Gerakan DI/TII di Jawa Tengah yang dipimpin oleh Amir Fatah dan Kyai Sumolangu
di bagian utara, yang bergerak di daerah Tegal, Brebes dan Pekalongan. Inti kekuataanya
adalah pasukan Hizbullah yang dibentuk di Tegal,1946 dan pada 23 Agustus 1949, Amir
Fatah memproklamasikan berdirinya Darul Islam dan menyatakan brgabung dengan DI/TII
S.M.kartosuwiryo.Pasukannya dinamakan Tentara Islam Indonesia (TII) dengan sebutan
Batalion Syarif Hidayat Widjaja Kusuma(SHWK).Untuk menghancurkan gerakan ini, Januari
1950 dibentuk Komando Gerakan Banteng Negara (GBN) dibawah Letkol Sarbini.
Pemberontakan di Kebumen dilancarkan oleh Angkatan Umat Islam (AUI) yang dipimpin
oleh Kyai Moh. Mahfudh Abdurrahman (Kyai Sumolanggu) Gerakan ini berhasil
dihancurkan pada tahun 1957 dengan operasi militer yang disebut Operasi Gerakan Banteng
Nasional dari Divisi Diponegoro. Gerakan DI/TII itu pernah menjadi kuat karena
pemberontakan Batalion 426 di Kedu dan Magelang/ Divisi Diponegoro. Didaerah Merapi-
Merbabu juga telah terjadi kerusuhan-kerusuhan yang dilancarkan oleh Gerakan oleh
Gerakan Merapi-Merbabu Complex (MMC). Gerakan ini juga dapat dihancurkan. Untuk
menumpas gerakan DI/TII di daerah Gerakan Banteng Nasional dilancarkan operasi Banteng
Raiders.
C. DI/TII Sulawesi Selatan
D. DI/TII Aceh
Pemberontakan DI / TII
-Kartosuwirjo / rakyat menolak kalau Jawa Barat itu diserahkan kepada belanda begitu
saja
1. Ingin mendirikan negara yang berdasarkan agama islam lepas dari NKRI
2. Menjadikan Syariat islam sebagai dasar Negara ( pola tingkah laku ,dalam
Pemerintah bekerja sama dengan rakyat setempat.Dan dijalankan lah taktik dan
strategi baru yang disebut Perang Wilayah. Pada tahun 1 April 1962 pasukan Siliwangi
bersama rakyat melakukan operasi “Pagar Betis(mengepung pasukan DI/TII dengan
mengepung dari seluruh penjuru )” dan operasi “Bratayudha(operasi penumpasan gerakan
DI/TII kartosuwirjo).
2 Dimana Tertangkap ?
DI / TII Jawa Tengah (Pada tanggal 23 Agustus 1949, Pepimpinya Amir Fatah dan
Mahfu’dz Abdurachman ( Kyai Somalangu)).
Terjadi karena Batalion 624 pada Desmber 1961 membelot dan menggabungkan diri
dangan DI/TII di daerah Kudus dan Magelang(selain di daerah Tegal-Brebes , di daerah
selatan(Kebumen ) juga terdapat gerkan DI/TII yang dipimpin oleh Muhamad Mahfudh
Abdurahcman / Kyai Somalangu .
- Tujuan Pemberontakan
1. Ingin mendirikan negara yang berdasarkan agama islam lepas dari NKRI
2. Menjadikan Syariat islam sebagai dasar Negara ( pola tingkah laku ,dalam keluarga
/masyarakat/ bangsa ataupun Negara) bersumber pada”Alqur’an , Hadist,Isma,Qias”.
Untuk menumpas pemberontakan ini pada bulan Januari 1950 pemerintah melakukan
operasi kilat yang disebut “Gerakan Banteng Negara” (GBN) di bawah Letnan Kolonel
Sarbini (selanjut-nya diganti Letnan Kolonel M. Bachrun dan kemudian oleh Letnan Kolonel
A. Yani). Gerakan operasi ini dengan pasukan “Banteng Raiders.” Sementara itu di daerah
Kebumen muncul pemberontakan yang merupakan bagian dari DI/ TII, yakni dilakukan oleh
“Angkatan Umat Islam (AUI)” yang dipimpin oleh Kyai Moh. Mahudz Abdurachman yang
dikenal sebagai “Romo Pusat” atau Kyai Somalangu. Untuk menumpas pemberontakan ini
memerlukan waktu kurang lebih tiga bulan.
Pemberontakan DI/TII juga terjadi di daerah Kudus dan Magelang yang dilakukan
oleh Batalyon 426 yang bergabung dengan DI/TII pada bulan Desember 1951. Untuk
menumpas pemberontakan ini pemerintah melakukan “Operasi Merdeka Timur” yang
dipimpin oleh Letnan Kolonel Soeharto, Komandan Brigade Pragolo.
C. Bagaimana Nasib Pemberontak.
Pada awal tahun 1952 kekuatan Batalyon pemberontak terrsebut dapat dihancurkan
dan sisa- sisanya melarikan diri ke Jawa Barat dan ke daerah GBN.
2. KGSS kecewa berat karena mulai 1 Juni 1950 KGSS dibubarkan oleh panglima TT VII kol
Kaliuwarang
3. Kahar Muzakar kecewa kepada Kabinet Natsir yang tidak jadi mengangkatnya menjadi
komandan yang punya 4000 orang di TNI A.
3 Tujuan Pemberontakan
Kahar Muzakar menuntut agar Kesatuan Gerilya Sulawesi Selatan dan kesatuan gerilya
lainnya dimasukkan delam satu brigade yang disebut Brigade Hasanuddin di bawah
pimpinanya.
Pemerintah melakukan operasi militer. Baru pada bulan Februari 1965 Kahar
Muzakar berhasil ditangkap dan ditembak mati sehingga pemberontakan DI/TII di Sulawesi
dapat dipadamkan.
Tanggal 3 Februari 1965, Kahar Muzakar tertembak mati dalam sebuah kontak senjata
dengan pasukan RI. sehingga pemberontakan DI/TII di Sulawesi dapat dipadamkan.
ALRI Divisi 4 kecewa kepada Pemerintah pusat karana gaji dan jaminan sosial diluar pulau
jawa lebih kecil disbanding gaji dan jaminan Perwira/ tentara di dalam pulau Jawa.
2. Sebab Umum Pemberontakan
3. Tujuan Pemberontakan
Agar semua perwira dan tentara di dalam maupun diluar pulau jawa mendapatkan perlakuan
yang adil.
Ibnu Hadjar berhasil ditangkap dan pada 22 maret 1965 dan ia dijatuhkan hukuman mati oleh
pengadilan militer.