MADE IN INDONESIA
• Szava kosmetik
• Jamu Borobudur
• Best Lady
• Tas Dowa
• Kenes
• Pia Legong Bali
• Keripik Singkong Se8
• Radio Magno
• sentra Produksi Gerabah
• Kerajinan kayu cukli
• traktor tangan Quick
• PT Triangle Motorindo
• Knalpot Purbalingga
• Kuroma Engineering
TEKNOLOGI
• balai diklat industri surabaya
• Balai Pengembangan Industri
Persepatuan Indonesia (BPIPI)
• BALAI BESAR KULIT, KARET DAN
PLASTIK (bbkkp)
TOKOH
Martha Tilaar
Industri
Kosmetika dan Herbal
Menghadapi MEA 2015
Cosmetics and Herbal Industries to Face AEC 2015
Te
r
bu 10.0
ka 0 -
Un 21.0
tu 0 W
k IB
Um
um
Pameran Produksi Indonesia
22 - 25 Mei 2014
Harris Conventions Festival Citylink - Bandung
bangga menggunakan
PRODUK INDONESIA
EDISI 01 - 2014
REDAKSI
Pemimpin Umum: Ansari Bukhari | Pemimpin Redaksi: Hartono | Wakil Pemimpin Redaksi : Feby Setyo Hariyono |
MADE IN INDONESIA
• Szava kosmetik
Redaktur Pelaksana: Siti Maryam | Editor: Intan Maria | Photografer: J. Awandi | Anggota Redaksi: Hafizah Larasati,
Betty Yarsita, Silvano Armada, Dewi Meisni, I Nyoman Wirya Artha, Titin Fauziyah R
• Jamu Borobudur
• Best Lady
• Tas Dowa
• Kenes
• Pia Legong Bali
• Keripik Singkong Se8
• Radio Magno
• sentra Produksi Gerabah
• Kerajinan kayu cukli
• traktor tangan Quick
• PT Triangle Motorindo
Alamat Redaksi
• Knalpot Purbalingga
• Kuroma Engineering
TEKNOLOGI
• balai diklat industri surabaya
• Balai Pengembangan Industri
Pusat Komunikasi Publik, Gedung Kementerian Perindustrian, Lt 6, Jl. Gatot Subroto Kav. 52-53, Jakarta
Persepatuan Indonesia (BPIPI)
• BALAI BESAR KULIT, KARET DAN
PLASTIK (bbkkp)
TOKOH
Martha Tilaar
Industri
Kosmetika dan Herbal Redaksi menerima artikel, opini, surat pembaca. Setiap tulisan hendaknya diketik dengan spasi rangkap dengan panjang naskah 6000 - 8000
Menghadapi MEA 2015
Cosmetics and Herbal Industries to Face AEC 2015 karakter, disertai identitas penulis. Naskah dikirim ke redaksi Majalah KINA Kementerian Perindustrian.
Majalah ini dapat diakses melalui: www.kemenperin.go.id
Aktualita
K
endati belum tahu bagaimana bentuk zat yang sifatnya merugikan. Jadi saya meminta dan 30 industri jamu skala menengah. Selebihnya
standard yang intinya bertujuan melindungi BPOM bersama Kemenperin nantinya membuat kurang lebih mencapai 650 industri jamu kecil.
para produsen jamu di dalam negeri, tetapi standardisasi jamu. Karena memang berbeda dengan Industri jamu menyerap tenaga kerja sampai 15 juta
pemerintah perlu semacam “referensi” produk non jamu yang sudah ada standardnya orang di mana 3 juta di antaranya terserap di industri
dalam menentukan kebijakannya, termasuk upaya seperti produk herbal terstandard. jamu untuk obat, sedang 12 juta terserap di industri
penegakan hukumnya. Di satu sisi ungkap Menteri Melihat begitu banyaknya pelaku di bidang jamu yang telah berkembang ke arah makanan,
Perindustrian Mohamad S. Hidayat dalam satu industri jamu, mulai dari para industrialis di dalam minuman, suplemen, kosmetik, spa, aroma terapi.
kesempatan, industri jamu harus turut maju dan negeri seperti dari Putri K. Wardani dan Martha Tilaar, Saat ini terdapat sekitar 30 ribu jenis tanaman
bersaing di pasar ASEAN. sampai ke bakul jamu, pemerintah harus punya obat, tetapi hanya 350 jenis di antaranya yang
“Tetapi karena jamu diberlakukan sebagai skema untuk melindungi mereka, terutama bagi telah digunakan secara teratur oleh industri jamu.
produk tradisional, sehingga koordinasinya masih pengusaha yang berada di lapisan bawah. Di lain sisi Sementara produk jamu yang sudah terdaftar di
belum jelas, apakah berada di bawah wewenang produsen jamu yang sudah besar seperti Sido Muncul, BPOM tercatat lebih dari 10.000 produk di antaranya
Kementerian Kesehatan (Kemenkes), ataukah akan sudah menggunakan mesin-mesin buatan Jerman. obat herbal terstandard 32 produk dan 5 produk
sepenuhnya dibina oleh Badan Pengawasan Obat Karena mereka sudah mengekspor produknya, fitofarmaka. Fitofarmaka merupakan sediaan obat
dan Makanan (BPOM). Di sisi lain, industri ini juga pasti mereka sudah menggunakan produk yang bahan alam yang telah dibuktikan keamanan dan
harus berhadapan langsung dengan kompetitornya terstandardisasi. Produk yang sudah diekspor, pasti khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik dan uji
yang masuk dari RRC dan Malaysia. Belum lagi di sudah terbukti kemampuannya,” kata Hidayat. klinik, sedang bahan baku dan produk jadinya telah
dalam negeri juga masuk produk-produk illegal,” Sebagai gambaran, Kementerian Perindustrian distandardisasi.
jelasnya. mempublikasi di Indonesia saat ini terdapat kurang Sedang yang disebut dengan obat herbal
Mengapa kami meminta adanya standard lebih 1.247 industri terdiri atas 129 Industri Obat terstandard adalah sediaan obat bahan alam yang
untuk produk jamu, karena sering ramuan yang Tradisional (IOT), dan 1.037 Industri Kecil Obat telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara
diproduksi itu belum ada ramuannya yang standard, Tradisional (IKOT). Dari jumlah tersebut dapat ilmiah, dengan uji praklinik dan bahan bakunya telah
sehingga sering di dalamnya juga masuk unsur atau diklasifikasi lagi di mana ada 10 industri jamu besar distandardisasi. Obat tradisional merupakan bahan
from China and Malaysia. Not to mention the entry of traditional medicine producers. They can be further
By considering the wide illegal products into domestic market, “he explained. classified based on scale, namely 10 large-scale jamu
Why we need standards for Jamu (herbal) producers, and 30 medium-scale jamu producers, and
variety of domestic herbal products, because there is stll no standardized elements the remaining amounts are small-scale jamu producers.
products (jamu), the or substances for any Jamu products, and we should The Jamu industry absorbs labor force up to 15 million
make sure that the materials used to produce it do not people in which 3 million are absorbed in jamu industry
government will issue some contain harmful substances. So I asked for BPOM and for medicine or drugs, 12 million are absorbed in jamu
sort of industry standards. the Ministry of Industry to make standardization of industry relating to the foods and beverages, supplements,
herbal medicine products, since it is different from the cosmetics, spa, and aroma therapy.
non-jamu products that have already been standardized Currently there are about 30 thousand species
as standardized herbal products. of medicinal plants, but only 350 plants that have
Considering so many business players in the field of been regularly used by the jamu industry. While the
A
“jamu” industry, ranging from domestic industrialists jamu products that have been registered in BPOM
lthough the form of industry standards such as Putri K. Wardani and Martha Tilaar, to amounting more than 10,000 products, 32 products of
designed to protect the local producers has individual/retail sellers (bakul jamu), the government them are standardized herbal medicinal products and 5
not been clear yet, but the government needs needs to provide a scheme to protect them, in particular products are phytopharmaca. Phytopharmaca is natural
some sort of “references” in determining for SMEs and grassroot business players. On the other medicine that has been proven scientifically both in
policy, including law enforcement aspect. In one hand, side, a large producer of jamu like PT. Sido Muncul safety and usefulness with preclinical testing and clinical
said Minister of Industry MS Hidayat in one occasion, has already used German-made machines. Since large trials, while raw materials and finished products have
herbal industry should also be developed and able to manufacturers must have exported their products been standardized.
compete in the ASEAN market. abroad, surely they have already used standardized A standardized herbal medicinal itself is a natural
“But since “Jamu” is treated as a traditional products. For the exported products, their quality must medicine that has been proven scientifically both in safety
product, so the coordination is still unclear, whether have been proven, “explained Hidayat. and usefulness, with preclinical testing and standardized
under the authority of the Ministry of Health (MoH), As an overview, according to the publication of raw materials. Traditional medicine is a substance or
or it will be fully supervised by the Food and Drug the Ministry of Industry in Indonesia today there are ingredients in the form of plant ingredients, animal
Monitoring Agency (BPOM). On the other hand, the approximately 1,247 jamu producers consisting of ingredients, mineral ingredients, galenic, or mixtures of
herbal industry has also to face directly with competitors 129 traditional medicine producers, and 1,037 small these ingredients, in which hereditarily they have been
“Kita mempunyai banyak sekali produk kosmetik produksinya di luar Indonesia, beberapa tahun masih banyak produsen yang skala usahanya kecil,
yang khas (uniq) terutama yang berasal dari alam, terakhir ini secara permanen membangun pabriknya tetapi untuk melakukan investasi dan membangun
selain juga potensi sumber daya manusia (SDM) di sini. Hal ini didasari pada prospek Indonesia yang pabrik, belum cukup besar. Karena itu, Perkosmi
kelas menengah di antara jumlah penduduk yang bagus ke depannya, mulai kondusifnya iklim dan menyarankan mereka melakukan self declaration,
mencapai 250 juta jiwa. Coba bandingkan dengan aturan investasi di Indonesia, dan juga masukan mereka pertanggungjawabkan sendiri produk-
Thailand yang penduduknya hanya seperlima yang diberikan orang-orang mereka, termasuk survei produk mereka, atau bagi perusahaan mereka
dari kita,” papar Presiden Persatuan Perusahaan dan mengetahui lebih dekat lagi keinginan konsumen di pabrik yang sudah memiliki sertifikasi Cara
Kosmetik Indonesia (Perkosmi) Nuning S. Barwa. mereka. Produksi Kosmetika yang Baik (CPKB). Karena bagi
Fakta-fakta ini tambahnya, menjadikan Hal ini tidak hanya dilakukan oleh sejumlah perusahaan yang melakukan toll manufacturing,
sejumlah perusahaan kosmetik, termasuk pabrik yang memiliki brand (merek), melainkan wajib memiliki CPKB. Sementara bagi pabrik
perusahaan multinasional yang pada tahun- juga mereka yang memanfaatkan fasilitas untuk yang hanya membuat brand/merek sendiri, tidak
tahun sebelumnya membangun basis pabrik atau toll manufacturing fabrics. Sebab di Indonesia diwajibkan memiliki sertifikasi CPKB. Artinya mereka
cukup melakukan self declaration, tetapi kalau yang potensial di negaranya. Kenapa demikian sayangnya jejaring yang ada di KKP tersebut, lebih
memiliki sertifikat CPKB akan lebih baik lagi. karena saat memproduksi tepung beras yang tidak memprioritaskan pada bahan baku industri untuk
Memang harus diakui, selama ini dari sekitar dilakukan secara higienis, akan banyak zat-zat produk perikanan. Seharusnya karena Indonesia
500’an perusahaan anggota Perkosmi, lebih terbuang, selain juga tingginya faktor kontaminasi sebagai produsen kosmetika berbahan baku
banyak yang belum memiliki CPKB, namun paling akibat tidak terkendalinya sistem produksi di bawah dari alam, atau dari laut, maka Indonesia yang
tidak terjadi peningkatan jumlah perusahaan mekanisme kontrol yang ketat. seharusnya menetapkan standardnya. Karena kalau
yang memohonkan pengurusan sertifikasi ke Demikian juga saat menjadikannya sebagai sampai negara lain yang menetapkan standard
Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). fraksinasi atau ekstraksi beras, potensinya bisa tersebut, bisa saja hal tersebut diberlakukan sebagai
Berdasarkan profil asosiasi, dari sekitar 500’an menjadi antara 20 sampai 30 bahan. Apalagi kalau aturan dagang yang justru menghambat produk
perusahaan, yang termasuk industri berskala besar petani Indonesia, mampu menanamnya secara Indonesia masuk ke pasar tersebut. Jadi tugas
tidak sampai 10 persen jumlahnya, sehingga praktis organik, maka bahan tersebut tidak hanya mampu bangsa Indonesia yang melakukan hal-hal strategis
sisanya yang 90 persen berada dalam skala kecil dan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri saja, seperti ini, termasuk juga bidang promosi yang
menengah. Secara geografis wilayahnya, karena saat melainkan sudah mampu diekspor karena lebih dananya biasa dialokasikan oleh pemerintah.
ini lokasinya belum ditata, sehingga jumlah terbesar ramah lingkungan. Maka dengan potensi organik Dengan antusias, Nuning menekankan kembali
berada dan didominasi oleh tiga provinsi yakni DKI yang besar di dalam negeri, seharusnya juga kosmetik pada potensi besar Indonesia sebagai salah satu
Jakarta, Jawa Barat, dan Banten dengan jumlah organik menjadi andalan Indonesia. produsen minyak atsiri terbesar dunia, tetapi sering
perusahaan 400 unit usaha. Dikaitkan dengan kesiapan produk kosmetik yang dijual adalah tanpa nilai tambah. Indonesia
mengikuti standard internasional, karena tidak suka sekali mencampur minyak atsiri, dan negara lain
Potensi Sumber Daya Alam Indonesia yang Unik
semua pabrik kosmetika memiliki laboratorium, seperti Singapura, yang memisahkan (fraksinasi),
dan Peran Industri Kosmetik di ASEAN
maka pemerintah melalui Kementerian Perindustrian sehingga nilai tambahnya masuk ke Singapura.
Untuk menghadapi MEA Desember 2015, selain
dan Kementerian Perdagangan, diharap dapat Akhirnya negara tersebut menjadi importir bahan
mengandalkan keunikan produk alam Indonesia
menyediakan laboratorium yang terakreditasi. alam terbesar nomor empat dunia, sementara
sebagai keunggulan kompetitifnya, pemerintah
Sehingga bagi perusahaan-perusahaan kosmetika Indonesia yang memiliki potensi minyak atsiri, hanya
juga diharapkan memfasilitasi baik dalam bentuk
yang berskala kecil dapat memeriksakan baik produk menjadi pemain dunia nomor 39. Jadi di mana
keberpihakan terhadap industri yang mengandalkan
ataupun bahan bakunya ke sana, dan hasilnya bisa peran pemerintah melihat kenyataan ini ?tanya dia.
produk kosmetika dari alam, termasuk juga
valid atau dijamin. Saat ini laboratorium uji kosmetika Faktanya Indonesia memiliki banyak jenis produk
kesiapan standard industri yang dilengkapi dengan
yang terakreditasi untuk pemeriksaaan kosmetika lulur, mangir, dan minyak esensial yang potensial
laboratorium ujinya, papar Nuning. Misal Indonesia
baru BBKK, baru ada satu yakni di BBKK Balai Besar dijadikan produk andalan atau unggulan.
memiliki potensi beras yang cukup besar. Maka di
Kimia dan Kemasan (BBKK) – Pasar Rebo, Pekayon, Disayangkan kalau pemerintah lebih
sini diharapkan pemerintah mau mengumpulkan
Jakarta Timur. Itu juga belum seluruh aspek mampu menekankan perhatian pada perusahaan yang
perusahaan-perusahaan kosmetik yang potensial,
diujikan di sana. Padahal Kementerian Perindustrian bahan baku produksinya berasal dari bahan kimia.
dan menggunakan tepung beras sebagai bahan
mempunyai banyak balai riset di seluruh Indonesia, Saat ini Brazilia yang mengandalkan produk
baku.
termasuk juga keberadaan Balai Riset dan Standard kosmetikanya dari bahan alam, sudah mampu
Perusahaan-perusahaan tersebut dikumpulkan
yang ada di beberapa provinsi. menjadi pemain keempat dunia. Berdasarkan urutan
untuk bersama-sama membangun pabrik, yang
Selain itu di daerah Slipi, Jakarta Barat juga potensi pemain kosmetika dunia, urutan pertama
apabila difasilitasi pemerintah dibantu dengan
ada laboratorium uji milik Kementerian Kelautan diduduki Amerika Serikat, kedua RRT, ketiga Jepang,
keringanan pajak, misalnya. Mengingat sebenarnya
dan Perikanan (KKP), untuk produk kosmetika dan urutan kelima adalah Perancis. Jadi di sini
potensi tepung beras di Indonesia sebenarnya
yang menggunakan bahan baku dari produk mereka tidak hanya melihat faktor jumlah penduduk
cukup besar, maka jangan sampai negara lain
kelautan, seperti penggunaan rumput laut. Namun sebagai potensi industri kosmetikanya, melainkan
yang menggarap bahan baku ini, menjadi industri
juga bagaimana memanfaatkan potensi alam yang bahan-bahan yang ada, termasuk klaim dan efek tersebut, harus menggunakan bahasa setempat,
ada. Bahkan Jepang yang dikenal dengan inovasi samping penggunaan produk juga disebut di situ. selain karena Indonesia punya satu rule (aturan)
teknologinya, hanya didasari percaya diri yang Termasuk juga disebutkan tata cara pembuatan tersebut, dan untuk negara lain bisa langsung
demikian besar, menjadikan mereka percaya diri produk, evaluasi keamanan produk termasuk bahan menggunakan dwi bahasa(bahasa Indonesia dan
menggunakan produknya yang dikenal cukup mahal jadinya untuk konsumen. Jadi perusahaan yang bahasa Inggris). Bedanya dengan negara-negara
tersebut. melakukan notifikasi, juga harus membuat deklarasi ASEAN lainnya, mereka tidak perlu mencantumkan
Di bidang industri kosmetika di ASEAN, sendiri /self declaration mereka sudah memproduksi nomor notifikasi, sementara Indonesia karena jumlah
sejak tahun 2003 sudah ada yang dinamakan dengan Cara membuat Produk Kosmetika yang Baik produk dan penduduknya lebih besar, mengharuskan
ASEAN Cosmetic Directive, tetapi Indonesia (CPKB). pencantuman nomor notifikasi.
baru mengimplementasikannya tahun 2011, Untuk mereka yang sudah punya sertifikat ASEAN Cosmetic Association (ACA) berdiri tahun
setelah anggota ASEAN lainnya yakni Thailand, CPKB bisa langsung dicantumkan atau diberi copy- 1991 dan para pendirinya adalah sejumlah asosiasi
Kamboja, Laos, Vietnam, dan Myanmar juga nya. Tapi bagi mereka yang belum punya, istilahnya kosmetika, di Indonesia Perkosmi, dan asosiasi
mengimplementasinya. Negara-negara yang mereka menyatakan mereka membuat produk sejenis dari Singapura, Malaysia, Thailand, dan
pertama mengimplementasi adalah SIngapura, kosmetika itu dengan Cara Buat Kosmetika yang Filipina. Melalui organisasi ini yang dibantu juga dari
Brunei Darussalam, Malaysia, dan Filipina. Di sana Baik dan surat pernyataan itu harus ditandatangani Sekretariat ASEAN akhirnya memiliki satu aturan
satu peraturan berlaku untuk 10 negara ASEAN, oleh posisi tertinggi di perusahaan tersebut. Jadi dua yang harmonis di ASEAN, dan menjadi cikal bakal
sehingga saat diimplementasi di masing-masing syarat itu harus dipunyai yakni memiliki Dokumen lahirnya ASEAN Cosmetic Directive, sejak tahun 1998
negara ada beberapa negara yang istilahnya Informasi Produk (DIP) dan mereka harus mengikuti sampai tahun 2003.
menggambarkan ‘keunikan masing-masing negara.’ Cara Produk Kosmetika yang Baik (CPKB). Setelah Perkosmi juga aktif di ASEAN Cosmetic
Inti dari peraturan ini, ada perubahan paradigma melakukan notifikasi, baru boleh menjual produk Scientific Bodies, yang intinya adalah suatu badan
kalau sebelumnya pemerintah bertanggungjawab kosmetikanya. yang fungsinya mengevaluasi manfaaat dan
terhadap produk yang dipasarkan, karena produk Sementara pemerintah yang dulu melakukan keamanan bahan-bahan baku serta peraturan yang
kosmetika yang dijual harus melalui registrasi, pre approval melalui registrasi, sekarang aktivitasnya berhubungan dengan kosmetik. Fungsi lembaga ini
mulai tahun 2008 sudah tidak ada lagi registrasi, ditingkatkan pada yang dinamakan PMS (Post lebih ke badan ilmiah ASEAN, dan yang duduk di sini
dan diganti sebagai notifikasi. Dulu istilahnya pre Marketing Surveillance). Jadi bagaimana pemerintah adalah perwakilan dari Pemerintah Indonesia yakni
approval, sekarang produsen hanya memberitahu mengadakan pemeriksaan atau assesment, untuk dari BPOM, perwakilan universitas, dan juga dari
(notifkasi) produk yang mau dipasarkan. Tetapi produk-produk yang sudah ada di pasar. Mereka pelaku usaha. Kepada para anggota diberi gambaran
untuk bisa melakukan notifikasi, ada syaratnya yaitu bisa mengambil produk yang sudah ada di pasar mengenai perkembangan, trend kosmetika, dan
produk-produk yang dinotifikasi, harus punya Daftar maupun mereka juga cukup mendatangi perusahaan bagaimana antisipasi menghadapi pemberlakuan
Informasi Produk, yaitu Dokumen Informasi Produk yang melakukan notifikasi, untuk melihat apakah AEC, gambaran peraturan secara global, termasuk
yang biasa disingkat menjadi (DIP) atau Product dokumen notifikasi sesuai. Karena sekarang di dalam pandangan ASEAN ke depannya (outlook) dan
Information File. notifikasi itu ada prosedur mengenai pemberian berbagai masalah teknis. Di sini juga ada ASEAN CEO
Di dalam DIP ini harus dicantumkan secara label dan juga nomor batch. Forum, yang menggalang mulai dari pelaksana teknis
singkat perusahaan yang bertanggungjawab Ada ketentuan pemerintah mengenai wajib di lapangan sampai mereka yang berada di level
memasarkan produk tersebut, termasuk juga label berbahasa Indonesia (labeling) yang intinya tertinggi perusahaan. Bulan Februari 2015, Indonesia
penanggung jawab keamanan produk tersebut, harus dapat dimengerti oleh konsumen. Jadi label menjadi tuan rumah ASEAN CEO Forum.
