Anda di halaman 1dari 2

FISIOTERAPI DADA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


00 1/2
RS. SIDO WARAS

Tanggal Terbit Ditetapkan


Standar Prosedur
04 / 11 / 2013
Operasional
Lany Dwi Kurniawati S.,dr.
Direktur Rumah Sakit Sido Waras
PENGERTIAN Suatu tindakan yang diberikan pada penderita dengan jalan latihan
bernapas, menepuk daerah dinding dada, menggetarkan daerah
dinding dada serta menghisap sekresi yang dikeluarkan untuk
memperlancar pernapasan.

TUJUAN 1. Untuk mempertahankan, memperbaiki dan mencapai ke efektifan


dari seluruh bagian paru.
2. Mencegah kolaps dari pada paru yang disebabkan karena
terhambatnya sekresi untuk keluar.
3. Menghindarkan terjadinya komplikasi, misal :
bronkopneumonia.
4. Untuk mempertahanan kelancaran sirkulasi darah.
5. Untuk mencegah atropi otot – otot.

Indikasi :
1. Pasien dengan ventilator
2. Pasien dengan retensi sputum / reflek batuk, tidak baik namun
tidak aktif.
3. Pasien tidak aktif.

Kontra indikasi :
1. Pasien dalam keadaan shock
2. Relatif : fraktur iga
3. Pasien dengan TIK meningkat
4. Pasien dengan miocard infark

KEBIJAKAN Memenuhi kebutuhan oksigen.

PROSEDUR Cara kerja :


PELAKSANAAN 1. Cuci tangan.
2. Beritahu pasien.
3. Jika pasien sadar anjurkan pasien untuk latihan napas dalam
dengan cara memegang perut pasien dengan kedua tangan
kemudian tarik napas dalam lewat hidung, tahan, kemudian
keluarkan lewat mulut. Lakukan tindakan tersebut minimal 10
kali, jika pasien masih mampu lakukan lagi dalam 1 periode
( 10 x ).
4. Auskultasi seluruh lapang paru.
FISIOTERAPI DADA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


00 2/2
RS. SIDO WARAS

5. Posisikan pasien tidur dengan miring kiri atau kanan.


6. Tempatkan handuk diatas dada pasien.
7. Lakukan penepukan / claping dengan kedua tangan di seluruh
lapang paru dalam waktu 1 – 3 menit.
8. Lakukan vibrasi saat pasien ekspirasi dalam waktu 1 – 3 menit.
9. Lakukan claping dan vibrasi pada dada yang satunya dengan
lama waktu yang sama.
10. Jika pasien sadar lakukan postural drainage dan posisikan pasien
sesuai daerah paru dimana sekret akan dialirkan.
11. Jika pasien mampu batuk efektif anjurkan pasien untuk batuk
efektif.
12. Jika pasien tidak mampu batuk efektif lakukan suctioning dengan
tekanan 60 – 100 mmHg untuk bayi, 100 – 120 mmHg untuk
anak – anak, 100 – 300 mmHg untuk dewasa, jika pasien dengan
VM berikan O2 100 pre, post dan diantara tindakan suctioning.
13. Catat jumlah, warna dan konsistensi sputum.
14. Kembalikan pasien pada posisi semula.
15. Rapihkan peralatan dan dokumentasikan tindakan.

Hal – hal yang harus diperhatikan :


Didalam melakukan fisioterapi dada harus melihat keadaan umum
penderita, sehingga kita dapat mencegah komplikasi lebih lanjut.

Tindakan yang berhubungan dengan fisioterapi dada :


1. Latihan bernapas / breathing exercise
2. Penepukan / clapping
3. Menggetarkan / vibrating
4. Drainage posisi
5. Penghisapan / Suction

UNIT TERKAIT 1. Instalasi rehabilitasi medik


2. Sijangmed

Anda mungkin juga menyukai