Masalah yang akan dihadapi akan bergulir terus dan berproses. Mulai dari
penyebab bencana (keterlibatan manusia dan kepentingannya dengan marabahaya)
sampai terjadi evolusi potensial situasi kedaruratan bencana. Penilaian awal maupun
penilaian-penilaian selanjutnya yang dilakukan untuk memutuskan tindakan apa yang
harus dilakukan merupakan pemotretan-pemotretan sesaat yang selalu harus diperbaharui
lagi.
Menghadapi situasi yang terus berkembang itu, salah satu langkah yang
membantu adalah dengan cara menganalisiskan berulang-ulang situasi kedaruratan dan
memilah-milah menjadi kompenen-kompenen masalah yang dapat diatasi segera. Berarti
pada tahap awal yang mendesak, diperlukan tindakan-tindakan urgen untuk mengatasi
kompenen masalah hasil pemilahan tanpa perlu menguasai sekaligus keseluruhan
masalah secara utuh.
2. Goal
Goal dibuat oleh jajaran pemimpin organisasi penanggulangan bencana
dan jajaran di bawahnya. Goal merupakan pernyataan tentang pencapaian
yang diharapkan untuk keberhasilan misi dalam jangka panjang. Untuk
menyesuaikan dengan kondisi-kondisi yang berubah sepanjang pelaksanaan
program, goal boleh diubah-ubah (inilah perbedaan misi dan goal). Goal dapat
dijadikan kerangka kerja tempat mengevaluasi kemajuan program. Goal
utamanya adalah pernyataan pencapaian yang diharapkan dalam jangka
panjang dan tidak memberi batasan kapan pencapaian itu diperoleh. Goal juga
tidak dibatasi oleh sumber daya dan pengetahuan ilmiah yang dimiliki
sekarang. Jadi, goal memberikan petunjuk apa-apa yang harusdiraih agar
program maju menuju keberhasilan misi.
Goal merupakan ikrar sendiri yang dibuat oleh organisasi, bukan
merupakan pesanan dari luar organisasi. Oleh karenanya, goal boleh
dikembangkan se-ideal mungkin selama masih berada di dalam batas-batas
pertimbangan rasional. Badan-badan organisasi yang membidangi
perencanaan yang komprehensif perlu membuat goal yang luas, sedangkan
yang lebih spesifik dan konsisten dengan goal badan yang membawahinya.
3. Objektif
Objektif adalah uraian rinci daripada goal tertentu. Objektif program
menentukan APA-APA dan BERAPA BANYAK yang harus dikerjakan untuk
menuju objektif kesehatan. Objektif kesehatan merupakan ujung kegiatan dan
petunjuk yang harus diikuti oleh kegiatan program.Objektif dibatasi oleh
jangka waktu dan lebih terukur dibandingkan dengan goal.pembatasan waktu
bagi objektif membuka peluang untuk menetapkan intensitas kerja yang
diperlukan untuk mencapainya.
4. Sepesifik(Specific)
Objektif yang disampaikan harus dalam bentuk yang jelas mengarah
kepada suatu objek tertentu (spesifik) misalnya, objektif umum :
“menyediakan air minum sampai cukup.” Air minum merupakan objek yang
spesifik sehingga arahan program semata-mata menuju air minum.
5. Terukur(Measurable)
Objektif yang terukur menggambarkan bahwa sumber pengukuran sudah
teridentifikasi dan dapat melakukan tindakan pengukuran sambil maju menuju
pencapaian objektif itu. Pengukuran ini merupakan standar yang dicapai untuk
memperbandingkan perubahan yang terjadi dari satu tahap ke tahap yang lain.
Dengan adanya kesanggupan mengukur suatu benar.
6. Dapat Dicapai(Achievable)
Objektif penanganan masalah kesehatan lingkungan yang sudah
ditentukan hendaknya dapat dicapai. Jika objektif baru bisa tercapai jauh
diwaktu mendatang, akan sukar untuk dapat mempertahankan motivasi dan
usaha pencapaianya. Beberapa pernyataan yang patut dijawab dalam upaya
pencapaian objektif antara lain adalah :
Apakah usaha penanganan kesehatan lingkungan dalam keadaan
bencana yang dijalankan dapat dilakukan dalam jangka waktu yang
ditetapkan?
Apakah keterbatasan dan hambatan dalam pelaksanaan usaha sudah
dipahami?
Apakah usaha ini dapat dilaksanakan bermodalkan sumber daya yang
ada?
Apakah ada usaha lain yang pernah berhasil mencapai objektif yang
ditentukan?
