Anda di halaman 1dari 9

BAHAN AJAR

Satuan Pendidikan : SMA Negeri …………………………………………………………..


Mata Pelajaran : Ekonomi
Kelas / Semester : XI IPS / Dua
Materi Pokok : Perdagangan Internasional
Alokasi Waktu :3 JP (3 x 45 menit)

Pertemuan Ke- : 15

A. Tujuan Pembelajaran:
Melalui model Discovery Learning denganmetode Tebak Kata siswa mampu menganalisis
alat dan cara pembayaran internasional dan menyajikan hasil analisis alat dan sistem
pembayaran perdagangan internasional dengan disiplin, tanggung jawab dan bekerja sama.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.9 Menganalisis konsep dan kebijakan 3.9.1 Mengidentifikasi alat dan cara
perdagangan internasional pembayaran internasional
3.9.2 Menganalisis alat dan cara
pembayaran internasional
4.9 Menyajikan hasil analisis dampak 4.9.2 Mempresentasikan hasil analisis alat
kebijakan perdagangan internasional dan cara pembayaran internasional

C. Materi Pembelajaran
Faktual : Kegiatan ekspor dan impor Indonesia
Konseptual : a. Pengertian alat pembayaran internasional
b. Jenis-jenis alat pembayaran internasional
Prinsip : Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2014 tentang
Perdagangan
Prosedural : Sistem pembayaran internasional
Metakognitif : Menganalisis alat dan cara pembayaran internasional
PETA KONSEP

Perdagangan
Internasional

Alat dan Cara


Pembayaran
Internasional

Jenis alat dan cara


Pembayaran
Internasional

Pembayaran Kompensasi Surat Wesel Letter of Credit


secara Tunai Pribadi Dagang
FAKTUAL

ALAT DAN SISTEM PEMBAYARAN INTERNASIONAL

Setiap transaksi perdagangan selalu menimbulkan hak dan kewajiban baik bagi pembeli
maupun penjual, begitu pula dengan perdagangan internasional. Terdapat kewajiban bagi
importir dan eksportir. Bagi pihak penjual berkewajiban melakukan penyerahan barang yang
telah disepakati dan pihak pembeli berkewajiban untuk melunasi pembayaran atas barang
yang dibeli. Seperti fakta mengenai transaksi ekspor dan impor Indonesia di tahun 2017.

Naik, Nilai Ekspor Tahun 2017 Tembus Rp 2.260 Triliun


ANDRI DONNAL PUTERA Kompas.com - 15/01/2018, 12:48 WIB

Kepala Badan Pusat Statistik Suhariyanto bersama jajaran menyampaikan rilis data ekspor-impor, perkembangan upah buruh, dan nilai tukar eceran rupiah di kantor
pusat BPS, Senin (15/1/2018). (KOMPAS.co

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik ( BPS) mencatat ada kenaikan nilai ekspor dan impor
Indonesia sepanjang tahun 2017 dibandingkan dengan 2016. Secara kumulatif, nilai ekspor tahunan Indonesia
pada 2017 mencapai 168,73 miliar dollar AS atau sekitar Rp 2.260,98 triliun dengan kurs Rp 13.400 per dollar
AS, meningkat 16,22 persen dibanding tahun 2016.
Sementara nilai impor tahun 2017 mencapai 156,893 miliar dollar AS atau sekitara Rp 2.102,37 triliun,
meningkat 15,66 persen dibanding tahun 2016. "Tentunya peningkatan ini berdampak positif pada tingkat
pertumbuhan ekonomi kita," kata Kepala BPS Suhariyanto saat menggelar konferensi pers di kantor pusat BPS,
Senin (15/1/2018).
Suhariyanto merinci, dari total nilai ekspor 2017 yang meningkat, didominasi oleh ekspor nonmigas.
Nilainya mencapai 152,99 miliar dollar AS atau meningkat 15,83 persen dibanding 2016 lalu.
Berdasarkan sektornya, ekspor nonmigas untuk hasil industri pengolahan sepanjang 2017 (Januari-
Desember) naik 13,14 persen dibanding tahun 2016. Juga dengan sektor hasil pertanian tumbuh 7,79 persen
serta hasil tambang dan lainnya naik 33,71 persen.
Untuk provinsi asal barang, ekspor Indonesia terbesar sepanjang 2017 berasal dari Jawa Barat dengan
nilai 29,18 miliar dollar AS (17,29 persen), Jawa Timur senilai 18,43 miliar dollar AS (10,92 persen), dan
Kalimantan Timur senilai 17,63 miliar dlolar AS (10,45 persen).
Sementara untuk impor, peningkatannya terjadi pada impor migas senilai 5.567,8 juta dollar AS (29,71
persen) dan impor nonmigas senilai 15.672,4 juta dollar AS (13,41 persen). Jika dirinci lagi, peningkatan impor
migas didorong oleh naiknya impor minyak mentah senilai 329,2 juta dollar AS (4,89 persen), hasil minyak
senilai 4.183,5 juta dolar AS (40,46 persen), dan gas 1.055,1 juta dollar AS (63,22 persen). Volume impor tahun
2017 juga mengalami peningkatan 5,68 persen atau setara dengan 8,635 juta ton dibanding periode yang sama
sepanjang tahun 2016. Hal ini dipicu oleh impor migas sebesar 4,21 persen (2,033 juta ton) dan nonmigas 6,37
persen (6,603 juta ton).

