Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Demam Berdarah Dengue (DBD) masih merupakan masalah kesehatan
masyarakat dan menimbulkan dampak sosial maupun ekonomi. Jumlah kasus
yang dilaporkan cenderung meningkat dan daerah penyebarannya bertambah
luas. Kerugian sosial yang terjadi antara lain karena menimbulkan kepanikan
dalam keluarga, kematian anggota keluarga dan berkurangnya usia harapan
hidup penduduk.
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Tojo Una Una
merupakan hal yang baru karena pada tahun 2008 hanya di temukan satu kasus
dan kemudian peningkatan terus terjadi pada tahun – tahun berikutnya yaitu
pada tahun 2009 meningkat menjadi Tiga kasus, tahun 2010 Enam Belas kasus,
tahun 2011 Sebelas kasus dan pada tahun 2012 terjadi peningkatan kasus yang
sangat signifikan yaitu 118 Kasus. Berdasarkan hasil investigasi dan pendalaman
kasus sebagian besar kasus penyakit Demam Berdarah di Kabupaten Tojo Una
Una adalah merupakan jenis kasus impor dimana penderita terinfeksi virus di
daerah lain sehingga sangat di butuhkan perhatian dari pemerintah dan petugas
kesehatan agar dapat mecegah penularan penyakit Demam Berdarah agar
wilayah kabupaten Tojo Una una tidak menjadi daerah yang Endemis dengan
Penyakit Demam berdarah.
Untuk mencegah penularan penyakit demam berdarah di perlukan
beberapa tindakan penanggulangan menyebarnya virus Dengue yang di tularkan
melalui gigitan nyamuk Aedes Aegipty yaitu dengan melaksanakan kegiatan
Fogging atau Pengasapan untuk memutuskan rantai penularan penyakit demam
berdarah, memberantas tempat - tempat perindukan nyamuk Aedes Aegipty
dengan cara 3 M : Menguras Bak Mandi, Menutup Tempat2 penampungan air,
dan Mengubur barang bekas yang dapat menjadi tempat bertelurnya Nyamuk
Aedes Aegipty.
A. Tujuan Penyelidikan
1. Tujuan Umum
Mencegah meluasnya/menanggulangi dan mengendalikan KLB DBD di Desa
Katupat Kecamatan Togean Kabupaten Tojo Una Una.

1
2. Tujuan Khusus
a. Menetapkan diagnosa kasus KLB dengan gejala DBD
b. Menetapkan kepastian terjadinya DBD
c. Mengidentifikasikan Faktor-faktor yang diduga berperan dalam penularan
penyakit.
d. Mengetahui sumber dan mekanisme penularan penyakit.
e. Menetapkan saran-saran guna mencegah terjadinya kejadian serupa dikemudian
hari.

B. Bahan dan Cara


a. Batasan Penyelidikan
1. Wilayah Penyelidikan
Penyelidikan dilakukan di Desa Katupat, Kecamatan Togean.
2. Sasaran Penyelidikan
Sasaran penyelidikan adalah Masyarakat dan Lingkungan yang ada di Desa
Katupat.
3. Jenis penyelidikan
Jenis penyelidikan adalah deskriptif dengan menggambarkan tentang kejadian
dan eksploratif untuk menggali kemungkinan penyebab kejadian DBD.
b. Pemastian Diagnosa
1. Diagnosa Klinis
Pemastian diagnose kasus DBD didasarkan atas gejala klinis penderita berupa
- Demam
- Mual
- Muntah
- Sakit Uluhati
- Lemas
- Bintik-bintik merah pada kulit
- Mimisan.
2. Diagnosis Laboratorium
Untuk Penegakan Diagnosa DBD dilakukan pemeriksaan laboratorium berupa
pemeriksaan Trombosit, Hematokrit, Hemoglobin dan pemeriksaan IGg IGm.

2
c. Cara Penyelidikan
1. Pengumpulan Data
a. Data primer, diperoleh dari observasi dan melakukan wawancara terhadap
penduduk.
b. Data sekunder, diperoleh berdasarkan laporan/rekam medis terhadap korban
yang rawat jalan di puskesmas dan Fasilitas Kesehatan lainnya.
2. Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan menggunakan komputer, untuk analisis deskriptif
disajikan dalam bentuk narasi, Tabel dan Grafik.

