Anda di halaman 1dari 49

Virus

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Hampir semua di antara kita pernah menderita flu. Flu atau influenza
merupakan salah satu penyakit yang disebabkan oleh virus. Selain influenza,
berbagai penyakit yang mematikan juga disebabkan oleh virus. Contohnya adalah
AIDS dan flu burung. Hal tersebut mendorong manusia untuk terus bekerja keras
mempelajari virus guna menemukan obat untuk mengatasi penyakit yang
disebabkannya.
Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel
organisme biologis. Virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup
dengan menginvasi dan memanfaatkan sel makhluk hidup karena virus tidak
memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri. Dalam sel inang, virus
merupakan parasit obligat dan di luar inangnya menjadi tak berdaya. Biasanya
virus mengandung sejumlah kecil asam nukleat (DNA atau RNA, tetapi tidak
kombinasi keduanya) yang diselubungi semacam bahan pelindung yang terdiri
atas protein, lipid, glikoprotein, atau kombinasi ketiganya. Genom virus menjadi
baik protein yang digunakan untuk memuat bahan genetik maupun protein yang
dibutuhkan dalam daur hidupnya.
Istilah virus biasanya merujuk pada partikel-partikel yang menginfeksi sel-
sel eukariota (organisme multisel dan banyak jenis organisme sel tunggal),
sementara istilah bakteriofag atau fag digunakan untuk jenis yang menyerang
jenis-jenis sel prokariota (bakteri dan organisme lain yang tidak berinti sel). Virus
sering diperdebatkan statusnya sebagai makhluk hidup karena ia tidak dapat
menjalankan fungsi biologisnya secara bebas. Karena karakteristik khasnya ini
virus selalu terasosiasi dengan penyakit tertentu, baik pada manusia (misalnya
virus influenza dan HIV), hewan (misalnya virus flu burung), atau tanaman
(misalnya virus mosaik tembakau/TMV). Ukurannya sekitar 25-300 mikron.
Ukuran virus disebut juga ukuran renik. Oleh sebab itu, virus tidak bisa dilihat
dengan mata atau mikroskop biasa, tapi harus menggunakan mikroskop elektron.

Politeknik Negeri Samarinda 1


Virus

1.2. Tujuan
 Untuk mengetahui asal mula penemuan virus dan ciri-ciri virus
 Untuk mengetahui parasitisme virus
 Untuk mengetahui klasifikasi virus
 Untuk mengetahui peranan virus dalam kehidupan manusia
 Untuk mengetahui pencegahan dan pengobatan akibat virus
1.3. Manfaat
 Menambah pengetahuan mengenai virus dan peranannya dalam
kehidupan sehari-hari
 Dapat melakukan pencegahan dan pengobatan jika terserang penyakit
akibat virus
 Sebagai bahan pengajaran untuk matakuliah Bioproses.

Politeknik Negeri Samarinda 2


Virus

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Asal Mula Penemuan Virus dan Ciri-ciri Virus


Aktivitas manusia yang berlebihan dan diiringi oleh perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang canggih telah banyak menimbulkan dampak bagi
kehidupan . Dampak tersebut antara lain adalah timbulnya berbagai polusi akibat
kegiatan yang menghasilkan sampah, terlebih lagi bila sampah-sampah tersebut
tidak di daur ulang. Akibatnya timbullah masalah tersendiri di bidang kesehatan,
yaitu banyaknya jenis penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme yang hidup
pada sampah.
Berbagai penyakit juga disebabkan oleh aktifitas virus. Umumnya
penyakit akibat virus ini lebih susah untuk diatasi. Oleh karena itu, perhatian
manusia terhadap virus semakin besar setelah ditemukannya berbagai penyakit
yang aneh dan belum pernah ditemukan sebelumnya. Gambar 2.1 berikut adalah
contoh beberapa virus penyebab penyakit.

Gambar 2.1 Beberapa contoh virus


Virus berasal dari bahasa latin virulae yang artinya ‘menular’. Virus
merupakan substansi aseluler (tubuh tidak berupa sel), karena hanya memiliki
kapsid (selubung yang berfungsi sebagai dinding) dan asam nukleat , tetapi tidak
memiliki inti sel, sitoplasma, dan membrane sel. Ukuran virus sangat kecil,
sehingga disebut juga mikroba atau mikroorganisme. Di dalam biologi, virus
dipelajari lebih mendalam pada cabang ilmu mikrobiologi atau lebih khusus lagi
disebut virologi.

Politeknik Negeri Samarinda 3


Virus

2.1.1 Asal Mula Penemuan Virus


Menurut para ahli biologi, virus merupakan substansi atau bentuk
peralihan antara benda hidup (makhluk hidup) dan benda mati. Virus disebut
benda mati karena virus lebih dominan mempunyai ciri-ciri sebagai benda mati
daripada ciri-ciri makhluk hidup. Virus berbentuk seperti molekul atau partikel
yang disebut virion. Tetapi virus juga menunjukkan ciri-ciri makhluk hidup
karena virus mempunyai materi genetik berupa asam nukleat yang terdiri dari
ADN (Asam Deoksiribo Nukleat) atau ARN (Asam Ribo Nukleat), serta dapat
melakukan perkembangbiakan yang dinamakan replikasi.
Sejarah penemuan virus dimulai tahun 1883 oleh ilmuwan Jerman yang
bernama Adolf Meyer. Ia melakukan penelitian pada tanaman tembakau. Pada
suatu ketika ia menemukan adanya daun tembakau yang tidak normal. Daun
tersebut berwarna hijau kekuning-kuningan, yang ternyata setelah diamati,
terdapat cairan atau lender. Daun yang mengalami hal demikian menderita
penyakit mosaik. Penyakit ini disebabkan oleh mikroorganisme yang kita sebut
virus. Penyakit mosaik ini menyebabkan pertumbuhan tembakau menjadi
terhambat (kerdil) dan daunnya berwarna belang-belang.

Gambar 2.2 Adolf Mayer


Menurut Meyer, penyakit mosaik pada daun tembakau tersebut dapat
menular. Hal ini dibuktikan dengan menyemprotkan ekstrak daun tembakau yang
telah tertulari penyakit mosaik ke tanaman tembakau yang masih normal (segar).
Setelah diamati ternyata daun yang semula normal tersebut menjadi berwarna
hijau kekuning-kuningan (berbintik-bintik kuning). Setelah dilakukan penelitian,

Politeknik Negeri Samarinda 4


Virus

penyebab penyakit tersebut adalah mikroba yang kecil sekali dan hanya dapat
dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron.

Gambar 2.3 Mikroskop Elektron


Penelitian serupa dengan yang dilakukan oleh Meyer tersebut dilakukan
kembali oleh Dmitri Ivanovsky. Ia berhasil menemukan filter (alat penyaring)
bakteri. Di dalam penelitiannya, Ivanovsky mengoleskan hasil saringan (dari daun
tembakau yang telah terkena penyakit mosaik) pada daun tanaman yang sehat.
Hasilnya tanaman yang sehat tersebut akhirnya tertular. Ivanovsky menyimpulkan
bahwa mikroba penyebab penyakit tersebut adalah mikroba yang bersifat patogen
(penyebab penyakit) yang mempunyai ukuran lebih kecil daripada bakteri,
karena mikroba tersebut dapat lolos dari saringan atau filter untuk menyaring
bakteri.

Gambar 2.4 Dmitri Ivanovsky


Selanjutnya, pada tahun 1897, M. Beljerinck, seorang ahli mikrobiologi
berkebangsaan Belanda, menemukan fakta bahwa mikroorganisme yang
menyerang tembakau tersebut dapat melakukan reproduksi dan tidak dapat

Politeknik Negeri Samarinda 5


Virus

dibiakkan pada medium untuk bakteri. Fakta lainnya adalah apabila


mikroorganisme tersebut dimasukkan kedalam alkohol, ia tidak mati mati. Tetapi
pada waktu itu M. Beijerinck belum berhasi menemukan struktur dan spesies
mikroorganisme tersebut.

Gambar 2.5 M. Beljerinck


Menyusul penemuan Beijerinck, ilmuwan Amerika, Wendell M. Stanlye,
pada tahun 1935 berhasil mengkristalkan makhluk hidup yang menyerang
tanaman tembakau. Hasil penelitian tersebut menjawab pertanyaan tentang
makhluk apa yang menyebabkan penyakit tersebut. Makhluk hidup tersebut
kemudian dinamakan TMV ( Tobacco Mosaic Virus) atau Virus Mosaik
Tembakau. Sampai saaati ini penelitian-penelitian tentang virus dan penyakit-
panyakit yang disebabkan oleh virus terus dilakukan dan semakin berkembang.

Gambar 2.6 Wendell M. Stanlye

Politeknik Negeri Samarinda 6


Virus

Gambar 2.7 Virus Tembakau dan Tembakau yang terserang virus

2.1.2 Ciri – Ciri Virus


Ciri-ciri virus meliputi ukuran, bentuk, struktur dan fungi, cara
hidup serta cara reproduksinya.
a. Ukuran virus
Ukuran virus berkisar antara 25-300 nm. Virus yang
berukuran 25 nm dijumpai pada virus penyebab polio. Sedangkan
virus yang berukuran 100 nm misalnya Bakteriofag atau virus T
(Bacteriophage atau phage), yaitu virus yang berukuran lebih
kurang 300 nm contohnya adalah TMV ( Tobacco Mosaic Virus).

Politeknik Negeri Samarinda 7


Virus

Gambar 2.8 Beberapa ukuran virus

b. Bentuk tubuh
Bentuk tubuh virus sangat bervariasi . Virus yang
berbentuk bulat contohnya adalah virus influenza (Influenza virus)
dan HIV penyebab AIDS. Virus juga ada yang berbentuk oval,
seperti virus rabies (Rabiez virus). Bentuk batang dijumpai pada
TMV , bentuk jarum dijumpai pada Tungrovirus (virus penyebab
kekerdilan pada batang padi), dan bentuk seperti huruf T dijumpai
pada Bakteriofag. Sedangkan bentuk polihedral contohnya adalah
pada Adenovirus (penyebab penyakit demam).

