Anda di halaman 1dari 11

BAHAN AJAR

Nama Sekolah : SMAN ……………………………………………………………….


Mata Pelajaran : Ekonomi
Kelas/Semester : XI IIS/2
Materi Pokok : Perdagangan Internasional
AlokasiWaktu : 4 X 45menit
Pertemuan Ke : 16

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah melakukan cooperative script, ular tangga, penugasan dan kajian pustaka siswa
mampu menunjukkan sikap mandiri, disiplin, santun, jujur, dan teliti. Siswa dapat
menguraikan fungsi dan komponen neraca pembayaran, menguraikan fungsi, sumber dan
devisa, menentukan posisi pencatatan dalam neraca pembayaran, menganalisis dampak
kondisi neraca pembayaran dan devisa, menyajikan hasil analisis dampak kondisi neraca
pembayaran dan devisa bagi perekenomian.

B. Kompetensi Dasar/ KD dan Indikator Pencapaian Kompetensi/IPK


3.9 Menganalisis konsep dan kebijakan perdagangan internasional.
3.9.1 Menguraikan fungsi dan komponen neraca pembayaran.
3.9.2 Menguraikan fungsi, sumber dan sistem devisa.
3.9.3 Menentukan posisi pencatatan dalam neraca pembayaran.
3.9.4 Menganalisis dampak kondisi neraca pembayaran dan devisa.
4.9 Menyajikan hasil analisis dampak kebijakan perdagangan internasional.
4.9.1 Menyajikan hasil analisis dampak kondisi neraca pembayaran dan devisa bagi
perekenomian.
PETA KONSEP

Pengertian

Fungsi
Neraca
Pembayaran
Komponen

Pencatatan
Perdagangan
Internasional
Pengertian

Fungsi
Devisa
Sumber

Sistem
C. Materi Pembelajaran
Pengetahuan Materi
Faktual Kondisi Neraca Pembayaran dan Devisa Indonesia

Neraca perdagangan 2018 mulai surplus di Maret sebesar


USD 1,09 miliar
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan
Indonesia Maret 2018 mengalami surplus USD 1,09 miliar. Di mana surplus
itu terjadi karena nilai ekspor Indonesia pada Maret 2018 mencapai USD
15,58 miliar. Sementara itu, nilai impor Indonesia pada Maret 2018
mencapai USD 14,49 miliar.
"Alhamdulillah Maret ini terjadi surplus USD 1,09 miliar setelah kita defisit
pada Januari dan Februari 2018," ujar Suhariyanto di Kantornya, Jakarta,
Senin (16/4).
Peningkatan terbesar ekspor nonmigas Maret 2018 terhadap Februari 2018
terjadi pada bahan bakar mineral sebesar USD 358,9 juta (18,58 persen),
sedangkan penurunan terbesar terjadi pada timah sebesar USD 92,5 juta
(45,25 persen).Sedangkan peningkatan impor nonmigas terbesar Maret 2018
dibanding Februari 2018 adalah golongan mesin dan pesawat mekanik USD
286,9 juta (14,84 persen), sedangkan penurunan terbesar adalah golongan
mesin dan peralatan listrik sebesar USD 153,1 juta (9,19 persen).
Secara kumulatif, Suhariyanto mengatakan, neraca perdagangan selama
Januari-Maret 2018 mengalami surplus sebesar USD 280 miliar. Total ekspor
tercatat sebesar USD 44,27 miliar dan impor USD 43,98 miliar.
"Tentunya kita berharap ke depan ekspor semakin bagus, sehingga
berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi," ujarnya.
Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) memprediksi neraca perdagangan Maret
2018 akan mengalami surplus. Hal ini setelah dalam 3 bulan terakhir neraca
perdagangan Indonesia berada dalam kondisi defisit.
Sementara untuk transaksi berjalan (current account), surplus neraca
perdagangan diharapkan akan memperbaiki defisit transaksi berjalan
Indonesia yang dalam dua tahun terakhir mengalami perbaikan.
"CAD (current account defisit) kita sangat sambut baik bahwa di 2016 kan
1,8 persen dari GDP (gross domestic product), 2017 1,7 persen dari GDP.
Kita melihat bahwa nanti kuartal I 2018 ada di kisaran 2 persen dari GDP.
Memang agak sedikit meningkat transaksi berjalan tapi itu adalah karena
impor yang bagus," jelas dia.
Menurut Agus, impor bahan baku dan bahan antara yang dilakukan selama
ini menunjukkan geliat industri di dalam negeri. Hal ini memberikan indikasi
positif bagi pertumbuhan ekonomi nasional.
"Impor bahan baku dan bahan antara yang cukup meningkat untuk mengisi
dan memenuhi kebutuhan manufakturing untuk pertumbuhan ekonomi
Indonesia di 2018. Ini tentu sejalan dengan prakiraan kita bahwa transaksi
berjalan di Indonesia kuartal I 2018 ada di kisaran 2 persen dari GDP,
sepanjang tahun itu akan ada di bawah 2,5 persen dari GDP."
Sumber: https://www.merdeka.com/uang/neraca-perdagangan-2018-
mulai-surplus-di-maret-sebesar-usd-109-miliar.html, Dwi Aditya Putra,
diakses tanggal 28 April 2018.

