PERMOHONAN BANTUAN
ALAT PEMBUAT PUPUK ORGANIK
(APPO)
KELOMPOK TANI
“SUMBER REJEKI”
KATA PENGANTAR
Rendahnya kadar bahan organik tanah mengakibatkan lahan menjadi miskin unsur hara dan
kemampuan mengikat air menjadi rendah, akibatnya tanah menjadi keras dan padat sehingga
menghambat perkembangan mikroorganisme dalam tanah maupun pengembangan akar tanaman.
Kondisi saat ini, petani pada umumnya membakar sisa hasil panen atau mengangkut ke luar
lahan guna mempercepat persiapan pertanaman berikutnya maupun kepentingan lainnya. Untuk
mengubah kebiasaan tersebut serta kaitannya dengan pengembangan penggunaan pupuk organik
di tingkat petani, maka kami berinisiatif untuk mengajukan bantuan alat pembuat pupuk organik.
Dengan fasilitas ini petani akan terbantu dalam hal penyediaan pupuk organik memanfaatkan
sisa tanaman atau jerami sebagai bahan baku dan juga selain bertani kami juga memelihara sapi
yang kotorannya sangat bagus untuk pupuk organik.
Demikian permohonan kami besar kiranya arapan kami mendapatkan bantuan tersebut
mengingat sangat dibutuhkannya mesin tersebut..
Penyusun
Kepada Yth :
Kepala Dinas Pertanian
Tanaman Pangan Kabupatan Blitar
Di Blitar
Dengan hormat,
Puji syukur marilah kita panjatkan kehadhirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahnya, sehingga kita masih bisa beraktifitas sebagaimana mestinya.
Dalam rangka mengembangkan ekonomi kerakyatan serta peningkatan pemberayaan mayarakat
Indonesia, khususnya petani menuju tercapainya kesejahteraan hidup petani. Sehubungan dengan
hal tersebut diatas, karena keterbataan modal kelompok tani untuk mengembangkan ekonomi
anggota serta pemanfaatan sumber daya alam yang ada, maka kami mengajukan permohonan
bantuan mesin hand traktor.
Demikian permohonan ini kami ajukan, atas perhatian dan tindak lanjutnya kami ucapkan terima
kasih.
Mengetahui,
1.3 Tujuan
Tujuan diadakannya pengadaan alat pembuat pupuk organik bagi anggota kelompok tani Sumber
Rejeki adalah :
a. Mendorong percepatan pengembangan penerapan pupuk organik di tingkat petani.
b. Meningkatkan optimalisasi penggunaan pupuk organik.
c. Mendorong peningkatan pendapatan petani melalui peningkatan produksi maupun efisiensi
biaya usaha tani.
d. Memenfaatkan pupuk kandang yang kami miliki karena selain bertani kami juga memelihara
ternak sapi dan ayam.
e. Melaksanakan program pemerintah.
1.4 Sasaran
Sasaran dalam upaya pengadaan alat pembut pupuk organik adalah:
a. Meningkatnya penggunaan pupuk organik di tingkat petani,
b. Meningkatnya optimalisasi penggunaan pupuk organik,
c. Meningkatnya produktivitas dan kualitas hasil produksi.
d. Berkurangnya biaya usaha tani sebagai akibat efisiensi penggunaan pupuk
BAB II
KEADAAN
BAB III
RENCANA KEGIATAN PENGADAAN APPO
BAB IV
KEBUTUHAN DAN PELAKSANAAN
4.1. Alat.
Alat yang dibutuhkan dalam pengadaan mekanisasi pertanian adalah alat pembuat pupuk
organik.
4.2. Pelaksanaan.
Pelaksanaan pengadaan alat pembuat pupuk organik di kelompok tani Sumber Rejeki Dusun
Karanggayam I Desa Karanggayam diharapkan pelaksanaannya dapat terselenggara pada tahun
2012.
