Disusun oleh:
NURUL ISTIQAMAH, S.Pd
NIP. 19931216 201903 2 010
i
PERSETUJUAN
Mentor Coach
iii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Dari keempat isu tersebut penulis menetapkan isu pertama sebagai
prioritas utama yang harus diselesaikan permasalahannya. Sebab,
berdasarkan pengamatan penulis selama bertugas di SMPN 2 Kediri
laboratorium TIK hanya digunakan saat pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis
Komputer yang diadakan satu kali setahun. Selain itu, penghapusan mata
pelajaran TIK pada kurikulum 2013 versi lama di jenjang SMP juga
berdampak pada kurangnya pemanfaatan laboratorium TIK sebagai tempat
pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Kondisi ini sepertinya sudah dibaca
oleh pemerintah sehingga terbitlah Permendikbud No 37 Tahun 2018 yang
mewajibkan sekolah yang telah memenuhi persyaratan agar
menyelenggarakan kembali mata pelajaran informatika pada Tahun Pelajaran
2019/2020.
SMP Negeri 2 Kediri adalah salah satu dari 7 SMP Negeri di Lombok
Barat yang telah siap menyelenggarakan mata pelajaran informatika karena
telah memenuhi persyaratan yang tercantum pada Permendikbud No 37
Tahun 2018 yaitu: 1) memiliki guru informatika dengan kualifikasi akademik
Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer serta, 2) memiliki laboratorium
TIK sebagai sarana penunjang pembelajaran. Maka sudah menjadi
kewajiban bagi guru dan sekolah untuk menyelenggarakan pembelajaran TIK
yang berkualitas dengan melibatkan dan mengikutsertakan seluruh
komponen yang ada di sekolah. Peningkatan kualitas pembelajaran TIK
salah satunya dapat dilakukan melalui optimalisasi pemanfaatan
Laboratorium TIK di SMPN 2 Kediri.
Tuntutan era 4.0 pada saat ini juga menjadi tantangan bagi sekolah
dalam menyesuaikan diri terhadap perubahan zaman yang beralih secara
cepat dalam penggunaan dan pemanfaatan teknologi. Maka sekolah sebagai
sebuah organisasi publik harus mampu memberikan pelayanan prima kepada
siswa juga guru dalam memberikan pengetahuan dan ketrampilan teknologi
dan informasi sebagai bekal menghadapi tuntutan era 4.0.
2
Berdasarkan beberapa kondisi yang sudah dijelaskan di atas, penulis
sebagai guru informatika menyusun rancangan aktualisasi yang juga
merupakan tugas akhir sebagai peserta diklat prajabatan dengan judul,
“Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ASN dalam Pemanfaatan Laboratorium TIK di
SMP Negeri 2 Kediri”.
1.2. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum pelaksanaan aktualisasi ini dilakukan sebagai upaya
untuk mendukung misi sekolah dalam meningkatkan kualitas pembelajaran
dengan menerapkan nilai-nilai dasar akuntabilitas, nasionalisme, etika publik,
komitmen mutu dan anti korupsi di SMP Negeri 2 Kediri melalui optimalisasi
pemanfaatan Laboratorium TIK sehingga mampu berkontribusi pada
perwujudan visi SMPN 2 Kediri yaitu menuju warga sekolah yang berprestasi
dan berbudaya berdasarkan iman dan taqwa.
2. Tujuan Khusus
a. Bagi Siswa
Kegiatan aktualisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan,
ketrampilan serta soft skill siswa dalam pembelajaran dan pemanfaatan
perangkat TIK di SMP Negeri 2 Kediri
b. Bagi Guru
Bagi guru TIK kegiatan aktualisasi ini bertujuan untuk menerapkan dan
meningkatkan nilai-nilai dasar akuntabilitas, nasionalisme, etika public,
komitmen mutu dan anti korupsi sebagai ASN yang profesional dan
berkompeten dalam menjalankan tupoksi serta memperkuat kerjasama
dengan guru mata pelajaran lainnya baik dalam kegiatan pembelajaran di
Laboratorium TIK maupun dalam pelaksanaan Ulangan Harian Berbasis
Komputer.
