Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sistem kardiovaskular dan sistem respirasi harus bekerja sama


untukmelakukan pertukaran gas. Sistem ini berfungsi untuk mengelola
pertukaran oksigen dan karbondioksida antara udara dan darah. Oksigen
diperlukan oleh semua sel untuk menghasilkan sumber energi dan
karbondioksida dihasilkan oleh sel-sel yang secara metabolis aktif dan
membentuk suatu asam yang harus dibuang dari tubuh (Corwin, 2001). Organ
pernapasan dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian penghantar udara dan
bagian yang berperan sebagai tempat pertukaran gas. Bagian penghantar udara
terdiri dari hidung, faring, laring, trakea, bronkhi dan bronkioli. Bagian
pertukaran gas terdiri dari bronkhiolus respiratorius, duktus alveolaris dan
alveoli (Plopper, 2007)

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah ini mengacu pada pemaparan makalah mengenai sistem


kardiovaskuler dan semua proses yang terjadi pada jantung, serta korelasinya
terhadap sistem transposrtasi dalam darah. Jawaban dari rumusan masalah ini
di paparkan melalui bab dan sub bab yang mempermudah pembaca untuk
memahami urutan sistem kardiovaskuler. Rumusan masalah tersebut yaitu :
1. Apa saja fungsi umum otot jantung?
2. Bagaimana Sistem transport distribusi dalam darah?
3. Bagaimana proses metabolisme dan kerja jantung ?
4. Apa Faktor-faktor utama yang memengaruhi pekerjaan jantung ?
5. Bagaimana Mekanisme kerja jantung ?

1
1.3 Tujuan Makalah

Setiap pembuatan makalah pasti memiliki tujuan tertentu untuk membaut


makalah tersebut bermanfaat. Tujuan utama makalah yang kami buat adalah
agar kami dapat memenuhi tugas fisiologi yang di berikan dosen, dan
kedepannya kami. Tujuan lainnya yaitu :
1. Untuk mengetahui fungsi umum otot jantung
2. Untuk mengatahui sistem transport distribusi dalam darah
3. Untuk mengatahui proses metabolisme dan kerja jantung
4. Untuk mengatahui faktor-faktor utama yang memengaruhi pekerjaan
jantung
5. Untuk mengatahui mekanisme kerja jantung

1.4 Manfaat Makalah

Agar mahasiswa lebih mengetahui mengenai sistem kardiovaskuler dalam


praktik kebidanan. Mengatahui bagaimana proses kerja jantung secara rinci dan
lebih memahami menganai bagian bagian jantung, proses metabolisme dan
transport distribusi dalam darah. Disajikan dengan visualisasi gambar, makalah
ini diharapkan dapat memperjelas proses pembelajaran sistem kardiovaskuler.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Fisiologi kardiovaskuler

Sistem kardiovaskuler pada prinsipnya terdiri dari jantung, pembuluh


darah, dan saluran limfe. Sistem ini berfungsi untuk mengangkut okosigen,
nutrisi dan zat-zat lain untuk didistribusikan ke seluruh tubuh serta
membawa bahan-bahan hasil akhir metabolisme untuk dikeluarkan dari
tubuh.

Jantung terletak pada mediastinum, yaitu kompartemen pada bagian


tengah rongga thoraks diantara dua rongga paru. Mediastinum merupakan
struktur yang dinamis, lunak yang digerakkan oleh struktur-struktur yang
terdapat didalamnya (jantung) dan mengelilinginya (diafragma dan gerakan
lain pada pernafasan) serta efek gravitasi dan posisi tubuh. (1)

3
2.1.1 Fisiologi Jantung

Jantung terdiri dari tiga otot utama yaitu otot atrium, otot
ventrikel, dan serat otot khusus pengantar rangsangan, sebagai
pencetus rangsangan. Tipe otot atrium dan ventrikel berkontraksi
dengan cara yang sama seperti otot rangka dengan kontraksi otot
yang lebih lama. Sedangkan serat khusus penghantar dan pencetus
rangsangan berkontraksi dengan lemah sekali, sebab serat-serat ini
hanya mengandung sedikit serat kontraktif. Serat ini menghambat
irama dan berbagai kecepatan konduksi, sehingga serat ini bekerja
sebagai suatu sistem pencetus rangsangan bagi jantung.

