Anda di halaman 1dari 17

RESUME

MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL


“NERACA PEMBAYARAN INTERNASIONAL”

Dosen Pengampu :
Andi Wibowo SE., MBA., AK. CA.
Disusun oleh :
Fitria Ilyas
1810111377 / SAK4

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA (STIESIA) SURABAYA

TAHUN PELAJARAN 2020/2021


DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...................................................................................................................... 2
BAB 3 NERACA PEMBAYARAN ................................................................................. 3
3.1 Dasar-Dasar Akuntansi Neraca Pembayaran Internasional .............................. 3
3.2 Akun-Akun Utama Neraca Pembayaran Internasional ...................................... 5
3.3 Identitas Neraca Pembayaran Internasional ........................................................ 7
3.4 Tren Neraca Pembayaran Internasional .............................................................. 8
3.5 Keuangan Internasional dalam Praktek ............................................................... 9
3.6 Interaksi Neraca Pembayaran dengan Variabel-Variabel Utama
Makroekonomi ...................................................................................................... 10
3.7 Neraca Perdagangan dan Nilai Tukar ................................................................ 14
3.8 Mobalitas Modal ................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 17

2
BAB 3
NERACA PEMBAYARAN

3.1 Dasar-Dasar Akuntansi Neraca Pembayaran Internasional


BOP harus seimbang. Jika tidak.sesuatu belumlah dihitung atau telah
dihitung secara tidak tepat. Oleh karena itu, tidak tepat untuk menyatakan
bahwa BOP dalam keadaan disekuilibrium. Tidak mungkin, penawaran dan
permintaan untuk mata uang suatu negara mungkin tidak seimbang, namun
penawaran dan permintaan tidaklah sama dengan BOP. Satu sub-transaksi
BOP, seperti neraca perdagangan barang, bisa tidak seimbang, namun seluruh
BOP dari satu negara selalu seimbang.

Ada tiga elemen utama dari proses akrual pengukuran aktivitas


ekonomi internasional: (1) mengidentifikasi apa yang termasuk dan tidak
termasuk transaksi ekonomi internasional; (2) memahami bagaimana aliran
barang, jasa, aset, dan uang menciptakan debet dan kredit ke keseluruhan BOP,
dan (3) mengerti prosedur pencatatan untuk akuntansi BOP.

Mengidentifikasi Transaksi Ekonomi Internasional


Mengidentifikasi transaksi internasional biasanya tidak sulit. Ekspor
barang dagang-barang seperti truk, mesin, komputer, peralatan komunikasi dan
sebagainya-jelas sebuah transaksi internasional. Impor seperti anggur Prancis,
kamera Jepang, dan kendaraan Jerman juga jelas transaksi internasional.
Namun perdagangan barang ini hanya sebagian dari ribuan transaksi
internasional yang terjadi di Amerika Serikat atau negara setiap tahunnya.
Banyak transaksi internasonal lain tidak terlalu jelas. Pembelian patung
kaca di Venesia, Italia, oleh seorang turis AS digolongkan sebagai impor
barang AS. Bahkan, seluruh pengeluaran yang dilakukan turis AS di seluruh
dunia untuk jasa (makanan, akomodasi, hotel), tapi tidak untuk barang, dicatat
di neraca pembayaran AS sebagai impor jasa perjalanan di transaksi berjalan.
Pembelian U.S Treasury bill oleh penduduk asing adalah transaksi keuangan
internasional dan tepat untuk dicatat di transaksi keuangan dari neraca
pembayaran AS.

