Anda di halaman 1dari 2

BAB VIII

KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan
Setelah dilakukan evaluasi mengenai program skrining kesehatan lansia yang belum
mencapai target, dari kemungkinan penyebab masalah yang telah dipaparkan didapatkan penyebab
masalah yang diantaranya adalah kurangnya personil yaitu petugas kesehatan dan kader dalam
melakukan skrining lansia, kader lansia belum mendapatkan sosialisasi skrining kesehatan lansia
sehingga belum mengetahui dan melaksanakan di wilayah kerja masing-masing, belum
dilakukannya skrining kesehatan lansia secara rutin dan belum adanya sistem rujukan untuk
program skrining kesehatan lansia.
Dalam meningkatkan angka capaian program skrining kesehatan lansia agar dapat berjalan
dengan lebih mudah, cepat dan efektif, maka telah diberikan intervensi kepada petugas kesehatan
dan kader lansia di wilayah kerja Puskemas Tegal Parang yaitu sebagai berikut.
1. Pembuatan skrining berbasis online (E-Screening),
2. Pembuatan buku panduan E-Screening Kesehatan Lansia,
3. Rapat koordinasi serta pelatihan dan penyuluhan kepada kader lansia,
4. Penyuluhan pentingnya E-Screening kesehatan lansia kepada lansia di masing-
masing posyandu,
5. Pelaksanaan E-Screening kesehatan lansia baik di posyandu maupun kunjungan
rumah (door to door),
6. Pencatatan dan pelaporan hasil E-Screening kesehatan lansia,
7. Melakukan alur rujukan sesuai Permenkes No. 67 Tahun 2015
Pembuatan skrining berbasis online (E-Screening) bertujuan untuk memudahkan petugas
kesehatan dan kader lansia dalam pelaksanaan, pencatatan dan pelaporan skrining kesehatan
lansia. Selain itu juga, untuk memudahkan petugas kesehatan dan kader lansia dalam memahami
cara pengisian E-Screening kesehatan lansia, maka dibuatlah buku panduan E-Screening kesehatan
lansia. Buku panduan tersebut terdapat 1 buah di masing-masing posyandu.
Intervensi selanjutnya yaitu rapat koordinasi serta pelatihan dan penyuluhan E-Screening
kesehatan lansia. Rapat koordinasi yang dilakukan bersama petugas kesehatan, kader lansia dan
pihak kelurahan untuk merencanakan kunjungan rumah (door to door). Penyuluhan dilakukan
untuk menjelaskan dasar dan tujuan dilakukannya skrining kesehatan lansia, target skrining, serta
memberikan pengetahuan bagaimana cara menindaklanjuti apabila menemukan lansia dengan
risiko tinggi atau ketergantungan berat. Selama penyuluhan juga disediakan waktu untuk tanya
jawab tentang materi ataupun jika ingin berkonsultasi tentang kesulitan dalam pengertian dan cara
menggunakan form e-screening, serta koordinasi dalam melakukan skrining kesehatan lansia. Tata
cara pelaporan juga sudah diberikan kepada setiap kader dan puskesmas, agar puskesmas lebih
mudah dan lebih baik lagi dalam memberikan intervensi kesehatan pada lansia.

7.2 Saran
7.2.1 Bagi Puskesmas
1. Melakukan koordinasi dengan kader lansia untuk melakukan pelatihan mengenai
sosialisasi pengetahuan tentang skrining kesehatan lansia dan pentingnya peran
keluarga dan masyarakat dalam meningkatkan keikutsertaan para lansia untuk
melakukan skrining kesehatan lansia.
2. Melakukan koordinasi dengan dokter, perawat yang merupakan pemegang program,
kader lansia di masing-masing RW dan pihak kelurahan Tegal Parang yang ada di
kelurahan Tegal Parang dalam hal pengumpulan data dengan lebih akurat.
7.2.2 Bagi Masyarakat
1. Diharapkan masyarakat semakin tinggi kesadarannya dalam melakukan kerjasama
dalam melakukan skrining kesehatan lansia agar bisa dilakukan interverensi
kesehatan dan meningkatan kualitas hidup lansia.
2. Masyarakat dapat membantu meningkatkan pengetahuan mansyarkat lain dengan
cara memberikan informasi mengenai kegiatan posyandu lansia dan manfaat
melakukan skrining kesehatan lansia.

Anda mungkin juga menyukai