Maret 2018, Cadangan Devisa RI Turun USD 2,06 Miliar


Merdeka.com -Bank Indonesia mencatat posisi cadangan devisa Indonesia
akhir Maret 2018 sebesar USD 126,00 miliar, turun USD 2,06 miliar dari
posisi akhir Februari 2018 sebesar USD 128,06 miliar. Pj Kepala Grup
Departemen Komunikasi BI Junanto Herdiawan mengatakan penurunan ini
dipengaruhi oleh penggunaan devisa untuk pembayaran utang luar negeri dan
stabilisasi nilai tukar Rupiah di tengah meningkatnya ketidakpastian pasar
keuangan global."Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan
7,9 bulan impor atau 7,7 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri
pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3
bulan impor," ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (6/4).
Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung
ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem
keuangan. Ke depan, Bank Indonesia memandang cadangan devisa tetap
memadai seiring dengan terjaganya keyakinan terhadap prospek
perekonomian domestik yang membaik dan kinerja ekspor yang tetap positif.
Sumber:https://www.merdeka.com/uang/maret-2018-cadangan-devisa-
ri-turun-usd-206-miliar.html, Siti Nur Azzura, diakses 28 April 2018

Konseptual Pengertian Neraca Pembayaran


Neraca Pembayaran merupakan suatu catatan yang sistematis mengenai
transaksi ekonomi yang dilakukan penduduk suatu Negara dengan penduduk
Negara lainnya dalam jangka waktu tertentu.

Gambar 1 Ilustrasi Neraca Pembayaran


Sumber: http://www.pengertianahli.com

Fungsi Neraca Pembayaran


Fungsi neraca pembayaran adalah sebagai berikut:
1. Untuk membukukan seluruh transaksi ekonomi internasional yang terjadi
antara penduduk dalam negeri dan penduduk luar negeri.
2. Untuk mengetahui struktur dan komposisi transaksi ekonomi
internasional suatu Negara.
3. Untuk mengetahui mitra utama suatu Negara dalam hubungan ekonomi
internasional.
4. Mengetahui posisi keuangan suatu Negara.
5. Sebagai salah satu indikator yang akan dipertimbangkan IMF atau
Negara donor untuk memberikan bantuan.
6. Sebagai salah satu indikator fundamental ekonomi suatu Negara.

Komponen Neraca Pembayaran


Neraca pembayaran digolongkan menjadi beberapa komponen, yaitu sebagai
berikut:
1. Neraca Transaksi berjalan (Current Account)
Neraca transaksi berjalan mencatat semua transaksi ekspor dan impor
barang, perbandingan nilai ekspor dan impor barang, pendapatan
investasi, pembayaran cicilan pokok utang luar negeri, serta saldo
kiriman dan transfer uang dari dan ke luar negeri baik yang dilakukan
oleh pemerintah maupun swasta.
2. Neraca Transaksi Modal (Capital Account)
Neraca transaksi modal mencatat nilai investasi langsung pihak swasta
asing (Foreign Ditect Invesment), pinjaman luar negeri yang diberikan
oleh perbankan swasta internasional, serta pinjamana dan hibah dari
negara lain atau lembaga-lembaga donor seperti IMF dan bank dunia.
3. Neraca Tunai (Cash Account) atau Neraca Internasional
Neraca tunai pada dasarnmya hanyalah transaksi penyeimbang antara
total pengeluaran yang ada pada transaksi berjalan dengan transaksi
modal melebihi total penerimaan.