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Naik, Nilai Ekspor Tahun 2017 Tembus Rp 2.260
Triliun", https://ekonomi.kompas.com/read/2018/01/15/124835226/naik-nilai-ekspor-tahun-2017-tembus-rp-2260-triliun.
Penulis : Andri Donnal Putera
Sepanjang 2017, impor Indonesia naikmenjadi USD USD 156,89miliar
Senin, 15 Januari 2018 15:25Reporter : Yayu Agustini Rahayu

Kepala BPS Kecuk Suhariyanto. ©2017 Merdeka.com/Wilfidrus

Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor Indonesia Desember 2017 mencapai
USD 15,06 miliar atau turun 0,29 persen dibanding November 2017. Sementara secara kumulatif
(Januari-Desember) nilai impor mencapai USD 156,893 miliar, meningkat dibandingkan 2016 USD
135,652 miliar.
Kepala BPS, Suhariyanto mengatakan, untuk impor nonmigas Desember 2017 mencapai USD
12,51 miliar atau turun 3,05 persen dibanding November 2017. Namun jika dibanding Desember 2016
meningkat 12,87 persen.
"Impor migas Desember 2017 mencapai USD 2,55 miliar atau naik 15,89 persen dibanding
November 2017 dan juga meningkat 50,10 persen dibanding Desember 2016," kata Suhariyanto, di
kantornya, Senin (15/1).
Suhariyanto mengungkapkan, peningkatan impor nonmigas terbesar Desember 2017 adalah
kapal laut dan bangunan terapung USD 121,8 juta, sedangkan penurunan terbesar adalah golongan
mesin dan pesawat mekanik sebesar USD 199,2 juta.
Negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari-Desember 2017 ditempati
oleh Tiongkok dengan nilai USD 35,52 miliar USD (26,79 persen), Jepang sebesar USD 15,21 miliar
(11,47 persen), dan Thailand sebesar USD 9,19 miliar (6,93 persen). "Impor nonmigas dari ASEAN
20,37 persen, sementara dari Uni Eropa 9,27 persen," ujarnya.
Nilai impor semua golongan penggunaan barang baik barang konsumsi, bahan baku/penolong
dan barang modal selama Januari-Desember 2017 mengalami peningkatan dibanding periode yang
sama tahun sebelumnya masing-masing 14,69 persen, 16,56 persen, dan 12,14 persen.

Sumber:https://www.merdeka.com/uang/sepanjang-2017-impor-indonesia-naik-menjadi-usd-usd-15689-miliar.html.
PenulisYayu Agustini Rahayu

Oleh karena itu, dalam transaksi perdagangan tidak hanya terjadi proses pengiriman
barang, tapi juga terdapat transaksi pembayaran di dalamnya. Perdagangan internasional
memiliki sistem pembayaran yang lain dari transaksi perdagangan biasa. Pada perdagangan
internasional sistem pembayaran dilakukan dengan menggunakan mata uang asing atau
valuta asing. Cara-cara yang dapat ditempuh dalam menyelesaikan pembayaran yang
berkaitan dengan perdagangan internasional antara lain dengan tunai, rekening terbuka dan
letter of credit.
KONSEPTUAL

A. Alat Pembayaran Internasional

1. Pembayaran secara Tunai (Cash Payment)


Jika importir memiliki dan menguasai sendiri sejumlah alat pembayaran luar negeri
yang berupa devisa, importir dapat melakukan pembayaran kepada eksportir sebelum
barangnya dikirim. Hal ini disebut pembayaran tunai oleh importir kepada eksportir.

a. Wesel Bank atas Tunjuk (Bankers Sight Draft)

Wesel Bank atas Tunjuk dapat


diartikan sebagai surat perintah yang
dibuat oleh bank domestik kepada bank
kospondensinya di negara lain.