“We have so many unique cosmetics products to take responsibility to their own products, or for their
The uniqueness of primarily derived from natural resources, as well as the companies in the company that has already have the
Indonesian cosmetic potential of middle class of human resources from the certification of Good Management Production (GMP)
entire population of 250 million people. Comparedto for cosmetic products. Indeed, the companies carrying
products primarily derived Thailand, its population is only one-fifth of us, “said out toll manufacturing fabrics should own the certificate
from natural resources President of the Association of Indonesian Cosmetics of GMP. Meanwhile,for the manufacturers producing
would be a competitive Producers (Perkosmi) Nuning S. Barwa. only for their own brand, they are not required to have
These facts, she added, have led a number of cosmetic GMP certificate. It means that they simply do self
advantage to this country companies, including the multinational companies that declaration, howeverit will be even better if they own
to face the implementation in previous years they builtthe factory bases or production GMP certificate.
of the ASEAN Economic facilities outside of Indonesia, within the last few years It must be acknowledged that from about 500
they have builttheir factories in Indonesia permanently. members of Perkosmi, most of them do not have GMP
Community (AEC) in 2015. This is due to good business prospect in Indonesia, as certificate, but at least there are a significant increase of
shown by improving condition of business climate and companies registering to sertify to the Food and Drug
investment regulation in Indonesia, as well as their Monitoring Agency (BPOM). Based on the profile of the
good business assessment derived from their close survey association, of about 500 company members, those that
associated with the consumer needs. are included as large-scale companies are only about 10
This is not only carried out by a number of percent, so the remaining 90 percent are categorized in
companies having their own brands, but also those small and medium scale. By geographic region, since the
who utilize the facilities of toll manufacturing fabrics. current location has not been arranged yet, the largest
In Indonesia there are still a lot of producers that are number are dominated by the three provinces namely
categorized in small business scale, and they are not DKI Jakarta, West Java, and Banten with the number
capable to invest and build factories. For them, Perkosmi of companies amounted to 400 business units.
suggests to do self declaration, meaning that they have
The Uniqueness of Natural Resources Potential and Associated with the readiness of cosmetics products producer of essential oils, but unfortunately it has been
the Role of Indonesian Cosmetics Industry in ASEAN in accordance with the international standards, since often sold without any value added. The Indonesian
To deal with AEC in December 2015, in addition not all companies are equipped with their own cosmetics often sell essential oils that are mixed, and other countries
to relying on the uniqueness of Indonesian natural laboratories, the government through the Ministry of such as Singapore that separates it (fractionation), so
products as a competitive advantage, the government is Industry and Trade Ministry is expected to provide the added value is then enjoyed by Singapore. Finally,
also expected to facilitate in the form of its partiality to accredited laboratories. So, for those mainly small Singapore has become the fourth largest importer of
industries relying on natural based cosmetic products, cosmetics companies can test and examine their raw natural materials, while Indonesia which has the
as well as preparing the readiness of industry standards materials and products to it, so that the results can huge potential of essential oils, just be the 39th world
equipped with test laboratory, said Nuning. Since be valid or guaranteed. Currently, the accredited test player. So, where is the role of the government to see
Indonesia has a huge potential of rice flour, for example, laboratory for cosmetics examination is only one that this fact? she asked. In reality Indonesia has many kind
it is expected the government could invite the potential is in BBKK (the Center for Chemical and Packaging) of products such as scrubs, mangir (whitening), and
cosmetics producers to using the rice flour as their a raw in Pasar Rebo, East Jakarta. However, it does not essential oils that are supposed to be the flagship products
material. have the capability to testall aspects required. Whereas of indonesia.
These companies can be invited and asked to build the Ministry of Industry has many research centers Unfortunately the government has put more
the factories together, facilitated by the government and throughout Indonesia, including the existense of research emphasis on the company using chemical raw materials.
the tax incentive are given, for example. Given the huge and standards center in some provinces. Different with Brazil, currently it has emphasized on
potential of rice flour in Indonesia, so do not let other In addition, there is also a testing laboratory owned the cosmetics products derived from natural materials,
countries exploit this raw material to be the industry by the Ministry of Maritime Affairs and Fisheries and it has led Brasil to become the fourth world largest
potential in their countries. Why so, as producing rice (MMAF ) located in Slipi, for cosmetics products using player. Based on the sequence of world players in
flour without technically hygienic, it will be a lot of raw materials of marine products, such as the use of cosmetic industry, the United States occupies the first
wasted substances, as well as the high contamination seaweed. Unfortunately, the existing network in MMAF place, followed by the PRC, Japan, Brazil and and
due to the production systems that are uncontrolable only puts its priority on industrial raw materials for France respectively. So, it can be seen that the number
under strict control mechanisms. fishery products. Supposedly, since Indonesia is a main of populatiion is not the main factor determining the
Similarly, when processing rice flour to be producer of natural cosmetics’ raw material, or from potential of cosmetics industry, but also how to exploit
fractionation or extraction, its potential could be between the sea, logically Indonesia deserves to set the standard. the potential of its existing natural resources. Even Japan
20 to 30 kind of materials. Even as Indonesian farmers Because if other countries setting the standard, it can that is better known as its technological innovation
are able to grow it organically, then the materials are not be used as a trading rule which inhibits Indonesian competence, with highly confidence, Japanesse people
only to meet the domestic needs, they are potentially to products entering the market. So the task of Indonesian like to use these quite expensive natural cosmetics
be exported due to their more environmentally friendly. government is how to do such strategic things, including products.
So, with great potential of organic materials in home the promotion activities financed by the government. In ASEAN cosmetics industry, since 2003 there
country, the product of organic cosmetics should also to With enthusiasm, she emphasized again the great has been the so-called ASEAN Cosmetic Directive,
be a flagship products of Indonesia. potential of Indonesia as one of the world’s biggest Indonesian has just implemented it in 2011, as other
K
esiapan Perkosmi Bali antara lain diwarnai tidak mengalami persaingan, meski jenis produknya Nada optimis terkait kesiapan bersaing pada
oleh berbagai langkah yang dilakukan sejak sama tapi resepnya berbeda. “Omzet penjualan PT saat pemberlakuan pasar tunggal Asean pada tahun
3 (tiga) tahun belakangan ini. Sebut saja, Arjuna Yoga Sakti yang pada tahun 2012 sebesar 2015 mendatang, juga disampaikan Kadek Eka
upaya meningkatkan daya saing produk, Rp 1,2 milyar, meningkat menjadi Rp 1,224 milyar Citrawati, seorang sarjana teknik arsitektur lulusan
baik dari segi kualitas, harga maupun layanan purna pada tahun 2013. Untuk tahun 2014 ini, nilai omzet Universitas Udayana. Ia yang menjabat pimpinan
jual. Upaya tersebut ditempuh dengan memberikan diperkirakan bakal naik sekitar 7-10%,’ ujar Ida Ayu PT Bali Alus mengaku, produk herbal dan produk
bimbingan teknis produksi dan pengemasan dengan Putu Surya Esti Penida penuh bangga. kosmetika asal Bali, tidak kalah kualitasnya jika
mendatangkan tenaga ahli dari dalam dan luar Peningkatan omzet penjualan sebesar 7-10% dibandingkan produk sejenis asal negara-negara
negeri. Di samping itu, Perkosmi Bali juga aktif memang sangat dimungkinkan. Pasalnya, produk anggota Asean. “ Ketersediaan sumber daya alam
mensosialisasikan berbagai kebijakan pemerintah yang dihasilkan PT Arjuna Yoga Sakti sejak tahun sebagai bahan baku dalam jumlah yang melimpah
terkait produk herbal dan kosmetik kepada 11 2008 yang lalu hingga saat ini, sudah memasuki merupakan faktor unggulan yang memungkinkan
(sebelas) anggotanya yang sebagian besar berlokasi pasar mancanegara. Ekspor ke Jerman, Jepang dan produk lokal mampu bersaing dengan produk sejenis
di kota Denpasar, Bali. Polandia dilakoninya sejak tahun 2008 sampai asal impor, termasuk dari kawasan Asean. Demikian
Menurut penuturan Ida Ayu Putu Surya Esti sekarang. Kedepannya, tambah Ida Ayu Putu Surya pula ketersediaan sumber daya manusia yang
Penida, Wakil Manajer PT Arjuna Yoga Sakti, Esti Penida, meski sudah memasuki pasar ekspor, bisa diandalkan, menyebabkan kualitas dan daya
kemampuan pengusaha kosmetik skala kecil- ia tetap mendambakan bantuan pemerintah untuk saing produk lokal semakin meningkat, sehingga
menengah di Provinsi Bali memang sudah jauh lebih ikut memperluas pasar ekspornya ke negara-negara diharapkan siap bersaing di pasar tunggal Asean,”
baik. Meningkatnya kemampuan produksi diantara lain melalui pameran di luar negeri. Bersamaan ujar Kadek Eka Citrawati ketika berbincang-bincang
para anggota Perkosmi Bali menjadi modal bekerja dengan itu, pelatihan bagi sumber daya manusia bersama majalah Kina di ruang kerjanya belum lama
untuk menghadapi persaingan yang kian tajam pada terkait peningkatan kuantitas dan kualitas produk, ini.
saat diberlakukannya Pasar Tunggal Asean tahun sangat diharapkan dari pemerintah. Ia menambahkan, masuknya produk sejenis dari
2015. Dalam hal produksi sabun herbal dan lulur
misalnya, sebagian besar pengusaha pada umumnya
memanfaatkan bahan baku lokal berupa rempah-
rempah yang banyak ditanam petani. Namun disisi
lain, ia juga tidak menampik fakta bahwa sebagian
besar bahan baku kosmetik masih harus didatangkan
dari luar negeri. Demikian pula sebagian mesin dan
peralatan yang teknologinya tergolong cukup tinggi,
masih harus diimpor.
Menyinggung soal pasar lokal di Bali khususnya
maupun di daerah lain di Indonesia, ia mengaku
sangat bagus. Hal ini ditandai oleh meningkatnya
omzet penjualan para pengusaha kosmetik di Bali.
“Sebagian besar produsen kosmetika Bali memiliki
agen-agen penjualan di kota-kota besar di Indonesia,
sehingga mereka mengetahui trend penjualan
masing-masing. Omzet penjualan rata-rata naik 10
sampai 15% per tahun” katanya.
Melihat kondisi pasar seperti itu, pemasaran
produk anggota Perkosmi di wilayah Bali dan
sekitarnya, berjalan mulus. Produk PT Arjuna Yoga
Sakti sendiri, ungkapnya, seperti sabun, body
butter, body scrub, lulur badan, dan sebagainya,
T
he readiness of Perkosmi Bali, among Bali has become an impotant asset to face the more
One encouraging thing others, is shown by a variety of steps intense competition during the enactment of Asean
is that the Association carried out in the last three years. One of Single Market in 2015. In terms of the production
that are mostly small and by inviting experts from domestic as well as from
foreign countries. In addition, Perkosmi Bali has also
cosmetics raw materials still have to be imported from
abroad. Similarly, most of high-tech machineries and
medium scale manufacturers actively disseminated government policies related to equipments have also to be imported.
of cosmetics products have herbal and cosmetics products to 11 (eleven) members With respect to local markets, Bali in particular
that are mostly located in Denpasar, Bali. and elsewhere in Indonesia, she admitted that they are
been prepared to face the According to Ida Ayu Putu Surya Esti Penida, very encouraging. It is characterized by the increase
implementation of ASEAN Vice Manager of PT Arjuna Yoga Sakti, the ability of sales turnover enjoyed by cosmetics producers in
single market in 2015. of small and medium scale cosmetics producers in Bali Bali. “Most of the cosmetics manufacturers in Bali
province has been already much better. The increase have their sales agents in major cities in Indonesia,
of production capacity among members of Perkosmi so that they know the trend of their own sales. The
Szava Kosmetik
Produk Kosmetik Sesuai Karakteristik Kulit Indonesia
“Selain itu, semua produk Szava kosmetik dibuat jenis kosmetik seperti vitamin C serum, pemutih tubuh
Pada tahun 2015 nanti, Indonesia
sesuai dengan karakteristik kulit Asia dan Indonesia dan sabun anti jerawat. Ke depan, jenis kosmetik yang
bersama dengan negara-negara khususnya,” katanya. akan diproduksi akan meningkat jumlahnya.
ASEAN lainnya akan menerapkan Agar bisa menghasilkan produk yang sesuai Untuk memasarkan produk Szava kosmetik ke
Masyarakat Ekonomi ASEAN dengan kulit orang Indonesia, perusahaan terlebih konsumen, perusahaan selama ini lebih memilih
dulu melakukan riset dan pengujian di laboratorium. penjualan lewat dunia maya atau internet. Lewat
(MEA/AEC). Dengan adanya MEA, Kegiatan ini dilakukan beberapa tahun dan baru pada dunia maya, saat ini agen-agen Szava kosmetik sudah
Indonesia tidak bisa menutup diri awal 2013, Szava kosmetik dipasarkan kepada publik. menjangkau hampir seluruh provinsi di Indonesia.
bagi masuknya produk impor dari Agus menyatakan, semua produk Szava kosmetik “Seiring dengan perluasan pasar, mulai tahun
telah diformulasi dan telah lulus uji klinis serta 2014 ini kami akan menyasar pasar tradisional dengan
negara-negara di kawasan itu. penelitian intensif dan perbaikan dari uji mikrobiologi membuka sejumlah toko atau outlet kosmetik di
yang sangat canggih dan aman. sejumlah kota, seperti Jakarta dan Bandung,” ujar
Dalam kegiatan produksi, perusahaan juga lebih Agus Susilo.
K
egiatan ekspor-impor produk antar negara mengutamakan bahan baku dari dalam negeri. Dia yakin dengan pemasaran yang lebih gencar
ASEAN akan menjadi lebih mudah. Bahkan, Menurut Agus, sekitar 55 % bahan baku pembuatan serta kualitas produk yang memiliki daya saing tinggi,
untuk produk kosmetik, kemudahan Szava komsetik berasal dari dalam negeri. Sedangkan produk Szava kosmetik akan mampu memenangi
peredaran produk kosmetik antar negara 45 % lainnya masih diimpor dari luar negeri. persaingan di pasar lokal dan bisa menembus pasar
ASEAN sudah lebih maju beberapa tahun. Jika tidak “Bahan baku yang diimpor itu sebagian besar internasional.
bisa diantisipasi, jumlah penduduk Indonesia yang disebabkan belum ada produsen di dalam negeri yang “Saat ini saja, banyak pembeli asing dari beberapa
cukup besar menjadi salah satu pendorong bagi memproduksinya,” paparnya. negara yang sudah menjadi pelanggan kami,” katanya
membanjirnya produk impor. Saat ini, perusahaan baru memproduksi beberapa optimistis.
Terlebih saat ini pertumbuhan ekonomi Indonesia
terus mengalami peningkatan yang berdampak pada
meningkatnya pola konsumsi masyarakat Indonesia.
Untuk mencegah membanjirnya produk impor,
tentunya dibutuhkan produk-produk lokal yang
memiliki daya saing tinggi sehingga bisa menghadapi
produk impor.
Soal daya saing ini, PT Varmed Nutraceutical
meyakini produk kosmetik yang dibuatnya mampu
menandingi produk impor dalam merebut pasar lokal
maupun internasional. Melalui produknya yang Szava
kosmetik, perusahaan berusaha mengembangkan
pasarnya di dalam maupun luar negeri.
“Kami optimis mampu bersaing dengan
produk dari negara-negara ASEAN lainnya karena
produk kosmetik kami memiliki kelebihan tersendiri
dibandingkan produk impor,” ujar Agus Susilo, direktur
perusahaan kosmetik itu.
Menurutnya, produk Szava kosmetik
dikembangkan oleh beberapa spesialis kosmetik dari
berbagai disiplin ilmu dan di bawah kendali dokter.
T
To market Szava cosmetic products to consumers,
hrough its products named Szava Cosmetics,
the company so far has prefered to sell the products
the company seeks to develop its market at
through cyberspace or the internet. Through the
home and abroad.
cyberspace, today Szava cosmetic agents has reached
“We are optimistic to be able to compete
almost all provinces in Indonesia.
with products from other ASEAN countries because our
“Along with the expansion of the market, starting
cosmetic products haveour own superiority compared
in 2014 we will be targeting the traditional market by
to those of imported products, “said Agus Susilo, the
opening a number of stores or cosmetic outlets in some
Director of the company.
cities, such as Jakarta and Bandung, “said Agus Susilo.
According to him, Szava cosmetic product have
He believes by the more intense marketing efforts
been developed by some cosmetic specialists from various
and product quality having high competitiveness, Szava
disciplines and under the control of the doctor. “In
cosmetic products will be able to win the competition in
addition, all of Szava products are made by considering
the local market and can penetrate the international
the skin characteristics of Asian people, and Indonesia
market.
in particular, “he said.
“Currently, many foreign buyers from several
In order to produce the products that comply with
countries have become our customers, “he said
the skin of Indonesian people, the company first did
optimistically.
some researches and tests in the laboratory. This activity
was conducted several years and in early 2013, Szava
cosmetics started to market its product to the public.
Agus stated, all of Szava products have been
informasi | information »
formulated and have passed clinical tests and intensive Szava
research and improvement from microbiological tests Jl. Tebet Mas Indah 2, Blok C No 6 Tebet, Jakarta Selatan
that are highly sophisticated and secure. Telp: 021 7111 3874, SMS: 081383717779
Email: info@szavacosmetics.com
In terms of production process, the company also
https://www.facebook.com/szavacosmetic
priorities domestic raw materials. According to Agus, Website: http://www.szavacosmetics.com/
about 55% of raw materials are obtained from local Twitter: https://twitter.com/SzavaCosmetic
Best Lady
Pionir Industri Bulu Mata Imitasi
The Pioneer of Faux Eyelash Industry
Karena kualitas produk bulu mata yang dihasilkan
sangat memuaskan, pesanan terhadap produk
tersebut terus meningkat sehingga Budi memutuskan
untuk menfokuskan usaha Best Lady pada produksi
bulu mata imitasi.
Dalam memproduksi bulu mata imitasi, bahan
baku utama yang dibutuhkan adalah benang bulu
mata dan rambut, bisa berupa rambut manusia
atau rambut sintetis. Bahan baku ini sebagian besar
diperoleh dari dalam negeri. “Bahan baku itu diolah
melalui beberapa proses sehingga menjadi bulu mata
imitasi,” ujarnya.
Proses pertama yang dilakukan dalam membuat
bulu mata imitasi adalah mensortir rambut, terutama
rambut manusia. Hanya rambut yang kuat dan tebal
saja yang dipilih. Rambut yang sudah disortir itu
kemudian diberikan obat khusus untuk menghilangkan
kuman serta diluruskan.
Setelah itu, rambut-rambut tersebut dipotong
K
etenaran Purbalingga sebagai produsen bulu
Kota Purbalingga di Jawa Tengah mata imitasi tidak bisa dilepaskan dengan
keberadaan Best Lady, salah satu pionir
sudah lama dikenal sebagai kota
industri bulu mata imitasi di kota tersebut.
produsen bulu mata imitasi. Best Lady didirikan oleh Budi Wibowo pada tahun
Produk-produk bulu mata 1989. “Perusahaan ini didirikan untuk melanjutkan
imitasi dari kota tersebut tidak usaha orang tua saya di bidang itu yang telah tutup,”
hanya beredar di dalam negeri, ujar Budi.
Dengan merekrut kembali 70 karyawan yang dulu
tetapi juga menjangkau pasar
pernah bekerja di perusahaan ayahnya, Budi memulai
internasional. kegiatannya dengan memproduksi rambut imitasi
(wig).Namun tak lama kemudian, banyak pemesanan
The city of Purbalingga, Central
bulu mata imitasi dari berbagai konsumen yang datang
Java, has long been known as a city ke Best Lady.
of faux eyelashes manufacturer. The “Karena permintaan bulu mata imitasi begitu
product offaux eyelashes from this besar dan produsen produk tersebut masih sedikit,
city has not only circulated in the maka kami memutuskan untuk memproduksi bulu
mata imitasi juga guna memenuhi kebutuhan pasar,”
country, but also has reached out to
ujar Budi. Bulu mata imitasi yang diproduksinya diberi
international market. merek Jolly, singkatan dari kata ojo lali atau jangan
lupa.
T
Wonogiri, Magelang dan Purworejo. Jumlah mitra
he popularity of Purbalingga as The final step is the combing process aiming to
sudah mencapai 155 unit yang menyerap tenaga kerja
a producer faux eyelashes can not be make the final product of faux eyelashes to be shaped
7 – 20 orang setiap unitnya.
Agar kualitas produk yang dihasilkan mitra separated from the existence of the Best tapering with special combs. “Finally, the product is
memenuhi standar, Budi membekali ketrampilan Lady Company, one of the pioneers of packaged and ready to be marketed, “said Budi.
pada mitranya antara lain dengan menjalani pelatihan faux eyelashes industry in the city. With a well production process, Best Lady
terlebih dahulu di perusahaannya. Dalam menjalankan Best Lady was established by Budi Wibowo in products are much favored by consumers. According
pelatihan itu, segala kebutuhan akomodasi peserta 1989. “The company was established to continue my to Budi, faux eyelash product has a number of
ditanggung oleh Best Lady. parents business in this industry that was already advantages, such as much more natural so that
Setelah menjalani pelatihan dan dinilai memiliki closed,“ said Budi. consumers seem not wearing faux eyelashes.
kemampuan yang baik, para mitra itu diberikan mesin By recruiting back 70 workers, the former Today, the production capacity of Best Lady is
dan peralatan serta bahan baku untuk memproduksi
employees of his father’s company, Budi started more than 6,000 dozen of faux eyelashes per day,
bulu mata imitasi yang kemudian dibeli oleh Best
running his business by producing imitation hair with 3000 collection of models. “The model being
Lady untuk dipasarkan ke berbagai daerah, seperti
(wig). Soon after, however, there were many orders of produced is tailored to market demand,” said Budi.
Jakarta, Bandung, Yogyakarta dan Medan. Selain itu,
perusahaan juga secara rutin mengirim pesanan dari faux eyelashes coming from a variety of consumersto To meet the buyer’s order, Budi has also
pihak pembeli asing. Best Lady. established partnerships with the communities in the
“By considering the high demand of faux surrounding areas in Purbalingga, even with those
eyelashes and also the limited number of in Banjarnegara, Solo, Magelang and Purworejo.
manufacturers producing faux eyelashes, so we The number of partners have reached 155 units that
decided to produce faux eyelashes to meet the market absorb workers about 7-20 people per unit.
demand,“ said Budi. The faux eyelashes that are In order to meet the standard quality of the
produced then is given Jolly brand, an abbreviation product received from partners, Budi provides
of the word “ojolali”, meaning ‘do not forget”. skills’ assistance to the partners such as conducts
Due to the quality of the product are very appropriate training in advanve held in Best Lady. In
satisfactory, the order of these products continues to carrying out the training, all the accommodation of
increase and Budi decided Best Lady to focus on the participants arecovered by Best Lady.
production ofeyelashes. After undergoing training and considered
In producing faux eyelashes, the main raw to having good skills, the partners are given the
materials required are thread of eyelashes and hair,it machinery and equipment as well as raw materials
can be real human hairs or synthetic. The raw to produce faux eyelashes which are then purchased
material is mostly obtained from local sources. “The by Best Lady to be marketed to many areas, such
raw material is processed through several steps to be as Jakarta, Bandung, Yogyakarta and Medan. In
the final product of faux eyelashes,” he said. addition, the company regularly also serves the orders
The first step of producing faux eyelashes is the from foreign buyers.
sorting process of hairs, particularly human hair
material. Only the strong and thick hairs are selected.
The selected hairsare then given a specificchemical
material to straighten and eliminate the germs. informasi | information »
The following step, the hairs are cut according to
Best Lady
the length eyelashes that will be produced and then Jalan Bhayangkara Blok J Nomor 19/20 Perum Wirasana
assembled by using special thread. The maximum Indah, Purbalingga, Jawa Tengah
length of faux eyelashes produced by Best Lady is 15 Tel : 0281 6599476, 0281 6599533 Fax : 0281 6599616
mm . Mobile : 08122998998
T
idak hanya itu, industri jamu juga memiliki menjadi salah satu dari lima perusahaan jamu terbesar bahan pelangsing) yang masih diimpor dari India.
struktur industri yang cukup kuat karena di Indonesia ini mampu menghasilkan produk ‘jamu Beberapa fasilitas produksi yang dimiliki Jamu
ditopang oleh ketersediaan sumber bahan Borobudur’ yang kini banyak beredar di pasar domestik Borobudur diantaranya Borobudur Extraction Centre
baku berupa rempah-rempah, tanaman obat maupun ekspor. yang berfungsi memproduksi ekstrak-ekstrak herbal
dan sumber plasma nutfah lainnya. Joko Kawiyanto, farmasis PT Industri Jamu yang terstandard. Fasilitas yang didirikan pada
Dengan sejarah budaya dan perkembangan Borobudur mengatakan perusahaan jamu yang satu tahun 2005 ini telah mendapatkan sertifikasi Cara
industri jamu nasional yang cukup panjang, maka ini kini memiliki lebih dari 60 jenis produk jamu yang Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB) dari
sudah selayaknya jika Indonesia menjadi negara yang sudah dipasarkan baik di dalam maupun luar negeri. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
paling terkemuka di dunia dalam pengembangan Secara umum produk jamu Borobudur dikelompokkan Fasilitas produksi lainnya yang dimiliki
industri jamu dan obat herbal. Perkembangan ke arah dalam tiga kelimpok utama, yaitu Kapsul, Pil dan Jamu Borobudur adalah fasilitas penelitian dan
itu kini sudah mulai tampak. Sejumlah perusahaan Krim. Beberapa produk unggulan Jamu Borobudur pengembangan (R&D), fasilitas pengendalian mutu
F
the extraction facility is mainly used as the main raw
(Quality Control), fasilitas pengawasan mutu (Quality urthermore, the herbal industry also has material for producing herbal medicine in capsules
Assurance), fasilitas penggilingan dan fasilitas a strong industrial structure supported by form. Meanwhile, the milling facility produces raw
pengemasan produk. the availability of raw materials in the material for manufacturing herbal medicine in pills
Fasilitas ekstraksi mengolah bahan baku form of spices, medicinal plants and other form. The extraction and milling facilities each has a
sedemikian rupa hingga menjadi konsentrat. germplasm sources. production capacity of 50 tons per month.
