Anda di halaman 1dari 21

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

1. Metode Penelitian

a. Paradigma Penelitian

Paradigma penelitian diartikan sebagai pola pikir yang

menunjukkan hubungan antara variabel yang akan diteliti yang sekaligus

mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab

melalui penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan hipotesis, jenis

dan jumlah hipotesis, dan teknik analisis statistik yang akan digunakan,

Sugiyono, (2016, dalam Putri, 2018).

Penelitian pijat bayi yang akan dilakukan pada bayi usia 0-6 bulan

memberikan dampak yang sangat besar yaitu dapat membuat frekuensi

menyusu bayi bertambah kerena pada proses pemijatan memberikan efek

biokimia dan fisik, menyusui bayi sangatlah penting bagi perkembangan

bayi, maka kebutuhan menyusuinya harus benar-benar terpenuhi agar

tidak berpengaruh buruk terhadap perkembangan bayi, dilakukan nya pijat

bayi dapat merasakan kenyamanan dan tubuhnya terasa rileks, segera

setelah pemijatan selesei pemijatan yang tepat, bayi dapat beristirahat

dengan efektif yang membuatnya untuk beraktifitas setelah bangun dari

tidurnya, bayi akan beraktifitas dengan optimal yang akan menyebabkan

cepat lapar dan nafsu makannya baik tentu memerlukan asupan nutrisi,

dalam hal ini ASI yang mencukupi setiap hari semakin sering bayi

mengisap (Riksani, 2014).

70
71

Kerangka konsep penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu

mengenai pijat bayi 0-6 bulan sebagai variabel independen dan mengenai

frekuensi menyusui sebagai variabel dependen.

Kerangka konsep penelitian ini dapat dilihat pada bagan sebagai

berikut, (Notoatmodjo, 2015) :

Variabel Independen Variabel Dependen


Ada
pengaruh
Pijat Bayi frekuensi
menyusui
0-6 bulan
pada bayi
Tidak ada
8-12x/hari pengaruh

Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian Pengaruh Pijat Bayi 0-6


Terhadap Frekuensi Menyusui Di Wilayah Puskesmas
Batujajar

Berdasarkan bagan di atas dapat dijelaskan bahwa akan dilakukan

pada bayi yang memiliki frekuensi menyusui kurang, dan akan dilakukan

penilaian observasi mengenai frekuensi menyusui sebelum dilakukan pijat

bayi, kemudian akan dilakukan intervensi yaitu pijat bayi yang merupakan

variabel independen pada penelitian ini, setelah itu akan dilakukan

observasi mengenai frekuensi menyusui setelah dilakukan intervensi untuk

didapatkan data.
b. Rancangan Penelitian

Menurut peneliti penelitian yang akan dilakukan ini menggunakan

rancangan penelitian Pra eksperimental design dengan desain One group

pretest-posttest dalam rancangan ini tidak ada kelompok pembanding

(kontrol), tetapi dilakukan observasi pertama (pretest) yang memungkinkan

menguji perubahan-perubahan yang terjadi setelah adanya eksperimen

(Notoatmodjo, 2015).

Bentuk rancangan kelompok perlakuan adalah sebagai berikut :

Pretest Perlakuan Postest

O1 X 02

Gambar 3.2 Bentuk Rancangan Kelompok Perlakuan

Sumber : (Notoatmodjo, 2013)

Keterangan :

O1 = Observasi frekuensi menyusui sebelum dilakukan intervensi pijat

bayi 0-6 bulan di wilayah Kerja Puskesmas Batujajar (pretest).

X = Intervensi pijat pada bayi usia 0-6 bulan di wilayah Kerja

Puskesmas Batujajar.

02 = Observasi frekuensi menyusui sesudah di lakukan pijat bayi 0-6 bulan

wilayah kerja Puskesmas Batuajajar (posttest).

72
73

c. Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah dugaan sementara dari rumusan masalah atau

pertanyaan peneliti, hipotesis disusun sebelum penelitian dilaksanakan

karena hipotesis dapat memberikan petunjuk dalam tahap pengumpulan

data, analisa dan interpretasi data (Nursalam, 2013).

Melalui penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa hipotesis

adalah jawaban atau dugaan sementara dari variabel-variabel yang akan

diteliti dan kebenarannya akan dibuktikan melalui penelitian.

Hipotesis yang akan dalam penelitian ini adalah :

Ho : Tidak ada pengaruh pijat bayi 0-6 Terhadap frekuensi menyusui di

Wilayah Kerja Puskesmas Batujajar.

