Anda di halaman 1dari 64

EDISI 01 - 2014

MADE IN INDONESIA
• Szava kosmetik
• Jamu Borobudur
• Best Lady
• Tas Dowa
• Kenes
• Pia Legong Bali
• Keripik Singkong Se8
• Radio Magno
• sentra Produksi Gerabah
• Kerajinan kayu cukli
• traktor tangan Quick
• PT Triangle Motorindo
• Knalpot Purbalingga
• Kuroma Engineering

TEKNOLOGI
• balai diklat industri surabaya
• Balai Pengembangan Industri
Persepatuan Indonesia (BPIPI)
• BALAI BESAR KULIT, KARET DAN
PLASTIK (bbkkp)

APA DAN SIAPA


PT Santinilestari Energi
Indonesia (SEI)

TOKOH
Martha Tilaar

Industri
Kosmetika dan Herbal
Menghadapi MEA 2015
Cosmetics and Herbal Industries to Face AEC 2015
Te
r
bu 10.0
ka 0 -
Un 21.0
tu 0 W
k IB
Um
um
Pameran Produksi Indonesia

22 - 25 Mei 2014
Harris Conventions Festival Citylink - Bandung

bangga menggunakan
PRODUK INDONESIA

Sekretariat PPI 2014 @ppi2014


Pusat Komunikasi Publik
Pameran Produksi Indonesia
Kementerian Perindustrian
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 52-53 Jakarta 12950 ppi2014@kemenperin.go.id
Telp. 021-52902969, 5255509 Ext. 4044
www.ppi2014.kemenperin.go.id
Fax. 021 - 52902969 K E ME NTERIAN P ERIND USTRIAN
w ww.kemenperin.go .id
dari meja redaksi Daftar IsiContents
Tren masyarakat untuk menggunakan produk kosmetik, jamu dan herbal sangat besar, hal ini didukung oleh
potensi tanaman obat, kosmetik, dan aromatik di Indonesia dengan jumlah sekitar 30 ribu jenis. Oleh karena
itu, peluang dan kreativitas industri jamu, kosmetik dan produk herbal lainnya menjadi terbuka di dalam negeri .
Aktualita
Sebagai gambaran, saat ini terdapat kurang lebih 1.247 industri terdiri atas 129 industri obat tradisional Lindungi Industri Jamu dan Obat Tradisonal
(IOT), dan 1.037 industri kecil obat tradisional (IKOT). Industri jamu menyerap tenaga kerja sampai 15 juta
orang di mana 3 juta di antaranya terserap di industri jamu untuk obat, sedang 12 juta terserap di industri jamu Dalam Negeri, Pemerintah Akan Buat Standard 4
yang telah berkembang ke arah makanan, minuman, suplemen, kosmetik, spa, aroma terapi. Saat ini terdapat
sekitar 30 ribu jenis tanaman obat, tetapi hanya 350 jenis di antaranya yang telah digunakan secara teratur Produk Kosmetik Indonesia Unggul Hadapi Mea 2015 8
oleh industri jamu. Omzet obat tradisional dan herbal pada tahun 2014 diperkirakan meningkat menjadi Rp
15 triliun, atau naik Rp 1 triliun dari perolehan tahun lalu sebesar Rp 14 triliun menyusul makin diminatinya
Perkosmi Bali Siap Bersaing di Pasar Tunggal
penyembuhan kesehatan menggunakan obat herbal. Asean 2015. 14
Pesatnya pertumbuhan industri jamu, kosmetika dan herbal ditengah tantangan yang semakin meningkat
menjelang berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015 menjadi topik bahasan yang menarik untuk
dikemukakan dalam Aktualita edisi pertama Majalah KINA tahun 2014 ini. Beberapaq industri yang bergerak di
made in indonesia
bidang kosmetika, jamu dan herbal akan kami angkat dalam rubrik Made in Indonesia seperti Szava Kosmetik dan Szava kosmetik 18
Jamu Borobudur, sementara dalam rubrik Opini, Ketua Umum Gabungan Pengusaha dan Obat Tradisional, Charles Jamu Borobudur 20
Saerang akan memberikan opininya mengenai tingginya daya saing industri nasional, disamping itu Martha Best Lady 22
Tilaar seorang pengusaha yang dapat dikatakan sebagai tokoh wanita yang ikut memelopori pengembangan
industri kosmetika nasional akan kami tampilkan dalam rubrik Tokoh kali ini. Tas Dowa 24
Redaksi juga akan menyuguhkan produk-produk unggulan lainnya seperti produk Bulu Mata ‘Best Lady’ Kenes Yogya 26
yang merupakan salah satu pionir industri bulu mata imitasi, Radio Magno dan Knalpot Barokah yang ketiganya
berasal dari kota yang sama, yaitu Purbalingga. Produk-produk lainnya antara lain, Tas Rajut Dowa, Batik Kenes
Pia Legong Bali 28
yang merupakan produk unggulan Yogyakarta, Pia Legong dan beberapa industri berat seperti Sepeda Motor Keripik Singkong Se8 30
VIAR dan Traktor Tangan ‘Quick’. Radio Magno 32
Dalam Rubrik Teknologi, KINA juga akan mengangkat badan-badan yang menampilkan aplikasi teknologi
terapan seperti Balai Diklat Industri (BDI), Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia (BPIPI) dan Sentra Produksi Gerabah 34
Balai Besar Kulit, Karet dan Plastik (BBKKP). Kerajinan Kayu Cukli 36
Diharapkan edisi pertama KINA kali ini dapat memberikan gambaran kesiapan produk industri nasional Traktor Tangan ‘Quick‘ 38
menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN yang akan berlaku 2015, kami percaya bahwa dengan dukungan
seluruh pemangku kepentingan sektor industri baik pemerintah, swasta maupun masyarakat, diharapkan Sepeda Motor dan Kendaraan Tiga Roda Viar 40
industri nasional tetap dapat menjadi pilar pertumbuhan ekonomi nasional dan produk Indonesia menjadi tuan Knalpot Purbalingga 42
rumah di negeri sendiri. Selamat Membaca. ***
Kuroma Engineering 44
The trend of Indonesian people to use cosmetics, jamu (traditional medicine) and herbal products are extremely
large, it is supported by Indonesia potency in medicinal plants of cosmetics and aromatics with a total number of 30 teknologi
thousand types. Therefore, there is tremendeus opportunity for medicine, cosmetics and other herbal industires to be
exploited in this country.
Balai Diklat Industri Surabaya 48
As an illustration, today there are approximately 1.247 companies, consisting of 129 traditional medicine Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia
enterprises (IOT), and 1.037 small scale traditional medicine companies (IKOT). The jamu industry has absorbed (BPIPI) 50
up to 15 million of workers, 3 million of them have worked in jamu industry for drugs, while 12 million workers
have been absorbed in jamu industry related to foods and beverages, supplements, cosmetics, spa, and aroma therapy. Balai Besar Kulit, Karet dan Plastik (BBKKP) 52
Currently there are about 30 thousand kinds of medicinal plants, but only 350 of those are used regularly by jamu
industry.The turnover of traditional medicine and herbal products in 2014 is estimated to increase up to Rp 15 opini
trillion, or an increase of Rp 1 trillion compared to last year turnover that amounted Rp 14 trillion following the
increasing use of herbal medicine as favorite health recovery. Charles Saerang 52
The rapid growth of jamu, cosmetics and herbal industries amid the increasing challenges towards the enactment
ASEAN Economic Community in 2015 has become an interesting topic to be discussed in Aktualita’ 1st edition of
KINA magizine in 2014. Some enterprises dealing with cosmetics, jamu and herbal will be lifted in our ‘Made in
APA & SIAPA
Indonesia’ rubric such as Szava Cosmetics and Jamu Borobudur, while in the ‘Opinion’ rubric, Charles Saerang, PT Santinilestari Energi Indonesia (SEI) 56
the Chairman of Association of Indonesian Herbal and Traditional Medicine will present his opinion about the
high competitiveness of the national industry, meanwhile Martha Tilaar, a woman entrepreneur pioneering the TOKOH
development of cosmetic industry in Indonesia will be presented in our ‘Tokoh kali ini’ rubric.
Editorial staff will also presents other flagship products such as Eyelashes ‘ Best Lady’ product which is one of the
Martha Tilaar 60
pioneer of eyelash imitation industry, Magno Radio and Barokah Muffler in which these three products by coincidence
come from the same city, Purbalingga. Other products among others, are Tas Rajut Dowa, Kenes Batik Yogyakarta,
Pia Legong and some heavy industries such VIAR Motorcycles and ‘Quick ‘ hand tractors.
In the rubric of technology, KINA will also present institutions providing applied technology applications such
as Industrial Training Centre (BDI), Indonesia Footwear Industry Development Center (BPIPI) and Industrial
Center of Leather, Rubber and Plastic (BBKKP).
It is expected that the first edition of KINA will be able to give the view of the readiness of national industry to
face the ASEAN Economic Community which will apply in 2015. We believe that by the support of all stakeholders
both the Government, private, and public in general, the national industry can be a pillar of national economic
growth and also the Indonesian products can be the host in their own country. Happy Reading.

EDISI 01 - 2014
REDAKSI
Pemimpin Umum: Ansari Bukhari | Pemimpin Redaksi: Hartono | Wakil Pemimpin Redaksi : Feby Setyo Hariyono |
MADE IN INDONESIA
• Szava kosmetik
Redaktur Pelaksana: Siti Maryam | Editor: Intan Maria | Photografer: J. Awandi | Anggota Redaksi: Hafizah Larasati,
Betty Yarsita, Silvano Armada, Dewi Meisni, I Nyoman Wirya Artha, Titin Fauziyah R
• Jamu Borobudur
• Best Lady
• Tas Dowa
• Kenes
• Pia Legong Bali
• Keripik Singkong Se8
• Radio Magno
• sentra Produksi Gerabah
• Kerajinan kayu cukli
• traktor tangan Quick
• PT Triangle Motorindo

Alamat Redaksi
• Knalpot Purbalingga
• Kuroma Engineering

TEKNOLOGI
• balai diklat industri surabaya
• Balai Pengembangan Industri

Pusat Komunikasi Publik, Gedung Kementerian Perindustrian, Lt 6, Jl. Gatot Subroto Kav. 52-53, Jakarta
Persepatuan Indonesia (BPIPI)
• BALAI BESAR KULIT, KARET DAN
PLASTIK (bbkkp)

APA DAN SIAPA


PT Santinilestari Energi

Telp: (021) 5255609, 5255509, Pes. 4074, 2174.


Indonesia (SEI)

TOKOH
Martha Tilaar

Industri
Kosmetika dan Herbal Redaksi menerima artikel, opini, surat pembaca. Setiap tulisan hendaknya diketik dengan spasi rangkap dengan panjang naskah 6000 - 8000
Menghadapi MEA 2015
Cosmetics and Herbal Industries to Face AEC 2015 karakter, disertai identitas penulis. Naskah dikirim ke redaksi Majalah KINA Kementerian Perindustrian.
Majalah ini dapat diakses melalui: www.kemenperin.go.id
Aktualita

Lindungi Industri Jamu dan


Obat Tradisonal Dalam Negeri
Pemerintah Akan Buat Standard
Melihat demikian beragamnya produk industri jamu di dalam negeri, pemerintah akan membuat
semacam standard industri.

K
endati belum tahu bagaimana bentuk zat yang sifatnya merugikan. Jadi saya meminta dan 30 industri jamu skala menengah. Selebihnya
standard yang intinya bertujuan melindungi BPOM bersama Kemenperin nantinya membuat kurang lebih mencapai 650 industri jamu kecil.
para produsen jamu di dalam negeri, tetapi standardisasi jamu. Karena memang berbeda dengan Industri jamu menyerap tenaga kerja sampai 15 juta
pemerintah perlu semacam “referensi” produk non jamu yang sudah ada standardnya orang di mana 3 juta di antaranya terserap di industri
dalam menentukan kebijakannya, termasuk upaya seperti produk herbal terstandard. jamu untuk obat, sedang 12 juta terserap di industri
penegakan hukumnya. Di satu sisi ungkap Menteri Melihat begitu banyaknya pelaku di bidang jamu yang telah berkembang ke arah makanan,
Perindustrian Mohamad S. Hidayat dalam satu industri jamu, mulai dari para industrialis di dalam minuman, suplemen, kosmetik, spa, aroma terapi.
kesempatan, industri jamu harus turut maju dan negeri seperti dari Putri K. Wardani dan Martha Tilaar, Saat ini terdapat sekitar 30 ribu jenis tanaman
bersaing di pasar ASEAN. sampai ke bakul jamu, pemerintah harus punya obat, tetapi hanya 350 jenis di antaranya yang
“Tetapi karena jamu diberlakukan sebagai skema untuk melindungi mereka, terutama bagi telah digunakan secara teratur oleh industri jamu.
produk tradisional, sehingga koordinasinya masih pengusaha yang berada di lapisan bawah. Di lain sisi Sementara produk jamu yang sudah terdaftar di
belum jelas, apakah berada di bawah wewenang produsen jamu yang sudah besar seperti Sido Muncul, BPOM tercatat lebih dari 10.000 produk di antaranya
Kementerian Kesehatan (Kemenkes), ataukah akan sudah menggunakan mesin-mesin buatan Jerman. obat herbal terstandard 32 produk dan 5 produk
sepenuhnya dibina oleh Badan Pengawasan Obat Karena mereka sudah mengekspor produknya, fitofarmaka. Fitofarmaka merupakan sediaan obat
dan Makanan (BPOM). Di sisi lain, industri ini juga pasti mereka sudah menggunakan produk yang bahan alam yang telah dibuktikan keamanan dan
harus berhadapan langsung dengan kompetitornya terstandardisasi. Produk yang sudah diekspor, pasti khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik dan uji
yang masuk dari RRC dan Malaysia. Belum lagi di sudah terbukti kemampuannya,” kata Hidayat. klinik, sedang bahan baku dan produk jadinya telah
dalam negeri juga masuk produk-produk illegal,” Sebagai gambaran, Kementerian Perindustrian distandardisasi.
jelasnya. mempublikasi di Indonesia saat ini terdapat kurang Sedang yang disebut dengan obat herbal
Mengapa kami meminta adanya standard lebih 1.247 industri terdiri atas 129 Industri Obat terstandard adalah sediaan obat bahan alam yang
untuk produk jamu, karena sering ramuan yang Tradisional (IOT), dan 1.037 Industri Kecil Obat telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara
diproduksi itu belum ada ramuannya yang standard, Tradisional (IKOT). Dari jumlah tersebut dapat ilmiah, dengan uji praklinik dan bahan bakunya telah
sehingga sering di dalamnya juga masuk unsur atau diklasifikasi lagi di mana ada 10 industri jamu besar distandardisasi. Obat tradisional merupakan bahan

4 Karya Indonesia Edisi No. 01 2014


Aktualita
atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, Kimia Dasar. Jadi Ditjen Industri Kimia Hilir memberi importir hanya mempersyaratkan produk tersebut
bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian bantuan dalam peningkatan kemampuan mereka mencantumkan kode MD (Merek Dalam Negeri)
(galenik) atau campuran dari bahan tersebut, yang dalam bentuk capacity building sesuai kewenangan dan kode ML (Merek Luar Negeri), termasuk melihat
secara turun-temurun digunakan untuk pengobatan dan anggaran yang ada. Kami juga mengeluarkan izin kandungan isi (ingredient) produknya.
berdasarkan pengalaman. usaha industri dan izin perluasan. Apalagi berdasar peraturan dari Kementerian
Omzet industri jamu terus meningkat dari tahun Kesiapan Hadapi AEC ; UKM Diharap Bermitra Perdagangan (Kemendag), obat tradisional dan
ke tahun, di mana tahun 2006 baru mencapai Rp 5 dengan yang Besar kosmetika harus diverifikasi oleh Kerjasama Operasi
triliun, tahun 2008 sudah berangsur naik menjadi Bicara masalah kesiapan pengusaha kosmetika antara PT (Persero) Sucofindo dan Surveyor
Rp 7,2 triliun. Angka ini terus membaik sampai di dan jamu tradisional menghadapi adanya AEC, Indonesia. Tujuannya untuk mengurangi peredaran
tahun 2010 sudah menembus Rp 10 triliun. Bila pada maka mau tidak mau industri kosmetika dan obat kosmetika dan jamu ilegal masuk ke Indonesia.
tahun 2012 angkanya mencapai Rp 12 triliun, maka tradisional kita, dianggap sudah mampu bersaing. Namun sulitnya karena Indonesia adalah negara
diharapkan tahun ini mampu mencapai Rp 15 triliun, Baik untuk perusahaan multinasional ataupun kepulauan, sehingga masuknya produk ilegal
lebih tinggi dari pencapaian tahun 2012 yang sudah PMDN seperti Mustika Ratu dan Sari Ayu dianggap tersebut bisa dilakukan dengan cara ‘ditenteng’ saja
naik lagi menjadi Rp 14 triliun. sudah bagus dan sudah mampu bersaing. Cuma yang sebagai barang bawaan.
industri kecil berapa persen yang usahanya berskala Berdasar data dari Perindustrian, potensi industri
Mengurangi Ketergantungan Impor
kecil, masih harus dikoordinasi lagi dengan DJIKM. kosmetik nasional terdiri atas 760 perusahaan,
Berada dalam satu kelompok industri,
“Guna menghadapi pembentukan MEA, dan sebagian besar adalah industri skala kecil dan
apabila membicarakan industri kosmetika, maka
maka ide saya adalah bagaimana agar terjadi lagi menengah. Tahun 2012 omzet industri kosmetik
karakteristiknya adalah termasuk industri padat
kemitraan antara pengusaha yang skalanya besar mencapai Rp 9,7 triliun, dan tahun 2013 dengan
karya yang menyerap banyak tenaga kerja khususnya
dan menengah dengan pengusaha kecil. Seperti dulu bertumbuh 15% diperkirakan mencapai Rp 11,2
wanita, sifatnya mengikuti trend pasar, sehingga
ada istilah ‘Bapak Angkat’, melalui koordinasi dengan triliun. Sementara itu apabila ditinjau dari capaian
kerap berubah-ubah setiap tahunnya mengikuti
DJIKM, diharapkan menteri berkenan menggaungkan ekspor tahun 2012 mencapai Rp 9 triliun, meningkat
trend pasar. Kendati bahan bakunya bersifat
kembali ide ini. Pengusaha besar diharapkan mau dari tahun 2011 yang baru mencapai Rp 3 triliun. Dari
alamiah, tetapi 99% bahan baku industri kosmetik
menggunakan sistem makloon, sehingga pekerjaan- segi penyerapan tenaga kerja, industri ini mampu
masih diimpor.
pekerjaan yang dapat dikerjakan oleh UKM, disub- menghidupi 75 ribu tenaga kerja yang diserap secara
“Ketergantungan impor untuk bahan baku
kontrakkan kepada mereka. Atau industri besar langsung, dan 600 ribu tenaga kerja di bidang
industri kosmetika masih tinggi, sehingga kami
menerapkan prinsip kemitraan sebagai bagian dari pemasaran. Ekspor produk kosmetika Indonesia
ingin agar pembinaan industri ini nantinya berada di
kepedulian sosial mereka terhadap lingkungan social ditujukan ke sejumlah negara ASEAN, Jepang, jazirah
bawah wewenang Kemenperin. Tujuannya kami ingin
(corporate social responsibility).” Arab, Uni Eropa, Amerika Serikat, dan sejumlah
mengurangi ketergantungan impor, kendati kami
Tindakan ini menurut Toeti, juga sebagai upaya negara di Afrika.
sangat berharap industri pendukung dan penyedia
agar perusahaan yang kecil itu tidak ilegal lagi. Selain ekspor, ternyata Indonesia juga masih
bahan bakunya juga harus bertumbuh,” ungkap Toeti
Karena bagaimanapun juga mereka masih ingin mengimpor produk kosmetika, di mana tahun
Rahajoe selaku Direktur Industri Kimia Hilir Ditjen
hidup, sehingga untuk dapat bertahan, diharapkan 2012 impornya mencapai Rp 4,2 triliun, meningkat
Basis Industri Manufaktur, Kemenperin.
dapat bergabung atau bermitra dengan perusahaan 20% dari tahun 2011 yang mencapai Rp 3,5 triliun.
Bahan baku yang masih diimpor ini antara lain
yang besar. “Dengan Sido Muncul mulai juga Meningkatnya nilai impor terutama sebagai dampak
Aluminium Khlorhydroksi, Ammonium Sulfida, Asam
memproduksi bahan baku herbal, akhirnya mereka dimulainya perdagangan bebas di kawasan ASEAN
Merkapto Asetat, Asam Oksalat, Asam Paraamino
juga dapat memasok untuk perusahaan lainnya di dan juga sebagai dampak harmonisasi tarif bea
Benzoat, Diaminofenol, Diklorofenol, Etoksietil,
luar Sido Muncul. Karena sebenarnya bahan baku masuk. Saat ini Indonesia dipandang sebagai pasar
Metoksisinamat, Formaldehyde, Glisene Pramix
obat sudah banyak yang ada di Indonesia termasuk yang potensial dengan jumlah penduduk yang
Benzoat, Metanol, Natrium Hidroksida, Light Kalsium
juga bahan untuk produk herbal.” lebih dari 250 juta jiwa. Tahun 2013 diperkirakan
Karbonat, dan Capobhol. Sementara itu sejumlah
Ditengarai masih banyak IKM yang masih pertumbuhan kosmetika diperkirakan mencapai 6%
bahan baku industri kosmetik yang berasal dari
menggunakan sistem produksinya secara sederhana, untuk industri kosmetika bermerk dan 4% untuk
dalam negeri dan menggunakan sumber daya
seperti produk spa yang diperoleh dari susu, ternyata produk kosmetika secara umum.
alam dari bumi Indonesia seperti kunyit, jahe, dan
masih dicetak dengan bahan yang berasal dari pralon.
beras kencur untuk diminum. Ada juga lulur dan
Demikian juga pencetakan sabun dilakukan dengan
mangir untuk perawatan kulit, serta lidah buaya
bahan dari pralon. Itu sebabnya mereka mengajukan
dan merang untuk perawatan rambut. Banyak yang
bantuan alat dari Kemenperin. Di satu sisi anggaran
tidak tahu, kalau ada sebagian produk yang sudah
pemerintah, khususnya Ditjen Industri Kimia Hilir
mampu dibuat di dalam negeri, karena banyak juga
tidak hanya ditujukan bagi industri kosmetik saja,
pengusaha yang inginnya hanya mengimpor saja.
sehingga perlu berbagi dengan industri lainnya
Menghadapi terbentuknya Masyarakat Ekonomi
seperti semen, helmet, atau kaca.
ASEAN (MEA) bulan Desember tahun 2015, maka
Di lain pihak pembinaan industri kosmetik
pemerintah masih menyisakan sejumlah pekerjaan
dilakukan mulai dari tingkat Menko Perekonomian,
rumah sesuai kewenangan masing-masing. Sebab
begitu juga dengan industri jamu yang
kendati industri kosmetika sendiri sebenarnya
pembahasannya digarap oleh para peneliti. Kini
sudah sejak tahun 2011 diliberalisasi, maka vocal
banyak para pakar jamu yang salah satu hasilnya
point-nya ditentukan oleh Kementerian Kesehatan
jamu herbal sudah mulai menggunakan resep.
(Kemenkes). Sesuai wewenangnya, BPOM melatih
Namun demikian diakui sulit juga bagi produk jamu
para pengusaha (khususnya UKM) dalam hal CPOTB
dan kosmetika menggunakan standard industri
(Cara Produksi Obat Tradisional yang Baik) dan juga
seperti Standard Nasional Indonesia (SNI).
CPKB (Cara Buat Kosmetika yang Baik).
Sebab menurut penjelasan dari Persatuan
Di Kemenperin juga sudah dibagi dalam tiga
Perusahaan Kosmetika Indonesia (Perkosmi) dan
direktorat teknis. Khusus bagi IKM jamu dan obat
PPA (Perhimpunan Perusahaan dan Asosiasi)
tradisional, pembinaannya berada di bawah
Kosmetika Indonesia, mereka sudah cukup banyak
Direktorat Jendral Industri Kecil dan Menengah.
dibebani persyaratan dari BPOM. Kalau masih
Sedang khusus yang menangani bahan baku obat-
ditambah dengan keharusan menggunakan SNI
obat tradisional juga diurus oleh Ditjen Industri
akan lebih berat lagi. Apalagi di pasaran ekspor, para

Karya Indonesia Edisi No. 01 2014 5


Aktualita

Protecting Domestic Jamu (Herbal)


Industry And Traditional Medicine
The Government Will Make The Standardization

from China and Malaysia. Not to mention the entry of traditional medicine producers. They can be further
By considering the wide illegal products into domestic market, “he explained. classified based on scale, namely 10 large-scale jamu
Why we need standards for Jamu (herbal) producers, and 30 medium-scale jamu producers, and
variety of domestic herbal products, because there is stll no standardized elements the remaining amounts are small-scale jamu producers.
products (jamu), the or substances for any Jamu products, and we should The Jamu industry absorbs labor force up to 15 million
make sure that the materials used to produce it do not people in which 3 million are absorbed in jamu industry
government will issue some contain harmful substances. So I asked for BPOM and for medicine or drugs, 12 million are absorbed in jamu
sort of industry standards. the Ministry of Industry to make standardization of industry relating to the foods and beverages, supplements,
herbal medicine products, since it is different from the cosmetics, spa, and aroma therapy.
non-jamu products that have already been standardized Currently there are about 30 thousand species
as standardized herbal products. of medicinal plants, but only 350 plants that have
Considering so many business players in the field of been regularly used by the jamu industry. While the

A
“jamu” industry, ranging from domestic industrialists jamu products that have been registered in BPOM
lthough the form of industry standards such as Putri K. Wardani and Martha Tilaar, to amounting more than 10,000 products, 32 products of
designed to protect the local producers has individual/retail sellers (bakul jamu), the government them are standardized herbal medicinal products and 5
not been clear yet, but the government needs needs to provide a scheme to protect them, in particular products are phytopharmaca. Phytopharmaca is natural
some sort of “references” in determining for SMEs and grassroot business players. On the other medicine that has been proven scientifically both in
policy, including law enforcement aspect. In one hand, side, a large producer of jamu like PT. Sido Muncul safety and usefulness with preclinical testing and clinical
said Minister of Industry MS Hidayat in one occasion, has already used German-made machines. Since large trials, while raw materials and finished products have
herbal industry should also be developed and able to manufacturers must have exported their products been standardized.
compete in the ASEAN market. abroad, surely they have already used standardized A standardized herbal medicinal itself is a natural
“But since “Jamu” is treated as a traditional products. For the exported products, their quality must medicine that has been proven scientifically both in safety
product, so the coordination is still unclear, whether have been proven, “explained Hidayat. and usefulness, with preclinical testing and standardized
under the authority of the Ministry of Health (MoH), As an overview, according to the publication of raw materials. Traditional medicine is a substance or
or it will be fully supervised by the Food and Drug the Ministry of Industry in Indonesia today there are ingredients in the form of plant ingredients, animal
Monitoring Agency (BPOM). On the other hand, the approximately 1,247 jamu producers consisting of ingredients, mineral ingredients, galenic, or mixtures of
herbal industry has also to face directly with competitors 129 traditional medicine producers, and 1,037 small these ingredients, in which hereditarily they have been

6 Karya Indonesia Edisi No. 01 2014


Aktualita
used for treatment based on experience. business expansion. Moreover, we also provide assistance Organization of the Company and the Association) of
The Jamu industry turnover has continously in terms of the location of the business, factory layout Indonesian Cosmetics, they have much been burdened
increased from year to year, which in the year 2006 it and production, including the ingredient contents of with the requirements from BPOM (Food and Drug
reached Rp 5 trillion, and in the year 2008 it reached products. BPOM issues the permits of cosmetics industry Monitoring Agency). If coupled with the necessity to
Rp 7.2 trillion. This amount continued to increase and and traditional jamu and also sale authorization for use SNI it will be even tougher. Moreover, in the export
in the year 2010 it reached more than Rp. 10 trillion. As importers. BPOM also conducts the supervision task in market, the importers only require to publish MD code
in the year 2012 the figure amounted at Rp 12 trillion, the field. In terms of improving production capability for (Domestic Brand) and ML code (Foreign Brand) for
it is expected that this year it could reach Rp 15 trillion, jamu producers, explained Toeti, we provide aids in the the products, including the contents (ingredient) of the
higher than the figure of the year 2012, which went up form of a set of equipments, including a dryer to avoid products.
again to Rp 14 trillion. the products from easily molding. The aids are given to “The Association feels reluctance to apply SNI for
traditional jamu producers domiciled in Central Java cosmetic products, because in this case the definition of
Reducing the Import Dependence and East Java regions, “she explained. cosmetics according to Law no. 36 of 2009 on Health,
As one of industry sector, as far as the cosmetics in addition to be used to beautify the facial skin, it also
industry is concerned, one of its characteristics is a labor- The Readiness to Face the AEC: SMEs are expected to includes the soap, shampoo, up to deodorant. By its
intensive industry that absorbs lots of workers, especially partnering with Large Companies nature as a specific chemical products as well as drugs,
women. It also follows the market trends, frequently Talking about the readiness of cosmetcs and their use has already been regulated, especially for
changing from year to year following the market need. traditional medicine business players to face the substances which are banned their use in terms of health.
Although the raw materials are natural materials, but AEC, inevitably they must be ready to compete. For For that reason, applying SNI means adding more cost.
99% ofcosmetics raw materials are still to be imported. multinational and domestic companies such as Mustika Much less, based on the regulation of the Ministry
“Dependence on imported raw materials for Ratu and Sari Ayu, they are considered to have been of Trade, traditional medicines and cosmetics should
cosmetics industry is still high, so we expect that the competitive. For SMEs, however, in order to know be verified by the Joint Operation between PT (Persero)
development of this industry will be under the authority how many percent of them that are categorized to be Sucofindo and Surveyor Indonesia. The goal is to reduce
of the Ministry of Industry. Our objective is to reduce competitive should be further coordinated with the the circulation of illegal cosmetics and herbal medicine
the dependence on imports, while we also expect that Directorate General of SMEs. into Indonesia. However, it is very difficult because
supporting industries and providers of raw materials “In order to face the establishment of AEC, then Indonesia is an archipelago in nature, so the influx
should also grow, “said Toeti Rahajoe, Director of my idea is how to further develop the partnership of illegal products can be done just by ‘carry’ as hand
Downstream Chemical Industry, Base Manufacturing arrangement between large and medium companies with luggage.
Industry Directorate General, Ministry of Industry. small businesses. As there was so called ‘adopted father’ It must be admitted that in the end we face a dilemma.
The raw materials to be imported, among others scheme some times ago, through the coordination with The strict regulations indicate the intention to maintain
are Khlorhydroksi Aluminum, Ammonium sulfide, DGSMEs, the minister of Industry is expected to revive the product standards, so that the medicinal products
mercapto Acetic Acid, Oxalic Acid, Acid Paraamino this scheme again. The large companies are expected to or cosmetics own pharmaceutical standards. But on
Benzoate, Diaminofenol, diklorofenol, Etoksietil, implement “makloon arrangement”, so that the SMEs the other hand the scope of cosmetic products also vast,
Methoxycinnamate, Formaldehyde, Glisene Pramix will act as sub-contractors. Or large companies can ranging from a variety of supplies to beautify themselves
Benzoate, Methanol, Sodium Hydroxide, Light Calcium set the partnership scheme with SMEs as part of their and cleanse the body, including shampoo products and
Carbonate, and Capobhol. Meanwhile cosmetic raw social responsibility the community (corporate social spa equipments. So it also includes the services sector.
materials that can be supplied by local market and using responsibility). “ Therefore it is expected by the promulgation of Industry
the natural resources exploited from Indonesia homeland This scheme, according Toeti, is an effort to Act 3 of 2014, its derivetive products will further clarify
are, for examples, turmeric, ginger, and beras kencur recognize the existence of small firms so that they are how Ministry of Industry, the Ministry of Health and
for drink. There are also lulur (scrubs) and Mangir for no longer to be perceived as illegal. One of the means BPOM will do in this industry according to statutory
skin care, as well as aloe vera and merang for hair tonic. to be done by SMEs to survive is by partnering with regulations.
There are many that do not understand that so many large companies. “One example is PT. Sido Muncul Based on the data from the Ministry of Industry,
products has been already made by local producers but that have started producing herbal raw materials, and the potency of national cosmetics industry consists of
still many business players prefer to import the similar finally it has become a supplier of herbal raw materials 760 companies, and most are small and medium scale
products. to other companies. Because in reality, there has been lots companies. In 2012 the cosmetics industry turnover
Facing the establishment of the ASEAN Economic of domestic raw materials for medicine, as well as for reached about Rp 9.7 trillion, and in 2013 with 15
Community (AEC) in December 2015, the government herbal products.” % growth the turnover is estimated to reach Rp 11.2
still leaves a number of homeworks for some related It is identified that many SMEs still use a simple trillion. Meanwhile, if viewed from the export activity
authorities. Despite the cosmetics industry itself has production system, as spa products derived from milk, in 2012 it reached Rp 9 trillion, a significant increase
already been liberalized since 2011, the vocal point for it is obviously moulded by using pralon material. from 2011 which only accounted about Rp 3 trillion. In
the development of jamu industry is determined by Similarly, soap products are moulded with materials terms of employment, the industry employs 75 thousand
the Ministry of Health (MoH). In accordance with from pralon. That’s why they ask the help in the form workers in all companies, and 600 thousand people in
its authority, BPOM trains the business players or of equipments to the Ministry of Industry. On one hand marketing. The export destination for cosmetic products
entrepreneurs (in particular SMEs) in terms of the Good the government budget for aid, such as The Directorat are to ASEAN countries, Japan, the Arabian peninsula,
Production Process ofTraditional Medicine and also the General of Downstream Chemical Industry is not just the European Union, the United States, and several
Good Production Process to Produce Cosmetics . addressed for cosmetic industry, but it should be shared countries in Africa.
At the Ministry of Industry, there are three technical with other industries such as cement, helmet, or glass. In addition to export markets, it appears that
directorates involving in jamu industry. For SMEs On the other hand the development supports to Indonesia has still imported cosmetic products, where in
producing jamu and traditional medicine, the supervision cosmetic as well as jamu industry is carried out starting 2012 the imports reached USD 4.2 trillion, an increase
and development supports are under the Directorate from the level Coordinating Minister for Economic of 20 % from 2011 that reached Rp 3.5 trillion. The
General of Small and Medium Industry. Whereas, for Affairs by involving researchers. Recently, there are a increasing value of imports was mainly as the impact
the raw materials dealing with traditional medicine lot of jamu experts in which one of their result is the of the commencement of free trade in the ASEAN
are under the supervision of the Directorate General product of herbal jamu using recipe. However, it is still region as well as the impact of harmonization of tariffs.
of Basic Chemical Industries. The Directorate General difficult for jamu products and cosmetics to comply with Currently, Indonesia is considered as a potential market
Downstream Chemical Industry provides assistances industry standards such as the Indonesian National with a population of more than 250 million people. In
and supports in improving their skills in the form of Standard (SNI). 2013 the growth of cosmetics industry reached about 6
capacity building within their authority and existing According to the explanation of the Association % for branded cosmetics and 4 % for cosmetic products
budget. “We also issue a business license and permit of Indonesian Cosmetics (Perkosmi) and PPA (The in general .