3
c. Bagi Pembelajaran TIK
Selain untuk meningkatkan kualitas pembelajaran TIK di sekolah,
kegiatan aktualisasi ini juga bertujuan untuk menghadirkan seluas-luasnya
manfaat mata pelajaran dan Laboratorium TIK bagi semua pihak di
lingkungan sekolah.
4
BAB II
PENETAPAN ISU
5
Tabel 2.1. Analisa Isu Menggunakan Alat Bantu APKL
6
matriks USG adalah dengan memberikan skor 1-5, semakin tinggi skor
menunjukkan bahwa isu tersebut sangat urgen dan sangat serius untuk
segera ditangani. Adapun hasil analisa USG seperti dijabarkan pada Tabel
2.2 berikut ini.
Tabel 2.2. Analisa Isu Menggunakan Alat Bantu USG
7
2.3. Dampak Jika Isu Tidak Dipecahkan
Berdasarkan penetapan isu menggunakan alat bantu APKL dan USG
ditemukan prioritas isu utama yaitu belum optimalnya pemanfaatan
Laboratorium TIK yang disebabkan oleh beberapa hal sebagai berikut:
1. Penggunaan Laboratorium TIK selama ini hanya digunakan saat
pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK)
2. Kurikulum 2013 versi lama menghapus mata pelajaran informatika di
jenjang SMP sehingga jarang sekali ada kegiatan pembelajaran yang
dilakukan di Laboratorium TIK
3. Terbitnya Permendikbud No 37 Tahun 2018 yang mengamanatkan
penerapan kembali mata pelajaran informatika pada jenjang SMP
semakin mengukuhkan alasan harus segera dilaksanakannya
pembelajaran informatika seoptimal mungkin baik dalam pembelajaran di
kelas maupun di Laboratorium TIK.
Maka sesuai dengan amanat Permendikbud No 37 tersebut isu ini
menjadi semakin urgen untuk segera diselesaikan. Sebab jika tidak, maka
akan berdampak pada tidak maksimalnya kegiatan pembelajaran informatika
baik di kelas maupun di Laboratorium TIK, kurangnya pengetahuan dan
ketrampilan siswa dalam penguasaan perangkat komputer, kurangnya
pemahaman siswa mengenai tata tertib saat berada di Laboratorium TIK,
tidak tertibnya pelaporan kegiatan di Laboratorium TIK serta kurangnya
koordinasi dan kerjasama antara guru TIK dan guru mata pelajaran lainnya
baik dalam kerjasama pembelajaran di Laboratorium TIK maupun dalam
pelaksanaan Ulangan Harian Berbasis Komputer. Dampak lebih luas yang
ditimbulkan jika pemecahan isu tidak diselesaikan yaitu sekolah menjadi
tertinggal dalam beradaptasi dan bersaing berkenaan dengan penguasaan
teknologi dalam era 4.0 saat ini.
8
2.4. Gagasan Pemecahan Isu
Gagasan pemecahan isu yang ditawarkan penulis diantaranya:
1. Melakukan kegiatan pembelajaran di Laboratorium TIK
2. Memfasilitasi guru mata pelajaran lainnya untuk melaksanakan kegiatan
pembelajaran di Laboratorium TIK
3. Melaksanakan kegiatan Ulangan Harian Berbasis Komputer di
Laboratorium TIK
4. Melaksanakan sosialisasi dan pelatihan bagi guru mata pelajaran dalam
pembuatan naskah ulangan online di Laboratorium TIK
5. Melakukan pemeliharaan perangkat komputer di Laboratorium TIK
9
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
10
3.1.2. Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) merupakan salah satu jenjang
pendidikan yang memiliki tugas pokok dan fungsi sebagai berikut:
1. Meningkatkan kompetensi dasar siswa di bidang akademis, sesuai
dengan tuntutan kurikulum.