Konsentrat yang dihasilkan dari fasilitas ekstraksi With a long history of culture and development Approximately 80% of Borobudur herbal products
umumnya digunakan sebagai bahan baku utama untuk of national herbal industry, Indonesia is rightly to is circulated in domestic market, and the remaining
pembuatan jamu dalam bentuk kapsul. Sementara itu, become the leading country in the development of 20 % is exported to various countries such as Russia,
fasilitas penggilingan menghasilkan bahan baku untuk herbal medicine in the world. The progress to that Malaysia, Singapore, Hong Kong, Japan and several
pembuatan jamu dalam bentuk pil. Fasilitas ekstraksi direction has already started to appear. A number of European countries. The exports to Russia has been
dan fasilitas penggilingan memiliki kapasitas produksi Indonesian herbal companies have now grown into conducted regularly since 1995 with an average
mencapai 50 ton per bulan. leading herbal medicine companies in the world. One volume of 1 million bottles per year. The product
Sekitar 80% produk jamu Borobudur dipasarkan of them is PT. Industri Jamu Borobudur located in exported to Russia is “Keling”, a herbal medicine to
di dalam negeri, dan sisanya 20% diekspor ke berbagai Semarang, Central Java. break kidney stones as well as kidney healthy care. The
negara seperti ke Rusia, Malaysia, Singapura, Hong PT. Industri Jamu Borobudur was established product exported is without a label/brand because the
Kong, Jepang dan beberapa negara Eropa. Ekspor in 1979 by Rahmat Sarwono who is now in charge product will be registered in Russia with the certain
ke Rusia dilakukan secara reguler sejak tahun 1995 as president of the company. This quite modern brand by the importing company.
dengan volume rata-rata 1 juta botol per tahun. Produk herbal or “Jamu” producer formerly was a herbal Some of Borobudur herbal products that have
yang diekspor ke Rusia adalah “Keling”, jamu untuk home industry, but with tenacity and hard work of been widely known among consumers are Emkapsul
menghancurkan batu ginjal dan untuk kesehatan the owner, this company has been able to expand its for late menstruate period, Sendi capsule for stiff joints
ginjal. Produk tersebut diekspor tanpa label/merek business into a reliable and modern herbal medicine or rheumatic, Sendi cream for stiff joints or rheumatic
karena di Rusia produk tersebut diregistrasi lagi dan company and its products have been widely consumed but in cream form (liniment), Darsi (in capsule and
diberi merek oleh perusahaan pengimpor. by the public. The company that is now as one of the pill) for dirty blood and acne, Mastin (one of current
Beberapa produk jamu Borobudur yang kini sudah five largest herbal companies in Indonesian produces popular products marketed since 2007) that is made of
banyak dikenal konsumen diantaranya Emkapsul “jamu” and herbal medicine with ‘Jamu Borobudur’ the skin of mangosteen as antioxidants for skin care.
untuk terlambat bulan, Sendi kapsul untuk pegal linu, brand circulating in both domestic and export markets. The Borobudur herbal products such as Mastin,
Sendi krim untuk pegal linu tapi dalam sediaan krim Joko Kawiyanto, a pharmacist of PT. Industri Babylon, Tulak, Niran, and Kenis have now
(obat gosok), Darsi (dalam sediaan kapsul dan pil) Jamu Borobudur said that the company produces more gained recognition and certification from BPOM as
untuk darah kotor dan jerawat, Mastin (salah satu than 60 herbal products marketed in both domestic standardized herbal medicines. These five products are
produk yang sedang popular dewasa ini diedarkan and abroad. In general, Borobudur herbal products are one level above the herbal medicinal products due to
sejak tahun 2007) antioksidan terbuat dari kulit grouped into three main categories, namely capsules, their passing from preclinical tests.
manggis untuk perawatan kulit. pills and cream. Some of Borobudur superior products
Beberapa produk jamu produksi Jamu Borobudur are as follows: in the capssule category is Emkapsul informasi | information »
seperti Mastin, Bilon, Tulak, Niran, dan Kenis kini for late menstrual period, in the pills category are
sudah mendapatkan pengakuan dan sertifikasi dari Darsi for cleaning up dirty blood, Sendi for rheumatic PT Industri Jamu Borobudur
Jl. Madukoro Blok A No. 26, Semarang 50141, Jawa Tengah
BPOM sebagai obat herbal terstandar. Kelima produk pains, Mastin (the newest product) made of the skin of
Telp. +62-24-7606888, Fax. +62-24-7605553
tersebut satu tingkat di atas produk jamu karena sudah mangosteen as antioxidants for the healthy body and email: office@borobudurherbal.com.
lolos uji praklinis. skin care, and in the cream category is Sendi Krim
Tas Dowa
PRODUKSI LOKAL, KUALITAS GLOBAL
Siapa takut ? Itulah jawaban awal yang dilontarkan Delia Murwihartini, pemilik
usaha tas rajut wanita Dowa ketika reporter Majalah KINA menanyakan kesiapan
bersaing dengan produk sejenis asal impor saat diberlakukannya pasar bebas
Asean pada tahun 2015 mendatang.
L
alu, menjawab pertanyaan selanjutnya memesan dalam jumlah yang sangat banyak,” ujar dengan produk sejenis asal impor, namun kami tetap
mengapa tidak takut? Dengan nada optimis Delia Murwihartini, dengan wajah penuh sumringah. melakukan pengembangan produk dari tahun ke
Delia Murwihartini mengaku ada beberapa Dengan pertimbangan seperti itu, tambahnya, tahun, ” ungkap Delia Murwihartini kepada reporter
hal yang membuat dirinya dan karyawan PT kemampuan produksi dan kualitas produk tas Dowa majalah KINA ketika ditemui ditempat kerjanya,
Dowa Hanandy Utama, produsen tas rajut bermerek kian bertambah baik. Dia menambahkan, pada tahun Godean, Yogyakarta, belum lama ini.
Dowa, Yogyakarta, begitu percaya diri menatap 2008, produksi tas Dowa masih 30-an jenis. Tetapi Menjawab pertanyaan latar belakang mengapa
pasar masa depan yang penuh persaingan. Tidak pada tahun 2013 ini, produksinya sudah memilih tas wanita sebagai ladang bisnisnya, Delia
saja persaingan impor produk sejenis di pasar lokal, jauh meningkat menjadi 100-an Murwihartini (52) jebolan Fakultas Ilmu Sosial dan
tetapi juga persaingan di pasar global termasuk pasar jenis dengan kapasitas Ilmu Politik Universitas Gajah Mada tahun 1986,
negara anggota Asean. produksi per bulan mengatakan bahwa peluang usaha tas rajut wanita
Pertama, lanjut Delia Murwihartini, perusahaan mencapai 5 0 . 0 0 0 di Yogyakarta masih cukup terbuka. Sebab, bisnis tas
yang dipimpinnya sudah memiliki pengalaman di piece. ” Meski sudah wanita di Yogyakarta pada umumnya menggunakan
pasar global. Hal tersebut dibuktikannya sejak tahun dirasakan bahan baku kulit dan bahan penunjang lainnya dari
1989 sampai sekarang, tas dowa sudah memasuki mampu bersaing tumbuh-tumbuhan. Di samping itu, tambahnya,
pasar Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa. tas wanita bisa dikatakan merupakan suatu
Artinya, lanjut Delia, tas rajut Dowa yang dihasilkannya kebutuhan bagi kaum wanita di Indonesia maupun
sudah bisa diterima masyarakat global terutama di mancanegara. Demikian pula, ketersediaan bahan
Amerika Serikat dan negara-negara Eropa. Ketiga, baku lokal dalam jumlah yang besar, didukung oleh
tambahnya, kualitas bahan baku dan jahitan yang banyaknya pengrajin yang memiliki skil.” Kesemuanya
terbilang prima dan keempat, desain tas rajut itu menjadi latar belakang mengapa saya memilih
Dowa dari tahun ke tahun selalu mengikuti ladang bisnis tas rajut wanita. Satu hal
trend pasar global, dengan mengacu pada yang paling mendasar mengapa memilih
Italia sebagai negara produsen tas wanita lahan bisnis ini adalah, sejak duduk di
terkenal di dunia. Kelima, sumber daya bangku kuliah dulu saya bercita-cita ingin
manusia yang dipunyai PT Dowa Hanandy membuka lapangan kerja bagi masyarakat
Utama, cukup banyak dan memiliki kompetensi kota Yogyakarta dan sekitarnya, ” ujar Delia
dibidangnya. Dewasa ini tercatat sekitar 700 Murwihartini.
orang yang bekerja sebagai tenaga perajut, Potensi masyarakat yang berketerampilan
penjahit, dan sebagainya, hingga tim kreatif yang dan cukup bisa diandalkan, namun belum
bertugas memperoduksi desain dan warna yang dimanfaatkan secara optimal perlu dicarikan
sedang laku di pasar lokal maupun pasar global. solusinya dengan menyalurkan kemampuan
” Jumlah tersebut belum termasuk 1000 orang mereka dalam berproduksi, kata Delia
mitra kerja di luar kota Yogyakarta, seperti Bantul, Murwihartini, melengkapi jawaban yang ia
Kulonprogo, Jember, Bali, Temanggung, dan Garut. kemukakan sebelumnya.
Mitra kerja tersebut dimanfaatkan ketika konsumen
T
her work place, in Godean, Yogyakarta, recently.
hen, when being asked the next question of why
Answering the question about the reason of choosing
she is not scared? With the optimism tone she
women handbags as her business fileld, Delia Murwihartini,
admitted that there are some reasons causing
the 52 year-old woman graduated from the Faculty of Social
her and PT Dowa Hanandy, manufacturer of
and Political Sciences, Gadjah Mada University in 1986,
knitting bag with Dowa brand, Yogyakarta, feel so confident
said that the business opportunities of women knitting
to face the very tight market competition in the future. Very
handbags in Yogyakarta knitting is still widely open since
intense competition will be not amongst similar products
women handbags are the essential need for for women in
imported in the local market, but also competition in global
Indonesia and as well as globally. The woman hanbag itself
markets including the markets of Asean member countries.
uses leather raw material and other supporting materials
First, she further explained, her company has already
from vegetation. In addition, the abundant availability of
experienced in the global market. It has been demonstrated
local raw materials that are supported by large number of
since 1989 that Dowa bag has entered the U.S. market and
skill craftsmen will be one of jey success factor in woman
some European countries, meaning that the products of
handbag industry. “All of them are the considerations of
Dowa have already been acceptable globally, especially in
why I choose woman knitting handbag business. One of the
the United States and European countries.
most fundamental reason of choosing this business field is
She added, the quality of raw materials and stitching is that since studying in my college I had a dream to open up
excelent and fourth, the design of Dowa knitting bag always jobs for the people of Yogyakarta city and the surrounding,
follows global market trennd, with reference to Italy as the “said Delia Murwihartini.
most famous country producing ladies handbag in the world.
The potential of people having skills and dependable,
Fifth, PT Dowa Hanandy Utama employes lots of workers
but have not been optimally empowered needs to find the
with high competence in this field. Nowadays there are about
solution by exploiting their skills in production, said Delia
700 people working as knitters, tailors, and so forth, and also
Murwihartini, completing the answer she said earlier.
a creative team that produce the designs and
colors that are desirable in local market
as well as globally. “Those amount
of workers does not include 1,000
people as partners outside
Yogyakarta, such as Bantul,
Kulon Progo, Jember, Bali,
informasi | information »
Tas Dowa
Jalan Godean Km. 7 Sidomoyo Yogyakarta, Indonesia
Tel : (62) 274 6497555 Fax : (62) 274 6497373
SMS : (62) 81 125 8821
www.dowa@dowabag.com
Kenes Yogya
Mengembangkan Usaha Lewat Promosi
Develops The Business Through Promotion
bisnis pakaian anak-anak, Herlina Dyah Wijayanti membuka usaha pakaian jadi, khususnya pakaian
KenesYogya yang memproduksi yang akrab dipanggil Nina, mengungkapkan beberapa anak-anak, pada Nopember tahun 2010. Lebih jauh
khusus pakaian anak-anak bisa alasan. Pertama, lanjut Nina, ia sangat menyukai Nina sang pemilik usaha mengisahkan, sebelum
digolongkan ke dalam usaha dunia anak-anak. Kedua, bisnis pakaian anak- membuka bisnis pakaian anak-anak ini, ia bekerja
yang cukup berkembang di pasar anak di pasar Yogyakarta belum banyak diminati pada salah satu hotel terkenal berbintang lima yang
lokal maupun mancanegara. produsen atau pedagang lainnya. Sebagai ilustrasi, ada di kota Yogyakarta. ”Mengingat keinginannya
tambah Nina, bisnis pakaian orang dewasa cukup yang cukup besar untuk membuka usaha sendiri, saya
banyak digeluti orang di pasar Yogyakarta. ” Bisnis mengundurkan diri dari pekerjaan sebagai staf hotel
pakaian orang dewasa ini lebih ketat persaingannya yang membidangi masalah hukum, ujarnya kepada
P
enggolongan usaha seperti itu memang ketimbang pakaian anak-anak,” ujar Nina ketika majalah KINA.
cukup beralasan, mengingat usaha yang ditemui reporter majalah KINA di Show-roomnya di Ketika memulai usaha, lanjut Nina, produksi
baru berdiri pada Nopember 2010 itu, saat jalan Laksda Adi Sucipto nomor 59 Yogyakarta, belum Kenes Yogya masih sangat terbatas, baik jenis
ini sudah cukup dikenal masyarakat kota lama ini. Alasan ketiga, keinginannya untuk memberi maupun jumlahnya. Namun, berkat ketekunan, kerja
Yogyakarta dan kota-kota besar lainnya di Indonesia, lapangan kerja bagi masyarakat diseputar tempat keras dan kesungguhan untuk mengembangkan
seperti Jakarta dan Bali. Di Yogyakarta sendiri, tinggalnya, Gang Satria, Muja-Muju, Umbulharjo, Kenes Yogya, usaha yang ditekuninya itu secara
Kenes Yogya, memiliki beberapa outlet yang ramai Yogyakarta yang sudah mempunyai keterampilan bertahap menunjukan kemajuan yang cukup berarti.
dikunjungi pembeli. Demikian pula Jakarta dan Bali, dibidang jahit menjahit. Kemajuan tersebut ditandai oleh keberhasilannya
Kenes Yogya hadir ditengah-tengah masyarakat di Dengan pertimbangan tersebut, ibu dua anak dalam membuka pasar baru, lewat penciptaan jenis
kedua kota besar tersebut. ini yang juga jebolan Fakultas Hukum Universitas dan jumlah produksi yang semakin banyak.
Menjawab pertanyaan latar belakang memilih Gajah Mada Tahun 1999, berketetapan hati untuk Membuka pasar baru bagi produk Kenes Yogya
diawali dari cabang pemasaran di Bali. ”Ketika itu,
wisatawan asal Australia menyambangi outlet Kenes
Yogya. Setelah beberapa saat memperhatikan produk
Kenes Yogya, wisatawan itu pun langsung membeli
pakaian dalam berbagai jenis,” tutur Nina dengan
wajah sumringah. Yang lebih menggembirakan lagi,
tambah Nina, pembeli asal Australia itu sampai saat
ini menjadi pelanggan tetap Kenes Yogya. Usaha
lain yang ditempuh sang pemilik Kenes Yogya untuk
memperluas pasar baik di dalam maupun di luar
negeri diwujudkan dalam bentuk aktifitas mengikuti
pameran. Tercatat pameran di dalam negeri yang
pernah diikutinya yakni Inacraft pada tahun 2012 dan
Indonesia Fashion Week pada tahun 2012 dan 2013.
Dalam pada itu, pameran bertaraf internasional di
Thailand, juga tidak luput dari perhatian Nina. Pada
tahun 2013 ini, Kenes Yogya tampil pada pameran di
Australia, ungkap Nina penuh bangga.
Menyinggung persoalan desain, Nina mengaku
banyak melakukan percobaan sendiri dengan
memodifikasi desain yang diperolehnya lewat internet.
” Desain Kenes Yogya tidak mencontoh begitu saja
I
t is quite reasonable, considering the company children’s clothing, in November 2010. Nina further work. Often her own design is even more attractive
established up in November 2010 has now told, before opening the children’s clothing business, to customers, said Nina. She added, in a month
been been well recognized by the public she worked in one of the famous five-star hotel in KenesYogya produces at least 15 new designs drawn
of Yogyakarta and other major cities in Yogyakarta .” Due to my strong desire to run my own through the innovation process carried out by her
Indonesia such as Jakarta and Bali. In Yogyakarta business, I decided to resign from my previous job as together with the employees who are responsible for
itself, KenesYogyahas own several outlets that are a hotel staff responsible in legal issues, she explained the design.
crowded with shoppers. As in Jakarta and Bali, to Kina magazine. When asked who are the competitors with similar
Kenes Yogya presents amongst the people in these big Open up new markets for the products of products from abroad in Yogyakarta market, Nina
cities permanently or temporary. Kenes Yogya was started from Marketing branch mentioned China. According to her observations, the
Answering the questions about the reason in Bali. “At that time, an Australian tourist visited similar products from China can be found easily in
of choosing the business of children’s clothing, KenesYogya outlet. After a few moments noticed the Yogtakarta and the surrounding areas. “Even so, I
HerlinaDyahWijaya who is fondly called Nina, products, she immediately bought clothes in various am not too worried about the presence of Chinese
revealed several reasons. First, she liked the world types, “said Nina with a happy face. Even more products in the local market, considering the quality,
of children. Second, children’s clothing business in surprisingly, added Nina, until now she has been a materials and design of KenesYogyaare better than
Yogyakarta market has not attracted manufacturers regular customer of KenesYogya. Another effort taken Chinese products” said Nina. In addition to market
or traders yet. As an illustration, added Nina, by the owner of KenesYogya to expand the market competition, KenesYogya also faces the problem in
adult’s clothing business has attracted a lot of both at home and abroad is carried out through term of seeking the tailors. The reason is the existing
business players in Yogyakarta. “Adult’s clothing the participation in exhibitions. The exhibitionsin labor candidates preferto work as sales promotion
businesshas faced more competitors than that of which Kenes Yogya participated are the Inacraft girls or shop assistants in the shopping center in
children’s clothing, “ Nina said when was met by in 2012 and Indonesia Fashion Week in 2012 and Yogyakarta.
reportersof Kina Magazine ather showroom on Jln 2013. Meanwhile the international exhibition in
LaksdaAdisuciptoNo, 58 Yogyakarta, recently. The Thailand did not go unnoticed by Nina. In 2013, the
third reason is the desire to provide the jobs for people KenesYogya appeared on the exhibition in Australia,
around her residence, Gang Satria, Muja - Muju, Nina said proudly. informasi | information »
Umbulharjo,Yogyakarta that have already hadthe As far as the problems of design is concerned,
skills in sewing. Nina admitted that she has carried out so many
Kenes Jogja
Gang Satria UH 2/1112 RT.30 RW.10 Mujamuju
With those considerations, the mother of two experiments by modifying the design obtained from Umbulharjo Yogyakarta 55165
children who also graduated from the Faculty of the Internet. “The designof KenesYogyadoes not Telp.0274-373572
Law, University of Gajah Madain 1999 has been just imitate the existing designs on the internet or Fax.0274-379112
committed to runapparelbusiness, in particular for magazines, but she combinesthrm with her own
Pia Legong
mendengarnya,” katanya mengenang. Pernyataan
seorang manajer supermarket tersebut, ia jadikan
cambuk sebagai motivasi dirinya untuk lebih baik lagi
dalam membuat dan mengemas pia bikinannya.
Ia menegaskan, Pia Legong merupakan usaha
yang dirintis melalui jerih payah, usaha, dan kerja
keras yang dibuat sendiri oleh pemiliknya setiap hari
secara handmade (buatan tangan) dan dalam kondisi
fresh from the oven. Karena itulah jumlah produksi Pia
Legong sangat terbatas. “Setiap hari, saya bangun
pukul 03.00 pagi untuk meracik adonan pia hingga
2 jam. Kemudian, pukul 05.00 saat karyawan saya
sudah bangun, mereka melanjutkan untuk mengolah
Laris Karena Idealis adonan saya hingga matang. Setelah itu, pukul 07.00
mulai packing dan jam 09.00 sudah siap dijual. Itulah
awalnya membuka usaha didapat dari sang bunda yang saya lakukan setiap hari bersama isteri dan
Pia Legong kini menjadi
dengan alasan untuk menikah.“Saat itu, saya minta beberapa karyawan,” tuturnya. Saat ini, Pia Legong
fenomenal. Tidak hanya terkenal
uang sebanyak Rp 150 juta, yang alasannya Rp. 100 diproduksi sebanyak 500 kotak atau 4000 pia setiap
karena rasanya, tetapi juga juta untuk menikah dan Rp. 50 juta untuk buka usaha, hari, karena 1 kotak diisi dengan 8 pia.
proses mendapatkannya. Pembeli tetapi yang saya lakukan sebaliknya yaitu Rp. 100 juta Mungkin itu yang mengakibatkan terjadinya
diharuskan antri bahkan pesan untuk modal usaha. Saat itu, saya langsung sewa ruko antrian dan dibatasinya jumlah pembelian, dimana
jauh hari agar bisa membawa selama dua tahun yang harga sewanya Rp 40 juta per jumlah pesanan yang kian banyak tidak sebanding
oleh-oleh panganan asal Bali tahun, dan 20 juta sisanya digunakan untuk membeli dengan jumlah produksi yang terbatas karena
tersebut. bahan kue dan peralatannya. Jadi, pada Agustus masih dibuat sendiri oleh pemiliknya. “Antrian dan
2006 itu, saya menentukan dua moment penting, pembatasan itu terjadi mengalir saja, bukan sebuah
yaitu menjalani hidup baru bersama isteri saya dan strategi bisnis. Sebenarnya, kalau tidak dibatasi,
menjalani bisnis baru membuat kue pia. Semuanya orang bisa saja beli langsung 100 kotak dan jualan di
dari nol,” katanya menegaskan. depan ruko. Saya tahu, di luar ruko banyak para calo
Memang tidak semulus yang dibayangkannya, ia yang dibayar untuk ikut antrian. Makanya saya siasati
katakan, awalnya membuat kue pia didapat dari resep dengan pasangtulisan besar di depan ruko bahwa Pia
sang bunda, kemudian diutak-atik sendiri dengan Legongtidak buka cabang, hal itu untuk menjamin
mengubah komposisi bahan dan cara pembuatannya kualitas, rasa, dan masa kadaluarsa,” katanya seraya
hingga menemukan formula yang tepat. Kini ia piawai tertawa.
membuat kue pia. Mungkin inilah yang disebut buah Hentje termasuk seorang idealis dan kreatif. Ia
jatuh tak jauh dari pohonnya. Pepatah lama yang selalu berupaya untuk melakukan inovasi bisnisnya.
mengatakan bahwa talenta anak tak beda jauh dari Dimulai dari menemukan formula untuk adonan
orangtuanya. pia andalannya hingga penciptaan
“Ada pengalaman pahit ketika saya memulai design kemasan
bisnis kue pia ini, pada saat pertama kali menitip yang saat
penjualan ke supermarket besar di Nusa Dua, Bali. ini telah
Saat itu, saya ingat, saya titip kue pada hari kamis banyak ditiru.
dan diajak ketemuan oleh seorang manajer pada “Saya sendiri
P
ia Legong merupakan panganan tradisional hari sabtu-nya
yang sedang fenomenal di Pulau Dewata. untuk evaluasi kue
Nama Legong sendiri diambil dari sebuah pia saya. Orang
tarian Bali, yang bermakna pada keluwesan itu mengatakan,
gerak penarinya. Dari sekian banyak merek kue pia kalau kue pia
yang dijual, Pia Legong kini paling banyak diburu para saya terlalu besar,
pelancong karena rasanya legit dan gurih. Setidaknya mahal, dan nggak
itu yang kerap diungkapkan para pelanggannya. Pia enak. Saat itulah
Legong memiliki varian rasa, antara lain rasa cokelat, saya merasa down
keju, dan kacang hijau.