Ha : Ada pengaruh pijat bayi 0-6 Terhadap frekuensi menyusui di Wilayah

Kerja Puskesmas Batujajar.

d. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri,

sifat atau ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh suatu penelitian

tentang sesuatu konsep pengertian tertentu misalnya umur, jenis kelamin,

pendidikan, status perkawinan, pekerjaan, pengetahuan, pendapatan,

penyakit dan sebaginya (Notoatmodjo, 2015).

1. Variabel Independen

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari

orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik


kesimpulanya (Sugiyono, 2016). Variabel independen pada penelitian

ini, yaitu “pijat bayi 0-6 bulan”.

2. Variabel Dependen

Variabel dependen adalah variabel tergantung, terikat, akibat,

atau variabel yang dipengaruhi, pada penelitian ini variabel dependen

atau terikat adalah “frekuensi menyusui”.

e. Definisi Oprasional

Definisi operasional merupakan penjelasan semua variabel dan

istilah yang akan digunakan dalam penelitian secara operasional sehingga

akhirnya mempermudah pembaca dalam mengartikan makna penelitian,

pada definisi operasional akan dijelaskan secara padat mengenai unsur

penelitian yang meliputi bagaimana caranya menentukan variabel dan

mengukur suatu variabel, Setiadi (2013, dalam Putri, 2018).

Definisi operasional pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.1

Tabel 3.1 Definisi Operasional

Variabel Definisi Konseptual Definisi Alat Ukur Hasil Ukur Skala


Oprasional

Indepe Pijat bayi telah lama Suatu - SOP 1.sesuai Ordinal


nden dilakukan hampir di tindakan Pijat SOP
Pijat bayi seluruh dunia memijat Bayi 0.Tidak
0-6 bulan termasuk di dilakukan - Jam sesuai
Indonesia dan setiap 1 tangan SOP
diwariskan secara minggu 3x, - Lembar
turun temurun, pijat selama 2 observa
bayi akan minggu si pijat
merangsang memijat bayi 0-6
peningkatan seluruh bulan

74
75

aktivitas nervus tubuh bayi


vagus yang akan selama 15
menyebabkan menit.
penyebaran lebih
baik pada sistem
pencernaan
sehingga bayi akan
lebih cepat lapar
dan ASI (Riksani,
2012).

Dependen Rentang frekuensi Melakukan -lembar -1.Kurang ordinal


Frekuensi meyusui yang observasi observa baik
menyusui optimal adalah 2 Frekuensi si (<8x/
jam sekali antara 8- menyusui hari)
12x/ hari, berikan bayi 2.Baik
ASI selama rata- sebelum (8-
rata 15-20 menit dilakukan 12x/hari
pada masing- pijat bayi 0- )
masing payudara 6 bulan 3.Sangat
setiap menyusui, Melakukan baik(>1
Ibu harus menyusui kuesioner 2x/hari)
bayinya jika bayi sebelum
menangis bukan dilakukan -lembar -1. Ya
karena sebab lain pijat bayi 0- kuesion 2. Tidak
(kencing, digigit 6 bulan er
semut/ nyamuk,
BAB) atau ibu
sudah merasa ingin
menyusui bayinya
(Fitriahadi, 2016).
2. Populasi dan Sempel

a. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/

subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang di

titetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya (Sugiyono, 2016).

Notoatmodjo (2015) populasi adalah keseluruhan objek

penelitian atau objek yang diteliti, populasi pada penelitian ini adalah

seluruh bayi yang berusia 0-6 bulan, di dapatkan berdasarkan data

bayi baru lahir dari bulan Januari-Maret 2019 di Puskesmas Batujajar

yaitu sebanyak 111 Bayi.

b. Sampel

Sampel adalah subjek yang diteliti dan dianggap mewakili

seluruh populasi Teknik sampling adalah cara atau teknik-teknik

tertentu sehingga sampel tersebut dapat mewakili populasi

(Notoatmodjo, 2015).

Teknik yang akan digunakan adalah Non Probability Sampling

adalah teknik sampling yang memberikan kesempatan atau peluang

yang tidak sama bagi setiap anggota populasi atau setiap unsur untuk

dipilih sebagai sampel, eleman-elemen sampel dipilih berdasarkan

kebijaksanaan peneliti sendiri, dalam non probability sampling, tiap-

tiap elemen tidak diketahui apakah mempunyai kesempatan menjadi

elemen-elemen sampel tersebut ataukah tidak, dalam sample jenis ini,

tidak seluruh elemen memiliki peluang untuk terpilih menjadi sample,

metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Purposive

76
77

Sampling yaitu teknik mengambil sampel yang dilakukan secara

sengaja dan telah sesuai dengan semua persyaratan sampel yang

akan diperlukan.