3
BOP sebagai Laporan Arus
BOP sering disalahartikan karena orang-orang menarik kesimpulan dari
namanya bahwa BOP adalah neraca, sedangkan faktanya BOP adalah laporan
arus kas. Dengan mencatat seluruh transaksi internasional selama waktu
tertentu seperti satu tahun, BOP mengikuti arus pembelian dan pembayaran
yang berkelanjutan antara satu negara dengan seluruh negara lainnya. BOP
tidak menambah nilai seluruh aset (aktiva) dan kewajiban dari suatu negara
pada tanggal tertentu seperti fungsi neraca untuk suatu perusahaan individual.
Dua tipe transaksi bisnis mendominasi neraca pembayaran:
1. Pertukaran aset riil. Pertukaran barang (sebagai contoh, kendaraan,
komputer, jam tangan, tekstil) dan jasa (sebagai contoh, jasa perbankan, jasa
konsultasi, jasa perjalanan) dengan barang lain dan jasa (barter), atau untuk
uang.
2. Pertukaran aset keuangan. Pertukaran klaim keuangan (sebagai contoh,
saham, obligasi, pinjaman, pembelian atau penjualan perusahaan) dengan
klaim keuangan lain atau uang.
Walaupun aset dapat diidentifikasi sebagai aset riil atau keuangan, biasanya
lebih mudah untuk memikirkan semua aset sebagai barang yang dapat dibeli
atau dijual. Pembelian karpet ruangan yang ditenun tanngan di sebuah toko di
Bangkok oleh seorang turis AS tidak terlalu berbeda dengan seseorang banker
Wall Street membeli sebuah obligasi pemerintah Inggris untuk tujuan invetasi.

Akuntansi BOP
Pengukuran semua transaksi internasional yang masuk dan keluar dari suatu
negara selama setahun merupakan tugas yang menantang. Kesalahan,
kekeliruan, dan perbedaan statistic akan terjadi. Masalah utamanya adalah
pencatatan sistem ayat jurnal berpasangan (double-entry) digunakan dalam
teori, tetapi tidak dalam praktek. Transaksi pembelian dan penjualan individual
seharusnya-dalam teori-menghasilkan catatan keuangan dalam neraca
pembayaran yang sesuai. Dalam kenyataan, catatan-catatan tersebut dicatat
secara independent. Pencatatan transaksi berjalan, keuangan, dan modal dicatat

4
secara independent satu sama lain, tidak secara bersamaan seperti yang
diwajibkan oleh sistem double-entry. Jadi aka nada perbedaan serius (untuk
memperhalus istilahnya) antara debet dan kredit.

3.2 Akun-Akun Utama Neraca Pembayaran Internasional


Neraca pembayaran terdiri dari tiga sub-transaksi utama: transaksi
berjalan (current account), transaksi keuangan/finansial (financial account),
dan transaksi modal (capital account). Sebagai tambahan, transaksi cadangan
devisa resmi (official reserves account) mencatat transaksi mata uang oleh
pemerintah, dan sub-transaksi statistic kelima, transaksi (account) net errors
and omissions digunakan untuk menjaga keseimbangan dalam BOP. Namun,
hubungan perekonomian internasional antarnegara terus berubah, seperti yang
ditunjukkan oleh revisi terbaru dari transaksi utama dalam BOP yang
didiskusikan di bagian berikut:

Transaksi Berjalan (Current Account)


Transaksi berjalan termasuk seluruh transaksi ekonomi internasional dengan
arus pendapatan atau pembayaran yang terjadi dalam kurun satu tahun, atau
periode berjalan. Transaksi berjalan terdiri dari 4 subkategori:
1. Perdagangan Barang (merchandise trade)
Menunjukkan ekspor dan impor barang berwujud, seperti: minyak, gandum,
pakaian, kendaraan bermotor, komputer, dan sebagainya.
2. Perdagangan Jasa (service)
Meliputi pembayaran dan penerimaan jasa hukum, konsultasi dan jasa
teknik, royalty hak paten dan kekayaan intelektual, premi asuransi, biaya
pengiriman, dan pengeluaran wisatawan.
3. Pendapatan (income)
Sebagian besar terdiri dari pembayaran dan penerimaan bunga, dividen, dan
pendapatan lain pada investasi asing yang telah dilakukan sebelumnya.
4. Transfer Berjalan (current transfer)
Mencakup pembayaran “satu arah” (unrequited payments). Contohnya
bantuan luar negeri, ganti rugi, hibah dari pemerintah dan swasta, serta
hadiah.