Fungsi umum otot jantung :

1. Sifat ritmisitas/otomatis : Otot jantung secara potensial dapat


berkontraksi tanpa adanya rangsangan dari luar. Jantung dapat
membentuk rangsangan (impuls) sendiri. Pada keadaan fisiologis
sel-sel miokardium memiliki daya kontraktilitas yang tinggi.
2. Mengikuti hukum gagal atau tuntas bila impuls yang lepas
mencapai ambang rangsang otot jantung maka seluruh jantung
akan berkontraksi maksimal, sebab susunan otot jantung sensitif
sehingga impuls jantung segera dapat mencapai semua bagian
jantung. Jantung selalu berkontraksi dengan kekuatan yang sama.
Kekuatan kontraksi dapat berubah-ubah bergantung pada faktor
tertentu, misalnya serat otot jantung, sushu, dan hormon tertentu.
3. Tidak dapat berkontraksi tetanik: Refraktor absolut pada otot
jantung berlangsung sampai seprtiga masa relaksasi jantung
merupakan upaya tubuh untuk melindungi diri.
4. Kekuatan kontraksi dipengaruhi panjang awal otot: Bila seberkas
otot rangka diregang kemudian dirangsang secara maksimal otot
tersebut akan berkontraksi dengan kekuatan tertentu. Serat otot
jantung akan bertambah panjang bila volume diastoliknya

4
bertambah. Bila peningkatan diastolik melampaui batas tertentu
kekuatan kontraksi akan menurun kembali.

Metabolisme dan kerja jantung :

Proses metabolisme jantung adalah aerobik yang membutuhkan


oksigen dan berhubungan erat dengan aktivitas metabolisme. Pada
kondisi basal, konsumsi oksigen jantung 7-10 ml/100 gram
miokardium/menit. Jika jantung mendapat oksigen selama beberapa
menit maka aktivitas mekanik akan terhenti. Jika aktivitas
meningkat, misalnya keerja berat, maka kebutuhan oksigen juga
meningkat dan peningkatan oksigen ini hanya dapat dengan
meningkatkan aliran darah koroner. Konsumsi oksigen jantung
terutama ditentukan oleh tegangan intramiokard yaitu tekanan
sistolik dan volume yang bila berlebihan akan meningkatkan
tegangan intramiokard.

Dalam keadaan normal serabut saraf simpatis yanng menuju ke


jantung terus menerus merangsang dengan frekwensi rendah,
mempertahankan kekuatan kontraksi ventrikel sekitar 20%.
Perangsangan parasimpatis maksimum pada jantung menurunkan
kekuatan kontraksi ventrikel sekitar 30%. Efek parasimpatis relatif
kecil dibandingkan dengan efek simpatis.

Peningkatan suhu menyebabkan peningkatan frekuensi jantung yang


besar dan penurunan suhu sangat mengurangi frekuensi. Efek ini
akibat peningkatan permeabilitas membran otot terhadap berbagai
ion. Kekuatan kontraksi jantung meningkat dengan peningkatan
suhu moderat. Peningkatan suhu yang lama melelahkan jantung dan
menyebabkan kelelahan.

Siklus jantung :

Jantung mempunyai empat pompa yang terpisah, dua pompa


primer atrium dan dua pompa tenaga vertikel. Periode akhir

5
kontraksi jantung sampai akhir kontraksi berikutnya dinamakan
siklus jantung. Tiap-tiap siklus dimulai oleh timbulnya potensial
aksi secara spontan. Simpul sinoatrial (SA) terletak pada dinding
posterior atrium dekstra dekat muara vena kava superior. Potensial
aksi berjalan dengan cepat melalui berkas atrioventrikular (AV)
kedalam ventrivel, karena susunan khusus sistem penghantar atrium
ke ventrikel terdapat perlambatan 1/10 detik. Hal ini memungkinkan
atrium berkontraksi mendahului ventrikel. Atrium bekerja sebagai
pompa primer bagi ventrikel dan ventrikel menyediakan sumber
tenaga utama bagi pergerakan darah melalui sistem vaskular.