Teknik purposive sampling pada dasarnya dilakukan sebagai

sebuah teknik yang secara sengaja mengambil sampel tertentu yang

telah sesuai dan memenuhi segala persyaratan yang dibutuhkan

meliputi: sifat-sifat, karakteristik, ciri, dan kriteria sarnpel tertentu, di

mana dalam hal ini pengambilan sample juga harus mencerminkan

populasi dan sample itu sendiri, sebuah sampel yang tidak memenuhi

kriteria yang telah ditentukan, akan berdampak tidak baik pada

keberhasil penelitian yang akan dilakukan karena di dalam sebuah

penelitian akan selalu dibutuhkan sebuah/sesuatu yang merupakan

cerminan utuh dan sebuah populasi yang akan diteliti (Notoatmodjo,

2015).

Mengenai berapa banyak subjek yang diambil atau dengan

kata lain berapa besar sampel, maka peneliti perlu mempertimbangkan

hal-hal berikut (Arikunto, 2013):

a. Kemampuan peneliti dilihat dari waktu tenaga dan dana.

b. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek.

c. Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti.

Menurut Yasril dan Kasjono (2009) spesifikasi desain yang harus

di pertimbangkan pada perhitungan besar sample untuk studi

eksperimen diantaranya adalah :

a. Jumlah kelompok perlakuan yang akan diteliti.

b. Jenis skala ukur variabel outcome.


c. Lamanya Pengamatan.

d. Jenis Hipotesis.

e. Perbedaan besar respon yang akan dideteksi.

f. Tingkat kesalahan tipe I (α) dan kekuatan uji (Power = 1-β).

g. Rasio alokasi (Rasio alokasi yang biasanya meningkatkan power

adalah antara 0,5-2)

h. Perkiraan Loss to follow up

Rumus yang dapat digunakan dalam menentukan besaran

sampel adalah sebagai berikut (Yasril dan Kasjono, 2009) :


2
2[𝑧1−𝛼 + 𝑧1−𝛽 ] 1112
𝑛𝑐 =
102

Keterangan

Nt/nc = Rasio jumlah sampel pada kelompok treatment (n1)


dengan jumlah sampel.
N = Total sampel keseluruhan.

𝜎 = Varian Populasi

𝑧1−𝛼 = Z Score berdasarkan derajat kemaknaan (𝑧1−𝛼 )

𝑧1−𝛽 = Z Score berdasarkan kekuatan uji (𝑧1− 𝛽 )

2
2[𝑧1−𝛼 + 𝑧1−𝛽 ] 1112
𝑛𝑐 =
102

2[0,05 + 0,1]2 1112


=
102

2[0,15]2 1112
=
100

2[0,0225]12.321
=
100

554.445
=
100

78
79

𝑛𝑡 = 5,54

𝑛𝑡 = 5,54

𝑁 = 2 𝑥 5.54

𝑁 = 11,08

𝑁 = 11

Berdasarkan perhitungan rumus diatas jumlah sampel dalam

penelitian ini sebanyak 11 bayi, adapun kriteria inklusi dan ekslusi yang

dikehendaki peneliti yaitu:

a) Kriteria inklusi :

1) Bayi usia 0-6 bulan

2) Bayi dalam keadaan sehat

3) Orang tua yang bersedia bayinya dilakukan pemijatan

4) Bayi yang memiliki frekuensi menyusui kurang dari 8x/hari

b) Kriteria eksklusi

1) Bayi di atas umur 6 bulan

2) Ibu tidak menyusui

3) Bayi BBLR

3. Pengumpulan Data

a. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan subjek

dalam proses pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam

suatu penelitian (Nursalam, 2013).

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung oleh

peneliti terhadap sasarannya sebelum dilakukan tindakan intervensi


terlebih dahulu dilakukan observasi frekuensi menyusui bayi ,

setelah itu peneliti dapat melakukan intervensi yaitu pijat bayi,

kemudian peneliti melakukan observasi dan kuesioner berapa

frekuensi menyusui pada bayi setelah dilakukan intervensi yang

diberikan.

2. Data Sekunder

Data Sekunder adalah data yang didapatkan peneliti dari

sumber yang sudah ada, data yang didapatkan pada penelitian ini

adalah data bayi baru lahir di Puskesmas Batujajar.