BAB V
HARAPAN DARI ADANYA ALAT PEMBUAT PUPUK ORGANIK
Sebagai upaya yang sesuai dengan keinginan dan tujuan kegiatan melalui pengadaan alat
pembuat pupuk organik adalah :
a. Adanya peningkatan hasil produksi dengan digunakannya pupuk organik.
b. Hasil panen yang menggunakan pupuk organik akan lebih mahal daripada yang menggunakan
pupuk kimia.
c. Dengan harga hasil panen yang lebih mahal akan meningkatkan kesejahteraan petani.
d. Peningkatan mutu dari hasil pertanian karena menggunakan pupuk organik.
e. Dengan mnggunakan pupuk organik, lahan persawahan akan bagus kembali.
f. Mensukseskan program pemerintah untuk kembali menggunakan pupuk organik.
g. Mengurangi dampak lingkungan akibat pupuk kimia yang merusak ekosistem.
BAB VI
PENUTUP
Demikian proposal ini kami buat, berdasarkan keinginan kami dalam melaksanakan program
pemerintah dalam penggunaan pupuk organik. Semoga dengan adanya alat pembuat pupuk
organik ini dapat mensukseskan harapan pemerintah yang mengurangi subsidi pupuk kimia.
Dengan adaya alat ini kami tidak akan bergantung lagi pada pupuk kimia.
Mudah-mudahan upaya pengadaan alat pembuat pupuk organik ini dapat perhatian pemerintah
melalui bantuan alat pembuat pupuk organik untuk mendukung kegiatan para petani dalam
mengelola usaha taninya. Atas segala perhatiannya kami sampaikan ucapan terimakasih.
Lampiran 2
KELOMPOK TANI “SUMBER REJEKI”
DUSUN KARANGGAYAM I DESA KARANGGGAYAM
KEC. SRENGAT KAB. BLITAR
SUSUNAN PENGURUS
I. Ketua : Lamidi Setiyono
II. Sekretaris : Bambang Susilo
III. Bendahara : Karsianto
IV. Anggota :
Kepada:
Yth. Direktur Pengelolaan Lahan
Ditjen Pengelolaan Lahan dan Air
Di Jakarta.
Dalam rangka memperbaiki kondisi tanah pertanian yang pada akhir-akhir ini telah menurun
tingkat kesuburannya yang disebabkan oleh penggunaan pupuk kimia terutama pupuk urea, SP-
36, ZA, dan KCL, serta pestisida selama kurang lebih 30 tahun secara terus-menerus oleh petani
tanaman pangan pada lahan sawah yang cenderung melampaui anjuran rekomendasi, maka perlu
mendahulukan dan mengutamakan perbaikan tingkat kesuburan tanah dengan penggunaan pupuk
alam atau organik.
Sebagai bahan pertimbangan, bersama ini kami lampirkan data Kelompok Tani Ternak
SARASWATI sebagai berikut:
Besar harapan kami Permohonan ini dapat terkabul, atas terkabulnya Permohonan ini
sebelumnya kami haturkan terima kasih.
Ketua Kelompok
PROFIL KELOMPOK
Kelompok Tani Ternak SARASWATI berdiri pada tanggal 04 Juni 2005 berlokasi di Desa
Tambaharjo Rt. 02 Rw. 01, Kecamatan Adimulyo, Kabupaten Kebumen dengan alamat e-mail :
ktt_saraswati@yahoo.co.id dan alamat blog : www.kttsaraswati.blogspot.com. Sapi yang kami
pelihara sebanyak 36 ekor betina dan 4 ekor jantan (pedet anakan), 50% dari ternak sapi kami
telah beranak dan telah memasuki masa Kawin selanjutnya, dan 50% sisanya sedang bunting,
lahan pakan (rumput unggul) seluas 24.000 m² (kebutuhan rumput 300 m² per ekor sapi), Lahan
persawahan yang kami miliki 175,68 Ha, dengan masa panen 2 kali setiap tahunnya, sisa panen
berupa jerami sangat melimpah yang dapat dimanfaatkan untuk pembuatan pupuk organik
(kompos) dan sebagian dimanfaatkan untuk pakan ternak tambahan disaat musim kemarau, kami
mengadakan pertemuan rutin untuk membahas segala sesuatu yang berhubungan dengan
kebutuhan dan permasalahan anggota setiap tanggal 4 setiap bulannya, susunan pengurus dan
anggota sebagai berikut:
LATAR BELAKANG
Penggunaan pupuk kimia terutama pupuk urea, SP-36, ZA dan KCL serta pestisida selama
kurang lebih 30 tahun secara terus-menerus oleh petani tanaman pangan pada lahan sawah
cenderung melampaui anjuran rekomendasi sehingga berpengaruh terhadap tingkat kesuburan
tanah, sedangkan pemberian bahan organik dan pupuk kompos belum banyak dilakukan.