3
BAB II
HASIL PENYELIDIKAN

A. Gambaran Lokasi
Desa Katupat Kecamatan Togean Wilayah Kerja Puskesmas Lebiti Kabupaten
Tojo Una Una merupakan daerah sulit dan mempunyai permasalahan kesehatan yang
sangat kompleks ditunjang dengan keadaan geografis berada pada daerah kepulauan
sehingga perlunya perhatian khusus dari program kesehatan.
B. Dasar Kegiatan
Berdasarkan laporan Tgl. 22 Oktober 2013 yang disampaikan oleh Kepala
Puskesmas Lebiti An. Ismail Hambali, SKM, telah terjadi kasus DBD dengan gejala
sebagai berikut :
- Demam
- Lemas
- Mual
- Muntah
- Timbul Bintik-bintik Merah pada kulit.
Jumlah Kasus dilaporkan berjumlah 1 Kasus.

C. Hasil Pengamatan
Pengamatan dilakukan berdasarkan Tiga kategori :
1. Orang
Dari Hasil Investigasi Kami dilapangan ditemukan 1 kasus positif DBD. Penderita
tersebut berumur 15 Tahun. Awalnya penderita tersebut mangalami demam yang
sangat tinggi kemudian lemas, mual, muntah dan timbul bintik-bintik merah. Menurut
hasil wawancara yang kami lakukan dengan penderita kemungkinan besar penderita
tersebut ditularkan oleh orang yang sudah terinfeksi oleh virus Aides yang datang
berkunjung di Desa tersebut. Oleh karna fisik penderita tersebut menurun maka virus
tersebut dapat mudah menyerang tubuh penderita sehingga penderita menjadi sakit.

2. Tempat
Desa Katupat terletak pesisir pantai yang terdiri dari 2 Dusun. Keadaan
lingkungannya masih kurang diperhatikan sebab masih banyak sampah-sampah yang
masih berserakan dimana-mana. Keadaan rumah padat dengan kondisi bangunan
yang serba darurat. Masyarakat banyak menggunakan penampungan Air yang yang
tidak ditutup rapat sehingga memungkinkan nyamuk dapat berkembang biak dalam
penampungan air tersebut.

3. Waktu
Masa inkubasi penyakit Demam berdarah yaitu 7- 14 Hari Dari Hasil pengamatan
Kami dilapangan bahwa kasus yang terkena DBD di Desa Katupat dari awal Demam
, Lemas,mual dan muntah yaitu 1 - 7 hari atau lebih.

4
D. Analisis Masalah
Telah terjadi KLB DBD didesa Katupat wilayah Kerja Puskesmas Lebiti dengan
jumlah kasus sebanyak 1 kasus, dengan gejala-gejala antara lain : Demam, Lemas, mual,
muntah dan timbul bintik-bintik merah pada kulit. Dari Hasil investigasi dilapangan
bahwa penderita ditularkan oleh orang yang telah terinfeksi virus Aides kemudian
ditularkan kepada pendeita melalui gigitan nyamuk Aides Aygepti.
Keadaan lingkungan didaerah tersebut masih sangat memprihatinkan dimana antara
rumah yang satu dengan yang lainnya saling berdekatan, Banyak sampah berserakan
dimana-mana Banyak juga ditemukan jentik nyamuk ditempat-tempat penampungan Air
Hal itu disebabkan karna Kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan lingkungan
masih sangat kurang sehingga hal tersebut memungkinkan berkembangannya nyamuk
Aides Aygepti.

E. Upaya yang dilakukan petugas kesehatan


Untuk mencegah meluasnya kasus tersebut, maka petugas kesehatan telah melakukan
upaya untuk mencegah meluasnya kasus yaitu dengan melaksanakan Pemberantasan
Sarang Nyamuk (PSN) untuk memutus rantai penularan dengan melakukan Foging dan
Pemberian bubuk Abatesasi serta Melaksanakan penyuluhan kesehatan, Kegiatan tersebut
dimaksudkan untuk mencegah dan menambah pengetahuan pada masyarakat tentang
bahaya penyakit Demam Berdarah.

5
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Telah terjdi KLB DBD didesa Katupat dengan jumlah kasus yang ditemukan sebanyak 1
kasus Positif. Kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan masih sangat kurang.
Keadaan lingkungan masih kurang diperhatikan, rata-rata rumah yang diperiksa Jentik
ditemukan jentik nyamuk.

B. Saran

1. Perlunya pemberian penyuluhan secara intensif kepada masyarakat tentang


pentingnya Kesehatan.
2. Menghimbau kepada masyarakat untuk melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk
dengan melakukan 3M Plus.
3. Perlu dilakukan pemeriksaan jentik nyamuk 3 bulan sekali.

Anda mungkin juga menyukai