MANAJEMEN OPERASIONAL
DOSEN PEMBIMBING
DISUSUN OLEH :
FAKULTAS EKONOMI
BLITAR
2019
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Penyayang, Kami panjatkan puja dan
syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya, kepada kami,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah MANAJEMEN OPERASIONAL tentang “
PERANCANGAN SISTEM KERJA ”.
Penulisan makalah ini dibuat adalah sebagai media pembelajaran di Universitas Islam Balitar ( UNISBA )
dalam rangka memenuhi tugas di Universitas yang berkaitan dengan bahan pembelajaran.
kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik segi susunan kalimat maupun tata
bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL………………………………........................................................... i
KATA PENGANTAR…………….……………………………………………………….. ii
BAB 1 : PENDAHULUAN…………………………..…………………………….……...... 1
Rumusan Masalah…………………………………………………............... 2
BAB 2 : PEMBAHASAN………………………………………………………………..…. 3
Pertumbuhan Ekonomi Di Berbagai Negara…………………………..……. 3- 4
BAB 3 : PENUTUP……………………………………………………………..…………. 12
Kesimpulan………………………………………………....……………… 12
Saran………………………………………………………………….…. 12- 13
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………….…….. 14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Penelitian kerjadikenal dengan istilahMethod Engineering, Work Study, Job Design adalah
suatu aktivitas yang ditujukan untuk mempelajari prinsip-prinsip dan teknik-teknik
gunamendapatkan rancangan sistem kerja yang terbaik. Tatanan sistem kerja yang efektif,
nyaman,aman, sehat dan efisien (ENASE), sehingga dicapai tingkat efektivitas dan efisiensi
kerja yangtinggi = produktivitas
Sistem Kerja adalah suatu kesatuan yang terdiri dari manusia, bahan, mesin, peralatan
danlingkungan. Keberadaan hal-hal tersebut dalam suatu sistem adalah karena adanya suatu
misitertentu yang harus dijalankan .Aktivitas penelitian kerja, meneliti tiga hal, yaitu :
1. Siapa (who) yang akan melaksanakan kegiatan/kerja tersebut ?, sudahkah pekerja
yangmelaksanakan kegiatan ini dipilih sesuai dengan persyaratan (job requirement) yang
ada?
2. Bagaimana (how) kegiatan tersebut akan diselesaikan ? Adakah metode kerja
yangditerapkan sudah dirancang dengan sebaik-baiknya ?
3. Dimana (where) kegiatan tersebut diselenggarakan ? apakah lingkungan dan tempatkerja
sudah dirancang secara layak ?
1.3 Tujuan
ISI
Globalisasi ekonomi merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan, dimana negara-negara
di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi dengan tanpa rintangan batas
teritorial negara. Globalisasi ekonomi mengharuskan penghapusan seluruh batasan dan hambatan
terhadap arus modal, barang dan jasa. Ketika globalisasi ekonomi terjadi, batas-batas suatu negara akan
menjadi kabur dan keterkaitan antara ekonomi nasional dengan perekonomian internasional akan semakin
erat. Globalisasi ekonomi di satu pihak akan membuka peluang pasar produk dari dalam negeri ke pasar
internasional secara kompetitif, sebaliknya juga membuka peluang masuknya produk-produk global ke
dalam pasar domestik.
Menurut Tanri Abeng, perwujudan nyata dari globalisasi ekonomi antara lain terjadi dalam bentuk-bentuk
berikut:
1. Globalisasi produksi
Globalisasi produksi yaitu dimana perusahaan berproduksi di berbagai negara, dengan sasaran agar biaya
produksi menajdi lebih rendah. Hal ini dilakukan baik karena upah buruh yang rendah, tarif bea masuk
yang murah, infrastruktur yang memadai ataupun karena iklim usaha dan politik yang kondusif. Dunia
dalam hal ini menjadi lokasi manufaktur global.
2. Globalisasi pembiayaan
Perusahaan global mempunyai akses untuk memperoleh pinjaman atau melakukan investasi (baik dalam
bentuk portofolio ataupun langsung) di semua negara di dunia. Sebagai contoh yaitu PT Telkom dalam
memperbanyak satuan sambungan telepon atau PT Jasa Marga dalam memperluas jaringan jalan tol telah
memanfaatkan sistem pembiayaan dengan pola BOT (build-operate-transfer)bersama mitrausaha dari
manca negara.
