suatu apapun, sedangkan pendengaran mahluk-Nya dibatasi ruang dan
waktu.
Sifat mustahilnya adalah summun artinya tuli (tidak mendengar). Allah SWT
mustahil bersifat tuli (tidak mendengar) sebab sekiranya Allah SWT tidak mendengar
pasti segala permohonan dan pernyataa syukur hamba-Nya tidak akan diterima-Nya.
Selain itu penghiaan orang kafir, orang musrik, orang munafiq, dan lain sebagainya
tidak dihiraukan-Nya. Oleh karena itu Allah SWT tetap bersifat sama’ mustahil
bersifat summun . Sebagaimana Firman Allah SWT dalam surah Al Maidah berikut.
Maidah :76)
Sebagai seorang muslim seharusnya kita senantiasa bertingkah laku, bersikap, dan
berbicara dengan bahasa yang santun dan mengeluarkan ucapan-ucapan yang baik
lagi bermanfaat. Karena Allah SWT pasti mendengar segala perkataan m,anusia, baik
17
12. Basar
Basar berarti melihat. Allah SWT melihat segala sesuatu yang ada di alam
semesta ini . penglihatan Allah bersifat mutlak, artinya tidak dibatasi oleh jarak( jauh
atau dekat) dan tidak dapat dihalangi oleh dinding (tipis atau tebal). Segala sesuatu
yang ada di alam semesta ini, kecil maupun besar, tampak atau tidak tampak, pasti
Sifat mustahil-Nya adalah ‘umyun, artinya buta. Allah SWT wajib bersifat
kesempurnaan. Seandainya Allah SWT itu buta pasti alam semesta ini tidak akan ada
265)
Dengan memahami sifat besar Allah SWT hendaknya kita selalu berhati-hati dalam
berbuat. Mungkin kita bisa berbohong kepada manusia, seperti orang tua, guru, atau
teman. Akan tetapi kita tidak akan bisa berbohong kepada Allah SWT. Oleh karena
itu , berbuat baiklah supaya kita tidak perlu cemas jika kita harus mempertanggung
13. Kalam
Kalam berarti berfirman atau berbicara. Allah SWT bersifat kalam artinya
Allah SWT berfirman dalam kitab-Nya yang diturunkan kepada para nabi dan rasul-
Nya. Pembicaraan Allah SWT tentu tidak sama dengan pembicaraan manusia karena
18
Allah SWT tidak berorgan (panca indra), seperti lidah dan mulut yang dimiliki oleh
manusia. Allah SWT berbicara tanpa menggunkan alat bantu yang berbentuk apapun
sebab sifat kalam Allah SWT sangat sempurna. Sebagai bukti bahwa adanya wahyu
Allah SWT berupa al qur’an yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dan
kitab-kitab Allah yang diturunkan kepada para rasul sebelum Nabi Muhammad SAW.
Sifat mustahi-Nya adalah bukmun, artinya bisu. Allah SWT mustahil bersifat bisu.
Seandainya Allah SWT bersifat bisu mana mungkin para utusan-Nya bisa mengerti
maksud wahyu yang diturunkan kepada tersebut, baik dalam bentuk perintah maupun
larangan. Padahal kenyataannya semua itu tidak mungkin terjadi. Firman Allah SWT
artinya :”…….Dan Allah berkata kepada Musa dengan satu perkataan yang
Oleh karena itu kita sebagai hamba Allah SWT hendaknya membiasakan diri
kita berbuat salah, maka segeralah membaca istighfar. Apabila kita menerima nikmat,
maka segeralah mengucapkan hamdalah. Selain itu, kita juga harus membiasakan diri
bertutur kata yang lemah lembut dan sopan santun dengan sesama manusia.
hikmah diantaranya :
19
2. Meningkatkan rasa syukur
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Iman kepada Allah merupakan suatu keyakinan yang sangat mendasar. Tanpa adanya
iman kepada Allah SWT, seorang tidak akan beriman kepada yang lain, seperti
beriman kepada malaikat, kitab-kitab, rasul-rasul Allah dan hari kiamat. Allah SWT
sebagai pencipta memiliki sifat-sifat wajib yang agung serta sifat yg mustahil yang
tidak mungkin dimiliki, Meyakini kepada Allah SWT dengan sifat-sifat-Nya akan
B. SARAN
Semoga dengan memahami makna iman kepada Allah SWT dapat menambah
sifat-Nya yang mulia dan meningkatkan keimanan kita kepada ALLAH SWT.
20
DAFTAR PUSTAKA
http://rohissmpn14depok.wordpress.com/kbm-pai/iman-kepada-allah-swt/
http://paismpn4skh.wordpress.com/2011/09/26/iman-kepada-allah-swt/
21