D. Metodelogi 1
D. Metodelogi 1
Bagian
D
METODOLOGI
PELAKSANAAN PEKERJAAN
LATAR BELAKANG
Latar belakang yang telah dijelaskan dalm Kerangka Acuan Kerja (KAK)
telah cukup jelas, konsultan menggarisbawahi beberapa point-point
penting yang tertuang dalam latar belakang ini yaitu :
Jalan merupakan urat nadi dalam kehidupan masyarakat, bangsa
dan negara menduduki penting yang strategis di dalam kegiatan
pembangunan terutama untuk pembangunan pengembangan
wilayah.
Mewujudkan peningkatan aksesibiliti dan transportasi yang dapat
mengarahkan peningkatan fungsi dan keterkaitan anatar pusat
kegiatan dan system sirkulasi kota optimal.
Halaman D - 1
CV. SAUNARUNG MAHA CIPTA
D.1 PENDEKATAN
Dalam rencana pelaksanaan tugasnya, konsultan mempunyai
beberapa pendekatan (Approach) agar bisa tercapai maksud dan
tujuan proyek.
Adapun pendekatan yang akan dilakukan oleh Konsultan adalah :
a. Memahami dengan baik Isi Kerangka Acuan Tugas;
b. Menajemen yang baik dari Sumber Daya Manusia;
c. Menerapkan pengalaman – pengalaman perusahaan selama ini
dengan proyek yang sejenis;
d. Akan memakai Standar Teknik Bina Marga.
D.2 METODOLOGI
Pada dasarnya terdapat beberapa metodologi dan pendekatan
teknis dalam suatu pelaksanaan kegiatan, termasuk dalam
pelaksanaan pekerjaan perencanaan Teknis jalan ini antara lain :
a. Pekerjaan Lapangan, meliputi semua survei yang diperlukan.
Halaman D - 2
CV. SAUNARUNG MAHA CIPTA
Halaman D - 3
CV. SAUNARUNG MAHA CIPTA
PERSIAPAN
MOBILISASI
SURVEI ROUTE
DAN
PENGUMPULAN DATA
PEKERJAAN LAPANGAN
TIDAK
ROUTE ALTERNATIF
YA
SURVEI DETAIL
AMDAL-TOPOGRAFI-
HIDROLOGI-
GEOTEKNIK & MATERIAL
TIDAK
PEMROSESAN DATA
ANALISIS DATA-PENGGAMBARAN-
ANALISIS DATA
PENGUJIAN LABORATORIUM
TAHAP
TIDAK
PEMBAHASAN
YA
KONSEP
DESAIN GEOMETRIK
TIDAK
PEMBAHASAN
TAHAP PERENCANAAN
DAN PENGGAMBARAN
YA
KONSEP
DESAIN RINCI
TIDAK
PEMBAHASAN
YA
DESAIN RINCI
AKHIR
PENYIAPAN
DOKUMEN LELANG
PENYUSUNAN SPESIFIKASI
TAHAP PENYIAPAN
DOKUMEN LELANG
PERHITUNGAN KWANTITAS
PERKIRAAN BIAYA
TIDAK
PEMBAHASAN
YA
PRODUK AKHIR
Halaman D - 4
CV. SAUNARUNG MAHA CIPTA
D. 3 PEKERJAAN LAPANGAN
Untuk menghasilkan dokumen pembangunan jalan baru apapun
klasifikasinya seperti jalan lokal, kolektor, arteri bahkan jalan bebas
hambatan, yang diperlukan secara teknik adalah rencana alinemen
dan kondisi tanah dasar (rencana subgrade) yang memenuhi
syarat/ketentuan yang berlaku, maka dalam perencanaan teknik
jalan baru diperlukan pekerjaan lapangan (survei).
Pekerjaan Lapangan ini mencakup keseluruhan kegiatan survei dan
investigasi di lapangan untuk memperoleh data - data akurat yang
diperlukan dalam proses perencanaan teknik jalan, yaitu:
Halaman D - 5
CV. SAUNARUNG MAHA CIPTA
Halaman D - 6
CV. SAUNARUNG MAHA CIPTA
Halaman D - 7
CV. SAUNARUNG MAHA CIPTA
Halaman D - 8
CV. SAUNARUNG MAHA CIPTA
Halaman D - 9
CV. SAUNARUNG MAHA CIPTA
Halaman D - 10
CV. SAUNARUNG MAHA CIPTA
(2) Terrain
Dalam pemilihan route, karakteristik dari terrain akan
mempengaruhi karakteristlk pola lokasi mute. Terrain
pada umumnya diklasifikasikan sebagai datar,
perbukitan (bukit) dan pegunungan (gunung).