Uniknya, pelanggan hanya boleh membeli dua
kotak Pia Legong per orang. Maka itu disarankan,
sebaiknya pelanggan memesan dari jauh hari melalui
telepon atau email sehingga tidak perlu ikut antrian
dan dipastikan membawa Pia Legong sesuai jumlah
atau rasa yang diinginkan, karena si pelayan tidak
akan memenuhi permintaan pelanggan yang pesan
untuk esok hari melainkan minimal tiga hari kemudian.
Hentje pemilik usaha pia ini menceritakan, modal
yang membuat design kotak Pia Legong, termasuk has many flavor variants, including chocolate, cheese, not comparable with the production capacity. “The
pemilihan gradasi warnanya. Saat itu saya sering and green beans. queueing and restricted orders happens naturally, it
keluar masuk percetakan untuk mencari warna Interestingly, for the customersin queueingmay is not an intended business strategy. Actually, if not
yang sesuai keinginan saya. Prosesnya itu sampai buy Pia Legong only for two boxes per person. Thus, deliberately limited, one could buy 100 boxes and
6 bulan. Selain itu, foto model penari yang ada di it is suggested that customers are better to order more selling them directly in front of the shop. I know
kotak merupakan hasil foto saya dari camera poket. than three days in advance by phone or email so there are many brokers outside the shop who are
Penarinya orang asli Ubud. Semua sudah saya that they don’t need to queue to buy the appropriate paid to join the queue. Therefore, I made trade off
daftarkan hak kekayaan intelektualnya. Makanya amount of Pia Legong with desired flavors. by installing a large board in front of my shophouse
ketika banyak orang yang meniru, saya sangat He further explained that the initial capital with announcement that Pia Legong does not open
kecewa karena mereka tidak bisa menghargai karya was obtained from his mother with the reason to get any branches, to ensure quality, flavor, and expired
orang lain, tetapi saya sedikit bangga karena menjadi married. “At that time, I asked my mother for money time of the product,”he said while laughing.
trendsetter,” ungkapnya. as much as Rp 150 million, in which Rp. 100 million Hentje is an idealistic and creative person. He
Dalam upaya menyiasati meningkatnya for married and the remaining Rp. 50 million to open always strives to innovate his business. He started
permintaan, ia sempat menaikkan harga Pia Legong a new business. But what I did was in the opposite, the innovation process from the finding of the very
dari Rp. 50 ribu menjadi Rp. 70 ribu per kotak, yang Rp. 100 million for the initial venture capital. At reliable formula for the dough of pia to the creation
harapannya dapat mengurangi jumlah pemesanan. that time, I immediately rented a shop for two years of packaging design that has been widely imitated. “
Namun sebaliknya, permintaan malah tambah with the rent price of Rp. 40 million per year, and the I makedesign of Pia Legong box by myself, including
banyak. Bahkan, Hentje mengatakan, pelanggannya ramaining Rp. 20 million was used to purchase the the selection of color combination. At that time I often
ada yang sudah pesan untuk bulan Juni 2014. cake raw materials and required equipments. Thus, went out printing shopsto looking for the appropriate
“Itu artinya saya didoakan oleh pelanggan bisa in August 2006, I decided two very important things, color as I want. The process took up to 6 months. In
umur panjang sampai Juni 2014,” katanya sambil namely starting a new family life with my wife and addition, the photo of dancer model in the box is the
tersenyum. Ia menambahkan, fenomenal Pia Legong starting to run a new business of making and selling result of my photos from the pocket camera, and the
terjadi hanya dari mulut ke mulut pelanggan, bukan pia cake. Everything started from the scratch,” he dancer model is a native girl of Ubud. I have already
dari promosi besar yang dilakukannya. stressed . registered my products to get intellectual property
Hentje meyakini, seiring dengan banyaknya It was not as easy as expected, he said. At first, rights. Therefore when others have imitated my
kompetitor, jika Pia Legong masih tercipta dari he made pia cakesby using her mother recipes, then products, I feel very disappointed since they could not
buah tangannya akan tetap berdiri tegak karena he experimented to modify the composition of the appreciate the work of others, but I feel a little proud
memiliki daya saing yang tinggi. “Karena jiwa saya materials and the production process until he found for being a trendsetter,”he said.
sudah menyatu dalam adonan pia yang saya buat the best formula. Now he has been already competent In order to anticipate the increasing demand,
selama ini,” tegasnya. Ia pun merelakan, Pia Legong in making pia cakes. Perhaps it is what so called he ever raised the price of Pia Legong from Rp.
hanya akan menjadi legenda pada suatu saat karena the fruit falls not far from the tree, as the hereditary 50 thousand to Rp. 70 thousand per box, in the
pemiliknya telah meninggal dunia. “Obsesi saya proverb that the children’s talents are not much hope to reduce the number of orders. But on the
saat ini adalah membuat yayasan sosial yang dapat different with their parents. contrary, instead of decrease, the demand even grows
menampung banyak orang karena saya ingin berbagi “There was a bitter experience when I started significantly. Hence, he said that there are customers
rezeki kepada mereka,mengingat masa lalu sayayang running this business as I firstly entrsuted my pia who order for the delivery of June 2014. “It might
pahit,” pungkasnya seraya menutup perbincangan cake for sale to a large supermarket in Nusa Dua, meanthey pray for me to having a long life, at least
dengan kami. Semoga kisah Hentje tersebut menjadi Bali. At that time, I still remembered, I put my pia up to June 2014, “he said with smile. He added,
inspirasi yang positif bagi Anda. cake on Thursday and I was invited by a manager to instead of doing a big promotion, the popularity of
meet on Saturday to evaluate the progress of my pia Pia Legong has been obtained simply from word of
cake. The manager said that my pia cake was too big, mouth of customers.
To be bestseller because expensive, and the taste was awful. I really felt down Hentje also believe, along with the increase
of Idealistic to hear it,”he recalled. That statement on his pia cake number of competitors, as long as Pia Legong is
was made as a whip to motivatehim to be better in produced from his hands it will remain standing
making and packing his pia cake. upright due to its high competitiveness. “Because my
Pia Legong has now been a He stresses that Pia Legong is a business that was soul has been already united in the dough of pia that
phenomenal. Not only for its pioneered through hard work, efforts, and produced I have made so far,” he said. He also asquiesce, Pia
yummytaste, butalso the process by himselfas the owner(a handmade product) and in Legong wouldeventually bea legend at some pointas
to get it. The buyers are required fresh condition from the oven. That is why the product its owner pass away. “My current obsession is making
to queueto buy it, even they have of Pia Legong are limited in quantities. “Every day, a charitable foundation that can accommodate a
to order far in advance to bring a I wake up at 3:00 in the morning to prepare the lot of people because I want to share sustenance to
typical bali comestible as a gift. dough of pia for about 2 hours. Then, at 05.00 as the them, considering my past of bitterness,”he ended
employee awake, they continue to process the dough the explanation while closing the interview with us.
Hopefully the story of Hentje would become a positive
P
of pia until finished. After that, starting at 07.00 they
ia Legong is a phenomenal traditional start packaging process, and at 09.00 the Pia Legong inspiration for the readers.
comestible in Bali island. The name will be ready for sale. That is what I do every day
Legong itself is taken from a Balinese with my wife and employees,”he said. Currently, Pia informasi | information »
dance, meaning the flexibility of motion Legong producesabout 500 boxes or 4000 piece of pia
Pia Legong
of the dancers. Of many brands of pia comestibles cake per day, because one box contains 8 piece of pia. Jl. By Pass Ngurah Rai, Ruko Kuta Megah 15/LKuta-Bali
which are marketed, Pia Legong is the most widely It could be that this condition results the queue Telp.0361-7898777
hunted by travelers because of its sweet and savory for customers so that the number of buyers should be email: info@pialegong.com
taste, as oftenly expressed by customers. Pia Legong deliberately limited since the amount of orders might website: www.pialegong.com
Membidik Laba
Keripik Singkong
Pelaku usaha kudapan keripik
singkong tak terhitung banyak nya
di negeri ini. Selain telah menjadi
camilan favorit di masyarakat, para
pelaku Industri Kecil dan Menengah
(IKM) tertarik dengan laba yang
diperoleh dari berjualan keripik
singkong.
T
Suhardi bilang, Sriwijaya Exhibition yang
engok saja cerita sukses keripik singkong yatim yang rutin disantuninya setiap bulan. Setelah diadakan di Plasa Pameran Kemenperin, Jakarta,
asal Bandung bermerk Maicih yang konon memperkenalkan diri, sang ibu lantas meminjam awal April 2013, merupakan kali pertama dia ikut
beromzet Rp 4 miliar sebulan. Tak heran uang sebesar Rp 500 ribu untuk keperluan hidupnya. serta dalam pameran yang menggelar produk-produk
bermunculan sentra-sentra produksi “Mungkin ibu itu berpikir saya ini orang kaya unggulan daerah Sumatera Selatan. “Kedepan, saya
potongan singkong tipis yang digoreng renyah ini di karena sering menyantuni anak yatim, makanya dia akan sering ikut pameran seperti ini,” ujarnya.
berbagai wilayah Indonesia, terutama di pulauJawa. meminjam duit ke saya. Padahal saya kalau sedekah Ditambahkan, keikutsertaannya dalam
Suhardi Rahmaan (43) juga pernah mendengar cumaRp 10 ribu - Rp 20 ribu. Tetapi, setelah berdiskusi pameran merupakan peran dari Dinas Perindustrian
bahwa orang yang berbisnis keripik singkong dengan istri, kami lalu meminjamkan uang tersebut,” Perdagangan (Disperindag) Kota Palembang yang
bisa menghasilkan pendapatan miliaran rupiah ucap Suhardi. ingin mengangkat produk keripik singkong asal Bumi
setiap bulan. Namun CEO CV Pantimberitu tak Tiga hari kemudian, alih-alih membayar uang Sriwijaya agar dapat bertaji di daerah lain. “Cita-
pernah berpikir untuk mencobanya. Diatetap focus yang dipinjamnya, wanita tersebut meminta cita saya bahkan masuk ke pasar internasional,”
menggeluti usahanya yakni mengelola Restoran pekerjaan ke Suhardi untuk membayar hutang. tegasnya.
Ayam Kampung, Bebek, & Burung di Jl Gubernur Suhardi menolak karena khawatir tidak mampu Berkat Disperindag Kota Palembang pula, kata
Hasan Bastari, Jakabaring Sport City, Palembang, membayar gajinya. Saat itu, kondisi keuangannya dia lagi, pada pertengahan Maret tahun ini keripik
Sumatera Selatan. masih belum stabil. singkong buatannya mendapat rekomendasi untuk
Namun, semua itu berubah ketika pada suatu Wanita tersebut lalu menawarkan keahliannya mengisi kebutuhan camilan di hotel-hotel yang
hari seorang perempuan parubaya mendatanginya. yaitu membuat keripik singkong olahan dalam ada di Palembang. Saat ini keripik merek Se8 baru
Wanita itu mengaku sebagai ibu dari tiga orang anak kemasan siap jual. “Asalkan disiapkan semua memasok keripik untuk dua hotel di Palembang yaitu
J
after discussing with my wife, then we agreed to lend
ust see the success stories of cassava chips from the money, “said Suhardi. utilized.
Bandung with Maicih brand, which has sales Three days later, instead of repaying the debts, the He pointed out, there are some SMEs that receive
more than Rp 4 billion a month. Not surprising woman asked for the work to Suhardi to pay debts. aid equipment production but not used to its full
that so many production centers of thin slices Suhardi refused for the reason of not be able to pay potential. “If it turns out that the tools are unemployed,
of fried crispy cassava have emerged in various parts of the salary since his financial condition was in trouble. the government is better withdraw such assistance to be
Indonesia , particularly in Java. The woman then offered her skills of making given to other SMEs,“ he said.
Suhardi Rahman (43) has also understood that processed cassava chips in packs ready for sale. “As all There are also SMEs are reluctant to use
one running cassava chips business could generate the equipments are prepared she promises to be able to government aid production equipment because of the
billions of dollars of income in a month. But the CEO make the cassava chips, “said Suhardi. sophistication of the tool. “He said, unfortunately this
of CV Pantimber has never thought to try. He has As production equipments and raw materials were good tool if dirty and used for production“ he said,
consistently focused his efforts to manage the Kampung well prepared, starting on January 10, 2010 Suhardi closing the conversation with a smile.
Chicken, Duck & Bird Restaurant in Jl Gubernur began to produce the cassava chips in the rest of his 68
Hasan Bastari, Jakabaring Sport City, Palembang, square meters land located behind his restaurant. He informasi | information »
South Sumatra. also adds creations in various flavors such as barbecue,
However, all things changed when a middle-aged cheese, strawberry, orange, and others. CV PANTIMBER
Jl. Gubernur Hasan Bastari No. 3295, Jakabaring Sport
woman visited him. The woman introduced herself as In the first month Suhardi was able to sell 150
City, Palembang, Sumatera Selatan 30251
a mother of three orphaned children routinely given kilograms of cassava chips, with only one employee. Telp: (0711) 519 000
donationsevery month. After introducing herself, Over time his business has grown. The Cassava chips Email: suhardirahmaan@yahoo.co.id
R
adio Magno dikenal unik karena seluruh yang dilakukannya adalah membuat desain. Desain dijual ke luar negeri dan hanya 5% yang dipasarkan di
bodinya terbuat dari kayu sehingga dibuat dengan memasukkan unsur filosofi yang bisa dalam negeri.
dinamakan radio kayu Magno. Yang membuat pemilik radio memiliki hubungan personal Sejumlah penghargaan internsional juga telah
membanggakan, radio tersebut merupakan dengan radio tersebut. diraih radio kayu Magno, misalnya menjadi pemenang
hasil karya seorang putra Indonesia. Setelah desain dibuat, barulah dia menetapkan Good Design Award 2008 di Jepang untuk kategori
Adalah Singgih Susilo Kartono, pria setengah jenis kayu serta mengolahnya menjadi bodi radio Innovation/Pioneering & Experimental Design dan
baya asal Temanggung, Jawa Tengah, yang bersama tersebut. Kayu-kayu itu antara lain mengalami proses pada 19 Maret 2009 memenangkan Brit Insurance
dengan sejumlah pekerjanya memproduksi radio pemilihan, pemotongan dan pengeringan serta Design Award 2009 untuk kategori produk .
Magno tersebut. penghalusan dan pengecatan. Selain itu, radio kayu Magno juga masuk nominasi
Menurut Singgih, ketertarikannya untuk terjun ke “Kayu yang kami gunakan haruslah memiliki untuk Grand Awards untuk Desain for Asia Award
industri radio kayu tak terlepas dari tugas akhir yang kepadatan yang cukup serta tingkat kekeringan yang yang digelar di Hongkong.
dibuatnya ketika kuliah di Institut Teknologi Bandung sedang, tidak terlalu kering atau basah,” kata pria
(ITB) di tahun 1997. Ketika itu, desain radio kayu setengah baya ini.
yang menjadi tugas akhir kuliahnya ini memenangi Setidaknya ada empat
Internasioal Design Resauce Award 1997 di Seattle, tipe radio kayu Magno
Amerika Serikat. yang diproduksinya, yakni
“Ketika itu radio yang saya buat masih prototype. tipe mikro, tipe igono,
Komponen radio berasal dari radio yang sudah jadi,” tipe kubu dan tipe rekto.
ujarnya. Setiap tipe dibuat dengan
Setelah lulus kuliah dan sempat bekerja di sebuah bentuk dan jenis kayu yang
perusahaan, akhirnya pada tahun 2005 Singgih benar- berbeda. Radio-radio itu
benar merealisasikan desain yang pernah dibuatnya dijualnya dengan kisaran
di masa kuliah itu menjadi produk nyata berupa radio harga Rp750 ribu hingga
kayu dengan nama Magno. Rp2 juta per unit.
Singgih memilih menggunakan kayu sebagai bodi Melalui bengkel
radio karena suara yang dihasilkan dari radio dengan kerjanya yang dinamakan
bodi terbuat dari kayu jauh lebih baik dibandingkan Piranti Work, yang terletak
suara yang dihasilkan radio dengan bodi yang terbuat di kawasan Temanggung,
dari bahan non kayu. Jawa Tengah, setiap
Sebelum melakukan produksi, Singgih terlebih bulan Singgih mampu
dulu melakukan persiapan secara matang. Misalnya, memproduksi minimal 300
dia sadar agar produksinya bisa berjalan lancar, radio kayu Magno berbagai
pasokan bahan baku harus diutamakan, Karena itu tipe.
dia menjalin kemitraan dengan sebuah perusahaan Karena kreatifitas dan
radio terkenal di dalam negeri untuk mendapatkan keunikan produknya, masyarakat
pasokan komponen radio. Sedangkan untuk bodinya, internasional banyak menyukai
dia mendapatkan pasokan kayu dari sejumlah radio kayu Magno. Permintaan
pemasok di dalam negeri. yang datang dari mancanegara
“Adapun kayu yang saya gunakan untuk bodi radio cukup besar sehingga membuat Singgih lebih banyak
adalah kayu pinus, mahoni, sengon, dan sonokeling, mengekspor produknya ketimbang menjualnya di
yang diperolah dari dalam negeri,” paparnya. pasar dalam negeri.
Dalam memproduksi radio kayu, langkah pertama Dia memperkirakan sekitar 95 % produknya
M
agno Radio is recognized as a into the real products called Magno wooden radio. in a month Singgih is able to produce at least 300
unique product since all of the He chooses to use wood as the body material of units of Magno wooden radio for various types.
body is made of wood so that it is the radio because the sound produced by the radio Because the product is very creative and unique,
called Magno wooden radio. It is with a body made of wood is much better than the so many foreign customers favor Magno wooden
proudly because this radio is the work of Indonesian sound produced by a radio with a body made of other radio. The demand coming from foreign countries
people. materials. has significantly high so that the products are mostly
Singgih Susilo Kartono – a middle-aged man Before carrying out the production process, exported and only small portion that are sold in
from Temanggung, Central Java – with a number of the carefully preparation is taken into account. For domestic market.
workers has successfully produced the Magno radio. example, he fully understands that supply of raw He estimates that about 95 % of the products are
According to Singgih, the interest to run a materials should be prioritized to make sure that the exported and only 5 % are marketed locally.
business in wooden radio industry can not be production process will run smoothly. Therefore he A number of international awards have also
separated from his final project when he studied at the has established a partnership arrangement with a been received by Magno wooden radio, such as, to
Institute of Technology Bandung (ITB ) in 1997. At leading radio company in the country to get a supply be the winner of the Good Design Award 2008 in
that time, his wooden radio design as the final project of the radio components. As for the body, he has been Japan for the category of Innovation/Pioneering &
in the college won the International Design Resauce supplied by a number of local suppliers. Experimental Design and also on March 19, 2009 it
Award 1997 in Seattle, USA. “The woods I use for the body of radio are pine won the Brit Insurance Design Award 2009 for the
“At that time, the wooden radio that I made was wood, mahogany, sengon, and rosewood, which can Product category.
still a prototype. The components of radio was taken be easily obtained locally” he said. In addition, the Magno wooden radio was also
from the existing radio,” he said. In producing wooden radio, the first step to do is nominated for the Grand Awards for Design for Asia
After graduating from ITB and having creating design. The design is made by incorporating Award held in Hong Kong.
experienced working at a company, finally in 2005 the elements of philosophy leading the owner of radio
he decided to realize his radio design made in the past to have personal relationship with the radio.
Once the design is created, then type of wood is
choosen and the wood is further processed to
be the body of radio. The wood processing
is started from selecting, cutting
and drying and then smoothing
and painting.
“The wood we use must
contain sufficient density and
moderate drought level, not too
dry or wet, “ said the middle-aged
man, Singgih.
There are at least four types of
Magno wooden radio that are produced, i.e
micro type, igono type, kubu type and recto
type. Each type is made with the different informasi | information »
model as well as different type of wood.
These Radios are sold at a price range from Radio Kayu Magno
Krajan I RT 02/07 DesaKandangan, Temanggung, Jawa
Rp750 thousand to Rp 2 million per unit.
Tengah, Indonesia, 56281
Through his workshop named Piranti Fax/Telepon : 62 293 4900895 Handphone : 081328701214
Work located in Temanggung, Central Java, Email :info@magno-design.com
T
angan perempuan berusia sekitar 30 tahun Provinsi NTB kerap memberi bantuan pembinaan dan
itu sedang sibuk membentuk tanah liat pelatihan kepada sekitar 5.000 perajin setempat. Tim
menjadi adonan berbentuk bola. Dia lantas ahli dari luar negeri pun didatangkan supaya desain
memipihkan adonan, mencetaknya, dan gerabah tidak monoton.
mengeringkan di bawah sinar matahari. Semua Hasilnya cukup memuaskan. Kualitas gerabah
itu dilakukannya tanpa bicara sepatah kata pun. Banyumulek dapat diandalkan karena punya
“Ini salah satu perajin kami. Dia penyandang tuna kandungan pasir kuarsa dan kaolin yang cukup tinggi.
rungu,” kata Ketua Yayasan Kesejahteraan Sosial dan Selain itu produk gerabah sudah dapat mengikuti
Pemberdayaan Perempuan Al Mubarok, Hajah Nurul selera konsumen luar negeri, dan dilengkapi dengan
Aini, memperkenalkan salah satu perajin gerabah di sertifikat non toxic sehingga aman dipakai sebagai
Desa Banyumulek, Kecamatan Kediri, Lombok Barat, tempat menyajikan makanan.
Nusa Tenggara Barat (NTB). “Kerjasama dengan Disperindag tak hanya dalam
Desa Banyumulek merupakan sentra pembuatan membuat produk gerabah Banyumulek berseni dan
gerabah khas Lombok. Semua berkat sentuhan berdaya saing tinggi melalui program pemberdayaan,
tangan Nurul yang aktif melakukan pembinaan pelatihan, dan pendidikan bagi perajin. Kami juga
kaum perempuan untuk meningkatkan taraf hidup bekerjasama dalam hal pemasaran, baik untuk
perekonomian masyarakat setempat. kebutuhan dalam negeri maupun ekspor,” ujarnya.
Belakangan, setelah kerajinan gerabah terbukti Peran Sektor Pariwisata
dapat menjadi penyokong perekonomian keluarga, Menurut mantan istri Kepala Desa Banyumulek
para pria di daerah tersebut ikut-ikutan menggeluti itu, tingginya jumlah wisatawan yang berkunjung ke
bisnis yang cukup gurih ini. “Banyak laki-laki yang alih NTB turut berkontribusi dalam mendongkrak kerajinan
profesi menjadi perajin gerabah,” imbuhnya. tangan asal Banyumulek. Memang, gerabah Lombok
Tak pelak, sebagian halaman depan rumah sempat dikira produk dari daerah Bali. Setelah para
penduduk Banyumulek rata-rata diubah menjadi turis menyambangi sentra produksinya, barulah
ruang kerja untuk menghasilkan produk gerabah mereka paham bahwa sebenarnya kerajinan gerabah
dengan beragam bentuk, ukuran dan motif etnik, yang itu berasal dari Lombok.
memiliki ciri khas budaya lokal. “Akhirnya mereka langsung pesan kesini. Produk
Membuat kaum lelaki mau mengerjakan gerabah gerabah dari daerah ini sudah dikirim ke kota-kota
bukanlah pekerjaan mudah. Pasalnya, di awal 90-an, besar di Indonesia seperti Jakarta, Medan, Surabaya,
pria enggan melakukan kerajinan gerabah karena termasuk ke berbagai wilayah Bali.
dianggap hal itu adalah pekerjaan perempuan. “Para Untuk luar negeri, pembeli asal Amerika Serikat,
pria takut dibilang banci,” kata wanita pemilik gerai Spanyol, Jepang, dan Korea yang yang paling sering
seni di wilayah Kemang, Jakarta, itu sambil tersenyum. meminta dikirimi barang,” jelasnya.
