Sop Poli Gigi Rs Ananda
Sop Poli Gigi Rs Ananda
ANANDA
PURWOKERTO
PROTAP
RSU ANANDA PURWOKERTO
Jl. Pemuda No.
Telp. (0281) 7603948 No Dokumen : No. Revisi Halaman :
Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh :
KOORDINATOR DIREKTUR
POLI GIGI RSU ANANDA RSU ANANDA
PROSEDUR TETAP
SHOK ANAPILAKTIS drg. S. HARI WIJAYADI dr....................................
NIP. .............................
Syok anafilaksi adalah salah satu manifestasi reaksi anafilaktik yang berat
Pengertian
dengan tanda-tanda kolaps vascular
Tujuan Agar penanganan syok anafilaksi berjalan dengan cepat dan tepat sehingga
dapat mencegah resiko lebih fatal dari syok anafilaksi
Ruang lingkup Prosedur ini mencakup semua kegiatan penanganan syok anafilaksi apabila
terjadi di unit pelayanan
Kriteria pencapaian Semua kasus syok anafilaksi dapat ditangani dengan cepat dan tepat
Prosedur a. Petugas menyimpan peralatan
b. Petugas menyuntikkan adrenalin intramuskular (i.m) 0,3-0,5 cc larutan
1:1000, untuk anak 0,01 cc/kg berat badan, maksimal 0,3 cc
c. Jika resep tidak ada atau kurang baik, petugas berikan suntikan intravenosa
larutan 1 : 10.000 sebanyak 3-5 cc (lebih baik kalau dosis lebih rendah
daripada suntikan pertama)
d. Petugas dapat mengulangi memberikan adrenalin setiap 5-10 menit
tergantung kebutuhan
e. Petugas memposisikan pasien berbaring, letak kepal lebih rendah
f. Jalan nafas dipertahankan, jika ada sumbatan dibebaskan dengan oral
airway atau teknik endotrakheal
g. Jika pernafasan terhenti, petugas melakukan nafas buatan dari mulut ke
mulut atau teknik endotrakheal
h. Jika ada oeden laryng mungkin perlu trakheostomi
i. Petugas memasang infus untuk memperbaiki hipovoemia
j. Petugas memeriksa oksigen
k. Jika sesak nafas berat dan belum membaik dengan adrenalin petugas
memberikan aminofilin 5mg/kg berat bdan secara intravenosa pelan-pelan
(selama 10-20 menit, umumnya dilarutkan dalam glukosa atau salin 20 cc
l. Jika kondisi makin memburuk petugas merujuk ke rumah sakit.
Referensi Pedoman kerja , tata laksana syok anafilaksis pada perawatan gigi di Rumah
Sakit
Unit Terkait - POLI GIGI
- i
-
Dokumen Terkait Rekam Medik
RSU.ANANDA
PURWOKERTO
PROTAP
RSU ANANDA PURWOKERTO
Jl. Pemuda No.
Telp. (0281) 7603948 No Dokumen : No Dokumen : No Dokumen :
Tanggal Terbit Tanggal Terbit
KOORDINATOR DIREKTUR
POLI GIGI RSU ANANDA RSU ANANDA
PROSEDUR TETAP
RUJUKAN drg. S. HARI WIJAYADI dr...........................
ALUR
PROSEDUR TETAP
LANGKAH-LANGKAH
INFORMED CONSENT drg. S. HARI WIJAYADI Dr. .......................
(IC)
Penolakan
Penjelasan kepada tertulis
penderita oleh dokter
yang akan melakukan
tindakan
Persetujuan tertulis
RSU.ANANDA
PURWOKERTO
PROTAP
RSU ANANDA PURWOKERTO
Jl. Pemuda No.
Telp. (0281) 7603948 No Dokumen : No Dokumen : No Dokumen :
Tanggal Terbit Tanggal Terbit
KOORDINATOR DIREKTUR
POLI GIGI RSU ANANDA RSU ANANDA
PROSEDUR TETAP
KONSULTASI drg. S. HARI WIJAYADI Dr..................................
ALUR
PROSEDUR TETAP
ANAMNESE
drg. S. HARI WIJAYADI Dr. .................................
PROSEDUR TETAP
INSPEKSI
drg. S. HARI WIJAYADI Dr...............................
PROSEDUR TETAP
PALPASI
drg. S. HARI WIJAYADI Dr...........................
Pengertian Metode pengkajian inspeksi dan palposi pada mulut dan paring
Tujuan Untuk mengetahui kelainan-kelainan terjadi pada daerah mulut dan
paring.
Pengkajian ……………………
Kebijakan …………… ……….
Prosedur 1. Pasien duduk berhadapan sejajar dengan petugas
2. atur pencahayaan yang memadai bila perlu gunakan penekan lidah
3. amati bibir gigi, gusi, lidah
4. perhatikan ciri-ciri umum sewaktu pengkajian antara lain kebersihan
gigi mulut
5. inspeksi paring dengan membuka mulut tekan lidah ke bawah pasien
berkata “ah”
6. pegang pipi diantara ibu jari dan jari telunjuk
7. palposi pada palatum dengan telunjuk
8. palposi dasar mulut dengan cara pasien disuruh berkata “eh”
kemudian pelposi dengan jari telunjuk
9. palposi lidah dengan cara pasien disuruh menjulurkan lidah
10. alat : penekan lidah / tongspatel
Unit Terkait 1. POLI GIGI
2. ……….
3. ……….
Pengertian Suatu anestesi dengan suntikan atau suatu penyuntikan obat bius
pada jaringan di dalam mulut.
Tujuan 1. Melumpuhkan syaraf setempat dimana kesadaran pasien
masih ada.
2. Menghilangkan rasa sakit
Pengkajian ……………………
Kebijakan a. Memberi suntikan obat bius sebelun tindakan.
b. Dilakukan pada Pasien dengan retensi gigi susu yang masih
kuat.
c. Gigi susu yang tidak tanggal pada waktunya tanggal dan gigi
tetap sudah tumbuh.
d. Pasien dengan gigi-gigi tetap yang ada indikasi untuk
dilakukan pencabutan.
e. Infiltrasi Anestesi untuk pencabutan gigi tetap rahang atas
dan gigi tetap rahang bawah yang sudah goyah.
f. Blok Anestesi untuk pencabutan gigi tetap rahang bawah.
Pengkajian ……………………
Kebijakan Dilakukan pada semua kasus luksasi gigi :
1. Gigi susu
2. Gigi tetap