(a) Pada daerah pedataran
1) dimungkinkan jalur lurus yang panjang.
2) dibuat tikungan - tikungan kecil pada daerah basah
(rawa) / genangan air untuk menghindarkan
pondasi yang buruk atau mengurangi proses
kerusakan yang cepat.
Halaman D - 11
CV. SAUNARUNG MAHA CIPTA
Halaman D - 12
CV. SAUNARUNG MAHA CIPTA
Halaman D - 13
CV. SAUNARUNG MAHA CIPTA
(2) Logistik
Untuk keperluan konsumsi anggota regu dan bahan
survei serta keperluan P3K, perlu diketahui harga dan
lokasi terdekat yang dapat dicapai dengan mudah.
(3) Komunikasi
Lokasi terdekat untuk melakukan komunikasi ke kantor
pusat atau dengan instansi terkait.
(4) Akomodasi
Sarana akomodasi untuk keperluan regu survey
lapangan, termasuk sarana untuk keperluan perhitungan
dan penggambaran pada kegiatan survei topografi
(apabila hal ini dilakukan di lapangan).
D.3.2.6 Visualisasi
Halaman D - 14
CV. SAUNARUNG MAHA CIPTA
D.3.2.7 Produk
Produk yang akan dihasilkan dan survei pendahuluan, yaitu:
Titik Ikat dan tanda-tanda di sepanjang trase jalan
rencana, berupa patok (kayu), BM dan tanda lokasi
rencana bangunan sarana jalan serta tanda-tanda
lainnya untuk pedoman regu survei detail lainnya.
Draft kondisi alinemen dan kelandaian sepanjang trase
jalan rencana yang diperoleh dari survei pemilihan route.
Data kondisi terrain trase jalan rencana dan data lainnya.
Informasi dan Photo Dokumentasi.
Halaman D - 15
CV. SAUNARUNG MAHA CIPTA
Halaman D - 16
CV. SAUNARUNG MAHA CIPTA
D.3.3.2 Visualisasi
Photo - photo dokumentasi yang diperlukan sehubungan
dengan analisis di kantor.
D.3.3.3 Produk
Produk yang akan dihasilkan dan survei ini, berupa:
Data Lapangan
Contoh (sample) untuk analisis di laboratorium
Halaman D - 17
CV. SAUNARUNG MAHA CIPTA
Halaman D - 18
CV. SAUNARUNG MAHA CIPTA
Halaman D - 19
CV. SAUNARUNG MAHA CIPTA
Halaman D - 20
CV. SAUNARUNG MAHA CIPTA
Halaman D - 21
CV. SAUNARUNG MAHA CIPTA
Halaman D - 22
CV. SAUNARUNG MAHA CIPTA
D.3.4.4 Visualisasi
Photo - photo dokumentasi yang diperlukan adalah kegiatan
perintisan, pengukuran poligon, pengamatan matahari dan
kegiatan lainnya.
D.3.4.5 Produk
Produk yang akan dihasilkan dan survei ini, berupa:
Buku Ukur
Deskripsi BM sementara
Peta Planimetri (bila dilakukan proses di lapangan)
Halaman D - 23
CV. SAUNARUNG MAHA CIPTA
Halaman D - 24
CV. SAUNARUNG MAHA CIPTA
(2) Terrain
Kondisi terrain pada daerah tangkapan perlu diamati
Sehubungan dengan bentuk dan keiniringan yang akan
mempengaruhi pola aliran, agar kapasitas drainase
dapat diperhitungkan dengan baik sehingga dapat
menampung jumlah limpasan air pada kondisi debit
puncak (peak discharge).
(5) Inventarisasi
Halaman D - 25
CV. SAUNARUNG MAHA CIPTA
D.3.5.3 Visualisasi
Pengambilan photo untuk dokumentasi, antara lain:
Lokasi dan kondisi culvert existing (lokasi rencana culvert,
biasanya sudah dilakukan pada kegiatan survei
pendahuluan).