5
Perdagangan Barang
Menempatkan nilai transaksi berjalan dalam prespektif sepanjang
waktu dengan membagi transaksi berjalan ke dalam dua komponen utamanya:
(1) perdagangan barang dan (2) perdagangan jasa dan pendapatan investasi.
Pesan pertama dan paling jelas adalah besarnya defisit perdagangan barang
dalam periode yang ditampilkan (sebuah kelanjutan dari posisi yang diciptakan
di awal 1980-an). Neraca jasa dan pendapatan, walaupun tidak besar
dibandingkan dengan perdagangan barang bersih, dengan beberapa
pengecualian, telah mengalami surplus selama dua decade sebelumnya.
Untuk memahami kinerja impor dan ekspor barang dagang adalah
seperti memahami pasar untuk setiap produk tunggal. Faktor permintaan yang
menyebabkan keduanya adalah pendapatan, tingkat pertumbuhan ekonomi
pembeli, dan harga produk di mata konsumen setelah melalui nilai tukar .
Sebagai contoh, impor barang dagang AS mencerminkan tingkat pendapatan
konsumen AS dan pertumbuhan industri. Saat pendapatan meningkat, begitu
juga permintaan impor.
Ekspor mengikuti prinsip yang sama, namun berbanding terbalik.
Ekspor manufaktur AS tidak tergantung pada pendapatan penduduk AS,
namun pada pendapatan pembelian produk AS di seluruh negara di dunia. Saat
perekonomian negara-negara ini tumbuh, permintaan produk AS juga akan
meningkat.
Perubahan neraca perdagangan

Waktu
0

6
3.3 Identitas Neraca Pembayaran Internasional
Apabila akun-akun neraca pembayaran dicatat dengan benar, maka
saldo gabungan antara neraca transaksi berjalan, neraca modal, dan cadangan
devisa negara pasti nol, yaitu:
BCA + BKA + BRA = 0
Keterangan:
BCA: saldo neraca transaksi berjalan
BKA: saldo neraca modal
BRA: saldo cadangan devisa
Saldo cadangan devisa negara (BRA) menunjukkan perubahan cadangan
devisa negara.

Neraca Transaksi Berjalan Kredit Debet

(1) Ekspor 2.166,00


(1.1) Barang 1.050,00
(1.2) Jasa 504,8
(1.3) Pendapatan faktor 561,2

(2) Impor -2.045,60


(2.1) Barang -1.562,70
(2.2) Jasa -370,7
(2.3) Pendapatan faktor -472,2

(3) Transfer unilateral 19,2 -149,4


Saldo neraca transaksi berjalan -419,8
[(1) + (2) + (3)]

Neraca Modal
(4) Investasi langsung 152,1 -221
(5) Investasi portofolio 376,6 -549,4
(5.1) Surat berharga ekuitas 141,9 68,6
(5.2) Surat berharga utang 234,7 -480,8
(6) Investasi lain 616,3 -93,5
Saldo neraca modal 281,1
[(4) + (5) + (6)]
(7) Selisih statistik 193,8
Total saldo 52,2
Cadangan Devisa Negara -52,2

7
Gambar di atas adalah identitas neraca pembayaran (balance-of-
payments identity-BOPI) yang harus dimiliki. Persamaan BOPI
mengindikasikan bahwa suatu negara dapat mengalami surplus atau defisit
neraca pembayaran dengan meningkatkan atau menurunkan cadangan devisa
negaranya. Berdasarkan rezim nilai tukar tetap, beberapa negara menyimpan
cadangan devisa negara yang memungkinkannya memiliki ketidakseimbangan
neraca pembayaran, yaitu: BCA + BKA tidak nol, tanpa menyesuaikan nilai
tukarnya. Berdasarkan rezim nilai tukar tetap, gabungan saldo neraca transaksi
berjalan dan neraca modal sama dengan besarnya perubahan cadangan devisa
negara, tetapi dengan tanda yang berlawanan.
BCA + BKA = - BRA
Berdasarkan rezim nilai tukar fleksibel murni, bank sentral tidak akan
mengintervensi pada valuta asing. Kenyataannya, bank sentral tidak perlu
menjaga cadangan devisa negara. Pada rezim ini, saldo keseluruhan harus
seimbang, yaitu:
BCA = - BKA
Sebagai sebuah identitas, dengan sendirinya tidak mengindikasikan
suatu kausalitas. Defisit (surplus) neraca transaksi berjalan dapat menyebabkan
surplus (defisit) neraca modal, atau sebaliknya. Defisit neraca transaksi
berjalan Amerika Serikat memungkinkannya mengalami surplus neraca modal
yang sesuai, yang mengindikasikan bahwa neraca transaksi berjalan
memengaruhi neraca modal.

