Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

“DIABETES MILLITUS”

Disusun oleh:

Mahasiswa Keperawatan Poltekkes Surakarta

JURUSAN D-IV KEPERAWATAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURAKARTA
2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PROMOSI KESEHATAN MENU
DIET SEHAT PENDERITA DIABETES MILLITUS
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Diabetes Millitus


Pokok bahasan : Menu Diet Sehat Penderita Diabetes Millitus
Target /sasaran : Komunitas
Hari / Tanggal : 06 Juni 2018
Waktu : 15 menit
Tempat : PANTI WREDA DARMA BAKTI KASIH SURAKARTA

A. Tujuan Instruksional Umum (TIU)


Setelah di lakukan tindakan penyuluhan kesehatan selama 1x20 menit, di harapkan ibu X
mampu memahami tentang Menu Diet sehat bagi penderita Diabetes Melitus.
B. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang diabetes mellitus selama 1x20 menit,
diharapkan ibu X mampu :
1. Menjelaskan Tujuan diet Diabetes Mellitus.
2. Menjelaskan Cara diet Diabetes Mellitus.
3. Menjelaskan Pelaksanaan diet Diabetes Mellitus.
4. Menjelaskan Contoh Menu diet Diabetes Mellitus.
5. Menjelaskan Cara Mengatasi Hipoglikemi akibat diet Diabetes Mellitus.
C. Materi Penyuluhan
1. Tujuan diet Diabetes Mellitus.
2. Cara diet Diabetes Mellitus.
3. Pelaksanaan diet Diabetes Mellitus.
4. Contoh Menu diet Diabetes Mellitus.
5. Cara Mengatasi Hipoglikemi akibat diet Diabetes Mellitus.
D. Metode Penyuluhan
Diskusi
Tanya Jawab
E. Media
Leaflet
F. Evaluasi
1. Ibu X dapat menjelaskan kembali Tujuan diet Diabetes Mellitus.
2. Ibu X dapat menjelaskan kembali Cara diet Diabetes Mellitus.
3. Ibu X dapat menjelaskan kembali Pelaksanaan diet Diabetes Mellitus.
4. Ibu X dapat menjelaskan kembali Contoh Menu diet Diabetes Mellitus.
5. Ibu X dapat menjelaskan kembali Cara Mengatasi Hipoglikemi akibat diet Diabetes
Mellitus.
G. Kegiatan Penyuluhan
No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta

1. 5 menit. Pembuka : a. Menyambut salam


dan mendengarkan.
a. Memperkenalkan diri.
b. Mendengarkan.
b. Menjelaskan tujuan dari penyuluhan.
c. Mendengarkan.
c. Melakukan kontrak waktu.
d. Mendengarkan.
d. Menyebutkan materi penyuluhan yang akan
diberikan.

2. 8 menit. Pelaksanaan : a. Memperhatikan.


b. Mendengarkan
a. Menjelaskan Tujuan diet Diabetes Mellitus. c. Bertanya.
b. Menjelaskan Cara diet Diabetes Mellitus.
c. Memberi kesempatan individu untuk bertanya.
d. Menjelaskan Pelaksanaan diet Diabetes
Mellitus.
e. Menjelaskan Contoh Menu diet Diabetes
Mellitus.
f. Memberi kesempatan individu untuk bertanya.
g. Menjelaskan Cara Mengatasi Hipoglikemi
akibat diet Diabetes Mellitus.
h. Memberi kesempatan individu untuk bertanya.
3. 5 menit Evaluasi : a. Menjawab.
a. Menanyakan kepada peserta tentang materi b.Menjelaskan
yang telah diberikan. pertanyaan.
b. Reinforcemet kepada peserta bila dapat
menjawab.
c. Reinforcement kepada peserta bila dapat
menjelaskan kembali pertanyaan/materi.
4. 2 menit. Penutup : a. Membalas ucapan
terimakasih.
a. Mengucapkan terimakasih kepada peserta.
b. Menjawab salam.
b. Mengucapkan salam kepada peserta.
MATERI PENYULUHAN