Karya Indonesia Edisi No. 01 2014 7


Aktualita

PRODUK KOSMETIK INDONESIA


UNGGUL HADAPI MEA 2015
Keunikan produk kosmetika Indonesia terutama yang berasal dari sumber daya alam, akan
menjadi keunggulan negara ini menghadapi terbentuknya ASEAN Economic Community
(AEC) – Masyarakat Ekonomi ASEAN/MEA tahun 2015.

“Kita mempunyai banyak sekali produk kosmetik produksinya di luar Indonesia, beberapa tahun masih banyak produsen yang skala usahanya kecil,
yang khas (uniq) terutama yang berasal dari alam, terakhir ini secara permanen membangun pabriknya tetapi untuk melakukan investasi dan membangun
selain juga potensi sumber daya manusia (SDM) di sini. Hal ini didasari pada prospek Indonesia yang pabrik, belum cukup besar. Karena itu, Perkosmi
kelas menengah di antara jumlah penduduk yang bagus ke depannya, mulai kondusifnya iklim dan menyarankan mereka melakukan self declaration,
mencapai 250 juta jiwa. Coba bandingkan dengan aturan investasi di Indonesia, dan juga masukan mereka pertanggungjawabkan sendiri produk-
Thailand yang penduduknya hanya seperlima yang diberikan orang-orang mereka, termasuk survei produk mereka, atau bagi perusahaan mereka
dari kita,” papar Presiden Persatuan Perusahaan dan mengetahui lebih dekat lagi keinginan konsumen di pabrik yang sudah memiliki sertifikasi Cara
Kosmetik Indonesia (Perkosmi) Nuning S. Barwa. mereka. Produksi Kosmetika yang Baik (CPKB). Karena bagi
Fakta-fakta ini tambahnya, menjadikan Hal ini tidak hanya dilakukan oleh sejumlah perusahaan yang melakukan toll manufacturing,
sejumlah perusahaan kosmetik, termasuk pabrik yang memiliki brand (merek), melainkan wajib memiliki CPKB. Sementara bagi pabrik
perusahaan multinasional yang pada tahun- juga mereka yang memanfaatkan fasilitas untuk yang hanya membuat brand/merek sendiri, tidak
tahun sebelumnya membangun basis pabrik atau toll manufacturing fabrics. Sebab di Indonesia diwajibkan memiliki sertifikasi CPKB. Artinya mereka

8 Karya Indonesia Edisi No. 01 2014


Aktualita

cukup melakukan self declaration, tetapi kalau yang potensial di negaranya. Kenapa demikian sayangnya jejaring yang ada di KKP tersebut, lebih
memiliki sertifikat CPKB akan lebih baik lagi. karena saat memproduksi tepung beras yang tidak memprioritaskan pada bahan baku industri untuk
Memang harus diakui, selama ini dari sekitar dilakukan secara higienis, akan banyak zat-zat produk perikanan. Seharusnya karena Indonesia
500’an perusahaan anggota Perkosmi, lebih terbuang, selain juga tingginya faktor kontaminasi sebagai produsen kosmetika berbahan baku
banyak yang belum memiliki CPKB, namun paling akibat tidak terkendalinya sistem produksi di bawah dari alam, atau dari laut, maka Indonesia yang
tidak terjadi peningkatan jumlah perusahaan mekanisme kontrol yang ketat. seharusnya menetapkan standardnya. Karena kalau
yang memohonkan pengurusan sertifikasi ke Demikian juga saat menjadikannya sebagai sampai negara lain yang menetapkan standard
Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). fraksinasi atau ekstraksi beras, potensinya bisa tersebut, bisa saja hal tersebut diberlakukan sebagai
Berdasarkan profil asosiasi, dari sekitar 500’an menjadi antara 20 sampai 30 bahan. Apalagi kalau aturan dagang yang justru menghambat produk
perusahaan, yang termasuk industri berskala besar petani Indonesia, mampu menanamnya secara Indonesia masuk ke pasar tersebut. Jadi tugas
tidak sampai 10 persen jumlahnya, sehingga praktis organik, maka bahan tersebut tidak hanya mampu bangsa Indonesia yang melakukan hal-hal strategis
sisanya yang 90 persen berada dalam skala kecil dan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri saja, seperti ini, termasuk juga bidang promosi yang
menengah. Secara geografis wilayahnya, karena saat melainkan sudah mampu diekspor karena lebih dananya biasa dialokasikan oleh pemerintah.
ini lokasinya belum ditata, sehingga jumlah terbesar ramah lingkungan. Maka dengan potensi organik Dengan antusias, Nuning menekankan kembali
berada dan didominasi oleh tiga provinsi yakni DKI yang besar di dalam negeri, seharusnya juga kosmetik pada potensi besar Indonesia sebagai salah satu
Jakarta, Jawa Barat, dan Banten dengan jumlah organik menjadi andalan Indonesia. produsen minyak atsiri terbesar dunia, tetapi sering
perusahaan 400 unit usaha. Dikaitkan dengan kesiapan produk kosmetik yang dijual adalah tanpa nilai tambah. Indonesia
mengikuti standard internasional, karena tidak suka sekali mencampur minyak atsiri, dan negara lain
Potensi Sumber Daya Alam Indonesia yang Unik
semua pabrik kosmetika memiliki laboratorium, seperti Singapura, yang memisahkan (fraksinasi),
dan Peran Industri Kosmetik di ASEAN
maka pemerintah melalui Kementerian Perindustrian sehingga nilai tambahnya masuk ke Singapura.
Untuk menghadapi MEA Desember 2015, selain
dan Kementerian Perdagangan, diharap dapat Akhirnya negara tersebut menjadi importir bahan
mengandalkan keunikan produk alam Indonesia
menyediakan laboratorium yang terakreditasi. alam terbesar nomor empat dunia, sementara
sebagai keunggulan kompetitifnya, pemerintah
Sehingga bagi perusahaan-perusahaan kosmetika Indonesia yang memiliki potensi minyak atsiri, hanya
juga diharapkan memfasilitasi baik dalam bentuk
yang berskala kecil dapat memeriksakan baik produk menjadi pemain dunia nomor 39. Jadi di mana
keberpihakan terhadap industri yang mengandalkan
ataupun bahan bakunya ke sana, dan hasilnya bisa peran pemerintah melihat kenyataan ini ?tanya dia.
produk kosmetika dari alam, termasuk juga
valid atau dijamin. Saat ini laboratorium uji kosmetika Faktanya Indonesia memiliki banyak jenis produk
kesiapan standard industri yang dilengkapi dengan
yang terakreditasi untuk pemeriksaaan kosmetika lulur, mangir, dan minyak esensial yang potensial
laboratorium ujinya, papar Nuning. Misal Indonesia
baru BBKK, baru ada satu yakni di BBKK Balai Besar dijadikan produk andalan atau unggulan.
memiliki potensi beras yang cukup besar. Maka di
Kimia dan Kemasan (BBKK) – Pasar Rebo, Pekayon, Disayangkan kalau pemerintah lebih
sini diharapkan pemerintah mau mengumpulkan
Jakarta Timur. Itu juga belum seluruh aspek mampu menekankan perhatian pada perusahaan yang
perusahaan-perusahaan kosmetik yang potensial,
diujikan di sana. Padahal Kementerian Perindustrian bahan baku produksinya berasal dari bahan kimia.
dan menggunakan tepung beras sebagai bahan
mempunyai banyak balai riset di seluruh Indonesia, Saat ini Brazilia yang mengandalkan produk
baku.
termasuk juga keberadaan Balai Riset dan Standard kosmetikanya dari bahan alam, sudah mampu
Perusahaan-perusahaan tersebut dikumpulkan
yang ada di beberapa provinsi. menjadi pemain keempat dunia. Berdasarkan urutan
untuk bersama-sama membangun pabrik, yang
Selain itu di daerah Slipi, Jakarta Barat juga potensi pemain kosmetika dunia, urutan pertama
apabila difasilitasi pemerintah dibantu dengan
ada laboratorium uji milik Kementerian Kelautan diduduki Amerika Serikat, kedua RRT, ketiga Jepang,
keringanan pajak, misalnya. Mengingat sebenarnya
dan Perikanan (KKP), untuk produk kosmetika dan urutan kelima adalah Perancis. Jadi di sini
potensi tepung beras di Indonesia sebenarnya
yang menggunakan bahan baku dari produk mereka tidak hanya melihat faktor jumlah penduduk
cukup besar, maka jangan sampai negara lain
kelautan, seperti penggunaan rumput laut. Namun sebagai potensi industri kosmetikanya, melainkan
yang menggarap bahan baku ini, menjadi industri

Karya Indonesia Edisi No. 01 2014 9


Aktualita

juga bagaimana memanfaatkan potensi alam yang bahan-bahan yang ada, termasuk klaim dan efek tersebut, harus menggunakan bahasa setempat,
ada. Bahkan Jepang yang dikenal dengan inovasi samping penggunaan produk juga disebut di situ. selain karena Indonesia punya satu rule (aturan)
teknologinya, hanya didasari percaya diri yang Termasuk juga disebutkan tata cara pembuatan tersebut, dan untuk negara lain bisa langsung
demikian besar, menjadikan mereka percaya diri produk, evaluasi keamanan produk termasuk bahan menggunakan dwi bahasa(bahasa Indonesia dan
menggunakan produknya yang dikenal cukup mahal jadinya untuk konsumen. Jadi perusahaan yang bahasa Inggris). Bedanya dengan negara-negara
tersebut. melakukan notifikasi, juga harus membuat deklarasi ASEAN lainnya, mereka tidak perlu mencantumkan
Di bidang industri kosmetika di ASEAN, sendiri /self declaration mereka sudah memproduksi nomor notifikasi, sementara Indonesia karena jumlah
sejak tahun 2003 sudah ada yang dinamakan dengan Cara membuat Produk Kosmetika yang Baik produk dan penduduknya lebih besar, mengharuskan
ASEAN Cosmetic Directive, tetapi Indonesia (CPKB). pencantuman nomor notifikasi.
baru mengimplementasikannya tahun 2011, Untuk mereka yang sudah punya sertifikat ASEAN Cosmetic Association (ACA) berdiri tahun
setelah anggota ASEAN lainnya yakni Thailand, CPKB bisa langsung dicantumkan atau diberi copy- 1991 dan para pendirinya adalah sejumlah asosiasi
Kamboja, Laos, Vietnam, dan Myanmar juga nya. Tapi bagi mereka yang belum punya, istilahnya kosmetika, di Indonesia Perkosmi, dan asosiasi
mengimplementasinya. Negara-negara yang mereka menyatakan mereka membuat produk sejenis dari Singapura, Malaysia, Thailand, dan
pertama mengimplementasi adalah SIngapura, kosmetika itu dengan Cara Buat Kosmetika yang Filipina. Melalui organisasi ini yang dibantu juga dari
Brunei Darussalam, Malaysia, dan Filipina. Di sana Baik dan surat pernyataan itu harus ditandatangani Sekretariat ASEAN akhirnya memiliki satu aturan
satu peraturan berlaku untuk 10 negara ASEAN, oleh posisi tertinggi di perusahaan tersebut. Jadi dua yang harmonis di ASEAN, dan menjadi cikal bakal
sehingga saat diimplementasi di masing-masing syarat itu harus dipunyai yakni memiliki Dokumen lahirnya ASEAN Cosmetic Directive, sejak tahun 1998
negara ada beberapa negara yang istilahnya Informasi Produk (DIP) dan mereka harus mengikuti sampai tahun 2003.
menggambarkan ‘keunikan masing-masing negara.’ Cara Produk Kosmetika yang Baik (CPKB). Setelah Perkosmi juga aktif di ASEAN Cosmetic
Inti dari peraturan ini, ada perubahan paradigma melakukan notifikasi, baru boleh menjual produk Scientific Bodies, yang intinya adalah suatu badan
kalau sebelumnya pemerintah bertanggungjawab kosmetikanya. yang fungsinya mengevaluasi manfaaat dan
terhadap produk yang dipasarkan, karena produk Sementara pemerintah yang dulu melakukan keamanan bahan-bahan baku serta peraturan yang
kosmetika yang dijual harus melalui registrasi, pre approval melalui registrasi, sekarang aktivitasnya berhubungan dengan kosmetik. Fungsi lembaga ini
mulai tahun 2008 sudah tidak ada lagi registrasi, ditingkatkan pada yang dinamakan PMS (Post lebih ke badan ilmiah ASEAN, dan yang duduk di sini
dan diganti sebagai notifikasi. Dulu istilahnya pre Marketing Surveillance). Jadi bagaimana pemerintah adalah perwakilan dari Pemerintah Indonesia yakni
approval, sekarang produsen hanya memberitahu mengadakan pemeriksaan atau assesment, untuk dari BPOM, perwakilan universitas, dan juga dari
(notifkasi) produk yang mau dipasarkan. Tetapi produk-produk yang sudah ada di pasar. Mereka pelaku usaha. Kepada para anggota diberi gambaran
untuk bisa melakukan notifikasi, ada syaratnya yaitu bisa mengambil produk yang sudah ada di pasar mengenai perkembangan, trend kosmetika, dan
produk-produk yang dinotifikasi, harus punya Daftar maupun mereka juga cukup mendatangi perusahaan bagaimana antisipasi menghadapi pemberlakuan
Informasi Produk, yaitu Dokumen Informasi Produk yang melakukan notifikasi, untuk melihat apakah AEC, gambaran peraturan secara global, termasuk
yang biasa disingkat menjadi (DIP) atau Product dokumen notifikasi sesuai. Karena sekarang di dalam pandangan ASEAN ke depannya (outlook) dan
Information File. notifikasi itu ada prosedur mengenai pemberian berbagai masalah teknis. Di sini juga ada ASEAN CEO
Di dalam DIP ini harus dicantumkan secara label dan juga nomor batch. Forum, yang menggalang mulai dari pelaksana teknis
singkat perusahaan yang bertanggungjawab Ada ketentuan pemerintah mengenai wajib di lapangan sampai mereka yang berada di level
memasarkan produk tersebut, termasuk juga label berbahasa Indonesia (labeling) yang intinya tertinggi perusahaan. Bulan Februari 2015, Indonesia
penanggung jawab keamanan produk tersebut, harus dapat dimengerti oleh konsumen. Jadi label menjadi tuan rumah ASEAN CEO Forum.

10 Karya Indonesia Edisi No. 01 2014


Aktualita

Indonesian Cosmetic Products


Excel to Face AEC 2015

“We have so many unique cosmetics products to take responsibility to their own products, or for their
The uniqueness of primarily derived from natural resources, as well as the companies in the company that has already have the
Indonesian cosmetic potential of middle class of human resources from the certification of Good Management Production (GMP)
entire population of 250 million people. Comparedto for cosmetic products. Indeed, the companies carrying
products primarily derived Thailand, its population is only one-fifth of us, “said out toll manufacturing fabrics should own the certificate
from natural resources President of the Association of Indonesian Cosmetics of GMP. Meanwhile,for the manufacturers producing
would be a competitive Producers (Perkosmi) Nuning S. Barwa. only for their own brand, they are not required to have
These facts, she added, have led a number of cosmetic GMP certificate. It means that they simply do self
advantage to this country companies, including the multinational companies that declaration, howeverit will be even better if they own
to face the implementation in previous years they builtthe factory bases or production GMP certificate.
of the ASEAN Economic facilities outside of Indonesia, within the last few years It must be acknowledged that from about 500
they have builttheir factories in Indonesia permanently. members of Perkosmi, most of them do not have GMP
Community (AEC) in 2015. This is due to good business prospect in Indonesia, as certificate, but at least there are a significant increase of
shown by improving condition of business climate and companies registering to sertify to the Food and Drug
investment regulation in Indonesia, as well as their Monitoring Agency (BPOM). Based on the profile of the
good business assessment derived from their close survey association, of about 500 company members, those that
associated with the consumer needs. are included as large-scale companies are only about 10
This is not only carried out by a number of percent, so the remaining 90 percent are categorized in
companies having their own brands, but also those small and medium scale. By geographic region, since the
who utilize the facilities of toll manufacturing fabrics. current location has not been arranged yet, the largest
In Indonesia there are still a lot of producers that are number are dominated by the three provinces namely
categorized in small business scale, and they are not DKI Jakarta, West Java, and Banten with the number
capable to invest and build factories. For them, Perkosmi of companies amounted to 400 business units.
suggests to do self declaration, meaning that they have

Karya Indonesia Edisi No. 01 2014 11


Aktualita

The Uniqueness of Natural Resources Potential and Associated with the readiness of cosmetics products producer of essential oils, but unfortunately it has been
the Role of Indonesian Cosmetics Industry in ASEAN in accordance with the international standards, since often sold without any value added. The Indonesian
To deal with AEC in December 2015, in addition not all companies are equipped with their own cosmetics often sell essential oils that are mixed, and other countries
to relying on the uniqueness of Indonesian natural laboratories, the government through the Ministry of such as Singapore that separates it (fractionation), so
products as a competitive advantage, the government is Industry and Trade Ministry is expected to provide the added value is then enjoyed by Singapore. Finally,
also expected to facilitate in the form of its partiality to accredited laboratories. So, for those mainly small Singapore has become the fourth largest importer of
industries relying on natural based cosmetic products, cosmetics companies can test and examine their raw natural materials, while Indonesia which has the
as well as preparing the readiness of industry standards materials and products to it, so that the results can huge potential of essential oils, just be the 39th world
equipped with test laboratory, said Nuning. Since be valid or guaranteed. Currently, the accredited test player. So, where is the role of the government to see
Indonesia has a huge potential of rice flour, for example, laboratory for cosmetics examination is only one that this fact? she asked. In reality Indonesia has many kind
it is expected the government could invite the potential is in BBKK (the Center for Chemical and Packaging) of products such as scrubs, mangir (whitening), and
cosmetics producers to using the rice flour as their a raw in Pasar Rebo, East Jakarta. However, it does not essential oils that are supposed to be the flagship products
material. have the capability to testall aspects required. Whereas of indonesia.
These companies can be invited and asked to build the Ministry of Industry has many research centers Unfortunately the government has put more
the factories together, facilitated by the government and throughout Indonesia, including the existense of research emphasis on the company using chemical raw materials.
the tax incentive are given, for example. Given the huge and standards center in some provinces. Different with Brazil, currently it has emphasized on
potential of rice flour in Indonesia, so do not let other In addition, there is also a testing laboratory owned the cosmetics products derived from natural materials,
countries exploit this raw material to be the industry by the Ministry of Maritime Affairs and Fisheries and it has led Brasil to become the fourth world largest
potential in their countries. Why so, as producing rice (MMAF ) located in Slipi, for cosmetics products using player. Based on the sequence of world players in
flour without technically hygienic, it will be a lot of raw materials of marine products, such as the use of cosmetic industry, the United States occupies the first
wasted substances, as well as the high contamination seaweed. Unfortunately, the existing network in MMAF place, followed by the PRC, Japan, Brazil and and
due to the production systems that are uncontrolable only puts its priority on industrial raw materials for France respectively. So, it can be seen that the number
under strict control mechanisms. fishery products. Supposedly, since Indonesia is a main of populatiion is not the main factor determining the
Similarly, when processing rice flour to be producer of natural cosmetics’ raw material, or from potential of cosmetics industry, but also how to exploit
fractionation or extraction, its potential could be between the sea, logically Indonesia deserves to set the standard. the potential of its existing natural resources. Even Japan
20 to 30 kind of materials. Even as Indonesian farmers Because if other countries setting the standard, it can that is better known as its technological innovation
are able to grow it organically, then the materials are not be used as a trading rule which inhibits Indonesian competence, with highly confidence, Japanesse people
only to meet the domestic needs, they are potentially to products entering the market. So the task of Indonesian like to use these quite expensive natural cosmetics
be exported due to their more environmentally friendly. government is how to do such strategic things, including products.
So, with great potential of organic materials in home the promotion activities financed by the government. In ASEAN cosmetics industry, since 2003 there
country, the product of organic cosmetics should also to With enthusiasm, she emphasized again the great has been the so-called ASEAN Cosmetic Directive,
be a flagship products of Indonesia. potential of Indonesia as one of the world’s biggest Indonesian has just implemented it in 2011, as other

12 Karya Indonesia Edisi No. 01 2014


Aktualita

ASEAN members namely Thailand, Cambodia, Laos,


Vietnam, and Myanmar have done. The first countries
implementing this directive are Singapore, Brunei,
Malaysia, and the Philippines. The directive applies to
all 10 ASEAN countries, so when implemented in each
country there are some that describe the uniqueness of
each country.
The essence of this directive is that there is a change
in paradigm. Previously the government was responsible
for products marketed as cosmetic products to be sold
should be registered, and starting in 2008 the registration
has no longer been required, and replaced by notification
scheme. Previously the term was called pre-approval,
but now manufacturers simply inform (notification)
the products that will be marketed. But to be able to do
notification, there is the condition that the products to be
should should have a list of Product Information, that
is a Product Information Document which is commonly
abbreviated as (PID) or Product Information File.
The PID should briefly include the company
responsible for marketing the product, including the
partywhich is responsible for the product safety, the
ingredients, claims and adverse effects of the use of
the product are also included. It also includes the
manufacturing process of the products,product safety follow the GMP. After carrying out the notification, the There is government provision concerning to the
evaluationincluding finished products for consumers. company can start selling the product. mandatory of labelling by using Indonesian language
So the company doing notification should also make its Meanwhile, the government that was previously in order o be fully understood by consumers. So, the
own declaration/self declaration that it has produced used to carry out pre-approval through registration, label should use the local language, while other countries
the product with GMP standard. now its activity is enhanced in the so-called PMS (Post can directly use the bilingual (Indonesian and English).
For those who already have a GMP certificate, it Marketing Surveillance). In PMS, the government Different with other ASEAN countries, they do not need
can be directly written or they can give a copy of it. conducts an audit or assessment for products that has to display the notification number, while in Indonesia
But for those who do not have, they should declare that already been on the market. They can take an existing the company is required to display it due to the larger
they have producedtheir cosmeticsproducts following product in the market or they can simply go to the number of products and population.
GMP guideline, and the declaration must be signed companycarrying out notification, to see whether the ASEAN Cosmetic Association (ACA) was
by the highest position authority in the company. So notification documents has been completed. Because established in 1991 and its founders are a number
the two conditions must be fullfiled namely having a nowadays in notification there is procedures regarding to of cosmetics associations, such as Perkosmi in
Product Information Document (PID) and they have to labeling and batch number. Indonesia, and similar associations from Singapore,
Malaysia, Thailand, and the Philippines. Through
this organizationand also supported by the ASEAN
Secretariat finally a harmonious rules in ASEAN can
be formulated, and becoming the forerunner of the
inception of the ASEAN Cosmetic Directive, from 1998
to 2003.
Perkosmi is also active in the ASEAN Cosmetic
Scientific Bodies, a body functioning to evaluate the
benefits and the safety of raw materials as well as
regulations related to cosmetics. The function of this
institution is more to the scientific body of ASEAN, and
the representative of Indonesian Government are those
from BPOM, universities, and also from businessmen.
All members are given an overview of developments,
cosmetics trends, and how the anticipation of the
implementation of the AEC, a global overview of the
rules, including the ASEAN view of the future (outlook)
and various technical issues. There is also the ASEAN
CEOs Forum, dealing with the issues arising from the
technical implementation in the field until the issues
faced by the highest level of the company. In February
2015, Indonesia will be hosted the ASEAN CEO Forum.

Karya Indonesia Edisi No. 01 2014 13


Aktualita

PERKOSMI BALI SIAP BERSAING


DI PASAR TUNGGAL ASEAN 2015
Suatu hal yang cukup menggembirakan bahwasanya, Persatuan
Perusahaan Kosmetika Indonesia (Perkosmi) Provinsi Bali beserta 11
anggotanya yang umumnya produsen kosmetik skala kecil-menengah,
telah siap menghadapi pemberlakuan pasar tunggal Asean pada tahun
2015 mendatang.

K
esiapan Perkosmi Bali antara lain diwarnai tidak mengalami persaingan, meski jenis produknya Nada optimis terkait kesiapan bersaing pada
oleh berbagai langkah yang dilakukan sejak sama tapi resepnya berbeda. “Omzet penjualan PT saat pemberlakuan pasar tunggal Asean pada tahun
3 (tiga) tahun belakangan ini. Sebut saja, Arjuna Yoga Sakti yang pada tahun 2012 sebesar 2015 mendatang, juga disampaikan Kadek Eka
upaya meningkatkan daya saing produk, Rp 1,2 milyar, meningkat menjadi Rp 1,224 milyar Citrawati, seorang sarjana teknik arsitektur lulusan
baik dari segi kualitas, harga maupun layanan purna pada tahun 2013. Untuk tahun 2014 ini, nilai omzet Universitas Udayana. Ia yang menjabat pimpinan
jual. Upaya tersebut ditempuh dengan memberikan diperkirakan bakal naik sekitar 7-10%,’ ujar Ida Ayu PT Bali Alus mengaku, produk herbal dan produk
bimbingan teknis produksi dan pengemasan dengan Putu Surya Esti Penida penuh bangga. kosmetika asal Bali, tidak kalah kualitasnya jika
mendatangkan tenaga ahli dari dalam dan luar Peningkatan omzet penjualan sebesar 7-10% dibandingkan produk sejenis asal negara-negara
negeri. Di samping itu, Perkosmi Bali juga aktif memang sangat dimungkinkan. Pasalnya, produk anggota Asean. “ Ketersediaan sumber daya alam
mensosialisasikan berbagai kebijakan pemerintah yang dihasilkan PT Arjuna Yoga Sakti sejak tahun sebagai bahan baku dalam jumlah yang melimpah
terkait produk herbal dan kosmetik kepada 11 2008 yang lalu hingga saat ini, sudah memasuki merupakan faktor unggulan yang memungkinkan
(sebelas) anggotanya yang sebagian besar berlokasi pasar mancanegara. Ekspor ke Jerman, Jepang dan produk lokal mampu bersaing dengan produk sejenis
di kota Denpasar, Bali. Polandia dilakoninya sejak tahun 2008 sampai asal impor, termasuk dari kawasan Asean. Demikian
Menurut penuturan Ida Ayu Putu Surya Esti sekarang. Kedepannya, tambah Ida Ayu Putu Surya pula ketersediaan sumber daya manusia yang
Penida, Wakil Manajer PT Arjuna Yoga Sakti, Esti Penida, meski sudah memasuki pasar ekspor, bisa diandalkan, menyebabkan kualitas dan daya
kemampuan pengusaha kosmetik skala kecil- ia tetap mendambakan bantuan pemerintah untuk saing produk lokal semakin meningkat, sehingga
menengah di Provinsi Bali memang sudah jauh lebih ikut memperluas pasar ekspornya ke negara-negara diharapkan siap bersaing di pasar tunggal Asean,”
baik. Meningkatnya kemampuan produksi diantara lain melalui pameran di luar negeri. Bersamaan ujar Kadek Eka Citrawati ketika berbincang-bincang
para anggota Perkosmi Bali menjadi modal bekerja dengan itu, pelatihan bagi sumber daya manusia bersama majalah Kina di ruang kerjanya belum lama
untuk menghadapi persaingan yang kian tajam pada terkait peningkatan kuantitas dan kualitas produk, ini.
saat diberlakukannya Pasar Tunggal Asean tahun sangat diharapkan dari pemerintah. Ia menambahkan, masuknya produk sejenis dari
2015. Dalam hal produksi sabun herbal dan lulur
misalnya, sebagian besar pengusaha pada umumnya
memanfaatkan bahan baku lokal berupa rempah-
rempah yang banyak ditanam petani. Namun disisi
lain, ia juga tidak menampik fakta bahwa sebagian
besar bahan baku kosmetik masih harus didatangkan
dari luar negeri. Demikian pula sebagian mesin dan
peralatan yang teknologinya tergolong cukup tinggi,
masih harus diimpor.
Menyinggung soal pasar lokal di Bali khususnya
maupun di daerah lain di Indonesia, ia mengaku
sangat bagus. Hal ini ditandai oleh meningkatnya
omzet penjualan para pengusaha kosmetik di Bali.
“Sebagian besar produsen kosmetika Bali memiliki
agen-agen penjualan di kota-kota besar di Indonesia,
sehingga mereka mengetahui trend penjualan
masing-masing. Omzet penjualan rata-rata naik 10
sampai 15% per tahun” katanya.
Melihat kondisi pasar seperti itu, pemasaran
produk anggota Perkosmi di wilayah Bali dan
sekitarnya, berjalan mulus. Produk PT Arjuna Yoga
Sakti sendiri, ungkapnya, seperti sabun, body
butter, body scrub, lulur badan, dan sebagainya,

14 Karya Indonesia Edisi No. 01 2014


Aktualita

luar negeri termasuk negara-negara anggota Asean,


tidak menjadikan sesuatu yang mengkhawatirkan.
Sebab, sejak beberapa tahun yang lalu hingga saat
ini, produk PT Bali Alus, seperti, body mist, body
scrub, body mist, dan lain-lain, telah menembus
pasar Singapura, Jepang dan Jerman.
Meski produk perusahaan yang dipimpinnya
sudah memasuki pasar ekspor, namun bagi wanita
yang satu ini, hal itu tidak menjadikan dirinya cepat
berpuas diri. Upaya menambah pengetahuan
di bidang peningkatan kualitas produk natural
dilakoninya dengan mengikuti pendidikan di
Balanda. Bahkan, sepulangnya dari negeri kincir
angin itu, ia bersama karyawannya, memperoleh
tambahan pengetahuan dari tenaga ahli Belanda
yang berkunjung ke Bali dengan sponsor pemerintah
Belanda. Tidak hanya itu, sebelum memperoleh
bantuan tenaga ahli Belanda, PT Bali Alus juga
mendapat bantuan tenaga ahli dari Perancis.
Menjawab pertanyaan apakah keseluruhan harus higienis, tetapi juga mampu mendorong daya dengan mudah. Sebaliknya, produk pengusaha kecil
produksi PT Bali Alus diarahkan untuk konsumsi beli masyarakat, menjadi persoalan tersendiri yang dan menengah Bali, sulit menembus pasar hotel
ekspor, Kadek Eka Citrawati menjawab, separuh atau perlu diatasi bersama. Selain itu, aspek lain yang berbintang milik asing,” tutur Kadek Eka Citrawati.
50% dari hasil produksinya memang untuk pasar tidak kalah penting yang hingga saat ini menjadi Sementara itu, persaingan produk impor datang dari
ekspor sedangkan sisanya atau 50% memenuhi perhatiannya adalah, rencana penerapan ISO 9001- negara tirai bambu, China. Ia mengatakan, produk
pasar dalam negeri. Dia mengakui, pasar produk 2008, penerapan cara-cara berproduksi yang baik herbal dan produk kosmetik asal China, harganya
herbal dan kosmetik di dalam negeri, termasuk Bali, (good manufacturing process) serta penerapan sedikit lebih murah dibanding produk lokal, namun
tergolong cukup baik. “Peluang pasar lokal yang gugus kendali mutu. dengan kualitas yang tidak sebagus produk lokal.
cukup besar sementara harga jual yang terjangkau Lebih jauh ia menjelaskan, persaingan dagang Walau produk China lebih murah, tambahnya, tapi
masyarakat, mengakibatkan penjualan produk kami di pasar lokal Bali dewasa ini, bukan datang dari bagi masyarakat yang sudah mengetahui kualitas
meningkat dari tahun ke tahun,” ujar Kadek Eka sesama anggota Perkosmi Bali, tetapi datang produk lokal, mereka lebih memilih produk buatan
Citrawati dengan raut wajah penuh ceria. dari produk impor maupun para ekspatriat yang pengusaha kecil-menengah Bali.
Melihat pangsa pasar dalam negeri yang cukup membuka usaha sejenis di Bali. Para ekspatriat Menyinggung upaya perluasan pasar ekspor
menjanjikan dimasa mendatang, dan dikaitkan itu membuka usaha yang sama yang umumnya dimasa mendatang, PT Bali Alus tampaknya telah
dengan pemberlakuan pasar tunggal Asean pada belum didukung aspek legalitas seperti perizinan. memprogramkan keikutsertaan pada pameran
tahun 2015, ia mengajak sesama anggota Perkosmi Mereka memasarkan dagangannya ke hotel- internasional di luar negeri. Sebagai gambaran,
Bali untuk lebih meningkatkan daya saing, sekaligus hotel berbintang di wilayah Bali dan daerah pada bulan April 2014 mendatang, Kadek Eka
penyempurnaan pengemasan. Ia mengakui, sekitarnya, yang dikarenakan kesamaan dalam Citrawati berencana mengikuti pameran kosmetika
persoalan pengemasan yang tidak saja dituntut kewarganegaraan. “Produk ekspatriat itu masuk internasional di Bologna, Italia. Pameran ini sudah
diikuti untuk yang kedua kalinya sejak tahun 2013
yang lalu. Sebelum mengakhiri bincang-bincangnya
bersama majalah Kina, ia menyebut telah melakukan
terobosan baru dalam bentuk memproduksi
kosmetik yang ramah lingkungan. Sabun misalnya,
air buangan sabun bisa dimanfaatkan ulang untuk
keperluan lainnya. “Ini bisa menjadi daya tarik
pasar sekaligus daya saing produk kami dimasa
mendatang, baik di pasar dalam negeri maupun
ekspor” ujar Kadek Eka Citrawati.
Pengusaha kosmetik lainnya yang juga masih
anggota Perkosmi Bali adalah, PT Bali Sari, yang
berdiri sejak tahun 2008. Menurut keterangan
Ni Kadek Dani Erawati, salah seorang pimpinan
perusahaan, pemberlakuan pasar tunggal Asean
pada tahun 2015, di satu sisi memang mengakibatkan
tingkat persaingan yang semakin tajam di pasar
lokal. Tapi disisi lain, pasar tunggal Asean juga
memberi peluang bagi produksi nasional, termasuk
produk herbal dan kosmetik untuk melakukan
kerjasama investasi, memberi peluang lebih besar
untuk memasuki pasar negara-negara Asean.

