Anda di halaman 1dari 4

SEJARAH SERTA METODE TAMBANG PT BUKIT ASAM

PADA LUBANG SAWAHLUWUNG

Sawahlunto adalah kota kecil di sebelah timur kota Padang. Nama ini
cukup lekat dengan pertambangan batu bara. Bila berbicara batu bara, ingatan
pun tertuju kepada PTBA, salah satu perusahaan besar milik negara yang
bergerak di bidang pertambangan batu bara.
Secara geografis Kota Sawahlunto berada pada 033’40” – 043’ 33” LS
dan 100 43’ 13” –100 50’ 40” BT, berbatas sebelah utara dengan kabupaten
Tanah Datar, sebelah timur dengan kabupaten Sawahlunto/Sijunjung dan
sebelah Selatan dan barat berbatasan dengan kabupaten Solok.
Karyawaan Pada PT. Bukit Asam pada tambang bawah kurang lebih
mencapai 50 orang dan sudah tidak beroprasi semenjak tahun 2016 dikarenakan
masih belum terjualnya hasil penambangan batubara seberat 2400 ton di
karenakan lesunya permintaan batubara akhir- akhir ini. Untuk kedalamanya
sendiri pada tambang bawah tanah mencapai 3,5 Km sedangakan untuk
kegiatan orientasi kali ini hanya berjalan sejauh 1,5 km.
Pada tambang bawah tanah PT. Bukit Asam di lubang sawaluwung
kecepatan udara di jaga hingga kecepatan 35 m3/s hal ini sangat lah penting
guna memberikan pasokan oksigen serta mengencerkan gas beracun serta gas
berbahaya sehingga tidak membahayakan kegiatan penambangan hal tersebut
di tunjang denga mesin angin induk yang memiliki tenaga 150 Hp sehingga dapat
mengahasilkan kecepatan udara sebesar 30 -35 m3/s dengan sistem ventilasi
exhause yang prinsip kerjanya yaitu menghisap udara pada front kerja di
bantu menggunakan mesin angin dengan kekuatan 50 HP sehingga dapat
menghasilkan cepatan 10 m3/s . Untuk kemiringan dari lubang bawah tanah ini
12o-28o
Pada sistem kelistrikan PT.Bukit Asam menggunakan mesin diesel
sehinga dapat mengahsilkan listri 18 Kw untuk keperluaran kegiatan
penambangan di bawah tanah. Pada terowongan tersebut juga tersedia kabel
sensor khusus untuk mengetahui apabila adanya gas berbahaya maupun gas
beracun yang berada di atas ambang batas sehingga sefty tetap terjaga.
Untuk sistem penyanggan PT.Bukit Asam Menggunakan sistem achis
serta Rock Bolt yang dimana digunakan pada batuan tertentu sesuai dari kelas
serta spesifikasinya. Dalam satu penampang terdapat 3 bagian yang saling
terhubung yaitu bagian sisi kanan, atas, dan sisi kiri yang ditanam di bawah
tanah sedalam 50 cm. Pada penyanggan Rock Bolt prisnsipnya seperti paku
yang menacap pada lapisan batuan diatasnya. Pemasangan rock bolt pertama-
tama buat lubang bor sedalam 2,1 m lalu dimasukan pipa rock bolt jika di
perlukan bisa ditambahkan lem batuan atau semen untuk memperkuat.
Pada umumnya jenis endapan bahan galian yang berada PT. Bukit Asam
merupakan jenis batubara High Bituminous, namun berdasarkan ketebalan
batubaranya dapat diklasifikasikan menjadi menjadi 3 lapisan, yaitu lapisanA, B,
dan C dengan susunan sebagai berikut :
1. Lapisan A, Mempunyai ketebalan antara 1,5 - 2,7 meter dengan
kemiringan 3° sampai 18° dan ketebalan overburden antara 40 - 300 meter.
2. Lapisan B1, mempunyai ketebalan antara 0,6 - 1,5 meter dengan
kemiringan 3° sampai 23° dan tebal interburden 10 -15 meter.
3. Lapisan B2, mempunyai ketebalan antara 0,8 - 1,5 meter dengan
kemiringan 3° sampai 23° dan tebal interburden 0,8 - 3 meter.
4. Lapisan C, mempunyai ketebalan antara 5,0 - 7,0 meter dengan
kemiringan 3° sampai 24° dan tebal inteburden 14 - 20 meter.
Teknik/sistem penambangan batubara yang dipakai di Sawahlunto adalah