Gambar 2.10 Rabiez virus (kiri) dan Tungrovirus (kanan)

Politeknik Negeri Samarinda 8


Virus

Gambar 2.11 Beberapa bentuk Virus

c. Struktur dan fungsi


Tubuh virus bukan merupakan sel (aseluler), tidak memiliki
inti sel, sitoplasma, dan membran sel, tetapi hanya memiliki kapsid
sebagai pelindung luar. Virus berupa partikel (molekul) yang disebut
virion. Tubuh virus yang berupa Kristal atau partikel inti lebih
menunjukkan ciri mineral daripada ciri kehidupan. Oleh karena itu
ada anggapan bahwa virus bukan makhluk hidup.
Struktur tubuh virus yang kita gunakan sebagai contoh
dalam pembahasan ini adalah struktur tubuh Bakteriofag (virus T).
Tubuh virus T terbagi atas bagian kepala dan bagian ekor. Bagian
kepala terbungkus oleh suatu selubung dari protein yang disebut
kapsid. Kapsid mempunyai fungsi sebagai pemberi bentuk pada
virus, dan juga berfungsi sebagai pelindung bagian dalam tubuh
virus. Bagian di luar kapsid terdapat selubung yang tersusun dari
lipida dan karbohidrat.

Politeknik Negeri Samarinda 9


Virus

Gambar 2.12 Struktur tubuh bakteriofag

Di dalam tubuh virus (isi tubuh virus) terdapat materi


genetik sederhana yang terdiri dari senyawa asam nukleat yang
berupa ADN atau ARN. Bentuk ADN dan ARN tergantung pada
spesifikasi virus. Setiap jenis virus hanya memiliki 1 macam molekul
materi genetik, yaitu ADN saja atau ARN saja. Materi genetik
tersebut dapat berupa rantai ganda yang berpilin atau rantai
tunggal, dengan bentuk memanjang, lurus, atau melingkar.

Gambar 2.13 Materi Genetik (DNA atau RNA saja)


Bentuk kapsid pada virus bermacam-macam, ada yang
bulat, oval, batang, polihedral, atau seperti huruf T. Pada beberapa
virus, misalnya virus flu dan herpes, di luar kapsid masih terdapat
struktur tambahan yang berupa kapsul pembungkus atau amplop.

Politeknik Negeri Samarinda 10


Virus

Kapsul pembungkus ini berfungsi membantu virus untuk


menyerang (menginfeksi) tubuh inang atau hospes, sehingga tubuh
inang tersebut menderita suatu penyakit.

Gambar 2.14 Struktur Kapsid pada Virus Influensa

d. Cara hidup
Virus tidak dapat hidup di alam secara bebas, melainkan harus
berada didalam sel makhluk hidup yang lain. Berbagai makhluk hidup
dapat terserang virus, misalnya manusia, hewan, tumbuhan dan bakteri.
Virus yang menginfeksi bakteri disebut sebagai bakteriofag
atau disingkat fag. Virus yang menginfeksi manusia dan menyebabkan
penyakit pada manusia, misalnya cacar, polio, hepatitis, mata belek,
influenza, demam berdarah, diare, ebola, dan AIDS. AIDS disebabkan
oleh HIV yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Virus yang
menginfeksi hewan misalnya yang menyebabkan penyakit sampar pada
ayam, anjing gila (rabies), dan penyakit kuku pada ternak. Virus yang
menyerang tumbuhan misalnya penyebab penyakit mosaik pada
tembakau, kanker pada jeruk, dan busuk pada sayuran.

Politeknik Negeri Samarinda 11


Virus

Virus yang menyerang tanaman biasanya ditularkan pada


serangga. Serangga yang mengisap atau memakan tanaman yang terkena
virus dapat menularkannya ke tanaman lain. Virus yang menyerang
manusia dapat ditularkan baik secara kontak langsung maupun tak
langsung dengan penderita. Polio dan hepatitis dapat ditularkan melalui
air sumur yang tercemar, piring makan, sendok makan, dll. Cacar, mata
belek dan polio dapat ditularkan melalui kontak langsung. Demam
berdarah ditularkan oleh nyamuk aedes agypti. HIV ditularkan melalui
darah, cairan sekresi vagina, semen (ejakulasi), air susu, hubungan
kelamin, jarum suntik, dan transfusi darah. Selain itu juga dapat
ditularkan melalui plasenta ibu hamil ke janinnya.
Virus harus dibiakkan didalam jaringan makhluk hidup. Di
laboratorium, virus dapat dibiakkan didalam embrio telur ayam
e. Cara berkembang biak
Virus hanya dapat berkembang biak pada sel-sel hidup dan
untuk reproduksinya virus hanya memerlukan asam nukleat.
Karena dapat melakukan reproduksi, maka virus dianggap sebagai
makhluk hidup (organisme).
Di dalam proses reproduksi, virus memerlukan lingkungan
sel hidup (di dalam jaringan tubuh) sehingga virus memerlukan
organisme lain sebagai inang atau hospesnya. Contoh organisme
yang menjadi hospes virus adalah bakteri, jaringan embrio, hewan,
tumbuhan, dan manusia. Proses reproduksi virus disebut replikasi
(penggandaan diri tubuh virus). Proses replikasi virus semenjak
menempel pada sel inang sampai terbentuknya virus yang baru
melibatkan siklus litik dan siklus lisogenik.

Politeknik Negeri Samarinda 12


Virus

Gambar 2.15 Siklus litik dan lisogenik Bakteriofag

Siklus litik adalah replikasi virus yang disertai dengan matinya


sel inang setelah terbentuk anakan virus yang baru. Siklus litik virus yang
telah berhasil diteliti oleh para ilmuwan adalah siklus litik virus T
(Bacteriophage), yaitu virus yang menyerang bakteri Escherichia coli
(bakteri yang terdapat di dalam colon atau usus besar manusia).
Siklus litik Bakteriofag terdiri atas 5 fase, yaitu fase adsorbsi,
fase penetrasi sel inang, fase eklifase, fase replikasi, dan fase pemecahan
sel inang. Berikut penjelasannya.

1) Fase Adsorbsi
Pada fase ini, ujung ekor Bakteriofag menempel atau melekat pada
bagian tertentu dari dinding sel bakteri yang masih dalam keadaan
normal. Daerah itu disebut daerah reseptor (receptor site atau
receptor spot). Virus yang menyerang bakteri E. coli, memiliki
lisozim (lisozyme) yang berfungsi merusak atau menselubungi dinding
sel bakteri.

Politeknik Negeri Samarinda 13


Virus

2) Fase injeksi
Pada fase ini, kulit ujung ekor virus T dan dinding sel bakteri E. coli
yang telah menyatu tersebut larut hingga terbentuk saluran dari tubuh
virus T dengan sitoplasma sel bakteri. Melalui saluran ini ADN virus
merusak ke dalam sitoplasma bakteri dan bercampur dengannya.
3) Fase eklifase
Pada fase ini, setelah bercampur dengan sitoplasma bakteri, ADN
virus mengambili alih kendali ADN bakteri. Pengendalian ini terjadi
di dalam proses penyusunan atau sintesis protein di dalam sitoplasma
bakteri. Seterusnya ADN virus mengendalikan sintesis protein kapsid
virus.
4) Fase replikasi (fase sintesis : penyusunan)
Virus baru pada fase ini mulai dibentuk. ADN virus T mengadakan
pembentukan atau penyusunan ADN virus yang baru, dengan
menggunakan ADN bakteri sebagai bahan materinya, serta
membentuk selubung protein kapsid virus. Maka terbentuklah beratus-
ratus molekul ADN baru virus yang lengkap dengan selubungnya.
Setiap sel bakteri E.coli yang diserang oleh virus T dapat
menghasilkan 200-300 virus T yang baru.
5) Fase pemecahan sel inang atau litik
Setelah terbentuk virus T yang baru, dinding sel bakteri akan pecah
(litik). Selanjutnya sejumlah virus T yang baru tersebut akan keluar
dan siap untuk menyerang sel bakteri E.coli yang baru (yang lain).
Selain secara litik, reproduksi virus juga bisa terjadi secara lisogenik. Pada
siklus lisogenik, ADN atau ARN virus menempel pada kromosom sel inang
(membentuk profage) dan mengadakan replikasi. Bedanya dengan siklus litik,
pada siklus lisogenik sel inang tidak pecah atau mati, sehingga setiap kali sel
inang membelah di dalamnya juga terdapat virus-virus yang berkembangbiak.
Daur lisogenik diawali dengan fase adsorbsi, dan injeksi seperti daur litik.
Setelah itu, virus masuk ke penggabungan, fase pembelahan, fase sintesis, fase
perakitan, dan akhirnya fase litik.