Karya Indonesia Edisi No. 01 2014 15


Aktualita

Perkosmi of Bali Ready to compete


in Asean Single Market 2015

T
he readiness of Perkosmi Bali, among Bali has become an impotant asset to face the more
One encouraging thing others, is shown by a variety of steps intense competition during the enactment of Asean
is that the Association carried out in the last three years. One of Single Market in 2015. In terms of the production

of Indonesian Cosmetics them is an effort to improve the product


competitiveness, in terms of quality, price and after-
of herbal soaps and scrubs, for examples, most of the
producers have utilized local raw materials namely
Producers (Perkosmi) of sales service. This efforts is done by providing the spices planted by farmers. On the other hand, she
Bali and its 11 members guidance for production technique and packaging also did not dismiss the fact that the majority of

that are mostly small and by inviting experts from domestic as well as from
foreign countries. In addition, Perkosmi Bali has also
cosmetics raw materials still have to be imported from
abroad. Similarly, most of high-tech machineries and
medium scale manufacturers actively disseminated government policies related to equipments have also to be imported.
of cosmetics products have herbal and cosmetics products to 11 (eleven) members With respect to local markets, Bali in particular
that are mostly located in Denpasar, Bali. and elsewhere in Indonesia, she admitted that they are
been prepared to face the According to Ida Ayu Putu Surya Esti Penida, very encouraging. It is characterized by the increase
implementation of ASEAN Vice Manager of PT Arjuna Yoga Sakti, the ability of sales turnover enjoyed by cosmetics producers in
single market in 2015. of small and medium scale cosmetics producers in Bali Bali. “Most of the cosmetics manufacturers in Bali
province has been already much better. The increase have their sales agents in major cities in Indonesia,
of production capacity among members of Perkosmi so that they know the trend of their own sales. The

16 Karya Indonesia Edisi No. 01 2014


Aktualita
Answering the question of whether the overall
average sales turnover has increased by 10 to 15 % per
year,” she said.
By seeing such market conditions, the product
marketing of Perkosmi members in Bali and the
surrounding area has run smoothly. She said that
the products of PT Arjuna Yoga Sakti itself, such
as soaps, body butter, body scrub, and so on, have
not experinced the competition, though the type
of products are the same but the recipes are really
different. “The sales turnover of PT Arjuna Yoga
Sakti that amounted at Rp. 1.2 billion in 2012
increased to Rp 1,224 billion in 2013. For the year
2014, the sales turnover is expected to rise by 7-10%,”
said Ida with full of proud.
The increasing sales turnover by 7-10 % will be
very possible. It is due to the fact that the products of
PT Arjuna Yoga Sakti have entered the global market
since 2008. The export activity to Germany, Japan
and Poland has been carried out since 2008. Going
forward, added Ida, eventhough has been successfully
penetrating the export market, she still expects the
government supports to help expanding the export
market to other countries through exhibitions abroad.
At the same time, the training for human resources
to increase product quality as well as production product of PT. Bali Alus is addressed for export China. She said that herbal and cosmetic products
capacity is also expected from the government. consumption, she explained that a half or 50% of the from China have a slightly cheaper price than local
The optimistic tone related to the readiness to product is for the export markets while the remaining products, but their quality is not as good as local
compete when the implementation of ASEAN single 50% is to meet the local market. She admitted that the products. Although the Chinese products are cheaper
market in 2015 was also expressed by Kadek Eka market potential for herbal and cosmetics products in in price, she added, but for the people who have
Citrawati, an architectural engineer graduated from domestic market, including Bali is quite encouraging. already known the quality of local products, they
the University of Udayana. She -the Directur of PT. “A sizeable local market opportunities coupled with prefer to buy the products produced by small and
Bali Alus- admitted that the herbal and cosmetics affordable prices has led to the increase of our sales medium scale of businesses of Bali.
products from Bali are not inferior in quality compared turnover from year to year,” said Kadek with a face Concerning to the expansion of export market in
to similar herbal products from Asean member full of cheerful. the future, PT. Bali Alus appears to have a plan to
countries. “The abundant availability of natural Seeing the promising domestic market in the be participants in international exhibitions abroad.
resources as raw materials is a major factor for local future, and in accordance with the implementation As an illustration, in April 2014, Kadek plans to
products to be able to compete with similar products of ASEAN single market in 2015, she asked fellow participate in international cosmetics exhibition in
imported, including from Asean region. Similarly, members of Perkosmi Bali to further improve their Bologna, Italy. This exhibition will be the second
the availability of competent human resources could competitiveness, as well as packaging quality. time for her, following her first participation in
improve the local product competitiveness, and it is She acknowledged that in terms of packaging, in 2013 last year. Before closing the interview with
expected to be ready to compete in ASEAN single addition to be hygienic, it must be able to encourage Kina magazine, she mentioned that she has made
market,” explained Kadek Eka Citrawati to Kina people to buy so that it needs to be coped together. a breakthrough in the form of producing cosmetics
magazine in her office recently. Furthermore, other important aspects to be addressed products that are environmentally friendly. The soap,
She added that the entry of foreign similar are the implementation plan of ISO 9001-2008, the for example, its wastewater can be reused for other
products including from ASEAN member countries, implementation of good manufacturing processes, purposes. “It could be market attractiveness as well as
does not need to worry about, because since a few and the implementation of quality control. product competitiveness of our products in the future,
years ago the product of PT Bali Alus such as body She further explained that trade competition both in domestic and export markets,” explained
mist, body scrub, and others has penetrated foreign occuring in local market of Bali recently, is not Kadek.
markets of Singapore, Japan and Germany. between fellow members of Perkosmi Bali, but it Another cosmetic producer who is also the
Although her company’s products have entered comes from imported products as well as expatriates members of the Bali Perkosmi, is PT. Bali Sari which
the export markets, but for this woman, it does opening a similar business in Bali. These expatriates was founded in 2008. According to Ni Kadek Dani
not make her feels satisfied. The effort to increase opening the same business generally has not been Erawati, one of the managers of the company, the
knowledge related to the improvement of natural supported with legal aspects such as business permits. implementation of ASEAN single market in 2015, on
product quality was carried out by taking courses They have marketed their products to the luxury one hand will lead to increasingly sharp competition
in Dutch. Even, after returning from Netherland, hotels in Bali and the surrounding areas by exploiting in the local market. But on the other hand, ASEAN
together with her employees she obtained additional their similarities in citizenship. “The products of single market will also provide opportunities for
knowledges from the Dutch experts who visited Bali expatriates enter easily to the hotels. In contrats, national products, including herbal and cosmetics
with the Dutch government sponsorship. In addition, the products of small and medium entrepreneurs of products to establish investment cooperation, provide
before obtaining additional knowledges from Bali are very difficult to be marketed in luxury hotels more opportunities to enter the market of Asean
Netherlands experts, PT Bali Alus was also received owned by foreigners,” said Kadek. Meanwhile, the countries, and so on.
expert assistance from France. competitor of imported products mainly comes from

Karya Indonesia Edisi No. 01 2014 17


Made in Indonesia

Szava Kosmetik
Produk Kosmetik Sesuai Karakteristik Kulit Indonesia

“Selain itu, semua produk Szava kosmetik dibuat jenis kosmetik seperti vitamin C serum, pemutih tubuh
Pada tahun 2015 nanti, Indonesia
sesuai dengan karakteristik kulit Asia dan Indonesia dan sabun anti jerawat. Ke depan, jenis kosmetik yang
bersama dengan negara-negara khususnya,” katanya. akan diproduksi akan meningkat jumlahnya.
ASEAN lainnya akan menerapkan Agar bisa menghasilkan produk yang sesuai Untuk memasarkan produk Szava kosmetik ke
Masyarakat Ekonomi ASEAN dengan kulit orang Indonesia, perusahaan terlebih konsumen, perusahaan selama ini lebih memilih
dulu melakukan riset dan pengujian di laboratorium. penjualan lewat dunia maya atau internet. Lewat
(MEA/AEC). Dengan adanya MEA, Kegiatan ini dilakukan beberapa tahun dan baru pada dunia maya, saat ini agen-agen Szava kosmetik sudah
Indonesia tidak bisa menutup diri awal 2013, Szava kosmetik dipasarkan kepada publik. menjangkau hampir seluruh provinsi di Indonesia.
bagi masuknya produk impor dari Agus menyatakan, semua produk Szava kosmetik “Seiring dengan perluasan pasar, mulai tahun
telah diformulasi dan telah lulus uji klinis serta 2014 ini kami akan menyasar pasar tradisional dengan
negara-negara di kawasan itu. penelitian intensif dan perbaikan dari uji mikrobiologi membuka sejumlah toko atau outlet kosmetik di
yang sangat canggih dan aman. sejumlah kota, seperti Jakarta dan Bandung,” ujar
Dalam kegiatan produksi, perusahaan juga lebih Agus Susilo.

K
egiatan ekspor-impor produk antar negara mengutamakan bahan baku dari dalam negeri. Dia yakin dengan pemasaran yang lebih gencar
ASEAN akan menjadi lebih mudah. Bahkan, Menurut Agus, sekitar 55 % bahan baku pembuatan serta kualitas produk yang memiliki daya saing tinggi,
untuk produk kosmetik, kemudahan Szava komsetik berasal dari dalam negeri. Sedangkan produk Szava kosmetik akan mampu memenangi
peredaran produk kosmetik antar negara 45 % lainnya masih diimpor dari luar negeri. persaingan di pasar lokal dan bisa menembus pasar
ASEAN sudah lebih maju beberapa tahun. Jika tidak “Bahan baku yang diimpor itu sebagian besar internasional.
bisa diantisipasi, jumlah penduduk Indonesia yang disebabkan belum ada produsen di dalam negeri yang “Saat ini saja, banyak pembeli asing dari beberapa
cukup besar menjadi salah satu pendorong bagi memproduksinya,” paparnya. negara yang sudah menjadi pelanggan kami,” katanya
membanjirnya produk impor. Saat ini, perusahaan baru memproduksi beberapa optimistis.
Terlebih saat ini pertumbuhan ekonomi Indonesia
terus mengalami peningkatan yang berdampak pada
meningkatnya pola konsumsi masyarakat Indonesia.
Untuk mencegah membanjirnya produk impor,
tentunya dibutuhkan produk-produk lokal yang
memiliki daya saing tinggi sehingga bisa menghadapi
produk impor.
Soal daya saing ini, PT Varmed Nutraceutical
meyakini produk kosmetik yang dibuatnya mampu
menandingi produk impor dalam merebut pasar lokal
maupun internasional. Melalui produknya yang Szava
kosmetik, perusahaan berusaha mengembangkan
pasarnya di dalam maupun luar negeri.
“Kami optimis mampu bersaing dengan
produk dari negara-negara ASEAN lainnya karena
produk kosmetik kami memiliki kelebihan tersendiri
dibandingkan produk impor,” ujar Agus Susilo, direktur
perusahaan kosmetik itu.
Menurutnya, produk Szava kosmetik
dikembangkan oleh beberapa spesialis kosmetik dari
berbagai disiplin ilmu dan di bawah kendali dokter.

18 Karya Indonesia Edisi No. 01 2014


Made in Indonesia

The Cosmetics Products Comply for In terms of the competitiveness


problem, PT Varmed Nutraceutical
Indonesian Skin Characteristics is confident that its cosmetic
products are able to compete with
imported products in local and
international markets.

sources. While the remaining 45 % are imported from


abroad.
“The raw materials that are imported largely due
to the absence of domestic manufacturers that produce
them, “he argued.
Currently, the company produces only several types
of cosmetics such as vitamin C serum, body whitening
and anti- acne soaps. Looking ahead, the type of
cosmetics procucts that will be produced will, of course
increase in number.

T
To market Szava cosmetic products to consumers,
hrough its products named Szava Cosmetics,
the company so far has prefered to sell the products
the company seeks to develop its market at
through cyberspace or the internet. Through the
home and abroad.
cyberspace, today Szava cosmetic agents has reached
“We are optimistic to be able to compete
almost all provinces in Indonesia.
with products from other ASEAN countries because our
“Along with the expansion of the market, starting
cosmetic products haveour own superiority compared
in 2014 we will be targeting the traditional market by
to those of imported products, “said Agus Susilo, the
opening a number of stores or cosmetic outlets in some
Director of the company.
cities, such as Jakarta and Bandung, “said Agus Susilo.
According to him, Szava cosmetic product have
He believes by the more intense marketing efforts
been developed by some cosmetic specialists from various
and product quality having high competitiveness, Szava
disciplines and under the control of the doctor. “In
cosmetic products will be able to win the competition in
addition, all of Szava products are made by considering
the local market and can penetrate the international
the skin characteristics of Asian people, and Indonesia
market.
in particular, “he said.
“Currently, many foreign buyers from several
In order to produce the products that comply with
countries have become our customers, “he said
the skin of Indonesian people, the company first did
optimistically.
some researches and tests in the laboratory. This activity
was conducted several years and in early 2013, Szava
cosmetics started to market its product to the public.
Agus stated, all of Szava products have been
informasi | information »
formulated and have passed clinical tests and intensive Szava
research and improvement from microbiological tests Jl. Tebet Mas Indah 2, Blok C No 6 Tebet, Jakarta Selatan
that are highly sophisticated and secure. Telp: 021 7111 3874, SMS: 081383717779
Email: info@szavacosmetics.com
In terms of production process, the company also
https://www.facebook.com/szavacosmetic
priorities domestic raw materials. According to Agus, Website: http://www.szavacosmetics.com/
about 55% of raw materials are obtained from local Twitter: https://twitter.com/SzavaCosmetic

Karya Indonesia Edisi No. 01 2014 19


Made in Indonesia

Best Lady
Pionir Industri Bulu Mata Imitasi
The Pioneer of Faux Eyelash Industry
Karena kualitas produk bulu mata yang dihasilkan
sangat memuaskan, pesanan terhadap produk
tersebut terus meningkat sehingga Budi memutuskan
untuk menfokuskan usaha Best Lady pada produksi
bulu mata imitasi.
Dalam memproduksi bulu mata imitasi, bahan
baku utama yang dibutuhkan adalah benang bulu
mata dan rambut, bisa berupa rambut manusia
atau rambut sintetis. Bahan baku ini sebagian besar
diperoleh dari dalam negeri. “Bahan baku itu diolah
melalui beberapa proses sehingga menjadi bulu mata
imitasi,” ujarnya.
Proses pertama yang dilakukan dalam membuat
bulu mata imitasi adalah mensortir rambut, terutama
rambut manusia. Hanya rambut yang kuat dan tebal
saja yang dipilih. Rambut yang sudah disortir itu
kemudian diberikan obat khusus untuk menghilangkan
kuman serta diluruskan.
Setelah itu, rambut-rambut tersebut dipotong

K
etenaran Purbalingga sebagai produsen bulu
Kota Purbalingga di Jawa Tengah mata imitasi tidak bisa dilepaskan dengan
keberadaan Best Lady, salah satu pionir
sudah lama dikenal sebagai kota
industri bulu mata imitasi di kota tersebut.
produsen bulu mata imitasi. Best Lady didirikan oleh Budi Wibowo pada tahun
Produk-produk bulu mata 1989. “Perusahaan ini didirikan untuk melanjutkan
imitasi dari kota tersebut tidak usaha orang tua saya di bidang itu yang telah tutup,”
hanya beredar di dalam negeri, ujar Budi.
Dengan merekrut kembali 70 karyawan yang dulu
tetapi juga menjangkau pasar
pernah bekerja di perusahaan ayahnya, Budi memulai
internasional. kegiatannya dengan memproduksi rambut imitasi
(wig).Namun tak lama kemudian, banyak pemesanan
The city of Purbalingga, Central
bulu mata imitasi dari berbagai konsumen yang datang
Java, has long been known as a city ke Best Lady.
of faux eyelashes manufacturer. The “Karena permintaan bulu mata imitasi begitu
product offaux eyelashes from this besar dan produsen produk tersebut masih sedikit,
city has not only circulated in the maka kami memutuskan untuk memproduksi bulu
mata imitasi juga guna memenuhi kebutuhan pasar,”
country, but also has reached out to
ujar Budi. Bulu mata imitasi yang diproduksinya diberi
international market. merek Jolly, singkatan dari kata ojo lali atau jangan
lupa.

20 Karya Indonesia Edisi No. 01 2014


Made in Indonesia
sesuai panjang bulu mata yang akan diproduksi lalu
dirangkai dengan benang khusus. Maksimal panjang
bulu mata yang diproduksi Best Lady adalah 15 mm.
Langkah terakhir adalah menyisir bulu mata
imitasi yang sudah jadi itu dengan sisir khusus agar
berbentuk lentik. “Setelah itu, produk dikemas dalam
kemasan khusus dan siap diedarkan,” kata Budi
Dengan proses produksi yang baik, produk bulu
mata imitasi Best Lady banyak disukai konsumen.
Menurut Budi, produk bulu mata imitasinya memiliki
sejumlah keunggulan, seperti produk lebih natural
sehingga konsumen serasa tidak memakai bulu mata
imitasi.
Saat ini, setiap hari Best Lady mampu
memproduksi minimal 6.000 lusin bulu mata imitasi
dan koleksinya sekitar 3000 model. “Model yang
diproduksi disesuaikan dengan permintaan pasar,”
kata Budi.
Untuk memenuhi pesanan pembeli, Budi juga
menjalin kemitraan dengan masyarakat di sekitarnya
di wilayah Purbalingga hingga wilayah Banjarnegara,

T
Wonogiri, Magelang dan Purworejo. Jumlah mitra
he popularity of Purbalingga as The final step is the combing process aiming to
sudah mencapai 155 unit yang menyerap tenaga kerja
a producer faux eyelashes can not be make the final product of faux eyelashes to be shaped
7 – 20 orang setiap unitnya.
Agar kualitas produk yang dihasilkan mitra separated from the existence of the Best tapering with special combs. “Finally, the product is
memenuhi standar, Budi membekali ketrampilan Lady Company, one of the pioneers of packaged and ready to be marketed, “said Budi.
pada mitranya antara lain dengan menjalani pelatihan faux eyelashes industry in the city. With a well production process, Best Lady
terlebih dahulu di perusahaannya. Dalam menjalankan Best Lady was established by Budi Wibowo in products are much favored by consumers. According
pelatihan itu, segala kebutuhan akomodasi peserta 1989. “The company was established to continue my to Budi, faux eyelash product has a number of
ditanggung oleh Best Lady. parents business in this industry that was already advantages, such as much more natural so that
Setelah menjalani pelatihan dan dinilai memiliki closed,“ said Budi. consumers seem not wearing faux eyelashes.
kemampuan yang baik, para mitra itu diberikan mesin By recruiting back 70 workers, the former Today, the production capacity of Best Lady is
dan peralatan serta bahan baku untuk memproduksi
employees of his father’s company, Budi started more than 6,000 dozen of faux eyelashes per day,
bulu mata imitasi yang kemudian dibeli oleh Best
running his business by producing imitation hair with 3000 collection of models. “The model being
Lady untuk dipasarkan ke berbagai daerah, seperti
(wig). Soon after, however, there were many orders of produced is tailored to market demand,” said Budi.
Jakarta, Bandung, Yogyakarta dan Medan. Selain itu,
perusahaan juga secara rutin mengirim pesanan dari faux eyelashes coming from a variety of consumersto To meet the buyer’s order, Budi has also
pihak pembeli asing. Best Lady. established partnerships with the communities in the
“By considering the high demand of faux surrounding areas in Purbalingga, even with those
eyelashes and also the limited number of in Banjarnegara, Solo, Magelang and Purworejo.
manufacturers producing faux eyelashes, so we The number of partners have reached 155 units that
decided to produce faux eyelashes to meet the market absorb workers about 7-20 people per unit.
demand,“ said Budi. The faux eyelashes that are In order to meet the standard quality of the
produced then is given Jolly brand, an abbreviation product received from partners, Budi provides
of the word “ojolali”, meaning ‘do not forget”. skills’ assistance to the partners such as conducts
Due to the quality of the product are very appropriate training in advanve held in Best Lady. In
satisfactory, the order of these products continues to carrying out the training, all the accommodation of
increase and Budi decided Best Lady to focus on the participants arecovered by Best Lady.
production ofeyelashes. After undergoing training and considered
In producing faux eyelashes, the main raw to having good skills, the partners are given the
materials required are thread of eyelashes and hair,it machinery and equipment as well as raw materials
can be real human hairs or synthetic. The raw to produce faux eyelashes which are then purchased
material is mostly obtained from local sources. “The by Best Lady to be marketed to many areas, such
raw material is processed through several steps to be as Jakarta, Bandung, Yogyakarta and Medan. In
the final product of faux eyelashes,” he said. addition, the company regularly also serves the orders
The first step of producing faux eyelashes is the from foreign buyers.
sorting process of hairs, particularly human hair
material. Only the strong and thick hairs are selected.
The selected hairsare then given a specificchemical
material to straighten and eliminate the germs. informasi | information »
The following step, the hairs are cut according to
Best Lady
the length eyelashes that will be produced and then Jalan Bhayangkara Blok J Nomor 19/20 Perum Wirasana
assembled by using special thread. The maximum Indah, Purbalingga, Jawa Tengah
length of faux eyelashes produced by Best Lady is 15 Tel : 0281 6599476, 0281 6599533 Fax : 0281 6599616
mm . Mobile : 08122998998

Karya Indonesia Edisi No. 01 2014 21


Made in Indonesia

PT Industri Jamu Borobudur


Menuju Industri Obat Herbal yang Handal
Towards The Reliable Herbal Medicine Industry
Industri jamu merupakan salah jamu Indonesia pun kini telah berkembang menjadi diantaranya dari kelompok kapsul seperti Emkapsul
satu industri yang paling tua perusahaan jamu dan obat herbal terkemuka di dunia. untuk terlambat bulan; dari kelompok pil Antara lain
di Indonesia serta tumbuh dan Salah satunya adalah PT Industri Jamu Borobudur Darsi untuk membersihkan darah kotor, Sendi untuk
berkembang dari akar budaya asli yang berlokasi di Semarang, Jawa Tengah. pegal linu, Mastin (produk terbaru) yang terbuat dari
Indonesia. PT Industri Jamu Borobudur didirikan pada tahun kulit manggis sebagai antioksidan untuk memelihara
1979 oleh Rahmat Sarwono yang kini menjabat sebagai tubuh dan kesehatan kulit; sedangkan produk krim
The herbal industry is one of the direktur utama perusahaan. Industri jamu yang sudah antara lain Sendi krim.
oldest industries in Indonesia that cukup modern ini pada awalnya merupakan industri Jamu Borobudur dibuat dari bahan baku herbal
has grown and developed from jamu rumahan (home industry), namun dengan modal yang 100% alami. Sekitar 90% dari bahan baku itu
indigenous Indonesian cultural utama keuletan dan kerja keras pemilik perusahaan ini diperoleh dari dalam negeri sendiri, hanya sekitar 10%
roots. mampu mengembangkan usahanya menjadi sebuah saja yang masih harus diimpor karena memang betul-
perusahaan jamu yang handal, modern dan produknya betul belum tersedia di dalam negeri seperti jinten
banyak dikonsumsi masyarakat. Perusahaan yang kini hitam yang masih diimpor dari Turki, dan Sena (sejenis

T
idak hanya itu, industri jamu juga memiliki menjadi salah satu dari lima perusahaan jamu terbesar bahan pelangsing) yang masih diimpor dari India.
struktur industri yang cukup kuat karena di Indonesia ini mampu menghasilkan produk ‘jamu Beberapa fasilitas produksi yang dimiliki Jamu
ditopang oleh ketersediaan sumber bahan Borobudur’ yang kini banyak beredar di pasar domestik Borobudur diantaranya Borobudur Extraction Centre
baku berupa rempah-rempah, tanaman obat maupun ekspor. yang berfungsi memproduksi ekstrak-ekstrak herbal
dan sumber plasma nutfah lainnya. Joko Kawiyanto, farmasis PT Industri Jamu yang terstandard. Fasilitas yang didirikan pada
Dengan sejarah budaya dan perkembangan Borobudur mengatakan perusahaan jamu yang satu tahun 2005 ini telah mendapatkan sertifikasi Cara
industri jamu nasional yang cukup panjang, maka ini kini memiliki lebih dari 60 jenis produk jamu yang Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB) dari
sudah selayaknya jika Indonesia menjadi negara yang sudah dipasarkan baik di dalam maupun luar negeri. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
paling terkemuka di dunia dalam pengembangan Secara umum produk jamu Borobudur dikelompokkan Fasilitas produksi lainnya yang dimiliki
industri jamu dan obat herbal. Perkembangan ke arah dalam tiga kelimpok utama, yaitu Kapsul, Pil dan Jamu Borobudur adalah fasilitas penelitian dan
itu kini sudah mulai tampak. Sejumlah perusahaan Krim. Beberapa produk unggulan Jamu Borobudur pengembangan (R&D), fasilitas pengendalian mutu

22 Karya Indonesia Edisi No. 01 2014


Made in Indonesia

(cream for joints).


Borobudur herbal is made of fully 100% natural
herbs raw material. About 90 % of the required
raw materials are obtained domestically, and only
about 10 % are still to be imported because of their
unavailability in home country such as black cumin
that is still imported from Turkey, and Sena (a kind
of slimming ingredients) that is still imported from
India.
There are some production facilities owned by the
company, one of them is Borobudur Extraction Centre
that functions to producing standardized herbal
extracts. This facility established in 2005 has gained
certification of The Good Practice for Trasditional
Medicine Manufacturing Process from Food and
Drug Supervisory Agency (BPOM).
Facilities are Research and Development (R &
D), Quality Control, Quality Assurance, Milling and
Product Packaging.
The extraction facility processes raw materials in
such a way to be concentrate. Concentrate produced by

F
the extraction facility is mainly used as the main raw
(Quality Control), fasilitas pengawasan mutu (Quality urthermore, the herbal industry also has material for producing herbal medicine in capsules
Assurance), fasilitas penggilingan dan fasilitas a strong industrial structure supported by form. Meanwhile, the milling facility produces raw
pengemasan produk. the availability of raw materials in the material for manufacturing herbal medicine in pills
Fasilitas ekstraksi mengolah bahan baku form of spices, medicinal plants and other form. The extraction and milling facilities each has a
sedemikian rupa hingga menjadi konsentrat. germplasm sources. production capacity of 50 tons per month.
Konsentrat yang dihasilkan dari fasilitas ekstraksi With a long history of culture and development Approximately 80% of Borobudur herbal products
umumnya digunakan sebagai bahan baku utama untuk of national herbal industry, Indonesia is rightly to is circulated in domestic market, and the remaining
pembuatan jamu dalam bentuk kapsul. Sementara itu, become the leading country in the development of 20 % is exported to various countries such as Russia,
fasilitas penggilingan menghasilkan bahan baku untuk herbal medicine in the world. The progress to that Malaysia, Singapore, Hong Kong, Japan and several
pembuatan jamu dalam bentuk pil. Fasilitas ekstraksi direction has already started to appear. A number of European countries. The exports to Russia has been
dan fasilitas penggilingan memiliki kapasitas produksi Indonesian herbal companies have now grown into conducted regularly since 1995 with an average
mencapai 50 ton per bulan. leading herbal medicine companies in the world. One volume of 1 million bottles per year. The product
Sekitar 80% produk jamu Borobudur dipasarkan of them is PT. Industri Jamu Borobudur located in exported to Russia is “Keling”, a herbal medicine to
di dalam negeri, dan sisanya 20% diekspor ke berbagai Semarang, Central Java. break kidney stones as well as kidney healthy care. The
negara seperti ke Rusia, Malaysia, Singapura, Hong PT. Industri Jamu Borobudur was established product exported is without a label/brand because the
Kong, Jepang dan beberapa negara Eropa. Ekspor in 1979 by Rahmat Sarwono who is now in charge product will be registered in Russia with the certain
ke Rusia dilakukan secara reguler sejak tahun 1995 as president of the company. This quite modern brand by the importing company.
dengan volume rata-rata 1 juta botol per tahun. Produk herbal or “Jamu” producer formerly was a herbal Some of Borobudur herbal products that have
yang diekspor ke Rusia adalah “Keling”, jamu untuk home industry, but with tenacity and hard work of been widely known among consumers are Emkapsul
menghancurkan batu ginjal dan untuk kesehatan the owner, this company has been able to expand its for late menstruate period, Sendi capsule for stiff joints
ginjal. Produk tersebut diekspor tanpa label/merek business into a reliable and modern herbal medicine or rheumatic, Sendi cream for stiff joints or rheumatic
karena di Rusia produk tersebut diregistrasi lagi dan company and its products have been widely consumed but in cream form (liniment), Darsi (in capsule and
diberi merek oleh perusahaan pengimpor. by the public. The company that is now as one of the pill) for dirty blood and acne, Mastin (one of current
Beberapa produk jamu Borobudur yang kini sudah five largest herbal companies in Indonesian produces popular products marketed since 2007) that is made of
banyak dikenal konsumen diantaranya Emkapsul “jamu” and herbal medicine with ‘Jamu Borobudur’ the skin of mangosteen as antioxidants for skin care.
untuk terlambat bulan, Sendi kapsul untuk pegal linu, brand circulating in both domestic and export markets. The Borobudur herbal products such as Mastin,
Sendi krim untuk pegal linu tapi dalam sediaan krim Joko Kawiyanto, a pharmacist of PT. Industri Babylon, Tulak, Niran, and Kenis have now
(obat gosok), Darsi (dalam sediaan kapsul dan pil) Jamu Borobudur said that the company produces more gained recognition and certification from BPOM as
untuk darah kotor dan jerawat, Mastin (salah satu than 60 herbal products marketed in both domestic standardized herbal medicines. These five products are
produk yang sedang popular dewasa ini diedarkan and abroad. In general, Borobudur herbal products are one level above the herbal medicinal products due to
sejak tahun 2007) antioksidan terbuat dari kulit grouped into three main categories, namely capsules, their passing from preclinical tests.
manggis untuk perawatan kulit. pills and cream. Some of Borobudur superior products
Beberapa produk jamu produksi Jamu Borobudur are as follows: in the capssule category is Emkapsul informasi | information »
seperti Mastin, Bilon, Tulak, Niran, dan Kenis kini for late menstrual period, in the pills category are
sudah mendapatkan pengakuan dan sertifikasi dari Darsi for cleaning up dirty blood, Sendi for rheumatic PT Industri Jamu Borobudur
Jl. Madukoro Blok A No. 26, Semarang 50141, Jawa Tengah
BPOM sebagai obat herbal terstandar. Kelima produk pains, Mastin (the newest product) made of the skin of
Telp. +62-24-7606888, Fax. +62-24-7605553
tersebut satu tingkat di atas produk jamu karena sudah mangosteen as antioxidants for the healthy body and email: office@borobudurherbal.com.
lolos uji praklinis. skin care, and in the cream category is Sendi Krim

Karya Indonesia Edisi No. 01 2014 23


Made in Indonesia

Tas Dowa
PRODUKSI LOKAL, KUALITAS GLOBAL

Siapa takut ? Itulah jawaban awal yang dilontarkan Delia Murwihartini, pemilik
usaha tas rajut wanita Dowa ketika reporter Majalah KINA menanyakan kesiapan
bersaing dengan produk sejenis asal impor saat diberlakukannya pasar bebas
Asean pada tahun 2015 mendatang.