Perusahaan global akan mampu memanfaatkan tenaga kerja dari seluruh dunia sesuai kelasnya, seperti
penggunaan staf profesional diambil dari tenaga kerja yang telah memiliki pengalaman internasional atau
buruh kasar yang biasa diperoleh dari negara berkembang. Dengan globalisasi maka human movement
akan semakin mudah dan bebas
Dalam globalisasi ekonomi Indonesia berperan aktif dalam berbagai lembaga ekonomi internasional,
Diantaranya adalah :
ADB
ADB merupakan singkatan dari Asian Development Bank. Artinya, Bank Pembangunan Asia. ADB
adalah lembaga keuangan pembangunan multilateral. Tujuannya membantu upaya mengurangi tingkat
kemiskinan di negara-negara kawasan Asia Pasifik (Aspas). Pemegang saham ADB terdiri dari berbagai
negara. Jepang dan AS adalah pemegang saham terbesar. Tujuan utama ADB adalah memperbaiki tingkat
kesejahteraan masyarakat di kawasan Aspas. ADB memiliki peran penting dalam mendukung
pembangunan bagi Indonesia. Bentuknya berupa pinjaman yang diberikan melalui CGI. Pinjaman
tersebut antara lain diberikan melalui pembiayaan berbagai proyek-proyek kerja sama.
2. APEC.
APEC merupakan singkatan dari Asia-Pacific Economic Cooperation. Lembaga ini merupakan forum
kerja sama ekonomi. Anggotanya adalah negara-negara di kawasan Aspas, dibentuk pada tahun 1989.
Tujuan kerja sama ini untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi kawasan. Keanggotaan APEC terdiri dari
banyak negara, termasuk Indonesia. Perdagangan APEC mencapai 47 persen dari perdagangan dunia.
Sejak pembentukannya, berbagai kegiatan APEC telah menghasilkan berbagai komitmen. Di antara
komitmen tersebut adalah pengurangan tarif dan hambatan nontarif lainnya. Komitmen lainnya adalah
menciptakan kondisi ekonomi yang lebih efisien dan meningkatkan perdagangan. Indonesia merupakan
salah satu negara yang berperan aktif dalam pembentukan APEC. Indonesia perlu mempersiapkan diri
dalam menghadapi perdagangan dunia yang bebas. Semua kegiatan tersebut adalah untuk mengamankan
kepentingan nasional RI.
Bank Dunia.
Bank Dunia atau World Bank adalah salah satu badan khusus PBB. Bank Dunia berdiri tahun 1944. Pada
awalnya, fokus utama bantuan Bank Dunia diperuntukkan bagi rekonstruksi pasca Perang Dunia II.
Namun saat ini, Bank Dunia menfokuskan kegiatan pada upaya penurunan angka kemiskinan. Bank
Dunia merupakan sumber dana pembangunan terbesar bagi negara-negara di dunia.
WTO.
WTO merupakan singkatan dari World Trade Organization. Artinya, Organisasi Perdagangan Dunia.
Organisasi ini memiliki kewenangan mengatur dan mengawasi persetujuan perdagangan bebas antar
negara. WTO juga bertugas menjadi penengah bila terjadi perselisihan antara anggotanya.
Indonesia telah menjadi anggota WTO sejak tahun 1995. Posisi dasar Indonesia pada beberapa masalah
utama. Di bidang pertanian, yaitu memperjuangkan penurunan tarif produk pertanian di negara maju.
Indonesia juga memperjuangkan penghapusan subsidi pertanian di negara maju. Di bidang jasa, Indonesia
memperjuangkan perlindungan industri jasa di Negara berkembang.
Globalisasi ekonomi adalah aktifitas ekonomi global yang tidak dibatasi oleh teritorial antar wilayah, atau
kehidupan ekonomi global yang bersifat bebas. Artinya kita bisa saja mendirikan suatu usaha didaerah
manapun tak terkecuali diluar negeri misalnya. Dengan adanya globalisasi ekonomi seperti ini bisa saja
menimbulkan dampak negatif maupun dampak positif bagi kehidupan ekonomi kita.
Pandangan ini sesuai dengan teori Keuntungan Komparatif dari David Ricardo. Melalui spesialisasi dan
perdagangan faktor-faktor produksi dunia dapat digunakan dengan efisien, output dunia bertambah dan
masyarakat akan memperoleh keuntungan dari spesialisasi dan perdagangan dalam bentuk pendapatan
yang meningkat, selanjutnya dapat meningkatkan pembelanjaan dan tabungan.
Perdagangan yang lebih bebas memungkinkan masyarakat dari berbagai negara mengimpor lebih banyak
barang dari luar negeri. Hal ini menyebabkan konsumen mempunyai pilihan barang yang lebih banyak.
Selain itu, konsumen juga dapat menikmati barang yang lebih baik dengan harga yang lebih rendah.
