Anda di halaman 1dari 7

Makalah

FIQIH

Tentang PUASA

DISUSUN OLEH:
FIRTA NINGSIH
Kata Pengantar

Manfaat yang besar bagi kita semua.

Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman
bilamana isi makalah ini Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada tuhan yang maha esa,
karena atas berkat dan limpahan rahmatnyalah maka kami bisa menyelesaikan sebuah karya tulis
dengan tepat waktu.
Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul “puasa”, yang menurut
kami dapat memberikan ada kekurangan dan ada tulisan yang kami buat kurang tepat atau
menyinggung perasaan pembaca. Dengan ini kami mempersembahkan makalah ini dengan
penuh rasa terima kasih dan semoga Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat
memberikan manfaat kepada kita semua.

Semoga makalah ini bermanfaat.


A. PENGERTIAN PUASA

Puasa adalah salah satu Rukun Islam yang mulai disyariatkan pada tahun ke II Hijriah.
Kata puasa berasal dari bahasa arab “ ‫ ” الص َّْوم‬yang berarti menahan (‫)إمساك‬. Jadi, puasa menurut
bahasa artinya “menahan”.
Secara Terminologi, Puasa Adalah
.‫إمساك عن مفطر بنية مخصوصة جميع نهار قابل للصوم من مسلم عاقل طاهر من حيض و نفاس‬
(menahan dari sesuatu yang membatalkan puasa dengan niat yang khusus pada seluruh siang
harinya orang yang melakukan puasa yang berakal, dan suci dari haidl dan nifas).
Jadi, puasa adalah menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan puasa mulai terbit fajar
sampai terbenam matahari disertai niat dengan syarat dan rukun yang telah ditentukan. Sesuai
firman Allah SWT :
)187 : ‫ (البقرة‬...‫س َو ِد ِمنَ ا ْلفَجْ ِر‬
ْ َ‫اواش َْرب ْوا َحتَّى يَتَبَيَّنَ لَكم ا ْل َخيْط ْاْلَ ْبيَض ِمنَ ا ْل َخي ِْط ْاْل‬
َ ‫وكل ْو‬...
َ
Artinya : “makan dan minumlah hingga nyata bagimu benang putih dari benang hitam yaitu
fajar.” (QS. Al-Baqarah : 187)

B. DASAR-DASAR HUKUM PUASA


Adapun hukum melakukan puasa Ramadlan adalah Wajib/Fardlu ‘Ain, sesuai firman Allah
SWT :
١٨٣ َ‫ع َلى الَّ ِذ ْينَ ِم ْن َق ْب ِلك ْم لَعَلَّك ْم تَتَّق ْون‬ ِ ‫علَيْكم‬
َ ِ‫الصيَام َك َما كت‬
َ ‫ب‬ َ ِ‫يَاَيُّهَاا َّل ِذ ْينَ آ َمن ْوا كت‬
َ ‫ب‬
Artinya : “ Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu sekalian berpuasa sebagaimana
telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, supaya kamu bertaqwa.” (Qs. Al-Baqarah :
183)

Hadits Rasulullah SAW:


‫ شهادة أن ْلإله إْلهللا وأن محمدا رسول هللا وإقام الصالة وإيتاءالزكاة وحج الــبيت وصيام رمضان‬: ‫بني اإلسالم على خمس‬
.
Artinya: “Islam itu didirikan atas lima perkara: 1) bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan
bahwa Nabi Muhammad itu utusan Allah, 2) mendirikan sholat lima waktu, 3)menunaikan zakat,
4) mengerjakan haji, 5) mengerjakan puasa pada bulan Ramadhan.” (H.R. Bukhari dan Muslim
dan Ahmad).

.
C SYARAT PUASA

a . Syarat Wajib Puasa

Ialah syarat yang seseorang dengan hal tersebut wajib melaksanakan puasa. Syarat-syarat wajib
puasa adalah:
- Islam
- Baligh, maka tidak wajib puasa bagi anak-anak.
- Berakal sehat
- Kuasa (mampu) mengerjakan puasa, maka tidak wajib bagi orang yang sakit dan orang yang
sudah tua.
b. Syarat Sah Puasa
Ialah syarat yang menjadikan sebab sah puasanya jika terpenuhi.syarat-syarat sah puasa adalah :
- Islam
- Tamyiz, yaitu mampu membedakan yang baik dan buruk
- Suci dari haid atau nifas
- Pada waktu yang diperbolehkan puasa