L
alu, menjawab pertanyaan selanjutnya memesan dalam jumlah yang sangat banyak,” ujar dengan produk sejenis asal impor, namun kami tetap
mengapa tidak takut? Dengan nada optimis Delia Murwihartini, dengan wajah penuh sumringah. melakukan pengembangan produk dari tahun ke
Delia Murwihartini mengaku ada beberapa Dengan pertimbangan seperti itu, tambahnya, tahun, ” ungkap Delia Murwihartini kepada reporter
hal yang membuat dirinya dan karyawan PT kemampuan produksi dan kualitas produk tas Dowa majalah KINA ketika ditemui ditempat kerjanya,
Dowa Hanandy Utama, produsen tas rajut bermerek kian bertambah baik. Dia menambahkan, pada tahun Godean, Yogyakarta, belum lama ini.
Dowa, Yogyakarta, begitu percaya diri menatap 2008, produksi tas Dowa masih 30-an jenis. Tetapi Menjawab pertanyaan latar belakang mengapa
pasar masa depan yang penuh persaingan. Tidak pada tahun 2013 ini, produksinya sudah memilih tas wanita sebagai ladang bisnisnya, Delia
saja persaingan impor produk sejenis di pasar lokal, jauh meningkat menjadi 100-an Murwihartini (52) jebolan Fakultas Ilmu Sosial dan
tetapi juga persaingan di pasar global termasuk pasar jenis dengan kapasitas Ilmu Politik Universitas Gajah Mada tahun 1986,
negara anggota Asean. produksi per bulan mengatakan bahwa peluang usaha tas rajut wanita
Pertama, lanjut Delia Murwihartini, perusahaan mencapai 5 0 . 0 0 0 di Yogyakarta masih cukup terbuka. Sebab, bisnis tas
yang dipimpinnya sudah memiliki pengalaman di piece. ” Meski sudah wanita di Yogyakarta pada umumnya menggunakan
pasar global. Hal tersebut dibuktikannya sejak tahun dirasakan bahan baku kulit dan bahan penunjang lainnya dari
1989 sampai sekarang, tas dowa sudah memasuki mampu bersaing tumbuh-tumbuhan. Di samping itu, tambahnya,
pasar Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa. tas wanita bisa dikatakan merupakan suatu
Artinya, lanjut Delia, tas rajut Dowa yang dihasilkannya kebutuhan bagi kaum wanita di Indonesia maupun
sudah bisa diterima masyarakat global terutama di mancanegara. Demikian pula, ketersediaan bahan
Amerika Serikat dan negara-negara Eropa. Ketiga, baku lokal dalam jumlah yang besar, didukung oleh
tambahnya, kualitas bahan baku dan jahitan yang banyaknya pengrajin yang memiliki skil.” Kesemuanya
terbilang prima dan keempat, desain tas rajut itu menjadi latar belakang mengapa saya memilih
Dowa dari tahun ke tahun selalu mengikuti ladang bisnis tas rajut wanita. Satu hal
trend pasar global, dengan mengacu pada yang paling mendasar mengapa memilih
Italia sebagai negara produsen tas wanita lahan bisnis ini adalah, sejak duduk di
terkenal di dunia. Kelima, sumber daya bangku kuliah dulu saya bercita-cita ingin
manusia yang dipunyai PT Dowa Hanandy membuka lapangan kerja bagi masyarakat
Utama, cukup banyak dan memiliki kompetensi kota Yogyakarta dan sekitarnya, ” ujar Delia
dibidangnya. Dewasa ini tercatat sekitar 700 Murwihartini.
orang yang bekerja sebagai tenaga perajut, Potensi masyarakat yang berketerampilan
penjahit, dan sebagainya, hingga tim kreatif yang dan cukup bisa diandalkan, namun belum
bertugas memperoduksi desain dan warna yang dimanfaatkan secara optimal perlu dicarikan
sedang laku di pasar lokal maupun pasar global. solusinya dengan menyalurkan kemampuan
” Jumlah tersebut belum termasuk 1000 orang mereka dalam berproduksi, kata Delia
mitra kerja di luar kota Yogyakarta, seperti Bantul, Murwihartini, melengkapi jawaban yang ia
Kulonprogo, Jember, Bali, Temanggung, dan Garut. kemukakan sebelumnya.
Mitra kerja tersebut dimanfaatkan ketika konsumen

24 Karya Indonesia Edisi No. 01 2014


Made in Indonesia

THE LOCAL PRODUCT WITH GLOBAL QUALITY


Waterford, and Garut. The partners are required when
Who is scared? That is the early answer orders exceed in house production capacity, “said Delia
said by Delia Murwihartini, women the Murwihartini, with a face full of happy.
business owners of Dowa knitting bag With such considerations, she added, the production
when KINA magazine reporters asking capability and product quality of Dowa hanbag has
the readiness to compete with similar continously increased. She further explained that in 2008,
products imported when Asean Free Dowa’s products amounted only about 30 types. But in
Trade in 2015 will apply soon. 2013, the products increased significantly, up to 100 types
with the production capacity of 50,000 pieces per month.
“Eventhough we have felt able to compete with similar
products imported, but we have kept carrying out product
development from year to year, “said her to Kina reporters at

T
her work place, in Godean, Yogyakarta, recently.
hen, when being asked the next question of why
Answering the question about the reason of choosing
she is not scared? With the optimism tone she
women handbags as her business fileld, Delia Murwihartini,
admitted that there are some reasons causing
the 52 year-old woman graduated from the Faculty of Social
her and PT Dowa Hanandy, manufacturer of
and Political Sciences, Gadjah Mada University in 1986,
knitting bag with Dowa brand, Yogyakarta, feel so confident
said that the business opportunities of women knitting
to face the very tight market competition in the future. Very
handbags in Yogyakarta knitting is still widely open since
intense competition will be not amongst similar products
women handbags are the essential need for for women in
imported in the local market, but also competition in global
Indonesia and as well as globally. The woman hanbag itself
markets including the markets of Asean member countries.
uses leather raw material and other supporting materials
First, she further explained, her company has already
from vegetation. In addition, the abundant availability of
experienced in the global market. It has been demonstrated
local raw materials that are supported by large number of
since 1989 that Dowa bag has entered the U.S. market and
skill craftsmen will be one of jey success factor in woman
some European countries, meaning that the products of
handbag industry. “All of them are the considerations of
Dowa have already been acceptable globally, especially in
why I choose woman knitting handbag business. One of the
the United States and European countries.
most fundamental reason of choosing this business field is
She added, the quality of raw materials and stitching is that since studying in my college I had a dream to open up
excelent and fourth, the design of Dowa knitting bag always jobs for the people of Yogyakarta city and the surrounding,
follows global market trennd, with reference to Italy as the “said Delia Murwihartini.
most famous country producing ladies handbag in the world.
The potential of people having skills and dependable,
Fifth, PT Dowa Hanandy Utama employes lots of workers
but have not been optimally empowered needs to find the
with high competence in this field. Nowadays there are about
solution by exploiting their skills in production, said Delia
700 people working as knitters, tailors, and so forth, and also
Murwihartini, completing the answer she said earlier.
a creative team that produce the designs and
colors that are desirable in local market
as well as globally. “Those amount
of workers does not include 1,000
people as partners outside
Yogyakarta, such as Bantul,
Kulon Progo, Jember, Bali,

informasi | information »
Tas Dowa
Jalan Godean Km. 7 Sidomoyo Yogyakarta, Indonesia
Tel : (62) 274 6497555 Fax : (62) 274 6497373
SMS : (62) 81 125 8821
www.dowa@dowabag.com

Karya Indonesia Edisi No. 01 2014 25


Made in Indonesia

Kenes Yogya
Mengembangkan Usaha Lewat Promosi
Develops The Business Through Promotion
bisnis pakaian anak-anak, Herlina Dyah Wijayanti membuka usaha pakaian jadi, khususnya pakaian
KenesYogya yang memproduksi yang akrab dipanggil Nina, mengungkapkan beberapa anak-anak, pada Nopember tahun 2010. Lebih jauh
khusus pakaian anak-anak bisa alasan. Pertama, lanjut Nina, ia sangat menyukai Nina sang pemilik usaha mengisahkan, sebelum
digolongkan ke dalam usaha dunia anak-anak. Kedua, bisnis pakaian anak- membuka bisnis pakaian anak-anak ini, ia bekerja
yang cukup berkembang di pasar anak di pasar Yogyakarta belum banyak diminati pada salah satu hotel terkenal berbintang lima yang
lokal maupun mancanegara. produsen atau pedagang lainnya. Sebagai ilustrasi, ada di kota Yogyakarta. ”Mengingat keinginannya
tambah Nina, bisnis pakaian orang dewasa cukup yang cukup besar untuk membuka usaha sendiri, saya
banyak digeluti orang di pasar Yogyakarta. ” Bisnis mengundurkan diri dari pekerjaan sebagai staf hotel
pakaian orang dewasa ini lebih ketat persaingannya yang membidangi masalah hukum, ujarnya kepada

P
enggolongan usaha seperti itu memang ketimbang pakaian anak-anak,” ujar Nina ketika majalah KINA.
cukup beralasan, mengingat usaha yang ditemui reporter majalah KINA di Show-roomnya di Ketika memulai usaha, lanjut Nina, produksi
baru berdiri pada Nopember 2010 itu, saat jalan Laksda Adi Sucipto nomor 59 Yogyakarta, belum Kenes Yogya masih sangat terbatas, baik jenis
ini sudah cukup dikenal masyarakat kota lama ini. Alasan ketiga, keinginannya untuk memberi maupun jumlahnya. Namun, berkat ketekunan, kerja
Yogyakarta dan kota-kota besar lainnya di Indonesia, lapangan kerja bagi masyarakat diseputar tempat keras dan kesungguhan untuk mengembangkan
seperti Jakarta dan Bali. Di Yogyakarta sendiri, tinggalnya, Gang Satria, Muja-Muju, Umbulharjo, Kenes Yogya, usaha yang ditekuninya itu secara
Kenes Yogya, memiliki beberapa outlet yang ramai Yogyakarta yang sudah mempunyai keterampilan bertahap menunjukan kemajuan yang cukup berarti.
dikunjungi pembeli. Demikian pula Jakarta dan Bali, dibidang jahit menjahit. Kemajuan tersebut ditandai oleh keberhasilannya
Kenes Yogya hadir ditengah-tengah masyarakat di Dengan pertimbangan tersebut, ibu dua anak dalam membuka pasar baru, lewat penciptaan jenis
kedua kota besar tersebut. ini yang juga jebolan Fakultas Hukum Universitas dan jumlah produksi yang semakin banyak.
Menjawab pertanyaan latar belakang memilih Gajah Mada Tahun 1999, berketetapan hati untuk Membuka pasar baru bagi produk Kenes Yogya
diawali dari cabang pemasaran di Bali. ”Ketika itu,
wisatawan asal Australia menyambangi outlet Kenes
Yogya. Setelah beberapa saat memperhatikan produk
Kenes Yogya, wisatawan itu pun langsung membeli
pakaian dalam berbagai jenis,” tutur Nina dengan
wajah sumringah. Yang lebih menggembirakan lagi,
tambah Nina, pembeli asal Australia itu sampai saat
ini menjadi pelanggan tetap Kenes Yogya. Usaha
lain yang ditempuh sang pemilik Kenes Yogya untuk
memperluas pasar baik di dalam maupun di luar
negeri diwujudkan dalam bentuk aktifitas mengikuti
pameran. Tercatat pameran di dalam negeri yang
pernah diikutinya yakni Inacraft pada tahun 2012 dan
Indonesia Fashion Week pada tahun 2012 dan 2013.
Dalam pada itu, pameran bertaraf internasional di
Thailand, juga tidak luput dari perhatian Nina. Pada
tahun 2013 ini, Kenes Yogya tampil pada pameran di
Australia, ungkap Nina penuh bangga.
Menyinggung persoalan desain, Nina mengaku
banyak melakukan percobaan sendiri dengan
memodifikasi desain yang diperolehnya lewat internet.
” Desain Kenes Yogya tidak mencontoh begitu saja

26 Karya Indonesia Edisi No. 01 2014


Made in Indonesia

desain yang ada di internet ataupun majalah, tetapi


memadukannya dengan karya sendiri. Tidak jarang
desain karya sendiri justru banyak diminati konsumen,
ujar Nina. Ia menambahkan, dalam sebulan Kenes
Yogya bisa menghasilkan sedikitnya 15 desain baru
yang diperoleh lewat pengembangan inovasi dirinya
bersama karyawan yang membidangi urusan desain.
Ketika ditanyakan siapa saja pesaing produk
sejenis asal luar negeri di pasar Yogyakarta, Nina
menyebut China. Menurut pengamatannya, produk
sejenis asal China bisa ditemui dengan mudah di
pasar-pasar Yogyakarta dan daerah sekitarnya.
”Meski begitu, saya tidak terlalu mengkhawatirkan
kehadiran produk China di pasar lokal, mengingat
kualitas, bahan baku dan desain Kenes Yogya
lebih bagus ketimbang produk China,” ujar Nina.
Selain persaingan pasar, Kenes Yogya juga masih
dihadapkan pada masalah sulitnya mencari tenaga
penjahit. Pasalnya, calon tenaga kerja yang ada lebih
menyukai bekerja sebagai sales promotion girl atau
menjadi pelayan toko di pusat perbelanjaan di kota
Yogyakarta.

KenesYogya which specializes in


producing children’s clothing can
be classified into a well-developed
business both in local and foreign
markets.

I
t is quite reasonable, considering the company children’s clothing, in November 2010. Nina further work. Often her own design is even more attractive
established up in November 2010 has now told, before opening the children’s clothing business, to customers, said Nina. She added, in a month
been been well recognized by the public she worked in one of the famous five-star hotel in KenesYogya produces at least 15 new designs drawn
of Yogyakarta and other major cities in Yogyakarta .” Due to my strong desire to run my own through the innovation process carried out by her
Indonesia such as Jakarta and Bali. In Yogyakarta business, I decided to resign from my previous job as together with the employees who are responsible for
itself, KenesYogyahas own several outlets that are a hotel staff responsible in legal issues, she explained the design.
crowded with shoppers. As in Jakarta and Bali, to Kina magazine. When asked who are the competitors with similar
Kenes Yogya presents amongst the people in these big Open up new markets for the products of products from abroad in Yogyakarta market, Nina
cities permanently or temporary. Kenes Yogya was started from Marketing branch mentioned China. According to her observations, the
Answering the questions about the reason in Bali. “At that time, an Australian tourist visited similar products from China can be found easily in
of choosing the business of children’s clothing, KenesYogya outlet. After a few moments noticed the Yogtakarta and the surrounding areas. “Even so, I
HerlinaDyahWijaya who is fondly called Nina, products, she immediately bought clothes in various am not too worried about the presence of Chinese
revealed several reasons. First, she liked the world types, “said Nina with a happy face. Even more products in the local market, considering the quality,
of children. Second, children’s clothing business in surprisingly, added Nina, until now she has been a materials and design of KenesYogyaare better than
Yogyakarta market has not attracted manufacturers regular customer of KenesYogya. Another effort taken Chinese products” said Nina. In addition to market
or traders yet. As an illustration, added Nina, by the owner of KenesYogya to expand the market competition, KenesYogya also faces the problem in
adult’s clothing business has attracted a lot of both at home and abroad is carried out through term of seeking the tailors. The reason is the existing
business players in Yogyakarta. “Adult’s clothing the participation in exhibitions. The exhibitionsin labor candidates preferto work as sales promotion
businesshas faced more competitors than that of which Kenes Yogya participated are the Inacraft girls or shop assistants in the shopping center in
children’s clothing, “ Nina said when was met by in 2012 and Indonesia Fashion Week in 2012 and Yogyakarta.
reportersof Kina Magazine ather showroom on Jln 2013. Meanwhile the international exhibition in
LaksdaAdisuciptoNo, 58 Yogyakarta, recently. The Thailand did not go unnoticed by Nina. In 2013, the
third reason is the desire to provide the jobs for people KenesYogya appeared on the exhibition in Australia,
around her residence, Gang Satria, Muja - Muju, Nina said proudly. informasi | information »
Umbulharjo,Yogyakarta that have already hadthe As far as the problems of design is concerned,
skills in sewing. Nina admitted that she has carried out so many
Kenes Jogja
Gang Satria UH 2/1112 RT.30 RW.10 Mujamuju
With those considerations, the mother of two experiments by modifying the design obtained from Umbulharjo Yogyakarta 55165
children who also graduated from the Faculty of the Internet. “The designof KenesYogyadoes not Telp.0274-373572
Law, University of Gajah Madain 1999 has been just imitate the existing designs on the internet or Fax.0274-379112
committed to runapparelbusiness, in particular for magazines, but she combinesthrm with her own

Karya Indonesia Edisi No. 01 2014 27


Made in Indonesia

Pia Legong
mendengarnya,” katanya mengenang. Pernyataan
seorang manajer supermarket tersebut, ia jadikan
cambuk sebagai motivasi dirinya untuk lebih baik lagi
dalam membuat dan mengemas pia bikinannya.
Ia menegaskan, Pia Legong merupakan usaha
yang dirintis melalui jerih payah, usaha, dan kerja
keras yang dibuat sendiri oleh pemiliknya setiap hari
secara handmade (buatan tangan) dan dalam kondisi
fresh from the oven. Karena itulah jumlah produksi Pia
Legong sangat terbatas. “Setiap hari, saya bangun
pukul 03.00 pagi untuk meracik adonan pia hingga
2 jam. Kemudian, pukul 05.00 saat karyawan saya
sudah bangun, mereka melanjutkan untuk mengolah
Laris Karena Idealis adonan saya hingga matang. Setelah itu, pukul 07.00
mulai packing dan jam 09.00 sudah siap dijual. Itulah
awalnya membuka usaha didapat dari sang bunda yang saya lakukan setiap hari bersama isteri dan
Pia Legong kini menjadi
dengan alasan untuk menikah.“Saat itu, saya minta beberapa karyawan,” tuturnya. Saat ini, Pia Legong
fenomenal. Tidak hanya terkenal
uang sebanyak Rp 150 juta, yang alasannya Rp. 100 diproduksi sebanyak 500 kotak atau 4000 pia setiap
karena rasanya, tetapi juga juta untuk menikah dan Rp. 50 juta untuk buka usaha, hari, karena 1 kotak diisi dengan 8 pia.
proses mendapatkannya. Pembeli tetapi yang saya lakukan sebaliknya yaitu Rp. 100 juta Mungkin itu yang mengakibatkan terjadinya
diharuskan antri bahkan pesan untuk modal usaha. Saat itu, saya langsung sewa ruko antrian dan dibatasinya jumlah pembelian, dimana
jauh hari agar bisa membawa selama dua tahun yang harga sewanya Rp 40 juta per jumlah pesanan yang kian banyak tidak sebanding
oleh-oleh panganan asal Bali tahun, dan 20 juta sisanya digunakan untuk membeli dengan jumlah produksi yang terbatas karena
tersebut. bahan kue dan peralatannya. Jadi, pada Agustus masih dibuat sendiri oleh pemiliknya. “Antrian dan
2006 itu, saya menentukan dua moment penting, pembatasan itu terjadi mengalir saja, bukan sebuah
yaitu menjalani hidup baru bersama isteri saya dan strategi bisnis. Sebenarnya, kalau tidak dibatasi,
menjalani bisnis baru membuat kue pia. Semuanya orang bisa saja beli langsung 100 kotak dan jualan di
dari nol,” katanya menegaskan. depan ruko. Saya tahu, di luar ruko banyak para calo
Memang tidak semulus yang dibayangkannya, ia yang dibayar untuk ikut antrian. Makanya saya siasati
katakan, awalnya membuat kue pia didapat dari resep dengan pasangtulisan besar di depan ruko bahwa Pia
sang bunda, kemudian diutak-atik sendiri dengan Legongtidak buka cabang, hal itu untuk menjamin
mengubah komposisi bahan dan cara pembuatannya kualitas, rasa, dan masa kadaluarsa,” katanya seraya
hingga menemukan formula yang tepat. Kini ia piawai tertawa.
membuat kue pia. Mungkin inilah yang disebut buah Hentje termasuk seorang idealis dan kreatif. Ia
jatuh tak jauh dari pohonnya. Pepatah lama yang selalu berupaya untuk melakukan inovasi bisnisnya.
mengatakan bahwa talenta anak tak beda jauh dari Dimulai dari menemukan formula untuk adonan
orangtuanya. pia andalannya hingga penciptaan
“Ada pengalaman pahit ketika saya memulai design kemasan
bisnis kue pia ini, pada saat pertama kali menitip yang saat
penjualan ke supermarket besar di Nusa Dua, Bali. ini telah
Saat itu, saya ingat, saya titip kue pada hari kamis banyak ditiru.
dan diajak ketemuan oleh seorang manajer pada “Saya sendiri

P
ia Legong merupakan panganan tradisional hari sabtu-nya
yang sedang fenomenal di Pulau Dewata. untuk evaluasi kue
Nama Legong sendiri diambil dari sebuah pia saya. Orang
tarian Bali, yang bermakna pada keluwesan itu mengatakan,
gerak penarinya. Dari sekian banyak merek kue pia kalau kue pia
yang dijual, Pia Legong kini paling banyak diburu para saya terlalu besar,
pelancong karena rasanya legit dan gurih. Setidaknya mahal, dan nggak
itu yang kerap diungkapkan para pelanggannya. Pia enak. Saat itulah
Legong memiliki varian rasa, antara lain rasa cokelat, saya merasa down
keju, dan kacang hijau.
Uniknya, pelanggan hanya boleh membeli dua
kotak Pia Legong per orang. Maka itu disarankan,
sebaiknya pelanggan memesan dari jauh hari melalui
telepon atau email sehingga tidak perlu ikut antrian
dan dipastikan membawa Pia Legong sesuai jumlah
atau rasa yang diinginkan, karena si pelayan tidak
akan memenuhi permintaan pelanggan yang pesan
untuk esok hari melainkan minimal tiga hari kemudian.
Hentje pemilik usaha pia ini menceritakan, modal

28 Karya Indonesia Edisi No. 01 2014


Made in Indonesia

yang membuat design kotak Pia Legong, termasuk has many flavor variants, including chocolate, cheese, not comparable with the production capacity. “The
pemilihan gradasi warnanya. Saat itu saya sering and green beans. queueing and restricted orders happens naturally, it
keluar masuk percetakan untuk mencari warna Interestingly, for the customersin queueingmay is not an intended business strategy. Actually, if not
yang sesuai keinginan saya. Prosesnya itu sampai buy Pia Legong only for two boxes per person. Thus, deliberately limited, one could buy 100 boxes and
6 bulan. Selain itu, foto model penari yang ada di it is suggested that customers are better to order more selling them directly in front of the shop. I know
kotak merupakan hasil foto saya dari camera poket. than three days in advance by phone or email so there are many brokers outside the shop who are
Penarinya orang asli Ubud. Semua sudah saya that they don’t need to queue to buy the appropriate paid to join the queue. Therefore, I made trade off
daftarkan hak kekayaan intelektualnya. Makanya amount of Pia Legong with desired flavors. by installing a large board in front of my shophouse
ketika banyak orang yang meniru, saya sangat He further explained that the initial capital with announcement that Pia Legong does not open
kecewa karena mereka tidak bisa menghargai karya was obtained from his mother with the reason to get any branches, to ensure quality, flavor, and expired
orang lain, tetapi saya sedikit bangga karena menjadi married. “At that time, I asked my mother for money time of the product,”he said while laughing.
trendsetter,” ungkapnya. as much as Rp 150 million, in which Rp. 100 million Hentje is an idealistic and creative person. He
Dalam upaya menyiasati meningkatnya for married and the remaining Rp. 50 million to open always strives to innovate his business. He started
permintaan, ia sempat menaikkan harga Pia Legong a new business. But what I did was in the opposite, the innovation process from the finding of the very
dari Rp. 50 ribu menjadi Rp. 70 ribu per kotak, yang Rp. 100 million for the initial venture capital. At reliable formula for the dough of pia to the creation
harapannya dapat mengurangi jumlah pemesanan. that time, I immediately rented a shop for two years of packaging design that has been widely imitated. “
Namun sebaliknya, permintaan malah tambah with the rent price of Rp. 40 million per year, and the I makedesign of Pia Legong box by myself, including
banyak. Bahkan, Hentje mengatakan, pelanggannya ramaining Rp. 20 million was used to purchase the the selection of color combination. At that time I often
ada yang sudah pesan untuk bulan Juni 2014. cake raw materials and required equipments. Thus, went out printing shopsto looking for the appropriate
“Itu artinya saya didoakan oleh pelanggan bisa in August 2006, I decided two very important things, color as I want. The process took up to 6 months. In
umur panjang sampai Juni 2014,” katanya sambil namely starting a new family life with my wife and addition, the photo of dancer model in the box is the
tersenyum. Ia menambahkan, fenomenal Pia Legong starting to run a new business of making and selling result of my photos from the pocket camera, and the
terjadi hanya dari mulut ke mulut pelanggan, bukan pia cake. Everything started from the scratch,” he dancer model is a native girl of Ubud. I have already
dari promosi besar yang dilakukannya. stressed . registered my products to get intellectual property
Hentje meyakini, seiring dengan banyaknya It was not as easy as expected, he said. At first, rights. Therefore when others have imitated my
kompetitor, jika Pia Legong masih tercipta dari he made pia cakesby using her mother recipes, then products, I feel very disappointed since they could not
buah tangannya akan tetap berdiri tegak karena he experimented to modify the composition of the appreciate the work of others, but I feel a little proud
memiliki daya saing yang tinggi. “Karena jiwa saya materials and the production process until he found for being a trendsetter,”he said.
sudah menyatu dalam adonan pia yang saya buat the best formula. Now he has been already competent In order to anticipate the increasing demand,
selama ini,” tegasnya. Ia pun merelakan, Pia Legong in making pia cakes. Perhaps it is what so called he ever raised the price of Pia Legong from Rp.
hanya akan menjadi legenda pada suatu saat karena the fruit falls not far from the tree, as the hereditary 50 thousand to Rp. 70 thousand per box, in the
pemiliknya telah meninggal dunia. “Obsesi saya proverb that the children’s talents are not much hope to reduce the number of orders. But on the
saat ini adalah membuat yayasan sosial yang dapat different with their parents. contrary, instead of decrease, the demand even grows
menampung banyak orang karena saya ingin berbagi “There was a bitter experience when I started significantly. Hence, he said that there are customers
rezeki kepada mereka,mengingat masa lalu sayayang running this business as I firstly entrsuted my pia who order for the delivery of June 2014. “It might
pahit,” pungkasnya seraya menutup perbincangan cake for sale to a large supermarket in Nusa Dua, meanthey pray for me to having a long life, at least
dengan kami. Semoga kisah Hentje tersebut menjadi Bali. At that time, I still remembered, I put my pia up to June 2014, “he said with smile. He added,
inspirasi yang positif bagi Anda. cake on Thursday and I was invited by a manager to instead of doing a big promotion, the popularity of
meet on Saturday to evaluate the progress of my pia Pia Legong has been obtained simply from word of
cake. The manager said that my pia cake was too big, mouth of customers.
To be bestseller because expensive, and the taste was awful. I really felt down Hentje also believe, along with the increase
of Idealistic to hear it,”he recalled. That statement on his pia cake number of competitors, as long as Pia Legong is
was made as a whip to motivatehim to be better in produced from his hands it will remain standing
making and packing his pia cake. upright due to its high competitiveness. “Because my
Pia Legong has now been a He stresses that Pia Legong is a business that was soul has been already united in the dough of pia that
phenomenal. Not only for its pioneered through hard work, efforts, and produced I have made so far,” he said. He also asquiesce, Pia
yummytaste, butalso the process by himselfas the owner(a handmade product) and in Legong wouldeventually bea legend at some pointas
to get it. The buyers are required fresh condition from the oven. That is why the product its owner pass away. “My current obsession is making
to queueto buy it, even they have of Pia Legong are limited in quantities. “Every day, a charitable foundation that can accommodate a
to order far in advance to bring a I wake up at 3:00 in the morning to prepare the lot of people because I want to share sustenance to
typical bali comestible as a gift. dough of pia for about 2 hours. Then, at 05.00 as the them, considering my past of bitterness,”he ended
employee awake, they continue to process the dough the explanation while closing the interview with us.
Hopefully the story of Hentje would become a positive

P
of pia until finished. After that, starting at 07.00 they
ia Legong is a phenomenal traditional start packaging process, and at 09.00 the Pia Legong inspiration for the readers.
comestible in Bali island. The name will be ready for sale. That is what I do every day
Legong itself is taken from a Balinese with my wife and employees,”he said. Currently, Pia informasi | information »
dance, meaning the flexibility of motion Legong producesabout 500 boxes or 4000 piece of pia
Pia Legong
of the dancers. Of many brands of pia comestibles cake per day, because one box contains 8 piece of pia. Jl. By Pass Ngurah Rai, Ruko Kuta Megah 15/LKuta-Bali
which are marketed, Pia Legong is the most widely It could be that this condition results the queue Telp.0361-7898777
hunted by travelers because of its sweet and savory for customers so that the number of buyers should be email: info@pialegong.com
taste, as oftenly expressed by customers. Pia Legong deliberately limited since the amount of orders might website: www.pialegong.com

Karya Indonesia Edisi No. 01 2014 29


Se8
Made in Indonesia

Membidik Laba
Keripik Singkong
Pelaku usaha kudapan keripik
singkong tak terhitung banyak nya
di negeri ini. Selain telah menjadi
camilan favorit di masyarakat, para
pelaku Industri Kecil dan Menengah
(IKM) tertarik dengan laba yang
diperoleh dari berjualan keripik
singkong.

peralatannya, dia sanggup membuat keripik


singkong tersebut,” kata Suhardi.
Setelah alat produksi dan bahan baku siap, tepat
tanggal 10 Januari 2010 Suhardi mulai berproduksi di
sisa lahan sebesar 68 meter persegi yang terletak
di belakang restorannya. Dia juga mengkreasi
keripik singkong dalam berbagai varian rasa seperti
barbekyu, keju, manis strawberry, manis jeruk, dan
lainnya.
Di bulan pertama Suhardi bisa menjual 150
kilogram keripik singkong, hanya dengan satu orang
karyawan. Lama-kelamaan usahanya berkembang.
Keripik singkong bermerk “Se8” (baca: Selapan) saat
ini dapat terjual hingga 1.000 kg setiap bulannya.
Kata Suhardi, kini usahanya dapat meraup omzet
Rp 45 juta per bulan dan mempekerjakan karyawan
sebanyak delapan orang. “Tenaga kerjanya diambil
dari warga sekitar rumah. Ini supaya orang-orang di
kampungsaya, Selapan, bisa bekerja dan mendapat
penghasilan, ” imbuhnya.
Supaya bisnis camilannya kian berkibar, bapak
tiga anak itu rajin mengikuti berbagai pelatihan usaha
seperti kursus wirausaha, seminar, dan kelas khusus
yang memberi edukasi cara memasarkan produk.
Salah satu bank BUMN terbesar pernah memberikan
workshop Wirausaha Mandiri kepadanya lantaran
Keripik Se8 terpilih sebagai salah satu 20 IKM
terbaik dalam ajang tersebut dan berhak mendapat
pendampingan usaha selama enam bulan.

T
Suhardi bilang, Sriwijaya Exhibition yang
engok saja cerita sukses keripik singkong yatim yang rutin disantuninya setiap bulan. Setelah diadakan di Plasa Pameran Kemenperin, Jakarta,
asal Bandung bermerk Maicih yang konon memperkenalkan diri, sang ibu lantas meminjam awal April 2013, merupakan kali pertama dia ikut
beromzet Rp 4 miliar sebulan. Tak heran uang sebesar Rp 500 ribu untuk keperluan hidupnya. serta dalam pameran yang menggelar produk-produk
bermunculan sentra-sentra produksi “Mungkin ibu itu berpikir saya ini orang kaya unggulan daerah Sumatera Selatan. “Kedepan, saya
potongan singkong tipis yang digoreng renyah ini di karena sering menyantuni anak yatim, makanya dia akan sering ikut pameran seperti ini,” ujarnya.
berbagai wilayah Indonesia, terutama di pulauJawa. meminjam duit ke saya. Padahal saya kalau sedekah Ditambahkan, keikutsertaannya dalam
Suhardi Rahmaan (43) juga pernah mendengar cumaRp 10 ribu - Rp 20 ribu. Tetapi, setelah berdiskusi pameran merupakan peran dari Dinas Perindustrian
bahwa orang yang berbisnis keripik singkong dengan istri, kami lalu meminjamkan uang tersebut,” Perdagangan (Disperindag) Kota Palembang yang
bisa menghasilkan pendapatan miliaran rupiah ucap Suhardi. ingin mengangkat produk keripik singkong asal Bumi
setiap bulan. Namun CEO CV Pantimberitu tak Tiga hari kemudian, alih-alih membayar uang Sriwijaya agar dapat bertaji di daerah lain. “Cita-
pernah berpikir untuk mencobanya. Diatetap focus yang dipinjamnya, wanita tersebut meminta cita saya bahkan masuk ke pasar internasional,”
menggeluti usahanya yakni mengelola Restoran pekerjaan ke Suhardi untuk membayar hutang. tegasnya.
Ayam Kampung, Bebek, & Burung di Jl Gubernur Suhardi menolak karena khawatir tidak mampu Berkat Disperindag Kota Palembang pula, kata
Hasan Bastari, Jakabaring Sport City, Palembang, membayar gajinya. Saat itu, kondisi keuangannya dia lagi, pada pertengahan Maret tahun ini keripik
Sumatera Selatan. masih belum stabil. singkong buatannya mendapat rekomendasi untuk
Namun, semua itu berubah ketika pada suatu Wanita tersebut lalu menawarkan keahliannya mengisi kebutuhan camilan di hotel-hotel yang
hari seorang perempuan parubaya mendatanginya. yaitu membuat keripik singkong olahan dalam ada di Palembang. Saat ini keripik merek Se8 baru
Wanita itu mengaku sebagai ibu dari tiga orang anak kemasan siap jual. “Asalkan disiapkan semua memasok keripik untuk dua hotel di Palembang yaitu

30 Karya Indonesia Edisi No. 01 2014


Made in Indonesia

Hotel Sintesa Peninsula dan Duta Hotel.