Berdasarkan hasil kajian/penelitian yang telah dilaksanakan oleh Badan Litbang Pertanian (Pusat
Penelitian Tanah dan Agroklimat) pada lahan sawah beririgasi di Jawa menunjukkan bahwa nilai
kandungan bahan organik dalam tanah tergolong rendah (1-2%). Padahal dalam kondisi normal
kesuburan lahan sawah seharusnya mengandung bahan organik antara 3-5%.
Rendahnya kandungan bahan organik pada lahan-lahan sawah ini cenderung menyebabkan
penggunaan pupuk menjadi tidak efektif karena kemampuan akar tanaman untuk dapat menyerap
hara pupuk menurun. Sebagai akibat lebih luas adalah menurunnya produktifitas tanaman
sehingga secara nasional dapat mengganggu Program Nasional Ketahanan Pangan.
Degradasi lahan sawah yang disebabkan oleh kandungan bahan organik ini perlu segera
diupayakan peningkatan kesuburannya melalui pemberian bahan organik dan kompos ke dalam
lapisan olah tanah.
Bahan organik dapat diperoleh dari hasil pengolahan jerami dan/atau sisa tanaman pasca panen
dengan menggunakan alat pengolah pupuk organik (APPO) untuk mempercepat waktu proses
dekomposisi guna menghasilkan pupuk organik berupa kompos. Penelitian Departemen
Pertanian menunjukkan penggunaan alat pengolah pupuk organik dapat menghemat waktu
dekomposisi sekitar 10-15 hari, karena dengan alat ini luas penumpang bahan jerami yang
bersentuhan dengan oksigen untuk didekomposisi semakin tinggi, dan peluang mikroba untuk
mendekomposisi lebih besar. Hal ini akan dipercepat apabila pada bahan organik atau jerami
ditambahkan sumber protein berupa gula merah atau decomposer.
Demikian halnya dengan penyuluhan kepada para petani dianggap penting agar petani
mengembalikan jerami dan/atau sisa tanaman usai panen serta penggunaan pupuk organik untuk
mengembalikan kesuburan tanah sawah.
Salah satu upaya yang akan dilakukan oleh Kelompok Tani Ternak SARASWATI adalah
mengajukan permohonan bantuan pengadaan Rumah APPO yang termasuk di dalamnya
Pengadaan Alat Pengolah Pupuk Organik kepada Direktorat Pengolahan Lahan, Ditjen
Pengolahan Lahan dan Air.
Kami mohon usulan ini merupakan Permohonan yang perlu dipertimbangkan untuk mengatasi
permasalahan tersebut di atas, khususnya anggota Kelompok Tani Ternak SARASWATI Desa
Tambaharjo Kecamatan Adimulyo Kabupaten Kebumen Provinsi Jawa Tengah.
Dengan adanya bantuan pengadaan Rumah APPO yang termasuk di dalamnya Pengadaan Alat
Pengolah Pupuk Organik ini mudah-mudahan petani yang tergabung dalam Kelompok Tani
Ternak SARASWATI Desa Tambaharjo Kecamatan Adimulyo Kabupaten Kebumen menjadi
petani yang bisa diandalkan yang turut mendukung program pemerintah.
PENUTUP
Rencana bantuan pengadaan Rumah APPO yang termasuk di dalamnya Pengadaan Alat
Pengolah Pupuk Organik ini merupakan suatu harapan besar bagi Kelompok Tani Ternak
SARASWATI, bahwa ini merupakan kegiatan yang sangat membantu anggota kelompok dalam
mengembangkan programnya sesuai dengan wawasan Kelompok Tani Ternak untuk mencapai
hasil yang maksimal. Maka segala bantuan dan dukungan sehubungan dengan permasalahan di
atas merupakan kunci keberhasilan kami.
Demikian proposal ini, besar harapan kami proposal ini dapat terkabul. Atas kepercayaan,
dukungan, dan terkabulnya permohonan ini kami haturkan terima kasih.