3.4 Tren Neraca Pembayaran Internasional


Mempertimbangkan besarnya perhatian media massa terhadap data
neraca pembayaran, sangat bermanfaat untuk mencermati trend neraca
pembayaran di beberapa negara besar. Amerika Serikat memiliki defisit
neraca transaksi berjalan dan surplus neraca modal yang berkelanjutan sejak
1982. Namun, tren defisit neraca transaksi berjalan cenderung semakin

8
menurun sejak 2006, akibat pengaruh “Great Recession”. Sehingga AS
menjadi negara debitur terbesar di dunia.
Jepang cenderung memiliki rekor surplus neraca transaksi berjalan
yang belum dipecahkan sejak 1982. Namun dikritik oleh dunia karena
kebijakan merkantilisme-nya dengan cara banyak investasi pada saham dan
obligasi asing, bisnis asing, real estate asing, objek seni asing, dan sebagainya.
Merkantilisme bertujuan untuk memastikan kelanjutan rekor surplus neraca
perdagangan.
Inggris hampir memiliki tren yang sama dengan Amerika Serikat sejak
1982. Namun posisi defisit neraca transaksi berjalannnya masih lebih rendah
daripada AS. Jerman memiliki tren surplus neraca transaksi berjalan dan
defisit neraca modal sejak 1982. Namun mendadak menjadi kondisinya
berbalik ketika 1991 terjadi penyatuan Jerman Barat dan Jerman Timur. Output
produksi dalam negeri diserap banyak untuk pembangunan kembali Jerman
Timur. Namun, sejak tahun 2001, Jerman kembali ke posisi awalnya yang sejak
zaman 1982 tersebut.
Tiongkok cenderung memiliki surplus di neraca transaksi berjalannya
dan neraca modalnya, terutama sejak tahun 2009 dimana Tiongkok mulai
memiliki cadangan devisa negara yang meningkat sangat pesat.
Kesimpulan: AS & Inggris mengkonsumsi terlalu banyak output daripada
yang bisa mereka produksi, harus banyak menabung dan invest. Tiongkok,
Jepang, dan Jerman mengkonsumsi terlalu sedikit output daripada yang bisa
mereka produksi, harus banyak konsumsi.

3.5 Keuangan Internasional dalam Praktek


Dolar dan Defisit
Dolar terlihat rentan, dolar tidak didukung oleh kekuatan ekspor AS,
tetapi oleh impor modal yang sangat besar. Amerika Serikat adalah negara
yang kaya akan modal. Tetapi, setiap hari kerja, AS harus meminjam hampir
$2 M bersih dari luar negeri. Hal ini demi menutupi proyeksi defisit neraca
transaksi berjalan yang hampir mencapai $500 M pada tahun ini.

9
Dolar tidak menjadi masalah Amerika Serikat saja karena dolar bukan
hanya mata uang Amerika Serikat. Lebih dari 10 tagihan dibuat dalam dolar
dan saat ini sedang beredar. Tagihan tersebut bukan hanya milik Amerika
Serikat.
Pada akhirnya, pertumbuhan perekonomian dunia diartikan sebagai
pertumbuhan permintaan aset dolar. Semakin banyak uang yang dicetak bank
sentral, semakin banyak dolar yang ingin mereka simpan sebagai cadangan
untuk menopang mata uangnya. Semakin banyak bisnis yang dilakukan lintas
negara, semakin banyak trader dolar dibutuhkan untuk menyelesaikan
transaksi mereka.
Amerika Serikat dapat memaikan peran ini jika merasa perlu memberi
izin asing membangun klaim atas asetnya dalam jumlah besar-dan jika asing
merasa perlu untuk ikut serta.
Spigot by Nature
McKinnon berpendapat bahwa banyak kreditur Amerika Serikat
berkepentingan untuk menjaga standar dolar, apapun daya Tarik yang dimiliki
euro. Sebagian besra aset likuid AS dimiliki oleh bank-bank sentral asing
khususnya di Asia. Bank-bank sentral asing ini tidak berani membongkar
muatan mereka karena takut merusak daya saing mata uang mereka sendiri.