6
Curah jantung :

Pada keadaan normal (fisiologis) jumlah darah yang dipompakan


oleh ventrikel kiri dan ventrikel kanan sama besarnya. Bila tidak
demikian akan terjadi penimbunan darah di tempat tertentu,
misalnya bila jumlah darah yang dipompakan ventrikel dekstra lebih
besar dari ventrikel sinistra. Jumlah darah tidak dapat diteruskan
oleh ventrikel kiri ke perederan darah sistemik sehingga terjadi
penimbunan darah di paru.

Jumlah darah yang dipompakan ventrikel dalam satu menit disebut


curah jantung (cardiac out put) dan jumlah darah yang dipompakan
ventrikel pada setiap kali sistole disebut volume sekuncup (stroke
volume) dengan demikian curah jantung sama dengan isi sekuncup
x frekuensi denyut jantung per menit.

Besar curah jantung seseorang tidak selalu sama, bergantung pada


keaktifan tubuhnya. Curah jantung pria dewasa pada keadaan
istirahat lebih kurang 5 liter dapat turun atau naik pada berbagai
keadaan. Curah jantung meningkat pada waktu kerja berat, stres,
peningkatan suhu lingkungan, dan keadaaan hamil, sedangkan curah
jantung menurun ketika waktu tidur. (1)

Faktor-faktor utama yang memengaruhi pekerjaan jantung :

1. Beban awal : peningkatan beban awal menyebabkan kontraksi


ventrikel lebih kuat dan meningkatkan volume curah jantung.
2. Kontraktilitas (kemampuan) : bila saraf simpatis yang menuju
ke jantung dirangsang maka ketegangan keseluruhan akan
bergeser ke atas, atau ke kiri, atau meningkatkan kontraktilitas.
3. Beban akhir : resistensi (tahanan) yang harus diatasi waktu
darah dikeluarkan dari ventrikel, suatu beban ventrikel kiri
untuk membuka katup semilunaris aorta dan mendorong darah
selama kontraksi. Peningkatan drastis beban akhir akan

7
meningkatkan kerja ventrikel dan meningkatkan kebutuhan
oksigen serta mengakibatkan kegagaklan ventrikel.
4. Frekuensi jantung : dengan meningkatnya frekuensi jantung
akan memperberat pekerjaan jantung.

2.1.2 Fisiologi Vaskuler

Sirkulasi darah adalam tubuh terbagi atas sirkulasi sistemik dan


sirkulasi pulmonal. Pada sirkulasi sistemik darah dari ventrikel kiri
dipompakan keluar melalui aorta, kemudian beredar ke arteri, arteri
kecil, arteriole, kapiler, venula, vena kecil, vena besar, vena cava dan
selanjutnya ke atrium kanan. Sirkulasi pulmonal dimulai dari
ventrikel kanan kemudian darah masuk ke arteri pulmonalis,
arteriole paru-paru, kapiler paru-paru, dan selanjutnya ke venula,
vena dan kembali ke atrium kiri.

Pembuluh darah

Pembuluh darah teridiri atas pembuluh darah arteri dan vena.


Pembuluh darah tersusun atas 3 jenis jaringan yaitu :

a. Tunika intima, merupakan lapisan paling dalam dan tersusun oleh


sel endotelia yang membatasi dengan ruang vaskuler.
b. Tunika media, merupakan lapisan tengah, tersusun atas jaringan
konektif elastis, terutama pada aorta dan arteri besar
c. Tunika adventitia, merupakan lapisan paling luar yang terdiri dari
jaringan konektive yang tipis.

Segmen vaskuler

a. Arteri dan arteriole

Arteri merupakan perpanjangan dari aorta, mempunyai jaringan


elastis sehingga dapat melebar atau menyempit. Pada saat terjadi
ejeksi ventrikel arteri menjadi membesar karena tekanan yang

8
lebih tinggi dan ketika katup aorta menutup dan ejeksi berhenti,
regangan jaringan elastis menjadi menurun.