Politeknik Negeri Samarinda 14


Virus

a. Fase Adsorbsi
Uraian sama dengan daur litik
b. Fase Injeksi
Uraian sama dengan daur litik
c. Fase Penggabungan
Ketika memasuki fase injeksi, DNA virus masuk kedalam tubuh bakteri.
Selanjutnya, DNA virus menyisip kedalam DNA bakteri atau melakukan
penggabungan. DNA bakteri berbentuk sirkuler, yakni seperti kalung yang
tidak berujung dan berpangkal. DNA tersebut berupa benang ganda yang
berpilin.
Mula-mula DNA bakteri putus, kemudian DNA virus menggabungkan diri
diantara benang yang putus tersebut, dan akhirnya terbentuk DNA sirkuler
baru yang telah disisipi DNA virus. Dengan kata lain, didalam DNA
bakteri terkandung materi genetic virus.
d. Fase Pembelahan
Dalam keadaan tersambung itu, DNA virus tidak aktif, yang dikenal
sebagai profag. Oleh karena DNA virus menjadi satu dengan DNA bakteri,
maka jika DNA bakteri melakukan replikasi, profag juga ikut melakukan
replikasi. Misalnya saja jika bakteri akan membelah diri, DNA bakteri
mengopi diri dengan proses replikasi. Dengan demikian, profag juga ikut
terkopi. Terbentuklah dua sel bakteri sebagai hasil pembelahan dan dalam
setiap sel anak bakteri terkandung profag yang identik. Demikian
seterusnya hingga proses pembelahan bakteri berlangsung berulang kali
sehingga setiap sel bakteri yang terbentuk didalamnya terkandung profag.
Dengan demikian jumlah profag mengikuti jumlah sel bakteri yang
ditumpanginya.
e. Fase Sintesis
Oleh karena satu dan lain hal, misalnya karena radiasi atau pengaruh zat
kimia tertentu, profag tiba-tiba aktif. Profag tersebut memisahkan diri dari
DNA bakteri. Selanjutnya, DNA virus mengadakan sintesis, yakni
mensintesis protein untuk digunakan sebagai kapsid bagi virus-virus baru.
Selain itu, DNA virus juga melakukan replikasi DNA sehingga DNA virus
menjadi banyak.
f. Fase Perakitan

Politeknik Negeri Samarinda 15


Virus

Kapsid-kapsid dirakit menjadi kapsid virus yang utuh, yang berfungsi


sebagai selubung virus. Kapsid virus yang terbentuk mecapai 100-200
kapsid baru. Selanjutnya, DNA hasil replikasi masuk ke dalamnya guna
membentuk virus-virus baru.
g. Fase Litik
Setelah terbentuk virus-virus baru terjadilah lisis sel bakteri (uraian sama
dengan daur litik). Virus-virus yang terbentuk berhamburan keluar dari sel
bakteri lalu menyerang bakteri baru. Dalam daur selanjutnya, virus dapat
mengalami daur litik atau daur lisogenik. Demikian seterusnya.
2.2. Parasitisme virus
Jika bakteriofag menginfeksikan genomnya ke dalam sel inang, maka virus
hewan diselubungi oleh endositosis atau, jika terbungkus membran, menyatu
dengan plasmalema inang dan melepaskan inti nukleoproteinnya ke dalam sel.
Beberapa virus (misalnya virus polio), mempunyai tempat-tempat reseptor yang
khas pada sel inangnya, yang memungkinkannya masuk. Setelah di dalam,
biasanya genom tersebut mula-mula ditranskripsi oleh enzim inang tetapi
kemudian biasanya enzim yang tersandi oleh virus akan mengambil alih. Sintesis
sel inang biasanya berhenti, genom virus bereplikasi dan kapsomer disintesis
sebelum menjadi virion dewasa. Virus biasanya mengkode suatu enzim yang
diproduksi terakhir, merobek plasma membran inang (tahap lisis) dan melepaskan
keturunan infektif; atau dapat pula genom virus terintegrasi ke dalam kromsom
inang dan bereplikasi bersamanya (provirus). Banyak genom eukariota
mempunyai komponen provirus. Kadang-kadang hal ini mengakibatkan
transformasi neoplastik sel melalui sintesis protein biasanya hanya diproduksi
selama penggandaan virus. Virus tumor DNA mencakup adenovirus dan
papavavirus; virus tumor DNA terbungkus dan mencakup beberapa retrovirus
(contohnya virus sarkoma rous).

2.3. Klasifikasi Virus


Contoh klasifikasi virus adalah klasifikasi Baltimore yang membagi virus
berdasarkan kombinasi asam nukleatnya (DNA atau RNA), rantai asam

Politeknik Negeri Samarinda 16


Virus

nukleatnya (tunggal atau ganda), dan cara replikasinya. Asam nukleat adalah
senyawa yang berfungsi sebagai pembawa sifat. Ada dua jenis asam nukleat, yaitu
DNA dan RNA. DNA pada umumnya berupa rantai ganda berpilin (double helix)
sedangkan RNA berupa rantai tunggal atau ganda tak bepilin. Virus juga memiliki
bermacam-macam asam nukleat. Klasifikasi Baltimore yang mengelompokkan
virus bedasarkan tipe asam nukleatnya adalah sebagai berikut:
Kelompok I : virus DNA rantai ganda
Kelompok II : virus DNA rantai tunggal
Kelompok III : virus RNA rantai ganda
Kelompok IV : virus RNA rantai tunggal positif
Kelompok V : virus RNA rantai tunggal negative
Kelompok VI : virus RNA transkripsi balik
Kelompok VII : virus DNA transkripsi balik

Ada juga pengelompokkan virus berdasarkan asam nukleatnya, yaitu virus DNA
dan virus RNA sebagai berikut:
1. Virus DNA
Virus DNA adalah virus yang asam nukleatnya berupa DNA, baik untai ganda
maupun untai tunggal. Golongan ini mencakup virus dari kelompok I dan II.
Ketika virus menginfeksi sel inang, DNA mengalami replikasi (penggandaan)
menjadi beberapa DNA. DNA juga mengalami transkripsi membentuk mRNA
(RNA duta). RNA duta (mRNA) akan mengalami translasi (penerjemahan)
untuk menghasilkan protein selubung virus. Masih didalam sel inang, DNA
dan protein virus mengkontruksi diri menjadi virus-virus baru. mRNA juga
mentranslasi membentuk enzim penghancur yang akhirnya menghancurkan
membran sel. Dengan demikian sel inang lisis (hancur) dan virus-virus keluar
dan siap menginfeksi sel inang yang baru. Virus yang intinya berupa DNA
misalnya virus herpes, bakteriofag, virus cacar.
2. Virus RNA
Virus RNA memiliki asam nukleat berupa RNA, baik untai ganda maupun
untai tunggal. Golongan ini mencakup virus dari kelompok III, IV, V. virus ini
didalam sel inang akan mengalami replikasi membentuk RNA-RNA baru.

Politeknik Negeri Samarinda 17


Virus

RNA juga mengalami translasi membentuk protein untuk selubung virus.


didalam sel inang, RNA dan protein virus mengkontruksi diri menjadi virus-
virus baru. mRNA juga mentranslasi membentuk enzim lisis. Enzim lisis akan
menghancurkan membran sel. Dengan demikian sel inang lisis (hancur) dan
virus-virus keluar dan siap menginfeksi sel inang yang baru.
3. Virus Transkripsi Balik (reserve transcribing virus)
Virus ini merupakan virus yang bereplikasi menggunakan transkripsi balik,
yaitu pembentukan DNA dengan cetakan RNA. Golongan ini mencakup virus
dari kelompok VI, dan VII. Contoh dari virus ini adalah retrovirus, misalnya
HIV penyebab penyakit AIDS.
Berbeda dengan virus DNA dan RNA, retrovirus masuk ke dalam sel dengan
cara endositosis. Endositisis adalah masuknya molekul dengan cara sebagai
berikut. Sel membentuk tonjolan kemudian molekul dicaplok dan ditelan
masuk kedalam sel. Jadi dengan cara endositosis, baik inti maupun kapsid
retrovirus ikut masuk kedalam sel inang.
Didalam sel inang, RNA retrovirus dapat membuat kopi DNA (cDNA). Hal ini
dapat terjadi karena retrovirus memiliki enzim transcriptase balik, yaitu enzim
yang dapat membuat kopi DNA dari RNA. Kemampuan itu tidak dimiliki oleh
organisme selain virus. DNA kopi ini kemudian diintegrasikan kedalam DNA
inang (pada umunya sel hewan). DNA kemudian mengalami transkripsi
membentuk messenger RNA (mRNA), baik mRNA yang akan menjadi RNA
inti virus, maupun mRNA yang membawa kodon yang akan ditranslasikan
menjadi protein dan enzim transcriptase balik.
Selanjutnya RNA–RNA inti virus, enzim transcriptase balik, dan protein virus
mengkontruksi diri membentuk virus-virus baru. Retrovirus tidak
memproduksi enzim lisis. Jadi, virus-virus baru yang dibentuk didalam sel
inang keluar sel dengan tidak menghancurkan membran sel, tetapi dengan cara
eksositosis. Eksositosis adalah kebalikan dari endositosis.

2.4. Peranan Virus dalam Kehidupan Manusia

Politeknik Negeri Samarinda 18


Virus

Virus ada yang bermanfaat bagi manusia, ada pula yang menimbulkan
kerugian bagi manusia. Berikut akan diuraikan contoh-contoh virus yang
menguntungkan dan yang merugikan.
2.4.1 Virus yang menguntungkan
Pada daur hidup lisogenik, salah satu fasenya adalah fase penggabungan.
Pade fase lisogenik, DNA virus menyambungkan diri ke DNA bakteri. Ini
menyebabkan didalam DNA bakteri terkandung profag (DNA virus). Dengan kata
lain, didalam bakteri terkandung materi genetik virus. Ketika profag aktif dan
DNA bakteri hancur, sebagian DNA bakteri yang tidak hancur ada yang terbawa
DNA virus. Dengan demikian, DNA virus dapat mengandung gen bakteri.
Misalnya, didalam DNA virus terkandung DNA bakteri pertama. Apabila virus ini
menginfeksi bakteri kedua, dan kemudian mengikuti daur lisogenik, maka
didalam DNA bakteri kedua ini terkandung DNA virus dan DNA bakteri pertama.
DNA materi genetik yang dapat menentukan sifat makhluk hidup. Jika
DNA berubah, maka sifat makhluk hidup pun berubah. Berdasarkan prinsip ini,
jika didalam bakteri kedua terdapat DNA virus dan DNA bakteri pertama maka
sebagian sifat bakteri pertama dapat dimiliki oleh bakteri kedua. Jadi, bakteri
kedua memiliki sebagian sifat bakteri pertama. berdasarkan prisip diatas, maka
virus digunakan untuk keperluan berikut ini :

a. Membuat antitoksin
Melihat kasus lisogenik ini, para pakar berpikir, bagaimana kala
sebelumnya didalam DNA virus digabungkan DNA (gen) lain yang
menguntungkan , sehingga sifat menguntungkan ini dimiliki oleh bakteri
yang diinfeksi. Sebagai contoh, kedalam DNA virus dsambungkan DNA
(gen) manusia yang mengontrol sintesis antitoksin (pelawan racun).
Selanjutnya, gen tadi disambungkan ke sel bakteri oleh virus lisogenik. Sel
bakteri ini kini memuat gen manusia, yakni gen penghasil antitoksin. Dengan
kata lain bakteri yang semula tidak dapat menghasilkan antitoksin manusia,
sekarang mampu memproduksi antitoksin manusia.
Apabila bakteri terus menerus membelah diri, berarti setiap sel
bakteri baru yang dihasilkan akan mengandung DNA manusia dan mampu
memproduksi antitoksin. Antitoksin yang diproduksi dapat dipisahkan dan