7. Realistik (Realistic)
Objektif yang dapat dicapai belum tentu realistik. Untuk mencapai suatu
objektif diperlukan sumber daya misalnya, dana, alat-alat, keterampilan, dan
lain-lain untuk setiap tugas yang harus dikerjakan.Berarti,objektif yang
realistik adalah objektif yang sesuai dengan sumber daya yang tersedia untuk
pelaksanaan pencapaian objektif tersebut,Menghadapi masalah sesuai sumber
daya dengan usaha pencapaian objektif dapat dilakukan penyiasatan dengan
mengubah prioritaskegiatan sesuai dengan kondisi keselarasan sumber daya
yang ada dan usaha yang perlu dilakukan pada tiap tahap.Beberapa pernyataan
yang dijawab agar objektif menjadi realistik antara lain adalah:
Apakah perlu meninjau ulang prioritas kegiatan yang sudah dibuat
agar objektif dapat dipakai?
Apakah waktu yang tersedia cukup untuk mencapai objektif?
3. Tugas
Pada tingkat yang lebih rinci, kegiatan yang tercantum dalam objektif
diuraikan lagi menjadi tugas-tugas yang harus dilakukan. Misalnya, dalam
objektif tercantum kegiatan “menentukan status gizi dan angka malnutrisi pada
anak-anak (dalam rangka menurunkan angka malnutrisi)”. Kegiatan ini dijabarkan
menjadi tugas-tugas, mengukur tinggi badan anak, menimbang berat badan anak,
bercakap-cakap denganibu, dan tugas-tugas lain. Dengan jelasnya tugas yang
harus dilakukan maka pada tahap berikutnya adalah menentukan sumber daya
yang diperlukan untuk pengimplementasian tugas tersebut.
5. Perencanaan
Pertanyaan awal yang diajukan adalah: ‘mengapa harus
merencanakan?’perencanaan adalah bagian dari manajemen, yaitu proses menata
objektif kinerja dan menentukan langkah yang perlu dilakukan untuk
mencapainya. Seorang manajer menentukan hasil kerja yang dikehendaki dan
cara-cara mencapainya melalui perencanaan.
Harus mempunyai perencanaan tertulis sehingga tidak terjadi saling
tumpang-tindih ketika akan melaksanakan program bantuan. Secara umum
perencanaan merupakan tekad (commitmen) resmi tertulis yang memproyeksikan
pada kedudukan perspektif segala kegiatan-kegiatan au rencana –rencana kegiatan
semua badan (agancies) yang terlibat dalam kegiatan program bantuan. Berarti
segala kegiatan atau rencana kegiatan sekarang dan yang akan datang (dengan
tingkat fleksibilitas yang dapat ditoleransikan) sejak awal sudah dianisipasikan
dengan jelas.
Perencanaan cara menanggapi keadaan darurat dan cara bagaimana
mengelolanya amat besar pengaruhnya terhadap pemulihan kehidupan masyarakat
setelah bencana dan kemungkinan pembangunan di masa yang akan datang.
Terkait dengan penanggulangan kedaruratan kesehatan lingkungan,
perencanaan dalam program bantuan hendaknya,
Dikembangkan di dalam kerangka goal (atau beberapa goal) yang
sudah ditentukan;
berhubungan dengan kegiatan yang akan datang;
diarahkan dengan peningkatan atau pemeliharaan status kesehatan
secara komprehensif semua korban bencana dalam batas lokasi
geografis tertentu dan batas kewenangan legal organisasi atau badan
yang menggembangkan rencana itu
Jika direncanakan suatu tindakan penanggulangan menyeluruh hadap
masalah kedaruratan kesehatan lingkungan, dapat dibuat suatu perencanaan
penanggulangan komprehensif terhadap penyakit-penyakit.
Perencanaan ini merupakan cetak-biru untuk kegiatan-kegiatan yang
dikembangkan mulai dari kegiatan spesifik program, kemudian ke objektif
kesehatan sapai dengan kepada goal. Selama kegiatan berlangsung, objektif
program dan objektif kesehatan diproyeksikan sepanjang waktu yang sama.
Walaupun bersifat komprehensif, rencana harus dirancang dalam bentuk spesifik
untuk masalah kesehatan tertentu sehingga hasilnya akan lebih jelas.
Perencanaan penanggulangan yang komprehensif terhadap penyakit-
penyakit yang berbasis lingkungan (comprehensive onvironmental health plan)
berisikan,
pernyataan tentang batasan masalah kesehatan dan lingkungan
berdasarkan informasi statistik;
pembahasan mengenai sebab-sebab dan faktor lingkungan terkait
dengan masalah kesehatan serta faktor-faktor lain;
objektif kesehatan yang dikuantifikasikan dalam bentuk angka
kematian(mortality) dan kesakitan (morbidity) di dalam populasi para
korban bencana dan diproyeksikan sepanjang periode waktu
tertentu;
objektif rogram yang akan dilaksanakan untuk mencapai objektif
kesehatan serta dikuantifikasikan dalam bentuk penyingkiran
faktor-faktor kausatif lingkungan sepanjang periode watu itu.
kegiatan program yang akan dikerjakan oleh orang atau badan tertentu.