Arteriole berdiameter sekitar 5 – 100 µm dan mengandung lebih


banyak otot polos vaskuler. Menurunnya kontraksi otot
dipengaruhi oleh saraf otonom khususnya saraf simpatetik dan
juga pengaruh hormon seperti epinefrin dan norepinefrin serta
angiotensin.

b. Vena dan venula


Venula berdiameter 10 – 100 µm, merupakan saluran untuk
mengalirkan darah dari perifer dan masuk ke aliran sistemik.
Otot polos venula dipersarafi oleh sistem saraf simpatetik.
Permiabilitas venula diatur oleh hormon seperti histamin dan
bradikinin.
Vena mempunyai volume yang besar dan tekanannya lebih
rendah. Vasokontrisi vena dipengaruhi oleh saraf simpatetik
yang mempersarafi otot polos vena sehingga darah dapat
terdorong ke jantung. Aliran darah ke jantung juga dipengaruhi
oleh gaya gravitasi. (3)

9
2.1.3 Fisiologi darah dan limfe

Pada permulaan tahun 1940 – an, Charles Drew, seorang Afrika –


Amerika, mengembangkan teknik pemprosesan dan penyimpanan
plasma darah, yang kemudian dapat digunakan untuk transfusi darah
pada golongan darah apapun. Ketika kita mendonorkan darah kita,
darah yang kita donorkan tersebut dapat diberikan kepada resipien
dalam bentuk darah lengkap, atau dapat dipisahkan dalam bagian –
bagian komponennya, dan resipien akan mendapatkan hanya bagian –
bagian yang mereka perlukan, seperti sel darah merah, plasma, faktor
VIII, atau trombosit.

Fungsi umum darah adalah alat pengangkutan, pengaturan, dan


perlindungan tubuh. Bahan – bahan yang diangkut. Bahan – bahan
yang diangkut oleh darah meliputi nutrien, produk sisa metabolisme,
gas, dan hormon. Darah membantu mengatur keseimbangan air –
elektrolit, keseimbangan asam basa, dan suhu tubuh.

Karakteristik darah :

Darah memiliki karakter fisik khusus :

A. Jumlah = seseorang memiiki empat sampai enam liter darah dalam


tubuhnya, yang bergantung pada ukuran tubuhnya. Sekitar 38%
sampai 48% total volume darah dalam tubuh manusia tersusun
berbagai sel darah, yang juga disebut “ elemen penyusun . Sisanya,
yaitu sekitar 52% sampai 62%, merupakan plasma, bagian cair darah.
B. Warna = Darah arteri tampak merah terang karena mengandung
kadar oksigen tinggi. Darah vena telah memindahkan kandungan
oksigen ke jaringan sehingga memiliki warna yang lebih gelap. Jika
warna darah merah terang, kemungkinan darah berasal dari arteri yang
terobe, dan jika warna darah merah gelap, kemungkinan darah
tersebut merupakan darh vena.

10
C. pH = Kisaran pH normal darah adalah 7,35 sampai 7,45, yang
cenderung agak basa. Darah vena biasanya memiliki pH yang lebih
rendah daripada darah arteri karena mengandung karbon dioksida
dalam jumlah lebih besar.
D. Viskositas = Pengentalan atau tahanan terhadap aliran darah. Darah
lebih kental sekitar 3 – 5 kali dibanding air. Viskositas darah
meningkat dengan adanya sel – sel darah dan protein plasma, dan
kekentalan ini berpengaruh pada tekanan darah normal.
E. Plasma :

Plasma adalah bagian cair darah, dan sekitar 91% merupakan air.
Nutrien yang diserap dari saluran pencernaan disirkulasi ke berbagai
jaringan tubuh dan produk sisa dari jaringan diangkut ke ginjal dan
disekresikan melalui urine. Hormon yang diproduksi oelh kelenjar
endoktrin diangkut oleh plasma menuju organ sasarannya, dan
antibodi juga diangkut oleh plasma. Sebagian besar karbondioksida
yang dihasilkan sel diangkut oleh plasma dalam bentuk ion bikarbonat
( HCO3 ).

Protein plasma juga terdapat dalam plasma. Faktor pembekuan


protrombin, fibrinogen dan yang lain diproduksi oleh hati dan akan
bersirkulasi sampai teraktivasi membentuk bekuan pada saat terjadi
ruptur atau kerusakan pembuluh darah. Albumin merupakan protein
plasma yang paling banyak. Albumin ini juga disintesis oleh hati.
Albumin memengaruhi tekanan osmotik koloid darah, yang menarik
cairan jaringan ke dalam kapiler. Protein plasma yang lain adalah
Globulin. Globulin alfa dan beta disintesis oleh hati dan berfungsi
sebagai pembawa molekul, misalnya lemak.