Perdagangan luar negeri yang lebih bebas memungkinkan setiap negara memperoleh pasar yang jauh
lebih luas dari pasar dalam negeri. Semakin terbukanya pasar untuk produk-produk ekspor, dengan
catatan produk ekspor Indonesia mampu bersaing di pasar internasional. Hal ini membuka kesempatan
bagi pengusaha di Indonesia untuk melahirkan produk-produk berkualitas, kreatif, dan dibutuhkan oleh
pasar dunia.
4. Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik
Modal dapat diperoleh dari investasi asing dan terutama dinikmati oleh negara-negara berkembang karena
masalah kekurangan modal dan tenaga ahli serta tenaga terdidik yang berpengalaman kebanyakan
dihadapi oleh negara-negara berkembang. Semakin mudah mengakses modal investasi dari luar negeri.
Apabila investasinya bersif langsung, misalnya dengan pendirian pabrik di Indonesia maka akan
membuka lapangan kerja. Hal ini bisa mengatasi kelangkaan modal di Indonesia.
untuk pembangunan ekonomi Pembangunan sektor industri dan berbagai sektor lainnya bukan saja
dikembangkan oleh perusahaan asing, tetapi terutamanya melalui investasi yang dilakukan perusahaan
swasta domestik. Perusahaan domestik ini seringkali memerlukan modal dari bank atau pasar saham, dan
dari luar negeri terutama dari negara-negara maju yang memasuki pasar uang dan pasar modal di dalam
negeri dapat membantu menyediakan modal yang dibutuhkan tersebut.
Semakin mudah memperoleh barang-barang yang dibutuhkan masyarakat dan belum bisa diproduksi di
Indonesia.
7. Peluang menarik wisatawan.
Perdagangan barang, jasa layanan, dan komodit lain memberi peluang kepada Indonesia untuk ikut
bersaing merebut pasar perdagangan luar negeri, terutama hasil pertanian, hasil laut, tekstil, dan bahan
tambang. Di bidang jasa kita mempunyai peluang menarik wisatawan mancanegara untuk menikmati
keindahan alam dan budaya tradisional yang beraneka ragam.
Dampatif negatif globalisasi bagi kegiatan ekonomi di Indonesia terutama bersumber dari ketidaksiapan
ekonomi Indonesia dalam persaingan yang semakin bebas. Dampak negatifnya sebagai berikut:
Kemungkinan hilangnya pasar produk ekspor Indonesia karena kalah bersaing dengan produksi negara
lain yang lebih murah dan berkualitas. Misalnya produk pertanian kita kalah jauh dari Thailand.
Ancaman dari sektor keuangan dunia yang semakin bebas dan menjadi ajang spekulasi. Investasi yang
sudah ditanam di Indonesia bisa dengan mudah ditarik atau dicabut jika dirasa tidak lagi menguntungkan.
Hal ini bisa memengaruhi kestabilan ekonomi.
Perusahaan dalam negeri lebih tertarik bermitra dengan perusahaan dari luar. Akibatnya kondisi industri
dalam negeri sulit berkembang.
Globalisasi cenderung menaikkan barang-barang impor. Sebaiknya, apabila suatu negara tidak mampu
bersaing, maka ekspor tidak berkembang. Keadaan ini memperburuk kondisi neraca pembayaran. Efek
buruk lain dari globalisasi terhadap nerca pembayaran adalah pembayaran neto pendapatan faktor
produksi dari luar negeri cenderung mengalami deficit. Investasi asing yang bertambah banyak
menyebabkan aliran pembayaran keuntungan (pendapatan) investasi ke luar negeri semakin meningkat.
Tidak berkembangnya ekspor dapat mengakibatkan buruk terhadap neraca pembayaran.
Apabila hal-hal yang dinyatakan di atas berlaku dalam suatu negara, maka dalam jangka pendek
pertumbuhan ekonomi menjadi tidak stbil. Dalam jangka panjang pertumbuhan yang seperti ini akan
mengurangi lanjutnya pertumbuhan ekonomi.
Bisnis internasional merupakan kegiatan bisnis yang dilakukan antara Negara yang satu dengan Negara
yang lain. Bisnis terdiri dari berbagai macam tipe, dan, sebagai akibatnya, bisnis dapat dikelompokkan
dengan cara yang berbeda-beda. Kalsifikasi bisnis berdasarkan aktivitas yang dilakukannya dalam
menghasilkan keuntungan adalah sebagai berikut:
Manufaktur adalah bisnis yang memproduksi produk yang berasal dari barang mentah atau komponen-
komponen, kemudian dijual untuk mendapatkan keuntungan. Contohnya perusahaan yang memproduksi
barang fisik seperti mobil atau pipa.