Suhardi menilai kinerja pemerintah daerah Targetting Profits of Cassava Chips
dalam pembinaan IKM di Palembang cukup baik.
Sayang, bantuan dan pembinaan yang diberikan oleh
pemerintah kurang dimanfaatkan secara maksimal.
Dia mencontohkan, ada beberapa IKM yang
with “Se8” brand (read : Selapan) is now able to sell
menerima bantuan peralatan produksi namun tidak Business players of cassava chips up to 1,000 kg per month.
digunakan secara maksimal. “Kalau ternyata alat itu snack are innumerable in this Suhardi said, now his business can reach a
menganggur, lebih baik pemerintah menarik bantuan turnover of Rp 45 million per month and employs 8
country. In addition to becoming
tersebut untuk diberikan ke IKM lain,” ujarnya. workers. “The workersare recruited from people around
Ada juga IKM yang enggan menggunakan
a favorite snack in the community
the house to help them getting the job and earning the
peralatan produksi bantuan pemerintah karena , many Small and Medium income, “he added.
kecanggihan alat tersebut. “Kata dia, sayang alat Enterprises ( SMEs ) are interested In order to push the rapid growing of his business,
sebagus ini kalau kotor dan dipakai untuk produksi,” in the profits derived from selling the father of three children regularly attends various
ucapnya sambil menutup pembicaraan dengan cassava chips. business training such as entrepreneurship, seminars,
tersenyum.
and special classes that educate how to market the
product. One of the biggest state-owned banks ever
provided self- entrepreneurial workshops since Se8
chips was selected as one of the 20 best SMEs in that
event and was entitled to receive business assistance for
six months.
He said, Sriwijaya Exhibition held by the
Ministry of Industryat Exhibition Plaza on early
April 2013 in Jakarta is the first time he participated in
the exhibition which promoted superior products from
South Sumatra region. “Going forward, I would like
to oftenly participate in exhibitions, “he said.
He added, his participation in the exhibition was
due the support of the Industry and Trade Agency
of Palembang city aiming to uplift cassava chips
products produced by the people of Sriwijaya area to be
competitive in other regions. “Even my mission is able
to compete in international market, “he explained.
Thanks Disperindag Palembang anyway , he said
again, in mid-March of this year homemade cassava
chips got a recommendation to fill the need for a snack
at the existing hotels in Palembang. When the chips
this woman then borrowed Rp 500 thousand for the brand new SE8 supplying chips for two hotels in
purposes of her life. Palembang, namely Synthesis Peninsula Hotel and
“Maybe she thinks that I am a rich man since Ambassador Hotel.
I often give donations to orphan so she borrowed Suhardi assess the performance of local
the money to me. Whereas I give alms only Rp 10 governments in the development of SMEs in
thousand - Rp 20 thousand for a month. However, Palembang pretty good. Unfortunately, the help and
guidance provided by the government is not fully

J
after discussing with my wife, then we agreed to lend
ust see the success stories of cassava chips from the money, “said Suhardi. utilized.
Bandung with Maicih brand, which has sales Three days later, instead of repaying the debts, the He pointed out, there are some SMEs that receive
more than Rp 4 billion a month. Not surprising woman asked for the work to Suhardi to pay debts. aid equipment production but not used to its full
that so many production centers of thin slices Suhardi refused for the reason of not be able to pay potential. “If it turns out that the tools are unemployed,
of fried crispy cassava have emerged in various parts of the salary since his financial condition was in trouble. the government is better withdraw such assistance to be
Indonesia , particularly in Java. The woman then offered her skills of making given to other SMEs,“ he said.
Suhardi Rahman (43) has also understood that processed cassava chips in packs ready for sale. “As all There are also SMEs are reluctant to use
one running cassava chips business could generate the equipments are prepared she promises to be able to government aid production equipment because of the
billions of dollars of income in a month. But the CEO make the cassava chips, “said Suhardi. sophistication of the tool. “He said, unfortunately this
of CV Pantimber has never thought to try. He has As production equipments and raw materials were good tool if dirty and used for production“ he said,
consistently focused his efforts to manage the Kampung well prepared, starting on January 10, 2010 Suhardi closing the conversation with a smile.
Chicken, Duck & Bird Restaurant in Jl Gubernur began to produce the cassava chips in the rest of his 68
Hasan Bastari, Jakabaring Sport City, Palembang, square meters land located behind his restaurant. He informasi | information »
South Sumatra. also adds creations in various flavors such as barbecue,
However, all things changed when a middle-aged cheese, strawberry, orange, and others. CV PANTIMBER
Jl. Gubernur Hasan Bastari No. 3295, Jakabaring Sport
woman visited him. The woman introduced herself as In the first month Suhardi was able to sell 150
City, Palembang, Sumatera Selatan 30251
a mother of three orphaned children routinely given kilograms of cassava chips, with only one employee. Telp: (0711) 519 000
donationsevery month. After introducing herself, Over time his business has grown. The Cassava chips Email: suhardirahmaan@yahoo.co.id

Karya Indonesia Edisi No. 01 2014 31


Made in Indonesia

Radio Kayu Magno


Produk Lokal yang Menembus Pasar Internasional
The Local Product Penetrating International Markets

R
adio Magno dikenal unik karena seluruh yang dilakukannya adalah membuat desain. Desain dijual ke luar negeri dan hanya 5% yang dipasarkan di
bodinya terbuat dari kayu sehingga dibuat dengan memasukkan unsur filosofi yang bisa dalam negeri.
dinamakan radio kayu Magno. Yang membuat pemilik radio memiliki hubungan personal Sejumlah penghargaan internsional juga telah
membanggakan, radio tersebut merupakan dengan radio tersebut. diraih radio kayu Magno, misalnya menjadi pemenang
hasil karya seorang putra Indonesia. Setelah desain dibuat, barulah dia menetapkan Good Design Award 2008 di Jepang untuk kategori
Adalah Singgih Susilo Kartono, pria setengah jenis kayu serta mengolahnya menjadi bodi radio Innovation/Pioneering & Experimental Design dan
baya asal Temanggung, Jawa Tengah, yang bersama tersebut. Kayu-kayu itu antara lain mengalami proses pada 19 Maret 2009 memenangkan Brit Insurance
dengan sejumlah pekerjanya memproduksi radio pemilihan, pemotongan dan pengeringan serta Design Award 2009 untuk kategori produk .
Magno tersebut. penghalusan dan pengecatan. Selain itu, radio kayu Magno juga masuk nominasi
Menurut Singgih, ketertarikannya untuk terjun ke “Kayu yang kami gunakan haruslah memiliki untuk Grand Awards untuk Desain for Asia Award
industri radio kayu tak terlepas dari tugas akhir yang kepadatan yang cukup serta tingkat kekeringan yang yang digelar di Hongkong.
dibuatnya ketika kuliah di Institut Teknologi Bandung sedang, tidak terlalu kering atau basah,” kata pria
(ITB) di tahun 1997. Ketika itu, desain radio kayu setengah baya ini.
yang menjadi tugas akhir kuliahnya ini memenangi Setidaknya ada empat
Internasioal Design Resauce Award 1997 di Seattle, tipe radio kayu Magno
Amerika Serikat. yang diproduksinya, yakni
“Ketika itu radio yang saya buat masih prototype. tipe mikro, tipe igono,
Komponen radio berasal dari radio yang sudah jadi,” tipe kubu dan tipe rekto.
ujarnya. Setiap tipe dibuat dengan
Setelah lulus kuliah dan sempat bekerja di sebuah bentuk dan jenis kayu yang
perusahaan, akhirnya pada tahun 2005 Singgih benar- berbeda. Radio-radio itu
benar merealisasikan desain yang pernah dibuatnya dijualnya dengan kisaran
di masa kuliah itu menjadi produk nyata berupa radio harga Rp750 ribu hingga
kayu dengan nama Magno. Rp2 juta per unit.
Singgih memilih menggunakan kayu sebagai bodi Melalui bengkel
radio karena suara yang dihasilkan dari radio dengan kerjanya yang dinamakan
bodi terbuat dari kayu jauh lebih baik dibandingkan Piranti Work, yang terletak
suara yang dihasilkan radio dengan bodi yang terbuat di kawasan Temanggung,
dari bahan non kayu. Jawa Tengah, setiap
Sebelum melakukan produksi, Singgih terlebih bulan Singgih mampu
dulu melakukan persiapan secara matang. Misalnya, memproduksi minimal 300
dia sadar agar produksinya bisa berjalan lancar, radio kayu Magno berbagai
pasokan bahan baku harus diutamakan, Karena itu tipe.
dia menjalin kemitraan dengan sebuah perusahaan Karena kreatifitas dan
radio terkenal di dalam negeri untuk mendapatkan keunikan produknya, masyarakat
pasokan komponen radio. Sedangkan untuk bodinya, internasional banyak menyukai
dia mendapatkan pasokan kayu dari sejumlah radio kayu Magno. Permintaan
pemasok di dalam negeri. yang datang dari mancanegara
“Adapun kayu yang saya gunakan untuk bodi radio cukup besar sehingga membuat Singgih lebih banyak
adalah kayu pinus, mahoni, sengon, dan sonokeling, mengekspor produknya ketimbang menjualnya di
yang diperolah dari dalam negeri,” paparnya. pasar dalam negeri.
Dalam memproduksi radio kayu, langkah pertama Dia memperkirakan sekitar 95 % produknya

32 Karya Indonesia Edisi No. 01 2014


Made in Indonesia

M
agno Radio is recognized as a into the real products called Magno wooden radio. in a month Singgih is able to produce at least 300
unique product since all of the He chooses to use wood as the body material of units of Magno wooden radio for various types.
body is made of wood so that it is the radio because the sound produced by the radio Because the product is very creative and unique,
called Magno wooden radio. It is with a body made of wood is much better than the so many foreign customers favor Magno wooden
proudly because this radio is the work of Indonesian sound produced by a radio with a body made of other radio. The demand coming from foreign countries
people. materials. has significantly high so that the products are mostly
Singgih Susilo Kartono – a middle-aged man Before carrying out the production process, exported and only small portion that are sold in
from Temanggung, Central Java – with a number of the carefully preparation is taken into account. For domestic market.
workers has successfully produced the Magno radio. example, he fully understands that supply of raw He estimates that about 95 % of the products are
According to Singgih, the interest to run a materials should be prioritized to make sure that the exported and only 5 % are marketed locally.
business in wooden radio industry can not be production process will run smoothly. Therefore he A number of international awards have also
separated from his final project when he studied at the has established a partnership arrangement with a been received by Magno wooden radio, such as, to
Institute of Technology Bandung (ITB ) in 1997. At leading radio company in the country to get a supply be the winner of the Good Design Award 2008 in
that time, his wooden radio design as the final project of the radio components. As for the body, he has been Japan for the category of Innovation/Pioneering &
in the college won the International Design Resauce supplied by a number of local suppliers. Experimental Design and also on March 19, 2009 it
Award 1997 in Seattle, USA. “The woods I use for the body of radio are pine won the Brit Insurance Design Award 2009 for the
“At that time, the wooden radio that I made was wood, mahogany, sengon, and rosewood, which can Product category.
still a prototype. The components of radio was taken be easily obtained locally” he said. In addition, the Magno wooden radio was also
from the existing radio,” he said. In producing wooden radio, the first step to do is nominated for the Grand Awards for Design for Asia
After graduating from ITB and having creating design. The design is made by incorporating Award held in Hong Kong.
experienced working at a company, finally in 2005 the elements of philosophy leading the owner of radio
he decided to realize his radio design made in the past to have personal relationship with the radio.
Once the design is created, then type of wood is
choosen and the wood is further processed to
be the body of radio. The wood processing
is started from selecting, cutting
and drying and then smoothing
and painting.
“The wood we use must
contain sufficient density and
moderate drought level, not too
dry or wet, “ said the middle-aged
man, Singgih.
There are at least four types of
Magno wooden radio that are produced, i.e
micro type, igono type, kubu type and recto
type. Each type is made with the different informasi | information »
model as well as different type of wood.
These Radios are sold at a price range from Radio Kayu Magno
Krajan I RT 02/07 DesaKandangan, Temanggung, Jawa
Rp750 thousand to Rp 2 million per unit.
Tengah, Indonesia, 56281
Through his workshop named Piranti Fax/Telepon : 62 293 4900895 Handphone : 081328701214
Work located in Temanggung, Central Java, Email :info@magno-design.com

Karya Indonesia Edisi No. 01 2014 33


Made in Indonesia

Sentra Produksi Gerabah


di Pulau Lombok
Kerajinan gerabah asal Banyumulek tetap memesona. Berkat kerja
keras semua pihak dalam mengembangkan desain dan meningkatkan
kualitas, produk gerabah dari pulau Lombok digemari pencinta seni di
mancanegara.

T
angan perempuan berusia sekitar 30 tahun Provinsi NTB kerap memberi bantuan pembinaan dan
itu sedang sibuk membentuk tanah liat pelatihan kepada sekitar 5.000 perajin setempat. Tim
menjadi adonan berbentuk bola. Dia lantas ahli dari luar negeri pun didatangkan supaya desain
memipihkan adonan, mencetaknya, dan gerabah tidak monoton.
mengeringkan di bawah sinar matahari. Semua Hasilnya cukup memuaskan. Kualitas gerabah
itu dilakukannya tanpa bicara sepatah kata pun. Banyumulek dapat diandalkan karena punya
“Ini salah satu perajin kami. Dia penyandang tuna kandungan pasir kuarsa dan kaolin yang cukup tinggi.
rungu,” kata Ketua Yayasan Kesejahteraan Sosial dan Selain itu produk gerabah sudah dapat mengikuti
Pemberdayaan Perempuan Al Mubarok, Hajah Nurul selera konsumen luar negeri, dan dilengkapi dengan
Aini, memperkenalkan salah satu perajin gerabah di sertifikat non toxic sehingga aman dipakai sebagai
Desa Banyumulek, Kecamatan Kediri, Lombok Barat, tempat menyajikan makanan.
Nusa Tenggara Barat (NTB). “Kerjasama dengan Disperindag tak hanya dalam
Desa Banyumulek merupakan sentra pembuatan membuat produk gerabah Banyumulek berseni dan
gerabah khas Lombok. Semua berkat sentuhan berdaya saing tinggi melalui program pemberdayaan,
tangan Nurul yang aktif melakukan pembinaan pelatihan, dan pendidikan bagi perajin. Kami juga
kaum perempuan untuk meningkatkan taraf hidup bekerjasama dalam hal pemasaran, baik untuk
perekonomian masyarakat setempat. kebutuhan dalam negeri maupun ekspor,” ujarnya.
Belakangan, setelah kerajinan gerabah terbukti Peran Sektor Pariwisata
dapat menjadi penyokong perekonomian keluarga, Menurut mantan istri Kepala Desa Banyumulek
para pria di daerah tersebut ikut-ikutan menggeluti itu, tingginya jumlah wisatawan yang berkunjung ke
bisnis yang cukup gurih ini. “Banyak laki-laki yang alih NTB turut berkontribusi dalam mendongkrak kerajinan
profesi menjadi perajin gerabah,” imbuhnya. tangan asal Banyumulek. Memang, gerabah Lombok
Tak pelak, sebagian halaman depan rumah sempat dikira produk dari daerah Bali. Setelah para
penduduk Banyumulek rata-rata diubah menjadi turis menyambangi sentra produksinya, barulah
ruang kerja untuk menghasilkan produk gerabah mereka paham bahwa sebenarnya kerajinan gerabah
dengan beragam bentuk, ukuran dan motif etnik, yang itu berasal dari Lombok.
memiliki ciri khas budaya lokal. “Akhirnya mereka langsung pesan kesini. Produk
Membuat kaum lelaki mau mengerjakan gerabah gerabah dari daerah ini sudah dikirim ke kota-kota
bukanlah pekerjaan mudah. Pasalnya, di awal 90-an, besar di Indonesia seperti Jakarta, Medan, Surabaya,
pria enggan melakukan kerajinan gerabah karena termasuk ke berbagai wilayah Bali.
dianggap hal itu adalah pekerjaan perempuan. “Para Untuk luar negeri, pembeli asal Amerika Serikat,
pria takut dibilang banci,” kata wanita pemilik gerai Spanyol, Jepang, dan Korea yang yang paling sering
seni di wilayah Kemang, Jakarta, itu sambil tersenyum. meminta dikirimi barang,” jelasnya.
Perjuangannya selama hampir satu dekade dalam Nurul menjelaskan, hasil kerajinan gerabah juga
mengubah pemikiran itu akhirnya membuahkan hasil. dipajang di Pasar Seni Banyumulek yang berdiri pada
Dengan pendekatan dan pendampingan secara tahun 1997 dengan dukungan dari Pemerintah dan diminati pengunjung adalah tempat minum tradisional
personal, para lelaki kini tak lagi mencibir pekerjaan Dinas terkait. Di lokasi tersebut pengunjung juga bisa yang dipatok seharga Rp 70 ribu sampai Rp 100 ribu per
itu. Boleh jadi, perubahan cara pandang tersebut juga menyaksikan langsung proses pembuatan gerabah set, tergantung ukurannya.
lantaran kerajinan gerabah dapat membuat dapur Lombok sekaligus diperkenankan untuk belajar Sentra kerajinan gerabah Banyumulek juga
tetap mengebul. membuatnya. memiliki situs gerabahlombok.com supaya tetap
Untuk menjaga mutu produk, Nurul tak bosan Produk-produk yang terpampang di Pasar Seni dapat menjalin hubungan dengan pelanggan dan
mengingatkan perajin agar mengerjakan produk diantaranya wadah buah, teko, asbak, tempat lilin, calon pembeli dari luar negeri. Di situs tersebut peminat
berdaya saing tinggi. Untung saja, dia tidak sendirian. hiasan dinding dan berbagai bentuk lainnya. Untuk gerabah bisa berkomunikasi dan melakukan transaksi
Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) harga kisarannya Rp 12 ribu - Rp 300 ribu. Yang paling lewat internet.

34 Karya Indonesia Edisi No. 01 2014


Made in Indonesia

Banyumulek is a center for producing Lombok through the program of empowerment, training and
pottery. It can not be separated from the help of Nurul, education for the artisans. We also conduct partnership
in which she has actively conducted the training for in marketing, both for domestic market and export,
women to improve economic standard of living of local “she added.
community. The Role of Tourism Sector
Later, after the pottery has proved to be a proponent According to the former wife of Banyumulek
of family economy, the men in that region has also Village Head, the high number of tourists visiting the
taken part in pottery business that is quite passionate. NTB have contributed to boosting the Banyumulek
“Many men have been already over the profession to handicrafts. Indeed, Banyumulek pottery was ever
become potters,” she added. thought to be the product of Bali. After the tourists
Inevitably, part of the front yard of Banyumulek visiting the production center, then they are convinced
people mosly is converted to be a workspace to produce that it’s really pottery from Lombok.
pottery with a variety of shapes, sizes and ethnic motifs “Thereafter, they make the order directly to

The Pottery containing the characteristic of local culture.


To persuade a man to be a potter is not an easy
work. In the early 90’s, a man was still reluctant to
Lombok. The Banyumulek pottery has been delivered
to major cities in Indonesia such as Jakarta, Medan,
Surabaya, including to various regions in Bali Island.
Production Center be a potter because it is considered as women’s work.
“Being a potter could make him felt embarrased since
For overseas buyers, the consumers from the United
States, Spain, Japan, and Korea are the most frequent

in Lombok Island he could be assumed as a sissy, “said the woman who


owns an art store in Kemang, Jakarta, with smiling.
buyers ordering to be delivered Lombok pottery, “she
explained.
The struggle for nearly a decade to change this She explained, the products are also displayed
perspective was finally paid off. With a personal at Banyumulek Art Market, which was established
Banyumulek pottery remains
approach and mentoring, the man is no longer sneer in 1997 with the support from the Government and
fascinating. Due to the hard work of that job. Perhaps, such a shift in perspective was also related Agencies. At this place visitors can also watch
all parties in developing the design because pottery can significantly support their family the process of producing the pottery and are allowed
and improving the product quality, economic. to try making pottery by themselves.
the pottery products of Lombok To maintain the product quality, Nurul continously The products displayd at the Art Market including
Island are fancied by International reminds the artisans to produce competitive products. plate for fruit, teapots, ashtrays, candle holders, wall
art lovers. Fortunately, she is not alone. The Trade and Industry hangings and others. In terms of price, They are sold at
Agency of NTB has often provided supports through price range from Rp. 12 thousand to Rp 300 thousand.
coaching training to approximately 5,000 local The most desirable product is traditional drink cans
artisans. A team of design experts from abroad has that cost at Rp 70 thousand to Rp 100 thousand per
set, depending on the size.

T
been so that the designs of pottery design are not
he hand of a approximately 30 years old monotonous. Banyumulek pottery centers also has its own
woman are was busy to shape the clay into The results have been quite satisfactory. The website, named www.gerabahlombok.com to keep
a ball-shaped dough. She then flattens the Quality of Banyumulek pottery is reliable since it has communication with customers and prospective buyers
dough, moulds it, and dries it up under quite high quartz sand and kaolin content. In addition, from abroad. Through this website, the prospective
the sun. All of activities is done without saying even the pottery products have been able to follow the tastes buyers of pottery can communicate and conduct
a word. “She is one of our artisans. She is a deaf,” of foreign consumers, and equipped with a certificate transactions via the Internet.
said The Chairman of the Foundation for Social of non-toxic so that it is safe to use as a plate for serving
Welfare and Women’s Empowerment Al Mubarok, foods.
Hajah Nurul Aini, while introducing a potter of “The cooperation with the Department of Industry
informasi | information »
Banyumulek, Kediri Sub District, West Lombok, and Trade is not only for producing Banyumulek Sentra Produksi Gerabah
West Nusa Tenggara (NTB). pottery products with artful and highly competitive Desa Banyumulek, Kec.Kediri. Lombok Barat - NTB.

Karya Indonesia Edisi No. 01 2014 35


Made in Indonesia

Cendera Mata Primitive


dari Tanah Sasak
Wilayah Rungkang Jangkuk menjadi
sentra pengrajin cukli di Lombok,
Nusa Tenggara Barat. Produk
cukli dari daerah tersebut telah
menembus pasar mancanegara.

pengrajin di wilayah tersebut. Namun untuk bahan


baku kerang cukli mesti didatangkan dari luar daerah
seperti Sulawesi atau Flores.
Minimnya pasokan kerang disebabkan makin
banyak orang yang berburu kerang. “Harga kerang
cukli utuh bisa mencapai Rp 50 ribu per buah,”
ujarnya.
Ditambahkannya, lebih dari 1.000 orang perajin
cukli di Sayang Sayang memiliki tantangan yang
sama yakni kekurangan pasokan kerang cukli. Di saat
pesanan sedang membludak, tantangan ini cukup
mengganggu kelancaran usaha. “Pemerintah sudah
turun tangan membantu persoalan ini,” imbuhnya.
Rara menambahkan, Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kota Mataram telah memberikan
bimbingan kepada perajin terutama dalam hal
kualitas, motif dan manajemen, sehingga produk
kerajinan cukli tetap diminati oleh masyarakat luar
negeri.

L
ombok Primitive. Begitulah para wisatawan, terkesan antik dan tradisional memang banyak “Kami semua ini pengrajin secara turun temurun.
baik lokal maupun mancanegara menyebut disukai konsumen, khususnya para turis luar negeri Kalau soal desain kadang tidak sesuai dengan
kerajinan cukli asal Lombok, Nusa Tenggara seperti Turki, Arab Saudi, Jepang, Korea, dan Spanyol. keinginan konsumen luar negeri, makanya Dinas
Barat. Cukli merupakan kerajinan dengan Tak ayal, para turis asing itu datang ke gerai dan Perindag memberikan bimbingan kepada para
desain tradisional yang terbuat dari kayu dan kulit membeli kerajinan cukli untuk dibawa pulang ke pengrajin disini,” ujarnya.
kerang mutiara. Bentuknya bermacam-macam, dari negaranya. Di Kota Mataram banyak terdapat sentra
furnitur, bingkai foto, cermin, kotak haji, topeng kayu, “Dulu turis asal Australia juga sering datang kerajinan yang dilakukan secara turun temurun
hiasan dinding, hingga papan catur. kesini. Tapi sekarang sudah tidak ada karena seperti sentra kerajinan perak di Kamasan, emas dan
Pusat kerajinan cukli terletak di wilayah peraturan tentang produk kayu semakin ketat di mutiara di Sekarbela sementara sentra kerajinan
Rungkang Jangkuk, Kelurahan Sayang-Sayang, negara mereka. Daripada kena masalah di bandara tahu dan tempe di Kekalik.
sekitar empat kilometer dari pusat Kota Mataram gara-gara gelang kayu cukli, kata mereka lebih baik Sentra-sentra kerajinan tersebut banyak
menuju ke arah timur. Di sepanjang jalan bertebaran tidak beli,” ujarnya. dikunjungi pembeli terutama para wisatawan baik
art shop milik penduduk, salah satunya Rara Art & Di samping ruang pajang Rara Artshop terdapat asing maupun domestik yang datang berbelanja
Antique Shop, milik Ahmad Fauzi. tempat produksi kerajinan cukli berukuran tiga kali untuk cendera mata.
Di ruangan berukuran sekitar enam meter kali 10 sembilan meter persegi. Ada sekitar empat orang berugak (tempat duduk khas Sasak), pintu,
meter persegi, terdapat berbagai produk kerajinan lelaki bertubuh tegap memahat kayu mahoni jendela, kontak antik ataupun benda lainnya. Ketika
khas Lombok tersebut. Soal harga, satu set sofa berkualitas tinggi untuk dijadikan furnitur. barang-barang zaman dahulu sulit ditemui di wilayah
lengkap dipatok Rp 7-21 juta, peti kotak kayu dihargai “Kami punya pengrajin sebanyak 27 orang, Nusa Tenggara Barat, mereka ramai-ramai beralih
Rp 900 ribu-1,25 juta, sepasang topeng tradisional sembilan lelaki dan sisanya perempuan. Kebetulan usaha menjadi pengrajin cukli.
Rp 250 ribu, dan satu set papan catur Rp 1,3 juta. para pengrajin perempuan kalau hari Minggu Ternyata kerajinan cukli tersebut menyedot
“Satu set meja makan harganya Rp 12,5 juta semuanya libur,” ujar Sri Muawanah, adik kandung perhatian para wisatawan asing yang datang ke
sudah termasuk ongkos kirim ke pulau Jawa, dari pemilik yang menemani keponakannya menjaga Tanah Sasak. Wisatawan menilai kerajinan cukli ini
termasuk Jakarta,” ujar Rara Febrianti (20), putri gerai. memberikan kesan tradisional bagaikan ukiran suku
kandung Ahmad Fauzi yang saat itu sedang Bahan baku kayu, menurutnya, melimpah di Aborigin, Australia. Dari situlah julukan Lombok
menggantikan tugas ayahnya. daerah Nusa Tenggara Barat. Ada pemasok kayu jati Primitive melekat pada kerajinan cukli.
Menurutnya, aneka produk kerajinan cukli yang dan mahoni yang rutin menyediakan kebutuhan para

36 Karya Indonesia Edisi No. 01 2014


Made in Indonesia

The Primitive souvenirs of Sasak


The region of Rungkang Jangkuk has become the center of cukli
artisans in Lombok, West Nusa Tenggara. The Cukli product has
penetrated International market.

L
ombok Primitive. That is the tourists, both as Turkey, Saudi Arabian, Korea, and Spain. Not She added, the Industry and Trade Agency of the
local and foreign have named Cukli artisans surprising, so many foreign tourists have come to the art City of Mataram has provided assistance to the artisans,
of Lombok, West Nusa Tenggara. The Cukli shop and bought cukli crafts to be taken home to their especially in terms of quality, design and management
is a craft with a traditional design made of country. so that the products remain to be favored by foreign
wood and pearl shells. The kinds of products vary, such “In the past Australian tourists often came here. But customers.
as in the form of furniture, picture frames, mirrors, Hajj now there is no one to do so since the rules about the “We are all hereditarily artisans. In terms of design
boxes, wooden masks, wall hangings, chess board, and use of timber products are increasingly stringent in their sometimes it is not in line with the needs of foreign
others. country. Rather than they get into trouble at the airport consumers, so the Industry and Trade Agency has
The Cukli craft center is located in Rungkang becouse of using cukli wooden bracelet, they said it is provided assistance to the craftsmen here, “she said.
Jangkuk, Sayang-Sayang Village, about four kilometers better not to buy, “she said. In Mataram city there are hereditarily craft centers
from Mataram city center to the east. Lots of art shops In addition to display space for the products, such as silver craft center in Kamasan, gold and pearls
are found along the road, and one of them is Rara Art & Artshop Rara also owns a space for cukli production craft center in Sekarbela, and tofu and tempeh craft
Antique Shop which is owned by Ahmad Fauzi. process with the size of 3 x 9 m2. There were four strong center in Kekalik.
At a room with the size of 6 x 10 m2, there are a well-built men carving the high quality of mahogany to Those craft centers are visited by many shoppers,
variety of craft products typical of Lombok. In terms make furniture. especially tourists both foreign and domestic who come
of price, a set of complete sofa is priced at about Rp. “We have 27 craftsmen, nine are men and the rest to shop for souvenirs.
7-21 million, a wooden box crate at Rp 900 thousand to are women. All women artisans are off on Sunday, “ The residents Rungkang Jangkuk originally were
Rp. 1,25 million, a pair of traditional masks at Rp 250 said Sri Muawanah, the aunt of Rara. formerly antiques goods traders such as kris, jars, ceramic,
thousand, and a set of chessboard at Rp. 1.3 million. The woods raw material, according to her, are berugak (typical Sasak seats, door, window, antique
“A set of dining table is priced at Rp. 12.5 million abundant in West Nusa Tenggara. There are suppliers boxes and others. Due to the more and more dificulty to
including delivery cost to Java and also Jakarta, “said of teak and mahogany that regularly supply to craftsmen find in antique goods in West Nusa Tenggara, the crowd
Rara Febrianti (20) the daughter of Ahmad Fauzi, who in that region. But for raw material of cukli shells must have rushed to over the profession to be cukli artisans.
at that time replacing his father task. be bought from outside the region such as Flores or Evidently cukli craft has attracted foreign tourists
She admitted that she does not know the amount of Sulawesi. attention coming to Sasak. The tourists have argued
sales turnover of her father ‘s business. Eventhough, she The limited supply of shells is caused by more and that cukli craft has given a traditional impression as
said his father has always delivered cukli craft products to more people hunting scallops. “The price of complete Aboriginal carvings, in Australia. From that reason, the
various regions in Indonesia such as Jakarta, Bandung, cukli shells could reach Rp 50 thousand per piece, “she predicate of Lombok Primitive has sticked to the cukli
Medan, and Surabaya every week. Event his father has said. craft.
also supplied the product to overseas markets, such as She also explained that more 1.000 cukli artisans
Turkey, Saudi Arabian, Korea, and Spain. in Sayang Sayang have faced the same challenges that
According to Rara, various cukli handicrafts is the shortage supply of cukli shells. When the order is informasi | information »
assumed to be antique and traditional are much booming, this challenge could interfere the smoothness Pusat Kerajinan Cukli
preferred by consumers, especially overseas tourists such of the business. “The government has intervened to help Rungkang Jangkuk, Kel.Sayang-Sayang. Mataram -
overcoming this problem, “she added. Lombok NTB.

Karya Indonesia Edisi No. 01 2014 37


Made in Indonesia

Quick
Indonesia, dibuktikannya dengan menghasilkan alat-alat

TRAKTOR TANGAN pertanian yang banyak dibutuhkan petani di pedesaan.


Waktu itu, Cv Karya Hidup Sentosa yang didirikannya
pada tahun 1953, khusus melayani pesanan membuat
alat-alat pertanian. Mulai dari pompa air, penggilingan
padi sampai penggilingan kopi.
Kondisi pasar seperti itu, mendorong Cv Karya
Hidup Sentosa melakukan pembenahan diberbagai
bidang. Dari sisi produk misalnya, untuk mendukung
peningkatan kualitas produk, pembenahan fasilitas
produksi mendapat perhatian yang cukup besar dari
pimpinan Cv Karya Hidup Sentosa. Bukan hanya itu,
dalam upaya peningkatan fasilitas produk, gudang,
pola produksi hingga finishing terus diperbaiki. Tidak
ketinggalan pula penambahan kapasitas produksi agar
bisa memenuhi kebutuhan pasar.
Menurut penuturan Hendro Wijayanto, Presiden
Direktur Cv Karya Hidup Sentosa yang juga putra
almarhum Kirjo Hadi Suseno, pembenahan secara
menyeluruh tidak saja pada aspek produk tetapi
LAHIR DARI BENGKEL KECIL DI YOGYKARTA juga aspek pemasaran, akuntansi dan HRD. ”KHS
memproduksi dan menawarkan produknya ke pasar
tanpa menunggu pesanan terlebih dahulu. Terkait
kebijakan itulah, KHS pun berpromosi langsung kepada
Karya besar seseorang dalam menciptakan suatu produk tidak para petani lewat demo di depan petani di sawah,” ujar
selamanya lahir dari laboratorium atau bengkel besar yang sarat Hendro Wijayanto kepada reporter majalah KINA ketika
dengan peralatan berteknologi canggih. berbincang-bincang di ruang kerjanya, Jalan Magelang
Nomor 144 Yogyakarta, belum lama ini.
Berbicara soal kemungkinan banyaknya pesaing
asal luar negeri terkait penerapan Pasar Tunggal Asean
pada tahun 2015, Hendro mengaku siap bersaing dengan
produk sejenis asal impor seperti China dan Thailand.
Kesiapan untuk menghadapi persaingan yang semakin
tajam di pasar tunggal Asean 2015, antara lain ditandai
lewat penerapan Integrated 4P Strategy and Know
Your Custiomer. Caranya, tambah Hendro Wijayanto,
KHS selalu integrated antara product, price, place dan
promotion. Sementara itu, dari sisi product, KHS terus
memperkuat diri dengan cara meningkatkankualitas
produk dan fasilitas produksi yang lebih moderen. Salah
satu buktinya adalah, KHS berhasil mengexport exhaust
manifold untuk mesin diesel Kubota ke Jepang.
”Strategi yang diterapkan dalam meningkatkan
persaingan ditujukan agar KHS mampu memproduksi
barang dengan kualitas prima dan cocok dengan
petani Indonesia. Kami sadar, para pesaing traktor
tangan merupakan perusahaan multinasional sehingga
menuntut Cv Karya Hidup Sentosa harus selalu
mengembangkan daya saing,” ujar Hendro Wijayanto
kepada reporter majalah KINA. Peningkatan daya saing
dari sisi harga, tambah Hendro Wijayanto, ditandai oleh
penjualan traktor tangan dengan harga yang terjangkau
petani dan dengan kualitas produk yang terjamin.
Berkat upaya perkuatan tesebut, produk KHS terus
menyebar ke berbagai daerah di Indonesia,dengan

T
didukung lebih kurang 450 distributorseperti Jawa
etapi, karya besar itu sendiri bisa saja lahir Karena kemahirannya dalam membuat alat mekanisasi Timur, Jawa Barat, Sulawesi Selatan,yang mensupport
dari bengkel kecil sekalipun yang tergolong pertanian, Kirjo Hadi Suseno, dikenal sebagai pelopor pelayan purna jual produk KHS. Bahkan, produk KHS
sederhana dan dengan menggunakan peralatan mekanisasi pertanian di Indonesia melalui usaha yang sudah memasuki pasar ekspor ke beberapa negara
yang sederhana pula. dikembangkannya sejak 1953, CV Karya Hidup Sentosa. seperti Amerika Selatan, Jepang dan negara-negara di
Adalah traktor tangan ” Quick ” yang saat ini Bahkan, ia disebut-sebut sebagai seorang yang pertama benua Afrika.
sudah begitu dikenal dan dimanfaatkan banyak petani kali membuat traktor tangan di tanah air. Berkat ”Pemasaran di dalam negeri yang kian meluas
di Indonesia ternyata lahir dari sebuah bengkel kecil di jasa-jasanya yang begitu besar di bidang mekanisasi memang sangat memungkinkan, mengingat
wilayah Yogyakarta. Berkat kepiawaiannya, Kirjo Hadi pertanian, Kirjo Hadi Suseno berhasil memperoleh kualitas produk yang prima dan dengan harga yang
Suseno, seorang pria Tionghoa, sejak tahun 1950-an penghargaan pemerintah Satya Lencana Pembangunan terjangkau petani yang dihasilkan Cv Karya Hidup
hingga tahun 1970-an, berhasil meletakkan sekaligus pada tahun 1976. Sentosa. Kesemuanya itu terwujud antara lain karena
memajukan industri alat-alat pertanian di Indonesia. Kecintaan yang sangat besar kepada kaum petani di pemanfaatan mesin/peralatan yang tergolong moderen

38 Karya Indonesia Edisi No. 01 2014


Made in Indonesia
yang mampu berproduksi dalam jumlah besar,” ungkap pioneered and developed the agricultural without waiting for orders in advance. Related to
Hendro Wijayanto. Ia menambahkan, dewasa ini Cv equipment industry in Indonesia. Because of his that policy, KHS promotes its products directly to
Karya Hidup Sentosa memiliki kapasitas produksi expertise in making agriculture mechanization farmers through demos in front of the farmers in
terpasang mencapai 82.000 unit per tahun. tools, Kirjo Suseno Hadi, known as a pioneer of the fields, “said Vitello Hendro, KINA magazine
Melihat potensi pasar di dalam negeri yang semakin agricultural mechanization in Indonesia through reporter when interviewing in his office, No. 144
besar dimasa depan, dan persaingan produk sejenis the business developed since 1953, CvKarya Jalan Magelang, Yogyakarta, recently.
asal impor, khususnya Thailand dan China, Cv Karya Hidup Sentosa.In fact, he was recoqnized as the Talking about the possibilities of number of
Hidup Sentosa sudah merancang perluasan usaha di one who first made a hand tractor in the country. competitors from foreign countries related to the
tahun 2014. Di atas tanah seluas 35 hektar di daerah Due to his great contribution in agricultural implementation of the Asean Single Market in
Kulonprogo, Yogyakarta, saat ini tengah dibangun mechanization, Kirjo Hadi Suseno was given 2015, Hendro admitted to be ready to compete
fasilitas pebrik untuk memproduksi tidak hanya traktor Government Award Medal for Development, with similar products imported, such as from
tangan, tetapi juga produk lainnya seperti komponen Satya Lencana Pembangunan in 1976. China and Thailand. The readiness to cope the
otomotif. His enormous love to the farmers in Indonesia increasingly intense competition in the Asean
was demonstrated by making farming tools single market in 2015, among others, is marked by
needed by farmers in the countryside. At that the implementation of Integrated 4P Strategy and
time, Cv Karya Hidup Sentosa, founded in 1953, Know Your Customers. The means, added Hendro
was specifically designated to fulfill the order of Vitello, KHS has always integrated among the
agricultural tools. Starting from producing the product, price, place and promotion. Meanwhile,
‘Quick’ Hand water pump, then he made rice mill and then to
coffe mill.
in terms of products, KHS continues to strengthen
itself by improving the quality of products and

Tractor Born From Such market conditionspushing Cv Karya


Hidup Sentosa to reform in various fields. In
modernizing the production facilities.One evident
is that KHS has exported exhaust manifolds for

A Small Workshop terms of products, for example, to support the


improvement of product quality, improvement
Kubota diesel engines to the Japanese.
“The strategy implementation to increase the

In Yogyakarta of production facilities has received considerable


attention from the top management of Cv Karya
Hidup Sentosa. Not only that matter, in order
competitiveness is designed that KHS will be able
to produce excellent quality of products and fit with
the characteristic of Indonesian farmers. We fully
to improve production facility, warehouse, understand the competitors of hand tractorsare
The great work of one in creating a production process and finishing havecontinued multinational companiesso that Cv KHS should
to be improved. Not to forget is to increase contiously develop its competitiveness, “said
product is not always born from a production capacity in order to meet market needs. him to Kina magazine reporter. The increase of
large laboratory or workshop with According to Hendro Vitello, the President of competitiveness in terms of price, added him is
fully high-tech equipment. Cv Karya Hidup Sentosa that is also the son of the marked by affordable sale prices according to
late of Kirjo Suseno Hadi, the overall improvement farmers with high product quality.