2. Mengembangkan potensi intelektual, moral, dan spiritual siswa.
3. Menumbuh kembangkan potensi sosial dan kebangsaan siswa.
4. Mempersiapkan siswa secara mantap untuk dapat melanjutkan ke
jenjang pendidikan berikutnya
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi (Permenegpan RB) No. 16 tahun 2009 menjelaskan
bahwa jabatan fungsional guru adalah jabatan fungsional yang mempunyai
ruang lingkup, tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk melakukan
kegiatan mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai,
dan mengevaluasi siswa pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan
formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang diduduki oleh Pegawai Negeri Sipil.
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi
siswa pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan
dasar, dan pendidikan menengah. Kegiatan pembelajaran adalah kegiatan
Guru dalam menyusun rencana pembelajaran, melaksanakan pembelajaran
yang bermutu, menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran, menyusun dan
melaksanakan program perbaikan dan pengayaan terhadap siswa.
Rincian kegiatan tugas jabatan guru dimuat pada Permenegpan RB
No 16 tahun 2009 pasal 13 ayat 1, yaitu:
1. Menyusun kurikulum pembelajaran pada satuan pendidikan;
2. Menyusun siLaboratoriumus pembelajaran;
3. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran;
4. Melaksanakan kegiatan pembelajaran;
11
5. Menyusun alat ukur/ soal sesuai mata pelajaran;
6. Menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada mata
pelajaran di kelasnya;
7. Menganalisa hasil penilaian pembelajaran;
8. Melaksanakan pembelajaran/perbaikan dan pengayaan dengan
memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi;
9. Melaksanakan bimbingan dan konseling di kelas yang menjadi
tanggung jawabnya;
10. Menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil
belajar tingkat sekolah dan nasional;
11. Membimbing guru pemula dalam program induksi;
12. Membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler proses
pembelajaran;
13. Melaksanakan pengembangan diri;
14. Melaksanakan publikasi ilmiah; dan
15. Membuat karya inovatif.
12
Gambar 3.1. Struktur Organisasi SMPN 2 Kediri
13
14. Mengisi dan meneliti daftar hadir sebelum memulai pelajaran
15. Mengatur kebersihan ruang kelas dan sekitarnya
16. Mengumpulkan dan menghitung angka kredit untuk kenaikan pangkat
14
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang meninggikan
bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana
mestinya. Sikap seperti ini jelas mencerai beraikan bangsa yang satu dengan
bangsa yang lain. Sedang dalam arti luas, nasionalisme merupakan
pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara, dan
sekaligus menghormati bangsa lain. Nasionalisme merupakan rasa cinta
yang wajar terhadap bangsa dan Negara, serta menghormati bangsa
lain.Sedangkan Nasionalisme Pancasila merupakan pandangan/paham
kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah air Indonesia yang
didasarkan pada nilai-nilai Pancasila.
Nilai dasar nasionalisme memiliki indikator-indikator sebagai berikut:
1. Religious (Patuh ajaran agama)
2. Hormat menghormati
3. Kerjasama
4. Tidak me maksakan kehendak
5. Jujur
6. Amanah (dapat dipercaya)
7. Adil
8. Persamaan derajat
9. Tidak diskriminatif
10. Mencintai sesama manusia
11. Tenggang rasa
12. Membela kebenaran
13. Persatuan
14. Rela berkorban
15. Cintai tanah air
16. Memelihara ketertiban
17. Disiplin
18. Musyawarah
19. Kekeluargaan
15
20. Tanggung jawab
21. Kepentingan bersama
22. Gotong royong
23. Sosial
24. Tidak menggunakan hak yang bukan miliknya
25. Hidup sederhana
26. Kerja keras
27. Menghargai karya orang lain
3. Etika Publik
Pelayanan publik yang profesional membutuhkan tidak hanya
kompetensi teknis dan leadership, namun juga kompetensi etika. Etika publik
merupakan refleksi kritis yang mengarahkan bagaimana nilai-nilai (kejujuran,
solidaritas, keadilan kesetaraan, dll) dipraktikan dalam wujud keprihatinan
dan kepedulian terhadap kesejahteraan masyarakat atau kebaikan orang
lain. Kode etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu
kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal prinsip
dalam bentuk ketentuan tertulis.Kode etik profesi dimaksudkan untuk
mengatur tingkah laku / etika suatu kelompok khusus dalam masyarakat
melalui ketentuan-ketentuan tertulis yang diharapkan dapat dipegang teguh
oleh sekelompok profesional tertentu.