Pengertian Devisa
Devisa adalah pembayaran yang diterima dalam lalu lintas pembayaran
internasional (foreign exchange). Dalam kegiatan perdagangan internasional,
misalnya kegiatan ekspor dan impor, diperlukan alat pembayaran yang diakui
oleh dunia yang alat pembayaran tersebut menggunakan mata uang kuat
(hard currencies).

Gambar 2 Devisa
Sumber: http://duniaperbankan25.blogspot.co.id

Fungsi Devisa
Fungsi devisa antara lain sebagai berikut:
1. Sebagai alat pembayaran cicilan utang luar negeri khususnya bunganya
2. Menjadi alat pembayaran barang-barang dan jasa impor.
3. Sebagai Sumber pendapatan negara dalam membiayai pembangunan
nasional.
4. Pembiayaan hubungan luar negeri, seperti biaya misi pendidikan dan
kesenian, biaya perjalanan dinas pejabat, biaya diplomatik, dan bantuan
luar negeri.
5. Sebagai stabilisator nilai mata uang dalam negeri.

Sumber Perolehan Devisa


Tentunya devisa tidak bisa dibuat secara instan oleh suatu negara. Ada
beberapa kegiatan yang menjadi sumber perolehan devisa suatu
negara.Tinggi-rendahnya devisa bisa dipengaruhi oleh adanya perkembangan
neraca pembayaran pada suatu negara tersebut. Berikut ini sumber-sumber
perolehan devisa antara lain:
1. Kegiatan ekspor
Kegiatan ekspor adalah sebagai salah satu andalan suatu negara untuk
memperoleh pemasukan devisa.Besarnya volume ekspor akan
mempengaruhi banyaknya devisa yang diperoleh suatu negara. Dalam hal
ini berarti ekspor yang tinggi akan meningkatkan cadangan devisa suatu
Negara.
2. Penyelenggaraan jasa-jasa
Umumnya, negara yang mengandalkan perdagangan jasa untuk
memperoleh devisa adalah negara yang tidak memiliki banyak sumber
daya alam.Contohnya seperti Singapura, mereka mengandalkan sektor
jasa perdagangan sebagai sumber utama perolehan devisanya, hal ini
karena Singapura tidak memiliki banyak sumber daya alam.Contoh jasa
lainnya yaitu jasa pengiriman barang (ekspor maupun impor), jasa
perbankan, bandar udara, pelabuhan kapal laut, kapal-kapal layar ke luar
negeri, dan lain sebagainya.
3. Kegiatan pariwisata
Sektor pariwisata juga dijadikan andalan dalam memperoleh devisa oleh
banyak negara. Salah satu perolehan devisa menggunakan jasa pariwisata
adalah diperoleh dari adanya kunjungan turis baik itu domestik maupun
mancanegara. Pada prakteknya, turis asing akan menukarkan mata uang
negara asalnya dengan mata uang negara yang dikunjunginya. Sehingga
valuta asing yang ditukarkan dengan mata uang negara tersebut
merupakan devisa.Jika kunjungan atau kedatangan turis ke suatu negara
semakin tinggi, maka semakin tinggi pula devisa yang akan mengalir ke
negara tersebut.
4. Pinjaman luar negeri (bantuan luar negeri).
Pinjaman luar negeri juga menjadi salah satu sumber perolehan devisa
oleh suatu negara, dan kebanyakan adalah negara yang sedang
berkembang.Pinjaman tersebut biasanya digunakan untuk membiayai
kegiatan impor barang ataupun jasa. Meskipun nantinya pinjaman
tersebut harus dibayar atau dikembalikan, tapi pada saat menerima
pinjaman tersebut maka devisa negara akan bertambah.
5. Hibah atau hadiah dari luar negeri.
Hibah atau hadiah adalah sumber perolehan devisa negara yang berasal
dari pemberian negara lain dan sifatnya tidak mengikat.Hibah bisa berupa
barang, jasa, atau tenaga ahli. Jika hibah yang diterima berupa mata uang
asing, maka hal ini akan menambah cadangan devisa suatu negara
sehingga mempermudah pembayaran perdagangan internasioanl.
6. Tenaga kerja di luar negeri.
Tenaga kerja di luar negeri merupakan salah satu sumber devisa. Hal ini
dikarenakan adanya dana yang bersumber dari warga negara yang bekerja
di luar negeri, seperti TKI atau TKW.Uang hasil kerja mereka akan
dibayarkan dalam bentuk mata uang asing. Agar mata uang tersebut bisa
digunakan di dalam negeri, maka terlebih dahulu harus ditukarkan
dengan mata uang dalam negeri.Akibat dari banyaknya penukaran mata
uang yang dilakukan oleh TKI, maka negara tersebut akan mendapatkan
tambahan cadangan devisa.Para TKI tersebut mampu memberikan
peranan yang besar dalam memperoleh devisa suatu negara dengan cara
uang yang ditransfer dari asal negara mereka bekerja.Di Indonesia sendiri
tenaga kerja di luar negeri merupakan salah satu sumber perolehan devisa
tertinggi. Mereka juga sering disebut dengan pahlawan devisa.