Pada proses pengumpulan data, peneliti menggunakan lembar

observasi dan kuesioner.

a. Langkah pengumpulan data dengan menggunakan lembar

observasi sebagai berikut :

1) Peneliti memberikan Informed Consent pada orang tua

bayi yang dijadikan responden sebagai tanda

persetujuan keikut sertaan.

2) Orang tua mengisi data demografi.

3) Pelaksanaan observasi frekuensi menyusui Bayi

sebelum diberikan Intervensi pijat Bayi

4) Mengisi lembar observasi.

5) Melakukan Pijat Bayi bersama dengan ibu bayi selama

15-20 menit , setiap 3x dalam 1minggu selama 2 minggu.

6) Menyiapkan daftar tilik untuk mengetahui sejauh mana

ibu bisa mengaplikasikan pijat bayi.

80
81

7) Melaksanakan penilaian post intervensi pijat Bayi pada

Bayi usia 0-6 bulan.

8) Memeriksa kembali lembar observasi pre dan post

intervensi.

b. Langkah pengumpulan data dengan menggunakan lembar

kuesioner sebagai berikut :

1) Menuliskan data demografi.

2) Mengisi lembar kuisioner sebelum dilakukan intervensi.

3) Melaksanakan penilaian kuisioner sebelum dilakukan

intervensi.

4) Melakukan pijat bayi selama 15-20 menit, setiap 3x dalam

1minggu selama 2 minggu.

5) Mengisi lembar kuisioner post intervensi.

6) Melaksanakan penilaian kuisioner post intervensi pijat bayi

0-6 bulan.

7) Memeriksa kembali lembar pre dan post kuesioner.

b. Instrumen Penelitian

Instrument penelitian adalah alat-alat yang akan digunakan

untuk pengumpulan data, Instrument penelitian ini dapat berupa:

kuesioner (daftar pertanyaan), formulir observasi, formulir-formulir lain

yang berkaitan dengan percetakan data dan sebagainya, instrumen

yang akan digunakan dalam penelitian, Notoatmodjo (2015) yaitu :


1) Lembar observasi frekuensi menyusui bayi sesudah dan sebelum

dilakukan intervensi pijat bayi 0-6 bulan

Sutrisno Hadi dalam Sugiyono (2013) mengemukakan bahwa,

observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses

yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikhologis, dua

di antara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan

ingatan.

2) Lembar kuesioner frekuensi meyusui sebelum dan sesudah di

pijat

Kuesioner adalah bentuk penjabaran variabel yang terlibat

dalam tujuan penelitian dan hipotesis. Kuesioner diartikan sebagai

daftar pertanyaan yang tersusun dengan baik, sudah matang,

dimana responden (dalam hal angket) dan interviewer (dalam

wawancara) dengan memberikan jawaban atau memberi tanda-

tanda tertentu (Notoatmodjo, 2015).

3) Sop Pijat Bayi

Beberapa jenis masalah keperawatan frekuensi menyusui

bayi memerlukan suatu pengamatan atau observasi untuk

mengetahuinya, pengukuran tersebut dapat dipergunakan

sebagai fakta yang nyata dan akurat dalam membuat suatu

kesimpulan (Nursalam, 2013).

Pada jenis pengukuran yang akan dilakukan ini peneliti

mengumpulkan data berdasarkan lembar observasi yang

berisikan tentang frekuensi menyusui bayi yang diinformasi oleh

82
83

Ibu yang memiliki bayi dengan frekuensi menyusui kurang yang

berusia 0-6 bulan.

c. Uji Validitas Dan Reliabilitas

Pada penelitian yang akan dilakukan ini tidak dilakukan uji validitas

dan reliabilitas dikarenakan instrumen penggunaan alat hanya lembar

observasi dan lembar kuesioner.

4. Prosedur Penelitian

1. Tahap Persiapan

a. Mencari fenomena yang terjadi tentang kasus yang terjadi pada

Bayi.

b. Menentukan lahan yang akan di jadikan bahan proposal.

c. Menentukan judul proposal.

d. Mengajukan judul proposal.

e. Melakukan studi perpustakaan tentang hal-hal yang berkaitan

dengan masalah yang akan di eliti.

f. Menyusun proposal penelitian beserta instrumen.

g. Mengikuti bimbingan

h. Konsultasi proposal penelitian.

i. melaksanakan seminar proposal.

j. Perbaikan proposal.

k. Mengurus perizinan untuk pelaksanaan penelitian berupa surat izin

yang ditandatangani oleh ketua prodi Pendidikan Ners.