Politeknik Negeri Samarinda 19


Virus

digunakan untuk melawan penyakit pada manusia. Bakteri yang demikian


dipelihara terus menerus. Tentu saja diusahakan agar DNA virus yang
tergabung itu tidak “kumat” lagi, agar DNA virus tidak “pergi” dari dalam sel
bakteri. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa virus dapat “dititipi” gen
manusia atau gen organisme lain untuk dimasukkan kedalam sel bakteri
sehingga sel bakteri tersebut membawa sifat gen yang dititipkan tersebut.
b. Melemahkan Bakteri
Contoh lain tentang virus yang menguntungkan adalah virus yang
menyerang bakteri pathogen. Jika DNA virus lisogenik masuk kedalam DNA
bakteri pathogen, maka bakteri tersebut menjadi tidak berbahaya. Misalnya
bakteri penyakit difteri dan bakteri penyebab demam scarlet yang berbahaya
akan berubah sifat menjadi tidak bebahaya jika didalam DNA-nya
tersambung oleh profag.
c. Memproduksi Vaksin
Selain itu, beberapa virus digunakan untuk memproduksi vaksin.
Vaksin adalah pathogen yang telah dilemahkan sehingga jika menyerang
manusia, tidak berbahaya lagi. Karena diberi vaksin, tubuh manusia akan
memproduksi antibody. Kelak jika pathogen yang sesungguhnya menyerang,
tubuh telah kebal Karena berhasil memproduksi antibody bagi pathogen
tersebut.
Ada beberapa teknik yang digunakan dalam produksi vaksin, antara lain :

 Inaktivasi vaksin dengan menggunakan formalin (vaksin tifoid dan


polio).
 Menggunakan bagian tertentu dari antigen mikroorganisme penyebab
penyakit untuk memicu respon imun.
 Melemahkan mikroorganisme hidup dengan merekayasa kondisi
pertumbuhannya.
 Vaksin yang dibuat daru racun (toksin) yang sering disebut toksoid.
 Menggunakan organisme yang hampir sama dengan virulen tetapi
tidak menimbulkan gejala serius.
d. Berperan dalam bioteknologi

Politeknik Negeri Samarinda 20


Virus

Contoh Baculovirus dapat digunakan sebagai pestisida biologis untuk


membunuh serangga pada tanaman budidaya.
e. Teknik rekayasa genetika dilakukan dengan memanfaatkan gen dari
mikroorganisme penyebab penyakit agar dapat menghasilkan antigen.
Beberapa pakar biologi terutama yang berkecimpung dalam bidang
rekayasa genetika justru banyak terbantu dengan keberadaan virus ini.
Berikut adalah beberapa manfaat dari penciptaan virus ini :
 Virus dapat digunakan untuk memproduksi interveron yaitu sejenis
senyawa yang dimanfaatkan untuk mencegah replikasi virus di dalam
sel induk.
 Virus juga dimanfaatkan untuk pembuatan vaksin berbagai jenis
mikroba penyebab penyakit bagi manusia seperti: vaksin sabin dan
salk untuk mencegah penyakit polio vaksin pasteur untuk mencegah
penyakit rabies.
 Virus juga dapat dimanfaatkan sebagai antibakterial karena dapat
menghancurkan bakteri-bakteri yang mengganggu pada produk-produk
makanan yang diawetkan.
 Virus juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan insulin.
Sebagai contoh virus penyebab kanker dapat dicangkokkan bersama
dengan gen-gen penghasil insulin atau zat lain ke bakteri sehingga
bakteri tersebut dapat berkembangbiak dengan cepat dan sekaligus
memproduksi insulin atau zat lain.
 Beberapa virus dapat dimanfaatkan untuk re-kombinasi genetika.
Melalui terapi gen, gen penyebab inveksi yang terdapat di dalam virus
dapat diubah menjadi gen baik (gen Penyembuh).
 Virus bermanfaat sebagai antibodi pada serum darah sebagaimana
sekresi pada membran mukosa yang membantu tubuh menghancurkan
unsur-unsur asing seperti virus (virus melawan virus).
 Virus berguna sebagai sebagai model sistem untuk mempelajari
peristiwa-peristiwa yang mengendalikan informasi genetik, karena

Politeknik Negeri Samarinda 21


Virus

virus sebenarnya adalah potongan-potongan informasi genetik yang


berbeda dengan informasi genetik sel.
2.4.2 Virus yang merugikan
a. Penyakit pada tumbuhan
1) Mozaik
Disebut mozaik karena pada tanaman yang terinfeksi (tomat, labu dan
tembakau) menunjukkan bercak-bercak pada daunnya atau buahnya.
Misalnya, penyakit mozaik pada tanaman tembakau yang disebabkan
tanaman diserang virus Tobacco Mozaik Virus (TMV).

Gambar 2.16 Penyakit Mosaik oleh TMV


2) Burik kuning
Burik kuning menyerang pada tanaman padi dan aster melalui
plasmodesmata sehingga menyebar ke seluruh tubuh tanaman. Ini
disebabkan plasmodesmata berfungsi untuk menghubungkan ruang-ruang
antar sel.
3) Kerdil
Tanaman yang terserang virus tungro, pertumbuhannya akan terhambat
sehingga tampak kerdil, penyebarannya oleh perantara serangga wereng
coklat dan wereng hijau berpindah dari tanaman satu ke tanaman lainnya.
Untuk mengatasi virus tungro ini pemerintah telah menggalakan
penanaman padi VUTW (varietas unggul tahan wereng).

b. Penyakit pada hewan


1) Polyoma penyebab tumor
Penyakit yang disebabkan virus circovirus (Beak and Feather Disease)
dan virus polyoma adalah penyakit paling umum yang menyebabkan
burung kesulitan memproduksi bulu.

Politeknik Negeri Samarinda 22


Virus

Gambar 2.17 Virus polyoma dan ayam yang terserang polyoma


2) New Castle Disease (NCD), Menyerang sistem saraf pada ternak
unggas, misalnya ayam. NCD umumnya disebut dengan tetelo.

Gambar 2.18 Virus Tetelo


3) Virus Rabies yang dapat menyerang pada anjing, kucing, rakun serta
monyet. Rabies adalah penyakit infeksi tingkat akut pada susunan saraf
pusat yang disebabkan oleh virus rabies. Penyakit ini bersifat zoonotik,
yaitu dapat ditularkan dari hewan ke manusia. Virus rabies ditularkan
ke manusia melalui gigitan hewan misalnya oleh anjing, kucing, kera,
rakun, dan kelelawar. Rabies disebut juga penyakit anjing gila. Salah
satu ciri anjing yang terkena rabies adalah terus-menerus
mengeluarkan air liur.

Gambar 2.19 Virus Rabies

Politeknik Negeri Samarinda 23


Virus

4) Adenovirus penyebab penyakit saluran pernafasan, beberapa


menyebabkan tumor pada hewan tertentu.

Gambar 2.20 Adenovirus


c. Penyakit pada manusia
1) AIDS
HIV merupakan virus yang menyebabkan AIDS (Acquired
Immune Deficiency Syndrome), suatu penyakit yang menyerang sistem
kekebalan tubuh. HIV merupakan golongan virus yang jarang terdapat
pada manusia, yaitu retrovirus.

Gambar 2.21 Retrovirus


Retrovirus merupakan virus RNA yang dapat membuat DNA
melalui proses transkripsi balik. Oleh karenanya, virus ini melengkapi diri
dengan enzim spesifik reverse transcriptase. HIV menyerang limfosit T4
yang mempunyai peranan penting dalam mengatur imunitas. Seseorang
yang mengidap HIV jumlah limfosit T akan menurun. Sekali terinfeksi
HIV maka seumur hidup orang tersebut akan membawa virus HIV. Virus
HIV terdapat pada darah, cairan sperma, cairan yang dihasilkan vagina dan
cairan tubuh lainnya dari penderita AIDS.

Politeknik Negeri Samarinda 24


Virus

Penularan AIDS dapat terjadi melalui hal-hal berikut ini :


 Hubungan seksual baik homoseksual maupun heteroseksual.
 Transfusi darah dan produk darah lainnya yang berasal dari
pengidap AIDS.
 Penggunaan jarum yang berulang-ulang untuk penyuntikan, tusuk
jarum, tato.
 Dari ibu ke bayinya sewaktu persalinan atau lewat ASI (air susu
ibu).
Penularan AIDS tidak dapat melalui hal-hal sebagai berikut.
 Gigitan nyamuk atau serangga
 Berangkulan
 Bersin
 Batuk
 Air kolam renang
Urutan proses seseorang yang sehat dapat tertular virus HIV adalah
sebagai berikut :
 Selama 3-6 bulan, dalam darahnya belum ditemukan HIV (tes
darah negatif).
 Setelah 3-6 bulan, test darah akan menunjukkan HIV positif
sehingga sudah kategori pengidap (carrier).
 Lebih kurang 5-10 tahun kemudian mulai timbul gejala letih, lesu,
lelah, berat badan menurun drastis, demam (panas) lebih dari 1
bulan, diare lebih dari 1 bulan, sesak nafas dan batuk kering,
pembesaran kelenjar getah bening, sariawan yang lama atau terus
menerus, penyakit kulit dan pada akhirnya penderita akan
meninggal dunia karena penderita terserang oleh macam-macam
infeksi akibat tidak memiliki kekebalan tubuh.
Pencegahan agar kita tidak terkena virus HIV adalah sebagai berikut :
 Dari segi hubungan seksual :
a) hanya berhubungan seksual dengan suami atau istri
b) hindari perilaku seks bebas

Politeknik Negeri Samarinda 25


Virus

c) kelompok dengan resiko tinggi (wanita tunasusila) perlu


melindungi diri dengan alat kontrasepsi.
 Dari segi sanitasi
a) pemeriksaan darah dengan teliti
b) jarum dan alat tusuk kulit yang lain harus steril dan sekali pakai
c) pecandu obat bius harus menghentikan kebiasaannya
d) mensterilkan alat yang tercemar dengan cara dimusnahkan
e) membakar semua alat yang telah dipakai oleh penderita.
 Cara melalui ibu
Dengan mengimbau agar ibu yang terinfeksi AIDS untuk tidak
hamil.
2) Hepatitis
Pada penyakit ini , virus menyerang hati penderita hingga
membengkak, mengakibatkan empedu beredar keseluruh tubuh.
Akibatnya, kulit dan bola mata penderita berwarna kuning. Itulah
sebabnya penyakit ini disebut penyakit kuning.