A. Tujuan Diet Diabetes Mellitus


Diabetes Melitus merupakan sekelompok kelainan metabolik yang diakibatkan oleh
adanya kenaikan kadar glukosa dalam tubuh / hiperglikemia. Dikatakan menderita DM
yaitu ketika kadar glukosa sewaktu >200g/dL disertai gejala klasik DM : poliuria,
polifagia, polidipsi, sedangkan kadar glukosa normal yaitu 70-120 mg/dL. Diabetes
merupakan penyakit yang tidak dapat disembuhkan akan tetapi kita dapat mengontrol
kadar glukosa dalam tubuh kita, salah satunya adalah dengan melakukan diet sehat.
Berikut adalah beberapa tujuan dari diet bagi penderita Diabetes Mellitus :
1. Membantu dan mengatur gula darah mendekati normal.
2. Mencapai berat badan normal.
3. Menghindari atau menunda komplikasi
4. Memberikan makanan sesuai kebutuhan
5. Mencegah terjadinya kadar gula darah terlalu rendah yang dapat menyebabkan
pingsan (hipoglikemia).
B. Cara Diet Diabetes Mellitus
Menyesuaikan makanan dengan kesanggupan tubuh untuk menggunakannya.
Terdapat beberapa prinsip yang harus diingat, yaitu :
1. Jadwal makanan : 3x makanan pokok dan 3x makanan selingan
2. Jumlah kalori sesuai dengan yang telah ditentukan.
3. Membatasi beberapa jenis makanan, yaitu :
Sumber hidrat arang komplek seperti : nasi, lontong, jagung, roti, ubi, singkong, talas,
kentang, sagu, bulgur, mie bihun, makaroni, dan makanan lain yang dibuat dengan
bahan dasar tepung-tepungan.
4. Menghindari beberapa jenis makanan yaitu :
Gula murni dan makanan yang diolah dengan gula murni seperti : gula pasir, gula
jawa, permen, dodol, coklat, madu, sirup, susu kental manis, es krim, kue manis,
cake, buah dalam kalengan, dendeng, abon, dsb.
C. Pelaksanaan diet Diabetes Mellitus
1. Makanlah teratur sesuai dengan jumlah pembagian makan yang telah ditentukan.
2. Gunakanlah daftar bahan makanan penukar, sehingga dapat memilih bahan makanan
yang sesuai dengan menu keluarga.
3. Hindarilah penggunaan gula murni dan makanan yang terbuat dari gula murni. Bila
kadar gula darah sudah terkendali diperbolehkan mengkonsumsi gula murni sampai 5
% dari kebutuhan energi total.
4. Gunakanlah gula obat untuk menggantikan gula murni (dapat diperoleh dalam bentuk
tablet, tepung, kristal, atau cairan. Boleh, selama konsumsi masih bisa dikontrol, dan
sebaiknya menggunakan pemanis buatan seperti sukrolosa, acesulfam-K, sakarin,
alkohol gula. Pemanis tersebut mengandung rendah kalori dan rendah gula.
Sedangkan pada makanan alami dapat mengkonsumsi madu murni atau daun stevia ,
karena pemanis tersebut juga rendah kalori dan aman digunakan untuk penderita
diabetes.
5. Makanlah banyak sayuran dan semua jenis buah.
6. Kebutuhan energi ditentukan dengan memperhitungkan kebutuhan untuk
metabolisme basal sebesar 25-30 kkal/kg BB normal.
7. Kebutuhan protein 10-15% dari kebutuhan energi total.
8. Kebutuhan lemak 20-25% dari kebutuhan energi total ( <10% dari lemak jenuh, 10%
dari lemak tidak jenuh ganda, sisanya dari lemak tidak jenuh tunggal). Kolesterol
makanan dibatasi maksimal 300 mg/hari.
9. Kebutuhan Karbohidrat 60 -70% dari kebutuhan energi total.
10. Serat dianjurkan 25 gr / hari.
D. Contoh Menu Diet Sehat Diabetes Mellitus
Daftar tabel pembagian makanan sehari
Berat (gram) Ukuran Rumah Tangga
Pagi (07.00)
Nasi 100 ¾ gelas
Telur 25 ½ butir
Tempe 50 2 ptg sdg
Sayur bayam 50 ½ gelas
Minyak 5 ½ sdm
Pukul 10.00
Apel 100 1 buah sdg
Siang (13.00)
Nasi 200 1 ½ gelas
Daging 50 1 ptg sdg
Tempe 50 2 ptg sdg
Sayur kangkung 100 1 gelas
Buah 100 1 ptg
Minyak 10 1 sdm
Pukul 16.00
Kentang rebus 100 1 bj sdg
Malam (19.00)
Nasi 150 1 gelas
Daging 50 1 ptg sdg
Sayuran 100 1 gelas
Buah 100 1 ptg sdg
Minyak 5 ½ sdm
Pukul 21.00
Roti tawar 20 1 iris