Pembuluh limfe :

Sistem pembuluh limfe merupakan suatu jalan tambahan tempat


cairan yang dapat mengalir dari ruang interstitial kedalam darah. Dan

11
dapat mengangkut protein dan zat berpartikel besar yang keluar dari
ruang jaringan dan tidak dikeluarkan dengan absorbsi secara langsung
kedalam kapiler darah.

Pembuluh limfatik transparan mempunyai banyak katup sehingga


terlihat seperti manik – manik. Pembuluh limfe superfisial mengaliri
kulit, pembuluh limfe yang lebih dalam melewati dan memasuki
nodus limfe dan membawa sel linfosit.

Fungsi sistem pembuluh limfe :

1. Mengembalikan cairan dan protein dari jaringan ke dalam sirkulasi


darah.
2. Mengangkut limfosit dan kelenjar limfe ke sirkulasi darah.
3. Membuat lemak yang sudah diemulsi dari susu ke sirkulasi darah,
susunan limfe yang melaksanakan ini adalah saluran lakteral.
4. Menyaring dan menghancurkan mikroorganisme.
5. Menghasilkan zat antibodi untuk melindungi terhadap kelanjutan
infeksi.

Katup – katup sistem pembuluh limfe :

Sistem pembuluh limfe yang kecil menyatu dan menjadi besar,


banyak mempunyai katup sehingga aliran cairan limfe menuju kesatu
arah, yaitu vena sublavia. Setiap kali pembuluh limfe menggembung
karena terisi penuh oleh cairan. Dari jaringan, pembuluh limfe ini
berkontraksi sehingga cairan limfe terdorong melewati katup yang
terbuka. Peristiwa ini terjadi sekitar 10 detik sekali secara dinamik.
Cairan interstitial terus menerus bergerak datang dan kembali ke
pembuluh limfe. (2)

12
2.2 Sistem Sirkulasi
Sistem sirkulasi atau peredaran darah adalah adalah sistem yang
mengatur pemompaan darah yang butuhkan tubuh untuk kelangsungan
hidup. Sistem ini juga bisa disebut sebagai sistem transportasi karena sejalan
dengan aliran darah, juga mengangkut zat-zat maupun hormon yang
dibutuhkan tubuh sehingga tersebar merata. Tidak hanya pada manusia,
begitu juga dengan hewan. (2)

13
2.2.1 Fungsi jantung peredaran darah

Jantung yang sehat dapat meningkatkan frekuensi dan kekuatan


kontraksinya untuk memenuhi kebutuhan tubuh mendapatkan lebih
banyak oksigen, kemudian mengembalikan ke denyut istirahat dan
mempertahankannya tetap berirama seolah – olah tidak ada sesuatu
luar biasa yang telah terjadi.

Fungsi utama jantung adalah memompa darah melalui arteri,


kapiler, dan vena dan memberikan atau mengalirkan oksigen dan
nutrisi ke selruh jaringan dan organ tubuh yang diperlukan dalam
proses metabolisme.

Lapisan jantung :

1. lapisan perikardium

Lapisan paling atas dari jatung terdiri dari fibrosa dan serosa dan
berfungsi sebagai pembungkus jantung. Perikardium parietalis
adalah lapisan luar jantung yang melekat pada tulang dada dan
selaput paru. Perikardium visceralis adalah lapisan dalam jantung
yang langsung menempel pada dinding.

2. Lapisan moikardium

Lapisan yang memiliki banyak otot jantung dapat berkontraksi dan


berelaksasi.

3. Lapisan endokardium ( perbatasan pembuluh darah )

Berbatasan dengan jaringan endotelium tipis dan berbatasan


langsung dengan pembuluh darah.

Ruangan jantung

Ruang dalam jantung manusia terdiri dari :

14
a. Atrium ( serambi ) kanan berfungsi menerima darah kotor dari
seluruh tubuh.
b. Atrium ( serambi ) kiri berfungsi menerima darah bersih dari paru
– paru.
c. Ventrikel ( bilik ) kanan berfungsi menerima darah kotor dari
serambi kanan dan dipompakan ke paru.
d. Ventrikel ( bilik ) kiri berfungsi menerima darah bersih dari
serambi kiri dan dipompakan ke paru.