I
is not only in the aspect of the product but also Due to strengthening efforts, KHS products
t could be, however, born even from a simple aspects of marketing, accounting and HR. “KHS has continued to expand to various regions in
small workshop with relatively simple manufactures and sellsthe products to market Indonesia, with the support of approximately
equipment as well. 450 distributors such as in East Java, West Java,
Hand tractor with “Quick” brand which South Sulawesi, that serve after-sales services of
has now already been well known and used by KHS products.Even, KHS products have entered
so many farmers in Indonesia was initially born the export market to some countries such as South
from a small workshop in Yogyakarta. Due to America, Japan and other countries in African
his expertise, Kirjo Hadi Suseno, a Chinese man, continent.
within the 1950s to the 1970s, had successfully “Expanding domestic market is highly
possible, considering the excellent products
quality at an affordable price by the farmers.
It happened, partly because KHS has utilized
modern machineries/equipments to produce
large quantities of products, “said him. He added
that currently KHS has an installed production
capacity reaching 82,000 units per year.
By considering the domestic market potential
will be bigger in the future, and the competition
toward similar imported products, particularly
from Thailand and China, KHS has designed the
expansion of the business in 2014. On the land
area of 35 hectares in Kulon Progo, Yogyakarta,
the factory designed to produce not only
hand tractors, but also other products such as
automotive components is being built.

informasi | information »
CV. Karya Hidup Sentosa
Jl. Magelang Yogyakarta 55241
Telp.0274-512095
Fax.0274-563523

Karya Indonesia Edisi No. 01 2014 39


Made in Indonesia

Viar
Seperti dialami produk sepeda motor buatan China dan Korea, produk
sepeda motor nasional merek asli Indonesia umumnya tidak mampu
bersaing dengan produk sepeda motor Jepang.
Sepeda Motor dan
Kendaraan Roda Tiga
perusahaan dapat segera melayaninya. Sebab, kalau
harus mendadak impor sasis, tidak akan terkejar
mengingat kegiatan impor membutuhkan waktu
setidaknya 35 hari.
Perusahaan masih menghadapi beberapa
kendala dalam pengembangan industri sepeda
motor nasional, khususnya akibat kebijakan tarif
Bea Masuk (BM) pemerintah yang sampai kini belum
harmonis. Sebagaimana diketahui sekitar 70% bahan
baku untuk produksi sepeda motor adalah besi dan
aluminium. Namun sayangnya kegiatan produksi
komponen sepeda motor yang terbuat dari besi
dan aluminium di dalam negeri hingga kini masih
belum bisa kompetitif karena kebijakan tarif yang
tidak harmonis itu. Sebab, impor bahan baku logam
berupa besi dan aluminium seperti besi pipa, besi
lembaran dan lain-lain terkena tarif BM sebesar 40%,
sedangkan impor komponen sepeda motor dari besi
dan aluminium terkena tarif BM hanya 5%.
“Kebijakan tarif BM logam dan komponen dari
logam yang tidak harmonis ini mengakibatkan
industri komponen sepeda motor di dalam negeri
menjadi tidak kompetitif sehingga industri perakitan
sepeda motor nasional lebih ekonomis menggunakan

P
roduk-produk sepeda motor nasional itu bentuk terurai (CKD) dari China, sedangkan sisanya komponen impor ketimbang mempergunakan
hingga saat ini belum mampu banyak 60% sudah bisa dipasok dari dalam negeri. komponen buatan dalam negeri karena harganya
berkiprah di pasar lokal yang didominasi Untuk produksi kendaraan tiga roda VIAR Karya, menjadi lebih mahal.
produk sepeda motor merek Jepang. Namun perusahaan masih mengimpor 60% komponen dari Pemasaran sepeda motor roda dua dan roda tiga
demikian masih ada perusahaan sepeda motor lokal China, sedangkan 40% lainnya sudah bisa dipasok Viar dilakukan ke seluruh Indonesia dan PT Tiangle
yang mampu bertahan di pasar dengan menciptakan sejumlah vendor dari dalam negeri. Produk sepeda Motorindo kini sudah memiliki 647 dealer resmi di
terobosan produk yang memang dibutuhkan pasar. motor tiga roda sudah diproduksi sejak tahun 2009. seluruh provinsi di tanah air kecuali di Papua yang
Perusahaan sepeda motor itu bernama PT Awalnya hanya diproduksi 200 unit per bulan, namun sampai saat ini belum ada dealer resmi. Ke-647 dealer
Triangle Motorindo, sebuah perusahaan produsen mengingat permintaannya terus meningkat produksi resmi itu menjalankan tiga fungsi utama yaitu sales,
sepeda motor merek VIAR yang berbasis di Semarang, terus dinaikkan hingga mencapai 3.000 unit per service dan sparepart.
Jawa Tengah. Perusahaan ini didirikan pada tahun bulan. Hingga saat ini PT Triangle Motorindo sudah Jumlah tenaga kerja yang terlibat dalam industry
2000 oleh tiga serangkai pengusaha, yaitu Joni, berhasil menjual lebih dari 70.000 unit kendaraan sepeda motor Viar mencapai sekitar 2.600 orang atau
Sutjipto Atmojo, dan Husni Wijaya. tiga roda Viar. lebih yang terdiri dari 620 orang karyawan langsung
Heru Sugiantoro, R&D manager PT Triangle Khusus untuk mesin, beberapa komponen yang ada di PT Traiangle Motorindo dan sekitar 2000
Motorindo mengatakan perusahaan kini memiliki yang masih harus diimpor dari China diantaranya orang karyawan dealer resmi. Belu lagi karyawan
dua line perakitan (assembling) sepeda motor dan connecting rod, camp shaft, dan crump case. tidak langsung yang bekerja di perusahaan vendor
dua line perakitan mesin dengan total kapasitas Sementara itu, beberapa komponen sepeda motor lokal pemasok komponen Viar yang kini jumlahnya
produksi 30.000 unit sepeda motor per bulan. Kendati yang masih diimpor diantaranya gardan, sasis, tangki mencapai sekitar 20 perusahaan.
demikian mengingat kondisi pasar sepeda motor kini dll. Sedangkan beberapa komponen yang sudah Kini PT Triangle Motorindo memproduksi 14 tipe
sedang lesu, maka rata-rata produksi sepeda motor dipasok dari dalam negeri diantaranya accu, ban, kendaraan sepeda motor Viar, yaitu tiga tipe sepeda
VIAR dewasa ini hanya mencapai 3.000 unit per bulan gasket, oil seal, chain tensioner, wearharness, kanvas motor bebek 100 cc, tiga tipe sepeda motor matic 125
untuk semua tipe. Selain memproduksi sepeda motor, kopeling, komponen kopeling, spool, manipol, engine dan 200 cc, dua tipe sepeda motor sport 150 dan 200
perusahaan juga kini memproduksi kendaraan roda mounting, knalpot, sasis dll. cc, dua tipe sepeda motor trail 150 cc dan empat tipe
tiga merek VIAR tipe Karya yang dimodifikasi untuk Untuk sasis kendaraan tiga roda Viar, perusahaan kendaraan tiga roda Karya 150 dan 200 cc.
menjawab kebutuhan dunia usaha dengan produksi selalu menyiapkan iron stock sasis impor dari Perusahaan memberikan garansi untuk mesin
rata-rata 3.000 unit per bulan. China sebanyak 4.000 unit setiap bulannya untuk kendaraan tiga roda Karya selema 1 tahun atau untuk
Untuk memenuhi kebutuhan komponen sepeda kebutuhan produksi 4.000 unit kendaraan tiga jarak pemakaian 10.000 km, sedangkan untuk seluruh
motor, PT Triangle Motorindo hingga saat ini masih roda Viar. Hal ini dimaksudkan agar apabila terjadi tipe sepeda motor garansi mesinnya selama 3 tahun
mengimpor 40% komponen sepeda motornya dalam peningkatan permintaan secara mendadak, (bebas km).

40 Karya Indonesia Edisi No. 01 2014


Made in Indonesia

The Motorcycles and Three-Wheel that has not been harmonious yet. As we have already
known that about 70 % of raw materials for producing

Vehicles of Viar
motorcycles are iron and aluminum. Unfortunately, the
production activity of motorcycle components made
of iron and aluminum in local market has not been
competitive due to tariff policy that are not harmonious.
As experienced by motorcycle products made in China and Korea, the In this case, the import of metal raw material in the
domestic product of motorcycles with Indonesian brand at large do not able form of iron and aluminum such as iron pipes, iron
to compete with the Japanese brand motorcycle products. sheets and others are subject to import duty of 40%,
while the imports of motorcycle compenents made of
iron and aluminum are subject to only 5 % import duty.
“This policy disharmony regarding to the import
duty tariff on metal raw material and components
made of metal has resulted motorcycle components
industry in home country is not competitive so that
national motorcycle assembly industry becomes more
economical when using imported components rather
than using domestic-made components that are more
expensive.
The VIAR two-wheel and three-wheel motorcycles
have been marketed to all parts of Indonesia and
PT. Tiangle Motorindo now has have 647 authorized
dealers throughout the country except in the province of
Papua. These 647 authorized dealers undertake three
main functions, that are sales, service and spare parts.
The number of workers employed in VIAR
motorcycle industry are about 2,600 workers consisting
of 620 workers belong to PT. Traiangle Motorindo
and approximately 2000 workers belong to authorized
dealers. Not to mention, those of indirect workers
working in Viar local vendors or suppliers which now

T
amounts to about 20 companies.
o date the domestic product of motorcycles Karya type, the company has to import about 60% of Now PT. Triangle Motorindo produces 14 types
have not been able to take part in local market components from China, while the remaining 40% can of Viar motorcycles, ie three types of bebek motorcycle
amongst the domination of Japanese brand be supplied form a number of local vendors. The three- 100 cc, three types of matic motorcycle 125 and 200
motorcycle products. However there are still wheel motorcycle products have been manufactured cc, two types of sport motorcycle 150 and 200 cc, two
few local motorcycle companies that remain to survive since 2009. At first, only about 200 units per month types of trail motorcycle 150 cc and four type of Karya
in the market by producing breakthrough products that were produced, but given the demand has continously three- wheel motorcycle 150 and 200 cc.
are really needed by market. increased then the production capacity has continued to The Company provides guarantees to Karya three-
One of them is PT. Triangle Motorindo, a be increased up to 3,000 units per month. Until now PT. wheel motorcycle engines for a year period or 10,000
motorcycle manufacturer with VIAR brand based in Triangle Motorindo has already sold more than 70,000 miles for distance use, whereas for all other types of
Semarang, Central Java. The company was established units of VIAR three-wheel motorcycle. motorcycle engine it provides guarantee for 3 years (at
in the year 2000 by entrepreneur triad, namely Joni, In terms of engines, some spareparts are still to free miles).
Sutjipto Atmojo, and Husni Wijaya. be imported from China such as connecting rods,
Heru Sugiantoro, R & D manager of PT Triangle camp shaft, and crump case. While, some motorcycle
Motorindo explained that the company now has two- components are still to be imported, such as axle, chassis,
motorcycle assembly lines and two engine assembly tanks etc.. Meanwhile some components that can be
lines with total production capacity of 30,000 units of supplied from local sources are batteries, tires, gaskets,
motorcycles per month. However due to the sluggish oil seals, chain tensioner, wearharness, canvas clutch,
condition of motorcycle market, the average of clutch parts, spool, manifol, engine mounting, exhaust,
production has decreased and accounted only 3,000 chassis etc.
units per month for all type. In addition to producing For the three- wheel chassis, the company always
motorcycles, the company also produces VIAR brand keeps a stock of about 4,000 units per month which are
product of three-wheel motorcycle with Karya type, imported from China for the production of 4,000 units
which is designed to meet the need of the business of three-wheel vehicles. This is to anticipate the sudden informasi | information »
with an average production of 3,000 units per month. increase in demand in order the company does not face
To meet the requirement of motorcycle components, any problem to meet the demand, since normally it takes PT.Triangle Motorindo
Jl. Danau Agung Selatan, Blok O III No. 38, Sunter Jaya,
about 40% of components have still to be imported in at least 35 days to undertake import activity.
Jakarta Utara 14350
the form of decomposes (CKD) from China, while the The company still faces several obstacles in the Telp. 021-6583 2202 (Hunting), 65302078 (Hunting)
remaining 60% can be supplied domestically. development of national motorcycle industry, especially Fax. : (021) 6583 2157
For the production of VIAR three-wheel vehicles of due to government policy on import duty tariff (BM) Email : marketing@viarmotor.com

Karya Indonesia Edisi No. 01 2014 41


Made in Indonesia

Barokah Knalpot
Pemasok Knalpot Motor dan Mobil
The Exhaust Supplier for Motorcycle and Car
Laju pertumbuhan produksi kendaraan bermotor di dalam negeri
setiap tahun begitu pesat. Kondisi ini tentunya memerlukan
dukungan berupa ketersediaan spare part, seperti knalpot.

S
alah satu produsen knalpot yang memberikan maupun motor,” jelas Ripangi.
kontribusi cukup besar bagi pemenuhan Adapun knalpot yang dikirim ke daerah-daerah
kebutuhan knalpot di dalam negeri itu dilabel dengan sejumlah merek yang disesuaikan
adalah Barokah Knalpot. Industri kecil dan dengan permintaan pemesan atau konsumen.
menengah (IKM) yang berlokasi di Purbalingga, Jawa Dalam menjalankan kegiatan produksinya,
Tengah ini secara rutin memasok knalpot motor dan Rifangi mengaku tidak mengalami kesulitan dalam
mobil ke berbagai daerah di Indonesia. mendapatkan bahan bahan baku berupa plat stainless
Menurut Rifangi, pemilik UD Barokah Knalpot, dan drum galvanis. Hal ini dikarenakan Barokah
kegiatan produksi knalpot motor dan mobil sudah Knalpot telah memiliki jaringan bisnis yang luas
dirintisnya sejak tahun 1990 melalui usaha penyediaan dengan pihak pemasok bahan baku yang seluruhnya
bahan baku knalpot dan baru pada tahun 2000 berasal dari dalam negeri.
kegiatan produksi knalpot motor dan mobil dijalankan Untuk bahan baku berupa drum bekas dan drum
dengan serius. galvanis didatangkan dari Jakarta dan Semarang.
Kegiatan produksi dirintisnya dari bawah, yakni Sedang untuk bahan baku stainles steel didatangkan
dari mulai memproduksi knalpot dalam jumlah dari Surabaya. Harga satu drum bekas galvanis Rp Barokah Knalpot menerapkan sistem kerja dan
puluhan unit per bulan hingga kini produksinya 150 ribu, sedang drum biasa hanya Rp 70 ribu per pengawasan yang ketat terhadap produk yang akan
mencapai ribuan unit knalpot setiap bulannya. buah. Sementara harga plat stainles Rp 26.500 per dilempar ke pasar. Hal ini diperlukan guna menjamin
Rifangi mengatakan, saat ini dalam sebulan kilogramnya. ”Bahan baku ada yang memasok sendiri. kualitas knalpot yang diproduksinya.
pihaknya mampu memproduksi knalpot sebanyak Jadi kami tinggal mengolah saja disini,” katanya. Dengan sistem kerja yang tertata baik, produk
7.000 unit dan hampir sebagian besar dikirim ke luar Kegiatan produksi knalpot dilakukan dengan knalpot yang diproduksi Barokah Knalpot jarang
kota. Dalam satu bulan Barokah Knalpot mampu menggunakan tenaga manusia dan mesin. Selain mendapatkan keluhan dari konsumen. “Dari ribuan
secara rutin mengirim ke Surabaya sekitar 4.000 ribu itu, Barokah Knalpot juga mendapatkan bantuan knalpot yang kami produksi, paling hanya satu atau
knalpot. Sedang sekitar 3.000 knalpot lain untuk teknologi dari Unit Pelayanan Teknis (UPT) yang ada dua knalpot saja yang bermasalah,” ucap Rifangi.
memenuhi pasaran Jakarta, Yogyakarta dan Solo. di Purbalingga. Bahkan dia menjamin kualitas produknya tidak
Dari produksi rata-rata 7.000 knalpot itu, “Keberadaan UPT sangat membantu kami karena kalah dengan produk knalpot yang dibuat oleh industri
sebanyak 2.000 buah diantara berupa knalpot lembaga itu memberikan bantuan teknologi dalam besar atau asing. “Kami mampu memberikan jaminan
berbahan baku stainless. “Kiriman rutin dan terbesar pembuatan knalpot, seperti bagaimana memproduksi kalau knalpot yang kami produksi mampu berfungsi
kami ke Surabaya. Setiap dua minggu sekali kami harus knalpot yang sesuai standar nasional,” papar Rifangi. dengan baik selama 10 tahun,” ujarnya.
mengirim 2.000 knalpot berbagai macam baik mobil Dalam memproduksi knalpot motor dan mobil,

42 Karya Indonesia Edisi No. 01 2014


Made in Indonesia

O
ne of exhaust manufacturer ie from producing exhaust only in tens of units per
significantly contributing to serve the month until reaching thousands of units per month. The rate of growth in motor
needs of domestic exhaust is Barokah. According to Rifangi, currently in a month he has been vehicle production in the
This company categorized as Small able to produce about 7,000 units of exhaust and most country each year is so rapidly.
and medium industry (SME) located in Purbalingga, of them are sent out of town. In a month Barokah This condition requires support
Central Java regularly supplies exhaust for motorcycle Exhaust delivers approximately 4,000 thousand units of spare parts availability, such
and car to various regions in Indonesia. of exhaust to Surabaya regularly. The remaining as exhausts.
According Rifangi, the owner of UD Barokah 3,000 units are marketed to meet the demand of
Exhaust, the production activity of motorcycle and exhaust in Jakarta, Yogyakarta and Solo.
car exhaust has been pioneered since 1990, starting Of the amout of 7,000 units, about 2,000 units “ They supply the raw materials to us by themselves,
as supplier of exhaust raw materials; and in 2000 the are made from stainless steel material. “Our regular so we just process in our whorkshop, “ he said.
production of exhaust was started to be carried out biggest market is Surabaya. Every two weeks we have The production process is carried out by the
seriously. to deliver 2,000 units of exhaust with various models combination of machines and manual. In addition,
The production activities was started from zero, for both cars and motorcycles, “said Ripangi. we also get the technology assistance from the Unit of
Technical Services UPT) operating in Purbalingga.
“ The existence of UPT has been very beneficial
since it has given technological assistance in exhaust
manufacturing process, such as how to produce exhaust
in accordance with national standards, “ said Rifangi.
In producing motorcycle and automobile exhaust,
Barokah Exhaust has implemented strict working
system and control over the products that are ready
to market. It is necessary to ensure the quality of the
exhaust being produced.
With a well-organized of work system, the products
of Barokah Exhaust are rarely to get complaints from
consumers. “ Of the thousands of exhausts we already
produced, only one or two of exhausts are problematic,
“ said Rifangi.
Even, he guarantees that the product quality of
Barokah Exhaust is not inferior compared to those
produced by large companies or imported products.
“We give assurance that our exhaust will be able to
well function for 10 years,” he explained.

The exhausts delivered to regions are labeled


with a number of brands following to the request of
customers.
In the course of production process, Rifangi
admitted that there is no difficulty in obtaining the
raw materials such as steel plate and galvanized
drums. This is due to the fact that Barokah Exhaust
has already had an extensive business network with the
suppliers of raw materials and all of them are locally.
For raw materials such as galvanized drums
and used drums, they are brought from Jakarta and
Semarang. As for stainless steel raw materials, it is informasi | information »
shipped from Surabaya. The price of a used galvanized
Barokah Knalpot
drum is about Rp 150 thousand, while for a regular
Kembaran Kulon RT 04/01, Purbalingga, Jawa Tengah
drums is only Rp 70 thousand. Meanwhile the price Telepon: 0281 893308
of stainless plate is about of Rp 26,500 per kilogram.

Karya Indonesia Edisi No. 01 2014 43


Made in Indonesia

Kuroma Engineering
Upayakan Jaga Keseimbangan Produksi Dan Potensi Sdm
Maintains The Balance of Production and The Potential of Human Resources

Sebagai perusahaan Indonesia, yang menerapkan teknologi produksi


mesin industri, khususnya untuk pengemasan botol, pouch (kemasan
plastic isi ulang berdiri), kemasan kantong, dan saset, salah satu tantangan
yang dihadapi Kuroma Engineering, adalah bagaimana menyesuaikan
kemampuan produksi diseimbangkan dengan kemampuan sumber daya
manusia pekerjanya, mengingat sifat industrinya yang terus dikembangkan
mengikuti tuntutan teknologi dari para perusahaan pemakainya (end user).

H
al tersebut diungkapkan oleh Direktur produksi tutup botol. Sedang produksi yang tersulit
Kuroma Engineering, Fatkurokhman di adalah dalam pengerjaan mesin rekayasan baru untuk
pabriknya, Sidoarjo, Jawa Timur.Selama ini proses penangananan produksi (handling process).
kebanyakan para mitra atau perusahaan Saat ini jenis mesin yang paling diminati konsumen maka perusahaan juga mengadopsi produksi mesin
yang menjadi pembeli produk mereka, utamanya adalah adalah untuk proses akhir (pengemasan). yang dihasilkannya pada standard Jepang (Japan
adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri Industrial Standard), Internasional Standard
makanan dan minuman dan mencapai 60% dari 40% Bahan Baku Mesin Dipenuhi dari Dalam Organization (ISO), dan juga DIN (Deutsches Institut
seluruh pangsa pasar. Selain itu pembeli mesin- Negeri (Lokal) fur Normung). Pada intinya perusahaan senantiasa
mesinnya adalah perusahaan konsumen yang Perusahaan yang setiap tahunnya mampu menyesuaikan diri dengan kemampuan yang ingin
bergerak di bidang industri kimia dan minyak natural memproduksi antara 70 sd 200 unit mesin (bergantung dicapai pada level (tingkatan tertentu), sehingga SDM
(alami) dan mencapai 25%, sisanya 15% adalah jenis mesinnya) ini, mengandalkan aneka bahan baku kami mampu mengembangkan sistem pembelajaran.
perusahaan yang terutama bergerak di bidang industri produksi mesin, mulai dari stainless steel, nilon, carbon Upaya ini pada akhirnya mampu meningkatkan
farmasi dan kosmetika. Untuk pengerjaan permintaan steel, aluminium, dan Teflon. Dapat dikatakan sekitar loyalitas karyawan terhadap perusahaan.
mulai dari konstruksi dan perencanaan sampai mesin 40% bahan baku mulai besi, termasuk besi siku dan “Adapun harga mesin yang kami jual juga
tersebut siap digunakan, dibutuhkan waktu antara 6 sebagian jenis pipa dapat dipenuhi dari dalam negeri. tergantung jenisnya, dan bervariasi mulai dari Rp 1 juta
bulan s/d 1 tahun. Untuk memenuhi standard produk pangan yang aman s.d Rp 4 miliar. Jenis mesin yang harganya Rp 1 juta per
Menurut Fatkurokhman, perusahaan menggarap (food grade), ada juga jenis baja tertentu yang musti unit tersebut, adalah untuk jenis mesin satuan yakni
jasa perekayasaan (engineering) mesin mulai dari diimpor, termasuk motor, valve, gear box, dan dinamo, jenis produksi mesin tutup botol saja, atau jenis mesin
desain inovasi, teknik manufaktur dan perakitan serta sistem kontrol yang belum ada di Indonesia. Ada untuk pengisi saja, atau juga mesin untuk melabelisasi
mesin, sampai mesin tersebut siap digunakan dan juga tuntutan lisensi mesin yang harus dipenuhi dari kemasan. Sementara yang harga satu paket mesin
jaminan (layanan) purna jualnya. Jenis produk mesin negara tetangga Malaysia, bahkan dari RRT. berkisar antar Rp 1 miliar sd Rp 4 miliar, biasanya
yang dihasilkan, bisa saja jenis mesin tunggal, jenis line ”Memenuhi tuntutan presisi dan persyaratan dikenakan pada jenis lengkap (full line), dari mulai
produksi lengkap, sampai jenis mesin lengkap untuk standard perusahaan mitra yang kebanyakan awal produksi, sampai mesin untuk kemasan dan juga
satu pabrik pengolahan produksi termasuk juga unit perusahaan multinasional, maka alih teknologinya label,” ucap Fatkurokhman.
produksi, pengemasan, sampai pengolahan limbah. disesuaikan permintaan mereka. Ada yang Saat ini perusahaan yang mempekerjakan sekitar
Pada unit mesin pengisian produksi, dapat mengisi teknologinya mengacu pada standard Jerman, ada 80 karyawan ini, tengah merencanakan penambahan
benda cair termasuk jenis produksi air minum, minyak, juga teknologi Taiwan, RRT, bahkan Jepang. Salah investasi yang akan dilakukan antara tahun 2017 –
sirup, kecap, saus, produk kimia, serta obat-obatan. satu mitra kami juga misalnya, perusahaan terintegrasi 2020, bagi pengembangan fabrikasi di sekitar daerah
Demikian juga produk bubuk seperti talk, gula pasir, dalam hal pengisian dan pengemasan botol yang Sidoarjo. Diperkirakan lahan yang diperlukan hanya
pupuk, dan granula. Jenis pengerjaan mesin yang dikenal di Jerman dengan nama Krones AG. 1 ha, dengan pertimbangan lahan tersebut sudah
termudah adalah untuk pembuatan unit mesin satuan Sesuaipermintaan,mulaidaridesain,sampaimesin mampu mencakup seluruh aktivitas yang diperlukan.
seperti untuk pengisi botol, pembuatan label, atau tersebut siap digunakan dalam proses produksinya,

44 Karya Indonesia Edisi No. 01 2014


Made in Indonesia

As an Indonesian company applying the production technology of industrial


machineries, particularly for bottle packaging, pouch (plastic packaging
of standing refill), packing bags and sachets, one of the challenges faced
by Kuroma Engineering, is how to adjust the production capability to be
balanced with the capability of human resources involved, given the nature
of the industry that is continously developed to follow the demand of
technology coming from end users

partners is, for example, the integrated companies in


filling and packaging bottles that is well-recognized
in Germany called Krones AG.
According to request, from design until the
productofmachineisreadytooperateintheproduction
process, the company also adopts the machinery
product manufactured in accordance with Japanese
standard (Japan Industrial Standard), International
Standard Organization (ISO), and DIN (Deutsches
Institut für Normung). In essence, the company will
adjust to the target level of capability to be achieved,
so that our human resources are able to develop the
learning system. These efforts in turn can improve
employee loyalty to the company.
“in terms of sale price, it depends on the types,
and varies ranging from Rp 1 million to Rp 4
billion. The machine that costs Rp 1 million per
unit is the type of single machine that is the type
of machine for bottle caps, or for filler only, or also
for package labellling. While the sale price of the
machines ranging between Rp 1 billion up to Rp. 4
billion are usually charged for the type of complete

I
machines (full line), from the early production
t was revealed by the Director of Kuroma of a single machine unit such as bottle filler, process, until the packaging and labeling processes
Engineering, Fatkurokhman in his factory , labeling, or the production of bottle caps. Whereas , “said Fatkurokhman.
Sidoarjo , East Java. the most difficult one is the production of a new Currently the company employing
So far, the partners or the consumers are engineering machine for handling production approximately 80 workers is planning to add
mostly companies engaging in the food and beverage process. Today, the types of machine that are mostly investment for the year of 2017-2020 to develop
industry that reaches 60 % of the market share. In favored by consumers is the machine for final process the production capacity in Sidoarjo region. It is
addition, other buyers are those from chemical (packaging). estimated that the land required is only 1 ha, with
industry and natural oils reaching 25 %, and the consideration that the area of land will be able to
remaining 15 % are companies mainly engaging 40% of Raw Materials Met by Local Sources cover all the required activities.
in pharmaceutical and cosmetics industries. To The company producing about 70 to 200 units
accomplish the order starting from construction and of machines (depending the types of machines)
planning until the machine is ready for operation, it annually relies on raw materials such as stainless
takes between 6 months to 1 year. steel, nylon, carbon steel, aluminum , and Teflon.
According to Fatkurokhman, the company It is estimated that about 40 % of raw materials
carries out engineering services of machines ranging such as iron, including elbow-shaped iron and some
from innovation design, manufacturing techniques types of pipe can be obtained locally. To meet the
and machinery assembling, up to the machine is product standards of safe food products (food grade),
ready to use and after-sales services. The types there is certain types of steel that must be imported,
of machine produced could be single engine type, including motors, valves, gear box, and dynamo,
complete production line, complete machineries for as well as the control system that does not exist
production process of a company, including units in Indonesia yet. There is also demand of machine
of production, packaging, and also waste treatment. licenses that has to be met from neighboring country,
In the unit of filling machines production, it Malaysia , and even from China.
produces machines that can fill liquid materials such “To meet the demand of precision and standards informasi | information »
as for drinking water production, oil, syrup, ketchup, requirements of partner companies that are mostly
Kuroma Engineering
sauce, chemical products, and pharmaceuticals. the multinational companies, the transfer of Jl. Raya Kletek km.7 Dsn. Bogem Ds. Kebonagung
Likewise, there are machines for powder products technology is tailored to their requests. Some refer Sukodono - Sidoarjo Jawa Timur - Indonesia
such as talc powder, sugar, fertilizer, and granules. to the Germany standard technology, others refer to Telp : 6231- 883 2419 Fax : 6231- 883 2418
The easiest product to be made is the manufacturing Taiwan technology, China, even Japan. One of our

Karya Indonesia Edisi No. 01 2014 45


Teknologi

BALAI DIKLAT INDUSTRI SURABAYA


Posisikan Diri Secara Spesifik Pada Industri Garmen
Sejalan dengan reposisi Pusat Diklat Industri sebagai tuntutan untuk
seperti apa kualifikasi tenaga kerja yang diinginkan
mengimplementasi kebutuhan Master Plan Percepatan dan Perluasan perusahaan,” paparnya.
Pembangunan Ekonomi Indonesia) – MP3EI dan akselerasi industrialisasi, Mulai Januari 2014 ini, API Jawa Timur
tahun ini Balai Diklat Industri Regional V Surabaya, memposisikan diri bekerjasama dengan Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil
secara spesifik pada bidang industri garmen. menyelenggarakan program D1 teknologi tekstil.
Proses belajar mengajar yang dilakukan di Balai Diklat
Industri Regional V ini, diharapkan menghasilkan
tenaga lulusan yang mampu melaksanakan proses
pemintalan, penenunan, serta perajutan, termasuk
juga mampu mengevaluasi mutu dan hasil produksi
setiap tahapan proses produksi dimaksud. Mereka
yang menempuh program yang dibatasi hanya untuk
30 orang saja, akan belajar dengan pakar teknologi
tekstil menggunakan mesin-mesin canggih langsung
pada industri.
Selain di bidang garmen, ada juga
penyelenggaraan diklat batik yang hanya berlangsung
selama 12 hari dan ditujukan bagi 30 tenaga,
bertujuan melahirkan wirausaha baru di bidang
industri kecil dan menengah, dan diselenggarakan
dalam konsep Tenaga Penyuluh Lapangan (TPL).
Menyesuaikan dengan konsep ecogreen dan eco
fashion, maka sistem pewarnaan yang digunakan
dalam pelatihan ini adalah penggunaan pewarna
alam, dan untuk tenaga pelatihnya, bekerjasama

S
elain itu seperti dituturkan Kepala Balai dan profesional, termasuk menyediakan tenaga dengan sejumlah sentra batik yang ada di wilayah
Diklat Industri Regional V Surabaya, kerja terampil, ahli madya, dan sesuai kebutuhan Jawa. Salah satu sumber bahan pewarna batiknya
Husainy, dua sub bidang industri lainnya sektor industri. Para peserta diklat di sini akan adalah daun mangrove (enceng gondok).
yakni elektronika dan telematika juga dilatih dengan sistem manajemen industri untuk Sejumlah diklat yang sudah mampu digarap BDI
tetap digarap, tetapi masih diperlukan kajian, sesuai Pegawai Negeri Sipil (PNS) berbasis kompetensi Surabaya antara lain meliputi diklat sistem industri
dengan kebutuhan dan serapan dunia usaha. dan bertaraf internasional,” papar Husainy. Selain yang ditujukan bagi para aparatur perindustrian;
Khusus yang terkait dengan bidang industri itu mereka dibekali juga dengan sistem produksi diklat teknis mencakup diklat ketrampilan teknis
garmen, BDI Surabaya telah menyusun berbagai produk manufaktur yang baik (Good Manufacturing yang ditujukan bagi pelaku dunia usaha, mencakup
program pendidikan dan latihan (diklat) antara lain Practices-GMP). diklat teknis pengolahan makanan dan minuman
operator mesin industri garmen berbasis kompetensi; Dirinya mengakui tidak mudah untuk melatih (sari buah dan keripik apel); diklat teknis kerajinan
juga mengadakan program Diploma 1 Teknik Tekstil para pekerja ini. Karena di satu sisi kebutuhan SDM batik; diklat GMP; diklat desain produk dan
Spesialisasi Teknologi Pemintalan – bekerjasama berkualitas di bidang industri yang tinggi, seperti PT kemasan; serta diklat desain batik. BDI Surabaya
dengan Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil dan API Pan Brothers butuh 400 karyawan, serta PT Dan Liris juga menyelenggarakan diklat yang memanfaatkan
Jatim. Untuk penyelenggaraan diklat operator yang butuh sekitar 500 karyawan, sedangkan dalam komputer sebagai alat bantu, seperti diklat
mesin jahit (garmen) ini, dilakukan guna memenuhi satu kali penyelenggaran diklat, tenaga yang tersedia komputer perkantoran; desain produk dan kemasan;
permintaan kebutuhan pegawai baru perusahaan hanya 100 atau 200 orang saja. Belum lagi kalau perpajakan bagi IKM; aplikasi perkantoran berbasis
garmen yang berlokasi di Probolinggo (Jatim), serta nantinya sudah diterima bekerja di perusahaan, open source; pemasaran melalui internet; serta social
Solo dan Sragen (Jateng). kadang-kadang pendapatan para karyawan ini, tidak networking (jejaring sosial).
“Diklat yang berlangsung selama 20 hari sesuai dengan harapan mereka secara subyektif. Khusus yang terkait dengan manajemen,
tahun 2014, dan dilakukan secara cuma-cuma ini, “Mengapa sering tidak match (cocok) antara penyelenggaraan diklat dilakukan guna mengasah
bekerjasama dengan tiga perusahaan tekstil yaitu harapan pendapatan para karyawan yang baru kemampuan manajeria para pelaku IKM yang meliputi
PT Pan Brothers - Sragen, Tbk.; PT Dan Liris – Solo; lulus diklat ini, sedangkan ketika masuk kerja, manajemen pemasaran, sistem manajemen mutu,
serta CV Riva Garment di Probolinggo. Tingginya mereka sudah harus menyesuaikan dengan budaya industri berwawasan lingkungan, ISO 9001:2008,
kebutuhan tenaga kerja terampil di masing-masing perusahaan, seperti perusahaan menargetkan manajemen perubahan, serta manajemen industri.
perusahaan, khususnya garmen menuntut lahirnya jumlah produksi garmen yang harus diselesaikan Diklat lainnya adalah mengenai kewirausahaan, dan
sumber daya manusia berbasis kompetensi dan produksinya. Sementara di lain sisi Asosiasi juga khusus kewirausahaan bidang industri sepatu,
berdaya saing di tahun 2015. Itu sebabnya BDI Pertekstilan Indonesia (API) sebagai lembaga pengembangan profesi penyuluh, serta pola kerja
berupaya membangun SDM industri yang kompeten mitra juga belum memberikan desain pelatihan, dan kreativitas kerja.

