“ANTIDIABETES”
DISUSUN OLEH :
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS TJUT NYAK DIEN
MEDAN
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah saya ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini
bisa selesai pada waktunya.
Terima kasih juga saya ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi
dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.
Saya berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.
Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun
demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.
Penulis
LISWANI FEBRINA
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................... 1
1.3 Tujuan ...................................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................. 3
2.1 Definisi Diabetes....................................................................................... 3
2.2 Terapi obat Antidiabetes........................................................................... 4
2.3 Insulin........................................................................................................ 4
2.4 Obat Hipoglikemik Oral............................................................................ 5
2.4.1 Golongan Sulfonylurea...................................................................... 5
2.4.2 Golongan Biguanida.......................................................................... 8
2.4.3 Golongan Tiazondindian (TZD)........................................................ 9
2.4.4 Golongan Inhibitor Alpha-Glukosidase............................................ 9
2.5 Interaksi Obat Antidiabetes...................................................................... 11
2.5.1 Interaksi Obat Golongan Anti Diabetes Oral.................................... 11
2.5.2 Interaksi Obat Dengan Antibiotik Lain............................................. 12
2.5.3 Interaksi Obat Dengan Steroid Anabolik.......................................... 12
2.5.4 Interaksi Obat Dengan Makanan....................................................... 12
BAB III PENUTUP................................................................................................... 12
3.1 Kesimpulan................................................................................................ 16
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 17
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
Berdasarkan uraian diatas, maka permasalahan yang diambil dari makalan ini
adalah :
1. Apa pengertian dari diabetes dan obat-obat antidiabetes?
2. Bagaimana penggolongan obat antidiabetes dan jenis-jenisnya?
3. Bagaimana interaksi yang dapat terjadi pada obat antidiabetes ini terhadap tubuh
maupun variabel yang lainnya?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dalam makalah obat antidiabetes ini adalah :
1. Untuk mengetahui dan menguraikan apa itu diabetes dan obat-obat antidiabetes.
2. Memahami jenis-jenis obat antidiabetes beserta penggolongannya.
3. Mengetahui interaksi apa yang akan terjadi pada tubuh saat penggunaan obat-obat
antidiabetes.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
4
4. Diabetes Gestasional
Merupakan diabetes yang timbul selama masa kehamilan karena pada kehamilan
terjadi perubahan hormonal dan metabolic sehingga ditemukan jumlah atau fungsi
insulin yang tidak optimal yang dapat menyebabkan terjadinya komplikasi yang
meliputi preklampsia, kematian ibu, abortus spontan, kelainan congenital dan
kematian neonatal.
2.3 Insulin
Terapi insulin merupakan satu keharusan bagi penderita Diabetes Tipe 1. Pada
Diabetes Tipe I, sel-sel beta Langerhans kelenjar pankreas penderita rusak, sehingga tidak
lagi dapat memproduksi insulin. Sebagai penggantinya, maka penderita Diabetes Tipe I
harus mendapat insulin eksogen untuk membantu agar metabolism karbohidrat di dalam
tubuhnya dapat berjalan normal. Walaupun sebagian besar penderita Diabetes Tipe 2 tidak
memerlukan terapi insulin, namun hampir 30% ternyata memerlukan terapi insulin
disamping terapi hipoglikemik oral.
5
a. Obat-obat yang meningkatkan sekresi insulin meliputi obat sulfonylurea dan glinida
dengan mekanisme kerja merangsang sekresi insulin dikelenjar pankreas, sehingga
hanya efektif pada penderita diabetes yang sel-sel beta pankreasnya masih berfungsi
dengan baik.
b. Sensitiser insulin (obat-obat yang dapat meningkatkan sensitifitas sel terhadap
insulin), meliputi obat-obat hipoglikemik golongan biguanida dan tiazolidindion,
yang dapat membantu tubuh untuk memanfaatkan insulin secara lebih efektif.
c. Inhibitor katabolisme karbohidrat, antara lain inhibitor α-glukosidase yang bekerja
menghambat absorpsi glukosa dan umum digunakan untuk mengendalikan
hiperglikemia post-prandial (post-meal hyperglycemia). Mekanisme kerjanya
dengan menghambat kerja enzim-enzim pencenaan yang mencerna karbohidrat,
sehingga memperlambat absorpsi glukosa ke dalam darah.