Nilai dasar etika publik memiliki indikator-indikator sebagai berikut:
1. Jujur
2. Bertanggung jawab
3. Integritas tinggi
4. Cermat
5. Disiplin
6. Hormat
7. Sopan
8. Taat pada peraturan perundang-undangan
16
9. Taat perintah
10. Menjaga rahasia
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan
berorientasi pada kualitas hasil. Adapun nilai-nilai komitmen mutu antara lain:
mengedepankan komitmen terhadap kepuasan dan memberikan layanan
yang menyentuh hati, untuk menjaga dan memelihara.
Nilai dasar nasionalisme memiliki indikator-indikator sebagai berikut:
1. Efektivitas
2. Efisiensi
3. Inovasi
4. Berorientaasi mutu
5. Anti Korupsi
Anti korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk
memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang melawan norma-norma
dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan negara atau
masyarakat baik secara langsung maupun tidak.
Nilai dasar nasionalisme memiliki indikator-indikator sebagai berikut:
1. Jujur
2. Disiplin
3. Tanggung jawab
4. Kerja keras
5. Sederhana
6. Mandiri
7. Adil
8. Berani
9. Peduli
17
6. Manajemen ASN
Untuk mewujudkan birokrasi yang professional dalam menghadapi
tantangan-tantangan tersebut, pemerintah melalui UU Nomor 5 Tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara telah bertekad untuk mengelola aparatur sipil
Negara menjadi semkain prosedional. Undang-undang ini merupakan dasar
dalam manajemen aparatur sipil Negara yang bertujuan untuk membangun
aparat sipil Negara yang memiliki integritas, professional dan netral serta
bebas dari intervensi politik, juga bebas dari praktik KKN, serta mampu
menyelenggarakan pelayanan publik berkualitas bagi masyarakat.
Adapun asaa manajemen ASN anatra lain:
1. Kepastian hokum
2. Profesionalitas
3. Proporsionalitas
4. Keterpaduan
5. Delegasi
6. Netralitas
7. Akuntabilitas
8. Efektif dan efisien
9. Keterbukaan
10. Non diskriminatif
11. Persatuan dan kesatuan
12. Keadilan, kesetaraan dan;
13. kesejahteraan
Tujuan utama manajemen ASN antara lain untuk meningkatkan
beberapa hal di bawah ini:
1. Independensi dan netralitas
2. Kompetensi
3. Kinerja atau produktifitas kerja
4. Integritas
5. Kesejahteraan
18
6. Kualitas pelayanan publik
7. Pengawasan
7. Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah pemberian layanan atau melayani keperluan
orang atau masyarakat dan atau organisasi lain yang mempunyai
kepentingan pada organisasi itu, sesuai dengan aturan pokok dan tata cara
yang ditentukan dan ditujukan untuk memberikan kepuasan penemerima
layanan melalu pelayanan prima. Terdapat 7 sikap pelayanan prima, yakni :
1. Passionate (bersemangat)
2. Progressive (memakain cara terbaik)
3. Proactive (antisipatif, tidak menunggu)
4. Promth (positif, tanpa curiga)
5. Patience (sabar)
6. Proporsional (tidak mengada-ada)
7. Functional (tepat waktu)
8. Whole of Government
WoG adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang
menyatukan upaya-upaya koLaboratoriumoratif pemerintahan dari
keseluruhan sektor dalam rug lingkup koordinasi yagn lebih luas guna
mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan,manajemen program dan
pelayanan publik. Oleh karenaya WoG juga dikenal sebagai pendekatan
interagency, yaitu pendekatan yang melibatkan sejumlah kelembagaan yang
terkait dengan urusan-urusan yang relevan. Dalam pengertian lain WoG
dipandang menunjukkan atau menjelaskan bagaimana instansi pelayanan
public bekerja lintas batas atau lintas sector guna mencapai tujuan bersama
dan sebagai respon terpadu pemerintah terhadap isu-isu tertentu.