Lokasi jembatan
Halaman D - 26
CV. SAUNARUNG MAHA CIPTA
D.3.5.4 Produk
Produk yang akan dihasilkan dari survei Hydrologi ini,
berupa :
Data Curah hujan.
Data kecepatan aliran sekitar lokasi jembatan.
Data kondisi geologi dan sifat tanah (masukkan dari Survei
Geologi & Material dan Investigasi tanah).
Data kondisi dan lokasi culvert existing
Data rencana lokasi culvert dan perkiraan tipe culvert
yang cocok.
Halaman D - 27
CV. SAUNARUNG MAHA CIPTA
(1) Pengamatan
Pengamatan kondisi visual dilakukan pada tempat/lokasi
daerah sepanjang trase jalan rencana biasanya pada
setiap interval jarak 500 - 1000 m dan sekaligus
mencatat pada formulir data dan formulir sketsa.
Halaman D - 28
CV. SAUNARUNG MAHA CIPTA
Halaman D - 29
CV. SAUNARUNG MAHA CIPTA
Halaman D - 30
CV. SAUNARUNG MAHA CIPTA
Halaman D - 31
CV. SAUNARUNG MAHA CIPTA
D.3.7.5 Visualisasi
Photo-photo dokumentasi yang perlu diambil, adalah
sebagai berikut:
Singkapan dinding pada lubang sumuran uji (harus
dilengkapi benda pembanding skala misalnya pena atau
kotak korek api)
Kegiatan sampling
Kegiatan pengujian lapangan
Singkapan alam (kondisi geologi)
Jenis material pada quarry
Lain-lain yang dipandang perlu
D.3.7.6 Produk
Halaman D - 32
CV. SAUNARUNG MAHA CIPTA
Halaman D - 33
CV. SAUNARUNG MAHA CIPTA
Halaman D - 34
CV. SAUNARUNG MAHA CIPTA
Halaman D - 35
CV. SAUNARUNG MAHA CIPTA
Halaman D - 36
CV. SAUNARUNG MAHA CIPTA
Halaman D - 37
CV. SAUNARUNG MAHA CIPTA
Halaman D - 38
CV. SAUNARUNG MAHA CIPTA
Halaman D - 39
CV. SAUNARUNG MAHA CIPTA
Halaman D - 40
CV. SAUNARUNG MAHA CIPTA
Halaman D - 41
CV. SAUNARUNG MAHA CIPTA
Halaman D - 42
CV. SAUNARUNG MAHA CIPTA
Halaman D - 43
CV. SAUNARUNG MAHA CIPTA
D.5.1 Persiapan
Sebelum kegiatan perhitungan data ukur dimulai, sebaiknya
diadakan persiapan agar proses penghitungan dapat dilakukan
dengan lancar dan terarah, sehingga target waktu dapat terpenuhi.
Hal ini penting, karena keterlambatan proses perhitungan akan
berpengaruh terhadap penggambaran peta planimetri yang
merupakan peta dasar perencanaan geometrik jalan.
Halaman D - 44
CV. SAUNARUNG MAHA CIPTA
Halaman D - 45
CV. SAUNARUNG MAHA CIPTA
Halaman D - 46
CV. SAUNARUNG MAHA CIPTA
D.5.3 Penggambaran
Halaman D - 47
CV. SAUNARUNG MAHA CIPTA
Halaman D - 48
CV. SAUNARUNG MAHA CIPTA
Halaman D - 49
CV. SAUNARUNG MAHA CIPTA
Halaman D - 50
CV. SAUNARUNG MAHA CIPTA
Halaman D - 51
CV. SAUNARUNG MAHA CIPTA
Halaman D - 52
CV. SAUNARUNG MAHA CIPTA
Halaman D - 53
CV. SAUNARUNG MAHA CIPTA
Halaman D - 54
CV. SAUNARUNG MAHA CIPTA
D.6.4.1 Kelandaian
Untuk menghitung dan merencanakan lengkung vertikal,
ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
(1) Karakterlstik Kendaraan Pada Kelandaian
(2) Kelandaian Maksimum
Halaman D - 55
CV. SAUNARUNG MAHA CIPTA
Halaman D - 56
CV. SAUNARUNG MAHA CIPTA
Halaman D - 57
CV. SAUNARUNG MAHA CIPTA
Halaman D - 58
CV. SAUNARUNG MAHA CIPTA
Halaman D - 59
CV. SAUNARUNG MAHA CIPTA
Halaman D - 60
CV. SAUNARUNG MAHA CIPTA
Halaman D - 61
CV. SAUNARUNG MAHA CIPTA
Halaman D - 62
CV. SAUNARUNG MAHA CIPTA
Halaman D - 63
CV. SAUNARUNG MAHA CIPTA
Halaman D - 64
CV. SAUNARUNG MAHA CIPTA
Halaman D - 65
CV. SAUNARUNG MAHA CIPTA
(b) Timbunan
Kelongsoran pada pondasi timbunan (embankment)
mungkin disebabkan oleh:
1) Penambahan beban yang dipakal tanpa thpat
ditahan dengan penambahan kekuatan geser
pondasi
2) Pengurangan kekuatan geser pondasi yang
disebabkan peningkatan garis piezometrik.