Gambar 2.22 Hepatitis Virus


Saat ini dikenal ada lima virus hepatitis yang dapat menginfeksi
manusia yaitu virus yang menyebabkan hepatitis A, B, C, D dan E.
Hepatitis A dan E tergolong ringan dan dapat pulih dalam beberapa
minggu. Hepatitis B, C dan D dapat menyebabkan hepatitis kronis yang
diderita selama hidup.
Hepatitis A dan E disebarkan melalui feses dan dan dapat
menginfeksi tubuh melalui air dan makanan yang tercemar feses penderita.

Politeknik Negeri Samarinda 26


Virus

Untuk mencegah terkena hepatitis A dan E, kita harus menjaga kebersihan


diri dan lingkungan serta makanan dan minuman yang kita santap.
Hepatitis B, C dan D ditularkan terutama melalui kontak darah
dengan penderita. Hepatitis D diderita hanya orang yang terinfeksi virus
hepatitis B. orang yang beresiko tinggi terkena hepatitis B, C dan D adalah
pecandu obat, pekerja kesehatan, pasien cuci darah, orang yang memiliki
banyak pasangan seksual dan bayi yang lahir dari ibu yang terinfeksi
hepatitis ini. Saat ini baru tersedia vaksin untuk hepatitis B, sedangkan
hepatitis C dan D belum ada vaksinnya. Untuk menghindari terkena
hepatitis B, C dan D adalah dengan mengurangi kontak dengan virus
hepatitis ini. Misalnya denga menghindari pemakaian barang-barang
pribadi secara bersama-sama dengan penderita hepatitis, antara lain sakit
gigi, pisau cukur dan gunting kuku.
Hepatitis B, virus ini berkembang di dalam jaringan hati sehingga
dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan sel-sel hati.

Gambar 2.23 Virus Hepatitis B (kiri) dan Hepatitis C (kanan)


Tanda dan gejala hepatitis B pada keadaan akut adalah nafsu makan
berkurang, mual, lesu, muntah dan demam, nyeri sendi, setelah 3-10 hari
air seni berwarna gelap (coklat) seperti teh, kulit dan bagian putih mata
berwarna kuning.
Hepatitis B dapat dicegah dengan vaksinasi, diharapkan terbentuk
kekebalan terhadap penyakit hepatitis B dengan daya lindung kurang lebih
lima tahun, kemudian usaha yang dapat kita lakukan adalah dengan

Politeknik Negeri Samarinda 27


Virus

mengkonsumsi makanan yang tinggi kalori dan proteinnya, istirahat


cukup, tidak mengkonsumsi makanan dan minuman yang beralkohol,
mengkonsumsi obat dan vitamin yang berfungsi memperbaiki fungsi hati.
Penyakit Hepatitis C adalah penyakit hati yang disebabkan oleh
virus Hepatitis C (HCV= Hepatitis C virus). Virus Hepatitis C masuk ke
sel hati, menggunakan mesin genetik dalam sel untuk menduplikasi virus
Hepatitis C, kemudian menginfeksi banyak sel lainnya. 15% dari kasus
infeksi Hepatitis C adalah akut, artinya secara otomatis tubuh
membersihkannya dan tidak ada konsekwensinya. Sayangnya 85% dari
kasus, infeksi Hepatitis C menjadi kronis dan secara perlahan merusak hati
bertahun-tahun. Dalam waktu tersebut, hati bisa rusak menjadi sirosis
(pengerasan hati), stadium akhir penyakit hati dan kanker hati.

Hepatitis berarti pembengkakan pada hati. Banyak macam dari


virus Hepatitis C. Dalam banyak kasus, virus yang masuk ke dalam tubuh,
mulai hidup di dalam sel hati, mengganggu aktivitas normal dari sel
tersebut, lalu menggunakan mesin genetik dalam sel untuk menduplikasi
virus Hepatitis C kemudian menginfeksi sel lain yang sehat.
Jika anda penderita Hepatitis C, sangat penting untuk
mengkonsumsi makanan sehat dan menghindari alkohol. Alkohol akan
memperparah kerusakan hati anda, baik anda dalam pengobatan ataupun
tidak. Salah satu gejala umum dari Hepatitis C adalah kelelahan kronis.
Kelelahan juga bisa sebagai efek samping pengobatan Hepatitis C. Rasa
lelah akibat Hepatitis C dapat diatasi dengan istirahat cukup dan
menjalankan olah raga yang rutin.
Virus Hepatitis C sangat pandai merubah dirinya dengan cepat.
Sekarang ini ada sekurang-kurangnya enam tipe utama dari virus Hepatitis
C (yang sering disebut genotipe) dan lebih dari 50 subtipenya. Hal ini
merupakan alasan mengapa tubuh tidak dapat melawan virus dengan
efektif dan penelitian belum dapat membuat vaksin melawan virus
Hepatitis C. Genotipe tidak menentukan seberapa parah dan seberapa

Politeknik Negeri Samarinda 28


Virus

cepat perkembangan penyakit Hepatitis C, akan tetapi genotipe tertentu


mungkin tidak merespon sebaik yang lain dalam pengobatan.
Sering kali orang yang menderita Hepatitis C tidak menunjukkan
gejala, walaupun infeksi telah terjadi bertahun-tahun lamanya. Jika gejala-
gejala di bawah ini ada yang mungkin samar :

 Lelah
 Hilang selera makan

 Sakit perut

 Urin menjadi gelap

 Kulit atau mata menjadi kuning (disebut "jaundice") jarang terjadi

Dalam beberapa kasus,Hepatitis C dapat menyebabkan peningkatan


enzim tertentu pada hati, yang dapat dideteksi pada tes darah rutin.
Walaupun demikian, beberapa penderita Hepatitis C kronis mengalami
kadar enzim hati fluktuasi ataupun normal.
Meskipun demikian, sangat perlu untuk melakukan tes jika anda
pikir anda memiliki resiko terjangkit Hepatitis C atau jika anda pernah
berhubungan dengan orang atau benda yang terkontaminasi. Satu-satunya
jalan untuk mengidentifikasi penyakit ini adalah dengan tes darah.
Penularan Hepatitis C biasanya melalui kontak langsung dengan
darah atau produknya dan jarum atau alat tajam lainnya yang
terkontaminasi. Dalam kegiatan sehari-hari banyak resiko terinfeksi
Hepatitis C seperti berdarah karena terpotong atau mimisan, atau darah
menstruasi. Perlengkapan pribadi yang terkena kontak oleh penderita
dapat menularkan virus Hepatitis C (seperti sikat gigi, alat cukur atau alat
manicure). Resiko terinfeksi Hepatitis C melalui hubungan seksual lebih
tinggi pada orang yang mempunyai lebih dari satu pasangan.
Penularan Hepatitis C jarang terjadi dari ibu yang terinfeksi
Hepatitis C ke bayi yang baru lahir atau anggota keluarga lainnya.
Walaupun demikian, jika sang ibu juga penderita HIV positif, resiko

Politeknik Negeri Samarinda 29


Virus

menularkan Hepatitis C sangat lebih memungkinkan. Menyusui tidak


menularkan Hepatitis C.
Jika anda penderita Hepatitis C, anda tidak dapat menularkan
Hepatitis C ke orang lain melalui pelukan, jabat tangan, bersin, batuk,
berbagi alat makan dan minum, kontak biasa, atau kontak lainnya yang
tidak terpapar oleh darah. Seorang yang terinfeksi Hepatitis C dapat
menularkan ke orang lain 2 minggu setelah terinfeksi pada dirinya.

3) Demam Berdarah Dengue (DBD)


Demam berdarah disebabkan oleh virus dengue, yang termasuk
genus flavivirus. Ada beberapa subtipe virus ini, misalnya DEN-1, DEN-2,
DEN-3 dan DEN-4. Dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk
Aedes aegypti menunjukkan gejala panas tinggi mendadak dan terus
menerus selama 2-7 hari, nafsu makan dan minum turun, lemah, mual,
muntah, sakit kepala, sakit perut, nyeri ulu hati, bintik merah di kulit,
pendarahan di gusi dan hidung, berak darah, muntah darah. Pada tingkat
yang lebih parah terjadi pendarahan pada organ-organ tubuh sehingga
dapat menyebabkan kematian. Pendarahan karena virus menyebabkan
jumlah trombosit (zat pembeku darah) menurun.

Gambar 2.24 Daur hidup flavivirus

Politeknik Negeri Samarinda 30


Virus

Pemberantasan sarang nyamuk dengan membersihkan tempat-


tempat air, kain atau pakaian jangan sampai tergantung, menguras bak
penampungan air, mengubur kaleng bekas, memberi obat (misalnya
ABATE) pada tempat air yang sulit dikuras sehingga jentik-jentik nyamuk
mati, penyemprotan dengan racun serangga untuk membasmi nyamuk
dewasa.