Prinsip Sistem Devisa


Devisa dalam suatu negara itu perlu ditentukan besar kecilnya. Ada beberapa
sistem dalam penentuan besar kecilnya devisa yang dinamakan dengan
sistem kurs (sistem devisa). Berikut ini adalah beberapa sistem devisa:
1. Sistem Standar Emas
Dalam sistem standar emas ini terdapat beberapa asumsi yaitu sebagai
berikut: Nilai mata uang negara tersebut dinyatakan dengan emas.Jumlah
emas yang keluar masuk negara tersebut bebas tidak terbatas.Badan
moneter yang ada di negara tersebut bersedia untuk membeli dan menjual
emas berdasarkan perbandingan nilai yang sudah ditentukan.
2. Sistem Kurs Mengambang
Pada sistem kurs mengambang, nilai tukar mata uang atau kurs valuta
asing ditentukan langsung oleh permintaan dan penawaran pada bursa
valuta asing.Sistem ini dibagi menjadi dua macam, yaitu sebagai berikut:
1) Sistem kurs mengambang murni.
Pada sistem ini, sama sekali tidak ada campur tangan pemerintah
dalam penentuan nilai tukar di pasar uang.
2) Sistem kurs mengambang tidak murni.
Pada sistem ini, terdapat campur tangan pemerintah dalam
permintaan dan penawaran mata uangnya, sehingga mempengaruhi
nilai tukar di pasar uang.
3. Sistem Kurs Tambatan
Dalam sistem kurs tambatan ini, penentuan nilai tukar dilakukan dengan
mengaitkan nilai mata uang suatu negara dengan mata uang negara lain
atau sejumlah mata uang tertentu.Ada beberapa negara di Afrika yang
melakukan sistem kurs tambatan ini. Negara tersebut mengaitkan mata
uangnya dengan mata uang Perancis, beberapa negara lainnya
mengaitkan dengan mata uang dollar Amerika.
4. Sistem Pengawasan Devisa
Dalam sistem pengawasan devisa ini pemerintah mengatur dan
memonopoli seluruh transaksi mata uang asing di negara tersebut.Tujuan
dari monopoli ini merupakan salah satu pencegahan adanya modal yang
mengalir ke luar negeri dan melindungi pengaruh buruk perekonomian
negara lain.Oleh karena itu pada sistem ini pemerintah memerlukan
alokasi dalam penggunaan mata uang asing.

Prosedural Pencatatan Neraca Pembayaran


Transaksi dalam neraca pembayaran dapat dibedakan dalam dua macam
transaksi, yaitu :
1. Transaksi debit, yaitu transaksi yang menyebabkan mengalirnya arus
uang (devisa) dari dalam negeri ke luar negeri. Transaksi ini disebut
transaksi negatif (-), yaitu transaksi yang menyebabkan berkurangnya
posisi cadangan devisa.
2. Transaksi kredit adalah transaksi yang menyebabkan mengalirnya arus
uang (devisa) dari luar negeri ke dalam negeri. Transaksi ini disebut juga
transaksi positif (+), yaitu transaksi yang menyebabkan bertambahnya
posisi cadangan devisa negara.