Perjuangannya selama hampir satu dekade dalam Nurul menjelaskan, hasil kerajinan gerabah juga
mengubah pemikiran itu akhirnya membuahkan hasil. dipajang di Pasar Seni Banyumulek yang berdiri pada
Dengan pendekatan dan pendampingan secara tahun 1997 dengan dukungan dari Pemerintah dan diminati pengunjung adalah tempat minum tradisional
personal, para lelaki kini tak lagi mencibir pekerjaan Dinas terkait. Di lokasi tersebut pengunjung juga bisa yang dipatok seharga Rp 70 ribu sampai Rp 100 ribu per
itu. Boleh jadi, perubahan cara pandang tersebut juga menyaksikan langsung proses pembuatan gerabah set, tergantung ukurannya.
lantaran kerajinan gerabah dapat membuat dapur Lombok sekaligus diperkenankan untuk belajar Sentra kerajinan gerabah Banyumulek juga
tetap mengebul. membuatnya. memiliki situs gerabahlombok.com supaya tetap
Untuk menjaga mutu produk, Nurul tak bosan Produk-produk yang terpampang di Pasar Seni dapat menjalin hubungan dengan pelanggan dan
mengingatkan perajin agar mengerjakan produk diantaranya wadah buah, teko, asbak, tempat lilin, calon pembeli dari luar negeri. Di situs tersebut peminat
berdaya saing tinggi. Untung saja, dia tidak sendirian. hiasan dinding dan berbagai bentuk lainnya. Untuk gerabah bisa berkomunikasi dan melakukan transaksi
Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) harga kisarannya Rp 12 ribu - Rp 300 ribu. Yang paling lewat internet.
Banyumulek is a center for producing Lombok through the program of empowerment, training and
pottery. It can not be separated from the help of Nurul, education for the artisans. We also conduct partnership
in which she has actively conducted the training for in marketing, both for domestic market and export,
women to improve economic standard of living of local “she added.
community. The Role of Tourism Sector
Later, after the pottery has proved to be a proponent According to the former wife of Banyumulek
of family economy, the men in that region has also Village Head, the high number of tourists visiting the
taken part in pottery business that is quite passionate. NTB have contributed to boosting the Banyumulek
“Many men have been already over the profession to handicrafts. Indeed, Banyumulek pottery was ever
become potters,” she added. thought to be the product of Bali. After the tourists
Inevitably, part of the front yard of Banyumulek visiting the production center, then they are convinced
people mosly is converted to be a workspace to produce that it’s really pottery from Lombok.
pottery with a variety of shapes, sizes and ethnic motifs “Thereafter, they make the order directly to
T
been so that the designs of pottery design are not
he hand of a approximately 30 years old monotonous. Banyumulek pottery centers also has its own
woman are was busy to shape the clay into The results have been quite satisfactory. The website, named www.gerabahlombok.com to keep
a ball-shaped dough. She then flattens the Quality of Banyumulek pottery is reliable since it has communication with customers and prospective buyers
dough, moulds it, and dries it up under quite high quartz sand and kaolin content. In addition, from abroad. Through this website, the prospective
the sun. All of activities is done without saying even the pottery products have been able to follow the tastes buyers of pottery can communicate and conduct
a word. “She is one of our artisans. She is a deaf,” of foreign consumers, and equipped with a certificate transactions via the Internet.
said The Chairman of the Foundation for Social of non-toxic so that it is safe to use as a plate for serving
Welfare and Women’s Empowerment Al Mubarok, foods.
Hajah Nurul Aini, while introducing a potter of “The cooperation with the Department of Industry
informasi | information »
Banyumulek, Kediri Sub District, West Lombok, and Trade is not only for producing Banyumulek Sentra Produksi Gerabah
West Nusa Tenggara (NTB). pottery products with artful and highly competitive Desa Banyumulek, Kec.Kediri. Lombok Barat - NTB.
L
ombok Primitive. Begitulah para wisatawan, terkesan antik dan tradisional memang banyak “Kami semua ini pengrajin secara turun temurun.
baik lokal maupun mancanegara menyebut disukai konsumen, khususnya para turis luar negeri Kalau soal desain kadang tidak sesuai dengan
kerajinan cukli asal Lombok, Nusa Tenggara seperti Turki, Arab Saudi, Jepang, Korea, dan Spanyol. keinginan konsumen luar negeri, makanya Dinas
Barat. Cukli merupakan kerajinan dengan Tak ayal, para turis asing itu datang ke gerai dan Perindag memberikan bimbingan kepada para
desain tradisional yang terbuat dari kayu dan kulit membeli kerajinan cukli untuk dibawa pulang ke pengrajin disini,” ujarnya.
kerang mutiara. Bentuknya bermacam-macam, dari negaranya. Di Kota Mataram banyak terdapat sentra
furnitur, bingkai foto, cermin, kotak haji, topeng kayu, “Dulu turis asal Australia juga sering datang kerajinan yang dilakukan secara turun temurun
hiasan dinding, hingga papan catur. kesini. Tapi sekarang sudah tidak ada karena seperti sentra kerajinan perak di Kamasan, emas dan
Pusat kerajinan cukli terletak di wilayah peraturan tentang produk kayu semakin ketat di mutiara di Sekarbela sementara sentra kerajinan
Rungkang Jangkuk, Kelurahan Sayang-Sayang, negara mereka. Daripada kena masalah di bandara tahu dan tempe di Kekalik.
sekitar empat kilometer dari pusat Kota Mataram gara-gara gelang kayu cukli, kata mereka lebih baik Sentra-sentra kerajinan tersebut banyak
menuju ke arah timur. Di sepanjang jalan bertebaran tidak beli,” ujarnya. dikunjungi pembeli terutama para wisatawan baik
art shop milik penduduk, salah satunya Rara Art & Di samping ruang pajang Rara Artshop terdapat asing maupun domestik yang datang berbelanja
Antique Shop, milik Ahmad Fauzi. tempat produksi kerajinan cukli berukuran tiga kali untuk cendera mata.
Di ruangan berukuran sekitar enam meter kali 10 sembilan meter persegi. Ada sekitar empat orang berugak (tempat duduk khas Sasak), pintu,
meter persegi, terdapat berbagai produk kerajinan lelaki bertubuh tegap memahat kayu mahoni jendela, kontak antik ataupun benda lainnya. Ketika
khas Lombok tersebut. Soal harga, satu set sofa berkualitas tinggi untuk dijadikan furnitur. barang-barang zaman dahulu sulit ditemui di wilayah
lengkap dipatok Rp 7-21 juta, peti kotak kayu dihargai “Kami punya pengrajin sebanyak 27 orang, Nusa Tenggara Barat, mereka ramai-ramai beralih
Rp 900 ribu-1,25 juta, sepasang topeng tradisional sembilan lelaki dan sisanya perempuan. Kebetulan usaha menjadi pengrajin cukli.
Rp 250 ribu, dan satu set papan catur Rp 1,3 juta. para pengrajin perempuan kalau hari Minggu Ternyata kerajinan cukli tersebut menyedot
“Satu set meja makan harganya Rp 12,5 juta semuanya libur,” ujar Sri Muawanah, adik kandung perhatian para wisatawan asing yang datang ke
sudah termasuk ongkos kirim ke pulau Jawa, dari pemilik yang menemani keponakannya menjaga Tanah Sasak. Wisatawan menilai kerajinan cukli ini
termasuk Jakarta,” ujar Rara Febrianti (20), putri gerai. memberikan kesan tradisional bagaikan ukiran suku
kandung Ahmad Fauzi yang saat itu sedang Bahan baku kayu, menurutnya, melimpah di Aborigin, Australia. Dari situlah julukan Lombok
menggantikan tugas ayahnya. daerah Nusa Tenggara Barat. Ada pemasok kayu jati Primitive melekat pada kerajinan cukli.
Menurutnya, aneka produk kerajinan cukli yang dan mahoni yang rutin menyediakan kebutuhan para
L
ombok Primitive. That is the tourists, both as Turkey, Saudi Arabian, Korea, and Spain. Not She added, the Industry and Trade Agency of the
local and foreign have named Cukli artisans surprising, so many foreign tourists have come to the art City of Mataram has provided assistance to the artisans,
of Lombok, West Nusa Tenggara. The Cukli shop and bought cukli crafts to be taken home to their especially in terms of quality, design and management
is a craft with a traditional design made of country. so that the products remain to be favored by foreign
wood and pearl shells. The kinds of products vary, such “In the past Australian tourists often came here. But customers.
as in the form of furniture, picture frames, mirrors, Hajj now there is no one to do so since the rules about the “We are all hereditarily artisans. In terms of design
boxes, wooden masks, wall hangings, chess board, and use of timber products are increasingly stringent in their sometimes it is not in line with the needs of foreign
others. country. Rather than they get into trouble at the airport consumers, so the Industry and Trade Agency has
The Cukli craft center is located in Rungkang becouse of using cukli wooden bracelet, they said it is provided assistance to the craftsmen here, “she said.
Jangkuk, Sayang-Sayang Village, about four kilometers better not to buy, “she said. In Mataram city there are hereditarily craft centers
from Mataram city center to the east. Lots of art shops In addition to display space for the products, such as silver craft center in Kamasan, gold and pearls
are found along the road, and one of them is Rara Art & Artshop Rara also owns a space for cukli production craft center in Sekarbela, and tofu and tempeh craft
Antique Shop which is owned by Ahmad Fauzi. process with the size of 3 x 9 m2. There were four strong center in Kekalik.
At a room with the size of 6 x 10 m2, there are a well-built men carving the high quality of mahogany to Those craft centers are visited by many shoppers,
variety of craft products typical of Lombok. In terms make furniture. especially tourists both foreign and domestic who come
of price, a set of complete sofa is priced at about Rp. “We have 27 craftsmen, nine are men and the rest to shop for souvenirs.
7-21 million, a wooden box crate at Rp 900 thousand to are women. All women artisans are off on Sunday, “ The residents Rungkang Jangkuk originally were
Rp. 1,25 million, a pair of traditional masks at Rp 250 said Sri Muawanah, the aunt of Rara. formerly antiques goods traders such as kris, jars, ceramic,
thousand, and a set of chessboard at Rp. 1.3 million. The woods raw material, according to her, are berugak (typical Sasak seats, door, window, antique
“A set of dining table is priced at Rp. 12.5 million abundant in West Nusa Tenggara. There are suppliers boxes and others. Due to the more and more dificulty to
including delivery cost to Java and also Jakarta, “said of teak and mahogany that regularly supply to craftsmen find in antique goods in West Nusa Tenggara, the crowd
Rara Febrianti (20) the daughter of Ahmad Fauzi, who in that region. But for raw material of cukli shells must have rushed to over the profession to be cukli artisans.
at that time replacing his father task. be bought from outside the region such as Flores or Evidently cukli craft has attracted foreign tourists
She admitted that she does not know the amount of Sulawesi. attention coming to Sasak. The tourists have argued
sales turnover of her father ‘s business. Eventhough, she The limited supply of shells is caused by more and that cukli craft has given a traditional impression as
said his father has always delivered cukli craft products to more people hunting scallops. “The price of complete Aboriginal carvings, in Australia. From that reason, the
various regions in Indonesia such as Jakarta, Bandung, cukli shells could reach Rp 50 thousand per piece, “she predicate of Lombok Primitive has sticked to the cukli
Medan, and Surabaya every week. Event his father has said. craft.
also supplied the product to overseas markets, such as She also explained that more 1.000 cukli artisans
Turkey, Saudi Arabian, Korea, and Spain. in Sayang Sayang have faced the same challenges that
According to Rara, various cukli handicrafts is the shortage supply of cukli shells. When the order is informasi | information »
assumed to be antique and traditional are much booming, this challenge could interfere the smoothness Pusat Kerajinan Cukli
preferred by consumers, especially overseas tourists such of the business. “The government has intervened to help Rungkang Jangkuk, Kel.Sayang-Sayang. Mataram -
overcoming this problem, “she added. Lombok NTB.
Quick
Indonesia, dibuktikannya dengan menghasilkan alat-alat
T
didukung lebih kurang 450 distributorseperti Jawa
etapi, karya besar itu sendiri bisa saja lahir Karena kemahirannya dalam membuat alat mekanisasi Timur, Jawa Barat, Sulawesi Selatan,yang mensupport
dari bengkel kecil sekalipun yang tergolong pertanian, Kirjo Hadi Suseno, dikenal sebagai pelopor pelayan purna jual produk KHS. Bahkan, produk KHS
sederhana dan dengan menggunakan peralatan mekanisasi pertanian di Indonesia melalui usaha yang sudah memasuki pasar ekspor ke beberapa negara
yang sederhana pula. dikembangkannya sejak 1953, CV Karya Hidup Sentosa. seperti Amerika Selatan, Jepang dan negara-negara di
Adalah traktor tangan ” Quick ” yang saat ini Bahkan, ia disebut-sebut sebagai seorang yang pertama benua Afrika.
sudah begitu dikenal dan dimanfaatkan banyak petani kali membuat traktor tangan di tanah air. Berkat ”Pemasaran di dalam negeri yang kian meluas
di Indonesia ternyata lahir dari sebuah bengkel kecil di jasa-jasanya yang begitu besar di bidang mekanisasi memang sangat memungkinkan, mengingat
wilayah Yogyakarta. Berkat kepiawaiannya, Kirjo Hadi pertanian, Kirjo Hadi Suseno berhasil memperoleh kualitas produk yang prima dan dengan harga yang
Suseno, seorang pria Tionghoa, sejak tahun 1950-an penghargaan pemerintah Satya Lencana Pembangunan terjangkau petani yang dihasilkan Cv Karya Hidup
hingga tahun 1970-an, berhasil meletakkan sekaligus pada tahun 1976. Sentosa. Kesemuanya itu terwujud antara lain karena
memajukan industri alat-alat pertanian di Indonesia. Kecintaan yang sangat besar kepada kaum petani di pemanfaatan mesin/peralatan yang tergolong moderen
I
is not only in the aspect of the product but also Due to strengthening efforts, KHS products
t could be, however, born even from a simple aspects of marketing, accounting and HR. “KHS has continued to expand to various regions in
small workshop with relatively simple manufactures and sellsthe products to market Indonesia, with the support of approximately
equipment as well. 450 distributors such as in East Java, West Java,
Hand tractor with “Quick” brand which South Sulawesi, that serve after-sales services of
has now already been well known and used by KHS products.Even, KHS products have entered
so many farmers in Indonesia was initially born the export market to some countries such as South
from a small workshop in Yogyakarta. Due to America, Japan and other countries in African
his expertise, Kirjo Hadi Suseno, a Chinese man, continent.
within the 1950s to the 1970s, had successfully “Expanding domestic market is highly
possible, considering the excellent products
quality at an affordable price by the farmers.
It happened, partly because KHS has utilized
modern machineries/equipments to produce
large quantities of products, “said him. He added
that currently KHS has an installed production
capacity reaching 82,000 units per year.
By considering the domestic market potential
will be bigger in the future, and the competition
toward similar imported products, particularly
from Thailand and China, KHS has designed the
expansion of the business in 2014. On the land
area of 35 hectares in Kulon Progo, Yogyakarta,
the factory designed to produce not only
hand tractors, but also other products such as
automotive components is being built.
informasi | information »
CV. Karya Hidup Sentosa
Jl. Magelang Yogyakarta 55241
Telp.0274-512095
Fax.0274-563523
Viar
Seperti dialami produk sepeda motor buatan China dan Korea, produk
sepeda motor nasional merek asli Indonesia umumnya tidak mampu
bersaing dengan produk sepeda motor Jepang.
Sepeda Motor dan
Kendaraan Roda Tiga
perusahaan dapat segera melayaninya. Sebab, kalau
harus mendadak impor sasis, tidak akan terkejar
mengingat kegiatan impor membutuhkan waktu
setidaknya 35 hari.
Perusahaan masih menghadapi beberapa
kendala dalam pengembangan industri sepeda
motor nasional, khususnya akibat kebijakan tarif
Bea Masuk (BM) pemerintah yang sampai kini belum
harmonis. Sebagaimana diketahui sekitar 70% bahan
baku untuk produksi sepeda motor adalah besi dan
aluminium. Namun sayangnya kegiatan produksi
komponen sepeda motor yang terbuat dari besi
dan aluminium di dalam negeri hingga kini masih
belum bisa kompetitif karena kebijakan tarif yang
tidak harmonis itu. Sebab, impor bahan baku logam
berupa besi dan aluminium seperti besi pipa, besi
lembaran dan lain-lain terkena tarif BM sebesar 40%,
sedangkan impor komponen sepeda motor dari besi
dan aluminium terkena tarif BM hanya 5%.
“Kebijakan tarif BM logam dan komponen dari
logam yang tidak harmonis ini mengakibatkan
industri komponen sepeda motor di dalam negeri
menjadi tidak kompetitif sehingga industri perakitan
sepeda motor nasional lebih ekonomis menggunakan
P
roduk-produk sepeda motor nasional itu bentuk terurai (CKD) dari China, sedangkan sisanya komponen impor ketimbang mempergunakan
hingga saat ini belum mampu banyak 60% sudah bisa dipasok dari dalam negeri. komponen buatan dalam negeri karena harganya
berkiprah di pasar lokal yang didominasi Untuk produksi kendaraan tiga roda VIAR Karya, menjadi lebih mahal.
produk sepeda motor merek Jepang. Namun perusahaan masih mengimpor 60% komponen dari Pemasaran sepeda motor roda dua dan roda tiga
demikian masih ada perusahaan sepeda motor lokal China, sedangkan 40% lainnya sudah bisa dipasok Viar dilakukan ke seluruh Indonesia dan PT Tiangle
yang mampu bertahan di pasar dengan menciptakan sejumlah vendor dari dalam negeri. Produk sepeda Motorindo kini sudah memiliki 647 dealer resmi di
terobosan produk yang memang dibutuhkan pasar. motor tiga roda sudah diproduksi sejak tahun 2009. seluruh provinsi di tanah air kecuali di Papua yang
Perusahaan sepeda motor itu bernama PT Awalnya hanya diproduksi 200 unit per bulan, namun sampai saat ini belum ada dealer resmi. Ke-647 dealer
Triangle Motorindo, sebuah perusahaan produsen mengingat permintaannya terus meningkat produksi resmi itu menjalankan tiga fungsi utama yaitu sales,
sepeda motor merek VIAR yang berbasis di Semarang, terus dinaikkan hingga mencapai 3.000 unit per service dan sparepart.
Jawa Tengah. Perusahaan ini didirikan pada tahun bulan. Hingga saat ini PT Triangle Motorindo sudah Jumlah tenaga kerja yang terlibat dalam industry
2000 oleh tiga serangkai pengusaha, yaitu Joni, berhasil menjual lebih dari 70.000 unit kendaraan sepeda motor Viar mencapai sekitar 2.600 orang atau
Sutjipto Atmojo, dan Husni Wijaya. tiga roda Viar. lebih yang terdiri dari 620 orang karyawan langsung
Heru Sugiantoro, R&D manager PT Triangle Khusus untuk mesin, beberapa komponen yang ada di PT Traiangle Motorindo dan sekitar 2000
Motorindo mengatakan perusahaan kini memiliki yang masih harus diimpor dari China diantaranya orang karyawan dealer resmi. Belu lagi karyawan
dua line perakitan (assembling) sepeda motor dan connecting rod, camp shaft, dan crump case. tidak langsung yang bekerja di perusahaan vendor
dua line perakitan mesin dengan total kapasitas Sementara itu, beberapa komponen sepeda motor lokal pemasok komponen Viar yang kini jumlahnya
produksi 30.000 unit sepeda motor per bulan. Kendati yang masih diimpor diantaranya gardan, sasis, tangki mencapai sekitar 20 perusahaan.
demikian mengingat kondisi pasar sepeda motor kini dll. Sedangkan beberapa komponen yang sudah Kini PT Triangle Motorindo memproduksi 14 tipe
sedang lesu, maka rata-rata produksi sepeda motor dipasok dari dalam negeri diantaranya accu, ban, kendaraan sepeda motor Viar, yaitu tiga tipe sepeda
VIAR dewasa ini hanya mencapai 3.000 unit per bulan gasket, oil seal, chain tensioner, wearharness, kanvas motor bebek 100 cc, tiga tipe sepeda motor matic 125
untuk semua tipe. Selain memproduksi sepeda motor, kopeling, komponen kopeling, spool, manipol, engine dan 200 cc, dua tipe sepeda motor sport 150 dan 200
perusahaan juga kini memproduksi kendaraan roda mounting, knalpot, sasis dll. cc, dua tipe sepeda motor trail 150 cc dan empat tipe
tiga merek VIAR tipe Karya yang dimodifikasi untuk Untuk sasis kendaraan tiga roda Viar, perusahaan kendaraan tiga roda Karya 150 dan 200 cc.
menjawab kebutuhan dunia usaha dengan produksi selalu menyiapkan iron stock sasis impor dari Perusahaan memberikan garansi untuk mesin
rata-rata 3.000 unit per bulan. China sebanyak 4.000 unit setiap bulannya untuk kendaraan tiga roda Karya selema 1 tahun atau untuk
Untuk memenuhi kebutuhan komponen sepeda kebutuhan produksi 4.000 unit kendaraan tiga jarak pemakaian 10.000 km, sedangkan untuk seluruh
motor, PT Triangle Motorindo hingga saat ini masih roda Viar. Hal ini dimaksudkan agar apabila terjadi tipe sepeda motor garansi mesinnya selama 3 tahun
mengimpor 40% komponen sepeda motornya dalam peningkatan permintaan secara mendadak, (bebas km).
The Motorcycles and Three-Wheel that has not been harmonious yet. As we have already
known that about 70 % of raw materials for producing
Vehicles of Viar
motorcycles are iron and aluminum. Unfortunately, the
production activity of motorcycle components made
of iron and aluminum in local market has not been
competitive due to tariff policy that are not harmonious.
As experienced by motorcycle products made in China and Korea, the In this case, the import of metal raw material in the
domestic product of motorcycles with Indonesian brand at large do not able form of iron and aluminum such as iron pipes, iron
to compete with the Japanese brand motorcycle products. sheets and others are subject to import duty of 40%,
while the imports of motorcycle compenents made of
iron and aluminum are subject to only 5 % import duty.
“This policy disharmony regarding to the import
duty tariff on metal raw material and components
made of metal has resulted motorcycle components
industry in home country is not competitive so that
national motorcycle assembly industry becomes more
economical when using imported components rather
than using domestic-made components that are more
expensive.
The VIAR two-wheel and three-wheel motorcycles
have been marketed to all parts of Indonesia and
PT. Tiangle Motorindo now has have 647 authorized
dealers throughout the country except in the province of
Papua. These 647 authorized dealers undertake three
main functions, that are sales, service and spare parts.
The number of workers employed in VIAR
motorcycle industry are about 2,600 workers consisting
of 620 workers belong to PT. Traiangle Motorindo
and approximately 2000 workers belong to authorized
dealers. Not to mention, those of indirect workers
working in Viar local vendors or suppliers which now
T
amounts to about 20 companies.
o date the domestic product of motorcycles Karya type, the company has to import about 60% of Now PT. Triangle Motorindo produces 14 types
have not been able to take part in local market components from China, while the remaining 40% can of Viar motorcycles, ie three types of bebek motorcycle
amongst the domination of Japanese brand be supplied form a number of local vendors. The three- 100 cc, three types of matic motorcycle 125 and 200
motorcycle products. However there are still wheel motorcycle products have been manufactured cc, two types of sport motorcycle 150 and 200 cc, two
few local motorcycle companies that remain to survive since 2009. At first, only about 200 units per month types of trail motorcycle 150 cc and four type of Karya
in the market by producing breakthrough products that were produced, but given the demand has continously three- wheel motorcycle 150 and 200 cc.
are really needed by market. increased then the production capacity has continued to The Company provides guarantees to Karya three-
One of them is PT. Triangle Motorindo, a be increased up to 3,000 units per month. Until now PT. wheel motorcycle engines for a year period or 10,000
motorcycle manufacturer with VIAR brand based in Triangle Motorindo has already sold more than 70,000 miles for distance use, whereas for all other types of
Semarang, Central Java. The company was established units of VIAR three-wheel motorcycle. motorcycle engine it provides guarantee for 3 years (at
in the year 2000 by entrepreneur triad, namely Joni, In terms of engines, some spareparts are still to free miles).