Gambar 2.25 Virus Dengue (kanan) dan Nyamuk Aedes Aegypti (kiri)

4) Influenza
Penyakit ini menyerang semua manusia. Virus influenza berbentuk
bola. Asam nukleatnya terdiri dari 8 bagian RNA yang berbeda didalam
kapsid. Kapsid terdiri dari membran protein dan molekul glikoprotein. Ada
lebih dari 200 macam virus penyebab influenza yang telah diketahui.
Bagian yang diserang oleh virus influenza adalah saluran napas bagian
atas, hingga timbul ingus. Orang yang baru saja sembuh dari influenza
dapat terserang lagi. Sebenarnya orang tersebut sudah kebal terhadap virus
influenza yang baru menyerangnya. Influenza disebabkan oleh infeksi
virus Orthoneovirus, ditularkan lewat udara dan masuk ke alat-alat
pernafasan. Tanda dan gejalanya adalah demam, sakit kepala, nafsu makan
menurun, nyeri otot, biasanya akan sembuh sendiri dalam 3-7 hari.
Pencegahan dengan jalan menjaga daya tahan tubuh serta menghindari
interaksi dengan penderita.
Jadi, influenza yang dideritanya kemudian disebabkan oleh virus
influenza yang lain. Untuk menangkalnya, usahakan tubuh tetap sehat

Politeknik Negeri Samarinda 31


Virus

dengan makan dan istirahat yang cukup. Virus flu burung tergolong virus
influenza.

Gambar 2.26 Influenza Virus


5) SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) atau sindrom pernafasan
akut.
Pada pertengahan Maret 2003, dunia digemparkan oleh
kemunculan penyakit infeksi virus baru, yaitu Sindrom Pernapasan Akut
Parah (Severe Acute Respiratory Syndrome). Penyakit ini lebih dikenal
sebagai SARS. SARS diduga disebabkan oleh virus baru yang bermutasi
dari virus Corona. Virus ini menyerang sistem pernafasan.
1) Gejala awal demam lebih dari 38oC tubuh, menggigil.
2) Masa inkubasi 2 sampai 10 hari.
3) Lemah, letih dan lesu.
4) Batuk kering dan sesak nafas karena kekurangan oksigen.

Penularan diduga kuat melalui kontak langsung dengan penderita,


udara (dari batuk atau bersin orang yang terinfeksi), bersentuhan dengan
benda yang mengandung virus dan feses. Obat atau vaksin khusus untuk
SARS belum berhasil dibuat. Obat-obatan interferon tampak menjanjikan,
tetapi berefek samping, yaitu terjadi depresi dan nyeri otot.

Politeknik Negeri Samarinda 32


Virus

Cara pencegahan adalah sebagai berikut.


1) Hindari berkunjung ke daerah yang terkena wabah.
2) Hindari penderita dengan gejala pneumonia.
3) Hindari menyentuh organ mulut, mata dan hidung.
4) Petugas medis diharap menggunakan masker.

6) Polio
Virus polio memiliki capsid dengan bentuk icosahendral,
virionnya tidak berselubung, sferis dan berukuran 20-30 nm, termasuk
RNA virus. Manusia merupakan satu-satunya inang alami virus polio dan
pada umumnya polio menyerang anak-anak. Masa inkubasi virus ini 3-35
hari, tapi umumnya antara 7-14 hari. Sumber utama virus ini dari saluran
usus orang yang terinfeksi. Feses orang tersebut mengandung virus polio
yang dapat menular lewat mulut melalui makanan yang terkontaminasi
olehnya. Virus ini menyerang sel-sel yang membatasi saluran pencernaan
dan selsel susunan saraf pusat, masuk ke dalam tubuh melalui makanan,
minuman atau pernafasan. Gejala klinik infeksi virus polio adalah demam,
malaise, sakit tenggorokan, sakit kepala, meningitis aseptic, poliomyelitis
paralitik (lumpuh). Jadi, virus yang menyerang selaput otak (meninges)
dan merusak sel saraf diotak depan akan menyebabkan lumpuh.
Pencegahannya dilakukan dengan vaksinasi secara oral. Vaksin untuk
polio adalah vaksin Salk dan Sabin. Vaksin Salk berfungsi dengan
mengaktifkan produksi antibodi di serum. Vaksin menetralkan virus yang
virulen (mampu menginfeksi) saat memasuki aliran darah dan mencegah
serangan ke sistem saraf. Sementara vaksin Sabin mengandung virus polio
yang sudah dilemahkan.

Politeknik Negeri Samarinda 33


Virus

Gambar 2.27 Virus Polio

7) Smallpox (cacar)
Cacar adalah penyakit akut, fatal dan sering epidemik. Cacar
menyerang tubuh dan menimbulkan luka pada sekujur tubuh dan wajah.
Virus cacar (virus varicela, smallpox virus) merupakan virus DNA dengan
ukuran 250 x 400 nm. Virus ini dapat bertahan hidup di luar sel inang.
Manusia merupakan satusatunya inang alami virus ini, meskipun dapat
pula menyerang kera Infeksi awal virus variola pada manusia terjadi pada
membran mukosa saluran pernafasan bagian atas. Virus ini memperbanyak
diri dalam mukosa dan jaringan limfa sehingga terjadi verimia pertama.
Veremia sekunder terjadi setelah perkembangbiakan virus dalam
organ-organ yang mengakibatkan erupsi pada kulit dan membran mukosa.
Gejala awalnya adalah menggigil, demam, sakit kepala, sakit punggung
dan lesu. Luka pertama muncul di wajah, kemudian menyebar ke lengan
atas, tangan, dan anggota badan yang lain. Masa inkubasi virus ini
biasanya 12-16 hari.
Sumber infeksi adalah orang yang terinfeksi. Penyebaran penyakit
terjadi melalui kontak langsung, sekresi mulut, hidung dan benda yang
terkontaminasi virus tersebut, seperti tempat tidur dan selimut. Cacar dapat
diatasi dengan pemberian vaksin cacar.

Politeknik Negeri Samarinda 34


Virus

Gambar 2.28 Virus variola penyebab cacar


8) Flu burung
Virus flu burung pertama dideteksi di Hongkong tahun 1997.
Setelah mereda, virus ini kembali merebak diakhir tahun 2003 dan
mematikan ratusan ribu ekor ayam di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Dari berbagai strain virus flu burung, hanya ada satu strain yang dapat
menginfeksi manusia, yaitu H5N1.
Flu Burung disebabkan oleh virus influenza tipe A, dulu hanya
menginfeksi unggas, tetapi belakangan ditemukan juga di kuda, babi,
kucing dan manusia. Virus ini dapat berkembang dan melintas, pindah dari
unggas ke manusia, ada banyak subtipe virus influenza ini karena jenis
virus ini mudah sekali bermutasi atau berubah bentuk, tetapi berubahnya
tidak langsung total. Secara kasar, misalnya sekarang virus ini bertangan
dua, besok dapat berubah bertangan dua setengah. Karena mudah berubah
maka seseorang yang hari ini terkena flu dan telah sembuh, besoknya dia
bisa terkena flu lagi.
Cara penularan virus ini melalui pernafasan dan juga dari debu
atau udara, penularan dari unggas terutama dari droplet (lendir yang
terutama dari hidung unggas). Lendir tersebut dapat menginfeksi lewat air,
wadah pakan dan kotoran (faeces). Pada manusia penularannya dapat
lewat ingus atau saat bersin, sedangkan perpindahan virus dari unggas ke
manusia melalui udara.
Masa inkubasi setelah terinfeksi virus ini sekitar 3 hari, artinya
pada hari ke-3 setelah terinfeksi, penderita akan menunjukkan gejala-

Politeknik Negeri Samarinda 35


Virus

gejala penyakit. Meskipun sekarang ini belum ditemukan bukti


perpindahan flu burung dari manusia ke manusia, sebaiknya orang terdekat
di sekitar penderita tidak kontak dulu atau membatasi kontak dengan
penderita. Jika harus kontak, lebih baik menggunakan masker. Gejala pada
manusia yang terinfeksi flu burung sama dengan gejala flu biasa, yaitu
demam tinggi (>38 °C) disertai pilek. Seperti pada unggas, virus ini pada
manusia juga akan beredara ke seluruh pembuluh darah dan menyebabkan
demam tinggi. Jika suhu tubuh tidak diturunkan pembuluh darah akan
pecah, apabila terjadi pada pembuluh darah otak dapat berakibat fatal. Jika
mengalami gejala seperti ini sebaiknya langsung berkonsultasi dengan
dokter, apalagi jika gejala tersebut tidak segera sembuh.

Gambar 2.29 Avian Flu


Virus memiliki kemampuan tinggi untuk mengubah tingkat
keganasan atau struktur proteinnya. Dengan kata lain, virus dapat memiliki
kemampuan lain yang pada awalnya tidak dimilikinya. Hal yang
ditakutkan adalah jika virus flu burung dan virus flu biasa ini bercampur
membentuk virus baru. Misalnya, seseorang tertular flu burung yang
mematikan ini kemudian pada saat yang sama dia tertular virus flu
manusia yang sangat gampang menular. Dua jenis virus ini kemudian
bercampur membentuk virus baru yang mematikan dan mudah sekali
menular. Untuk mencegah terinfeksi oleh virus flu burung, tindakan yang
perlu dilakukan antara lain:

Politeknik Negeri Samarinda 36


Virus

a. Mencuci tangan atau mandi dengan sabun jika melakukan kontak


dengan unggas.
b. Membersihkan kotoran unggas setiap hari.
c. Menjaga daya tahan tubuh dengan mengkonsumsi makanan bergizi
dan beristirahat cukup.
d. Mengolah daging unggas secara benar, yaitu suhu 80°C minimal 1
menit dan telur unggas pada suhu 64°C selama 4,5 menit.
Orang yang beresiko tinggi terinfeksi virus ini terutama peternak dan
pedagang unggas.
9) Mata Belek
Penderita mengalami sakit mata parah, mata berwarna merah
sekali dan mengeluarkan air mata serta kotoran mata yang banyak.
Biasanya mata penderita agak membengkak.
10) Campak
Campak biasanya menyerang anak-anak. Gejala campak adalah
demam tinggi, mengigau, batuk, mata pedih jika terkena cahaya dan rasa
ngilu diseluruh tubuh. Diawal fase inkubasi, virus berkembang biak
disaluran pernapasan atas. diakhir fase inkubasi, virus menuju kedarah dan
beredar keseluruh bagian tubuh, terutama kulit. Infeksi virus campak
sering diikuti infeksi sekunder oleh bakteri penyebab pneumenia dan
infeksi telinga.