3.6 Interaksi Neraca Pembayaran dengan Variabel-Variabel


Utama Makroekonomi
Neraca pembayaran suatu negara berinteraksi dengan hampir semua variable
utama makroekonominya. Berinteraksi artinya neraca pembayaran
mempengaruhi dan dipengaruhi oleh faktor-faktor utama makroekonomi
seperti:
1. Produk Domestik Bruto – PDB (Gross Domestic Product – GDP)
2. Nilai Tukar
3. Tingkat Bunga
4. Tingkat Inflasi

10
BOP dan PDB
Dari suatu sudut pandang statis (akuntansi), Produk Domestic Bruto – PDB
(Gross Domestic Product – GDP) suatu negara dapat direpresentasikan oleh
persamaan berikut:
PDB = C + I + G + X – M
Di mana:
C = pengeluaran konsumsi
I = pengeluaran investasi modal
G = pengeluaran pemerintah
X = ekspor barang dan jasa
M = impor barang dan jasa
X-M = saldo transaksi berjalan (yang termasuk pedapatan dan transfer
berjalan)
Jadi, suatu saldo transaksi berjalan positif (surplus) berkontribusi
langsung meningkatkan pengukuran PDB, namun saldo transaksi berjalan
negative (defisit) mengurangi PDB.
Dalam sudut pandang dinamis (arus kas), peningkatan atau penurunan
PDB berkontribusi pada surplus atau defisit transaksi berjalan. Saat PDB
tumbuh, begitu juga pendapatan yang dapat dibelanjakan (disposable income)
dan investasi modal. Peningkatan disposable income menghasilkan lebih
banyak konsumsi, sebagian dipenuhi oleh impor yang lebih banyak.
Peningkatan konsumsi akhirnya menghasilkan lebih banyak investasi modal.
Manajemen rantai pasokan (supply chain management) semakin
berfokus pada pengurangan biaya melalui impor dari lokasi di luar negeri yang
lebih rendah biayanya. Impor ini dapat berasal dari perusahaan yang dimiliki
asing atau oleh anak perusahaan luar negeri milik perusahaan induk.
BOP dan Nilai Tukar
BOP suatu negara mempunyai dampak yang signifikan terhadap level
nilai tukarnya dan sebaliknya, tergantung dari rezim nilai tukar negara tersebut.
Hubungan antara BOP dan nilai tukar dapat diilustrasikan dengan penggunaan
sebuah persamaan yang disederhanakan yang merangkumkan data BOP:

11
Saldo Saldo Saldo Saldo
Neraca transaksi transaksi transaksi cadangan
Pembayaran berjalan modal keuangan devisa
BOP = (X – M) + (CI – CO) + (FI – FO) + FXB
Dimana :
X = ekspor barang dan jasa
M = impor barang dan jasa
CI = aliran moal masuk (capital inflow)
CO = aliran modal keluar (capital outflow)
FI = keuangan masuk (financial inflow)
FO = keuangan keluar (financial outflow)
FXB = cadangan moneter resmi seperti valuta asing dan emas
Pengaruh dari suatu ketidakseimbangan dalam BOP suatu negara bekerja
berlainan tergantung pada apakah negara itu memiliki sistem nilai tukar tetap,
nilai tukar mengambang, atau nilai tukar mengambang terkedali.
Negara – Negara Dengan Nilai Tukar Tetap
Pada sistem nilai tukar tetap, pemerintah memikul tanggung jawab
untuk menjamin BOP mendekati nol. Bila jumlah transaksi berjalan dan modal
tidak mendekati nol, pemerintah diharapkan untuk melakukan investasi dalam
pasar valuta asing dengan membeli atau menjual cadangan valuta asing resmi.
Bila jumlah dari kedua transaksi pertama itu lebih besar dari nol,suatu surplus
permintaan terhadap uang domestic terjadi di dunia. Untuk menjaga nilai tukar
tetap, pemerintah harus melakukan investasi dalam pasar valuta asing dan
menjual mata uang domestik untuk mendapatkan mata uang asing atau emas
sehingga BOP Kembali mendekati nol.

Bila jumlah transaksi berjalan dan modal negatif, terjadi kelebihan


jumlah mata uang domestik yang beredar di pasar dunia. Maka pemerintah
tersebut harus melakukan investasi dengan membeli mata uang dosmetik
dengan cadangan mata uang asing dan emasnya. penting sekali bahwa suatu
pemerintah mempertahankan saldo cadangan valuta asing yang signifikan agar
bisa melakukan investasi dengan efektif. Bila negara itu kehabisan cadangan

12
valuta asing, negara itu tidak mampu membeli kembali mata uang domestiknya
dan akan terpaksa melakukan devaluasi.