2. Tahap Pelaksanaan

a. Mendapatkan ijin penelitian di Puskesmas Batujajar.


b. Bekerja sama dengan tenaga medis di Puskesmas Batuajajar

dalam pelaksanaan penelitian..

c. Melakukan tahap persiapan berupa persiapan alat-alat yang terdiri

dari :

1) Formulir data responden dan lembar observasi dan kuesioner.

2) Menyiapkan Daftar tilik untuk mengetahui sejauh mana ibu

bisa mengaplikasikan pijat bayi.

3) Baby Oil.

4) Jam untuk menghitung waktu yang diberikan dalam pemberian

intervensi.

d. Mendapatkan responden sesuai dengan keriteria inklusi.

e. Melakukan informed consent.

f. Melaksanakan pretest.

1) Melakukan Observasi dan kuesioner frekuensi menyusui Bayi 0-6

bulan sebelum dilakukan pijat Bayi.

g. Mencatat hasil Observasi dan kuesioner frekuensi menyusui bayi 0-

6 bulan.

h. Pelaksanaan Pijat Bayi.

Melakukan Pijat bayi bersama dengan ibu bayi pada pagi

hari pukul 09.00-10.00 kepada 12 bayi secara bergantian, yang

dilakukan selama 3x seminggu selama 2 minggu dalam waktu 15-

20 menit dalam sekali memijat.

i. Melakukan posttest

1) Melakukan analisa data berdasarkan data komunikasi

terapeutik.

84
85

2) Melakukan Observasi dan kuesioner frekuensi menyusui

setelah diberikan pijat Bayi.

3) Mencatat hasil observasi dan kuesioner pijat Bayi pada lembar

observasi dan lembar kuesioner.

4) Mengambil kesimpulan dari hasil penelitian analisa univariat

tentang gambaran distribusi untuk setiap variabel pretest dan

posttest dari metode pijat Bayi, dan analisa bivariat tentang ada

atau tidaknya pengaruh serta keefektifitasan Pijat bayi

terhadap frekuensi menyusui pada Bayi usia 0–6 bulan.

3. Tahap Akhir

a. Menyusun laporan hasil penelitian.

b. Persentasi hasil penelitian.

c. Memperbaiki hasil persentasi berdasarkan saran dan masukan dari

penguji.

d. Melakukan konsultasi kepada pembimbing mengenai hal-hal yang

telah direvisi.

e. Pendokumentasian hasil penelitian.

5. Pengolahan dan Analisa Data

1. Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan untuk menguji hipotesis yang telah


dirumuskan, hipotesis yang akan diuji harus berkaitan dan
berhubungan dengan permasalahan yang diajukan, Riduwan
(2014, dalam Putri, 2018).
Setelah dilakukan pengumpulan data maka langkah

selanjutnya adalah proses pengolahan data adapun yang harus

dilakukan adalah :
a. Editing

Sebelum data tersebut diolah data tersebut perlu diteliti

terlebih dahulu, pada penelitian ini dilakukan pengecekan hasil

kuisioner frekuensi menyusui.

b. Coding

Data yang dikumpulkan dapat berupa angka, kalimat

pendek atau panjang, untuk memudahkan analisis maka perlu

diberi kode (1 dan 0).

c. Procesing

Setelah data di coding maka langkah selanjutnya

melakukan entry data dari cheklist kedalam program komputer.

d. Cleaning

Cleaning (Pembersihan) merupakan kegiatan pengecekan

kembali data yang sudah dientry apakah ada kesalahan atau

tidak.

2. Analisa Data

Tujuan melakukan analisa data adalah untuk memperoleh

gambaran dari hasil penelitian yang telah dirumuskan dalam tujuan

penelitian penelitian dan membuktikan hipotesis-hipotesis

penelitian yang telah dirumuskan (Notoadmojo, 2015).

86
87

a. Analisa Univariat (Analisis Deskriptif)

Analisa univariat bertujuan untuk menjelaskan atau

mendeskripsikan karakteristik setiap variebel penelitian

(Notoatmodjo, 2015)

b. Analisa Bivariat

Analisa bivariat diperlukan untuk menjelaskan hubungan

dua variabel yaitu antara variabel bebas dan variabel terikat,

Dahlan(2010, dalam Putri, 2018).