19
3.3. Rancangan Kegiatan
Sesuai dengan kedudukan penulis sebagai guru informatika maka
terdapat beberapa rancangan kegiatan yang akan dilakukan sesuai dengan
tupoksi antara lain sebagai berikut:
1. Konsultasi dengan mentor dalam penetapan isu
2. Menyiapkan administrasi pembelajaran
3. Melaksanakan KBM di kelas dan di Laboratorium TIK
4. Memfasilitasi guru mata pelajaran untuk melaksanakan pembelajaran di
Laboratorium TIK
5. Melakukan pemeliharaan perangkat komputer di Laboratorium TIK
6. Sosialsisasi dan pelatihan penulisan naskah ulangan online bagi guru
mata pelajaran di Laboratorium TIK
7. Persiapan administrasi Ulangan Harian Berbasis Komputer
8. Persiapan pelaksanaan Ulangan Harian Berbasis Komputer
9. Pelaksanaan Ulangan Harian Berbasis Komputer
Adapun tahapan-tahapan kegiatan yang akan dilakukan sesuai
dengan rancangan kegiatan yang disebutkan di atas akan dijabarkan dengan
sistematik sejak awal hingga akhir kegiatan seperti tertera dalam Tabel 3.1.
berikut ini.
20
21
menyelesaikan RPP
3 Melaksanakan 1. Masuk kelas dan 1. Materi Akuntabilitas Memiliki kejelasan Penerapan nilai- Pelaksanaan
Kegiatan mengkoordinasi pembelajaran target yang harus nilai ANEKA kegiatan belajar
Belajar siswa sebelum 2. Daftar hadir dicapai dalam akan mengajar yang
Mengajar di pelajaran dimulai peserta didik mengajar meningkatkan mengedepankan
kelas dan di 2. Membimbing siswa 3. Lembar kerja kualitas nilai-nilai ANEKA
Lab TIK berdoa hasil diskusi Nasionalisme Tidak bersikap pembelajaran di akan
3. Memeriksa siswa diskriminatif saat sekolah dan meningkatkan
kehadiran siswa 4.Dokumentasi memberikan materi meningkatkan semangat dan
4. Menyampaikan foto kegiatan pelajaran serta prestasi non integritas
tujuan pembelajaran mencintai dan akademik siswa sekolah dalam
5. Melaksanakan menghargai siswa jika siswa memberikan
proses sebagai sesama mampu pelayanan yang
pembelajaran dan manusia mengadaptasi lebih baik
membimbing siswa nilai-nilai yang kepada siswa
mengikuti Etika publik Membiasakan siswa dicontohkan
pembelajaran untuk disiplin dan taat
dengan baik aturan saat berada di
6. Memberikan kelas maupun di Lab
informasi kepada TIK
siswa mengenai
manfaat Komitmen Efektif dan efisien
pelaksanaan mutu dalam memberikan
kegiatan Ulangan materi pelajaran
Harian Berbasis
Komputer Anti korupsi Disiplin waktu saat
KBM
24
7. Menyampaikan
SOP/tata tertib saat
bearada di
Laboratorium TIK
8. Membuka ruang
diskusi bagi siswa
9. Membimbing siswa
berdoa untuk
mengakhiri KBM
4 Memfasilitasi 1. Melakukan 1.Terlaksananya Akuntabilitas Menyadari bahwa Lab Melalui Penerapan nilai-
guru mata koordinasi dengan KBM di Lab TIK bukan hanya milik kerjasama dan nilai ANEKA
pelajaran untuk guru mata pelajaran TIK secara guru TIK semata gotong royong dalam kegiatan
melaksanakan lainnya bagi yang kondusif melainkan milik yang dilakukan memfasilitasi
