Pagi ini menunjukkan pukul 06.30, hmmm, pagi yang cerah dan AAAA. Jono
terbangun dari mimpi indahnya. Pagi ini ia bangun kesiangan. Ia pun langsung bergegas
mandi dan berganti pakaian. Jono kembali melirik jam dinding di kamarnya dan
TIDAK…Jono semakin panik karena 10 menit lagi dia akan terlambat. Jika ia terlambat,
maka dia pasti akan berhadapan dengan guru piket yang super killer, dan tentu saja dengan
setumpuk hukuman yang harus dia jalani. Tanpa pikir panjang Jono langsung berangkat ke
sekolah, tetapi sempat terjadi sedikit perdebatan antara dirinya dengan ibunya.
Ibu: “ jangan gitu Jon, kamu harus tetep sarapan, nanti kamu lemes, terus kamu nanti gk bisa
mikir lho.”
Tanpa menunggu ibunya membalas, Jono pun langsung berlari keluar. Sebenarnya rumahnya
tak terlalu jauh dari rumah tapi
Karena angkotnya tak datang-datang, dengan terpaksa Jono pun akhirnya naik ojek
yang harganya tiga kali lipat dari harga angkot.
Dia pun memaksa tukang ojek itu ngebut, dan akhirnya Jono pun sampai di sekolah.
Tapi sayangnya dia sudah terlambat. Dia pun harus menghadapi pak Didi, guru piket ter-
killer. Jono pun disuruh membersihkan toilet. Setelah selesai tiba-tiba Jono merasa lapar. Dia
baru ingat bahwa tadi dia tidak sarapan. Seandainya ia mendengarkan apa kata ibunya, ah
sudahlah, sekarang dia harus melanjutkan pelajaran.
Pagi itu adalah pelajaran kimia. Jono memasuki kelas itu dan semua mata tertuju
padanya. Untung saja Pak Banu, guru kimia Jono memperbolehkannya masuk. Pelajaran pun
berlanjut dan Pak Banu mereview muridnya mengenai pelajaran minggu lalu.
Pak Banu :” Sita, coba sebutkan satu reaksi kimia yang kamu tahu.”
Sita :” reaksi pembuatan gula pada tumbuhan pak, CO2+H2O menjadi C6H12O6”
Tersadar dari lamunannya, Jono pun menjawab pertanyaan Pak Banu dengan kondisi
kelaparan
Jono :” eeh, anu pak beras dimasak menjadi nasi pak, lalu tempe mentah dicampur garam,
bawang, dan ketumbar kemudian digoreng rasanya sangat gurih.Bila nasi dan tempe ini
dipadukan dan ditambah dengan sambal pecel serta rebusan sayur dan kecambah, perbaduan
beberapa unsur tersebut menjadi sarapan yang istimewa pak.”
Seisi kelas pun tertawa mendengar jawaban Jono
Jono :” loh kan bapak sendiri yang bilang bahwa semua proses pembuatan makanan
merupakan proses kimia, jadi saya jawab saja seperti itu, tapi sebenarnya saya juga lapar sih
pak, soalnya tadi pagi saya gak sarapan”
Semua murid pun kembali tertawa dan Pak Banu hanya bisa geleng-geleng.
Pesan tersirat: jangan lupa sarapan, karena sarapan itu sangat penting.