Gambar 1. Bankers Sight Draft Mandiri

Wesel berisi perintah untuk membayra sejumlah uang yang disebutkan dalam
surat wesel kepada si pembawa surat wesel atau kepada pihak tertentu seperti
tersebut dalam surat wesel. Surat wesel tersebut dikirimkan kepada payee yang
menerima pembayaran.

b. Telegraphic Transfer (T/T)


Alat pembayaran ini tidak terlalu berbeda dengan
wesel bank atas tunjuk. Perbedaan keduanya terletak pada
cara yang dipergunakan untuk mengirimkan berita kepada
pihak payee. Dalam surat wesel bank, pemeritahuan
kepada payee biasanya dilakukan dengan menggunakan
pengiriman lewat pos, sedangkan transaksi telegraphic
transfer berita perintah pembayaran dikirim lewat telex.
Gambar 2. Telegraphic Transfer

c. Travelers Check
Alat pembayaran ini banyak digunakan oleh
wisatawan, misalnya seorang warga negara Indonesia
berkunjung ke negara lain.
Gambar 3. Travelers check
Untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran di negara tujuan yang akan
dikunjungi, cara yang paling mudah dan aman ialah dengan cara membeli travelers
check dari sebuah bank. Travelers Check dapat ditukarkan dengan uang negara
tempat wisatawan berkunjung, bahkan dapat juga langsung digunakan untuk
berbelanja.
Agar dapat diterima oleh negara di dunia, Travelers Check harus memenuhi
beberapa syarat berikut:
1) Adanya kepercayaan dari bank-bank di berbagai negara di dunia.
2) Nilai yang tercantum dalam Travelers Check dinyatakan dalam mata uang
yang kuat.
3) Travelers Check tidak mudah dipalsukan.

d. Cek Perorangan
Cek perorangan merupakan cek yang dikeluarkan oleh orang per orang, atau
cek yang dikeluarkan oleh lembaga-lembaga nonbank.

2. Kompensasi Pribadi (Private Compensation)


Kompensasi Pribadi adalah cara pembayaran dengan mengalihkan penyelesaian
utang piutang pada seorang penduduk dalam satu negara tempat penduduk tersebut
tinggal.

3. Surat Wesel Dagang (Commercial Bill of Exchange atau Commercial Draft)


Cara pembayaran seperti ini dilakukan oleh eksportir, yaitu menarik surat wesel
atas importir mengenai sejumlah harga barang yang diekspornya beserta ongkos
pengirimannya. Beberapa dokumen yang dipersyaratkan sebagai lampiran dalam
wesel dagang adalah faktur (invoice), konosemen (bil of landing) atau surat muatan,
daftar isi (packing list), surat keterangan asal barang (certificate of origin), surat
keterangan pabean dan asuransi.
Dalam pembayaran dengan surat wesel dagang, terdapat tiga pelaku yang
terlibat dalam transaksi, yaitu drawer, drawee, dan payee.
a. Drawer ialah pihak penarik atau penjual wesel, dalam perdagangan
internasionalyang yang bertindak sebagai drawer adalah eksportir.
b. Drawee ialah pihak kepada siapa wesel tersebut ditarik, dalam perdagangan
internasional yang yang bertindak sebagai drawee adalah importir.
c. Payee ialah pihak yang menerima pembayaran dari drawee atas perintah drawer.

Hubungan dari ketiga pelaku tersebut digambarkan seperti berikut:

Pembayaran

Eksportir / Bank Dagang / Importir /


Drawer Payee Drawee

Pengiriman dokumen Penagihan

Gambar 4. Transaksi surat wesel dagang

4. Letter of Credit (L/C)


Letter of Credit adalah surat yang dikeluarkan oleh sebuah bank atas permintaan
importir, bank sendiri telah menyetujuinya, kemudian membayar setelah eksportir
menariknya. L/C ditarik atas bank bukan seperti pada wesel dagangyang ditarik atas
importir. Oleh karena itu, L/C sering disebut juga bank draft atau bank bill.
Skema pembayaran dengan letter of credit dapat dilihat pada bagan berikut:
METAKOGNITIF

Kelompok 1 : Menggali informasi mengenai Pembayaran secara Tunai (Wesel Bank atas
Tunjuk, Telegraphic Transfer, Travelers Check)
Kelompok 2 : Menggali informasi mengenai Cek Perorangan, Kompensasi Pribadi dan
Surat Wesel Dagang
Kelompok 3 : Menggali informasi mengenai Letter of Credit dan skema pembayaran
dengan L/C
DAFTAR PUSTAKA

Buku-buku :

Mulyani, Endang. 2017. Ilmu Ekonomi 2 untuk Kelas XI SMA dan MA. Solo: PT Tiga
Serangkai Pustaka Mandiri
Sukirno, Sadono. 2010. Makroekonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga. Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada

Undang-undang :
Republik Indonesia. 2014. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2014 tentang
Perdagangan.

Website :
Putera, Andri Donnal. “Naik, Nilai Ekspor Tahun 2017 Tembus Rp 2.260 Triliun", [online].
Tersedia: https://ekonomi.kompas.com/read/2018/01/15/124835226/naik-nilai-ekspor-
tahun-2017-tembus-rp-2260-triliun. 30 April 2018
Rahayu, Yayu Agustini. Sepanjang 2017, impor Indonesia naik menjadi USD USD 156,89
miliar. [online]. Tersedia: https://www.merdeka.com/uang/sepanjang-2017-impor-
indonesia-naik-menjadi-usd-usd-15689-miliar.html. 30 April 2018

Anda mungkin juga menyukai