Bisnis jasa adalah bisnis yang menghasilkan barang intangible (tak berwujud), dan mendapatkan
keuntungan dengan cara meminta bayaran atas jasa yang mereka berikan. Contohnya adalah konsultan
dan psikolog.
Pengecer dan distributor adalah pihak yang berperan sebagai perantara barang antara produsen dengan
konsumen. Kebanyakan toko dan perusahaan yang berorientasi-konsumen adalah distributor atau
pengecer.
Bisnis pertanian dan pertambangan adalah bisnis yang memproduksi barang-barang mentah, seperti
tanaman atau mineral tambang.
Bisnis finansial adalah bisnis yang mendapatkan keuntungan dari investasi dan pengelolaan modal.
Bisnis informasi adalah bisnis menghasilkan keuntungan terutama dari penjualan-kembali properti
intelektual (intelellectual property).
Utilitas adalah bisnis yang mengoperasikan jasa untuk publik, seperti listrik dan air yang biasanya didanai
oleh pemerintah.
Bisnis real estate adalah bisnis yang menghasilkan keuntungan dengan cara menjual, menyewakan, dan
mengembangkan properti, rumah, dan bangunan.
Bisnis transportasi adalah bisnis yang mendapatkan keuntungan dengan cara mengantarkan barang atau
individu dari sebuah lokasi ke lokasi yang lain.
Seperti tersebut diatas bahwa Bisnis internasional merupakan kegiatan bisnis yang dilakukan melewati
batas negara. Transaksi bisnis seperti ini merupakan transaksi bisnis internasional (International Trade).
Transaksi bisnis itu dilakukan oleh suatu perusahaan dalam suatu negara dengan perusahaan lain atau
individu di negara lain disebut Pemasaran Internasional atau International Marketing. Pemasaran
internasional berbeda dengan Bisnis Internasional, yaitu :
Dalam perdagangan internasional yang merupakan transaksi antar Negara itu biasanya dilakukan dengan
cara tradisional yaitu dengan cara ekspor dan impor. Dengan adanya transaksi ekspor dan impor tersebut
maka timbul neraca perdagangan antar negara (balance of tread).
Suatu Negara dapat memiliki surplus seraca perdagangan atau devisit neraca perdagangannya. Neraca
perdagangan yang surplus menunjukan keadaan dimana Negara tersebut memiliki nilai ekspor yang lebih
besar dibandingkan dengan nilai impor yang dilakukan dari negara partner dagangnya. Dengan neraca
perdagangan yang mengalami surplus ini maka apabila keadaan yang lain konstan maka aliran kas masuk
ke Negara itu akan lebih besar dengan aliran kas keluarnya ke Negara partner dagangnya tersebut. Besar
kecilnya aliran uang kas masuk dan keluar antar negara disebut neraca pembayaran (balance of
paymnets). Jika neraca pembayaran mengalami surplus, dikatakan bahwa negara mengalami pertambahan
devisa. Sebaliknya apabila negara itu mengalami devisit neraca perdagangannya maka berarti nilai
impornya melebihi nilai ekspor yang dapat dilakukannya dengan negara lain. Jadi, negara tersebut
mengalami devisit neraca pembayaran dan menghadapi pengurangan devisa Negara.
Pemasaran internasional yang merupakan keadaan suatu perusahaan dapat terlibat dalam suatu transaksi
bisnis dengan negara lain, perusahaan lain ataupun masyarakat umum di luar negeri. Transaksi bisnis
internasional ini pada umumnya merupakan upaya untuk memasarkan hasil produksi di luar negeri.
Dalam hal ini maka pengusaha akan terbebas dari hambatan perdagangan dan tarif bea masuk karena
tidak ada transaksi ekspor impor. Dengan melaksanakan kegiatan produksi dan pemasaran di negeri asing
maka tidak terjadi kegiatan ekspor impor. Produk yang dipasarkan dapat berupa barang dan/ atau jasa.
Semua bentuk transaksi internasional memerlukan transaksi pembayaran yang sering disebut fee(biaya).
Negara (Home Country) harus membayar, sedangkan pengirim (Host Country) memperoleh fee tersebut.