2.4.1 Golongan Sulfonylurea
Merupakan obat hipoglikemik oral yang paling dahulu ditemukan. Obat
hipoglikemik oral golongan sulfonilurea merupakan obat pilihan untuk penderita diabetes
dewasa baru dengan berat badan normal dan kurang serta tidak pernah mengalami
ketoasidosis sebelumnya. Senyawa-senyawa sulfonylurea sebaiknya tidak diberikan pada
penderita gangguan hati, ginjal dan tiroid. Obat-obat kelompok ini bekerja merangsang
sekresi insulin di kelenjar pankreas, oleh sebab itu hanya efektif apabila sel-sel beta
Langerhans pankreas masih dapat berproduksi. Penurunan kadar glukosa darah yang terjadi
6
kombinasi dengan obat hipoglikemik lainnya. Obat ini umumnya diberikan dengan dosis
awal 50 mg dan dinaikkan secara bertahap sampai 150-600 mg/hari. Dianjurkan untuk
memberikannya bersama suap pertama setiap kali makan.
Efek samping obat ini adalah perut kurang enak, lebih banyak flatus dan kadang-
kadang diare, yang akan berkurang setelah pengobatan berlangsung lebih lama. Obat ini
hanya mempengaruhi kadar glukosa darah pada waktu makan dan tidak mempengaruhi
kadar glukosa darah setelah itu. Bila diminum bersama-sama obat golongan sulfonilurea
(atau dengan insulin) dapat terjadi hipoglikemia yang hanya dapat diatasi dengan glukosa
murni, jadi tidak dapat diatasi dengan pemberian gula pasir. Obat ini umumnya diberikan
dengan dosis awal 50 mg dan dinaikkan secara bertahap, serta dianjurkan untuk
memberikannya bersama suap pertama setiap kali makan.
Adapan jenis obat antidiabetes golongan inhibitor alpha-glukosidase yaitu :
1. Acarbose
Contoh obat acarbose ini diantaranya adalah,
a. Glucobay
b. Precose
Acarbose adalah suatu oligosakarida yang diperoleh dari proses fermentasi
mikroorganisme Actinoplnes utahensis, acarbose dapat diberikan dalam terapi
kombinasi dengan sulfonilurea, metformin, atau insulin.
2. Miglitol
Contoh obat dari miglitol ini ialah Glycet. Miglitol biasanya diberikan dalam terapi
kombinasi dengan obat-obat antidiabet oral golongan sulfonylurea.
11
1. Golongan Antibiotik
Antibiotik merupakan substansi kimia yang diproduksi oleh berbagai spesies
mikroorganisme (bakteri, fungi, aktinomisetes), mampu menekan pertumbuhan
mikroba lain dan mungkin membinasakan.
2. Golongan Koagulan
Berikut adalah contoh obat beserta interaksinya dengan makanan :
3. Golongan Antiparkinson
Berikut adalah contoh-contoh obat beserta interaksinya :
4. Golongan Antihipertensi
Berikut adalah contoh-contoh obat beserta interaksinya :
Enalapril
Captopril Komponen yang
Calan-SR terdapat dalam akar
Sejenis gula-gula yang dibuat
Capoten licorice alami
dari Succus liquiritae
Inderal menyebabkan retensi
Makanan yang banyak
Lopressor garam dan air yang
mengandung garam
Vasotec dapat meningkatkan
Imidapril tekanan darah.
Spironolacton
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Obat atau senyawa-senyawa yang dapat meningkatkan risiko hipoglikemia
sewaktu pemberian obat hipoglikemik oral golongan sulfonilurea antara lain: insulin,
alkohol, fenformin, sulfonamida, salisilat dosis besar, fenilbutazon, oksifenbutazon,
dikumarol, kloramfenikol, senyawa-senyawa penghambat MAO (Mono Amin Oksigenase),
guanetidin, steroida anabolik, fenfluramin, dan klofibrat. Hormon pertumbuhan, hormon
adrenal, tiroksin, estrogen, progestin dan glukagon bekerja berlawanan dengan efek
hipoglikemik insulin. Disamping itu, beberapa jenis obat seperti guanetidin, kloramfenikol,
tetrasiklin, salisilat, fenilbutazon, dan lain-lain juga memiliki interaksi dengan insulin,
sehingga sebaiknya tidak diberikan bersamaan dengan pemberian insulin, paling tidak perlu
diperhatikan dan diatur saat dan dosis pemberiannya apabila terpaksa diberikan pada
periode yang sama.
16
DAFTAR PUSTAKA
Muchid, Abdu. 2005. Pharmaceutical care untuk penyakit diabetes mellitus. Dirjen
Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Departemen Kesehatan RI.
Pusdatin Kemenkes RI. 2014 Situasi dan Analisis Diabetes. Jakarta Selatan.
Basuki, E. 2004. Penyuluhan Diabetes Mellitus. Pusat Diabetes dan Lipid RSUP
Nasional Cipto Mangunkusumo-FKUI, Jakarta.
17