Gambar 2.30 Penyakit campak


11) Herpes Simplex

Politeknik Negeri Samarinda 37


Virus

Virus ini menyerang membran lendir di mulut, alat kelamin, mata


dan kulit. Kulit yang terserang tersa sakit, panas, memerah dan melepuh.
Ada dua tipe virus penyebab herpes, yaitu HSV (Herpes Simplex Virus)
tipe 1 dan HSV tipe 2. HSV tipe 1 biasanya menyerang bibir, mulut,
hidung, dagu, dan pipi. Umumnya menginfeksi bayi dan anak-anak. HSV
tipe 1 dapat berpindah melalui ciuman, berbagi alat makan dan handuk.
HSV tipe 2 menyerang alat kelamin dan ditularkan melalui hubungan
seksual.

Gambar 2.31 Herpes Simplex


12) Gondong
Gondong (parotitis) berbeda dengan gondok akibat kekurangan
iodium. Gondong disebabkan karena serangan virus RNA, yang dapat
menyerang otak, pankreas, kelenjar parotid (di leher) dan jantung. Infeksi
pada kalenjar parotid menimbulkan bengkak dibelakang telinga dalam
waktu 18-21 hari setelah infeksi.
Penyakit ini mudah menular ke orang lain melalui hidung dan
mulut. Akan tetapi jika seseorang telah sembuh dari penyakit gondong, dia
akan memiliki kekebalan terhadap penyakit ini.

Politeknik Negeri Samarinda 38


Virus

Gambar 2.32 Gondong


13) Kanker
Ada sebagian kanker yang disebabkan oleh virus. Virus yang
menyerang adalah virus yang dapat menyisipkan DNA nya ke dalam
genom manusia. Virus dapat mengakibatkan sel penderita membelah terus-
menerus menjadi kanker.
14) Penyakit Ebola
Virus ebola pada awalnya menyerang sejenis kera di hutan Afrika.
Disebut virus ebola karena ditemukan di sungai Ebola di Zaire, Afrika.
Pada tahun 1976 diketahui bahwa virus ini dapat menyerang manusia dan
menimbulkan kematian. Penularan pada manusia dapat disebabkan kontak
kulit dengan penderita dan dari cairan tubuh penderita. Penderita
mengalami pendarahan disekujur tubuhnya.
Pada manusia ,mula-mula virus tersebut menyerang sel darah
putih makrofag dan jaringan fibroblas. Virus berkembang biak dan
menetap di jaringan tersebut. Selanjutnya virus menyebar menembus
organ-organ tubuh dan menyerang lapisan endotelium serta jaringan ikat di
bawahnya. Setelah seminggu, penderita mengalami pendarahan di dalam
tubuhnya, menderita kerusakan ginjal serta hati. Pada saat seperti ini
penderita mengalami demam, sakit kepala yang hebat dan merasa sangat
capek. Berikutnya penderita mengalami penggumpalan darah dan
pendarahan, baik di dalam tubuh maupun di bagian luar tubuhnya, hingga
akhirnya tak tertolong lagi.

Politeknik Negeri Samarinda 39


Virus

Gambar 2.33 Virus ebola


15) Cacar Air dan Herpes Zoster
Cacar air dan herpes zoster disebabkan oleh virus yang sama,
yaitu virus Varicella zoster. Cacar air pada anak-anak adalah penyakit
ringan, tetapi pada orang dewasa dapat menyebabkan kematian. Masa
inkubasi cacar air antara 14-16 hari.Virus terdapat dilendir saluran
pernapasan dan kemudian masuk kedarah dan beredar ketubuh, terutam
kulit. Gejala cacar air antara lain demam dan terbentuk gelembung kulit
kering. Jika tidak terjadi infeksi bakteri, luka akan sembuh tanpa berbekas.

Gambar 2.34 Virus Varicella


Herpes zoster adalah infeksi saraf sensori oleh VZV (Varicella
Zoster Virus). Herpes zoster terjadi pada orang dewasa yang pernah
terkena cacar air pada saat kecil. Infeksi zoster sangat pedih dan hanya
terdapat disepanjang saraf sensori yang terinfeksi. Penderita dapat lumpuh

Politeknik Negeri Samarinda 40


Virus

jika infeksi terjadi di sumsum tulang belakang, tetapi umumnya dapat


sembuh dalam 2-4 minggu.
Cacar air dan herpes zoster saling berkaitan. Setelah cacar air
sembuh, virus tinggaldi jaringan saraf. Virus tersebut dapat menjadi aktif
dan jika kondisi tubuh penderita lemah dapat menimbulkan herpes zoster.
16) Pilek ( Selesma)
Pilek disebarkan oleh ludah penderita yang terinfeksi dan kontak
langsung. Gejala penyakit ini tampak dalam waktu 12-28 jam setelah
infeksi. Gejalanya adalah tenggorokan kering, mata berair, hidung
mengeluarkan cairan dan membran hidung membesar sehingga susah
bernapas.
Pilek merupakan penyakit ringan dan tidak berbahaya. Hal yang
perlu diwaspadai adalah infeksi sekunder oleh bakteri. Pilek tidak dapat
diobati dengan antibiotik. Antibiotik hanya berguna mengobati infeksi
yang disebabkan bakteri.
17) Rabies (Anjing Gila)
Virus rabies menyerang sistem saraf pusat penderita. Virus rabies
berbentuk seperti peluru dan dapat menginfeksi semua hewan berdarah
panas misalnya anjing, kelelawar, serigala dan kucing. Manusia juga dapt
terkena rabies. Gejala rabies pada manusia adalah sakit kepala, gugup,
demam, lesu dan lumpuh. Kemudian diikuti mengigau, tertawa tanpa
sebab dan koma. Penderita mengalami hidrofobia (takut air).
Infeksi terjadi karena gigitan hewan yang terinfeksi atau karena
kontak luka terbuka dengan ludah hewanyang terinfeksi. Masa inkubasi
antara 10-14 hari sampai beberapa bulan. Pengobatannya adalah dengan
pemberian vaksin rabies.

18) Prion
Pada tahun 1998 negara-negara Eropa dan Asia menolak impor
daging sapi dari Inggris, karena diduga daging sapi dari Inggris berasal

Politeknik Negeri Samarinda 41


Virus

dari sapi yang terkena sakit gila (penyakit sapi gila). Dikhawatirkan
penyakit sapi gila ini menular kepada orang yang memakannya.
Penyakit sapi gila disebabkan oleh protein asing (prion) yang
merusak pusat saraf (otak). Penyakit ini dapat menyerang sapi, kambing
dan domba. Prion adalah suatu bentuk protein penginfeksi. Prion akan
mengubah struktur normal protein hewan yang terinfeksi sehingga menjadi
abnormal. Prion pada umumnya tahan terhadap enzim protease, panas,
radiasi dan penggunaan formalin. Struktur prion ini lebih sederhana
dibanding struktur virus.
Tabel 2.1 Beberapa virus, penyakit yang ditimbulkan, bagian
tubuh yang diserang serta cara penularannya
No. Nama Penyakit yang Bagian Tubuh Cara Penularannya
Virus Ditimbulkan yang Diserang
1. Virus Cacar Saluran Melalui kontak langsung
Cacar pernapasan dengan sumber infeksi,
bagian atas sekresi hidung, mulut, dan
dan menyebar benda yang telah
melalui darah terkontaminasi oleh virus,
seperti handuk, washlap,
selimut, baju, dan seprai
2. Virus Influenza Bagian atas Melalui udara
Influenza saluran
pernapasan
3. Virus Polio Selaput otak Melalui feses orang yang
Polio dan merusak telah terserang polio dan
sel saraf otak melalui makanan/minuman
depan yang telah terkontaminasi
4. Virus Gondong Otak, kelenjar Kontak langsung, percikan
Gondong parotid, ludah (droplet), muntahan,
/ Virus pankreas, dan dan bisa pula melalui air
RNA jantung kencing
5. Virus Rabies atau Sistem saraf Melalui gigitan dari hewan
Rabies Penyakit pusat yang telah terinfeksi rabies
Anjing Gila penderita
6. Virus Herpes Zoster Saluran Melalui saluran pernapasan

Politeknik Negeri Samarinda 42


Virus

Varisela atau Penyakit pernapasan dengan cara airborne


Cacar Air bagian atas, droplets dan secara kontak
kemudian langsung
menyebar
melalui darah
dan berhenti
di dalam kulit
7. Virus Demam Pembuluh Melalui gigitan nyamuk
Dengue Berdarah darah Aedes Aegypti
(DBD)
8. Virus Ebola Sel darah Awalnya virus ebola
Ebola menyerang sel darah putih
makrofag dan fibroblast,
setelah itu virus menyebar
ke seluruh jaringan tubuh
dan jaringan ikat di
bawahnya
9. Virus Herpes Kulit, selaput Virus masuk ke dalam
Herpes Simplex lendir, mata, tubuh melalui luka kecil,
Simplex bibir, mulut, pada bayi virus sering
alat kelamin, ditularkan pada saat
dan kadang- dilahirkan
kadang otak

2.5 Pencegahan dan pengobatan


Virus penyakit dapat masuk ke dalam tubuh manusia dengan beragam
cara, di antaranya melalui :
 Makanan
 Udara
 Pakaian
 Minuman
 Transfusi darah
 Air
 Kontak tangan

Politeknik Negeri Samarinda 43


Virus

 Mulut
 Tenggorokan
 Air susu
 Air liur
Namun sebagian besar virus masuk ketubuh manusia melalui mulut dan
hidung, sebagian melalui kulit yang luka. Sebenarnya di dalam tubuh kita ada
sistem pertahanan yang dapat menyerang virus yang masuk. Ketika ada virus yang
masuk, tubuh akan segera menyerangnya dengan cara sebagai berikut :
1. Cara yang pertama adalah sel darah putih atau fogosit akan segera memakan
dan merusak virus.
2. Cara yang kedua adalah tubuh menghasilkan molekul protein yang disebut
antibodi. Benda asing yang masuk ke dalam tubuh disebut antigen. Virus
juga dikenali tubuh sebagai antigen. Ketika antigen masuk ke dalam tubuh,
maka tubuh akan terpicu memproduksi antibodi. Antibodi ini sangat spesifik
dan menyerang hanya pada antigen yang memicunya.