D Rukun Puasa
Ketika hendak berpuasa, kita harus mengetahui rukun-rukun puasa, karena puasa menjadi tidak
sah apabila rukun-rukunnya tidak terpenuhi. Adapun rukun-rukun puasa adalah :
1. Niat
Niat harus dikerjakan pada malam hari sebelum terbit fajar shodiq jika puasa itu puasa fardlu dan
kalau puasa itu puasa sunnah boleh pagi hari atau siang hari sebelum tergelincirnya matahari.
Sabda Rasulullah SAW :
) ‫الص َيا َم قَ ْب َل ا ْلفَجْ ِر فَالَ ِص َيا َم َله (رواه الخمسة‬ َّ ‫قَا َل َرسو ل‬
ِ ‫ َم َم ْن لَ ْم مجْ ِم ِع‬. َ‫َّللاِ ص‬
Artinya : “ Nabi Muhammad SAW bersabda : “Barang siapa yang tidak berniat puasa pada
malamnya sebelum terbit fajar, maka tidak dianggap puasa.” (HR. Lima Ahli Hadits)
2. Menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan puasa, mulai terbit fajar sampai terbenam
matahari.
E Macam macam puasa

Puasa Wajib dan Puasa Sunnah

Macam-macam puasa wajib

1). Puasa Ramadhan

. Puasa ini diwajibkan berdasarkan keterangan dalam surat Al Baqoroh, ayat 183 Puasa satu
bulan di bulan Ramadhan

“Yaa Ayyuhal Ladziina Aamanuu Kutiba ‘Alaikumush Shiyaam Kamaa Kutiba ‘Alal Ladziina
Ming Qoblikum La’allakum Tattaquun”.

Artinya : “hai orang – orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana
diwajibkan atas orang orang sebelum kalian agar kamu bertaqwa”

2). Qodho

puasa Ramadhan yang batal karena udzur, misalnya bepergian jauh, sakit, haid Puasa sebagai
pengganti atau nifas.

3). Kafarat

Puasa sebagai pengganti puasa Ramadhan yang batal karena sengaja, bukan karena udzur.
Misalnya, sengaja membatalkan puasa Ramadhan karena malas berpuasa, sengaja muntah atau
sengaja berhubungan suami-istri di siang hari.

4) Nadzar (janji)

Puasa yang diwajibkan oleh diri sendiri untuk memenuhi nadzar. Misalnya, Ali berjanji jika hasil
UAS tahun ini nilainya paling baik, Ali akan berpuasa 3 hari berturut-turut. Nah, puasa Ali
selama 3 hari berturut-turut itu disebut puasa nadzar.
Macam-macam puasa sunnah

1). Senin & Kamis

Puasa sunnah khusus di hari Senin dan Kamis. Rosulullah mencontohkan puasa Senin & Kamis
karena pada hari tersebut:

1) amal manusia ditunjukkan (dilaporkan) oleh malaikat kepada Allah

2) hari Senin merupakan hari kelahiran Nabi Muhammad,

3) diangkatnya Muhammad menjadi nabi, dan

4) permulaan diturunkannya Al Qur’an.

2). Syawal

Puasa 6 hari di bulan Syawal. Orang yang berpuasa Ramadhan kemudian diikuti 6 hari di bulan
Syawal maka pahala puasanya sama dengan orang yang berpuasa selama 1 tahun. Puasa ini
boleh dilakukan secara berturut-turut atau tidak berurutan.

3). Arofah

Puasa pada tanggal 9 di bulan Dzulhijjah. Orang yang tidak menunaikan ibadah haji disunnahkan
untuk berpuasa Arofah. Pahala orang yang berpuasa Arofah ialah dihapuskan dosanya selama 2
tahun, yakni 1 tahun yang lalu dan 1 tahun yang akan datang.

4). Daud

Puasa yang dicontohkan oleh Nabi Daud, yakni puasa setiap dua hari sekali (selang-seling,
maksudnya jika hari ini berpuasa, besoknya tidak, lusa puasa, besoknya lagi tidak, dan
seterusnya)
F. Hal-Hal Yang Membatalkan Puasa

a) Sengaja memasukkan sesuatu pada lubang yang menembus sampai perut.


b) Memasukkan obat dari salah satu jalan , depan atau jalan belakang.
c) Muntah dengan sengaja
d) Sengaja bersetubuh antara suami dengan istri.
e) Sengaja mengeluarkan mani.
f) Haidl.
g) Nifas.
h) Gila/hilang akalnya, ayan, pingsan.
i) Murtad (keluar dari agama Islam

Anda mungkin juga menyukai