Tabel 1.1 Neraca Pembayaran


No Kredit (+) No Debet (-)
1. Neraca Barang 1 Neraca Barang
 Transaksi ekspor barang  Transaksi Impor barang
(komoditas). (komoditas).
2 Neraca Jasa 2 Neraca Jasa
 Jasa perbankan dari LN  Jasa Perbankan ke LN
 Hasil pariwisata dari LN  Jasa Perbankan ke LN
 Hasil transportasi dari  Jasa transportasi ke LN
LN
3 Neraca Hasil Modal 3 Neraca Hasil Modal
 Bunga dan deviden dari  Bunga dan deviden yang
LN dibayar ke LN
 Upah tenaga kerja dari  Upah tenaga kerja yang
LN dibayar ke LN
4 Neraca Lalu Lintas Modal 4 Neraca Lalu Lintas Modal
 Kredit (pinjaman) dari  Pembayaran (pinjaman)
LN ke LN
 Penerimaan cicilan  Pembayaran cicilan utang
piutang ke LN LN
5 Neraca Lalu Lintas Moneter 5 Neraca Lalu Lintas Moneter
 Pengeluaran emas ke  Penerimaan emas ke luar
luar negeri negeri
Metakognitif Analisis Dampak Neraca Pembayaran Dan Devisa

Dampak Neraca Pembayaran


1. Dampak Neraca Pembayaran Surplus.
Secara ekonomi neraca pembayaran yang surplus akan berpengaruh
terhadap tingkat harga dalam negeri, yaitu mempunyai pengaruh inflatoir
mendorong/ menjurus ke arah kenaikan harga (inflasi). Hal ini
disebabkan oleh adanya penambahan permintaan efektif.
2. Dampak Neraca Pembayaran Defisit.
Apabila neraca pembayaran suatu Negara mengalami deficit, maka
dampak yang akan terjadi sebagai berikut:
1) Produsen dalam negeri tidak dapat bersaing dengan barang-barang
impor.
2) Pendapatan Negara sedikit, sehingga utang Negara bertambah besar.
3) Perusahaan banyak yang gulung tikar, sehingga pengangguran
meningkat akibat dari PHK.
Ketiga dampak di atas disebut pengaruh deflator yang mendorong/
menjurus ke arah penurunan harga (deflasi).
3. Dampak Neraca Pembayaran Seimbang.
Neraca pembayaran yang seimbang tidak terlalu berpengaruh terhadap
kegiatan ekonomi suatu Negara. Sehingga apabila suatu Negara tidak
dapat mencapai surplus dalam neraca pembayaran, maka minimal harus
dalam kondisi seimbang. Dengan demikian akan dapat menghindari
neraca pembayaran yang defisit.

Dampak Penurunan Devisa


Posisi cadangan devisa suatu negara biasanya dinyatakan aman apabila
mencukupi kebutuhan impor untuk jangka waktu setidak-tidaknya tiga bulan.
Jika cadangan devisa yang dimiliki tidak mencukupi kebutuhan untuk tiga
bulan impor, maka hal itu dianggap rawan. Tipisnya persediaan valuta asing
suatu negara dapat menimbulkan kesulitan ekonomi bagi negara yang
bersangkutan. Beberapa dampak dari penurunan devisa, yaitu:
1. Kesulitan mengimpor barang-barang dibutuhkan dari luar negeri.
2. Kurs mata uangnya di pasar valuta asing akan mengalami depresiasi,
memerosotkan kredibilitas mata uang.
3. Memperbanyak hutang luar negeri.
SUMBER BELAJAR

1. Mulyani, Endang. Ekonomi 2 untuk kelas XI SMA dan MA. Solo: Tiga Serangkai Pustaka
Mandiri, 2017.
2. F.X.Sugiyono. Neraca Pembayaran: Konsep, Metodologi, dan Penerapan. Jakarta: PPSK
BI, 2002.
3. Zhafran Ghani Al Rafisqy.https://ekspektasia.com/pengertian-devisa/. diakses 28 April
2018
4. Andri Donnal Putera. https://ekonomi.kompas.com/read/2018/03/15/123000426/neraca-
perdagangan-februari-2018-defisit., diakses 28 April 2008
5. Siti Nur Azzura. https://www.merdeka.com/uang/maret-2018-cadangan-devisa-ri-turun-
usd-206-miliar.html. diakses 28 April 2018

Anda mungkin juga menyukai