Negara – Negara Dengan Nilai Tukar Mengambang

Dalam sistem nilai tukar mengambang, pemerintah suatu negara tidak


memikul tanggung jawab untuk mematok nilai tukar valuta asing. Fakta bahwa
saldo transaksi berjalan dan modal tidak berjumlah sama dengan nol otomatis
(dalam teori) akan mengubah nila tukar dalam arah yang diperlukan agar BOP
mendekati nol. Misalnya, sebuah negara yang mengalami defisit transaksi
berjalan yang signifikan dengan saldo transaksi modal dan keuangan sama
dengan nol akan mengalami suatu defisit BOP bersih. Kelebihan jumlah mata
uang dosmetik yang beredar akan terjadi di pasar dunia. Seperti halnya kasus
dengan semua barang yang penawarannya berlebihan, pasar akan
membebaskan dirinya sendiri dari ketidakseimbangan dengan menurunkan
harga. Dengan demikian, mata uang domestik akan jatuh nilainya, dan BOP
akan kembali mendekati nol. Pasar valuta asing tidak akan selalu mengikuti
teori ini, khususnya dalam jangka pendek sampai menengah. keterlambatan ini
dikenal sebagai pengaruh kurva-J (liat pada bagian selanjutnya dari “ Neraca
Perdagangan dan Nikai Tukar “). Defisit ini akan bertambah buruk pada jangka
pendek, tetapi akan bergerak kembali menuju ekuilibrium pada jangka panjang.

Mengambang Terkendali
Negara-negara yang beroperasi dengan nilai tukar mengambang
terkendali sering kali merasa perlu untuk mengambil sejumlah tindakan untuk
mempertahankan nilai tukar yang mereka inginkan.
Tindakan utama yang diambil pemerintah dengan rezim ini adalah
mengubah tingkat bunga, sehingga mempengaruhi sebagai dasar ekonomi dari
penentuan nilai tukar. Dalam konteks persamaan sebelumnya, perubahan
dalam tingkat bunga domestik merupakan usaha untuk mengubah tingkat (CI-
CO), khususnya komponen portofolio jangka pendek dari aliran modal ini,
dengan tujuan untuk mengembalikan suatu ketimpangan yang disebabkan oleh
defisit dalam transaksi berjalan.

13
BOP dan Tingkat Bunga
Terlepas dari penggunaan tingkat bunga untuk mengintervensi pasar
valuta asing, level keseluruhan tingkat bunga suatu negara dibandingkan
dengan negara lain memiliki dampak pada transaksi keuangan neraca
pembayaran.
Namun, sekarang sekarang mulai terlihat bahwa aliran masuk transaksi
keuangan yang menguntungkan semakin berkurang, sementara neraca
transaksi berjalan AS semakin memburuk. Keuangan Global Praktik
menunjukkan Amerika Serikat mulai menjadi negara pengutang yang lebih
besar terhadap seluruh dunia.
BOP dan Tingkat Inflasi
Impor memiliki potensi menurunkan tinkat inflasi suatu negara.
Khususnya, impor barang dan jasa yang harganya lebih murah membatasi
pesaing domestic dalam menetapkan harga untuk barang dan jasa sejenis. Jadi,
persaingan luar negeri menggantikan persaingan domestic untuk menjaga
tingkat inflasi yang lebih rendah daripada yang akan terjadi apabila tidak ada
impor.
Di sisi lain, sampai pada tingkat di mana impor yang harganya lebih
murah menggantikan produksi dan lapangan pekerjaan domestic, produk
domestic bruto akan lebih rendah dan neraca transaksi berjalan akan lebih
negatif.
3.7 Neraca Perdagangan dan Nilai Tukar
Impor dan ekspor barang dan jasa suatu negara dipengaruhi oleh
perubahan nilai tukar. Mekanisme transmisi pada prinsipnya relative
sederhana: perubahan nilai tukar mengubah harga relative impor dan ekspor,
dan perubahan harga pada gilirannya menghasilkan perubahan dalam jumlah
yang diminta melalui elastisitas harga permintaan. Walaupun teori ekonominya
terlihat mudah, pada kenyataanya bisnis global sedikit lebih kompleks.
Perdagangan dan Devaluasi
Negara-negara terkadang mendevaluasi mata uangnya sendiri
karena defisit perdagangan yang besar dan terus-menerus. Banyak negara di