3) Proses pelapukan.
4) Peningkatan regangan geser yang terus menerus.
Halaman D - 66
CV. SAUNARUNG MAHA CIPTA
Halaman D - 67
CV. SAUNARUNG MAHA CIPTA
Halaman D - 68
CV. SAUNARUNG MAHA CIPTA
D.7.7.2 Agregat
Halaman D - 69
CV. SAUNARUNG MAHA CIPTA
I.7.7.3 Aspal
Aspal adalah material utama pada konstruksi lapis
perkerasan lentur (flexible pavement) jalan raya, yang
berfungsi sebagai campuran bahan pengikat agregat,
karena mempunyai daya lekat yang kuat, mempunyai sifat
adhesif kedap air dan mudah dikerjakan. Aspal merupakan
bahan yang plastis yang dengan kelenturannya mudah
diawasi untuk dicampur dengan agregat. Leblh jauh lagi,
aspal sangat tahan terhadap asam, alkali dan garam-
garaman. Pada suhu atmosfir, aspal akan berupa benda
padat atau semi padat, tetapi aspal akan mudah dicairkan
jika dipanaskan, atau dilakukan pencampuran dengan
pengencer petroleum dalam berbagai kekentalan atau
dengan membuat emulsi bahan alam yang terkandung
dalam hampir semua minyak buini yang diperoleh sebagai
hasil penyulingan.
Halaman D - 70
CV. SAUNARUNG MAHA CIPTA
Halaman D - 71
CV. SAUNARUNG MAHA CIPTA
(3) Ter
Ter adalah istilah umum untuk cairan yang diperoleh dari
mineral organis seperti kayu atau batu bara melalui
proses pemijaran atau destilasi pada suhu tinggi tanpa
zat asam. Untuk konstruksi jalan dipergunakan hanya ter
yang berasal dari batu bara, karena ter kayu sangat
sedikit jumlahnya. Ter mempunyai bau khusus karena
adanya gugusan aromat dengan gugusan - OH seperti
plenol dan cresol. Umumnya dalam ter tidak terdapat
susunan parafin.
D.7.7.4 Beton
Halaman D - 72
CV. SAUNARUNG MAHA CIPTA
Halaman D - 73
CV. SAUNARUNG MAHA CIPTA
Halaman D - 74
CV. SAUNARUNG MAHA CIPTA
Halaman D - 75
CV. SAUNARUNG MAHA CIPTA
Halaman D - 76
CV. SAUNARUNG MAHA CIPTA
Halaman D - 77
CV. SAUNARUNG MAHA CIPTA
Halaman D - 78
CV. SAUNARUNG MAHA CIPTA
Halaman D - 79
CV. SAUNARUNG MAHA CIPTA
Halaman D - 80
CV. SAUNARUNG MAHA CIPTA
Halaman D - 81
CV. SAUNARUNG MAHA CIPTA
Halaman D - 82
CV. SAUNARUNG MAHA CIPTA
Dimana :
As = luas tulangan yang diperlukan, (mm2/m lebar)
F = koefisien gesekan antara pelat beton dengan
lapisan di bawahnya (tabel -7.17), tak
berdimensi
L = jarak antara sambungan, (m)
h = tebal pelat, (mm)
fS = tegangan tarik baja ijin, (MPa) (± 230 Mpa)
Halaman D - 83
CV. SAUNARUNG MAHA CIPTA
D.8.5.6 Sambungan
Perencanaan “Sambungan” pada perkerasan kaku,
merupakan bagian yang harus dilakukan pada perencanaan,
baik jenis perkerasan beton bersambung tanpa atau dengan
tulangan, maupun pada jenis perkerasan beton menerus
dengan tulangan.