Sutjipto Atmojo, and Husni Wijaya. be imported from China such as connecting rods,
Heru Sugiantoro, R & D manager of PT Triangle camp shaft, and crump case. While, some motorcycle
Motorindo explained that the company now has two- components are still to be imported, such as axle, chassis,
motorcycle assembly lines and two engine assembly tanks etc.. Meanwhile some components that can be
lines with total production capacity of 30,000 units of supplied from local sources are batteries, tires, gaskets,
motorcycles per month. However due to the sluggish oil seals, chain tensioner, wearharness, canvas clutch,
condition of motorcycle market, the average of clutch parts, spool, manifol, engine mounting, exhaust,
production has decreased and accounted only 3,000 chassis etc.
units per month for all type. In addition to producing For the three- wheel chassis, the company always
motorcycles, the company also produces VIAR brand keeps a stock of about 4,000 units per month which are
product of three-wheel motorcycle with Karya type, imported from China for the production of 4,000 units
which is designed to meet the need of the business of three-wheel vehicles. This is to anticipate the sudden informasi | information »
with an average production of 3,000 units per month. increase in demand in order the company does not face
To meet the requirement of motorcycle components, any problem to meet the demand, since normally it takes PT.Triangle Motorindo
Jl. Danau Agung Selatan, Blok O III No. 38, Sunter Jaya,
about 40% of components have still to be imported in at least 35 days to undertake import activity.
Jakarta Utara 14350
the form of decomposes (CKD) from China, while the The company still faces several obstacles in the Telp. 021-6583 2202 (Hunting), 65302078 (Hunting)
remaining 60% can be supplied domestically. development of national motorcycle industry, especially Fax. : (021) 6583 2157
For the production of VIAR three-wheel vehicles of due to government policy on import duty tariff (BM) Email : marketing@viarmotor.com
Barokah Knalpot
Pemasok Knalpot Motor dan Mobil
The Exhaust Supplier for Motorcycle and Car
Laju pertumbuhan produksi kendaraan bermotor di dalam negeri
setiap tahun begitu pesat. Kondisi ini tentunya memerlukan
dukungan berupa ketersediaan spare part, seperti knalpot.
S
alah satu produsen knalpot yang memberikan maupun motor,” jelas Ripangi.
kontribusi cukup besar bagi pemenuhan Adapun knalpot yang dikirim ke daerah-daerah
kebutuhan knalpot di dalam negeri itu dilabel dengan sejumlah merek yang disesuaikan
adalah Barokah Knalpot. Industri kecil dan dengan permintaan pemesan atau konsumen.
menengah (IKM) yang berlokasi di Purbalingga, Jawa Dalam menjalankan kegiatan produksinya,
Tengah ini secara rutin memasok knalpot motor dan Rifangi mengaku tidak mengalami kesulitan dalam
mobil ke berbagai daerah di Indonesia. mendapatkan bahan bahan baku berupa plat stainless
Menurut Rifangi, pemilik UD Barokah Knalpot, dan drum galvanis. Hal ini dikarenakan Barokah
kegiatan produksi knalpot motor dan mobil sudah Knalpot telah memiliki jaringan bisnis yang luas
dirintisnya sejak tahun 1990 melalui usaha penyediaan dengan pihak pemasok bahan baku yang seluruhnya
bahan baku knalpot dan baru pada tahun 2000 berasal dari dalam negeri.
kegiatan produksi knalpot motor dan mobil dijalankan Untuk bahan baku berupa drum bekas dan drum
dengan serius. galvanis didatangkan dari Jakarta dan Semarang.
Kegiatan produksi dirintisnya dari bawah, yakni Sedang untuk bahan baku stainles steel didatangkan
dari mulai memproduksi knalpot dalam jumlah dari Surabaya. Harga satu drum bekas galvanis Rp Barokah Knalpot menerapkan sistem kerja dan
puluhan unit per bulan hingga kini produksinya 150 ribu, sedang drum biasa hanya Rp 70 ribu per pengawasan yang ketat terhadap produk yang akan
mencapai ribuan unit knalpot setiap bulannya. buah. Sementara harga plat stainles Rp 26.500 per dilempar ke pasar. Hal ini diperlukan guna menjamin
Rifangi mengatakan, saat ini dalam sebulan kilogramnya. ”Bahan baku ada yang memasok sendiri. kualitas knalpot yang diproduksinya.
pihaknya mampu memproduksi knalpot sebanyak Jadi kami tinggal mengolah saja disini,” katanya. Dengan sistem kerja yang tertata baik, produk
7.000 unit dan hampir sebagian besar dikirim ke luar Kegiatan produksi knalpot dilakukan dengan knalpot yang diproduksi Barokah Knalpot jarang
kota. Dalam satu bulan Barokah Knalpot mampu menggunakan tenaga manusia dan mesin. Selain mendapatkan keluhan dari konsumen. “Dari ribuan
secara rutin mengirim ke Surabaya sekitar 4.000 ribu itu, Barokah Knalpot juga mendapatkan bantuan knalpot yang kami produksi, paling hanya satu atau
knalpot. Sedang sekitar 3.000 knalpot lain untuk teknologi dari Unit Pelayanan Teknis (UPT) yang ada dua knalpot saja yang bermasalah,” ucap Rifangi.
memenuhi pasaran Jakarta, Yogyakarta dan Solo. di Purbalingga. Bahkan dia menjamin kualitas produknya tidak
Dari produksi rata-rata 7.000 knalpot itu, “Keberadaan UPT sangat membantu kami karena kalah dengan produk knalpot yang dibuat oleh industri
sebanyak 2.000 buah diantara berupa knalpot lembaga itu memberikan bantuan teknologi dalam besar atau asing. “Kami mampu memberikan jaminan
berbahan baku stainless. “Kiriman rutin dan terbesar pembuatan knalpot, seperti bagaimana memproduksi kalau knalpot yang kami produksi mampu berfungsi
kami ke Surabaya. Setiap dua minggu sekali kami harus knalpot yang sesuai standar nasional,” papar Rifangi. dengan baik selama 10 tahun,” ujarnya.
mengirim 2.000 knalpot berbagai macam baik mobil Dalam memproduksi knalpot motor dan mobil,
O
ne of exhaust manufacturer ie from producing exhaust only in tens of units per
significantly contributing to serve the month until reaching thousands of units per month. The rate of growth in motor
needs of domestic exhaust is Barokah. According to Rifangi, currently in a month he has been vehicle production in the
This company categorized as Small able to produce about 7,000 units of exhaust and most country each year is so rapidly.
and medium industry (SME) located in Purbalingga, of them are sent out of town. In a month Barokah This condition requires support
Central Java regularly supplies exhaust for motorcycle Exhaust delivers approximately 4,000 thousand units of spare parts availability, such
and car to various regions in Indonesia. of exhaust to Surabaya regularly. The remaining as exhausts.
According Rifangi, the owner of UD Barokah 3,000 units are marketed to meet the demand of
Exhaust, the production activity of motorcycle and exhaust in Jakarta, Yogyakarta and Solo.
car exhaust has been pioneered since 1990, starting Of the amout of 7,000 units, about 2,000 units “ They supply the raw materials to us by themselves,
as supplier of exhaust raw materials; and in 2000 the are made from stainless steel material. “Our regular so we just process in our whorkshop, “ he said.
production of exhaust was started to be carried out biggest market is Surabaya. Every two weeks we have The production process is carried out by the
seriously. to deliver 2,000 units of exhaust with various models combination of machines and manual. In addition,
The production activities was started from zero, for both cars and motorcycles, “said Ripangi. we also get the technology assistance from the Unit of
Technical Services UPT) operating in Purbalingga.
“ The existence of UPT has been very beneficial
since it has given technological assistance in exhaust
manufacturing process, such as how to produce exhaust
in accordance with national standards, “ said Rifangi.
In producing motorcycle and automobile exhaust,
Barokah Exhaust has implemented strict working
system and control over the products that are ready
to market. It is necessary to ensure the quality of the
exhaust being produced.
With a well-organized of work system, the products
of Barokah Exhaust are rarely to get complaints from
consumers. “ Of the thousands of exhausts we already
produced, only one or two of exhausts are problematic,
“ said Rifangi.
Even, he guarantees that the product quality of
Barokah Exhaust is not inferior compared to those
produced by large companies or imported products.
“We give assurance that our exhaust will be able to
well function for 10 years,” he explained.
Kuroma Engineering
Upayakan Jaga Keseimbangan Produksi Dan Potensi Sdm
Maintains The Balance of Production and The Potential of Human Resources
H
al tersebut diungkapkan oleh Direktur produksi tutup botol. Sedang produksi yang tersulit
Kuroma Engineering, Fatkurokhman di adalah dalam pengerjaan mesin rekayasan baru untuk
pabriknya, Sidoarjo, Jawa Timur.Selama ini proses penangananan produksi (handling process).
kebanyakan para mitra atau perusahaan Saat ini jenis mesin yang paling diminati konsumen maka perusahaan juga mengadopsi produksi mesin
yang menjadi pembeli produk mereka, utamanya adalah adalah untuk proses akhir (pengemasan). yang dihasilkannya pada standard Jepang (Japan
adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri Industrial Standard), Internasional Standard
makanan dan minuman dan mencapai 60% dari 40% Bahan Baku Mesin Dipenuhi dari Dalam Organization (ISO), dan juga DIN (Deutsches Institut
seluruh pangsa pasar. Selain itu pembeli mesin- Negeri (Lokal) fur Normung). Pada intinya perusahaan senantiasa
mesinnya adalah perusahaan konsumen yang Perusahaan yang setiap tahunnya mampu menyesuaikan diri dengan kemampuan yang ingin
bergerak di bidang industri kimia dan minyak natural memproduksi antara 70 sd 200 unit mesin (bergantung dicapai pada level (tingkatan tertentu), sehingga SDM
(alami) dan mencapai 25%, sisanya 15% adalah jenis mesinnya) ini, mengandalkan aneka bahan baku kami mampu mengembangkan sistem pembelajaran.
perusahaan yang terutama bergerak di bidang industri produksi mesin, mulai dari stainless steel, nilon, carbon Upaya ini pada akhirnya mampu meningkatkan
farmasi dan kosmetika. Untuk pengerjaan permintaan steel, aluminium, dan Teflon. Dapat dikatakan sekitar loyalitas karyawan terhadap perusahaan.
mulai dari konstruksi dan perencanaan sampai mesin 40% bahan baku mulai besi, termasuk besi siku dan “Adapun harga mesin yang kami jual juga
tersebut siap digunakan, dibutuhkan waktu antara 6 sebagian jenis pipa dapat dipenuhi dari dalam negeri. tergantung jenisnya, dan bervariasi mulai dari Rp 1 juta
bulan s/d 1 tahun. Untuk memenuhi standard produk pangan yang aman s.d Rp 4 miliar. Jenis mesin yang harganya Rp 1 juta per
Menurut Fatkurokhman, perusahaan menggarap (food grade), ada juga jenis baja tertentu yang musti unit tersebut, adalah untuk jenis mesin satuan yakni
jasa perekayasaan (engineering) mesin mulai dari diimpor, termasuk motor, valve, gear box, dan dinamo, jenis produksi mesin tutup botol saja, atau jenis mesin
desain inovasi, teknik manufaktur dan perakitan serta sistem kontrol yang belum ada di Indonesia. Ada untuk pengisi saja, atau juga mesin untuk melabelisasi
mesin, sampai mesin tersebut siap digunakan dan juga tuntutan lisensi mesin yang harus dipenuhi dari kemasan. Sementara yang harga satu paket mesin
jaminan (layanan) purna jualnya. Jenis produk mesin negara tetangga Malaysia, bahkan dari RRT. berkisar antar Rp 1 miliar sd Rp 4 miliar, biasanya
yang dihasilkan, bisa saja jenis mesin tunggal, jenis line ”Memenuhi tuntutan presisi dan persyaratan dikenakan pada jenis lengkap (full line), dari mulai
produksi lengkap, sampai jenis mesin lengkap untuk standard perusahaan mitra yang kebanyakan awal produksi, sampai mesin untuk kemasan dan juga
satu pabrik pengolahan produksi termasuk juga unit perusahaan multinasional, maka alih teknologinya label,” ucap Fatkurokhman.
produksi, pengemasan, sampai pengolahan limbah. disesuaikan permintaan mereka. Ada yang Saat ini perusahaan yang mempekerjakan sekitar
Pada unit mesin pengisian produksi, dapat mengisi teknologinya mengacu pada standard Jerman, ada 80 karyawan ini, tengah merencanakan penambahan
benda cair termasuk jenis produksi air minum, minyak, juga teknologi Taiwan, RRT, bahkan Jepang. Salah investasi yang akan dilakukan antara tahun 2017 –
sirup, kecap, saus, produk kimia, serta obat-obatan. satu mitra kami juga misalnya, perusahaan terintegrasi 2020, bagi pengembangan fabrikasi di sekitar daerah
Demikian juga produk bubuk seperti talk, gula pasir, dalam hal pengisian dan pengemasan botol yang Sidoarjo. Diperkirakan lahan yang diperlukan hanya
pupuk, dan granula. Jenis pengerjaan mesin yang dikenal di Jerman dengan nama Krones AG. 1 ha, dengan pertimbangan lahan tersebut sudah
termudah adalah untuk pembuatan unit mesin satuan Sesuaipermintaan,mulaidaridesain,sampaimesin mampu mencakup seluruh aktivitas yang diperlukan.
seperti untuk pengisi botol, pembuatan label, atau tersebut siap digunakan dalam proses produksinya,
I
machines (full line), from the early production
t was revealed by the Director of Kuroma of a single machine unit such as bottle filler, process, until the packaging and labeling processes
Engineering, Fatkurokhman in his factory , labeling, or the production of bottle caps. Whereas , “said Fatkurokhman.
Sidoarjo , East Java. the most difficult one is the production of a new Currently the company employing
So far, the partners or the consumers are engineering machine for handling production approximately 80 workers is planning to add
mostly companies engaging in the food and beverage process. Today, the types of machine that are mostly investment for the year of 2017-2020 to develop
industry that reaches 60 % of the market share. In favored by consumers is the machine for final process the production capacity in Sidoarjo region. It is
addition, other buyers are those from chemical (packaging). estimated that the land required is only 1 ha, with
industry and natural oils reaching 25 %, and the consideration that the area of land will be able to
remaining 15 % are companies mainly engaging 40% of Raw Materials Met by Local Sources cover all the required activities.
in pharmaceutical and cosmetics industries. To The company producing about 70 to 200 units
accomplish the order starting from construction and of machines (depending the types of machines)
planning until the machine is ready for operation, it annually relies on raw materials such as stainless
takes between 6 months to 1 year. steel, nylon, carbon steel, aluminum , and Teflon.
According to Fatkurokhman, the company It is estimated that about 40 % of raw materials
carries out engineering services of machines ranging such as iron, including elbow-shaped iron and some
from innovation design, manufacturing techniques types of pipe can be obtained locally. To meet the
and machinery assembling, up to the machine is product standards of safe food products (food grade),
ready to use and after-sales services. The types there is certain types of steel that must be imported,
of machine produced could be single engine type, including motors, valves, gear box, and dynamo,
complete production line, complete machineries for as well as the control system that does not exist
production process of a company, including units in Indonesia yet. There is also demand of machine
of production, packaging, and also waste treatment. licenses that has to be met from neighboring country,
In the unit of filling machines production, it Malaysia , and even from China.
produces machines that can fill liquid materials such “To meet the demand of precision and standards informasi | information »
as for drinking water production, oil, syrup, ketchup, requirements of partner companies that are mostly
Kuroma Engineering
sauce, chemical products, and pharmaceuticals. the multinational companies, the transfer of Jl. Raya Kletek km.7 Dsn. Bogem Ds. Kebonagung
Likewise, there are machines for powder products technology is tailored to their requests. Some refer Sukodono - Sidoarjo Jawa Timur - Indonesia
such as talc powder, sugar, fertilizer, and granules. to the Germany standard technology, others refer to Telp : 6231- 883 2419 Fax : 6231- 883 2418
The easiest product to be made is the manufacturing Taiwan technology, China, even Japan. One of our
S
elain itu seperti dituturkan Kepala Balai dan profesional, termasuk menyediakan tenaga dengan sejumlah sentra batik yang ada di wilayah
Diklat Industri Regional V Surabaya, kerja terampil, ahli madya, dan sesuai kebutuhan Jawa. Salah satu sumber bahan pewarna batiknya
Husainy, dua sub bidang industri lainnya sektor industri. Para peserta diklat di sini akan adalah daun mangrove (enceng gondok).
yakni elektronika dan telematika juga dilatih dengan sistem manajemen industri untuk Sejumlah diklat yang sudah mampu digarap BDI
tetap digarap, tetapi masih diperlukan kajian, sesuai Pegawai Negeri Sipil (PNS) berbasis kompetensi Surabaya antara lain meliputi diklat sistem industri
dengan kebutuhan dan serapan dunia usaha. dan bertaraf internasional,” papar Husainy. Selain yang ditujukan bagi para aparatur perindustrian;
Khusus yang terkait dengan bidang industri itu mereka dibekali juga dengan sistem produksi diklat teknis mencakup diklat ketrampilan teknis
garmen, BDI Surabaya telah menyusun berbagai produk manufaktur yang baik (Good Manufacturing yang ditujukan bagi pelaku dunia usaha, mencakup
program pendidikan dan latihan (diklat) antara lain Practices-GMP). diklat teknis pengolahan makanan dan minuman
operator mesin industri garmen berbasis kompetensi; Dirinya mengakui tidak mudah untuk melatih (sari buah dan keripik apel); diklat teknis kerajinan
juga mengadakan program Diploma 1 Teknik Tekstil para pekerja ini. Karena di satu sisi kebutuhan SDM batik; diklat GMP; diklat desain produk dan
Spesialisasi Teknologi Pemintalan – bekerjasama berkualitas di bidang industri yang tinggi, seperti PT kemasan; serta diklat desain batik. BDI Surabaya
dengan Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil dan API Pan Brothers butuh 400 karyawan, serta PT Dan Liris juga menyelenggarakan diklat yang memanfaatkan
Jatim. Untuk penyelenggaraan diklat operator yang butuh sekitar 500 karyawan, sedangkan dalam komputer sebagai alat bantu, seperti diklat
mesin jahit (garmen) ini, dilakukan guna memenuhi satu kali penyelenggaran diklat, tenaga yang tersedia komputer perkantoran; desain produk dan kemasan;
permintaan kebutuhan pegawai baru perusahaan hanya 100 atau 200 orang saja. Belum lagi kalau perpajakan bagi IKM; aplikasi perkantoran berbasis
garmen yang berlokasi di Probolinggo (Jatim), serta nantinya sudah diterima bekerja di perusahaan, open source; pemasaran melalui internet; serta social
Solo dan Sragen (Jateng). kadang-kadang pendapatan para karyawan ini, tidak networking (jejaring sosial).
“Diklat yang berlangsung selama 20 hari sesuai dengan harapan mereka secara subyektif. Khusus yang terkait dengan manajemen,
tahun 2014, dan dilakukan secara cuma-cuma ini, “Mengapa sering tidak match (cocok) antara penyelenggaraan diklat dilakukan guna mengasah
bekerjasama dengan tiga perusahaan tekstil yaitu harapan pendapatan para karyawan yang baru kemampuan manajeria para pelaku IKM yang meliputi
PT Pan Brothers - Sragen, Tbk.; PT Dan Liris – Solo; lulus diklat ini, sedangkan ketika masuk kerja, manajemen pemasaran, sistem manajemen mutu,
serta CV Riva Garment di Probolinggo. Tingginya mereka sudah harus menyesuaikan dengan budaya industri berwawasan lingkungan, ISO 9001:2008,
kebutuhan tenaga kerja terampil di masing-masing perusahaan, seperti perusahaan menargetkan manajemen perubahan, serta manajemen industri.
perusahaan, khususnya garmen menuntut lahirnya jumlah produksi garmen yang harus diselesaikan Diklat lainnya adalah mengenai kewirausahaan, dan
sumber daya manusia berbasis kompetensi dan produksinya. Sementara di lain sisi Asosiasi juga khusus kewirausahaan bidang industri sepatu,
berdaya saing di tahun 2015. Itu sebabnya BDI Pertekstilan Indonesia (API) sebagai lembaga pengembangan profesi penyuluh, serta pola kerja
berupaya membangun SDM industri yang kompeten mitra juga belum memberikan desain pelatihan, dan kreativitas kerja.
Surabaya Industrial Training Center workers have already been accepted to work in the
company, sometimes the income being received are not
M
workforces, experts and relevant with the demand of
oreover as explained by Husainy, industry sector. The participants of the training will be Related to the management, the training process
Chief of Industrial Training Center trained by implementing industry management system is carried out to upgrading the managerial skills of
Region V Surabaya, two other used for civil servants (PNS), competency-based, and SMEs players which include marketing management,
sub-sectors namely electronics and international standard“ said Husainy. In addition quality management systems, environmental industry,
telematics also remain to be developed, but the further they are also equipped with the production system of ISO 9001:2008, change management, and industrial
study is still needed by considering the needs and the manufacturing goods (Good Manufacturing Practices management. Other trainings are entrepreneurship,
absorption capacity of the business. - GMP). entrepreneurship specific for shoe industry; instructor
Related to the garment industry , BDI Surabaya He admitted that it is not easy to train the profession development, as well as work patterns and
has established various educational and training workers. In one hand, the demand for qualified human creativity.
programs such as: competency-based of garment resources in the industry is very high, such as PT Pan
machine industries operator, Diploma I of Textile Brothers and PT Dan Liris that require about 400 and informasi | information »
Engineering specializing in Textile Spinning – in 500 employees respectively. On the other hand, within Balai Diklat Industri Surabaya
collaboration with the College of Textile Technology one training session, the class is only available for Jl. Gayung Kebon Sari Dalam No. 12, Surabaya
and API, East of Java. The education and training 100 to 200 people. Not to mention when the trained- Telp/Fax : 031-8292002
M
persen total produksi alas kaki dunia.
enurut Kepala BPIPI Ratna Utarianingrum teknisi bottom & out sole, teknisi mesin & peralatan;
“Untuk produk berbahan baku kulit sebenarnya
saat menjelaskan hal tersebut di serta teknisi mesin alas kaki.
daya saing produk Indonesia cukup bagus, tetapi
kantornya di Sidoarjo, Jawa Timur,
Kegiatan Unggulan kalau untuk produk sintetis, Indonesia masih
setelah menjadi associate partner, BPIPI
Secara umum berdasar sebaran industri kecil mengandalkan kekuatan impor. Selain itu belum
akan menjadi lembaga akreditasi internasional,
dan mikro alas kaki di seluruh Indonesia, 82% berada banyak merek (brand) sepatu Indonesia yang
setelah lembaga tersebut sebelumnya memperoleh
di dua provinsi yaitu Jawa Barat (Jabar) dan Jawa mampu menguasai pasar dunia. Karena itu salah
akreditasi Komite Akreditasi Nasional (KAN).
Timur (Jatim), di mana konsentrasi industrinya satu sasaran jangka panjang road map industri alas
“Bila nantinya sudah menjadi associate partner,
untuk wilayah Jawa Barat berada di Bogor, Bandung, kaki nasional adalah menjadikan merek nasional
maka produk sepatu yang akan diekspor ke Eropa,
dan Tasikmalaya. Sedangkan untuk Provinsi Jatim mendominasi pasar domestik dan regional. Dengan
nantinya bisa memperoleh sertifikasi dari BPIPI yang
terkonsentrasi di Pasuruan, Sidoarjo, Mojokerto, demikian kontribusi (peranannya) akan semakin
nantinya sudah diakreditasi untuk uji laboratorium
Jombang, dan Magetan. Sejalan dengan hal tersebut, berarti dalam perekonomian nasional,” jelasnya.
secara internasional. Selain bisa meningkatkan posisi
salah satu kegiatan unggulan BPIPI tahun ini adalah Menghadapi tantangan ke depan, BPIPI juga
tawar BPIPI di tingkat internasional, karena lembaga
mengadakan kegiatan pendampingan kelompok melakukan sejumlah upaya peningkatan struktur
ini satu-satunya di wilayah Asia Tenggara, juga pada
usaha bersama (KUB) di Trenggalek dan Jombang industri persepatuan dan juga peran lembaga riset
akhirnya menggiring BPIPI yang akan menjadikan
yang ditujukan bagi KUB dengan anggotanya sekitar (research & development) sebagai fasilitator pelaku
produk sepatu Indonesia menjadi produk unggulan
30 orang. usaha dalam pengembangan teknologi, desain,
kelas dunia,” jelasnya.