14
masa lalu dengan sengaja mendevaluasi mata uangnya agar harga ekspornya
lebih kompetitif di pasar dunia. Devaluasi kompetitif ini sering dianggap
Tindakan bunuh diri karena menyebabkan impor relatife lebih mahal.
Jalur Penyesuaian Kurva-J
Analisis ekonomi internasional mencirikan proses penyesuaian neraca
pedagangan ke dalam tiga tingkatan: (1) periode kontrak mata uang (currency
contract period); (2) periode pass-through (pass-through period); dan (3)
periode penyesuaian kuantitas (quality adjustment period). Suatu devaluasi
pada waktu 𝑡1 pada awalnya menghasilkan penurunan lanjutan dalam neraca
perdagangan sebelum akhirnya ada peningkatan – jalur penyesuaian
mengambil bentuk seperti “j” pipih.
Jalur Penyesuaian Neraca Perdagangan: Persamaan Matematis
Neraca perdagangan suatu negara pada dasarnya adalah selisih bersih
pendapatan ekspor dan impor, di mana masing-masing adalah kelipatan harga
yaitu harga ekspor dan impor. Harga ekspor diasumsikan dalam dolar AS, dan
harga impor dinyatakan dalam mata uang asing. Jumlah ekspor dan impor
masing-masing disimbolkan dengan 𝑄𝑥 dan 𝑄𝑀 .
Dampak langsung dari devaluasi mata uang domestic adalah
meningkatnya nilai tukar spot S, menghasilkan penurunan langsung dalam
neraca perdagangan.
Volatilitas Nilai Tukar dan Arus Perdagangan
Kekhawatiran akan volatilitas (gejolak) nilai/kurs tukar yang
mengganggu pertumbuhan dan jalannya perdagangan global telah lama ada.
Walaupun perdagangan global mengalami pertumbuha dua-digit pada akhir
1990-an, pertumbuhan dala ekspor barang dan jasa dunia turun secara tajam
pada periode 2001-2003. Secara bersamaan, nilai dolar AS berfluktuasi
terhadap mata uang global utama seperti yen Jepang dan euro.
3.8 Mobalitas Modal
Tingkatan di mana modal bergerak bebas lintas batas sangatlah penting
bagi neraca pembayaran suatu negara. Amerika Serikat pernah mengalami
defisit dalam saldo transaksi berjalannya selama 20 tahun terakhir, secara

15
bersamaan juga menikmati surplus transaksi keuangan. Surplus transaksi
keuangan ini mugkin telah menjadi salah satu alasan utama dolar AS mampu
menjaga nilainya selama periode ini.
Pola Historis Mobilitas Modal
Sebelum beranjak dari pembahasan neraca pembayaran, kita perlu
mendapatkan tambahan wawasan mendalam ke dalam sejarah mobilitas modal
dan kontribusi arus keluar – pelarian modal – pada krisis neraca pembayaran.
Kemampuan investor luar negeri untuk memiliki property, membeli bisnis,
atau membeli saham dan obligasi di negara lain.
Pelarian Modal
Tidak ada definisi tunggal yang dapat diterima mengenai pelarian
modal, pembahasan Ingo Walter merupakan salah satu yang berguna.
Walaupun tidak terbatas kepada negara pengutang besar, transfer yang cepat
dan terkadang ilegal dari mata uang konvertibel (dapat ditukar) keluar suatu
negara menimbulkan masalah ekonomi dan politik yang signifikan. Banyak
negara pengutang besar telah mengalami kerugian akibat pelarian modal yang
signifikan, yang melipatgandakan masalah pembayaran utang mereka.
Ada 5 mekanisme utama di mana modal dapat dipindahkan dari satu negara ke
negara yang lain:
1. Transfer melalui mekanisme pembayaran internasional biasa
2. Transfer mata uang dalam bentuk fisik
3. Uang kas ditransfer ke dalam barang koleksi atau logam mulia
4. Pencucian uang
5. Tagihan palsu transaksi perdagangan internasional

16
DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Eiteman, David K, et al. Manajemen Keuangan Multinasional. Edisi Kesebelas


(Jilid 1). Jakarta: Erlangga.

Eun, Cheol S, et al. Keuangan Internasional. Edisi Keenam (Buku 1). Jakarta:
Salemba Empat

17

Anda mungkin juga menyukai