46 Karya Indonesia Edisi No. 01 2014


Teknologi

Surabaya Industrial Training Center workers have already been accepted to work in the
company, sometimes the income being received are not

Specifically Positions In Garment Industry as expected.


“Why the earnings expectation of the graduate
training new employees is often not in line with the
reality in the workplace, as when they come to work,
In line with the repositioning of the Industrial Training Center to they have had to adapt to the corporate culture, such
actively implement the Master Plan for the Acceleration and Expansion as the company have targeted the volume of products
of Indonesian Economic Development ) - MP3EI and the acceleration of garment to be achieved. Meanwhile, on the other
of industrialization, this year the Industrial Training Center, Region V side the Indonesian Textile Association (API) that
Surabaya, positions itself specifically in garment industry sector. represents as a partner institution has not provided
the training design yet, such as what qualifications of
workers required by the companies, “ he said .
Starting in January 2014, the API of East Java
in cooperation with the College of Textile Technology
has conducted D1 program for textile technology. The
process of learning held in the Industrial Training
Center Region V is expected to produce the graduates
that are capable in carrying out the process of spinning,
weaving, and knitting, as well as being able to evaluate
the quality and output of each stage of the production
process. The program that accomodates only for 30
people will learn with textile technology experts by
using advanced machines in the industry.
In addition to the garment sector, there is also
training for batik which takes for 12 days and
accomodates for 30 people, aiming to produce new
entrepreneurs in small and medium industries, and
held in the concept of Field Instructor Workers (TPL).
Conforming with the concept of Ecogreen and eco
fashion, the staining system used in this training is
natural dyes, and the trainers involved are supported
program for garment machine operators are carried out by a number of centers of batik in Java. One source
to meet the demand of workers in garment companies of the batik dyes is mangrove leaves (water hyacinth).
operating in Probolinggo (East of Java), as well as Solo A number of trainings conducted by BDI
and Sragen (Central of Java). Surabaya are, for examples, the training of industrial
“The training which will last for 20 days in 2014, system intended for the employees of industrial
and conducted for free, will be run in collaboration with agencies; technical training for business players
three textile companies, namely PT Pan Brothers Tbk consisting of technical training for food and beverage
- Sragen, PT Dan Liris - Solo, and CV Riva Garment processing (juice and apple chips); technical training
- Probolinggo. The high demand for skilled workers in for batik craft; GMP training; training for product
each company, especially in garment industry requires design and packaging, as well as training of batik
the availability of competitive and competency-based design. BDI Surabaya also organizes trainings that
human resources in 2015. That’s why the BDI seeks utilize the computer as a tool, such as office computer
to develop the competent and professional industrial training; product design and packaging; taxation for
human resources, including providing a skilled SMEs; office applications based on open source; online
marketing, as well as social networking.

M
workforces, experts and relevant with the demand of
oreover as explained by Husainy, industry sector. The participants of the training will be Related to the management, the training process
Chief of Industrial Training Center trained by implementing industry management system is carried out to upgrading the managerial skills of
Region V Surabaya, two other used for civil servants (PNS), competency-based, and SMEs players which include marketing management,
sub-sectors namely electronics and international standard“ said Husainy. In addition quality management systems, environmental industry,
telematics also remain to be developed, but the further they are also equipped with the production system of ISO 9001:2008, change management, and industrial
study is still needed by considering the needs and the manufacturing goods (Good Manufacturing Practices management. Other trainings are entrepreneurship,
absorption capacity of the business. - GMP). entrepreneurship specific for shoe industry; instructor
Related to the garment industry , BDI Surabaya He admitted that it is not easy to train the profession development, as well as work patterns and
has established various educational and training workers. In one hand, the demand for qualified human creativity.
programs such as: competency-based of garment resources in the industry is very high, such as PT Pan
machine industries operator, Diploma I of Textile Brothers and PT Dan Liris that require about 400 and informasi | information »
Engineering specializing in Textile Spinning – in 500 employees respectively. On the other hand, within Balai Diklat Industri Surabaya
collaboration with the College of Textile Technology one training session, the class is only available for Jl. Gayung Kebon Sari Dalam No. 12, Surabaya
and API, East of Java. The education and training 100 to 200 people. Not to mention when the trained- Telp/Fax : 031-8292002

Karya Indonesia Edisi No. 01 2014 47


Teknologi

Balai Pengembangan Industri


Persepatuan Indonesia (BPIPI)
Upt Kemenperin Siap Jadi Mitra Satra Technology Centre, Inggris
Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia (BPIPI) unit pelaksana
teknis di lingkungan Kementerian Perindustrian yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Direktur Jenderal IKM, mencanangkan akhir tahun ini
atau awal tahun depan menjadi associate partner (mitra kerja) Satra Technology
Centre, lembaga riset internasional berbasis di Inggris.

pelatihan desain alas kaki, pelatihan CAD/CAM/,


manajemen IKM alas kaki, grading pola sepatu, lean
manufaktur, shoelast, produk kulit, serta pelatihan
teknologi produksi alas kaki.
Potensi Daya Saing
Ratna menambahkan, menghadapi persaingan
di tingkat ASEAN dengan akan diberlakukannya
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) Desember 2015,
sebenarnya produk alas kaki Indonesia berbahan
baku kulit sudah mampu bersaing. Karena dengan
potensi bahan baku kulit 606 juta sqf dan laju
pertumbuhan 341 juta sqf per tahun, dan tingkat
pemenuhan kapasitas pabrik kulit mencapai 75%,
sebenarnya Indonesia berpotensi menguasai lebih
besar dari yang sekarang ini baru mencapai 3,3

M
persen total produksi alas kaki dunia.
enurut Kepala BPIPI Ratna Utarianingrum teknisi bottom & out sole, teknisi mesin & peralatan;
“Untuk produk berbahan baku kulit sebenarnya
saat menjelaskan hal tersebut di serta teknisi mesin alas kaki.
daya saing produk Indonesia cukup bagus, tetapi
kantornya di Sidoarjo, Jawa Timur,
Kegiatan Unggulan kalau untuk produk sintetis, Indonesia masih
setelah menjadi associate partner, BPIPI
Secara umum berdasar sebaran industri kecil mengandalkan kekuatan impor. Selain itu belum
akan menjadi lembaga akreditasi internasional,
dan mikro alas kaki di seluruh Indonesia, 82% berada banyak merek (brand) sepatu Indonesia yang
setelah lembaga tersebut sebelumnya memperoleh
di dua provinsi yaitu Jawa Barat (Jabar) dan Jawa mampu menguasai pasar dunia. Karena itu salah
akreditasi Komite Akreditasi Nasional (KAN).
Timur (Jatim), di mana konsentrasi industrinya satu sasaran jangka panjang road map industri alas
“Bila nantinya sudah menjadi associate partner,
untuk wilayah Jawa Barat berada di Bogor, Bandung, kaki nasional adalah menjadikan merek nasional
maka produk sepatu yang akan diekspor ke Eropa,
dan Tasikmalaya. Sedangkan untuk Provinsi Jatim mendominasi pasar domestik dan regional. Dengan
nantinya bisa memperoleh sertifikasi dari BPIPI yang
terkonsentrasi di Pasuruan, Sidoarjo, Mojokerto, demikian kontribusi (peranannya) akan semakin
nantinya sudah diakreditasi untuk uji laboratorium
Jombang, dan Magetan. Sejalan dengan hal tersebut, berarti dalam perekonomian nasional,” jelasnya.
secara internasional. Selain bisa meningkatkan posisi
salah satu kegiatan unggulan BPIPI tahun ini adalah Menghadapi tantangan ke depan, BPIPI juga
tawar BPIPI di tingkat internasional, karena lembaga
mengadakan kegiatan pendampingan kelompok melakukan sejumlah upaya peningkatan struktur
ini satu-satunya di wilayah Asia Tenggara, juga pada
usaha bersama (KUB) di Trenggalek dan Jombang industri persepatuan dan juga peran lembaga riset
akhirnya menggiring BPIPI yang akan menjadikan
yang ditujukan bagi KUB dengan anggotanya sekitar (research & development) sebagai fasilitator pelaku
produk sepatu Indonesia menjadi produk unggulan
30 orang. usaha dalam pengembangan teknologi, desain,
kelas dunia,” jelasnya.
Hal tersebut sejalan dengan upaya mutu produk dan kemampuan SDM. Itu sebabnya
Itu sebabnya audit yang spesifik juga diperlukan
menumbuhkan Wirausaha Baru (WUB). UPT BPIPI BPIPI sebagai lembaga unit pelayanan teknis (UPT)
terkait dengan pengujian faktor SDM nya. Salah satu
sudah lama mengadakan pelatihan IKM, di mana membenahi dari sisi manajemen, efisiensi proses
keunggulan SDM BPIPI di antaranya sudah ada para
sampai tahun 2012 lulusannya sudah mencapai produksi, mutu, dan desain produk persepatuan
instruktur yang mampu menguasai desain alas kaki,
7.320 orang. 65% dari para alumninya sekitar 70% nasional melaluii lima misi utama yaitu pelatihan,
CAD/CAM, pola sepatu, grading pola alas kaki, jahit
berasal dari IKM alas kaki, dan 30% dari industri skala konsultasi, R&D, akses pasar, laboratorium uji produk
upper, analis pengujian alas kaki, teknisi shoe last,
menengah dan besar. Materi pelatihan mencakup & sertifikasi.

48 Karya Indonesia Edisi No. 01 2014


Teknologi

Indonesia Foodwear Industry


Development Centre
The UPT of The Ministry of Industry Ready To Be A Partner of
Satra Technology Centre-UK

The Center of Indonesian Footwear Industry Development (BPIPI), a


technical services unit (UPT) of the Ministry of Industry under the responsible
of the Director General of SMEs, declared that the end of this year or early
next year it will become an associate partner of Satra Technology Centre, an
international research institute based in the UK

lean manufacturing, shoelast, leather products, and


also footwear production technology.
The Competitiveness
She added that to face the competition in the
ASEAN level following the implementation of the
ASEAN Economic Community (AEC) in December
2015, actually the Indonesia’s leather-based footwear
products has been able to compete. Supported by the
potential of leather raw materials of about 606 million
square feet and 341 million square feet of growth
rate per year, and the level of fulfillment of factory
capacity for leather reaches 75 %, in fact Indonesia has
the potency to take control market more than today,
reaching only 3.3 percent of total world production of
footwear.
“For leather-based products the competitiveness
of Indonesian products is actualy quite good, but for
synthetic products, Indonesia still relies on import. In
addition, there are not many Indonesian brands for
shoes that are able to control the world market yet.
Therefore, one goal of long-term road map for national

A
footwear industry is to make the national brands
ccording to the Chief of BPIPI Ratna technicians, machine technician and equipments, and dominate the domestic and regional markets. Thereby
Utarianingrum when explaining it in also as footwear machinery technician. it is expected that the contribution of shoes industry
his office in Sidoarjo, East Java, as to be Leading Activities will be more significant in the national economy,” she
an associate partner, BPIPI will be an In general, based on the distribution of small explained.
international accreditation agency, following BPPI and micro scale of footwear business in Indonesia, Facing the challenges ahead, BPIPI has also
that has obtained accreditation from the National 82% opf them are domiciled in two provinces, West carried out a number of efforts to increase the Footwear
Accreditation Committee. Java and East Java, in which the concentration industry structure and also the role of research
“As BPIPI would have become an associate of the industry in West Java region are found in institutions (research & development) as a business
partner, then the shoes product to be exported to Bogor, Bandung and Tasikmalaya. As for East Java player facilitator in technology development, design,
Europe will be certified by BPIPI wihch it would have region, they are concentrated in Pasuruan, Sidoarjo, product quality and human resources capabilities. That
been internationally accredited to conduct laboratory Mojokerto, Jombang, and Magetan. In line with this is why BPIPI as technical services unit (UPT) deals
testing. In addition to improving the bargaining condition, one of the main activity of BPIP in the year with the managerial improvement, the efficiency of
position of BPIPI at international level, since BPIPI is conducting mentoring activities to business groups the production process, quality, and national footwear
is the only agency in Southeast Asia region, ultimately of SMEs (KUB) in Trenggalek and Jombang for 30 product design through five primary mission consisting
it will lead the BPIPI to be able to promote Indonesian members. of training, consulting, R & D, market access, product
shoes to become a world-class product,” she explained. This activity is in line with the efforts to create New testing laboratory and certification.
That is why the specif audit is also required in Entrepreneurs (WUB). UPT of BPIPI has long held
associated with the human resources competence. One training for SMEs, in which until 2012 the graduates informasi | information »
of the supremacy of human resources of BPIPI is had reached 7,320 people. 75% of the alumni comes
there are instructors who have been able to master the Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia
from footwear SMEs, and the remaining 30% from (BPIPI)
footwear design, CAD/CAM, shoe design, footwear medium and large scale enterprises. The training Komplek Pasar Wisata Kedensari
design grading, sewing the upper, footwear testing materials include footwear design, CAD/CAM, Tanggulangin, Sidoarjo. Jatim
analysts, shoelast technicians, bottom and out sole SMEs footwear management, shoe design grading, Telp/Fax : 031-8855149

Karya Indonesia Edisi No. 01 2014 49


Teknologi

BALAI BESAR KULIT, KARET DAN PLASTIK


SIAPKAN IKM MEMASUKI PASAR TUNGGAL ASEAN 2015.
Pasar Tunggal Asean tahun 2015 dalam waktu yang tidak terlalu lama lagi,
tepatnya dua tahun mendatang, bakal diberlakukan.
daya saing,” tutur Ramlan Subagyo, kepada reporter
majalah KINA ketika ditemui di ruang kantornya,
BBKKP Yogyakarta.
Untuk meningkatkan kemampuan IKM tadi,
BBKKP telah dan akan terus menawarkan pelatihan
proses penyamakan kulit termasuk finishing kulit,
teknoligi pengolahan air limbah penyamakan kulit,
teknologi pembuatan sepatu, teknologi pembuatan
barang kulit, pelatihan pengujian produk kulit dan
barang kulit, pelatihan kalibrasi dan pengujian.
Sementara itu, pelatihan teknis karet, antara lain
meliputi pembuatan spare-part sepeda motor,
pembuatan ban vulkanisir, kompounding karet dan
teknologi cetak barang karet. Sedangkan pelatihan
teknis plastik, diantaranya adalah, pembuatan
interior dan cenderamata dari plastic serta injection
moulding. Satu hal yang cukup membanggakan
buat BBKKP, tambah Ramlan Subagyo, adalah
keberhasilan lembaga ini meraih sertifikat sistim
manajemen mutu ISO-9001, ISO-14001 dan ISO-
170025.
Terkait peningkatan mutu, lewat lembaga
indenpenden di lingkungan BBKKP, saat ini lembaga
tersebut telah memperoleh beberapa akreditasi

P
emberlakuan Pasar Tunggal Asean 2015 terutama industri kecil dan menengah atau IKM. dari Komite Akreditasi Nasional atau KAN yaitu
yang sudah disepakati para pemimpin Untuk mewujudkan perkuatan atau peningkatan ISO-9001, ISO-14001, dan ISO 17025. Lembaga
negara anggota Asean, bertujuan untuk kemampuan IKM, tentu saja bukan hanya tanggung sertifikasi yang ada di lingkungan BBKKP meliputi
menciptakan pasar tunggal dan kesatuan jawab para pebisnis saja, tetapi juga semua unsur (1) Lembaga Sertikasi Sistim Mutu Yogya Quality
basis produksi dimana terjadi free-flow atas pemerintah terkait seperti halnya Kementerian Assurance (YOQA) dengan jumlah pelanggan
barang, jasa, faktor produksi, investasi dan modal, Perindustrian beserta semua Unit Kerja Balai Besar mencapai 117 perusahaan. Lalu (2), Lembaga
di samping penghapusan tarif bagi perdagangan Litbang Industri. Salah satu Balai Besar Litbang yang Sertifikasi Sistim Manajemen Lingkungan BBKKP,
antar negara Asean. Pasar Tunggal Asean pada berperan cukup besar dalam mengembangkan IKM di Yogya Environtment Certification Assurance (JECA)
hakekatnya merupakan sarana sekaligus wahana kota Yogyakarta dan kota-kota lainnya di Indonesia, yang melaksanakan kegiatan sertifikasi ISO-14001,
yang memungkinkan terjadinya perluasan pasar bagi adalah Balai Besar Litbang Industri Kulit, Karet dan memiliki pelanggan sebanyak 15 perusahaan dan
pelaku ekonomi di masing-masing negara anggota Plastik yang beralamat di Jalan Sokonandi Nomor 9 (3) Jogja Product Assurance (JPA) memberikan
Asean. Demikian pula, memungkinkan terjadinya Yogyakarta. layanan sertifikasi produk kulit, karet dan plastic,
kerjasama investasi, joint venture, dan sebagainya, Menurut pengakuan Ramlan Subagyo, Kepala dengan tujuan memberikan kepastian mutu produk
yang apabila bisa dimanfaatkan dengan baik, tidak Balai Besar Kulit, Karet dan Plastik (BBKKP) dengan mengacu pada standar nasional. Sampai
menutup kemungkinan terjadinya pengembangan Yogyakarta, lembaga yang dipimpinnya ini bertugas Desember 2012 jumlah pelanggan JPA mencapai 58
usaha para pelaku bisnis di masing-masing negara melaksanakan kegiatan penelitian, pengembangan, perusahaan.
Asean. standardisasi, kalibrasi serta pengembangan Meski kondisi saat ini sudah terbilang maju,
Dari sisa waktu yang terbilang singkat ini, kompetensi di bidang industri kulit, karet dan namun sejalan dengan perkembangan yang
pertanyaannya adalah apakah pebisnis nasional plastic. Visi lembaga ini yaitu menjadi pusat inovasi sangat pesat dewasa ini, BBKKP terus berupaya
termasuk IKM telah mempersiapkan diri guna teknolgi dan pelayanan di bidang kulit, karet dan meningkatkan kemampuan IKM, terutama dari aspek
memanfaatkan peluang yang tersedia di masing- plastik yang profesional, terpercaya dan diakui di penguasaan teknologi, penumbuhan wirausaha
masing negara Asean? Bagi pebisnis yang terbukti tingkat nasional maupun internasional. Dalam baru melalui pembentukan incubator bisnis serta
mampu bersaing di pasar global, maka pasar melaksanakan tugasnya, BBKKP membuka diri dan peningkatan komptensi. Dalam hal peningkatan
tunggal Asean bukanlah sesuatu yang terlalu siap bekerjasama dengan dunia industri, lembaga penguasaan teknologi misalnya, khususnya teknolgi
mengkhawatirkan. Setidaknya, iklim, aturan main, litbang, pemerintah daerah, perguruan tinggi, penyamakan kulit, lanjut Ramlan Subagyo, belum
karakter pasar, dsb, disuatu negara telah cukup lembaga swadaya masyarakat, dan pihak terkait lama ini BBKKP memperoleh bantuan tenaga
dikenal. Nah sebaliknya, bagi pebisnis termasuk lainnya, baik di dalam maupun di luar negeri. “ ahli dari Italia. Tenaga ahli tersebut memberikan
IKM yang daya saingnya masih perlu ditingkatkan, Tugas BBKKP salah satunya adalah meningkatkan pelatihan teknologi terbaru di bidang penyamakan
maka sisa waktu dua tahun ini, merupakan kemampuan produksi terutama IKM Kulit, Karet dan kulit kepada 40 pengrajin/pengusaha kulit selama
“kancah candradimuka” bagi penguatan sekaligus Plastik, tidak saja di Yogyakarta tetapi juga diseluruh 14 hari.
peningkatan kemampuan pelaku bisnis nasional Indonesia dalam rangka perluasan pasar sekaligus

50 Karya Indonesia Edisi No. 01 2014


Teknologi

Center Hall of Leather, Rubber and Plastic


Preparing SMEs to Enter Asean Single Market 2015
Asean Single Market 2015 will no longer apply, exactly the next year.

T
he implementation of the
Asean Single Market in 2015
which has been agreed by the
leaders of ASEAN member
countries aims to create a single market
and unify the production base where there
will be free-flow of goods, services, factors
of production, capital investment and,
in addition to the elimination of tariffs
on trade between ASEAN countries.
Asean Single Market is essentially a tool
and vehicle allowing the expansionof the
market among the economic actors in each
ASEAN member countries. Furthermore,
it allows for investment cooperation, joint
ventures, and so on;and when optimally
exploited it would be a great opportunity
to the business development among
business players in their respective ASEAN countries. the field of leather, rubber and plastic professionally,
Of the remaining time that is fairly short, reliable and recognized at national and international
the question is whether national business players levels. In performing its duties, BBKKP opens up and is
have already prepared to take advantage of the ready to collaborate with industry, R & D institutions,
opportunities available in their respective ASEAN local governments, universities, non-governmental of subscribers has reached 117 companies. Then (2)
countries? For those who have proved themselves to organizations, and other parties, both domestic and Yogya Environtment Certification Assurance (JECA)
be able to compete in the global market, the ASEAN foreign countries. “One of BBKKP mission is to conducting the process of ISO - 14001 certification,
single market is not something that needs to be feared. increase the production capability, especially SMEs with the number of subcribers as many as 15 companies
At least, business environment, the rules of the in Leather, Rubber and Plastic sectors, not only and (3) Jogja Product Assurance (JPA) providing the
games, the market characteristic, etc. in each country those in Yogyakarta but also throughout Indonesia sertification services for leather product, rubber and
has already been well-understood. On the contrary, in pursuing market expansion as well as increasing plastic, with the aim to giving quality assurance of
for those in which their competitiveness needs to be competitiveness,“ explained Ramlan Subagyo toKINA products with reference to the national standards. Up to
significantly improved, then the remaining time will magazine reporters at BBKKP officein Yogyakarta. December 2012 the number of subscribers has reached
be an “arena of candradimuka or struggling arena” to To improve the competence of SMEs, BBKKP 58 companies JPA.
strengthen and upgrade the competence and capability has continued to offer training in leather tannery, Although the current condition has been fairly
of the national business players, especially small and including leather finishing, tannery wastewater advanced, but by considering the rapid development
medium industries or SMEs. treatment technology, shoe-making technology, of the business environment today, BBKKP has been
To strengthen and upgradethe SMEs, of course leather product technology, leather and leather committed to continuously improve the competence
it is not only the responsibility of the business player, products testing, training for calibration and testing. of SMEs, especially in terms of the technology
but also all related government institutionssuch as Meanwhile, technical training for rubber, among mastery, the growth of new entrepreneurs through the
the Ministry of Industry including all Work Unitsof othersaremotorcycle spare parts manufacturing, retread establishment of business incubators and competence
Center Hall for Industrial Research and Development. tires manufacturing, rubber compounding and rubber improvement. In terms of increasing technology
One of the Center Hall for Research and Development printingtechnology. Whereas the technical training for mastery, for example, in tannery technology, he added,
contributing significat role in developing SMEs in plastic are interior and souvenirs made of plastics and recently BBKKP obtained donation experts from Italy.
Yogyakarta and other cities in Indonesia is Center molding injection. One thing that is quite encouraging These experts had given the training about the latest
Hall for Industrial R&D in Leather, Rubber and to BBKKP, he added, is the success of BBKKP in technology in the field of tannery technology to 40
Plastics which is located at Jalan Sokonandi No. 9 receiving the certificate of the quality management artisans/entrepreneurs in leather industry for 14 days.
Yogyakarta. system ISO - 9001, ISO - 14001 and ISO - 170 025.
According to Ramlan Subagyo, Head of Center He added, in terms of quality improvement
Hall of Leather, Rubber and Plastics (BBKKP) through the independent agency under the auspices of
Yogyakarta, his institution conducts the research, BBKKP, currently it has obtained several accreditations informasi | information »
development, standardization, calibration and from the National Accreditation Committee such Balai Besar Kulit, Karet dan Plastik (BBKKP)
upgrading competence in the field of leather, rubber as ISO - 9001, ISO - 14001, and ISO 17025. The Jl. Sukonandi No. 9, Yogyakarta
and plastic industries. It’s vision is to be the center Certification agencies registered in BBKKP include (1) Telp. 0274-563939, 512929
Fax. 0274-563655
of innovation and technology and giving services in Yogya Quality Assurance (YOQA) with the number

Karya Indonesia Edisi No. 01 2014 51


opini

Charles Saerang
Hadapi MEA, Industri Jamu Punya
Daya Saing Tinggi

G
lobalisasi memang tidak terhindarkan bahan baku yang bersifat alami.
lagi dalam kegiatan ekonomi. Berbagai Daya saing industri jamu dan obat tradisional
perjanjian atau kerja sama di bidang industri Indonesia juga mengalami peningkatan dengan
dan perdagangan baik yang bersifat bilateral banyaknya industri yang melakukan inovasi produk.
maupun multilateral yang dilakukan pemerintah Misalnya saja menjual jamu bubuk dalam bentuk
Indonesia dengan negara lain, telah menjadikan produk kapsul ekstrak atau minuman siap saji.
asing bisa lebih mudah masuk ke pasar dalam negeri. Selain itu, ungkap Charles Saerang, produk jamu
Isu terbaru tentang globalisasi pasar adalah penerapan juga saat ini banyak digunakan untuk pelengkap
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Pasar bebas ini industri kosmetik dan spa. Dengan meningkatnya pasar
akan diberlakukan secara serempak di negara-negara kosmetik dan spa, maka kebutuhan produk jamu juga
ASEAN pada tahun 2015 nanti. akan melonjak. Saat ini usaha spa berkembang pesat
Dengan pemberlakuan MEA, produk-produk di Indonesia, dimana jumlahnya mencapai sekitar 900
dari negara-negara ASEAN tidak akan mengalami ribu unit usaha, terutama berlokasi di Jakarta dan Bali.
hambatan untuk mengalir ke pasar Indonesia. Begitu Charles Saerang memperkirakan pasar produk
juga sebaliknya, dengan adanya MEAproduk Indonesia jamu dan obat tradisional di dalam negeri maupun
dengan mudah memasuki pasar negara-negara ASEAN luar negeri akan terus mengalami peningkatan.
lainnya. Diperkirakan pada tahun 2015 nanti potensi penjualan
Intinya, penerapan MEA dapat memberikan jamu dan obat trdisional di pasar dalam negeri akan dalam negeri bisa meningkatkan daya saing dan
ancaman berupa membanjirnya produk asing ke mencapai Rp 20 triliun . Sedangkan potensi ekspornya mengatasi berbagai kelemahan dan hambatan yang
pasar dalam negeri dan adanya peluang bagi produk di tahun 2015 diperkirakan senilai Rp 16 triliun. ada sehingga dapat memenangi persaingan pasar
Indonesia untuk bisa memasuki pasar negara-negara Untuk bisa memanfaatkan potensi pasar lokal dan pasca diberlakukannya MEA 2015, Charles Saerang
ASEAN lainnya. ekspor itu, selain memanfaatkan keunggulan yang mengatakan diperlukan peran atau dukungan
Agar penerapan MEA bisa memberikan dampak ada itu , industri jamu dan obat tradisional juga harus pemerintah terhadap industri tersebut.
positif bagi industri di dalam negeri tentunya diperlukan didukung oleh upaya untuk mengatasi kelemahan- Adapun peran dan dukungan pemerintah yang
kesiapan dari industri di dalam negeri. Seperti yang kelemahan yang masih terjadi pada industri tersebut. diharapkan industri jamu dan obat tradisional di
dilakukan pada industri jamu dan obat tradisional. Beberapa kelemahan yang masih harus diatasi itu dalam negeri adalah disajikannya minuman jamu
Ketua Umum GP Jamu, Charles Saerang, menilai antara lain adalah standarisasi kualitas bahan dan atau kesehatan pada acara-acara di kementerian
industri jamu dan obat tradisional Indonesia memiliki produk yang tidak sama. Masih ada produk jamu dan atau lembaga negara atau menjadikan minumn jamu
peluang besar untuk memenangkan persaingan obat tradisional di dalam negeri yang kualitas bahan sebagai suguhan untuk tamu selain teh dan kopi.
dengan industri serupa di negara-negara ASEAN karena dan produknya tidak sama satu dengan yang lainnya. Industri jamu juga mengharapkan adanya
industri jamu dan obat tradisional Indonesia memiliki Tertinggalnya fasilitas produksi jika dibandingkan pembinaan terkait dengan pembinaan sarana industri,
sejumlah keunggulan. dengan negara lain juga menjadi salah satu kelemahan juga pembinaan kepada masyarakat konsumen agar
“Daya saing industri jamu Indonesia bisa di atas Indonesia. Kelemahan di sektor fasilitas produksi tidak mengkonsumsi jamu ilegal dan jamu bahan kimia
industri negara-negara ASEAN lainnya. Banyak faktor ini sebagian besar terjadi pada industri kecil dan obat (BKO).
yang bisa meningkatkan daya saing industri jamu dan menengah (IKM). “GP jamu juga mengharapkan adanya kebijakan
obat tradisional kita,” ujar pria yang juga menjabat Menurut Charles Saerang, kelemahan lainnya yang memasukkan jamu sebagai salah satu pilar
sebagai Presiden Direktur PT Njonja Meneer itu. adalah belum maksimalnya kegiatan penelitian atau industri masa depan yang dipilih oleh Kementerian
Adapun faktor-faktor yang menjadi pemicu inovasi produk yang dilakukan industri di dalam negeri Perindustrian,” ujar Charles Saerang.
peningkatan daya saing industri jamu dan obat sehingga varian produknya belum begitu banyak. Industri jamu, ungkapnya sebaiknya dimasukkan
tradisional Indonesia adalah kekayaan bahan baku Selain dari sisi industri itu sendiri, hambatan bagi sebagai salah satu industri agro dengan tujuan untuk
lokal yang belum digali dan dimanfaatkan. Diperkirakan penguasaan pasar lokal dan peningkatan ekspor peningkatan penyerapan tenaga kerja, peningkatan
ada sekitar 30.000 jenis tanaman obat di Indonesia industri jamu dan obat tradisional dalam negeri juga volume dan nilai ekspor, peningkatan sumbangan
yang bisa dijadikan bahan baku pembuatan jamu dan datang dari sisi eksternal. Misalnya saja gencarnya pertumbuhan nilai tambah dan penyebaran
obat tradisional. Dari jumlah tanaman obat itu, baru iklan herbal dan klinik asing di berbagai media yang pembangunan di Indonesia secara merata.
350 jenis yang telah digunakan secara teratur oleh terkadang menyesatkan, regulsi jamu yang masih Saat ini industri jamu telah memberikan menyerap
industri jamu. membelenggu sebagian industri serta produk MLM tenaga kerja hampir mencapai 15 juta orang. Dari
Tren gaya hidup masyarakat saat ini yang ‘back luar negeri yaang mudah masuk ke pasar Indonesia jumlah itu, 3 juta diantaranya terserap di industri jamu
to nature’ atau kembali ke alam juga memberikan tanpa melalui persyaratan ketat yang ditetapkan untuk obat dan 12 juta lainnya terserap di industri jamu
keuntungan bagi industri jamu dan obat tradisional pemerintah. yang telah berkembang ke arah makanan, minuman,
lokal karena sebagian besar produk lokal memiliki basis Agar industri jamu dan obat tradisional di suplemen, kosmetik dan sebagainya.

52 Karya Indonesia Edisi No. 01 2014


opini

Penjualan Industri Jamu


dari Tahun ke Tahun
Tahun 2006 Rp 5 triliun
Tahun 2007 Rp 6 triliun
Tahun 2008 Rp 7,2 triliun
Tahun 2009 Rp 8,5 triliun
Tahun 2010 Rp 10 triliun
Tahun 2011 Rp 11 triliun
Tahun 2012 Rp 12 triliun
Tahun 2013 Rp 14 triliun

Sumber : Kementerian Perindustrian

Karya Indonesia Edisi No. 01 2014 53


opini

Charles Saerang
Facing AEC, Herbal
Industry is Highly
Competitive

The globalization is not inevitable and bound


to happen in economic activity. Various
agreements or cooperations in industry and
trade both bilateral and multilateral carried
out by the Indonesian government with other
countries havecaused foreign products can
more easily enter to domestic market. The
latest issue concerning market globalization
is the implementation of ASEAN Economic
Community (AEC). It will take in place
simultaneously in ASEAN countries in 2015.