(1) Jenis Sambungan
Sambungan dibuat atau ditempatkan pada perkerasan
beton, dimaksudkan untuk menyiapkan tempat muai
dan susut beton akibat terjadinya tegangan yang
disebabkan : perubahan lingkungan (suhu dan
Halaman D - 84
CV. SAUNARUNG MAHA CIPTA
Halaman D - 85
CV. SAUNARUNG MAHA CIPTA
Halaman D - 86
CV. SAUNARUNG MAHA CIPTA
Halaman D - 87
CV. SAUNARUNG MAHA CIPTA
Halaman D - 88
CV. SAUNARUNG MAHA CIPTA
Halaman D - 89
CV. SAUNARUNG MAHA CIPTA
Halaman D - 90
CV. SAUNARUNG MAHA CIPTA
Halaman D - 91
CV. SAUNARUNG MAHA CIPTA
Halaman D - 92
CV. SAUNARUNG MAHA CIPTA
Halaman D - 93
CV. SAUNARUNG MAHA CIPTA
Halaman D - 94
CV. SAUNARUNG MAHA CIPTA
Halaman D - 95
CV. SAUNARUNG MAHA CIPTA
Halaman D - 96
CV. SAUNARUNG MAHA CIPTA
Halaman D - 97
CV. SAUNARUNG MAHA CIPTA
Halaman D - 98
CV. SAUNARUNG MAHA CIPTA
- Saluran pembuang
- Saluran penangkap
- Bangunan terjun
Bangunan Drainase Bawah Permukaan:
- Subdrain (saluran bawah permukaan)
- Konstruksi filter
Halaman D - 99
CV. SAUNARUNG MAHA CIPTA
Halaman D - 100
CV. SAUNARUNG MAHA CIPTA
Halaman D - 101
CV. SAUNARUNG MAHA CIPTA
Halaman D - 102
CV. SAUNARUNG MAHA CIPTA
Halaman D - 103
CV. SAUNARUNG MAHA CIPTA
Halaman D - 104
CV. SAUNARUNG MAHA CIPTA
Data lokasi dan koordinat serta elevasi awal dan akhir ruas
jalan harus dicantumkan.
4. Ringkasan Volume
Ringkasan volume berupa tabel yang memuat total volume
pekerjaan sesuai dengan mata-pembayaran yang dicantumkan
dalam spesifikasi teknis. Item-item pada ringkasan volume sama
dengan item-item yang telah ditentukan dalam spesifikasi
tersebut.
5. List Volume
Halaman D - 105
CV. SAUNARUNG MAHA CIPTA
Halaman D - 106
CV. SAUNARUNG MAHA CIPTA
Halaman D - 107
CV. SAUNARUNG MAHA CIPTA
Halaman D - 108
CV. SAUNARUNG MAHA CIPTA
10.Gambar Struktur
Gambar struktur ini terdiri dari beberapa macam yang
semuanya berupa gambar standar maupun hasil perencanaan.
Gambar ini meliputi gambar detil (gambar kerja).
Struktur jembatan kayu standar yang digunakan
Tembok penahan tanah yang digunakan
Culvert dari berbagai tipe yang digunakan pada ruas jalan
rencana
11.Gambar Standar
Gambar standar ini adalah gambar bangunan – bangunan
pelengkap jalan, yaitu :
Patok KM, patok HM dan patok BM
Pagar pengaman
Rambu lalu-lintas dan marka jalan
Pedestrian (trotoar), untuk jalan luar kota pada umumnya
tidak dibuat.