Oleh karena virus menggunakan komponen sel untuk memproduksi


dirinya dan virus tinggal di dalam sel, maka sulit mengeleminasi virus tanpa
membunuh sel. Mematikan virus sama dengan mematikan sel. Oleh sebab itu,
Metode pengobatan sejauh ini yang dianggap paling efektif adalah vaksinasi yang
mencegah sel dari infeksi virus, untuk merangsang kekebalan alami tubuh
terhadap proses infeksi, dan obat-obatan yang mengatasi gejala akibat infeksi
virus.
Penyembuhan penyakit akibat infeksi virus biasanya disalah-antisipasikan
dengan penggunaan antibiotik, yang sama sekali tidak mempunyai pengaruh
terhadap kehidupan virus. Efek samping penggunaan antibiotik dapat
meningkatkan resistensi terhadap bakteri. terhadap antibiotik. Karena itulah
diperlukan pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan apakah suatu penyakit
disebabkan oleh bakteri atau virus.
Obat-obatan antibiotik yang digunakan dalam memerangi penyakit infeksi
oleh bakteri tidak dapat digunakan untuk mematikan virus. Namun jika terserang
influenza kita sering juga diberi obat antibiotik. Sebenarnya antibiotik ini untuk
mematikan bakteri penyebab infeksi sekunder yang sering menyertai penyakit

Politeknik Negeri Samarinda 44


Virus

oleh virus. Demikian pula obat-obatan influenza sebenarnya hanya untuk


mengobati gejalanya. Virus itu sendiri hanya dapat dilawan oleh daya tahan tubuh
kita (antibodi). Oleh karena itu, jika terkena influenza, makanlah makanan yang
bergizi dan istirahat yang cukup.
Terbentuknya antibodi di dalam tubuh dapat dirangsang secara buatan.
Untuk merangsang sel tubuh membentuk antibodi, tubuh diberi vaksin atau bibit
penyakit yang dilemahkan. Setelah tubuh membentuk antibodi, tubuh akan kebal
terhadap serangan penyakit. Virus juga dapat dibuat vaksin, misalnya vaksin
polio, hepatitis, dan cacar. Vaksin merangsang sel-sel limfosit untuk menghasilkan
antibodi. Jadi, vaksin dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Pasa saat ini juga telah diketahui bahwa sel-sel inang yang terinfeksi virus
merespons dengan menghasilkan protein khas yang disebut interferon. Interferon
ini tidak dapat mengamankan sel dari infeksi virus. Akan tetapi, jika interferon ke
luar sel dan berinteraksi dengan membran sel, maka sel-sel yang mengikat
interferon ini tidak dapat diinfeksi oleh virus. Sekarang para ahli mengembangkan
penelitian tentang interferon ini dalam upaya menemukan obat anti virus.

Politeknik Negeri Samarinda 45


Virus

BAB III

PENUTUP

1.1. Kesimpulan
Virus adalah parasit yang berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel
organisme biologis. Beberapa hal mengenai virus antara lain :
1. Asal mula penemuan virus dimulai tahun 1883 oleh ilmuwan Jerman Adolf
Meyer dimana ia menemukan daun tembakau berwarna hijau kekuning-
kuningan dimana terdapat cairan atau lendir. Penyakit ini disebut penyakit
mosaik. Melalui penelitiannya penyebab penyakit tersebut adalah mikroba
yang sangat kecil dan hanya dapat dilihat dengan mikroskop electron.
Selanjutnya Dmitri Ivanovsky berhasil menemukan alat penyaring bakteri
namun saat digunakan untuk menyaring mikroba penyebab penyakit mosaik
mikroba tersebut dapat lolos dari saringan sehingga ia menyimpulkan bahwa
mikroba tersebut lebih kecil dari bakteri. Pada tahun 1897, M. Beljerinck
ahli mikrobiologi Belanda menemukan fakta bahwa mikroorganisme
tersebut tidak dapat bereproduksi pada medium bakteri. Selanjutnya
Wendell M. Stanlye ilmuwan Amerika berhasil mengkristalkan makhluk
hidup tersebut dan diberi nama TMV (Tobacco Mosaic Virus).
Ciri-ciri virus adalah sebagai berikut :
 Ukuran virus berkisar antara 25-300 nm.
 Bentuk tubuh virus sangat bervariasi, ada yang bulat, oval, jarum, batang,
seperti huruf T dan juga bentuk polihedral.
 Tubuh virus bukan merupakan sel. Struktur tubuh virus T terdiri dari
bagian kepala dan bagian ekor. Dimana pada bagian kepala terbungkus
oleh protein yang disebut kapsid yang dilindungi lipida dan karbohidrat.
Di dalam tubuh virus terdapat materi genetik sederhana yang terdiri dari
asam nukleat berupa ADN atau ARN saja.
 Virus hanya dapat hidup didalam sel makhluk hidup dan dapat
mengkristal di luar sel makhluk hidup.

Politeknik Negeri Samarinda 46


Virus

 Virus hanya dapat berkembang biak pada sel-sel hidup dan


reproduksinya memerlukan asam nukleat. Reproduksi virus terjadi
dalam siklus litik dan lisogenik.
2. Jika bakteriofag menginfeksikan genomnya ke dalam sel inang, maka virus
hewan diselubungi endositas atau jika terbungkus membrane, menyatu
dengan plasmalema inang dan melepaskan inti nukleoproteinnya ke dalam
sel.
3. Virus diklasifikasikan berdasarkan kombinasi asam nukleatnya (DNA atau
RNA), rantai asam nukleatnya (tunggal atau ganda) dan cara replikasinya.
4. Beberapa peranan virus dalam kehidupan sehari-hari :
 Virus yang menguntungkan dapat digunakan untuk membuat antitoksin,
melemahkan bakteri, memproduksi vaksin, dalam bidang bioteknologi
Baculovirus digunakan sebagai pestisida biologis dan virus juga
digunakan untuk teknik rekayasa genetika.
 Virus yang merugikan dapat menyebabkan penyakit pada tumbuhan
seperti mozaik, burik kuning dan kerdil pada tanaman. Sedangkan pada
hewan dapat menyebabkan Polyoma, NCD, rabies, dan penyakit saluran
pernafasan.
 Pada manusia virus dapat menyebabkan beberapa penyakit yaitu AIDS,
hepatitis, DBD, influenza, SARS, polio, cacar, flu burung, mata belek,
campak, herpes, gondong, kanker, ebola, herpes zoster, rabies dll.
5. Pencegahan terhadap virus dilakukan oleh tubuh dimana sel darah putih
dapat memakan virus dan adanya antibodi yang mampu menyerang virus.
Untuk penyembuhannya infeksi virus diantisipasi dengan penggunaan
antibiotic, makan-makanan yang bergizi dan istirahat yang cukup.

Politeknik Negeri Samarinda 47


Virus

3.2 Soal dan Jawaban


1. Sebutkan ciri-ciri tubuh virus.
 Ukuran virus berkisar antara 25-300 nm.
 Bentuk tubuh virus sangat bervariasi, ada yang bulat, oval, jarum,
batang, seperti huruf T dan juga bentuk polihedral.
 Tubuh virus bukan merupakan sel. Struktur tubuh virus T terdiri dari
bagian kepala dan bagian ekor. Dimana pada bagian kepala terbungkus
oleh protein yang disebut kapsid yang dilindungi lipida dan karbohidrat.
Di dalam tubuh virus terdapat materi genetik sederhana yang terdiri dari
asam nukleat berupa ADN atau ARN saja.
 Virus hanya dapat hidup didalam sel makhluk hidup dan dapat
mengkristal di luar sel makhluk hidup.
 Virus hanya dapat berkembang biak pada sel-sel hidup dan
reproduksinya memerlukan asam nukleat. Reproduksi virus terjadi
dalam siklus litik dan lisogenik.
2. Jelaskan bagaimana struktur tubuh virus Bakteriofag yang menyerang
bakteri Esche richia coli.
Tubuh virus T terbagi atas bagian kepala dan bagian ekor. Bagian
kepala terbungkus oleh suatu selubung dari protein yang disebut
kapsid. Kapsid mempunyai fungsi sebagai pemberi bentuk pada virus,
dan juga berfungsi sebagai pelindung bagian dalam tubuh virus.
Bagian di luar kapsid terdapat selubung yang tersusun dari lipida dan
karbohidrat. Di dalam tubuh virus (isi tubuh virus) terdapat materi
genetik sederhana yang terdiri dari senyawa asam nukleat yaitu ADN
saja atau ARN saja.
3. Apakah perbedaan antara siklus lisogenik dan siklus litik ?
Pada siklus lisogenik sel inang tidak pecah atau mati, sehingga setiap kali
sel inang membelah di dalamnya juga terdapat virus-virus yang
berkembangbiak sedangkan pada siklus litik replikasi virus disertai dengan
matinya sel inang setelah terbentuk anakan virus yang baru.

Politeknik Negeri Samarinda 48


Virus

4. Sebutkan peranan virus yang menguntungkan bagi kehidupan manusia.


Virus yang menguntungkan bagi manusia dapat digunakan untuk membuat
antitoksin, melemahkan bakteri, memproduksi vaksin, dalam bidang
bioteknologi Baculovirus digunakan sebagai pestisida biologis dan virus
juga digunakan untuk teknik rekayasa genetika.
5. Sebutkan peranan virus yang merugikan tubuh manusia.
Pada manusia virus dapat menyebabkan beberapa penyakit yaitu AIDS,
hepatitis, DBD, influenza, SARS, polio, cacar, flu burung, mata belek,
campak, herpes, gondong, kanker, ebola, herpes zoster, rabies dll.
6. Sebutkan beberapa hal yang memungkinkan terjadinya penularan AIDS.
 Hubungan seksual baik homoseksual maupun heteroseksual.
 Transfusi darah dan produk darah lainnya yang berasal dari pengidap
AIDS.
 Penggunaan jarum yang berulang-ulang untuk penyuntikan, tusuk
jarum, tato.
 Dari ibu ke bayinya sewaktu persalinan atau lewat ASI (air susu ibu).

Politeknik Negeri Samarinda 49

Anda mungkin juga menyukai