54 Karya Indonesia Edisi No. 01 2014


opini

W
ith the implementation of AEC, the The lifestyle trends of today’s society towards in production facilities is mostly experienced by small
products from ASEAN countries ‘back to nature’ providesan opportunity for local and medium enterprises (SMEs).
will not face the barriers to flow into producers of jamu (herbs) and traditional medicine According to him, another weakness is the
Indonesia market. And vice versa, because most of the local products have natural raw limited activities of research and product innovation
in the presence of AEC the Indonesian products can materials base. in domestic industries so that the product variation
easily penetrate the market of ASEAN countries. The competitiveness of Indonesian Jamu and are still limited.
In essence, the implementation of AEC can traditional medicine products have also increased by Apart from the industry itself, the barriers to
either threaten the domestic products due to the the high number of companies carrying out product dominating local market and increasing the export
flood of foreign products or open the opportunities innovation. For example, by selling jamu (herb) of domestic jamu and traditional medicine products
for Indonesian products to easily enter the market in powder in the form of extract capsules or fast drinks. also come from the external side. For istances, the
other ASEAN countries. In addition, said Charles Saerang, jamu (herb) incessant advertising offoreign herbs and clinics
In order the implementation of AEC can lead to a products are now widely used to complement the in various media that are often misleading, the
positive impact on domestic industry, the readiness of cosmeticsand spa industries. With the growing market regulation of jamu (herbs) that is still fetter for some
domestic industry is an imperative, as what that has of cosmetics and spa, of course the needs for jamu industries, and also foreign MLM products that are
already been done by Jamu (herbs) and traditional products will also soar. Currently the spa business has easily enter to domestic market without going through
medicine industries. grown rapidly in Indonesia, amounted to about 900 the rigorous requirements set by the government.
The chairman of GP Jamu, Charles Saerang, thousand business units, which are mostly located in In order to improve the competitiveness of jamu
has assessed that Jamu and traditional medicine Jakarta and Bali. and traditional medicine industries in the country
industries of Indonesia have a great opportunity He estimated that the market of jamu (herbs) and also to overcome the weaknesses and constraints
to win the competition with similar industries in and traditional medicine products both in domestic so that they can win the market competition after the
ASEAN countries since Jamu and traditional and abroad will continue to grow. It is estimated that enactment of AEC in 2015, Charles Saerang said
medicine industries of Indonesia have a number of in 2015 the potential of sales of jamu and trditional that the role and supports from government to these
superiorities. medicine products in domestic market could reach industies are urgently required.
“The competitiveness of Indonesian Jamu Rp. 20 trillion. While the export potential in 2015 is The expected government role and supports in
industry could be higher compared to those of other estimated at Rp. 16 trillion. domestic market is, for example, by presenting jamu
ASEAN countries. Many factors can increase the In order to exploit the potential of both local products or health drinks at every eventheld by the
competitiveness of Jamu and traditional medicine and export market, in addition to exploit the existing ministries or state agencies or makingjamu products
industries, “ said the man who is also in charghe as superiorities, the jamu and traditional medicine as complement of tea and coffee.
the President Director of PT. Nyonya Meneer. industries should also be supported by the efforts to The jamu industry also requires the development
The main factor that can be the trigger to the overcome the existing weaknesses. related to industrial facilities improvement, and also
increase of the competitiveness of Indonesian jamu Some weaknesses that still need to be addressed, education to consumers for not consuming illegal
and traditional medicine industries is the richness of among others, is the standardization ofthe quality of jamu and jamu with medicinal chemicals.
local raw materials that have not been explored and materials and products that are not the same. There “GP jamu also expectsthe policies that
exploited yet. It is estimated there are about 30,000 are still so many products of jamu and traditional incorporates jamu (herbs) and traditional medicine
species of medicinal plants in Indonesia that can medicine in domestic market in which the quality of products as one of the future pillar industries selected
be used as raw materials for producing Indonesian materials and products are not the same with each by the Ministry of Industry,“ explain Charles
jamu and traditional medicine. Of the number of other. Saerang.
medicinal plants, only about 350 species that have The backwardness of production facilities Jamu (herbs) industry, he further said, should
been used regularly by the jamu and traditional compared to those of other countries is also one of the be included as one of the agro industries with the
medicine producers. weaknesses of Indonesian industries. The weakness objective to the increase of employment, the increase
of volume and value of the exports, the increase in
the contribution of value added growth and the more
equitable spread of development in Indonesia.
Nowadays jamu (herbs) industry has provided
the employment of 15 million people. Of that total,
3 million of them are absorbed in jamu industry for
drugs and 12 million for jamu industry related to
food, beverages, supplements, cosmetics and so on.

The sales figure of Jamu (herbs)


Industry for the last 8 years

Year 2006 Rp 5 trillion


Year 2007 Rp 6 trillion
Year 2008 Rp 7.2 trillion
Year 2009 Rp 8.5 trillion
Year 2010 Rp 10 trillion
Year 2011 Rp 11 trillion
Year 2012 Rp 12 trillion
Year 2013 Rp 14 trillion
Source: Ministry of Industry

Karya Indonesia Edisi No. 01 2014 55


Apa & Siapa

PT Santinilestari Energi
Indonesia (SEI)

Capaian Tkdn Tinggi, Pengusaha Harap Dukungan


Keberpihakan Pemda dan Kabupaten/Kota

Dengan capaian Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) berkisar


antara 48,3% sd 62,08%, wajar apabila pengusaha mengharapkan
dukungan keberpihakan dari pemerintah daerah dan kabupaten kota.

S
ebab jika tidak demikian, seperti yang sudah Hartono Ang, kalau pemerintah tidak melindungi
kerap terjadi, produsen dalam negeri akan para produsen produk dalam negeri, maka kekayaan
berputus asa dan tidak ingin memproduksi Indonesia tidak akan ada artinya lagi, jelas
barang, malah cenderung menjadi importir pengusaha yang industrinya bergerak dalam produksi
saja, kendati era perdagangan bebas sudah dimulai. Penerangan Jalan Umum (PJU) ini. Padahal baik
Saat MAJALAH KINA mengadakan perbincangan karena produsennya masih sedikit, dan produksinya
dengan produsen perlengkapan panel pengadaan terbatas, maka dalam setahun perusahaan hanya
energi bertenaga surya, PT Santinilestari Energi dapat menghasilkan 20 ribu unit PJU. Sedangkan
Indonesia (SEI) dan distributor pengadaan panel permintaannya sendiri dapat melonjak sampai 50 ribu
paket perangkat tenaga listrik yang mengandalkan unit setahun.Dengan keterbatasan lahan ini, maka
energi surya Berkat Energi Sollusindo (BES) di tahun depan perusahaan akan menambah lahan lagi
Surabaya, terungkap banyaknya aparat daerah seluas 3 s/d 5 ha, untuk pabrik perakitan solar panel,
yang belum menunjukkan keberpihakannya kepada baterei lithium panel,dan communication gateway.
pengusaha dalam negeri. “Memang diakui masih ada sejumlah produk yang
Seperti dikemukakan Direktur PT SEI Sandy masih diimpor seperti plastik injeksi, PCB, alat kontrol,

56 Karya Indonesia Edisi No. 01 2014


Apa & Siapa

IC, transistor, dan lampu LED, sehingga untuk itu harus regulator/controller berfungsi memutus arus baterei
diimpor dari Korsel, Singapura, dan Jepang. Namun jika pengisian baterei sudah terisi penuh dan juga
demikian untuk pengadaan penerangan jalan umum memutus beban/lampu jika baterei sudah habis.
(PJU), solar street light, UPS home, serta Sehen Ada juga yang dinamakan communication
Lamp Dome ini, kira-kira sudah mampu mengantungi gateway berfungsi sebagai komunikasi data untuk
Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) minimal mengetahui kondisi lampu, baterei, controller dan PV
40%, jelas Sandy. Dengan luas Indonesia seperti ini, Modules/ solar panel, sehingga data akhirnya masuk
potensi penggunaan listrik tenaga surya masih besar, melalui HP dan juga internet.Untuk mendorong
karena masih ada lebih dari 20 juta daerah yang penggunaan pengggunaan produk dalam negeri,
penduduknya belum memperoleh aliran listrik. Santini telah menangani proyek pemerintah
“Sesungguhnya Indonesia itu sangat kaya dan dan kontraktor, termasuk dari kalangan peritel.
sumber daya alamnya juga berlimpah.Sehingga Sebagian proyek-proyek pemerintah terutama PLTS
kalaupun kekayaan tersebut ibaratnya dikorupsi (Solar Home System) juga bertujuan mendorong
sampai tujuh turunan, tetap saja kekayaan sumber penggunaan perumahan produk-produk dalam
daya alam itu masih ada, apalagi bagi provinsi-provinsi negeri.
di luar Jawa yang potensinya belum banyak digarap. Produk-produk Santini memiliki Tingkat
Di tingkat pemerintah pusat seperti dari Kementerian Kandungan Dalam Negeri cukup tinggi dan proyek-
Perindustrian, Kementerian Negara BUMN, sampai proyek yang ditangani antara lain adalah bentuk
PLN, bahkan Kantor Menko Kesejahteraan Rakyat, kemitraan dengan Kementerian ESDM, PNPM,
sudah paham bagaimana produksi perusahaan kami. Kemenhub, Kemenkes, dan Kemendikbud.
Selain menunjukkan keberpihakan terhadap produk Semua perangkat PLTS dan PJU didukung
dalam negeri, sejumlah pengadaan sudah mampu controller super canggih, karena dapat mendeteksi ketentuan kendati produk-produk sejenis harganya
kami garap. kondisi peralatan dan baterei, serta dilengkapi dng lebih mahal sekitar 10%, tetapi produk tersebut
Guna menekan penggunaan bahan baku fosil, volt meter digital. Semua produk sudah dinyatakan sudah mengantongi sejumlah standard seperti BPPT
PT Santini Energi Indonesia, perusahaan lokalyang lulus uji laboratorium B2TE-BPPT dan TKDN serta TKDN. Bahkan produknya tidak hanya digunakan oleh
bergerak dalam industri manufaktur energi Kemenperin. Berbagai proyek yang sudah ditangani PLN dan tingkat kementerian seperti tersebut di atas
terbarukan, mengembangkan produk di bidang antara lain seperti pengadaan UPS Home di NTB, saja, melainkan juga sudah mulai digunakan di negara
pembangkit energi listrik dengan menggunakan pengadaan dn pemasangan lampu PJU Babat, tetangga Timor Leste dan tahun depan akan mulai
energi matahari. Tuban, Tuban, Jatim, PJU di Sragen, Jateng dan PJU diekspor ke Papua New Guinea.
Saat ini perusahaan yang didirikan pada Januari di Lumajang dan Nganjuk Jatim, proyek PLTS di Dili, Sementara itu Direktur PT BES Gita Sasmita
2012 ini memproduksi peralatan elektrik, khususnya Timor Leste. mengemukakan, salah satu kelebihan produk yang
controller board, panel modul, penghematan energi dihasilkannya dibanding dengan produk impor,
lampu TL 10W - 12 DC, Pembangkit Listrik Tenaga Pentingnya Pemahaman Penggunaan Produk adalah tingkat efisiensi dalam pemanfaatan energi
Surya (solar power) dan PJU (Penerangan Jalan Dalam Negeri dengan tingkat nyala terang yang mencapai 5 s.d 40
Umum). Selain itu perusahaan ini juga memproduksi Masalah yang terjadi justru di tingkat pemerintah watt untuk PJU, produknya dijamin menyala lebih dari
charge regulator yang berfungsi mengatur proses daerah, karena belum tingginya pemahaman, 10 tahun. Beda dengan produk impor, dengan hasil
(charging) dan pemakaian baterei (discharging) pentingnya menggunakan produksi dalam negeri. energi yang tidak efisien karena memerlukan watt
selain charge regulator/controller yang bisa menjaga Apalagi untuk penggunaan produk di dalam negeri, lebih besar, juga mereka tidak mapu menyediakan
baterei supaya tdk mudah rusak, karena charge belum banyak yang menggarap. Padahal berdasarkan layanan purna jual. Padahal alat ini dirancang di
lokasi yang memang letaknya jauh dari stasiun
pengisian bahan bakar, sehingga harus mampu energi
menyimpan energi dalam waktu relatif lama.
Sebelumnya di dalam Instruksi Presiden Nomor
2 Tahun 2009 tentang Penggunaan Produk Dalam
Negeri Dalam Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
secara tegas mengamanatkan bahwa instansi
pemerintah wajib memaksimalkan penggunaan hasil
produksi dalam negeri dalam pengadaan barang/
jasa yang dibiayai oleh APBN/APBD, terutama untuk
produk yang nilai capaian tingkat kandungan dalam
negerinya telah mencapai minimum 25% atau 40%
termasuk Bobot Manfaat Perusahaan (BMP).
Sebagai implementasi Inpres tersebut, Menteri
Perindustrian mengeluarkan Peraturan Menteri
Nomor 49/M-IND/PER/05/2009 tentang Pedoman
Penggunaan Produk Dalam Negeri Dalam Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah. Melalui Inpres dan
Peraturan Menteri tersebut, pemerintah akan menjadi
pionir dalam optimalisasi penggunaan produk dalam
negeri yang nantinya diharapkan akan diikuti oleh
masyarakat luas.

Karya Indonesia Edisi No. 01 2014 57


Apa & Siapa

PT Santinilestari Energi
Indonesia (SEI)
High Acievement of Local Content, Employers
Expect Partiality Supports From Local Government

U
With the achievement of local nless, as has often happened, the (PJU) - if the government does not protect the domestic
content ranged from 48.3 % to domestic producers would be hopeless, producers, the Indonesian wealth will be meaningless.
62.08 %, it is reasonable the and instead of manufacturing the Due to the limited number of producers and also the
products they will prefer to be importers limited production capacity, within a year the company
employers expect partiality
despite the free trade era has begun. can only produce 20 thousand units of PJU (street
supports from local government. AsKina magazine held discussions with the lightings). Whereas from the demand side, it can soar
producer of panel equipment of solar power supply, up to 50 thousand units of PJU a year. With its limited
PT. Santinilestari Energi Indonesia (SEI) and the land area, then the next year the company will expand
distributor of surya power supply equipment, Berkat its land area by 3 to 5 ha, for a solar panel assembly
Energi Sollusindo (BES) in Surabaya, there were line, lithium panels, and communication gateways.
revealed that so many local government officials have “Admittedly, there are a number of products that
not shown their partiality to domestic entrepreneurs. are to be imported such as plastic injection, PCB,
As explained by the Director of PT. SEI -the control devices, ICs, transistors, and LED lights.
company engaging in the production of street lighting These products are to be imported from South Korea,

58 Karya Indonesia Edisi No. 01 2014


Apa & Siapa

Singapore, and Japan. Yet, for the production of street


lighting (PJU), solar street light, home UPS, as well
as Sehen Dome Lamp, roughly they have achieved
the Level of Domestic Component (LDC) at least
40%,”explained Sandy. With a very wide area of
Indonesia, the potential use of solar power supply is
extremely great, because there are still more than 20
million people not benefiting of electricity.
“It can not be denied that Indonesia is very rich
with its abundant natural resources. Provided there
was the corruption towards Indonesian wealth for
even seven generations, the wealth of natural resources
would not run out, in particular for provinces outside
of Java in which the resources potential has not been
exploited yet. At the level of the central government
such as the Ministry of Industry, Ministry of State
Enterprises, State Power Company (PLN), even
the Office of the Coordinating Minister for People’s
Welfare, have already understood in terms of the
product of our company. In addition to showing the
partiality towards domestic product, a number of
their procurements have already been successfully
accomplished by us.
In order to minimize the use of fossil raw materials,
PT. Santini Energi Indonesia, a local company
engaged in renewable energy manufacturing industry,
has been developing products in the field of electrical
energy supply by using solar energy.
Today, the company established in January 2012
produces electrical equipment, especially the controller
board, module panels, energy saving fluorescent lamp
10-12 W DC, Solar Power Supply and PJU (street
lighting). In addition, the company also manufactures
charge regulator which controls the process of charging
and the use of batteries (discharging) including the digital volt meter. All products have passed from flame level reaching 5 to 40 watts for street lighting
charge regulator/controller that is able to keep the the laboratory test B2TE-BPPT, DLC and also the (PJU), and the products are guaranteed to light for
battery not easily damaged, because the charge Ministry of Industry. Various projects that have been more than 10 years. Difference with imported products
regulator/controller functions to disconnectbattery addressed, among others, the procurement of UPS that result inefficient energy because of a larger wattage
current when the battery is fully charged and also Home in NTB, procurement and installation of usage, and also they do not provide after-sales service.
disconnects the load/lamp when the battery has run Street Lighting (PJU) in Babat, Tuban East Java, Whereas this equipment is designed in a location that
out. PJU in Sragen Central Java and PJU in Lumajang is far away from the fueling station, so that it must be
There is also so-called communication gateway and Nganjuk East Java, Solar Home System (PLTS) able to store energy in a relatively long period.
functioning as data communication to determine the project in Dili East Timor. According to the Presidential Instruction Number
condition of the lights, batteries, controllers and PV 2/2009 in respect to the Use of Domestic Products in the
Modules/solar panels, so that the data finally enter The Importance Of The Use of Domestic Product Procurement of Goods/Services, it expressly mandates
through HP and also internet. To encourage the use Understanding that government agencies are required to maximize
of domestic products, Santini has handled government The problem often occurs at the local government the use of domestic products in the procurement of
projects and contractors, including retailers. Some level, due to limited understanding about the importance goods/services that are financed by the state budget/
of government projects, in particular Solar Home of using domestic products. The fact that there are not local government budget, in particular for products
System are aimed to encourage residential project to many implementing the use of domestic products. having the level of local content more than 25 % or
use domestic products. Whilebased on the provisions eventhough theprice of 40 % including the Company Benefit Weight (Bobot
The Santini products have considerably high level similar products are 10% more expensive, but Santini Manfaat Perusashaan).
of local content and the projects that were undertaken products have acquired a number of standards such As the implementation of this Presidential
, among others, in the form of partnership with the as BPPTDLC. Even the products are not only used Instruction, the Minister of Industry issued a Ministerial
Ministry of Energy and Mineral Resources, PNPM, by PLN and ministerial level as mentioned above, but Regulation No. 49/M-IND/PER/05/2009 on
Ministry of Transportation, Ministry of Health, and has also begun to be used in neighboring East Timor, the Guidelines for the Use of Domestic Products in
Ministry of Education and Culture. and next year will be exported to Papua New Guinea. the Procurement of Goods/Services. Through these
All devices of Solar Home System (PLTS)and Meanwhile, the Director PT. BES Gita Sasmita policies, the government will be a pioneer in the
Street Lighting (PJU)are supported by sophisticated Gita pointed out, one of the product advantages optimization of the use of domestic products which
controllers, since it can detect the condition of compared to the imported products, is the level of in turn is expected to be followed by the public.
equipments and batteries, and also equipped with efficiency in the utilization of energy with a bright

Karya Indonesia Edisi No. 01 2014 59


Tokoh

Martha N
amun masih ada perubahan lainnya yang walaupun
skalanya terkesan lebih kecil namun maknanya cukup
besar bagi bangsa Indonesia. Itulah perubahan atau
revolusi industri perawatan kecantikan yang antara lain
dimotori oleh Dr. (HC) Martha Tilaar, wanita pengusaha kelahiran

Tilaar
Kebumen, Jawa Tengah 77 tahun silam, pendiri dan komisaris utama
Martha Tilaar Group.
Sayangnya perubahan tersebut nyaris luput dari perhatian
bangsa kita sehingga banyak orang yang tidak mengetahui akan
perubahan besar yang terjadi dalam industri perawatan kecantikan
di tanah air. Padahal perubahan tersebut telah memberikan makna
yang besar bagi bangsa Indonesia karena mampu membawa dampak
sosial ekonomi yang cukup luas khususnya berupa penyerapan tenaga
Motor Perubahan Industri Kecantikan Indonesia kerja, konsumsi domestik, substitusi impor dan peningkatan ekspor.
Martha, demikian dia biasa dipanggil, layak mendapatkan
apresiasi sebagai salah satu motor perubahan di industri kecantikan
Dalam catatan sejarahnya, bangsa Indonesia beberapa kali Indonesia karena telah berhasil mengubah kondisi industri perawatan
mengalami perubahan atau dalam bahasa kerennya disebut kecantikan Indonesia ke arah yang lebih baik dan maju. Dan yang
revolusi, salah satunya yang paling populer adalah revolusi tidak kalah pentingnya, dia mampu mengubah citra dan persepsi
kemerdekaan. masyarakat terhadap industri kecantikan nasional.
Melalui kerja kerasnya yang pantang menyerah dan
konsistensinya di industri perawatan kecantikan yang telah dirintis
sejak dekade tahun 1960-an, Martha mampu mengembangkan
bisnisnya dari sebuah salon kecantikan tradisional berbasis herbal di

60 Karya Indonesia Edisi No. 01 2014


Tokoh

garasi mobil rumah orang tuanya di kawasan Menteng, parahnya dampak krisis ekonomi dimana banyak Dua peristiwa penting mewarnai perjalanan
Jakarta menjadi sebuah kelompok usaha modern yang perusahaan bangkrut atau mengurangi skala usaha Martha Tilaar Group pada tahun 2011, yaitu dimulainya
mempekerjakan lebih dari 4.500 orang tenaga kerja. dan memangkas jumlah tenaga kerja secara besar- perdagangan saham PT Martina Berto di Bursa
Cikal bakal bisnis perawatan kecantikan Martha besaran. Justru di tahun 1999 itu PT Martina Berto Efek Indonesia (BEI) sehingga perusahaan menjadi
sebetulnya telah ia rintis ketika mendampingi membukukan kenaikan penjualan hingga 400%. perusahaan terbuka (listed) dan terpilihnya Martha
sang suami Henry Alexis Rudlof Tilaar menempuh “Kunci keberhasilan dari bisnis kami adalah karena Tilaar Group menjadi salah satu perusahaan (dari 55
pendidikan di negeri Paman Sam, AS pada tahun 1964- kami senantiasa menjalankan pesan orang tua kami perusahaan dunia) anggota Global Compact Lead
1969 atas beasiswa dari US-AID. Ketika itu Martha untuk selalu disiplin, jujur, inovatif, tekun dan ulet PBB di Davos, Switzerland. PBB memilih Martha Tilaar
yang seorang guru (lulusan IKIP Jakarta tahun 1963) atau disingkat DJITU. Dengan filosofi DJITU ini kami Group karena peranannya membantu pemerintah
sempat membuka usaha kecil-kecilan di bidang jasa berhasil melalui berbagai rintangan dan kendala yang mengatasi masalah ketenagakerjaan, kemanusiaan,
penitipan anak di AS pada tahun 1966-1967. Dana yang ada,” tutur Martha ketika ditemui majalah KINA di lingkungan dan gerakan anti korupsi di Indonesia.
terkumpul dari jerih payahnya itu kemudian digunakan kantornya. Martha yang juga aktif di sejumlah organisasi sosial
Martha untuk menempuh pendidikan kecantikan di Ketika krisis ekonomi melanda Indonesia Martha kemasyarakatan dan lingkungan telah ditunjuk Sekjen
Academy of Beauty Culture-Bloomington Indiana. Usai bersama Martha Tilaar Groupnya tidak lupa berbagi PBB Ban Ki-Moon untuk menjadi board member of
menempuh pendidikan kecantikan, Martha sempat kesuksesan dengan para pekerja di sekitar kawasan United Nations Global Compact.
bekerja di sebuah salon kecantikan di AS hingga industri yang terkena PHK dengan memberikan Berbagai penghargaan dari dalam dan luar negeri
akhirnya pada tahun 1969 Martha bersama suami pendidikan dan pelatihan gratis di bidang perawatan diterima Martha Tilaar Group atas berbagai prestasi,
kembali ke Indonesia. kecantikan. Sejumlah alumnusnya ada yang berhasil kinerja dan sumbangsihnya bagi masyarakat dan
Sejak awal menjalankan usaha salon kecantikan menjadi pengusaha salon kecantikan dan spa yang lingkungan. Kelompok usaha ini kini meliputi sejumlah
pada tahun 1970, Martha telah menggunakan produk cukup dikenal di masyarakat konsumen. Kegiatan perusahaan, yaitu PT Martina Berto Tbk, PT Cedefindo
perawatan wajah buatan (racikan) sendiri yang serupa juga dilakukan terhadap mantan karyawan (strategi pemasaran dan produksi), PT SAI Indonesia
berbasis herbal seperti masker, bedak dingin dan lain- hotel di Bali pasca peristiwa Bom Bali yang sempat (distributor produk-produk Martha Tilaar Group), PT
lain. Ternyata salon kecantikan Martha yang berlisensi menghancurkan sendi-sendi bisnis perhotelan dan Martha Beauty Gallery (pelayanan konsultasi dan
salon kecantikan AS itu banyak diminati kalangan pariwisata di sana serta kepada TKI di sejumlah negara. pendidikan kecantikan, seperti Puspita Martha School
pelanggan, khususnya para ekspatriat yang bekerja di Sebelumnya, pada 1996 PT Martina Berto juga of Beauty), Martha Tilaar Spa, Cipta Busana, Art
berbagai kedutaan besar asing di Jakarta. berhasil menjadi perusahaan kosmetik pertama di and Beauty Martha Tilaar, PT Cantika Puspa Pesona
Berkat promosi gratis dari mulut ke mulut di Indonesia yang meraih sertifikat manajemen mutu (manajemen waralaba domestik dan internasional
kalangan ekspatriat, bisnis salon kecantikan Martha ISO 9001. Selanjutnya pada tahun 2000 perusahaan untuk Martha Tilaar Salon Day Spa, Easter Garden Spa
terus berkembang, jumlahnya pun terus bertambah. juga berhasil meraih sertifikat manajemen lingkungan Martha Tilaar), PT Creative Style (perusahaan agensi
Sebagai pengusaha berlatar pendidikan guru, Martha ISO 14001. Selanjutnya pada kurun waktu 2001- periklanan), PT Kreasi Boga (agensi tenaga kerja), dan
yang dikaruniai empat orang anak berusaha memenuhi 2009 perusahaan berhasil menambahkan merek- PT Mahligai Citra Bangsa (jasa wedding organizer dan
kebutuhan tenaga kerja untuk salon kecantikannya merek baru di segmen pasar berbeda, diantaranya produksi majalah).
dengan cara mendidik sendiri para calon tenaga Professional Artist Cosmetics (PAC), Dewi Sri Spa,
kerjanya. Pada tahun 1976 Martha secara resmi Jamu Garden dan sebagainya.
mendirikan sekolah Puspita Martha School of Beauty
yang melahirkan tenaga-tenaga terampil di bidang
perawatan kecantikan yang profesional dan handal. The Engine of Change of The
Indonesian Beauty Industry
Seiring makin berkembangnya bisnis salon
kecantikan, Marthapun pada tahun 1977 mulai
berupaya membuat produk perawatan kecantikannya
secara modern dengan mendirikan PT Martina Berto. Historically, the Indonesian nation has experienced several
Walaupun kegiatan produksi masih dilakukan times of changes, often called revolutions. The most popular one
secara makloon (toll manufacturing) di pabrik milik
perusahaan lain, pada tahun 1977 itu pula PT Martina
is the revolution for independence.
Berto untuk pertama kalinya meluncurkan merek Sari

B
Ayu untuk produk kecantikan dan jamu modernnya.
Baru pada tahun 1981 PT Martina Berto berhasil ut there wasanotherrevolution,though consumption, import substitution and increase of
mendirikan pabrik sendiri di kawasan industri relatively small in scale but it has led a exports.
Pulogadung disusul dengan pembanguan pabrik major influence for Indonesian society. Martha, as she is commonly called, deserves
kedua di kawasan industri yang sama pada tahun It was that has happened in the beauty an appreciation as one of the engine of change in
1983. Perusahaan pun terus memperkenalkan merek care industry, among others led by Dr. (HC) Martha Indonesia due to her contribution to successfully
barunya ke pasar antara lain Cempaka, Jamu Martina, Tilaar, a women entrepreneur born in Kebumen, develop the beauty care industry to being better and
Pesona, Biokos Martha Tilaar, Caring Colours Martha Central of Java 77 years ago, the founder and chief more advanced. And not less important, she has been
Tilaar, dan Belia Martha Tilaar. commissioner of Martha Tilaar Group. able to change the image and public perception of the
Selama dekade 1990-an, PT Martina Berto terus Unfortunately this revolution has been neglected national beauty industry.
berkembang dan aktif melakukan akuisisi sejumlah from our attention so that most of people are not Through hard work, never give up, and
perusahaan termasuk mengakuisisi saham Kalbe aware of major changes occurring in the beauty care consistency in the beauty care industry started since
Group pada tahun 1999 sehingga perusahaan tersebut industry in this country. The change has inevitably the decade of the 1960’s, she has been able to develop
sepenuhnya berada di bawah kendali manajemen given a great meaning for Indonesia since it has been her business from only a traditional herbal-based
Martha Tilaar Group. Hal ini menandai pencapaian able to bring an extensive socio-economic impact, beauty salon in the car garage of herparents house
perusahaan yang luar biasa di tengah-tengah in particular in the form of employment, domestic in Menteng, Jakarta to be a modern business group

Karya Indonesia Edisi No. 01 2014 61


Tokoh

employing more than 4,500 workers. estate, followed by the establishment of its second also gained the ISO 14001 for the environmental
The embryo of her beauty care business has factory in the same location in 1983. The companyhas management certificate. The following year, in the
actually been pioneered when accompanying her then continued to introducingits new brands to the period of 2001 to 2009 the company successfully
husband Henry Alexis Rudlof Tilaar studying in market,such as Cempaka, Martina Herb (Jamu released several new brands to many different market
the U.S in 1964-1969 with US-AID scholarship. At Martina), Pesona, Biokos Martha Tilaar, Caring segments, including the Professional Artist Cosmetics
that time, she who wasformerly a teacher (Jakarta’s Colours Martha Tilaar, and Belia Martha Tilaar. (PAC), Dewi Sri Spa, Garden Herbs (Garden Jamu)
Teacher Training Institute graduated in 1963) had During1990s, PT Martina Berto continued to and so on.
opened a small business for childrendaycare services grow and actively acquiring a number of companies Two important events colouring the course
in the U.Sin 1966-1967. The money raised from including PT. Kalbe Group in 1999 so that the of Martha Tilaar Group in 2011 were the
herbusiness was then used to study the field of beauty company has been completely under the control of commencement of shares trading of PT. Martina
at the Academy of Beauty Culture - Bloomington Martha Tilaar Group management. It indicates the Berto in the Indonesia Stock Exchange (IDX) so that
Indiana. After finishing her study of beauty, she company’s outstanding achievement in the midst the company has become a public company (listed)
worked at a beauty salon in the U.S. until 1969 as of severe economic crisis while many companies and the election of Martha Tilaar Group as one of the
she and her husband returned back to Indonesia. experienced bankruptcies or reduced the scale of 55 companies members of UN Global Compact Lead
Since started running a beauty salon business operations and cut the number of workers on a large in Davos, Switzerland. The UN chose Martha Tilaar
in 1970, she has used her own concoction of herbal scale. In contrast, in 1999 the PT. Martina Berto Group for its role to help the government copingthe
based facial care products such as masks, cold powder accounted a sales increase of up to 400%. problem of employment, humanity, environment
and others. Evidently, her U.S. licensed beautysalon “The key success factor of our business is because and anti-corruption movement in Indonesia. Martha
had attracted lots of customers, especially expatriates we always implement our parents’ message for that is also active in a number of environmental and
working in foreign embassies in Jakarta. beingconsistently disciplined (disiplin), honest (jujur), social organizations has been appointed by the UN
Through free promotion by words ofmouth innovative (inovatif), diligent (tekun) and tenacious Secretary General Ban Ki Moon to become a board
among expatriates, her beauty salon business has (ulet), abbreviated by DJITU. With DJITU member of the United Nations Global Compact.
continued to grow, the number of customers have philosophy we are able to overcome the variety of Various awards from home country and abroad
also continued to increase. As an entrepreneur with obstacles and constraints,” explained Martha to has been received by Martha Tilaar Group for various
a teacher background, she that has alrealy have four KINA magazine at her office. achievements, performance and contribution to society
children has tried to meet the needs for workforce When the economic crisis hit Indonesia, together and environment. Martha Tilaar group now includes
by conducting the education and training to worker with Martha Tilaar Group she did not forget to share a number of companies, namely PT. Martina
candidates by her own. In 1976 she established her success to the victim of layoffs workers around Berto Tbk, PT. Cedefindo (marketing strategy and
the school namely Puspita Martha School of the industrial estate by providing the education and production), PT. SAI Indonesia (distributor of the
Beauty which has produced the skilled, reliable,and training in the field of beauty care with free of charge. products of Martha Tilaar Group), PT. Martha
professioned workers in the field of beautycare. There are a number of graduates or alumnisuccessfully Beauty Gallery (consulting and educational services
Along with the development of her beauty salon becoming well known entrepreneurs inbeauty salons of beauty, such as Martha Puspita School of
business, in 1977 she started to produce the beauty and spas. The similar activity was also conducted Beauty), Martha Tilaar Spa, Cipta Busana, Art and
care products with modern technology by establishing to former hotel’s employees in Bali after the Bali Beauty Martha Tilaar, PT. Cantika Puspa Pesona
PT. Martina Berto. Although the production process bombings that have destroyed the foundation of (domestic and international franchise management
was still carried out by makloon (toll manufacturing) hotel and tourism business and also to a number of for Martha Tilaar Salon Day Spa and Easter Garden
in other companies, in that year (1977) PT Martina migrant workers in some countries. Spa Martha Tilaar), PT. Creative Style (company’s
Berto for the first time launched Sari Ayu brand for Previously, in 1996 PT. Martina Berto also advertising agency), PT.Kreasi Boga (employment
her modern beauty products and herbs (jamu). became the first cosmetics company in Indonesia agencies), and PT.Mahligai Citra Bangsa (wedding
Just in 1981 PT. Martina Berto successfully obtaining the quality management certificate that organizer services and magazine production).
established its own factory in Pulogadung industrial is ISO 9001. Subsequently in 2000 the company

62 Karya Indonesia Edisi No. 01 2014


Tokoh
Kreasi
Batik
Nusantara

issn: 2303204

K E ME NTERIAN P ERIND USTRIAN


w ww.kemenperin.go .id

Anda mungkin juga menyukai