Katup jantung

Katup dianara ruang – ruang jantung manusia meliputi :

1. Katup atrioventrikuler yang memisahkan atrium dan ventrikel


dan terdiri dari :
a. Trikuspidalis yang memisahkan atrium kana dan ventrikel
kanan.
b. Mitral yang memisahkan atrium kiri dan ventrikel kiri.
2. Katup semilunar yang memisahkan antara ruangan ventrikel
dengan pembuluh darah arteri dan terdiri dari :
a. Arteri pilmonalis yang memisahkan ventrikel kanan dengan
pembuluh darah arteri pulmonalis.

15
b. Aorta yang memisahkan ventrikel kiri dengan pembuluh
darah arteri.

Mekanisme kerja jantung

1. Sistole ( kontraksi )
a. Jantung menguncup, otot jantung memendek
b. Katup atrioventrikuler menutup maka terjadi
pengosongan darah dari jantung.
c. Katup semilunar membuka maka dara dipompa keluar
dari jantung.
2. Diastole ( relaksasi)
a. Jantung mengembang, otot jantung memanjang
b. Katup atrioventrikuler terbuka maka terjadi pengisian
darah di jantung.
c. Katup semilunar tertutp maka darah dipompa masuk ke
jantung.

16
2.2.2 Sistem transport, distribusi dalam darah

Suplay darah otot jantung

Otot jantung membutuhkan aliran darah untuk memenuhi


kebutuhan oksigen dan nutrien yang sangat dibutuhkan untuk
metabolisme. Otot jantung diperdarahi oleh arteri koronaria yang
merupakan cabang dari aorta. Arteri coroner bercabang menjadi dua
yaitu arteri koronari kanan atau right coronary artery (RCA) dan
arteri koronari kiri atau left coronary artery (LCA).

Arteri koronari kanan memperdarahi bagian atrium kanan,


ventrikel kanan, inferior ventrikel kiridan bagian posterior dinding
septal, Sinotrial Node (SA Node) dan Atrioventrikular Node (AV
Node). Arteri desenden kiri memperdarahi dinding ventrikel kiri
bagian anterior dan apeks dari ventrikel kiri, sedangkan arteri
sirkumplek memperdarahi bagian bagian atrium kiri, bagian lateral
dan posterior surfak ventrikel kiri.

Arteri koronari kiri mempunyai dua cabang utama yaitu arteri


desenden kiri dan arteri sirkumplek. Tidak seperti pada arteri yang
lain, 75% aliran darah masuk ke arteri koronari terjadi pada saat
diastole atau pada saat jantung relaksasi. Banyaknya aliran darah
yang masuk ke arteri koronaria tergantung pada meningkatnya
aktivitas, stimulasi saraf simpatis dan parasimpatis. (2)

Sistem konsuksi jantung

Otot jantung dapat menghantarkan impuls listrik secara automatis


dan berirama. Kemampuan serabut otot jantung menghantarkan
impuls listrik disebut konduksi. Adanya impuls listrik
memungkinkan otot jantug mengalami depolarisasi sehingga
jantung dapat berkontraksi, keadaan ini disebut eksitabilitas.

17
Depolarisasi terjadi akibat adanya perbedaan konsentrasi muatan
ion pada intrasel dan ekstrasel dalam sel otot jantung sehingga
terjadi pergerakan ion menyebrang ke membrane semipermeable
membran sel. Adanya sistem konduksi ini memungkinkan jantung
dapat berkontraksi antara atrium dan ventrikel secara sinkron.

Jantung Sebagai Pompa

Pada tiap siklus jantung terjadi sistole dan diastole secara


berurutan dan teratur dengan adanya katup jantung yang terbuka dan
tertutup. Pada saat itu jantung dapat bekerja sebagai suatu pompa
sehingga darah dapat beredar ke sdeluruh tubuh. Selama satu siklus
kerja jantung terjadi perubahan tekanan di dalam rongga jntung
sehingga terdapat perbedaan tekanan. Perbedaan ini menyebabkan
darah mengalir dari rongga yang tekanan nya lebih tinggi ke tekanan
yang lebih rendah.

