Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI TIMUR

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS MUARA WAHAU II
Jl. Raya Wahau - Kongbeng Kec. Muara Wahau 75655
Telp 0549) 2031404, EMail: pusk.muarawahau2@gmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN SIMULASI


PENGGUNAAN APAR

I. Latar Belakang

Alat pemadam api ringan (APAR) adalah alat pemadam kebakaran


portable karena bentuknya yang kecil dan praktis sehingga mudah dipindahkan
dan dibawa ke mana-mana. Fungsi APAR atau alat pemadam kebakaran
portable itu sendiri adalah mengatasi suatu titik api atau kebakaran yang masih
dapat terkontrol.
Puskesmas sebagai suatu tempat kerja yang cukup komplek dengan
lingkungan kerja dan jenis pekerjaan yang bervariasi serta segala fasilitas dan
peralatannya, harus dipelihara sedemikian rupa untuk menjaga keamanan dan
mencegah kebakaran serta persiapan menghadapi bahaya. Untuk menjamin
dan menjaga keselamatan hidup pasien, pegawai dan pengunjung.
Menurut Standar Nasional Indonesia (SNI) bahaya kebakaran pada
bangunan kesehatan diklasifisikan bahaya kebakaran ringan, mengingat
bahan-bahan (bahan tidak mudah terbakar atau api tidak mudah menjalar)
yang dapat menimbulkan kebakaran sedikit terhadap bahan padat bahkan
logam dan bahan gas cair. Puskesmas maupun tempat fasilitas umum,
menurut gedung atau bangunan fasilitas umum harus dilengkapi atau
dipasang APAR sebagai alat pemadam kebakaran dini.
Keselamatan pasien dan petugas, keselamatan lingkungan
(green productivity) yang berdampak terhadap pencemaran lingkungan dan
keselamatan ”bisnis” Puskesmas yang terkait dengan kelangsungan hidup
Puskesmas. Ke lima aspek keselamatan tersebut sangatlah penting untuk
dilaksanakan di setiap Puskesmas. Namun harus diakui kegiatan institusi
Puskesmas dapat berjalan apabila ada pasien. Karena itu keselamatan pasien
merupakan prioritas utama untuk dilaksanakan dan hal tersebut terkait dengan
isu mutu dan citra Puskesmas. Salah satu cara untuk mencegah
terjadinya kebakaran adalah dengan meningkatkan pengetahuan
terhadap penggunaan alat pemadam api ringan dengan mengadakan
pelatihan oleh unit penanggulangan kebakaran di tempat kerja.
Karyawan dibentuk dan ditugaskan untuk menangani masalah
penanggulangan kebakaran di tempat kerja yang meliputi kegiatan
administratif, identifikasi sumber-sumber bahaya, pemeriksaan,pemeliharaan
dan perbaikan sistem proteksi kebakaran. Karyawan diharapkan setelah
melakukan pelatihan mampu menggali dan memperoleh pengetahuan dan
keterampilan yang cukup sehingga tidak ada insiden terjadinya
kebakaran.
Berdasarkan hal tersebut, maka Puskesmas akan melaksanakan
Pelatihan Penggunaan APAR sebagai salah satu upaya pembinaan
untuk keselamatan kerja karyawan dan keamanan pasien (Patient Safety) di
UPT Puskesmas Muara Wahau II.

II. TUJUAN

1. TujuanUmum

a. Menciptkan rasa aman dan kenyamanan bagi pasien ( patient safety)

b. Menciptakan keselamatan dan kesehatan kerja bagi karyawan

2. Tujuan Khusus

Menciptakan karyawanUPT Puskesmas Muara Wahau II yang tanggap


akan bahaya kebakaran, serta mampu melakukan penanggulangan
kebakaran dengan mengunakan APAR.

III. HASIL YANG DIHARAPKAN


1. Semua karyawan UPT Puskesmas Muara Wahau II paham dan mengerti
tentang pengunaan APAR jika terjadinya kebakaran.
2. Menciptakan karyawan yang tanggap, efektif, efisien dan proposional
untuk kegiatan pelatihan pengunaan APAR
IV. PELAKSANAAN
A. Waktu dan Lokasi
 Pertemuan dilaksanakan : Ruang Pertemuan Puskesmas Muara Wahau
 Hari dan Tanggal Pelaksanaan :
 Waktu Pelaksanaan :
 Sasaran : Seluruh Pegawai Puskesmas Lanjas
 Dengan pelaksanaan Sebagai Berikut :
No. Jam Kegiatan Penanggung Jawab Ket.
1 08.00 – Registrasi Panitia
08.30
2 08.30 – Sambutan Kepala Kepala Puskesmas
09.00 Puskesmas
3 90.00 – Materi Tentang Petugas DAMKAR
10.00 Pengunaan APAR
4 10.00 – Praktek Lapangan Petugas DAMKAR
11.00 Pengunaan Apar
5 11.00-11.15 Penutup Ka. TU

B. Pelaksana
1. Narasumber : Petugas DAMKAR
2. Peserta Seluruh Pegawai UPT Puskesmas Muara Wahau II.

V. BIAYA DAN FASILITAS PELATIHAN


Anggaran penyelenggaraan pelatihan dibebankan kepada UPT Puskesmas
Muara Wahau II dan peserta tidak dipungut biaya.
VI. PENUTUP
Demikian kerangka acuan ini disusun agar dapat dipergunakan
seperlunya sebagai gambaran dasar pengambilan kebijakan untuk perbaikan
pelayanan kesehatan di Puskesmas Muara Wahau II di masa datang.

Mengetahui, Muara Wahau, Agustus 2018


Kepala UPT Puskesmas Muara Wahau Ketua Panitia,
II

dr.Kinang Tandirerung
Nip. 196604132001122001

Anda mungkin juga menyukai