Perusahaan yang memasuki bisnis internasional pada umumnya terlibat atau melibatkan diri secara
bertahap dari tahap yang paling sederhana yang tidak mengandung resiko sampai dengan tahap yang
paling kompleks dan mengandung risiko bisnis yang sangat tinggi. Dalam memasuki bisnis internasional
ada beberapa yaitu:
1. Ekspor Insidentil
Dalam rangka untuk masuk ke dalam dunia bisnis Internasional suatu perusahaan pada umumnya dimulai
dari suatu keterlibatan yang paling awal yaitu dengan melakukan ekspor insidentil. Dalam tahap awal ini
pada umumnya terjadi pada saat adanya kedatangan orang asing di negeri kita kemudian ada yang
membeli barang-barang kemudian kita harus mengirimkannya ke negeri asing itu.
Tahap terdahulu dan dapat berkembang terus kemudian adanya hubungan bisnis yang rutin dan kontinyu,
bahkan transaksi yang semakin aktif. Keaktifan hubungan transaksi bisnis tersebut ditandai dengan
semakin berkembangnya jumlah dan jenis komoditi perdagangan Internasional. Pada tahap aktif ini
perusahaan negeri sendiri mulai aktif melaksanakan manajemen atas transaksi itu.
3. Penjualan Lisensi
Tahap berikutnya adalah tahap penjualan Iisensi. Dalam tahap ini Negara pendatang menjual lisensi atau
merek dari produknya kepada negara penerima. Dalam tahap yang dijual adalah hanya merek atau
lisensinya saja, sehingga negara penerima dapat melakukan manajemen yang cukup luas terhadap
pemasaran maupun proses produksinya termasuk bahan baku serta peralatannya. Untuk keperluan
pemakaian lisensi tersebut maka perusahaan dan negara penerima harus membayar fee atas lisensi itu
kepada perusahaan asing tersebut.
4. Franchising
Tahap berikutnya merupakan tahap yang lebih aktif lagi yaitu perusahaan di suatu negara menjual tidak
hanya lisensi atau merek dagangnya saja akan tetapi lengkap dengan segala atributnya termasuk peralatan,
proses produksi, resep-resep campuran proses produksinya, pengendalian mutunya, pengawasan mutu
bahan baku maupun barang jadinya, serta bentuk pelayanannya. Cara ini sering dikenal sebagai bentuk
“Franchising”. Dalam hal bentuk Franchise ini maka perusahaan yang menerima disebut sebagai
(Franchisee) dan perusahaan pemberi disebut sebagai( Franchisor). Contoh Franchise dari Indonesia
adaIah Es Teler 77, Ayam Goreng NY. Suharti, dan sebagainya.
Tahap berikutnya adalah bentuk Pemasaran di Luar negeri. Bentuk ini akan memerlukan intensitas
manajemen serta keterlibatan yang lebih tinggi karena perusahaan pendatang (Host Country) harus aktif
dan mandiri untuk melakukan manajemen pemasaran bagi produknya itu di negeri asing (Home Country).
Pengusaha pendatang yang merupakan orang asing harus mampu untuk mengetahui perilaku (segmentasi)
di negeri penerima itu sehingga dapat dilakukan program-program pemasaran yang efektif.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Globalisasi ekonomi merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan, dimana negara-negara
di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi dengan tanpa rintangan batas
teritorial Negara. Globalisasi ekonomi mengharuskan penghapusan seluruh batasan dan hambatan
terhadap arus modal, barang dan jasa. Ketika globalisasi ekonomi terjadi, batas-batas suatu negara akan
menjadi kabur dan keterkaitan antara ekonomi nasional dengan perekonomian internasional akan semakin
erat. .Bentuk perwujudan nyata dari globalisasi ekonomi yaitu, globalisasi produksi, globalisasi
pembiayaan dan globalisasi tenaga kerja.
Bisnis internasional merupakan kegiatan bisnis yang dilakukan antara Negara yang satu dengan Negara
yang lain. Macam Bisnis dalam aktivitas menghasilkan keuntungan yaitu secara, manufaktur, bisnis jasa,
pengecer dan distributor, bisnis pertanian dan pertambangan, bisnis finansial, bisnis informasi, utilitas,
bisnis real estate, bisnis transportasi. Di dalam bisnis internasional terdapat 2 jenis bisnis yaitu,
perdagangan internasional ( international trade ) dan pemasaran internasional ( international marketing ).
Pengertian perdagangan internasional dengan pemasaran internasional sering dianggap sama, padahal
berbeda. Perbedaan utama terletak pada perlakuannya dimana perdagangan internasinol dilakukan oleh
negara sedangkan pemasaran internasional adalah kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan yang
menentukan kegiatan bisnis yang lebih aktif, lebih progresif dibandingkan perdagangan internasional.
REFERENSI
https://www.berbagaireviews.com/2017/02/pengertian-globalisasi-ekonomi-
dan.html?m=1
https://candygloria.wordpress.com/2010/12/15/bisnis-internasional/