3. Uji Beda Dua Mean Dependen

Tujuan dalam pengujian ini adalah untuk menguji perbedaan

mean dua kelompok data dependen (Data kelompok saling

mempunyai ketergantungan), data dikatakan dependen jika kedua

kelompok sampel yang dibandingkan mempunyai subjek yang

sama, penelitian ini uji beda dua mean dependen digunakan untuk

mengetahui apakah ada pengaruh pijat bayi 0-6 bulan terhadap

frekuensi menyusui sebelum diberikan intervensi (Pre test) dan

setelah intervensi (Post test).

Sebelum melakukan proses ini, maka terlebih dahulu

dilakukan uji normalitas data untuk mengetahui apakah data

tersebut berdistribusi normal atau tidak, uji normalitas data dapat

dilakukan dengan membandingkan nilai skewness dengan standar

error.

Data dinyatakan berdistribusi normal jika hasil skeweness

dibagi standar Error ≤2, data dinyatakan tidak normal jika hasilnya

>2. Jika data berdistribusi normal mengunakan uji parametrik dan


data berdistribusi tidak normal menggunakan uji non parametrik.,

adapun syarat Uji T diantaranya adalah data berdistribusi normal,

kedua kelompok data adalah dependen dan jenis data yang

digunakan adalah numerik dan numerik. dengan taraf signifikansi

(t=0,05) dengan ketentuan hasil sebagai berikut :

Jika t hitung ≥ t tabel Ho ditolak atau Ha diterima, artinya ada

pengaruh pijat bayi 0-6 bulan terhadap frekuensi menyusui, Jika t

Hitung < t tabel maka Ho diterima atau Ha ditolak, artinya tidak ada

pengaruh pijat bayi 0-6 bulan terhadap frekuensi menyusui.

6. Etika Penelitian

Dalam kegiatan keilmuan seperti penelitian, manusia sebagi

pelaku penelitian dengan manusia yang lain sebagai obyek penelitian

juga tidak terlepas dari etika dan sopan santun, dalam setiap

hubungan antara kedua belah pihak, masing-masing terikat dalam

hak dan kewajibannya, etika dalam penelitian menunjukkan pada

prinsip-prinsip etis yang diterapkan dalam kegiatan penelitian, dari

proposal penelitian sampai dengan publikasi hasil penelitian

(Notoatmodjo, 2015).

Meskipun penelitian yang dilakukan tidak merugikan atau

membahayakan bagi subyek penelitian, namun secara garis besar

dalam melaksanakan sebuah penelitian ada empat prinsip yang

harus dipegang teguh (Notoatmodjo, 2015).

a) Menghormati harkat dan martabat manusia (respect for human

dignity).

88
89

Dalam hal ini peneliti memberikan informasi tentang

tujuan peneliti melakukan penelitian, selain itu, peneliti

memberikan kebebasan kepada responden untuk memberikan

informasi atau tidak memberikan informasi, peneliti memberikan

formulir persetujuan untuk mengikuti penelitian.

b) Menghormati privasi dan kerahasian subjek penelitian (respect for

privacy and confidentiality)

Peneliti memberikan jaminan kerahasian hasil penelitian

atau informasi yang didapat dari responden, setelah penelitian

selesai dianalisis, data dimusnahkan oleh peneliti dan tidak akan di

publish ke umum.

c) Keadilan dan inklusivitas/keterbukaan (respect for justice an

inclusiveness)

Peneliti menghormati dan bersikap adil kepada responden

dalam pengumpulan data, memperhitungkan keuntungan dan

kerugian yang ditimbulkan (balancing harms and benefits).

7. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian yaitu menjelaskan tempat atau lokasi tersebut

dilakukan. Lokasi penelitian ini sekaligus membatasi ruang lingkup

penelitian tersebut (Notoatmodjo, 2015).

Lokasi dan waktu yang akan dilaksanakan pada penelitian ini, yaitu:

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Puskesmas Batujajar.

2. Waktu Penelitian
Penyusunan penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Januari

2019 sampai dengan Bulan Mei 2019.

8. Implikasi/ Aspek Etik Penelitian (Ethical clearance)

Ethical clearance dilaksanakan setelah sidang proposal dan

dilaksanakan di Puskesmas Batujajar untuk mendapatkan ijin atau kode

etik bahwa penelitian ini bisa dilaksanakan dan telah memperhatikan

aspek etik penelitian yaitu respect for person (perinsip menghormati harkat

dan martabat manusia), beneficience and non-malefience (bermanfaat dan

tidak merugikan) serta justice (keadilan).

90

Anda mungkin juga menyukai