Halaman D - 109
CV. SAUNARUNG MAHA CIPTA
Halaman D - 110
CV. SAUNARUNG MAHA CIPTA
Halaman D - 111
CV. SAUNARUNG MAHA CIPTA
D.11.6 Spesifkasi
Halaman D - 112
CV. SAUNARUNG MAHA CIPTA
PROGRAM KERJA
Halaman D - 113
CV. SAUNARUNG MAHA CIPTA
Pengumpulan Data
Survey Awal
Pengukuran Topografi
Inventarisasi jalan dan Kondisi Jembatan
Pengumpulan Data Sekunder
Pengolahan Data
Pelaporan :
Laporan Pendahuluan
Laporan Survey Topografis & Geoteknik Asistensi &
Laporan Akhir Konsultasi
Gambar Rencana
Engineer’s Estimasi
Flashdisk (laporan, Foto Dokumentasi & Gambar)
Halaman D - 114
CV. SAUNARUNG MAHA CIPTA
Halaman D - 115
CV. SAUNARUNG MAHA CIPTA
TAHAP
PEKERJAAN LAPANGAN
TAHAP
ANALISIS DATA
TAHAP PERENCANAAN
DAN PENGGAMBARAN
TAHAP PENYIAPAN
DOKUMEN LELANG
Halaman D - 116
CV. SAUNARUNG MAHA CIPTA
PERSIAPAN
MOBILISASI
SURVEI ROUTE
DAN
PENGUMPULAN DATA
TIDAK
ROUTE ALTERNATIF
YA
SURVEI DETAIL
AMDAL-TOPOGRAFI-
HIDROLOGI-
GEOTEKNIK & MATERIAL
Halaman D - 117
CV. SAUNARUNG MAHA CIPTA
START
- Persiapan Awal
- Orientasi Lapangan
- Identifikasi & Analisis Data
- Laporan Pendahuluan
- Laporan Survey Topografi &
Geoteknik
- Laporan Akhir
- Engineer Estimate
- Gambar Rencana Desain
- Spesifikasi Teknis
SELESAI
Halaman D - 118
CV. SAUNARUNG MAHA CIPTA
5.1. Kontribusi Masing-Masing Tenaga Ahli dalam Setiap Kegiatan dan Laporan
a. Tahap Pengumpulan Data :
Team Leader/Ahli Perencana Jalan dan Ahli Jalan melakukan survey
kondisi lapangan , mengkoordinasikan team, membuat acuan survey,
meneliti hasil survey.
Surveyor : survey kondisi lapangan, penyiapan Peta Planimetri, yang
merupakan peta hasil survei topografi yang diperlukan sebagai peta dasar
perencanaan geometrik.
Halaman D - 119
CV. SAUNARUNG MAHA CIPTA
Halaman D - 120
CV. SAUNARUNG MAHA CIPTA
ORGANISASI PEKERJAAN
1. UMUM
2. BAGAN ORGANISASI
3. PENUGASAN PERSONIL
Staf yang diusulkan ikut menangani proyek ini dipilih yang sesuai
dengan pengalaman dan kecakapan mereka dan sesuai dengan
posisi dan tanggung jawab mereka.
Halaman D - 121
CV. SAUNARUNG MAHA CIPTA
a. TEAM LEADER
Team Leader adalah seorang Ahli Madya atau seorang tenaga Ahli
Sipil, harus seorang Sarjana Teknik Strata Satu (S1) Jurusan Teknik
Sipil lulusan Universitas Negeri atau Perguruan Tinggi Swasta yang
telah terakreditasi dan memiliki pengalaman dalam melaksanakan
pekerjaan sejenis sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun. Jumlah yang
dibutuhkan adalah 1 (satu) orang.
Tugas dan tanggung jawab Team Leader meliputi :
1. Mengatur semua personil yang terlibat dalam pekerjaan
pengambilan data lapangan.
2. Menyusun rencana kerja dan pembagian tugas kerja.
Halaman D - 122
CV. SAUNARUNG MAHA CIPTA
menganalisanya.
Halaman D - 123
CV. SAUNARUNG MAHA CIPTA
gambar.
C. AHLI ESTIMASI
Ahli Estimator adalah seorang Ahli Muda harus seorang Sarjana
Teknik Strata Satu (S1) JurusanTeknik Sipil lulusan Universitas
Negeri atau Perguruan Tinggi Swasta yang telah terakreditasi dan
memiliki pengalaman dalam melaksanakan pekerjaan estimator
sekurang - kurangnya 5 (Lima) tahun. Jumlah yang dibutuhkan
adalah 1 (satu) orang.
1. Surveyor
Tenaga yang disyaratkan seorang Sarjana Muda (D3) atau Sarjana
Halaman D - 124
CV. SAUNARUNG MAHA CIPTA
2. Lab Technician
Halaman D - 125
CV. SAUNARUNG MAHA CIPTA
Halaman D - 126