KBM di ingin melaksanakan 2.Terisinya buku sekolah sehingga dengan penuh guru mata
Laboratorium KBM di Laboratorium Laporan harus rasa hormat pelajaran untuk
TIK TIK Kegiatan mengedepankan kepada rekan melaksanakan
2. Memberitahu guru Laboratorium kepentingan publik guru mata KBM di Lab TIK
dan siswa mengenai TIK sesuai dalam memanfaatkan pelajaran akan akan
SOP/tata tertib saat dengan fasilitas sekolah meningkatkan meningkatkan
berada di kegiatan dan rasa peduli nilai integritas,
Laboratorium TIK waktu Melakukan terhadap gotong royong
3. Membantu guru pelaksanaann pengawasan KBM lingkungan. dan
mata pelajaran dan ya dengan penuh Kemudian profesionalitas
siswa dalam tanggungjawab pelaksanaan sekolah
penggunaan pembelajaran
perangkat komputer Nasionalisme Membangun yang berorientasi
4. Mengawasi jalannya kerjasama dan pada mutu akan
25
3. Menyiapkan tata Laboratorium Nasionalisme Tertib administrasi sekolah dalam nilai integritas
tertib Laboratorium TIK dalam pelaksanaan menumbuhkan dan
TIK 4. Tata tertib UHBK rasa peduli profesionalitas
4. Menyiapkan pelaksanaan terhadap sekolah
SOP/tata tertib UHBK Etika Publik Cermat dalam lingkungan
dalam pelaksanaan 5. Buku menyiapkan
UHBK Laporan administrasi yang
5. Menyiapkan buku Kegiatan dibutuhkan dalam
Laporan Kegiatan Laboratorium pelaksanaan UHBK
Laboratorium TIK TIK sudah
tersedia
Komitmen Tata kelola
mutu administrasi yang baik
akan meningkatkan
mutu pelaksanaan
UHBK
8 Persiapan 1. Membersihkan ruang 1.Kondisi Akuntabilitas Menjalankan tugas Melalui Bekerja keras
pelaksanaan Laboratorium TIK Laboratorium dengan penuh persiapan dalam
Ulangan 2. Menata kerapian TIK yang tanggungjawab pelaksanaan melaksanakan
Harian posisi meja, kursi bersih dan UHBK yang tugas dengan
Berbasis dan komputer rapi berorientasi pada cermat, disiplin,
30
Komputer 3. Memeriksa jaringan 2.Aplikasi Exam Nasionalisme Bekerja keras mutu pelayanan penuh
komputer View sudah mempersiapkan setiap akan tanggungjawab
4. Memeriksa jaringan berjalan pada perangkat komputer, berpengaruh dan berorientasi
internet pada setiap komputer jaringan komputer dan pada pada pelayanan
komputer server jaringan internet peningkatan mutu akan
5. Melakukan instalasi 3.Perangkat kualitas meningkatkan
aplikasi Exam View komputer Etika Publik Cermat dalam pembelajaran di nilai integritas
pada komputer server dan mempersiapkan sekolah dan
server client siap setiap perangkat profesionalitas
6. Memastikan bahwa digunakan komputer, jaringan sekolah
komputer client 4.Koneksi komputer dan jaringan
dapat mengakses internet aktif internet
laman server UHBK pada semua
perangkat Komitmen Memastikan bahwa
komputer mutu semua perangkat
komputer, jaringan
komputer dan jaringan
internet dalam kondisi
prima merupakan
bentuk orientasi
terhadap mutu
pelaksanaan UHBK
33