sistem tambang bawah tanah dengan metode long wall, yaitu suatu sistem
dengan proses penambangan dan pengangkutan bergerak maju dan
meninggalkan runtuhan lapisan atap di atap di belakang penyangga. Namun dulu
PT bukit asam sempat menggunakan metode long wall full mekanis yang dimana
proses pengangkutan, penambangan, serta penyanggan sementara
menggunakan semua alat mekanis namun yang masih dilakukan sampai saat ini
adalah metode long wall semi mekanis dan long wall manual.
Pemilihan metode penambangan batubara sangat tergantung
pada : ketebalan lapisan batubara, kemiringan lapisan batubara, sifat atap dan
lantai, hubungan multi seam, ada tidaknya sisipan (parting), kondisi geologi
(sesar/patahan, kekar, dll), keadaan air dan gas, kedalaman lapisan batubara
dan hubunganya dengan permukaan bumi, kekerasan batubara dan kondisi lain
(keterbatasan penambangan di bawah sungai atau dasar laut, dll). Agar
penambangan menjadi lebih efektif, aman, dan ekonomis, maka pada
Long Wall diterapkan metode mundur atau retreating. Pada
Long Wall mundur, main gate dan tail gate dibuat terlebih dulu pada blok lapisan
batubara yang ingin ditambang, dengan panjang lorong dan lebar area
penggalian ditentukan berdasarkan kondisi geologi serta teknik penambangan
yang sesuai di lokasi tersebut.
Untuk menunjang sefty pada lubang bawah tanah PT Bukit Asam
menggunakan lampu tambang yang menggunakan kaca dengan ketebalan 2cm
serta roller belt conveyor karena apabila menggunakan alat pengangkut yang
memakai mesin bermotor besar kemungkinan untuk bereaksi dengan gas metan
yang berada di dalam lubang sehingga dapat memicu ledakan tambang untuk itu
lebih aman menggunajan roller belt conveyor.
Pada lubang bawah tanah PT Bukit Asam memiliki sistem perairan yang
dimana di bantu menggunakan pompa pada bagian elevasi terendah, nantinya
air akan berkumpul pada elevasi terendah di terowongan bawah tanah saat air
sudah mencapai batas yang telah ditentukan maka secara otomatis pompa air
akan bekerja mempompa air keluar agar air tidak membajiri terowongan bawah
tanah. Air disini juga dapat dimanfaatkan sebagai proses kegitan penambangan
seperti menghilangkan debu serta kegiatan penambangan lainya.
Dikarenakan harga batubara tidak seibang dengan biaya produksi untuk
itu kegitan penambangan dihentikan sehingga pada lubang Sawahluwung akan
dijadikan Sebagai Lubang Pendidikan, nantinya lubang tambang batu bara
Sawahluwung akan menjadi tempat untuk pendidikan tambang bawah tanah
serta tempat pelatihan dan sharing ilmu untuk mahasiswa pertambangan. Tak
hanya itu, Lubang Pendidikan Sawahluwung yang mengeluarkan sertifikat juga
diharapkan menjadi tempat pariwisata di Sawahlunto.
Hal ini sejalan dengan visi Kota Sawahlunto sebagai Kota Wisata
Tambang yang Berbudaya Tahun 2020. Sawahlunto sebagai Kota Cagar Budaya
Tambang sekaligus sebagai lokasi penambangan tambang dalam PTBA UPO,
dinilai sebagai lokasi yang tepat bagi Lubang Pendidikan, karena dari sinilah para
pengunjung yang datang dapat mengetahui secara langsung mengenai seluk
beluk tambang dalam batu bara.
Lubang tambang Sawahluwung memiliki berbagai keunggulan
dibandingkan lubang tambang lainnya. Tidak hanya indikator teknis
pertambangan yang lengkap secara manual dan mekanis, lubang tambang
Sawahluwung ini juga memiliki kekayaan sejarah akan pertambangan di
Indonesia. Hal ini karena pertambangan yang dilakukan di Sawahlunto sudah
ada sejak jaman penjajahan Belanda.

Anda mungkin juga menyukai