Contoh menu sehat penderita diabetes mellitus :


1. Pagi
Nasi
Telur dadar
Tahu bb kare
Tumis kool dan wortel
Pukul 10.00
Apel
2. Siang
Nasi
Balado ikan
Tempe goreng
Sayur bobor bayam
Cah sawi putih
Melon
Pukul 16.00
Kentang rebus
3. Malam
Nasi
Daging ungkep
Rolade tahu
Sup sayuran
Lalap timun
Pear
Pukul 21.00
Roti tawar
E. Cara Mengatasi Hipoglikemi akibat diet Diabetes
Hipoglikemia adalah suatu ketidaknormalan konsentrasi glukosa dalam plasma darah
yang menunjukkan nilai kurang dari 3,9 mmol/ l (70 mg/dl) dan merupakan komplikasi
akut DM yang seringkali terjadi secara berulang. Ada sedikit variasi nilai kadar gluksa
darah dalam mendefinisikan hipoglikemia. Menurut Smeltzer et al (2010) hipoglikemia
terjadi ketika kadar glukosa kurang dari 50-60 mg/dl. Berdasarkan American Diabetes
Association Workgroup on Hypoglycemia, (2005) sesuai perkembangan ilmu
pengetahuan dan banyak riset tentang hipoglikemia, nilai <= 70 mg/dl adalah nilai
rujukan yang sekarang digunakan untuk mendefinisikan hipoglikemia (ADA, 2005).
Hipoglikemi yang tidak tertangani dengan baik dapat memperberat penyakit diabetes
bahkan menyebabkan kematian (ADA, 2013; Cryer, 2005; Ferry, 2013; Phillips, 2009).
Hipoglikemi pada orang DM dapat disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya:
pemberian dosis insulin yang berlebih, perhitungan dosis insulin yang tidak sesuai dengan
intake makanan, penggunaan obat hipoglikemi oral jenis sulfonilurea sebagai obat untuk
menstimulasi produksi insulin tubuh, makan terlalu sedikit atau terlewatkan waktu
makan, dan aktivitas fisik yang berlebih (Phillips, 2009; Smeltzer et al, 2010).
Hipoglikemia diklasifikasikan sebagai ringan, sedang dan berat berdasarkan tanda
dan gejala serta kebutuhan bantuan dari luar. Hipoglikemi ringan dan sedang
menimbulkan gejala keringat dingin, tubuh terasa gemetar, jantung berdebar, kecemasan,
sulit berkonsentrasi, dan rasa lapar. Pasien DM dapat menolong dirinya sendiri dengan
cara meminum atau makan yang mengandung gula. Hipoglikemia berat sering muncul
tanpa dirasakan, menimbulkan gejala keletihan fisik, kebingungan, perubahan perilaku,
koma, kejang sampai terjadi kematian. Kondisi ini membutuhkan bantuan
penatalaksanaan medis secara cepat.
Hipoglikemia membutuhkan penanganan dengan cepat dan tepat sehingga tidak
berdampak merusak organ utama manusia terutama otak. Penurunan kadar glukosa di
bawah nilai < 55 mg/dl akan berdampak secara akut pada fungsi otak karena otak sangat
tergantung dengan glukosa dan otak tidak mampu menyimpan cadangan glukosa untuk
proses metabolismenya. Sel otak akan mengalami iskemia apabila tidak mendapatkan
suplai oksigen dan glukosa 4-6 menit, serta akan menimbulkan kerusakan otak yang
bersifat irreversible jika lebih dari 10 menit.
DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, S., 2006. Prinsip Dasar Ilmu Gizi, edisi ke-6. Jakarta: EGC.

Hafan jon,yulia agung waluyo. 2016. Studi fenomenologi pengalaman penyandang diabetes
melitus yang pernah mengalami episode hipoglikemia (phenomenology study the
experience of persons with diabetes mellitus who had experienced of hypoglycemia
episodes in depok city). NurseLine Journal. Vol 1, 159-175.

Smeltzer, S. C., & Bare B. G., 2002. Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.

http://gizi.depkes.go.id/wp-content/uploads/2013/09/Brosur-Diet-Diabetes-Melitus.pdf

Anda mungkin juga menyukai