Hal tersebut sejalan dengan upaya mutu produk dan kemampuan SDM. Itu sebabnya
Itu sebabnya audit yang spesifik juga diperlukan
menumbuhkan Wirausaha Baru (WUB). UPT BPIPI BPIPI sebagai lembaga unit pelayanan teknis (UPT)
terkait dengan pengujian faktor SDM nya. Salah satu
sudah lama mengadakan pelatihan IKM, di mana membenahi dari sisi manajemen, efisiensi proses
keunggulan SDM BPIPI di antaranya sudah ada para
sampai tahun 2012 lulusannya sudah mencapai produksi, mutu, dan desain produk persepatuan
instruktur yang mampu menguasai desain alas kaki,
7.320 orang. 65% dari para alumninya sekitar 70% nasional melaluii lima misi utama yaitu pelatihan,
CAD/CAM, pola sepatu, grading pola alas kaki, jahit
berasal dari IKM alas kaki, dan 30% dari industri skala konsultasi, R&D, akses pasar, laboratorium uji produk
upper, analis pengujian alas kaki, teknisi shoe last,
menengah dan besar. Materi pelatihan mencakup & sertifikasi.
A
footwear industry is to make the national brands
ccording to the Chief of BPIPI Ratna technicians, machine technician and equipments, and dominate the domestic and regional markets. Thereby
Utarianingrum when explaining it in also as footwear machinery technician. it is expected that the contribution of shoes industry
his office in Sidoarjo, East Java, as to be Leading Activities will be more significant in the national economy,” she
an associate partner, BPIPI will be an In general, based on the distribution of small explained.
international accreditation agency, following BPPI and micro scale of footwear business in Indonesia, Facing the challenges ahead, BPIPI has also
that has obtained accreditation from the National 82% opf them are domiciled in two provinces, West carried out a number of efforts to increase the Footwear
Accreditation Committee. Java and East Java, in which the concentration industry structure and also the role of research
“As BPIPI would have become an associate of the industry in West Java region are found in institutions (research & development) as a business
partner, then the shoes product to be exported to Bogor, Bandung and Tasikmalaya. As for East Java player facilitator in technology development, design,
Europe will be certified by BPIPI wihch it would have region, they are concentrated in Pasuruan, Sidoarjo, product quality and human resources capabilities. That
been internationally accredited to conduct laboratory Mojokerto, Jombang, and Magetan. In line with this is why BPIPI as technical services unit (UPT) deals
testing. In addition to improving the bargaining condition, one of the main activity of BPIP in the year with the managerial improvement, the efficiency of
position of BPIPI at international level, since BPIPI is conducting mentoring activities to business groups the production process, quality, and national footwear
is the only agency in Southeast Asia region, ultimately of SMEs (KUB) in Trenggalek and Jombang for 30 product design through five primary mission consisting
it will lead the BPIPI to be able to promote Indonesian members. of training, consulting, R & D, market access, product
shoes to become a world-class product,” she explained. This activity is in line with the efforts to create New testing laboratory and certification.
That is why the specif audit is also required in Entrepreneurs (WUB). UPT of BPIPI has long held
associated with the human resources competence. One training for SMEs, in which until 2012 the graduates informasi | information »
of the supremacy of human resources of BPIPI is had reached 7,320 people. 75% of the alumni comes
there are instructors who have been able to master the Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia
from footwear SMEs, and the remaining 30% from (BPIPI)
footwear design, CAD/CAM, shoe design, footwear medium and large scale enterprises. The training Komplek Pasar Wisata Kedensari
design grading, sewing the upper, footwear testing materials include footwear design, CAD/CAM, Tanggulangin, Sidoarjo. Jatim
analysts, shoelast technicians, bottom and out sole SMEs footwear management, shoe design grading, Telp/Fax : 031-8855149
P
emberlakuan Pasar Tunggal Asean 2015 terutama industri kecil dan menengah atau IKM. dari Komite Akreditasi Nasional atau KAN yaitu
yang sudah disepakati para pemimpin Untuk mewujudkan perkuatan atau peningkatan ISO-9001, ISO-14001, dan ISO 17025. Lembaga
negara anggota Asean, bertujuan untuk kemampuan IKM, tentu saja bukan hanya tanggung sertifikasi yang ada di lingkungan BBKKP meliputi
menciptakan pasar tunggal dan kesatuan jawab para pebisnis saja, tetapi juga semua unsur (1) Lembaga Sertikasi Sistim Mutu Yogya Quality
basis produksi dimana terjadi free-flow atas pemerintah terkait seperti halnya Kementerian Assurance (YOQA) dengan jumlah pelanggan
barang, jasa, faktor produksi, investasi dan modal, Perindustrian beserta semua Unit Kerja Balai Besar mencapai 117 perusahaan. Lalu (2), Lembaga
di samping penghapusan tarif bagi perdagangan Litbang Industri. Salah satu Balai Besar Litbang yang Sertifikasi Sistim Manajemen Lingkungan BBKKP,
antar negara Asean. Pasar Tunggal Asean pada berperan cukup besar dalam mengembangkan IKM di Yogya Environtment Certification Assurance (JECA)
hakekatnya merupakan sarana sekaligus wahana kota Yogyakarta dan kota-kota lainnya di Indonesia, yang melaksanakan kegiatan sertifikasi ISO-14001,
yang memungkinkan terjadinya perluasan pasar bagi adalah Balai Besar Litbang Industri Kulit, Karet dan memiliki pelanggan sebanyak 15 perusahaan dan
pelaku ekonomi di masing-masing negara anggota Plastik yang beralamat di Jalan Sokonandi Nomor 9 (3) Jogja Product Assurance (JPA) memberikan
Asean. Demikian pula, memungkinkan terjadinya Yogyakarta. layanan sertifikasi produk kulit, karet dan plastic,
kerjasama investasi, joint venture, dan sebagainya, Menurut pengakuan Ramlan Subagyo, Kepala dengan tujuan memberikan kepastian mutu produk
yang apabila bisa dimanfaatkan dengan baik, tidak Balai Besar Kulit, Karet dan Plastik (BBKKP) dengan mengacu pada standar nasional. Sampai
menutup kemungkinan terjadinya pengembangan Yogyakarta, lembaga yang dipimpinnya ini bertugas Desember 2012 jumlah pelanggan JPA mencapai 58
usaha para pelaku bisnis di masing-masing negara melaksanakan kegiatan penelitian, pengembangan, perusahaan.
Asean. standardisasi, kalibrasi serta pengembangan Meski kondisi saat ini sudah terbilang maju,
Dari sisa waktu yang terbilang singkat ini, kompetensi di bidang industri kulit, karet dan namun sejalan dengan perkembangan yang
pertanyaannya adalah apakah pebisnis nasional plastic. Visi lembaga ini yaitu menjadi pusat inovasi sangat pesat dewasa ini, BBKKP terus berupaya
termasuk IKM telah mempersiapkan diri guna teknolgi dan pelayanan di bidang kulit, karet dan meningkatkan kemampuan IKM, terutama dari aspek
memanfaatkan peluang yang tersedia di masing- plastik yang profesional, terpercaya dan diakui di penguasaan teknologi, penumbuhan wirausaha
masing negara Asean? Bagi pebisnis yang terbukti tingkat nasional maupun internasional. Dalam baru melalui pembentukan incubator bisnis serta
mampu bersaing di pasar global, maka pasar melaksanakan tugasnya, BBKKP membuka diri dan peningkatan komptensi. Dalam hal peningkatan
tunggal Asean bukanlah sesuatu yang terlalu siap bekerjasama dengan dunia industri, lembaga penguasaan teknologi misalnya, khususnya teknolgi
mengkhawatirkan. Setidaknya, iklim, aturan main, litbang, pemerintah daerah, perguruan tinggi, penyamakan kulit, lanjut Ramlan Subagyo, belum
karakter pasar, dsb, disuatu negara telah cukup lembaga swadaya masyarakat, dan pihak terkait lama ini BBKKP memperoleh bantuan tenaga
dikenal. Nah sebaliknya, bagi pebisnis termasuk lainnya, baik di dalam maupun di luar negeri. “ ahli dari Italia. Tenaga ahli tersebut memberikan
IKM yang daya saingnya masih perlu ditingkatkan, Tugas BBKKP salah satunya adalah meningkatkan pelatihan teknologi terbaru di bidang penyamakan
maka sisa waktu dua tahun ini, merupakan kemampuan produksi terutama IKM Kulit, Karet dan kulit kepada 40 pengrajin/pengusaha kulit selama
“kancah candradimuka” bagi penguatan sekaligus Plastik, tidak saja di Yogyakarta tetapi juga diseluruh 14 hari.
peningkatan kemampuan pelaku bisnis nasional Indonesia dalam rangka perluasan pasar sekaligus
T
he implementation of the
Asean Single Market in 2015
which has been agreed by the
leaders of ASEAN member
countries aims to create a single market
and unify the production base where there
will be free-flow of goods, services, factors
of production, capital investment and,
in addition to the elimination of tariffs
on trade between ASEAN countries.
Asean Single Market is essentially a tool
and vehicle allowing the expansionof the
market among the economic actors in each
ASEAN member countries. Furthermore,
it allows for investment cooperation, joint
ventures, and so on;and when optimally
exploited it would be a great opportunity
to the business development among
business players in their respective ASEAN countries. the field of leather, rubber and plastic professionally,
Of the remaining time that is fairly short, reliable and recognized at national and international
the question is whether national business players levels. In performing its duties, BBKKP opens up and is
have already prepared to take advantage of the ready to collaborate with industry, R & D institutions,
opportunities available in their respective ASEAN local governments, universities, non-governmental of subscribers has reached 117 companies. Then (2)
countries? For those who have proved themselves to organizations, and other parties, both domestic and Yogya Environtment Certification Assurance (JECA)
be able to compete in the global market, the ASEAN foreign countries. “One of BBKKP mission is to conducting the process of ISO - 14001 certification,
single market is not something that needs to be feared. increase the production capability, especially SMEs with the number of subcribers as many as 15 companies
At least, business environment, the rules of the in Leather, Rubber and Plastic sectors, not only and (3) Jogja Product Assurance (JPA) providing the
games, the market characteristic, etc. in each country those in Yogyakarta but also throughout Indonesia sertification services for leather product, rubber and
has already been well-understood. On the contrary, in pursuing market expansion as well as increasing plastic, with the aim to giving quality assurance of
for those in which their competitiveness needs to be competitiveness,“ explained Ramlan Subagyo toKINA products with reference to the national standards. Up to
significantly improved, then the remaining time will magazine reporters at BBKKP officein Yogyakarta. December 2012 the number of subscribers has reached
be an “arena of candradimuka or struggling arena” to To improve the competence of SMEs, BBKKP 58 companies JPA.
strengthen and upgrade the competence and capability has continued to offer training in leather tannery, Although the current condition has been fairly
of the national business players, especially small and including leather finishing, tannery wastewater advanced, but by considering the rapid development
medium industries or SMEs. treatment technology, shoe-making technology, of the business environment today, BBKKP has been
To strengthen and upgradethe SMEs, of course leather product technology, leather and leather committed to continuously improve the competence
it is not only the responsibility of the business player, products testing, training for calibration and testing. of SMEs, especially in terms of the technology
but also all related government institutionssuch as Meanwhile, technical training for rubber, among mastery, the growth of new entrepreneurs through the
the Ministry of Industry including all Work Unitsof othersaremotorcycle spare parts manufacturing, retread establishment of business incubators and competence
Center Hall for Industrial Research and Development. tires manufacturing, rubber compounding and rubber improvement. In terms of increasing technology
One of the Center Hall for Research and Development printingtechnology. Whereas the technical training for mastery, for example, in tannery technology, he added,
contributing significat role in developing SMEs in plastic are interior and souvenirs made of plastics and recently BBKKP obtained donation experts from Italy.
Yogyakarta and other cities in Indonesia is Center molding injection. One thing that is quite encouraging These experts had given the training about the latest
Hall for Industrial R&D in Leather, Rubber and to BBKKP, he added, is the success of BBKKP in technology in the field of tannery technology to 40
Plastics which is located at Jalan Sokonandi No. 9 receiving the certificate of the quality management artisans/entrepreneurs in leather industry for 14 days.
Yogyakarta. system ISO - 9001, ISO - 14001 and ISO - 170 025.
According to Ramlan Subagyo, Head of Center He added, in terms of quality improvement
Hall of Leather, Rubber and Plastics (BBKKP) through the independent agency under the auspices of
Yogyakarta, his institution conducts the research, BBKKP, currently it has obtained several accreditations informasi | information »
development, standardization, calibration and from the National Accreditation Committee such Balai Besar Kulit, Karet dan Plastik (BBKKP)
upgrading competence in the field of leather, rubber as ISO - 9001, ISO - 14001, and ISO 17025. The Jl. Sukonandi No. 9, Yogyakarta
and plastic industries. It’s vision is to be the center Certification agencies registered in BBKKP include (1) Telp. 0274-563939, 512929
Fax. 0274-563655
of innovation and technology and giving services in Yogya Quality Assurance (YOQA) with the number
Charles Saerang
Hadapi MEA, Industri Jamu Punya
Daya Saing Tinggi
G
lobalisasi memang tidak terhindarkan bahan baku yang bersifat alami.
lagi dalam kegiatan ekonomi. Berbagai Daya saing industri jamu dan obat tradisional
perjanjian atau kerja sama di bidang industri Indonesia juga mengalami peningkatan dengan
dan perdagangan baik yang bersifat bilateral banyaknya industri yang melakukan inovasi produk.
maupun multilateral yang dilakukan pemerintah Misalnya saja menjual jamu bubuk dalam bentuk
Indonesia dengan negara lain, telah menjadikan produk kapsul ekstrak atau minuman siap saji.
asing bisa lebih mudah masuk ke pasar dalam negeri. Selain itu, ungkap Charles Saerang, produk jamu
Isu terbaru tentang globalisasi pasar adalah penerapan juga saat ini banyak digunakan untuk pelengkap
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Pasar bebas ini industri kosmetik dan spa. Dengan meningkatnya pasar
akan diberlakukan secara serempak di negara-negara kosmetik dan spa, maka kebutuhan produk jamu juga
ASEAN pada tahun 2015 nanti. akan melonjak. Saat ini usaha spa berkembang pesat
Dengan pemberlakuan MEA, produk-produk di Indonesia, dimana jumlahnya mencapai sekitar 900
dari negara-negara ASEAN tidak akan mengalami ribu unit usaha, terutama berlokasi di Jakarta dan Bali.
hambatan untuk mengalir ke pasar Indonesia. Begitu Charles Saerang memperkirakan pasar produk
juga sebaliknya, dengan adanya MEAproduk Indonesia jamu dan obat tradisional di dalam negeri maupun
dengan mudah memasuki pasar negara-negara ASEAN luar negeri akan terus mengalami peningkatan.
lainnya. Diperkirakan pada tahun 2015 nanti potensi penjualan
Intinya, penerapan MEA dapat memberikan jamu dan obat trdisional di pasar dalam negeri akan dalam negeri bisa meningkatkan daya saing dan
ancaman berupa membanjirnya produk asing ke mencapai Rp 20 triliun . Sedangkan potensi ekspornya mengatasi berbagai kelemahan dan hambatan yang
pasar dalam negeri dan adanya peluang bagi produk di tahun 2015 diperkirakan senilai Rp 16 triliun. ada sehingga dapat memenangi persaingan pasar
Indonesia untuk bisa memasuki pasar negara-negara Untuk bisa memanfaatkan potensi pasar lokal dan pasca diberlakukannya MEA 2015, Charles Saerang
ASEAN lainnya. ekspor itu, selain memanfaatkan keunggulan yang mengatakan diperlukan peran atau dukungan
Agar penerapan MEA bisa memberikan dampak ada itu , industri jamu dan obat tradisional juga harus pemerintah terhadap industri tersebut.
positif bagi industri di dalam negeri tentunya diperlukan didukung oleh upaya untuk mengatasi kelemahan- Adapun peran dan dukungan pemerintah yang
kesiapan dari industri di dalam negeri. Seperti yang kelemahan yang masih terjadi pada industri tersebut. diharapkan industri jamu dan obat tradisional di
dilakukan pada industri jamu dan obat tradisional. Beberapa kelemahan yang masih harus diatasi itu dalam negeri adalah disajikannya minuman jamu
Ketua Umum GP Jamu, Charles Saerang, menilai antara lain adalah standarisasi kualitas bahan dan atau kesehatan pada acara-acara di kementerian
industri jamu dan obat tradisional Indonesia memiliki produk yang tidak sama. Masih ada produk jamu dan atau lembaga negara atau menjadikan minumn jamu
peluang besar untuk memenangkan persaingan obat tradisional di dalam negeri yang kualitas bahan sebagai suguhan untuk tamu selain teh dan kopi.
dengan industri serupa di negara-negara ASEAN karena dan produknya tidak sama satu dengan yang lainnya. Industri jamu juga mengharapkan adanya
industri jamu dan obat tradisional Indonesia memiliki Tertinggalnya fasilitas produksi jika dibandingkan pembinaan terkait dengan pembinaan sarana industri,
sejumlah keunggulan. dengan negara lain juga menjadi salah satu kelemahan juga pembinaan kepada masyarakat konsumen agar
“Daya saing industri jamu Indonesia bisa di atas Indonesia. Kelemahan di sektor fasilitas produksi tidak mengkonsumsi jamu ilegal dan jamu bahan kimia
industri negara-negara ASEAN lainnya. Banyak faktor ini sebagian besar terjadi pada industri kecil dan obat (BKO).
yang bisa meningkatkan daya saing industri jamu dan menengah (IKM). “GP jamu juga mengharapkan adanya kebijakan
obat tradisional kita,” ujar pria yang juga menjabat Menurut Charles Saerang, kelemahan lainnya yang memasukkan jamu sebagai salah satu pilar
sebagai Presiden Direktur PT Njonja Meneer itu. adalah belum maksimalnya kegiatan penelitian atau industri masa depan yang dipilih oleh Kementerian
Adapun faktor-faktor yang menjadi pemicu inovasi produk yang dilakukan industri di dalam negeri Perindustrian,” ujar Charles Saerang.
peningkatan daya saing industri jamu dan obat sehingga varian produknya belum begitu banyak. Industri jamu, ungkapnya sebaiknya dimasukkan
tradisional Indonesia adalah kekayaan bahan baku Selain dari sisi industri itu sendiri, hambatan bagi sebagai salah satu industri agro dengan tujuan untuk
lokal yang belum digali dan dimanfaatkan. Diperkirakan penguasaan pasar lokal dan peningkatan ekspor peningkatan penyerapan tenaga kerja, peningkatan
ada sekitar 30.000 jenis tanaman obat di Indonesia industri jamu dan obat tradisional dalam negeri juga volume dan nilai ekspor, peningkatan sumbangan
yang bisa dijadikan bahan baku pembuatan jamu dan datang dari sisi eksternal. Misalnya saja gencarnya pertumbuhan nilai tambah dan penyebaran
obat tradisional. Dari jumlah tanaman obat itu, baru iklan herbal dan klinik asing di berbagai media yang pembangunan di Indonesia secara merata.
350 jenis yang telah digunakan secara teratur oleh terkadang menyesatkan, regulsi jamu yang masih Saat ini industri jamu telah memberikan menyerap
industri jamu. membelenggu sebagian industri serta produk MLM tenaga kerja hampir mencapai 15 juta orang. Dari
Tren gaya hidup masyarakat saat ini yang ‘back luar negeri yaang mudah masuk ke pasar Indonesia jumlah itu, 3 juta diantaranya terserap di industri jamu
to nature’ atau kembali ke alam juga memberikan tanpa melalui persyaratan ketat yang ditetapkan untuk obat dan 12 juta lainnya terserap di industri jamu
keuntungan bagi industri jamu dan obat tradisional pemerintah. yang telah berkembang ke arah makanan, minuman,
lokal karena sebagian besar produk lokal memiliki basis Agar industri jamu dan obat tradisional di suplemen, kosmetik dan sebagainya.
Charles Saerang
Facing AEC, Herbal
Industry is Highly
Competitive
W
ith the implementation of AEC, the The lifestyle trends of today’s society towards in production facilities is mostly experienced by small
products from ASEAN countries ‘back to nature’ providesan opportunity for local and medium enterprises (SMEs).
will not face the barriers to flow into producers of jamu (herbs) and traditional medicine According to him, another weakness is the
Indonesia market. And vice versa, because most of the local products have natural raw limited activities of research and product innovation
in the presence of AEC the Indonesian products can materials base. in domestic industries so that the product variation
easily penetrate the market of ASEAN countries. The competitiveness of Indonesian Jamu and are still limited.
In essence, the implementation of AEC can traditional medicine products have also increased by Apart from the industry itself, the barriers to
either threaten the domestic products due to the the high number of companies carrying out product dominating local market and increasing the export
flood of foreign products or open the opportunities innovation. For example, by selling jamu (herb) of domestic jamu and traditional medicine products
for Indonesian products to easily enter the market in powder in the form of extract capsules or fast drinks. also come from the external side. For istances, the
other ASEAN countries. In addition, said Charles Saerang, jamu (herb) incessant advertising offoreign herbs and clinics
In order the implementation of AEC can lead to a products are now widely used to complement the in various media that are often misleading, the
positive impact on domestic industry, the readiness of cosmeticsand spa industries. With the growing market regulation of jamu (herbs) that is still fetter for some
domestic industry is an imperative, as what that has of cosmetics and spa, of course the needs for jamu industries, and also foreign MLM products that are
already been done by Jamu (herbs) and traditional products will also soar. Currently the spa business has easily enter to domestic market without going through
medicine industries. grown rapidly in Indonesia, amounted to about 900 the rigorous requirements set by the government.
The chairman of GP Jamu, Charles Saerang, thousand business units, which are mostly located in In order to improve the competitiveness of jamu
has assessed that Jamu and traditional medicine Jakarta and Bali. and traditional medicine industries in the country
industries of Indonesia have a great opportunity He estimated that the market of jamu (herbs) and also to overcome the weaknesses and constraints
to win the competition with similar industries in and traditional medicine products both in domestic so that they can win the market competition after the
ASEAN countries since Jamu and traditional and abroad will continue to grow. It is estimated that enactment of AEC in 2015, Charles Saerang said
medicine industries of Indonesia have a number of in 2015 the potential of sales of jamu and trditional that the role and supports from government to these
superiorities. medicine products in domestic market could reach industies are urgently required.
“The competitiveness of Indonesian Jamu Rp. 20 trillion. While the export potential in 2015 is The expected government role and supports in
industry could be higher compared to those of other estimated at Rp. 16 trillion. domestic market is, for example, by presenting jamu
ASEAN countries. Many factors can increase the In order to exploit the potential of both local products or health drinks at every eventheld by the
competitiveness of Jamu and traditional medicine and export market, in addition to exploit the existing ministries or state agencies or makingjamu products
industries, “ said the man who is also in charghe as superiorities, the jamu and traditional medicine as complement of tea and coffee.
the President Director of PT. Nyonya Meneer. industries should also be supported by the efforts to The jamu industry also requires the development
The main factor that can be the trigger to the overcome the existing weaknesses. related to industrial facilities improvement, and also
increase of the competitiveness of Indonesian jamu Some weaknesses that still need to be addressed, education to consumers for not consuming illegal
and traditional medicine industries is the richness of among others, is the standardization ofthe quality of jamu and jamu with medicinal chemicals.
local raw materials that have not been explored and materials and products that are not the same. There “GP jamu also expectsthe policies that
exploited yet. It is estimated there are about 30,000 are still so many products of jamu and traditional incorporates jamu (herbs) and traditional medicine
species of medicinal plants in Indonesia that can medicine in domestic market in which the quality of products as one of the future pillar industries selected
be used as raw materials for producing Indonesian materials and products are not the same with each by the Ministry of Industry,“ explain Charles
jamu and traditional medicine. Of the number of other. Saerang.
medicinal plants, only about 350 species that have The backwardness of production facilities Jamu (herbs) industry, he further said, should
been used regularly by the jamu and traditional compared to those of other countries is also one of the be included as one of the agro industries with the
medicine producers. weaknesses of Indonesian industries. The weakness objective to the increase of employment, the increase
of volume and value of the exports, the increase in
the contribution of value added growth and the more
equitable spread of development in Indonesia.
Nowadays jamu (herbs) industry has provided
the employment of 15 million people. Of that total,
3 million of them are absorbed in jamu industry for
drugs and 12 million for jamu industry related to
food, beverages, supplements, cosmetics and so on.