Sistem Peredaran Darah Kecil

Peredaran darah kecil atau peredaran darah pendek adalah


peredaran darah yang dimulai dari bilik kanan jantung menuju ke
paru-paru dan akhirnya kembali ke serambi kiri jantung. sistem
peredaran darah kecil perjalanannya berawal dari bilik kanan
jantung, bilik kanan akan mengeluarkan darah melewati arteri
pulmonal yang memiliki cabang bernama arteriol, pembulih arteriol
ini merupakan penghubung antara arteri pulmonan denga pembuluh
kapiler pada paru-paru.

Darah mengalir melewati pembuluh ini menuju jantung,


sesampainya di jantung, jantung akan mengeluarkan karbondoksida
dalam bentuk udara dan menghirup kembali udara yang
mengandung oksigen. Oksigen yang dihirup oleh paru-paru akan
dibawa ke vena pulmonal untuk di alirka ke serambi kiri dan akan

18
menuju bikik kiri dengan melewati katup bikuspid, untuk menjalani
kembali sistem peredaran darah besar

Sistem Peredaran darah besar

Peredaran darah besar atau peredaran darah panjang adalah


peredaran darah yang dimulai dari bilik kiri jantung menuju ke
seluruh tubuh, kemudian kembali lagi ke serambi kanan jantung.
sistem peredaran darah besar berawal dari jantung bagian bilik kiri
yang mengeluarkan darah yang mengandung oksigen untuk
diberikan pada oarta.

Oarta akan mengalirkan darah ke arteri bagian atas dan arteri


bagian bawah. Pada proses ini jantung akan memompa lebih kuat
untuk memberi tekanan lebih pada darah, tekanan ini di bantu oleh
denyutan otot arteri yang terjadi di sepanjang perjalanan darah pada
saluran ini. Setelah darah melakukan tugasnya mendistribusikan
oksigen pada organ-organ di dalam tubuh dengan baik, darah akan
memasuki arteriol untuk menuju pambuluh kapiler. (3)

19
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Sistem kardiovaskuler merupakan organ sirkulasi darah yang terdiri dari


jantung, komponen darah dan pembuluh darah yang berfungsi memberikan dan
mengalirkan suplai oksigen dan nutrisi keseluruh jaringan tubuh yang di perlukan
dalam proses metabolisme tubuh. Jantung merupakan organ utama sistem
kardiovaskuler, berotot dan berrongga, terletak dirongga toraks bagian
mediastinum, diantara dua paru-paru.

Pada umumnya peredaran darah manusia dibedakan atas peredaran darah


pulmonari dan peredaran darh sistemik. Sistem peredaran darah pada manusia dapat
mengalami gangguan oleh penyakit atau kelainan bawaan (faktor genetis), baik
pada darah maupun pada alat-alat peredaran darah seperti Anemia, Talasmania,
Leukimia (Kanker Darah), hemofilia, varieses, angina pektoris, jantung koroner

3.2 Saran

Dengan mempelajari sistem kardiovaskuler diharapkan mahasiswa dapat


lebih memahami struktur fisiologi manusia secara garis besar. Agar dalam praktik
kebidanan kedepannya terdapat pemahaman yang baik mengenai jantung dan
sistem metabolismenya. Pembalajaran ini sangat penting karena sistem
kardiovaskuler dapat berdampak pada proses persalinan dan kehamilan.

20
Daftar Pustaka

1. Sanders, Tina. 2007.”Buku Ajar Anatomi & Fisiologi Edisi 3”. Jakarta: EGC.
2. Setiawan, Aris. 2009. “Fisiologi Tubuh Manusia Untuk Mahasiswa Kebidanan”.
Jakarta: Ladang Pustaka & Intimedia
3. Syaifuddin. 2012. “Anatomi Fisiologi Kurikulum Berbasis Kompetensi Untuk
Keperawatan dan Kebidanan Edisi 4”. Jakarta: EGC.

21
LEMBAR PERSETUJUAN

Makalah perkuliahan dengan pokok bahasan “Sistem Kardiovaskuler”.

Telah dikoreksi oleh dosen penanggung jawab dan telah dikoreksi oleh tim.

Jakarta, 27 Agustus 2019

Dosen penanggung jawab

Fitrah Ivana P, SST.,M.Keb

22

Anda mungkin juga menyukai