PT Santinilestari Energi
Indonesia (SEI)
S
ebab jika tidak demikian, seperti yang sudah Hartono Ang, kalau pemerintah tidak melindungi
kerap terjadi, produsen dalam negeri akan para produsen produk dalam negeri, maka kekayaan
berputus asa dan tidak ingin memproduksi Indonesia tidak akan ada artinya lagi, jelas
barang, malah cenderung menjadi importir pengusaha yang industrinya bergerak dalam produksi
saja, kendati era perdagangan bebas sudah dimulai. Penerangan Jalan Umum (PJU) ini. Padahal baik
Saat MAJALAH KINA mengadakan perbincangan karena produsennya masih sedikit, dan produksinya
dengan produsen perlengkapan panel pengadaan terbatas, maka dalam setahun perusahaan hanya
energi bertenaga surya, PT Santinilestari Energi dapat menghasilkan 20 ribu unit PJU. Sedangkan
Indonesia (SEI) dan distributor pengadaan panel permintaannya sendiri dapat melonjak sampai 50 ribu
paket perangkat tenaga listrik yang mengandalkan unit setahun.Dengan keterbatasan lahan ini, maka
energi surya Berkat Energi Sollusindo (BES) di tahun depan perusahaan akan menambah lahan lagi
Surabaya, terungkap banyaknya aparat daerah seluas 3 s/d 5 ha, untuk pabrik perakitan solar panel,
yang belum menunjukkan keberpihakannya kepada baterei lithium panel,dan communication gateway.
pengusaha dalam negeri. “Memang diakui masih ada sejumlah produk yang
Seperti dikemukakan Direktur PT SEI Sandy masih diimpor seperti plastik injeksi, PCB, alat kontrol,
IC, transistor, dan lampu LED, sehingga untuk itu harus regulator/controller berfungsi memutus arus baterei
diimpor dari Korsel, Singapura, dan Jepang. Namun jika pengisian baterei sudah terisi penuh dan juga
demikian untuk pengadaan penerangan jalan umum memutus beban/lampu jika baterei sudah habis.
(PJU), solar street light, UPS home, serta Sehen Ada juga yang dinamakan communication
Lamp Dome ini, kira-kira sudah mampu mengantungi gateway berfungsi sebagai komunikasi data untuk
Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) minimal mengetahui kondisi lampu, baterei, controller dan PV
40%, jelas Sandy. Dengan luas Indonesia seperti ini, Modules/ solar panel, sehingga data akhirnya masuk
potensi penggunaan listrik tenaga surya masih besar, melalui HP dan juga internet.Untuk mendorong
karena masih ada lebih dari 20 juta daerah yang penggunaan pengggunaan produk dalam negeri,
penduduknya belum memperoleh aliran listrik. Santini telah menangani proyek pemerintah
“Sesungguhnya Indonesia itu sangat kaya dan dan kontraktor, termasuk dari kalangan peritel.
sumber daya alamnya juga berlimpah.Sehingga Sebagian proyek-proyek pemerintah terutama PLTS
kalaupun kekayaan tersebut ibaratnya dikorupsi (Solar Home System) juga bertujuan mendorong
sampai tujuh turunan, tetap saja kekayaan sumber penggunaan perumahan produk-produk dalam
daya alam itu masih ada, apalagi bagi provinsi-provinsi negeri.
di luar Jawa yang potensinya belum banyak digarap. Produk-produk Santini memiliki Tingkat
Di tingkat pemerintah pusat seperti dari Kementerian Kandungan Dalam Negeri cukup tinggi dan proyek-
Perindustrian, Kementerian Negara BUMN, sampai proyek yang ditangani antara lain adalah bentuk
PLN, bahkan Kantor Menko Kesejahteraan Rakyat, kemitraan dengan Kementerian ESDM, PNPM,
sudah paham bagaimana produksi perusahaan kami. Kemenhub, Kemenkes, dan Kemendikbud.
Selain menunjukkan keberpihakan terhadap produk Semua perangkat PLTS dan PJU didukung
dalam negeri, sejumlah pengadaan sudah mampu controller super canggih, karena dapat mendeteksi ketentuan kendati produk-produk sejenis harganya
kami garap. kondisi peralatan dan baterei, serta dilengkapi dng lebih mahal sekitar 10%, tetapi produk tersebut
Guna menekan penggunaan bahan baku fosil, volt meter digital. Semua produk sudah dinyatakan sudah mengantongi sejumlah standard seperti BPPT
PT Santini Energi Indonesia, perusahaan lokalyang lulus uji laboratorium B2TE-BPPT dan TKDN serta TKDN. Bahkan produknya tidak hanya digunakan oleh
bergerak dalam industri manufaktur energi Kemenperin. Berbagai proyek yang sudah ditangani PLN dan tingkat kementerian seperti tersebut di atas
terbarukan, mengembangkan produk di bidang antara lain seperti pengadaan UPS Home di NTB, saja, melainkan juga sudah mulai digunakan di negara
pembangkit energi listrik dengan menggunakan pengadaan dn pemasangan lampu PJU Babat, tetangga Timor Leste dan tahun depan akan mulai
energi matahari. Tuban, Tuban, Jatim, PJU di Sragen, Jateng dan PJU diekspor ke Papua New Guinea.
Saat ini perusahaan yang didirikan pada Januari di Lumajang dan Nganjuk Jatim, proyek PLTS di Dili, Sementara itu Direktur PT BES Gita Sasmita
2012 ini memproduksi peralatan elektrik, khususnya Timor Leste. mengemukakan, salah satu kelebihan produk yang
controller board, panel modul, penghematan energi dihasilkannya dibanding dengan produk impor,
lampu TL 10W - 12 DC, Pembangkit Listrik Tenaga Pentingnya Pemahaman Penggunaan Produk adalah tingkat efisiensi dalam pemanfaatan energi
Surya (solar power) dan PJU (Penerangan Jalan Dalam Negeri dengan tingkat nyala terang yang mencapai 5 s.d 40
Umum). Selain itu perusahaan ini juga memproduksi Masalah yang terjadi justru di tingkat pemerintah watt untuk PJU, produknya dijamin menyala lebih dari
charge regulator yang berfungsi mengatur proses daerah, karena belum tingginya pemahaman, 10 tahun. Beda dengan produk impor, dengan hasil
(charging) dan pemakaian baterei (discharging) pentingnya menggunakan produksi dalam negeri. energi yang tidak efisien karena memerlukan watt
selain charge regulator/controller yang bisa menjaga Apalagi untuk penggunaan produk di dalam negeri, lebih besar, juga mereka tidak mapu menyediakan
baterei supaya tdk mudah rusak, karena charge belum banyak yang menggarap. Padahal berdasarkan layanan purna jual. Padahal alat ini dirancang di
lokasi yang memang letaknya jauh dari stasiun
pengisian bahan bakar, sehingga harus mampu energi
menyimpan energi dalam waktu relatif lama.
Sebelumnya di dalam Instruksi Presiden Nomor
2 Tahun 2009 tentang Penggunaan Produk Dalam
Negeri Dalam Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
secara tegas mengamanatkan bahwa instansi
pemerintah wajib memaksimalkan penggunaan hasil
produksi dalam negeri dalam pengadaan barang/
jasa yang dibiayai oleh APBN/APBD, terutama untuk
produk yang nilai capaian tingkat kandungan dalam
negerinya telah mencapai minimum 25% atau 40%
termasuk Bobot Manfaat Perusahaan (BMP).
Sebagai implementasi Inpres tersebut, Menteri
Perindustrian mengeluarkan Peraturan Menteri
Nomor 49/M-IND/PER/05/2009 tentang Pedoman
Penggunaan Produk Dalam Negeri Dalam Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah. Melalui Inpres dan
Peraturan Menteri tersebut, pemerintah akan menjadi
pionir dalam optimalisasi penggunaan produk dalam
negeri yang nantinya diharapkan akan diikuti oleh
masyarakat luas.
PT Santinilestari Energi
Indonesia (SEI)
High Acievement of Local Content, Employers
Expect Partiality Supports From Local Government
U
With the achievement of local nless, as has often happened, the (PJU) - if the government does not protect the domestic
content ranged from 48.3 % to domestic producers would be hopeless, producers, the Indonesian wealth will be meaningless.
62.08 %, it is reasonable the and instead of manufacturing the Due to the limited number of producers and also the
products they will prefer to be importers limited production capacity, within a year the company
employers expect partiality
despite the free trade era has begun. can only produce 20 thousand units of PJU (street
supports from local government. AsKina magazine held discussions with the lightings). Whereas from the demand side, it can soar
producer of panel equipment of solar power supply, up to 50 thousand units of PJU a year. With its limited
PT. Santinilestari Energi Indonesia (SEI) and the land area, then the next year the company will expand
distributor of surya power supply equipment, Berkat its land area by 3 to 5 ha, for a solar panel assembly
Energi Sollusindo (BES) in Surabaya, there were line, lithium panels, and communication gateways.
revealed that so many local government officials have “Admittedly, there are a number of products that
not shown their partiality to domestic entrepreneurs. are to be imported such as plastic injection, PCB,
As explained by the Director of PT. SEI -the control devices, ICs, transistors, and LED lights.
company engaging in the production of street lighting These products are to be imported from South Korea,
Martha N
amun masih ada perubahan lainnya yang walaupun
skalanya terkesan lebih kecil namun maknanya cukup
besar bagi bangsa Indonesia. Itulah perubahan atau
revolusi industri perawatan kecantikan yang antara lain
dimotori oleh Dr. (HC) Martha Tilaar, wanita pengusaha kelahiran
Tilaar
Kebumen, Jawa Tengah 77 tahun silam, pendiri dan komisaris utama
Martha Tilaar Group.
Sayangnya perubahan tersebut nyaris luput dari perhatian
bangsa kita sehingga banyak orang yang tidak mengetahui akan
perubahan besar yang terjadi dalam industri perawatan kecantikan
di tanah air. Padahal perubahan tersebut telah memberikan makna
yang besar bagi bangsa Indonesia karena mampu membawa dampak
sosial ekonomi yang cukup luas khususnya berupa penyerapan tenaga
Motor Perubahan Industri Kecantikan Indonesia kerja, konsumsi domestik, substitusi impor dan peningkatan ekspor.
Martha, demikian dia biasa dipanggil, layak mendapatkan
apresiasi sebagai salah satu motor perubahan di industri kecantikan
Dalam catatan sejarahnya, bangsa Indonesia beberapa kali Indonesia karena telah berhasil mengubah kondisi industri perawatan
mengalami perubahan atau dalam bahasa kerennya disebut kecantikan Indonesia ke arah yang lebih baik dan maju. Dan yang
revolusi, salah satunya yang paling populer adalah revolusi tidak kalah pentingnya, dia mampu mengubah citra dan persepsi
kemerdekaan. masyarakat terhadap industri kecantikan nasional.
Melalui kerja kerasnya yang pantang menyerah dan
konsistensinya di industri perawatan kecantikan yang telah dirintis
sejak dekade tahun 1960-an, Martha mampu mengembangkan
bisnisnya dari sebuah salon kecantikan tradisional berbasis herbal di
garasi mobil rumah orang tuanya di kawasan Menteng, parahnya dampak krisis ekonomi dimana banyak Dua peristiwa penting mewarnai perjalanan
Jakarta menjadi sebuah kelompok usaha modern yang perusahaan bangkrut atau mengurangi skala usaha Martha Tilaar Group pada tahun 2011, yaitu dimulainya
mempekerjakan lebih dari 4.500 orang tenaga kerja. dan memangkas jumlah tenaga kerja secara besar- perdagangan saham PT Martina Berto di Bursa
Cikal bakal bisnis perawatan kecantikan Martha besaran. Justru di tahun 1999 itu PT Martina Berto Efek Indonesia (BEI) sehingga perusahaan menjadi
sebetulnya telah ia rintis ketika mendampingi membukukan kenaikan penjualan hingga 400%. perusahaan terbuka (listed) dan terpilihnya Martha
sang suami Henry Alexis Rudlof Tilaar menempuh “Kunci keberhasilan dari bisnis kami adalah karena Tilaar Group menjadi salah satu perusahaan (dari 55
pendidikan di negeri Paman Sam, AS pada tahun 1964- kami senantiasa menjalankan pesan orang tua kami perusahaan dunia) anggota Global Compact Lead
1969 atas beasiswa dari US-AID. Ketika itu Martha untuk selalu disiplin, jujur, inovatif, tekun dan ulet PBB di Davos, Switzerland. PBB memilih Martha Tilaar
yang seorang guru (lulusan IKIP Jakarta tahun 1963) atau disingkat DJITU. Dengan filosofi DJITU ini kami Group karena peranannya membantu pemerintah
sempat membuka usaha kecil-kecilan di bidang jasa berhasil melalui berbagai rintangan dan kendala yang mengatasi masalah ketenagakerjaan, kemanusiaan,
penitipan anak di AS pada tahun 1966-1967. Dana yang ada,” tutur Martha ketika ditemui majalah KINA di lingkungan dan gerakan anti korupsi di Indonesia.
terkumpul dari jerih payahnya itu kemudian digunakan kantornya. Martha yang juga aktif di sejumlah organisasi sosial
Martha untuk menempuh pendidikan kecantikan di Ketika krisis ekonomi melanda Indonesia Martha kemasyarakatan dan lingkungan telah ditunjuk Sekjen
Academy of Beauty Culture-Bloomington Indiana. Usai bersama Martha Tilaar Groupnya tidak lupa berbagi PBB Ban Ki-Moon untuk menjadi board member of
menempuh pendidikan kecantikan, Martha sempat kesuksesan dengan para pekerja di sekitar kawasan United Nations Global Compact.
bekerja di sebuah salon kecantikan di AS hingga industri yang terkena PHK dengan memberikan Berbagai penghargaan dari dalam dan luar negeri
akhirnya pada tahun 1969 Martha bersama suami pendidikan dan pelatihan gratis di bidang perawatan diterima Martha Tilaar Group atas berbagai prestasi,
kembali ke Indonesia. kecantikan. Sejumlah alumnusnya ada yang berhasil kinerja dan sumbangsihnya bagi masyarakat dan
Sejak awal menjalankan usaha salon kecantikan menjadi pengusaha salon kecantikan dan spa yang lingkungan. Kelompok usaha ini kini meliputi sejumlah
pada tahun 1970, Martha telah menggunakan produk cukup dikenal di masyarakat konsumen. Kegiatan perusahaan, yaitu PT Martina Berto Tbk, PT Cedefindo
perawatan wajah buatan (racikan) sendiri yang serupa juga dilakukan terhadap mantan karyawan (strategi pemasaran dan produksi), PT SAI Indonesia
berbasis herbal seperti masker, bedak dingin dan lain- hotel di Bali pasca peristiwa Bom Bali yang sempat (distributor produk-produk Martha Tilaar Group), PT
lain. Ternyata salon kecantikan Martha yang berlisensi menghancurkan sendi-sendi bisnis perhotelan dan Martha Beauty Gallery (pelayanan konsultasi dan
salon kecantikan AS itu banyak diminati kalangan pariwisata di sana serta kepada TKI di sejumlah negara. pendidikan kecantikan, seperti Puspita Martha School
pelanggan, khususnya para ekspatriat yang bekerja di Sebelumnya, pada 1996 PT Martina Berto juga of Beauty), Martha Tilaar Spa, Cipta Busana, Art
berbagai kedutaan besar asing di Jakarta. berhasil menjadi perusahaan kosmetik pertama di and Beauty Martha Tilaar, PT Cantika Puspa Pesona
Berkat promosi gratis dari mulut ke mulut di Indonesia yang meraih sertifikat manajemen mutu (manajemen waralaba domestik dan internasional
kalangan ekspatriat, bisnis salon kecantikan Martha ISO 9001. Selanjutnya pada tahun 2000 perusahaan untuk Martha Tilaar Salon Day Spa, Easter Garden Spa
terus berkembang, jumlahnya pun terus bertambah. juga berhasil meraih sertifikat manajemen lingkungan Martha Tilaar), PT Creative Style (perusahaan agensi
Sebagai pengusaha berlatar pendidikan guru, Martha ISO 14001. Selanjutnya pada kurun waktu 2001- periklanan), PT Kreasi Boga (agensi tenaga kerja), dan
yang dikaruniai empat orang anak berusaha memenuhi 2009 perusahaan berhasil menambahkan merek- PT Mahligai Citra Bangsa (jasa wedding organizer dan
kebutuhan tenaga kerja untuk salon kecantikannya merek baru di segmen pasar berbeda, diantaranya produksi majalah).
dengan cara mendidik sendiri para calon tenaga Professional Artist Cosmetics (PAC), Dewi Sri Spa,
kerjanya. Pada tahun 1976 Martha secara resmi Jamu Garden dan sebagainya.
mendirikan sekolah Puspita Martha School of Beauty
yang melahirkan tenaga-tenaga terampil di bidang
perawatan kecantikan yang profesional dan handal. The Engine of Change of The
Indonesian Beauty Industry
Seiring makin berkembangnya bisnis salon
kecantikan, Marthapun pada tahun 1977 mulai
berupaya membuat produk perawatan kecantikannya
secara modern dengan mendirikan PT Martina Berto. Historically, the Indonesian nation has experienced several
Walaupun kegiatan produksi masih dilakukan times of changes, often called revolutions. The most popular one
secara makloon (toll manufacturing) di pabrik milik
perusahaan lain, pada tahun 1977 itu pula PT Martina
is the revolution for independence.
Berto untuk pertama kalinya meluncurkan merek Sari
B
Ayu untuk produk kecantikan dan jamu modernnya.
Baru pada tahun 1981 PT Martina Berto berhasil ut there wasanotherrevolution,though consumption, import substitution and increase of
mendirikan pabrik sendiri di kawasan industri relatively small in scale but it has led a exports.
Pulogadung disusul dengan pembanguan pabrik major influence for Indonesian society. Martha, as she is commonly called, deserves
kedua di kawasan industri yang sama pada tahun It was that has happened in the beauty an appreciation as one of the engine of change in
1983. Perusahaan pun terus memperkenalkan merek care industry, among others led by Dr. (HC) Martha Indonesia due to her contribution to successfully
barunya ke pasar antara lain Cempaka, Jamu Martina, Tilaar, a women entrepreneur born in Kebumen, develop the beauty care industry to being better and
Pesona, Biokos Martha Tilaar, Caring Colours Martha Central of Java 77 years ago, the founder and chief more advanced. And not less important, she has been
Tilaar, dan Belia Martha Tilaar. commissioner of Martha Tilaar Group. able to change the image and public perception of the
Selama dekade 1990-an, PT Martina Berto terus Unfortunately this revolution has been neglected national beauty industry.
berkembang dan aktif melakukan akuisisi sejumlah from our attention so that most of people are not Through hard work, never give up, and
perusahaan termasuk mengakuisisi saham Kalbe aware of major changes occurring in the beauty care consistency in the beauty care industry started since
Group pada tahun 1999 sehingga perusahaan tersebut industry in this country. The change has inevitably the decade of the 1960’s, she has been able to develop
sepenuhnya berada di bawah kendali manajemen given a great meaning for Indonesia since it has been her business from only a traditional herbal-based
Martha Tilaar Group. Hal ini menandai pencapaian able to bring an extensive socio-economic impact, beauty salon in the car garage of herparents house
perusahaan yang luar biasa di tengah-tengah in particular in the form of employment, domestic in Menteng, Jakarta to be a modern business group
employing more than 4,500 workers. estate, followed by the establishment of its second also gained the ISO 14001 for the environmental
The embryo of her beauty care business has factory in the same location in 1983. The companyhas management certificate. The following year, in the
actually been pioneered when accompanying her then continued to introducingits new brands to the period of 2001 to 2009 the company successfully
husband Henry Alexis Rudlof Tilaar studying in market,such as Cempaka, Martina Herb (Jamu released several new brands to many different market
the U.S in 1964-1969 with US-AID scholarship. At Martina), Pesona, Biokos Martha Tilaar, Caring segments, including the Professional Artist Cosmetics
that time, she who wasformerly a teacher (Jakarta’s Colours Martha Tilaar, and Belia Martha Tilaar. (PAC), Dewi Sri Spa, Garden Herbs (Garden Jamu)
Teacher Training Institute graduated in 1963) had During1990s, PT Martina Berto continued to and so on.
opened a small business for childrendaycare services grow and actively acquiring a number of companies Two important events colouring the course
in the U.Sin 1966-1967. The money raised from including PT. Kalbe Group in 1999 so that the of Martha Tilaar Group in 2011 were the
herbusiness was then used to study the field of beauty company has been completely under the control of commencement of shares trading of PT. Martina
at the Academy of Beauty Culture - Bloomington Martha Tilaar Group management. It indicates the Berto in the Indonesia Stock Exchange (IDX) so that
Indiana. After finishing her study of beauty, she company’s outstanding achievement in the midst the company has become a public company (listed)
worked at a beauty salon in the U.S. until 1969 as of severe economic crisis while many companies and the election of Martha Tilaar Group as one of the
she and her husband returned back to Indonesia. experienced bankruptcies or reduced the scale of 55 companies members of UN Global Compact Lead
Since started running a beauty salon business operations and cut the number of workers on a large in Davos, Switzerland. The UN chose Martha Tilaar
in 1970, she has used her own concoction of herbal scale. In contrast, in 1999 the PT. Martina Berto Group for its role to help the government copingthe
based facial care products such as masks, cold powder accounted a sales increase of up to 400%. problem of employment, humanity, environment
and others. Evidently, her U.S. licensed beautysalon “The key success factor of our business is because and anti-corruption movement in Indonesia. Martha
had attracted lots of customers, especially expatriates we always implement our parents’ message for that is also active in a number of environmental and
working in foreign embassies in Jakarta. beingconsistently disciplined (disiplin), honest (jujur), social organizations has been appointed by the UN
Through free promotion by words ofmouth innovative (inovatif), diligent (tekun) and tenacious Secretary General Ban Ki Moon to become a board
among expatriates, her beauty salon business has (ulet), abbreviated by DJITU. With DJITU member of the United Nations Global Compact.
continued to grow, the number of customers have philosophy we are able to overcome the variety of Various awards from home country and abroad
also continued to increase. As an entrepreneur with obstacles and constraints,” explained Martha to has been received by Martha Tilaar Group for various
a teacher background, she that has alrealy have four KINA magazine at her office. achievements, performance and contribution to society
children has tried to meet the needs for workforce When the economic crisis hit Indonesia, together and environment. Martha Tilaar group now includes
by conducting the education and training to worker with Martha Tilaar Group she did not forget to share a number of companies, namely PT. Martina
candidates by her own. In 1976 she established her success to the victim of layoffs workers around Berto Tbk, PT. Cedefindo (marketing strategy and
the school namely Puspita Martha School of the industrial estate by providing the education and production), PT. SAI Indonesia (distributor of the
Beauty which has produced the skilled, reliable,and training in the field of beauty care with free of charge. products of Martha Tilaar Group), PT. Martha
professioned workers in the field of beautycare. There are a number of graduates or alumnisuccessfully Beauty Gallery (consulting and educational services
Along with the development of her beauty salon becoming well known entrepreneurs inbeauty salons of beauty, such as Martha Puspita School of
business, in 1977 she started to produce the beauty and spas. The similar activity was also conducted Beauty), Martha Tilaar Spa, Cipta Busana, Art and
care products with modern technology by establishing to former hotel’s employees in Bali after the Bali Beauty Martha Tilaar, PT. Cantika Puspa Pesona
PT. Martina Berto. Although the production process bombings that have destroyed the foundation of (domestic and international franchise management
was still carried out by makloon (toll manufacturing) hotel and tourism business and also to a number of for Martha Tilaar Salon Day Spa and Easter Garden
in other companies, in that year (1977) PT Martina migrant workers in some countries. Spa Martha Tilaar), PT. Creative Style (company’s
Berto for the first time launched Sari Ayu brand for Previously, in 1996 PT. Martina Berto also advertising agency), PT.Kreasi Boga (employment
her modern beauty products and herbs (jamu). became the first cosmetics company in Indonesia agencies), and PT.Mahligai Citra Bangsa (wedding
Just in 1981 PT. Martina Berto successfully obtaining the quality management certificate that organizer services and magazine production).
established its own factory in Pulogadung industrial is ISO 9001. Subsequently in 2000 the company
issn: 2303204